Semakin lama saya belajar, sepertinya saya semakin menemukan alasan kenapa saya tidak boleh berhenti belajar. Tidak hanya membantu mengenal alam ini, tetapi juga membuat saya lebih memahami pribadi saya. Bukankah kita hanya bisa mengenal Pencipta kita dengan mengenal diri terlebih dahulu?
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Kenapa harus belajar (2)
1. 1
KenapaKenapaKenapaKenapa KitaKitaKitaKita HarusHarusHarusHarus Belajar?Belajar?Belajar?Belajar?
WhyWhyWhyWhy dodododo wewewewe needneedneedneed totototo learn?learn?learn?learn?
MarhamMarhamMarhamMarham JupriJupriJupriJupri Hadi,Hadi,Hadi,Hadi,
Australia, 19 Maret 2014
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk
menjawab satu pertanyaan sederhana yaitu,
kenapakenapakenapakenapa kitakitakitakita harusharusharusharus belajar?belajar?belajar?belajar? Melalui tulisan
ini, kita akan akan mencari tahu apakah
jawaban yang ada masih sesuai dengan
kondisi sekarang dan apakah kita masih
memiliki jawaban yang sama seperti 5 tahun
sebelumnya?. Setelah jawaban ini kita
peroleh, maka pertanyaan lainpun akan coba
dijawab, yaitu Kepada siapa kita harus belajar?
KENAPAKENAPAKENAPAKENAPA KITAKITAKITAKITA HARUSHARUSHARUSHARUS BELAJAR?BELAJAR?BELAJAR?BELAJAR?
Pertanyaan ini terkesan klise/ repetitif dan
sangat sederhana. Namun dibalik
kesederhanan tersebut, terdapat banyak
rahasia dan potensi luar biasa untuk meraih
kesejahteraan, kebahagian bahkan
keselamatan manusia baik di dunia maupun di
1
akhirat, jika kita memiliki jawaban untuk itu.
PerintahPerintahPerintahPerintah membacamembacamembacamembaca daridaridaridari AllahAllahAllahAllah SWTSWTSWTSWT (Iqra)(Iqra)(Iqra)(Iqra)
Saat Rasulullah SAW "bersemedi" di Gua
Khira' beliau di perintah untuk "membaca".
1
Akhirat adalah akhir dari kehidupan manusia
yang bersifat abadi. Kehidupan akhirat diawali
dengan proses kematian dimana manusia akan
memasuki alam kubur/ barzah, kemudian
dibangkitkan kembali setelah kiamat
(kehancuran gunung, naiknya air laut,
kematian masal seluruh mahluk di muka bumi)
di padang mahsyar. Menurut ‘ulama, padang
mahsyar terletak di bumi. Di padang mahsyar
manusia akan ditimbang amal kebaikan dan
keburukannya dan akhirnya akan diputuskan
apakah dia akan menjadi penghuni syorga,
penghuni neraka, ataukah menjadi penghuni
syorga tetapi harus tinggal dalam jangka waktu
tertentu di neraka.
Tetapi apa dimensi dari membaca itu? Salah
satu makna yang bisa saya tangkap dari
perintah itu adalah agar kita menggunakan
akal dan pikiran kita untuk mengkaji diri,
mengkaji alam sekitar (baik yang dilangit, di
bumi maupun diantar keduanya) serta
ciptaan-ciptaan yang lainnya. Bila digunakan
dengan benar, kemungkina besar kita akan
memahami bahwa suatu benda tidak bisa
menciptakan dirinya sendiri, pasti ada suatu
zat2
yang menciptakannya. Semakin kita
mengkaji keunikan dalam diri kita dan alam
sekitar, besar kemunkinan kita akan mencapai
satu kesimpulan bahwa di dalam diri kita ada
suatu keajaiban, kelebihan, keindahan,
kemampuan dan lain-lain. Dari kesimpulan
ini kita bisa menarik kesimpulan yang lebih
jauh lagi yaitu apabila suatu ciptaan itu luar
biasa, maka zat yang menciptkannya pastilah
sangat (maha) luar biasa.
Jika seseorang mampu mengkaji dirinya dan
alam ini, maka dia akan mengenal dirinya.
Jika dia sudah mampu mengenal dirinya
maka dia akan mengenal Tuhannya. Konsep
ini bermakna bahwa proses untuk mengenal
diri sehingga mengenal sang pencipta, maka
kegiatan belajar (iqra) wajib untuk dilakukan.
Pada tahap selanjutnya, kita diperintah untuk
beribadah (atau menyembah sang pencipta).
2
Zat yang menciptakan pastilah berbeda dari yang
diciptakan dan tentunya jika alam dan manusia ini
tampak sempurna di mata kita maka zat yang
menciptakan tentulah maha sempurna (tidak memiliki
suatu kekuranganpun)
2. 2
Agar kita mengetahui bagaimana cara
beribadah kepada Allah SWT, maka kita
harus belajar. Dengan kata lain, jika
beribadah adalah kewajiban, maka belajar
bagaimana menyembah Allah juga
merupakan kewajiban.
Konsep inilah yang menjadi dasar kenapa kita
diwajibkan untuk menuntut ilmu semenjak
dari kandungan sampai kita memasuki alam
kubur. Dan kewajiban tersebut bersifat
mutlak kepada kaum laki-laki dan perempuan
(muslimin dan muslimat)
KebahagiaanKebahagiaanKebahagiaanKebahagiaan duniaduniaduniadunia dandandandan akhiratakhiratakhiratakhirat hanyahanyahanyahanya bisabisabisabisa
dengandengandengandengan raihraihraihraih dengandengandengandengan ilmuilmuilmuilmu
Kita seringkali meminta (berdoa) kepada
Allah SWT agar kita mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah
SWT tanpa pandang bulu telah dan akan
memberikan kebahagian itu kepada siapapun,
bahkan kepada orang yang tidak
menyembahnya. Hal ini disebabkan karena
sifat rahman (kasih) Allah. Namun,
kebahagian itu adalah kondisi/ perasaan yang
perlu diupayakan atau diusahakan. Dengan
kata lain, agar kita bisa bahagia, maka kita
harus belajar bagaimana caranya agar kita
bisa meraih kebahagian itu, baik di dunia dan
di akhirat.
BelajarBelajarBelajarBelajar untukuntukuntukuntuk ““““bertahanbertahanbertahanbertahan hiduphiduphiduphidup””””3333
Setiap orang yakan hidup dalam satu garis
waktu (umur) yang sudah ditentukan batasnya.
Dari titik awal sampai ketitik akhir umur,
tentunya kita melakukan banyak aktifitas,
dimana semuanya akan memerlukan energi,
metode, dukungan alam sekitar dan bahkan
kerjasama dengan orang lain. Energi yang
3
Ada ungkapan yang berbunyi: WeWeWeWe havehavehavehave totototo learnlearnlearnlearn
totototo livelivelivelive becausebecausebecausebecause wewewewe livelivelivelive totototo learnlearnlearnlearn (Marham Jupri
Hadi, 2014). Ungkapan ini bermakna bahwa kita
harus belajar untuk hidup karena kita hidup untuk
belajar.
dibutuhkan oleh manusia bisa diperoleh dari
makanan dan minuman. Untuk
mempertahankan sumber makanan dan
minuman, maka kita perlu belajar. Misalnya
kita perlu bagaimana bertani, melaut,
beternak, bekerja di kantor ataupun
berdagang .
Ketergantungan kita pada pada alam ini tidak
akan pernah berhenti karena alam diciptakan
untuk mendukung kehidupan manusia.
Buktinya, seluruh aktifitas manusia
bergantung pada alam, misalanya, tanah,
tanaman, ikan, hewan, udara, api, batu, besi
dan air. Agar kita bisa memanfaatkan alam ini
sebagai sumber kehidupan dalam jangka
waktu yang relatif lama, maka kita
membutuhkan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan tersebut, sekali lagi, hanya bisa
diperoleh melalui aktifitas belajar.
Interaksi dengan manusia lain juga diperlukan
dalam kehidupan ini, misalnya dengan anak,
istri, orang tua, dan masyarakat luas. Agar
ktia memperoleh manfaat dari interaksi
tersebut secara terus menerus, maka kita
dituntut untuk belajar bagaimana
berhubungan dengan sesama manusia. Hal ini
menunjukkan bahwa kita tidak bisa lepas dari
aktifitas belajar. Contohnya, seorang
pedagang perlu belajar bagaimana
membangun hubungan dengan pelanggannya
jika ia berharaf usahanya tetap langgeng.
BelajarBelajarBelajarBelajar untukuntukuntukuntuk membedakanmembedakanmembedakanmembedakan manamanamanamana yangyangyangyang
benarbenarbenarbenar dandandandan yangyangyangyang salahsalahsalahsalah
Benar dan salah dari sudut pandang manusia
bersifat relatif. Hal tersebut tergantung pada
nilai apa yang diyakini dan dipedomani
sebagai dasar untuk menentukan kebenaran
itu sendiri. Kebenaran dari sudut pandang
Agama (Allah SWT) bersifat mutlak, yang
berarti orang-orang yang meyakini suatu
agama akan menggunakan agamanya sebagai
3. 3
rujukan/ dasar untuk menentukan apa yang
benar atau salah. Agama juga akan digunakan
sebagai landasan untuk menilai kenapa
sesuatu bisa benar atapun bisa salah.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan ada
perbedaan pendapat diantara kita. Oleh
karena itu pengetahuan dieprlukan untuk
memahami perbedaan antara yang baik dan
buruk serta benar dan salah. Contoh
sederhana adalah kita eprlu belajar cara
mengendarai mobil agar tidak menabrak atau
contoh lainnya.
Bagi umat beragama, sangat penting untuk
mengetahui yang benar dan salah (halal dan
haram), karena pemahaman kita akan
mempengaruhi bagaimana kita bertindak
(beliefs on which are right or wrong affect
our actions). Sedangkan bagaimana kita
bertindah/ berperilaku (berahlak) akan
menentukan bentuk balasan yang akan kita
terima baik di dunia maupun di akhirat.
Semua hal tersebut hanya bisa dipahami
melalui proses belajar.
BelajarBelajarBelajarBelajar untukuntukuntukuntuk meningkatkanmeningkatkanmeningkatkanmeningkatkan statusstatusstatusstatus diridiridiridiri4444
4
Status bermakna posisi, tingkatan atau drajat.
Status sosial berarti posisi kita di mata manusia
atau orang lain. Namun status yang paling utama
adalah bagaimana posisi kita di mata Allah SWT.
Posisi atau status sosial seseorang bisa
menentukan perannya di sebuah komunitas
sosial. Peran serta fungsinya akan
mempengaruhi bagaimana kehidupannya.
Apakah ia tenang, senang atau susah dan
menderita. Jika kita belajar tentang diri kita
dan lingkungan tempat kita tinggal, serta
belajar untuk terus meningkatkan kualitas diri,
maka oran lain atau kita sendiri bisa
menentukan peran apa yang bisa diberikan
kepada kita dalam satu lingkungan.
Bersambung...Bersambung...Bersambung...Bersambung...
"Maaf saya kehabisan ide....saya mau belajar
dulu, biar tulisan ini bisa dilanjutkan"
Bagian selanjutnya dari tulisan ini akan
membahas tentang berapa alasan KENAPA
DIPERLUKAN GURU DALAM PROSES
BELAJAR?. Jawaban dari pertanyaan
tersebut akan merujuk pada kisah Para Nabi,
kisah Rasulullah SAW yang diajarkan oleh
Allah SWT melalui perantaraan malaikat
jibril, kisah para ulama yang belajar melalui
perantaraan para syahabat dan tabi’in serta
refleksi dari pengalaman bagaimana kita
Menurut versi manusia, status seseorang diukur
oleh jabatan, harta, kecerdasan, kebaikan ataupun
kejahatannya. Di mata Allah SWT, status manusia
ditentukan oleh ketaqwaannya yang ditunjukkan
oleh perilakunya dalam beribadah (menyembah
Allah SWT). (Baca: PerintahPerintahPerintahPerintah membacamembacamembacamembaca daridaridaridari AllahAllahAllahAllah
SWTSWTSWTSWT (Iqra)(Iqra)(Iqra)(Iqra)
4. 4
belajar dari para ‘ulama serta bagaimana kita
belajar dari guru lainnya seeprti dari orang tua,
teman, guru, dosen, ilmuwan, praktisi dan
bahkan alam ini.
Selain itu, saya berharap untuk memiliki
kesempatan untuk menggali lebih lanjut
alasan lain kenapa kita harus belajar, yaitu:
belajar ilmu agama untuk kemaslahatan dunia
dan akhirat; belajar ilmu dunia untuk
kemaslahatan dunia; dan belajar agar selamat
dunia akhirat.
Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:
Mohon dikoreksi kalo ada pemikiran yang
keliru. Thanks semuanya
MarhamMarhamMarhamMarham JupriJupriJupriJupri HadiHadiHadiHadi,
Mahasiswa Pasca Sarjana di University of
Wollongong, Australia. Staff Pengajar di STMIK
Syaikh Zainuddin NW, Lombok Timur-NTB.
EmailEmailEmailEmail ::::
mjh747@uowmail.edu.au
Nada09dafi11@gmail.com
Websites:Websites:Websites:Websites:
http://www.slideshare.net/Marham
https://stmik-sznw.academia.edu/MarhamMarham
Facebook
https://www.facebook.com/marham.hadi