SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 9
Isroh Lutfiana (4001414030)
Yudi Aprianto (4001414042)
KALENDER JAWA
SEJARAH KALENDER JAWA
Pada abad ke-4 Masehi agama Hindu mulai berkembang di Indonesia. Sistem penanggalan Saka
yang merupakan sistem penanggalan Hindu dan berorientasikan peredaran matahari pun
berkembang di Indonesia. Sistem penanggalan tersebut dibawa oleh seorang pendeta Saka yang
bergelar Aji Saka dari Kshatrapa Gujaran (India) yang mendarat di Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah, pada tahun 456 Masehi.
Pada tahun 1633 Masehi ( 1555 Saka atau 1043 Hijriyah), Sultan Agung Ngabdurahman
Sayidin Panotogomo Molana Matarami (1613-1645) dari Mataram menghapuskan
kalender Saka dari Pulau Jawa. Kemudian kalender tersebut diubah sistemnya
mengikuti aturan kamariah yang berisi bulan-bulan Islam. Maka sejak saat itu
terciptalah kalender baru yang unik, yaitu kalender Jawa-Islam.
Perubahan kalender di Jawa itu dimulai pada hari Jumat Legi, tanggal 1 Sura tahun Alip
1555 Saka bertepatan dengan tanggal 1 Muharram tahun 1043 H, atau tanggal 8 Juli
1633 M.
Sistem penanggalan jawa
Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang
terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang
terdiri dari 5 hari pasaran.
Pancawara - Pasaran
Perhitungan hari dengan siklus 5 harian :
1. Kliwon / Kasih
2. Legi / Manis
3. Pahing / Jenar
4. Pon / Palguna
5. Wage / Kresna / Langking
Saptawara - Padinan
Perhitungan hari dengan siklus 7 harian :
1. Minggu / Radite
2. Senen / Soma
3. Selasa / Anggara
4. Rebo / Budha
5. Kemis / Respati
6. Jemuwah / Sukra
7. Setu / Tumpak / Saniscara.
Hari Pasaran Lima
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan.
Kliwon (Asih) melambangkan jumeneng atau berdiri.
Legi (Manis) melambangkan mungkur atau berbalik arah
kebelakang.
Pahing (Pahit) melambangkan madep atau menghadap.
Pon (Petak) melambangkan sare atau tidur.
Wage (Cemeng) melambangkan lenggah atau duduk.
 Nama hari ini dihubungkan dengan sistem bulan-
bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap bumi
adalah nama dari ke tujuh tersebut.
DINO PITU (HARI TUJUH)
Radite (Minggu), melambangkan meneng atau diam.
Soma (Senin), melambangkan maju.
Hanggara (Selasa), melambangkan mundur.
Budha (Rabu), melambangkan mangiwa atau bergerak ke kiri.
Respati (Kamis), melambangkan manengen atau bergerak ke
kanan.
Sukra (Jumat), melambangkan munggah atau naik ke atas.
Tumpak (Sabtu), melambangkan temurun atau bergerak turun.
No Nama Bulan Jumlah hari
1. Sura 30
2. Sapar 29
3. Mulud 30
4. Bakda Mulud 29
5. Jumadilawal 30
6. Jumadilakhir 29
7. Rejeb 30
8. Ruwah 29
9. Pasa 30
10. Sawal 29
11. Sela 30
12. Besar 29/30
Jumlah hari 354/355
Nama bulan dan jumlah hari pada kelender jawa
Nama-nama bulan disesuaikan dengan lidah Jawa: Muharram,
Sapar, Rabingulawal, Rabingulakir, Jumadilawal, Jumadilakir
1. Muharram juga disebut sebagai bulan Suro sebab
mengandung Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10
Muharram.
2. Safar disebut sebagai bulan Sapar karena lidah orang jawa
yang menyebutnya seperti itu.
3. Rabi`ul-Awwal dijuluki bulan Mulud karena pada
bulan ini terjadi kelahiran nabi Muhammad SAW yang
dalam bahasa Arab disebut maulud yang berarti waktu
lahir.
4. Rabi`ul-Akhir adalah Bakdamulud atau Silihmulud
yang berarti sesudah Mulud dan biasa pula disebut
rabingulakir.
5. Jumadilawal tidak terjadi perbedaan yang mencolok hanya
penyebutannya yang terkesan tidak ada penekanan setelah
pengucapan dil pada jumadil awal atau hanya diucapkan dilawal
saja.
6. Jumadilakhir, juga tidak terjadi perbedaan yang signifikan
sama seperti jumadilawal. Penyebutan jumadilakhir adalah
sebagai jumadilakir karena susahnya mengucapkan kha’, atau
dilakir saja.
7. Bulan Rajab diucapkan sebagai bulan rejeb yang lebih mudah
pelafalannya.
8. Sya`ban merupakan bulan Ruwah, karena bulan ini adalah saat
mendoakan arwah keluarga yang telah wafat, dalam menyambut
bulan Puasa (Ramadhan) menurut tradisi masyarakat Jawa.
9. Ramadlan adalah bulan poso karena berdasarkan syari’at Islam,
dalam bulan ini muslim di Jawa –bahkan umat islam di seluruh
belahan dunia– diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.
10. Syawal adalah bulan bodo karena hari pertama bulan ini
merupakan hari berbuka satu telah sebulan penuh berpuasa, dan
dalam bahasa Jawa, lebaran disebut bodo (bada).
11. Dzul-Qa`dah disebut Hapit atau Apit sebab posisinya yang
terletak di antara dua hari raya, idulfitri dan iduladha. Dzul-Qa’dah
juga biasa disebut sebagai dulkangedah.
12. Dzul-Hijjah merupakan bulan Haji atau Besar (Rayagung),
saat berlangsungnya ibadah haji dan Idul Adha.
Metode Penanggalan Jawa
Metode
Ajumgi
Metode
Aboge
Metode
Amiswon
Metode
Asapon
• Hari pertama dalam tahun alif yang merupakan siklus windu dalam tahun Jawa adalah hari
Jumat dan bertepatan dengan hari pasaran Legi
• kurup Jamngiah pada tahun 1555-1627 (1633-1703 M)
Metode Ajumgi
• setiap 120 tahun terjadi kemajuan satu hari dalam siklus windu dan setelah 120 tahun
digunakannya metode ajumgi, digunakanlah metode amiswon yang lebih akurat.
• kurup kamsiyah yang jatuh pada periode 1627-1746 (1703-1819 M)
Metode Amiswon
• Kurup arbangiah periode 1747-1866 (1819-1936 M)
• mempunyai sebuah konsep yang berupa nadlom berbahasa Jawa namun bertuliskan Arab yang
biasa disebut pegon.
Metode Aboge
• Tercetus metode asapon karena terjadinya siklus seratus dua puluh tahunan yang menyebabkan
kemajuan satu hari setelah menempuh waktu 120 tahun pada metode aboge. Terjadi pada
periode 1867-1986 (1936-2052 M)Metode Asapon
Konsep Metode Aboge
 Pada tahun alif, maka hari pertama adalah Rabu Wage.
 Pada tahun ha’, hari pertama adalah Ahad Pon.
 Pada tahun jim (awal), hari pertama adalah Jumat Pon.
 Pada tahun za’, hari pertama adalah Selasa Pahing.
 Pada tahun dal, hari pertama adalah Sabtu Legi.
 Pada tahun ba’, hari pertama adalah Kamis Legi.
 Pada tahun wawu, hari pertama adalah Senin Kliwon.
 Pada tahun jim (akhir), hari pertama adalah jumat wage.
Satu daur yang lamanya 8 tahun disebut windu, tahun panjang disebut wuntu yang
umurnya 355 hari, sedangakan tahun pendek disebut wastu yang umurnya 354 hari.
No Nama Pasaran Jumlah Hari
1. Alip Selasa Pon 354
2. Ehe Sabtu Pahing 355
3. Jimawal Kamis Pahing 354
4. Je Senin Legi 354
5. Dal Jumat Kliwon 355
6. Be Rabu Kliwon 354
7. Wawu Ahad Wage 354
8. Jimakir Kamis Pon 355
Total 2835
PRANATA MANGSA
Nama Mangsa Jumlah Batas Awal Batas Akhir
KASO 41 23 Juni 2 Agustus
KARO 23 3 Agustus 25 Agustus
KATELU 24 26 Agustus 18 September
KAPAT 25 19 September 13 Oktober
KALIMA 27 14 Oktober 9 Nopember
KANEM 43 10 Nopember 22 Desember
KAPITU 43 23 Desember 3 Februari
KAWOLU 26 / 27 4 Februari 1 Maret
KASANGA 25 2 Maret 26 Maret
KASADASA 24 27 Maret 19 April
DESTA 23 20 April 12 Mei
SADDHA 41 13 Mei 22 Juni
Adapun periode masing-masing mangsa dan aktivitas petani dalam
menyikapi mangsa tersebut selama satu tahun disajikan Tabel
 Wawasan nenek moyang yang sudah turun temurun diyakini dan
disosialisasikan dalam bermasyarakat.
 Salah satunya adalah perhitungan hari dalam menentukan
perjodohan, membangun rumah atau neptu/ weton dari kelahiran
seseorang
ILMU TITEN
Tabel Hari Pasaran Bulan Tahun dan Neptu
Hari Neptu
Minggu 5
Senin 4
Selasa 3
Rabu 7
Kamis 8
Jum’at 6
Sabtu 9
Pasaran Neptu
Legi 5
Pahing 9
Pon 7
Wage 4
Kliwon 8
Bulan Neptu
Sura 7
Sapar 2
Mulud 3
Bakda Mulud 5
Jumadilawal 6
Jumadilakhir 1
Rajab 2
Ruwah 4
Pasa 5
Sawal 7
Selo 1
Besar 3
Tahun Neptu
Alip 1
Ehe 5
Jimawal 3
Je 7
Dal 4
Be 2
Wawu 6
Jimakhir 3
Hitungan Perjodohan Pernikahan Berdasarkan
Weton Jawa
Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan
Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten
yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing
dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang
(dikurangi) sembilan.
Misalnya :
Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu
6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1
Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5)
legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.
Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:
Apabila sisa:
1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 : bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan
2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7: anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya
2 dan 9 : banyak rejekinya
3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki
4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah
5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya
6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara
7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya
8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya
9 dan 9 : liar rejekinya
Cara Lain
Hari dan Pasaran kelahiran pasangan pria dan wanita masing-masing diangkakan
sesuai dengan Tabel A dan Tabel B, kemudian dijumlah.
TABEL A TABEL B
dari tujuh, maka tidak dibagi sepuluh melainkan
dibaJumlahnya dibagi 10 ( sepuluh). Jika dibagi 10 sisanya
lebih gi 7.
Prinsipnya sisanya tidak boleh lebih dari 7.
Contoh:
Pasangan pria lahir pada Hari Senin, Pasaran
Paing.
Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat tabel A & B)
Pasangan wanita lahir pada Hari Kamis Pasaran
Kliwon
Kamis 8 + Kliwon 8 = 16 (lihat tabel A & B)
Kelahiran Pria diangkakan = 13
Kelahiran wanita diangkakan = 16
Jumlah 29
Pertama kali yang untuk membagi angka 29 adalah bilangan 10.
29 : 10 = 2, sisanya 9
Karena sisanya lebih dari 7 maka memakai kemungkinan yang ke dua, yang untuk membagi
tidak 10 tetapi 7.
29 : 7 = 4, sisanya 1.
Angka sisa 1 (satu) tersebut yang menjadi kunci untuk dihitung.
Angka sisa 1, namanya Wasesa Sagara,
artinya besar wibawanya, luas budinya,
panjang sabar dan pemaaf.(lihat Tabel
C).
Artinya bahwa pasangan tersebut
jodoh.
Kehidupan rumah tangganya kelak
akan penuh wibawa, disegani karena
kebaikan budinya.
TABEL C
Catatan :
Sisa angka 7 artinya bahwa angka hasil dari penjumlahan habis dibagi 7.
Dilihat dari Tabel C jumlah hari pasaran kelahiran pasangan yang setelah dibagi
10 atau 7 menyisakan angka 1, 2, 3, dan 4 kategori Jodho, semuanya baik
adanya.
Bagi pasangan yang menyisakan angka 5, 6 atau 7, digolongkan dalam pasangan yang
kurang jodho, karena berpengaruh jelek. Tetapi jika sudah mantap dengan pasangannya,
dapat disyarati agar kejadian buruk tidak menimpa keluarganya kelak
Angka 5 (Satriya Wirang) :
Syaratnya, sebelum pelaksanaan upacara perkawinan salah satu calon pengantin menyembelih
ayam.
Angka 6 (Bumi Kapethak) :
Syaratnya, sebelum menikah salah satu calon pengantin mendhem Siti atau menamam
tanah.
Angka 7 (Lebu Katiyup Angin) :
Syaratnya, sebelum pernikahan berlangsung, salah satu pasangan menghambur-
hamburkan tanah.
Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :
Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selama
Ahad dan Sabtu, miskin
Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, anaknya
perempuan
Senen dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui
Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, bercerai
Selasa dan Sabtu, sering sakit
Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu, baik
Kamis dan Kamis, selamat
Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Sabtu, celaka
Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka
Sabtu dan Sabtu, tidak baik
HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN
(baik buruknya bulan untuk mantu):
1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)
2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)
3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)
4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)
5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)
6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak
7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat
8. Bulan Jw. Ruwah : selamat
9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)
10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)
11.Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman
(jangan dipakai)
12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat
CARAMENGHITUNGHARI BAIKUNTUKPINDAHRUMAH
Percayaan Jawa Tentang Baik Buruknya Hari Untuk Pindah
Rumah, Dilambangkan Dengan
1. Guru Artinya Dihormati, Digurukan, Lancar Rezeki,
Selamat Dan Sejahtera
2. Ratu Artinya Berwibawa, Ditakuti, Disegani, Banyak
Rezeki Dan Jauh Dari Goro-goro
3. Rogoh Artinya Mudah Dimasuki Pencuri, Boros,
Kurang Bahagia Dan Banyak Hal-hal Yang Kurang Baik
4. Sempoyong Artinya Tidak Bertahan Lama Atau Tidak
Kerasan, Susah Dan Sering Bertengkar
JUMLAH NEPTU
GURU
RATU
ROGOH
SEMPOYONG
 CONTOH
 ANDA AKAN PINDAH RUMAH
PADA HARI SENIN PAHING
 SENIN= 4
 PAHING = 9
 4+9 =13
 JADI SENING PAHING ADALAH
GURU
Hari Neptu
Minggu 5
Senin 4
Selasa 3
Rabu 7
Kamis 8
Jum’at 6
Sabtu 9
Pasaran Neptu
Legi 5
Pahing 9
Pon 7
Wage 4
Kliwon 8
HARI SIAL ATAU HARI NAAS
CARA MENGHITUNG
HARI NAAS
SESEORANG
ADA 4 MACAM WAS DALAM
HITUNGAN JAWA:
WAS 3
WAS 5
WAS 7
WAS GEDE
CONTOH
Lahir Hari Selasa Kliwon
Selasa = 3
Kliwon = 8
3+8 = 11
Selanjutnya Hitung Maju Hari Mulai
Dari Hari Lahir Kita.
Cara Nya Gmn?????
Misalnya Mencari Was 3, Was 5, Was
7, Was Gede
Was 3 = Hari Ketiga Dari Hari Lahir
Kita
Misalnya Selasa Kliwon, Maka Was
3 Jatuh Pada Hari Kamis Pahing
Was 5 = Hari Kelima Dari Hari Lahir
Kita
Pasaran Neptu
Legi 5
Pahing 9
Pon 7
Wage 4
Kliwon 8
Hari Neptu
Minggu 5
Senin 4
Selasa 3
Rabu 7
Kamis 8
Jum’at 6
Sabtu 9
Minggu
Meraba betis 2 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas
Senin
Meraba kemaluan 2 kali dan dalam 2 langkah pertama harus menahan napas
Selasa
Meraba telapak kaki 1 kali dan dalam 2 langkah pertama harus menahan napas
Rabu
Meraba Bahu 2 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas
Kamis
Meraba hidung 4 kali dan dalam 4 langkah pertama harus menahan napas
Jumat
Meraba ubun ubun 3 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas
Sabtu
Meraba dada 4 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas.
Hal atau etika yang harus dilakukan untuk melebur hari sial adalah, jika
harus bepergian pada hari:
Tanggal Naas atau Sial
Dilarang melakukan hajatan besar seperti nikah atau yang lainnya pada
tanggal dan bulan dibawah ini :
Bulan = Tanggal
Sura = 11 dan 6
Sapar = 1 dan 20
Rabiul = 10 dan 20
Rabiul = 10 dan 20
Jumadil = Awal 1 dan 11
Jumadil = Akhir 10 dan 14
Rajab = 2 dan 14
Ruwah = 12 dan 13
Puasa = 9 dan 20
Sawal = 10 dan 20
Dulkaidah = 12 dan 13
Besar = 6 dan 10.
kalender bulan

More Related Content

What's hot

Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2
Lisa Pinto
 
Sel
SelSel
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
azidny
 
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basa
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basaUndha usuking tembung lan unggah-ungguh basa
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basa
Ayu Spears
 
Lagu anak anak - not angka
Lagu anak anak - not angkaLagu anak anak - not angka
Lagu anak anak - not angka
natan090482
 
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitamLaporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
Andiana Kanendyah
 
Imunbaru2
Imunbaru2Imunbaru2
Imunbaru2
andreei
 
MAKALAH PENGANTIN SOLO
MAKALAH PENGANTIN SOLO MAKALAH PENGANTIN SOLO
MAKALAH PENGANTIN SOLO
Ainina Sa'id
 
34 provinsi di indonesia
34 provinsi di indonesia34 provinsi di indonesia
34 provinsi di indonesia
fziada
 
Barang tambang emas dan perak
Barang tambang emas dan perakBarang tambang emas dan perak
Barang tambang emas dan perak
ZaqiIbnuRamadhan
 
RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...
RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...
RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...
Umar Muttaqin
 
Alat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesiaAlat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesia
Yodi Permana
 
Lapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptx
Lapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptxLapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptx
Lapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptx
afrizalfazza
 
Lirik lagu muna o tampo
Lirik lagu muna o tampoLirik lagu muna o tampo
Lirik lagu muna o tampo
Septian Muna Barakati
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
Ade Maria Ulfa
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometer
Kurnia Wati
 
Th6
Th6Th6
Th6
andreei
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Nopi Tri Utami
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Yeni Rahayu
 

What's hot (20)

Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2
 
Sel
SelSel
Sel
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basa
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basaUndha usuking tembung lan unggah-ungguh basa
Undha usuking tembung lan unggah-ungguh basa
 
Lagu anak anak - not angka
Lagu anak anak - not angkaLagu anak anak - not angka
Lagu anak anak - not angka
 
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitamLaporan biologi   fermentasi tape dan ketan hitam
Laporan biologi fermentasi tape dan ketan hitam
 
Imunbaru2
Imunbaru2Imunbaru2
Imunbaru2
 
MAKALAH PENGANTIN SOLO
MAKALAH PENGANTIN SOLO MAKALAH PENGANTIN SOLO
MAKALAH PENGANTIN SOLO
 
34 provinsi di indonesia
34 provinsi di indonesia34 provinsi di indonesia
34 provinsi di indonesia
 
Barang tambang emas dan perak
Barang tambang emas dan perakBarang tambang emas dan perak
Barang tambang emas dan perak
 
RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...
RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...
RUMAH ADAT, PAKAIAN ADAT DAN SENJATA TRADISIONAL DAERAH SELURUH PROVINSI SE-I...
 
Alat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesiaAlat musik tradisional indonesia
Alat musik tradisional indonesia
 
Lapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptx
Lapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptxLapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptx
Lapkas Pembegalan Afrizal Fazza.pptx
 
Lirik lagu muna o tampo
Lirik lagu muna o tampoLirik lagu muna o tampo
Lirik lagu muna o tampo
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometer
 
Th6
Th6Th6
Th6
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
Laporan praktikum biologi pengaruh perbedaan salinitas (kadar garam) terhadap...
 

Viewers also liked

1996
19961996
Kalender jawa 2014
Kalender jawa 2014Kalender jawa 2014
Kalender jawa 2014
Trisna Putra
 
Gerhana bulan
Gerhana bulanGerhana bulan
Gerhana bulan
dharma281276
 
Eclipse Grade Four Lesson
Eclipse Grade Four LessonEclipse Grade Four Lesson
Eclipse Grade Four Lesson
Jenifer Cajayon
 
Eclipses
EclipsesEclipses
Eclipses
Syed Shah
 
Solar Eclipse of July 22, 2009
Solar Eclipse of July 22, 2009Solar Eclipse of July 22, 2009
Solar Eclipse of July 22, 2009
Siderence Chen
 
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulanPptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
yesiamalia
 
Gerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahariGerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahariItsna MS
 
Eclipses
EclipsesEclipses
Eclipses
Saidy Morantes
 
Solar and lunar eclipse
Solar and lunar eclipseSolar and lunar eclipse
Solar and lunar eclipse
Kunal Yadav
 

Viewers also liked (10)

1996
19961996
1996
 
Kalender jawa 2014
Kalender jawa 2014Kalender jawa 2014
Kalender jawa 2014
 
Gerhana bulan
Gerhana bulanGerhana bulan
Gerhana bulan
 
Eclipse Grade Four Lesson
Eclipse Grade Four LessonEclipse Grade Four Lesson
Eclipse Grade Four Lesson
 
Eclipses
EclipsesEclipses
Eclipses
 
Solar Eclipse of July 22, 2009
Solar Eclipse of July 22, 2009Solar Eclipse of July 22, 2009
Solar Eclipse of July 22, 2009
 
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulanPptku gerhana matahari dan gerhana bulan
Pptku gerhana matahari dan gerhana bulan
 
Gerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahariGerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana bulan dan gerhana matahari
 
Eclipses
EclipsesEclipses
Eclipses
 
Solar and lunar eclipse
Solar and lunar eclipseSolar and lunar eclipse
Solar and lunar eclipse
 

Similar to kalender bulan

hari baik bangun rumah hitungan jawab.pdf
hari baik bangun rumah hitungan jawab.pdfhari baik bangun rumah hitungan jawab.pdf
hari baik bangun rumah hitungan jawab.pdf
Jasa Kontraktor Bangun Rumah Aryana Cipta Properti
 
Kitab pane nabolon
Kitab pane nabolonKitab pane nabolon
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Universitas Siliwangi
 
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Universitas Siliwangi
 
Matematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdia
Matematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdiaMatematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdia
Matematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdia
MaratusSyakdia1
 
TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)
TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)
TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)
valen tinus
 
Makalah ips valen
Makalah ips valenMakalah ips valen
Makalah ips valen
valen tinus
 

Similar to kalender bulan (7)

hari baik bangun rumah hitungan jawab.pdf
hari baik bangun rumah hitungan jawab.pdfhari baik bangun rumah hitungan jawab.pdf
hari baik bangun rumah hitungan jawab.pdf
 
Kitab pane nabolon
Kitab pane nabolonKitab pane nabolon
Kitab pane nabolon
 
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
 
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehiCara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
Cara mengkonversi kalender hijriyah ke kalender masehi
 
Matematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdia
Matematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdiaMatematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdia
Matematika falaq (menentukan bulan ramadhan dan 1 syawal) mar'atus syakdia
 
TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)
TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)
TUGAS MAKALAH IPS VALENTINUS(SMKN 1 WALENRANG)
 
Makalah ips valen
Makalah ips valenMakalah ips valen
Makalah ips valen
 

More from risyanti ALENTA

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERNANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
risyanti ALENTA
 
Student worksheet2
Student worksheet2Student worksheet2
Student worksheet2
risyanti ALENTA
 
Student worksheet1
Student worksheet1Student worksheet1
Student worksheet1
risyanti ALENTA
 
Lesson plan fixed
Lesson plan fixedLesson plan fixed
Lesson plan fixed
risyanti ALENTA
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
risyanti ALENTA
 
Kelompok dua teaching aids
Kelompok dua teaching aidsKelompok dua teaching aids
Kelompok dua teaching aids
risyanti ALENTA
 
Jurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanJurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatan
risyanti ALENTA
 
Kompetensi guru ipa
Kompetensi guru ipaKompetensi guru ipa
Kompetensi guru ipa
risyanti ALENTA
 
revolusi bumi
revolusi bumirevolusi bumi
revolusi bumi
risyanti ALENTA
 
rotasi bumi
rotasi bumirotasi bumi
rotasi bumi
risyanti ALENTA
 
hukum keppler
hukum kepplerhukum keppler
hukum keppler
risyanti ALENTA
 
teori geosentris dan heliosentris
teori geosentris dan heliosentristeori geosentris dan heliosentris
teori geosentris dan heliosentris
risyanti ALENTA
 
sejarah astronomi setelah masehi
sejarah astronomi setelah masehisejarah astronomi setelah masehi
sejarah astronomi setelah masehi
risyanti ALENTA
 
Sejarah astronomi sebelum masehi
Sejarah astronomi sebelum masehiSejarah astronomi sebelum masehi
Sejarah astronomi sebelum masehi
risyanti ALENTA
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
risyanti ALENTA
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
risyanti ALENTA
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
risyanti ALENTA
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
risyanti ALENTA
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
risyanti ALENTA
 
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipokloritKelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
risyanti ALENTA
 

More from risyanti ALENTA (20)

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERNANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
 
Student worksheet2
Student worksheet2Student worksheet2
Student worksheet2
 
Student worksheet1
Student worksheet1Student worksheet1
Student worksheet1
 
Lesson plan fixed
Lesson plan fixedLesson plan fixed
Lesson plan fixed
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Kelompok dua teaching aids
Kelompok dua teaching aidsKelompok dua teaching aids
Kelompok dua teaching aids
 
Jurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatanJurnal mikrobiologi kesehatan
Jurnal mikrobiologi kesehatan
 
Kompetensi guru ipa
Kompetensi guru ipaKompetensi guru ipa
Kompetensi guru ipa
 
revolusi bumi
revolusi bumirevolusi bumi
revolusi bumi
 
rotasi bumi
rotasi bumirotasi bumi
rotasi bumi
 
hukum keppler
hukum kepplerhukum keppler
hukum keppler
 
teori geosentris dan heliosentris
teori geosentris dan heliosentristeori geosentris dan heliosentris
teori geosentris dan heliosentris
 
sejarah astronomi setelah masehi
sejarah astronomi setelah masehisejarah astronomi setelah masehi
sejarah astronomi setelah masehi
 
Sejarah astronomi sebelum masehi
Sejarah astronomi sebelum masehiSejarah astronomi sebelum masehi
Sejarah astronomi sebelum masehi
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipokloritKelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
 

Recently uploaded

PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

kalender bulan

  • 1. Kelompok 9 Isroh Lutfiana (4001414030) Yudi Aprianto (4001414042) KALENDER JAWA
  • 2. SEJARAH KALENDER JAWA Pada abad ke-4 Masehi agama Hindu mulai berkembang di Indonesia. Sistem penanggalan Saka yang merupakan sistem penanggalan Hindu dan berorientasikan peredaran matahari pun berkembang di Indonesia. Sistem penanggalan tersebut dibawa oleh seorang pendeta Saka yang bergelar Aji Saka dari Kshatrapa Gujaran (India) yang mendarat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 456 Masehi. Pada tahun 1633 Masehi ( 1555 Saka atau 1043 Hijriyah), Sultan Agung Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Molana Matarami (1613-1645) dari Mataram menghapuskan kalender Saka dari Pulau Jawa. Kemudian kalender tersebut diubah sistemnya mengikuti aturan kamariah yang berisi bulan-bulan Islam. Maka sejak saat itu terciptalah kalender baru yang unik, yaitu kalender Jawa-Islam. Perubahan kalender di Jawa itu dimulai pada hari Jumat Legi, tanggal 1 Sura tahun Alip 1555 Saka bertepatan dengan tanggal 1 Muharram tahun 1043 H, atau tanggal 8 Juli 1633 M.
  • 3. Sistem penanggalan jawa Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pancawara - Pasaran Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : 1. Kliwon / Kasih 2. Legi / Manis 3. Pahing / Jenar 4. Pon / Palguna 5. Wage / Kresna / Langking Saptawara - Padinan Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : 1. Minggu / Radite 2. Senen / Soma 3. Selasa / Anggara 4. Rebo / Budha 5. Kemis / Respati 6. Jemuwah / Sukra 7. Setu / Tumpak / Saniscara.
  • 4. Hari Pasaran Lima Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan. Kliwon (Asih) melambangkan jumeneng atau berdiri. Legi (Manis) melambangkan mungkur atau berbalik arah kebelakang. Pahing (Pahit) melambangkan madep atau menghadap. Pon (Petak) melambangkan sare atau tidur. Wage (Cemeng) melambangkan lenggah atau duduk.
  • 5.  Nama hari ini dihubungkan dengan sistem bulan- bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap bumi adalah nama dari ke tujuh tersebut. DINO PITU (HARI TUJUH) Radite (Minggu), melambangkan meneng atau diam. Soma (Senin), melambangkan maju. Hanggara (Selasa), melambangkan mundur. Budha (Rabu), melambangkan mangiwa atau bergerak ke kiri. Respati (Kamis), melambangkan manengen atau bergerak ke kanan. Sukra (Jumat), melambangkan munggah atau naik ke atas. Tumpak (Sabtu), melambangkan temurun atau bergerak turun.
  • 6. No Nama Bulan Jumlah hari 1. Sura 30 2. Sapar 29 3. Mulud 30 4. Bakda Mulud 29 5. Jumadilawal 30 6. Jumadilakhir 29 7. Rejeb 30 8. Ruwah 29 9. Pasa 30 10. Sawal 29 11. Sela 30 12. Besar 29/30 Jumlah hari 354/355 Nama bulan dan jumlah hari pada kelender jawa
  • 7. Nama-nama bulan disesuaikan dengan lidah Jawa: Muharram, Sapar, Rabingulawal, Rabingulakir, Jumadilawal, Jumadilakir 1. Muharram juga disebut sebagai bulan Suro sebab mengandung Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. 2. Safar disebut sebagai bulan Sapar karena lidah orang jawa yang menyebutnya seperti itu.
  • 8. 3. Rabi`ul-Awwal dijuluki bulan Mulud karena pada bulan ini terjadi kelahiran nabi Muhammad SAW yang dalam bahasa Arab disebut maulud yang berarti waktu lahir. 4. Rabi`ul-Akhir adalah Bakdamulud atau Silihmulud yang berarti sesudah Mulud dan biasa pula disebut rabingulakir.
  • 9. 5. Jumadilawal tidak terjadi perbedaan yang mencolok hanya penyebutannya yang terkesan tidak ada penekanan setelah pengucapan dil pada jumadil awal atau hanya diucapkan dilawal saja. 6. Jumadilakhir, juga tidak terjadi perbedaan yang signifikan sama seperti jumadilawal. Penyebutan jumadilakhir adalah sebagai jumadilakir karena susahnya mengucapkan kha’, atau dilakir saja.
  • 10. 7. Bulan Rajab diucapkan sebagai bulan rejeb yang lebih mudah pelafalannya. 8. Sya`ban merupakan bulan Ruwah, karena bulan ini adalah saat mendoakan arwah keluarga yang telah wafat, dalam menyambut bulan Puasa (Ramadhan) menurut tradisi masyarakat Jawa. 9. Ramadlan adalah bulan poso karena berdasarkan syari’at Islam, dalam bulan ini muslim di Jawa –bahkan umat islam di seluruh belahan dunia– diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.
  • 11. 10. Syawal adalah bulan bodo karena hari pertama bulan ini merupakan hari berbuka satu telah sebulan penuh berpuasa, dan dalam bahasa Jawa, lebaran disebut bodo (bada). 11. Dzul-Qa`dah disebut Hapit atau Apit sebab posisinya yang terletak di antara dua hari raya, idulfitri dan iduladha. Dzul-Qa’dah juga biasa disebut sebagai dulkangedah. 12. Dzul-Hijjah merupakan bulan Haji atau Besar (Rayagung), saat berlangsungnya ibadah haji dan Idul Adha.
  • 13. • Hari pertama dalam tahun alif yang merupakan siklus windu dalam tahun Jawa adalah hari Jumat dan bertepatan dengan hari pasaran Legi • kurup Jamngiah pada tahun 1555-1627 (1633-1703 M) Metode Ajumgi • setiap 120 tahun terjadi kemajuan satu hari dalam siklus windu dan setelah 120 tahun digunakannya metode ajumgi, digunakanlah metode amiswon yang lebih akurat. • kurup kamsiyah yang jatuh pada periode 1627-1746 (1703-1819 M) Metode Amiswon • Kurup arbangiah periode 1747-1866 (1819-1936 M) • mempunyai sebuah konsep yang berupa nadlom berbahasa Jawa namun bertuliskan Arab yang biasa disebut pegon. Metode Aboge • Tercetus metode asapon karena terjadinya siklus seratus dua puluh tahunan yang menyebabkan kemajuan satu hari setelah menempuh waktu 120 tahun pada metode aboge. Terjadi pada periode 1867-1986 (1936-2052 M)Metode Asapon
  • 14. Konsep Metode Aboge  Pada tahun alif, maka hari pertama adalah Rabu Wage.  Pada tahun ha’, hari pertama adalah Ahad Pon.  Pada tahun jim (awal), hari pertama adalah Jumat Pon.  Pada tahun za’, hari pertama adalah Selasa Pahing.  Pada tahun dal, hari pertama adalah Sabtu Legi.  Pada tahun ba’, hari pertama adalah Kamis Legi.  Pada tahun wawu, hari pertama adalah Senin Kliwon.  Pada tahun jim (akhir), hari pertama adalah jumat wage.
  • 15. Satu daur yang lamanya 8 tahun disebut windu, tahun panjang disebut wuntu yang umurnya 355 hari, sedangakan tahun pendek disebut wastu yang umurnya 354 hari. No Nama Pasaran Jumlah Hari 1. Alip Selasa Pon 354 2. Ehe Sabtu Pahing 355 3. Jimawal Kamis Pahing 354 4. Je Senin Legi 354 5. Dal Jumat Kliwon 355 6. Be Rabu Kliwon 354 7. Wawu Ahad Wage 354 8. Jimakir Kamis Pon 355 Total 2835
  • 16. PRANATA MANGSA Nama Mangsa Jumlah Batas Awal Batas Akhir KASO 41 23 Juni 2 Agustus KARO 23 3 Agustus 25 Agustus KATELU 24 26 Agustus 18 September KAPAT 25 19 September 13 Oktober KALIMA 27 14 Oktober 9 Nopember KANEM 43 10 Nopember 22 Desember KAPITU 43 23 Desember 3 Februari KAWOLU 26 / 27 4 Februari 1 Maret KASANGA 25 2 Maret 26 Maret KASADASA 24 27 Maret 19 April DESTA 23 20 April 12 Mei SADDHA 41 13 Mei 22 Juni
  • 17. Adapun periode masing-masing mangsa dan aktivitas petani dalam menyikapi mangsa tersebut selama satu tahun disajikan Tabel
  • 18.  Wawasan nenek moyang yang sudah turun temurun diyakini dan disosialisasikan dalam bermasyarakat.  Salah satunya adalah perhitungan hari dalam menentukan perjodohan, membangun rumah atau neptu/ weton dari kelahiran seseorang ILMU TITEN
  • 19. Tabel Hari Pasaran Bulan Tahun dan Neptu Hari Neptu Minggu 5 Senin 4 Selasa 3 Rabu 7 Kamis 8 Jum’at 6 Sabtu 9 Pasaran Neptu Legi 5 Pahing 9 Pon 7 Wage 4 Kliwon 8 Bulan Neptu Sura 7 Sapar 2 Mulud 3 Bakda Mulud 5 Jumadilawal 6 Jumadilakhir 1 Rajab 2 Ruwah 4 Pasa 5 Sawal 7 Selo 1 Besar 3 Tahun Neptu Alip 1 Ehe 5 Jimawal 3 Je 7 Dal 4 Be 2 Wawu 6 Jimakhir 3
  • 20. Hitungan Perjodohan Pernikahan Berdasarkan Weton Jawa Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan. Misalnya : Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1 Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.
  • 21. Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini: Apabila sisa: 1 dan 4 : banyak celakanya 1 dan 5 : bisa 1 dan 6 : jauh sandang pangannya 1 dan 7 : banyak musuh 1 dan 8 : sengsara 1 dan 9 : menjadi perlindungan 2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya 2 dan 3 : salah seorang cepat wafat 2 dan 4 : banyak godanya 2 dan 5 : banyak celakanya 2 dan 6 : cepat kaya 2 dan 7: anaknya banyak yang mati 2 dan 8 : dekat rejekinya 2 dan 9 : banyak rejekinya 3 dan 3 : melarat 3 dan 4 : banyak celakanya 3 dan 5 : cepat berpisah 3 dan 6 : mandapat kebahagiaan 3 dan 7 : banyak celakanya 3 dan 8 : salah seorang cepat wafat 3 dan 9 : banyak rejeki 4 dan 4 : sering sakit 4 dan 5 : banyak godanya
  • 22. 4 dan 6 : banyak rejekinya 4 dan 7 : melarat 4 dan 8 : banyak halangannya 4 dan 9 : salah seorang kalah 5 dan 5 : tulus kebahagiaannya 5 dan 6 : dekat rejekinya 5 dan 7 : tulus sandang pangannya 5 dan 8 : banyak bahayanya 5 dan 9 : dekat sandang pangannya 6 dan 6 : besar celakanya 6 dan 7 : rukun 6 dan 8 : banyak musuh 6 dan 9 : sengsara 7 dan 7 : dihukum oleh istrinya 7 dan 8 : celaka karena diri sendiri 7 dan 9 : tulus perkawinannya 8 dan 8 : dikasihi orang 8 dan 9 : banyak celakanya 9 dan 9 : liar rejekinya
  • 23. Cara Lain Hari dan Pasaran kelahiran pasangan pria dan wanita masing-masing diangkakan sesuai dengan Tabel A dan Tabel B, kemudian dijumlah. TABEL A TABEL B dari tujuh, maka tidak dibagi sepuluh melainkan dibaJumlahnya dibagi 10 ( sepuluh). Jika dibagi 10 sisanya lebih gi 7. Prinsipnya sisanya tidak boleh lebih dari 7. Contoh: Pasangan pria lahir pada Hari Senin, Pasaran Paing. Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat tabel A & B) Pasangan wanita lahir pada Hari Kamis Pasaran Kliwon Kamis 8 + Kliwon 8 = 16 (lihat tabel A & B) Kelahiran Pria diangkakan = 13 Kelahiran wanita diangkakan = 16 Jumlah 29
  • 24. Pertama kali yang untuk membagi angka 29 adalah bilangan 10. 29 : 10 = 2, sisanya 9 Karena sisanya lebih dari 7 maka memakai kemungkinan yang ke dua, yang untuk membagi tidak 10 tetapi 7. 29 : 7 = 4, sisanya 1. Angka sisa 1 (satu) tersebut yang menjadi kunci untuk dihitung. Angka sisa 1, namanya Wasesa Sagara, artinya besar wibawanya, luas budinya, panjang sabar dan pemaaf.(lihat Tabel C). Artinya bahwa pasangan tersebut jodoh. Kehidupan rumah tangganya kelak akan penuh wibawa, disegani karena kebaikan budinya. TABEL C
  • 25. Catatan : Sisa angka 7 artinya bahwa angka hasil dari penjumlahan habis dibagi 7. Dilihat dari Tabel C jumlah hari pasaran kelahiran pasangan yang setelah dibagi 10 atau 7 menyisakan angka 1, 2, 3, dan 4 kategori Jodho, semuanya baik adanya. Bagi pasangan yang menyisakan angka 5, 6 atau 7, digolongkan dalam pasangan yang kurang jodho, karena berpengaruh jelek. Tetapi jika sudah mantap dengan pasangannya, dapat disyarati agar kejadian buruk tidak menimpa keluarganya kelak Angka 5 (Satriya Wirang) : Syaratnya, sebelum pelaksanaan upacara perkawinan salah satu calon pengantin menyembelih ayam. Angka 6 (Bumi Kapethak) : Syaratnya, sebelum menikah salah satu calon pengantin mendhem Siti atau menamam tanah. Angka 7 (Lebu Katiyup Angin) : Syaratnya, sebelum pernikahan berlangsung, salah satu pasangan menghambur- hamburkan tanah.
  • 26. Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila : Ahad dan Ahad, sering sakit Ahad dan Senin, banyak sakit Ahad dan Selasa, miskin Ahad dan Rebo, selamat Ahad dan Kamis, cekcok Ahad dan Jumat, selama Ahad dan Sabtu, miskin Senen dan Senen, tidak baik Senen dan Selasa, selamat Senen dan Rebo, anaknya perempuan Senen dan Kamis, disayangi Senen dan Jumat, selamat Senen dan Sabtu, direstui Selasa dan Selasa, tidak baik
  • 27. Selasa dan Rebo, kaya Selasa dan Kamis, kaya Selasa dan Jumat, bercerai Selasa dan Sabtu, sering sakit Rebo dan Rebo, tidak baik Rebo dan Kamis, selamat Rebo dan Jumat, selamat Rebo dan Sabtu, baik Kamis dan Kamis, selamat Kamis dan Jumat, selamat Kamis dan Sabtu, celaka Jumat dan Jumat, miskin Jumat dan Sabtu celaka Sabtu dan Sabtu, tidak baik
  • 28. HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN (baik buruknya bulan untuk mantu): 1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai) 2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai) 3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai) 4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai) 5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai) 6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak
  • 29. 7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat 8. Bulan Jw. Ruwah : selamat 9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai) 10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai) 11.Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai) 12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat
  • 30. CARAMENGHITUNGHARI BAIKUNTUKPINDAHRUMAH Percayaan Jawa Tentang Baik Buruknya Hari Untuk Pindah Rumah, Dilambangkan Dengan 1. Guru Artinya Dihormati, Digurukan, Lancar Rezeki, Selamat Dan Sejahtera 2. Ratu Artinya Berwibawa, Ditakuti, Disegani, Banyak Rezeki Dan Jauh Dari Goro-goro 3. Rogoh Artinya Mudah Dimasuki Pencuri, Boros, Kurang Bahagia Dan Banyak Hal-hal Yang Kurang Baik 4. Sempoyong Artinya Tidak Bertahan Lama Atau Tidak Kerasan, Susah Dan Sering Bertengkar
  • 31. JUMLAH NEPTU GURU RATU ROGOH SEMPOYONG  CONTOH  ANDA AKAN PINDAH RUMAH PADA HARI SENIN PAHING  SENIN= 4  PAHING = 9  4+9 =13  JADI SENING PAHING ADALAH GURU Hari Neptu Minggu 5 Senin 4 Selasa 3 Rabu 7 Kamis 8 Jum’at 6 Sabtu 9 Pasaran Neptu Legi 5 Pahing 9 Pon 7 Wage 4 Kliwon 8
  • 32. HARI SIAL ATAU HARI NAAS
  • 33. CARA MENGHITUNG HARI NAAS SESEORANG ADA 4 MACAM WAS DALAM HITUNGAN JAWA: WAS 3 WAS 5 WAS 7 WAS GEDE CONTOH Lahir Hari Selasa Kliwon Selasa = 3 Kliwon = 8 3+8 = 11 Selanjutnya Hitung Maju Hari Mulai Dari Hari Lahir Kita. Cara Nya Gmn????? Misalnya Mencari Was 3, Was 5, Was 7, Was Gede Was 3 = Hari Ketiga Dari Hari Lahir Kita Misalnya Selasa Kliwon, Maka Was 3 Jatuh Pada Hari Kamis Pahing Was 5 = Hari Kelima Dari Hari Lahir Kita Pasaran Neptu Legi 5 Pahing 9 Pon 7 Wage 4 Kliwon 8 Hari Neptu Minggu 5 Senin 4 Selasa 3 Rabu 7 Kamis 8 Jum’at 6 Sabtu 9
  • 34. Minggu Meraba betis 2 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas Senin Meraba kemaluan 2 kali dan dalam 2 langkah pertama harus menahan napas Selasa Meraba telapak kaki 1 kali dan dalam 2 langkah pertama harus menahan napas Rabu Meraba Bahu 2 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas Kamis Meraba hidung 4 kali dan dalam 4 langkah pertama harus menahan napas Jumat Meraba ubun ubun 3 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas Sabtu Meraba dada 4 kali dan dalam 3 langkah pertama harus menahan napas. Hal atau etika yang harus dilakukan untuk melebur hari sial adalah, jika harus bepergian pada hari:
  • 35. Tanggal Naas atau Sial Dilarang melakukan hajatan besar seperti nikah atau yang lainnya pada tanggal dan bulan dibawah ini : Bulan = Tanggal Sura = 11 dan 6 Sapar = 1 dan 20 Rabiul = 10 dan 20 Rabiul = 10 dan 20 Jumadil = Awal 1 dan 11 Jumadil = Akhir 10 dan 14 Rajab = 2 dan 14 Ruwah = 12 dan 13 Puasa = 9 dan 20 Sawal = 10 dan 20 Dulkaidah = 12 dan 13 Besar = 6 dan 10.

Editor's Notes

  1. Di pulau Jawa pernah berlaku sistem penanggalan hindu, yang dikenal dengan penanggalan “saka”, yakni sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran matahari mengelilingi bumi.[1] Permulaan tahun Saka ini adalah bertepatan dengan hari sabtu tanggal 14 Maret 1978 M, yaitu satu tahun setelah penobatan Prabu Syaliwahono (Aji Soko) sebagai raja India.[2] Oleh sebab itu penanggalan ini dikenal sebagai penanggalan Soko atau Saka. Pada tahun 1633 Masehi ( 1555 Saka atau 1043 Hijriyah), Sultan Agung Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Molana Matarami (1613-1645) dari Mataram menghapuskan kalender Saka dari Pulau Jawa, lalu menciptakan kalender Jawa yang mengikuti kalender Hijriyah. Namun bilangan tahun 1555 tetap dilanjutkan. Jadi pada tanggal 1 Muharram 1043 Hijriyah adalah 1 Muharram 1555 Jawa yang jatuh pada hari Jum’at Legi tanggal 8 Juli 1633 Masehi. Angka tahun jawa selalu berselisih 512 dari angka tahun hijriyah.
  2. Secara astronomis, kalender Jawa tergolong mathematical calendar, sedangkan kalender Hijriah astronomical calendar. Mathematical atau aritmatical calendar merupakan sistem penanggalan yang aturannya didasarkan pada perhitungan matematika dari fenomena alam. Kalender Masehi juga tergolong mathematical calendar. Adapun astronomical calendar merupakan kalender berdasarkan fenomena alam sendiri seperti kalender Hijriah dan kalender Cina.[6] Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, dan budaya Hindu-Buddha Jawa yang perhitungannyan didasarkan pada bulan menbelilingi matahari. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran.
  3. Wadana (Sapar) artinya wiwit. Wijangga (Mulud) artinya kanda. Wiyana (Bakda Mulud) artinya ambuka. Widada (Jumadi Awal) artinya wiwara. Widarpa (Jumadi Akhir) artinya rahsa. Wilapa (Rejeb) artiya purwa. Wahana (Ruwah) artinya dumadi. Wanana (Pasa) artinya madya. Wurana (Sawal) artinya wujud. Wujana (Sela) artinya wusana. Wujala (Besar) artinya kosong. Warana (Sura) artinya tejo/ rijal
  4. Purwana – Alip, artinya ada-ada (mulai berniat) Karyana – Ehe, artinya tumandang (melakukan) Anama – Jemawal, artinya gawe (pekerjaan) Lalana – Je, artinya lelakon (proses, nasib) Ngawana – Dal, artinya urip (hidup) Pawaka – Be, artinya bola-bali (selalu kembali) Wasana – Wawu, artinya marang (kearah) Swasana – Jimakir, artinya suwung (kosong)
  5. Sebagaimana kita ketahui, bahwa dalam peradaban "JAWA" banyak kita jumpai aturan-aturan yang bersifat mengikat. Hal ini karena aturan-aturan tersebut merupakan wawasan dari nenek moyang kita yang sudah turun temurun diyakini dan disosialisasikan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dilingkungan masyarakat suku Jawa. Wawasan nenek moyang tersebut dalam kehidupan bermasyarakat disebut dalam istilah " ILMU TITEN". Mengapa disebut demikian ? Hal ini karena aturan-aturan tersebut berdasarkan pengalaman dan pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi pada perubahan alam yang dikaitkan dengan kejadian yang berlaku dalam kehidupan mereka saat itu atau neptu/ weton dari kelahiran seseorang. Saya mengajak para generasi muda, khususnya generasi-generasi suku jawa untuk mengingat kembali sekaligus melestarikan budaya Jawa agar pengetahuan terhadap budaya tersebut tidak hilang begitu saja terlindas oleh kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini. Jangan sampai kita sebagai generasi muda dikatakan tidak pecus atau apatis untuk tidak dapat melestarikan budaya kita sendiri, terlebih kita hidup di pulau Jawa..