This is our journal analyses of medical microbiology (Prevalence and Antibiotic Resistance Pattern
of Escherichia coli and Klebsiella pneumoniae
in Urine Tract Infections at the La Paz
Medical Center, Malabo, Equatorial Guinea
)
4. LANDASAN TEORI
Besi adalah elemen kimiawi yang dapat ditemukan
hampir disetiap tempat dibumi pada semua lapisan-
lapisan geologis dan badan air. Besi dalam air tanah
dapat berbentuk Fe (II) dan Fe(III) terlarut. Fe (II)
terlarut dapat tergabung dengan zat organic
membentuk suatu senyawa kompleks. Pada kadar 1-2
ppm besi dapat menyebabkan air berwarna kuning,
terasa pahit, meninggalkan noda pada pakaian dan
porselin. (Peni et al, 2009)
5. LANDASAN TEORI
Metode analisa besi yang akan digunakan adalah metode
spektrometri sinar tampak, karena metode ini mampu
mengukur konsentrasi besi yang rendah. Spektrometri
adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur
larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik.
Alat yang digunakan adalah spektrofotometer yaitu suatu
alat untuk menentukan suatu senyawa baik secara
kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban
dari suatu cuplikan. (harjadi.1990
6. LANDASAN TEORI
Analisis spektrofotometri campuran Fe2+ dan Fe3+ secara
umum merupakan metode tidak langsung yang dilakukan
secara bertahap. Orthofenantrolin atau o-fenantrolin sebagai
agen pengompleks dapat berikatan dengan Fe2+ dan Fe3+
membentuk kompleks berwarna berbeda, sehingga
diharapkan Fe2+ dan Fe3+ dalam campuran bisa ditentukan
secara langsung sebagai senyawa kompleks dengan metode
spektrofotometri. Senyawa kompleks berwarna merah-orange
yang dibentuk antara besi (II) dan 1,10-phenantrolin
(ortophenantrolin) dapat digunakan untuk penentuan kadar
besi dalam air yang digunakan sehari hari.
( Hendayana et al, 2001)
7. ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Spektometer
UV-Vis
2. Labu Ukur
3. Pipet Volume
BAHAN
1. Sampel Air
2. Larutan HNO3
3. Larutan KSCN
4. Aquades
14. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar besi (III)
dalam beberapa sample air sumur menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometer
adalah alat untuk mengukur transmitans atau absorbansi
suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Dalam praktikum penambahan HNO3 bertujuan untuk
mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+. Selain itu HNO3
berfungsi sebagai katalis dan untuk membuat suasana
asam yang menjaga larutan berada pada Pg 6-7.
15. PEMBAHASAN
Ion tiosianat (CNS-) dalam KCNS dalam percobaan ini
digunakan sebagai pengompleks besi. Sehingga reaksi
yang akan terbentuk nantinya adalah :
Fe3+ + KCNS- [Fe(CNS)3
Prosedur ini harus dilakukan dalam suasana asam,
karena ion besi (III) akan diendapkan menjadi Fe(OH)3
jika suasananya basa sehingga tidak diperoleh larutan
kompleks yang homogen dan tidak dapat terbaca pada
alat spektrofotometer.
16. PEMBAHASAN
Untuk menentukan kadar besi dalam sampel air, digunakan suatu
kurva standart untuk memperoleh persamaan regresi linier.
Kurva standar ini diperoleh dengan mengukur absorbansi larutan
kompleks besi tiosianat pada konsentrasi yang divariasikan.
Absorbansi yang diperoleh kemudian diplotkan dengan
konsentrasi larutan sehingga diperoleh suatu persamaan garis
yaitu y = 1851x – 0,002
Untuk menentukan kadar besi (III) dalam sampel, sampel diukur
absorbansinya pada panjang gelombang 480nm dan titentukan
konsentrasi besi menggunakan persamaan garis pada kurva
standar. Dan didapatkan absorbansinya 0,103 setelah dianalisis
didapatkan kandungan Fe3+ dalam sampel tersebut 6x10-5 M
17. KESIMPULAN
1. Kadar Fe3+ dalam sampel B adalah 6X10-5 M
2. Percobaan menggunakan metode
spektrofotometri dengan kurva titrasi
diperoleh
y = 1851x – 0,002
18. DAFTAR PUSTAKA
Hardjadi.1990. Ilmu kima Analitik dasar.
Jakarta :PT Gramedia
Hendayana,dkk.2001. kimia analitik instrumen.
Semarang : IKIP
Peni, P . Dkk. 2009 . Pemeriksaan kadar besi
dalam air sumur, air PDAM, dan air instalasi
Migas di desa kampung baru cepu secra
spektrofotometri. Jurnaal kima dan teknologi