1. PENGETAHUAN KITA
(by : Masayoshi Ri-chan99)
Banyak sekali ilmu pengetahuan di dunia luar anda. Ilmu sangatlah Hidup berdampingan dengan
alam atau bahkan terdapat disekitar anda. Seseorang mengatakan kepada saya, “ Anda Niat mencari
ilmu jangan terpaku pada sekolah saja, lihatlah di sekeliling anda. . . Semua itu adalah ilmu,
Membaca dan memahami Al-Qur’an adalah ILMU, melihat alam di tanah lapang adalah ILMU,
melihat makna tingkah laku hewan ( misalnya : belalang, semut, kucing, dll ) yang mencari makan
adalah ILMU, melihat orang sedang berinteraksi adalah ILMU, melihat petir yang menyambar saat
hujan adalah ILMU, mendengarkan orang ceramah atau mengajar, berbicara adalah ILMU.
Sederhananya masih banyak ilmu yang belum kita ketahui tapi hanya saja KEPAHAMAN kita yang
terbatas, ILMU itu LUAS, aturlah ilmu tersebut jauhilah yang jelek dan menggalilah yang BAIK. “
Banyak sekali orang yang berpendapat dengan menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih
tinggi. Maka, anak mereka akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang tinggi pula. Memang 45%
secara peluang bisa dikatakan begitu, semua itu tergantung pada niat anak yang disekolahkan. Jika
niatnya murni untuk mencari ilmu dan bukan untuk yang aneh-aneh, maka angka 45% akan naik
menjadi 80% sampai 90%. Sungguh mengejutkan bukan?? Lalu bagaimana dengan orang yang tidak
bersekolah akan tetapi berupaya mencari ilmu dengan kesadaran diri dan keikhlasan batin, mereka
mungkin akan mencapai 80% sampai 90% juga.
Pernah Aku melihat di televisi yang menyediakan program tanya-jawab, seorang pedagang koran
berhasil mengalahkan pesaing-pesaingnya (yang sebagian sarjana S1, S2, bahkan mungkin S3)
dengan berbekal tumpukkan koran yang telah dibacanya. Dengan adanya realita seperti itu,
seharusnya kita sadar !! Nampaknya sekarang kita telah memandang seseorang dengan sebelah
mata, seperti : orang yang pekerjaannya sederhana ( pengamen, becak, supir, dll ). Kita menganggap
mereka memiliki ilmu yang jauh lebih rendah derajatnya daripada kita yang bersekolah tinggi.
Bahkan mungkin zaman sekarang dan beberapa tahun berikutnya semangat penerapan pencarian
ilmu (yang murni) akan tergerus dengan efek negatif penggunaan barang canggih, seperti kecanduan
akan game, chatting, dan lain-lainnya. Orang menganggap bahwa game itu membuat seseorang
malas, itu benar 100%. Akan tetapi, tidak semuanya penuh 100%. Sebab, beberapa game yang
memiliki jalur cerita yang tidak ngawur ( jika seseorang yang memainkannya paham dan
bermainnya tidak berlebih-lebihan ) pasti ada makna tersembunyi di dalamnya. Karena ternyata
beberapa game menyediakan cuplikan realita nyata dari dunia kita. Selain itu terdapat chatting, dan
alat komunikasi yang canggih lainnya yang mempunyai dampak positif-negatif bagi penerapan ilmu
(yang murni), tergantung kepada anda melihat hal tersebut dari sisi sebelah mana. Jika jelas
MERUGIKAN maka TINGGALKAN, jika menimbulkan KESENANGAN SESAAT maka
HINDARILAH. Banyak orang yang berkata, “Penyebab semua masalah yang terjadi adalah karena
Alat (Barang Elektronik Modern) ini yang diciptakan... Alat itu yang Diciptakan...” Coba kita Lihat
dan mengamati secara baik, Alat itu hanyalah Benda Mati, Tidak Bergerak, Tidak Bernafas, Tidak
Makan, Tidak Minum, Alat itu Hanya bekerja sesuai kehendak kita, sesuai tujuan kita. Jadi jangan
seluruhnya Menyalahkan Kerja Alat, Tapi salahkan Tujuan penggunaannya, salahkan Niat jelek
Orang yang Memainkannya/menyalakannya/Membuatnya.
“Pengetahuan Kita” itu adalah judul yang Aku pilih untuk dijelaskan selanjutnya. Pengetahuan, apa
yang dimaksud Pengetahuan itu ? Setelah seorang bayi Lahir dari kandungan Ibunya, dia akan
diajarkan bagaimana cara Hidup di dunia, itulah Pengetahuan dasar kita. Orang tua sangatlah
mustahil mengajarkan Bayi/Anaknya cara-cara hidup dunia sebagai binatang, tentulah Orang tua
2. mengajarkan Anaknya Bagaimana cara Hidup di dunia sebagai Manusia. Sehingga Orang Tua
menjadi Filter Pengetahuan dasar seorang anak, semakin baik Orang tua mengajarkan hal baik ke
dalam diri anak, maka insha Allah anak tersebut akan bertingkah laku baik ketika di masyarakat.
Tapi jika Orang tua mengajarkan hal yang Jelek pada anaknya, Insha Allah Imbas kejelekan yang
diajarkan orang tua akan selalu terkenang dalam diri seorang anak. Sehingga anak tersebut menjadi
manusia yang berperilaku jelek layaknya orang tuanya. Pengetahuan yang diajarkan oleh orang tua
adalah Tahap pengenalan Pengetahuan Dasar. Ketika orang tua mengajarkan sesuatu dengan baik,
Pengetahuan itu akan mengalir kedalam diri seorang anak layaknya tuangan air teh yang mengisi
gelas kosong yang berukuran kecil. Maksudnya, terdapat bermacam-macam kapasitas isi
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Kapasitas Pengetahuan yang diterima setiap manusia bermacam-macam. Tuhan
Menciptakan MakhlukNya juga Bermacam-macam, termasuk manusia. Sehingga janganlah heran
jika banyak Manusia yang berbeda cara pola pikirnya dalam menyelesaikan masalah yang muncul
dalam kehidupannya. Tetapi mungkin pula Insha Allah, sebagian Manusia dengan manusia yang
lainnya terdapat kesamaan dalam cara pola pikir untuk menyelesaikan sebuah masalah. Mengapa
Tuhan menciptakan Perbedaan dan persamaan antara Manusia, jawaban yang pasti Terletak pada
Tuhan, karena Segala Ilmu dan Pengetahuan hanya milikNya semata. Dan Aku mendapatkan
pelajaran dari realita (yang aku alami tentang perbedaan dan persamaan tiap-tiap manusia),
kemudian aku berpikir “Seharusnya kita belajar saling menghargai dan saling mengingatkan”.
Karena dengan menghargai, kita juga turut menambah pengetahuan dan saling mengingatkan agar
kita tidak lupa pengetahuan tentang apa yang didapat dari proses belajar.
Dengan seimbangnya ILMU, PIKIRAN, dan HATI pada suatu manusia, maka manusia
dapat mempelajari dan memahami tanda-tanda disekitarnya dengan mudah. Dan dalam kondisi
tersebut manusia mampu melahirkan AKAL SEHATNYA, yang digunakan untuk memilah-milah
sesuatu prilaku/ilmu yang jelek dengan yang baik.
KATA-KATA YANG BERKAITAN DENGAN ILMU :
; “ No matter who you are, or what you do. . . If you starting dedicating your
talents and mind to worthy causes you can definitely change the world with
forgiveness, love, faith, hope ( PHASE 3 W.U.P )
; “ Knowledge is POWER “ (Abdullah Hashem)
; “ The quiter you become, the more you can HEAR (PURPOSEFILMS)
; “ know Thyself “ (ARCHENAR)
; “ tuntulah ilmu sampai ke negeri cina”