SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Oleh : Wisda Agus Prasetya 
STIKES BETHESDA YAKKUM
Pekalongan dikenal sebagai kota batik. Begitu banyak orang menyebutnya demikian, 
namun di balik semua itu banyak sekali unsur yang mendorong kebudayaan di 
Pekalongan. 
Berbagai etnis dan budaya ada di Pekalongan. Mulai dari Jawa, Madura, Arab, 
Cina, Tionghoa hingga masyarakat asli Pekalongan sendiri. Di Pekalongan snagat 
kental dengan unsur keagamaan. Meskipun kita berdiri di Kota Santri, namun tidak 
menimbukan rasa amarah atau saling menghina antar umat beragama. Terkadang ada 
acara acara yang memang di selenggarakan untuk mempererat tali persaudaraan 
antar umat agama.
Pekalongan memiliki ciri budaya yang agamanis yaitu banyak mengaitkan dengan 
keagamaan muslim. Di Pekalongan budaya yang ada sudah memiliki campuran dengan 
budaya lain. Sperti budaya Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.
Budaya tersebut masih ada dikarenakan masyarakat yang tinggal di daerah pekalongan 
sangat menjujung tinggi dan tidak akan bias melupakan kebudayaan yang telah di 
wariskan dari nenek moyangnya. Ditambah dengan pemerintah Kota Pekalongan yang 
tanggap dengan budaya yang sudah ada, dan selalu mendukung setiap acara yang 
mengandung nilai kebudayaan. Jadi kebudayaan di Pekalongan sangat sulit untuk 
dihilangkan atau dilupakan.
Pekalongan sangat kental dengan budaya sosial salah satunya dengan masih 
adanya budaya ronda malam yang dijadwalkan setiap desa ataupun RT. Selain itu Di 
Pekalongan, juga masih ada tradisi gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
Kota Pekalongan kaya dengan acara Budaya Tradisional. Tradisi ini tetap terpelihara 
secara turun temurun dalam kurun waktu yang panjang. Para wisatawan yang 
kebetulan berkunjung bertepatan dengan penyelenggaraan acara-acara tradisional ini, 
bisa ikut menyaksikan jalannya upacara yang cukup menarik dan unik. Beberapa acara 
tradisi ini diantaranya adalah SYAWALAN / KRAPYAKAN ( Lopis Raksasa ).
 Syawalan merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat 
Daerah Krapyak di bagian utara Kota Pekalongan, yang dilaksanakan pada setiap hari 
ketujuh sesudah Hari Raya Idul Fitri. Hal paling menarik dalam pelaksanaan tradisi 
ini adalah dibuatnya Lopis Raksasa yang ukurannya mencapai tinggi 2 meter 
diameter 1,5 meter dan berat mencapai 500 Kg. Setelah acara do’a bersama, Lopis 
Raksasa kemudian dipotong oleh Walikota Pekalongan dan dibagi-bagikan kepada 
para pengunjung. Para perngunjung biasanya berebut untuk mendapatkan Lopis 
tersebut yang maksudnya untuk mendapat berkah. Pembuatan Lopis dimaksudkan 
untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak dan dengan 
masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang lengket 
atau merekatkan. 
 Masyarakat Krapyak juga biasanya menyediakan makanan ringan dan minuman 
secara gratis kepada para pengunjung. Jumlah pengunjung pada tradisi ini mencapai 
ribuan orang yang berasal dari seluruh Kota Pekalongan dan sekitarnya. Setelah 
pembagian Lopis selesai, biasanya para pengunjung berbondong-bondong ke Obyek 
Wisata Pantai Slamaran Indah untuk berlibur bersama keluarga sekedar menikmati 
kesegaran udara pantai atau menikmati meriahnya hiburan gratis yang telah 
dipersiapkan masyarakat Krapyak sebelumnya. Dan untuk tahun 2007 ini Kantor 
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan menyelenggarakan Lomba Perahu 
Dayung Tradisional Tingkat Kota Pekalongan dan sekitarnya bertempat di Sungai 
Seribu Cemara Slamaran
 Budaya upacara adat syawalan melatarbelakangi nilai nilai sosial diantaranya 
seperti masyarakat sekitar membuat acara ‘open house’ menerima para tamu baik 
dari manca desa maupun manca kota, mereka saling bersilahturahmi, saling 
mengenal satu sama lain, tidak hanya nilai sosialnya, tapi juga ada nilai sejarahnya, 
upacara adat syawalan di pekalongan dimulai sejak 130-an tahun yang lalu, tepatnya 
pada tahun 1855 M. kali pertama yang mengelar hajatan Syawalan ini adalah KH. 
Abdullah Sirodj yang merupakan keturunan dari Kyai Bahu Rekso.
 Tradisi Sedekah Laut / Nyadran banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, 
salah satunya di Kota Pekalongan yang biasa disebut Tradisi Nyadran. Tradisi ini 
dilaksanakan oleh masyarakat nelayan Kota Pekalongan setiap bulan Syuro sebagai 
ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah. Pada tradisi 
ini para nelayan bersama masyarakat mengadakan Ritual Sadranan dengan menghias 
kapal-kapal nelayan yang berisi sesaji antara lain Kepala Kerbau, aneka jajan pasar, 
wayang .Dewi Sri dan Pandawa Lima, aneka mainan anak-anak, serta setelah melalui 
beberapa prosesi dan do’a selamatan kemudian dibawa ketengah laut untuk dilarung 
yang diawali pelarungan Kepala Kerbau oleh seorang Tokoh Spiritual
 Isi perahu yang telah dilarung akan menjadi rebutan anak-anak nelayan dengan 
harapan mendapat barokah dari Allah SWT melalui barang-barang yang dilarung 
tersebut. Pada saat yang bersamaan diselenggarakan juga Ritual Pementasan 
Wayang Kulit dengan cerita Bedog Basu yang menceritakan terjadinya ikan di darat 
dam di laut, serta berbagai kegiatan lomba olahraga, kesenian dan kulirner ikan 
hasil tangkapan nelayan.
Tradisi Pek Chun pada hakekatnya hampir sama dengan tradisi sedekah laut atau 
Nyadran hanya saja, tradisi ini diselenggarakan oleh warga Tionghoa di Kota 
Pekalongan. Pada prinsipnya acaranya sama, hanya penyelenggara, isi perahu dan 
waktunya yang berbeda. Tradisi Pek Chun dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa 
menurut kalender China pada perayaan tahun baru china atau imlek. Acara yang 
mengiringi tradisi Pek Chun adalah Pentas seni Barongsai dan kesenian masyarakat 
china lainnya serta makan bersama dan pelaksanaan berbagai lomba. 
Jumlah pengunjung pada pelaksanaan tradisi Nyadran dan Pek Chun mencapai ribuan 
orang, yang berasal dari seluruh pelosok Kota Pekalongan dan masyarakat sekitarnya 
serta wisatawan mancanegara yang kebetulan berada di Kota Pekalongan.
 Pekalongan merupakan salah satu kota penting dalam penyebaran agama Islam di 
Pesisir Pulau Jawa. Tidak heran tokoh Islam yang berpengaruh dan dimakamkan di 
Kota Pekalongan. Salah satunya adalah Sayid Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas 
beliau adalah seorang Ulama Besar yang semasa hidupnya Sangat berjasa dalam 
merintis pendirian Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Makam beliau terletak di Jalan 
Irian Kelurahan Sapuro, Kecamatan Pekalongan Barat, sekitar 1000 Meter dari 
terminal bus Kota Pekalongan. Di Komplek Pemakaman juga terdapat Masjid Tua 
bernama ’MASJID AULIA” yang dibangun pada tahun 1.113/ 1714 Masehi.
 Para pengunjung adalah mereka yang ingin melakukan ritual ziarah makam, biasanya 
datang pada hari Kamis dan Jum’at. Jumlah pengunjung mencapai puncaknya setiap 
tanggal 14 Sya’ban/ Ruwah dimana diadakan acara Sya’banan atau lebih dikenal 
dengan istilah “KHOL” , ziarah makam dibuka untuk umum setiap hari, pengunjung 
datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari Malaysia dan Brunei 
Darussalam. Jumlah pengunjung makam sulit untuk diketahui secara pasti, pada 
setiap Khol jumlah pengunjung bisa mencapai ribuan orang. Fasilitas yang tersedia 
bagi pengunjung di komplek makam ini adalah lahan parkir cukup luas, Masjid, 
Penginapan, Rumah Makan, Pedagang Souvenir, Batik dan lain-lain. 
 adapun silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut: KH. Abdullah Sirodj Putera RA 
Martoloyo putera Amir Zahid Sulaiman putera R.Tjondrodimerto putera R. 
Surodimejo putera Kyai Bahurekso putera Kyai Ageng Tjempluk putera Pangeran 
Nowo Putera Pangeran Haryo Mangor putera Waliyullah Abdul Muhyi Pamijahan. 
Beliau wafat di magelang sedang makam beliau terletak dikompleks pemakaman 
Masjid Payaman Magelang, yang hingga kini makamnya masih banyak dikunjungi 
peziarah dari segenap penjuru tanah air, khusunya Jawa Tengah, baik pagi, siang, 
sore ataupun malam hari sepanjang tahun. Adapun Khoulnya bertepatan dengan 
Syawalan disini (Kota Pekalongan), yaitu tanggal 8 syawal tahun hijriyah
 Merupakan kesenian tradisional yang bernafaskan Islam dengan menggunakan 
Rebana dan Jidor sebagai alat musiknya. Kesenian ini beranggotakan 15 orang 
sampai 20 orang dengan diiringi musik mereka melantunkan puji - pujian atau 
sholawatan sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan dunia dan 
akhirat pada Allah SWT. 
 Kesenian ini biasa digunakan pada saat pembukaan acara hajatan atau selamatan 
yang diselenggarakan oleh warga masyarakat Kota Pekalongan yang terkenal dengan 
ketaatannya dalam menjalankan perintah agama. Sedangkan dalam kelompok 
Samproh, seluruh pesertanya adalah perempuan dengan jumlah yang sama.
Sintren adalah kesenian tardisional masyarakat Pekalongan dan 
sekitarnya, Sintren, adalah sebuah tarian yang berbau mistis/magis 
yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dan Sulandono. 
Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono adalah putra Ki Baurekso hasilperkawinannya 
dengan Dewi Rantamsari.
 Dikisahkan bahwa roh bidadari dimasukkan kedalam tubuh Sulasih, pada saat itu 
pula Raden Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui 
Sulasih dan terjadilah pertemuan antara Sulasih dan Raden Sulandono. Sejak saat 
itulah setiap diadakan pertunjukan Sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari 
oleh pawangnya dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari 
betul - betul masih dalam keadaan suci (perawan). Sintren diperankan oleh seorang 
gadis yang masih suci, dibantu oleh pawangnya dan diiringi gending yang dimainkan 
6 orang, dalam perkembangannya tari Sintren sebagai hiburan budaya maka 
dilengkapi dengan penari pendamping dan bador (lawak). 
 Didalam permainan kesenian rakyatpun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam 
permainan Sintren ini, Si pawang (dalang) sering mengundang roh Dewi Lanjar untuk 
masuk ke dalam permainan Sintren. Bilamana hal itu dapat berhasil maka pemain 
Sintren akan kelihatan lebih cantik dan dalam membawakan tarian lebih lincah dan 
mempesonakan.
 Gedung Museum Batik Indonesia ini, dibangun dengan memanfaatkan gedung bekas 
Balai Kota Pekalongan. Gedung itu dirombak menjadi Museum Batik Indonesia, 
karena bangunannya termasuk kuno, yakni dibangun pada zaman penjajahan 
Belanda. Di dalamnya, terdapat beberapa kamar yang luas dengan pintu dan jendela 
besar, sehingga terasa sekali nuansa sejarah yang tinggi. Lokasinya sangat mudah 
dijangkau dengan bermacam kendaraan atau angkutan kota. 
Batik Pekalongan banyak dipengaruhi gabungan atau pembauran unsur lokal, arab, 
cina, dan belanda. Sungguh sebuah warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Budaya Pekalongan

More Related Content

What's hot

PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxChandraSergioAguero
 
Proposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubProposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubBagus EO
 
contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)vigaoliv
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tariAi Roudatul
 
Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417
Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417
Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417Ria Vinola
 
Makalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniMakalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniAngela Pris
 
ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
 ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBARFirdika Arini
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
Laporan Pertanggungjawaban KegiatanLaporan Pertanggungjawaban Kegiatan
Laporan Pertanggungjawaban KegiatanFransmahesa
 
Contoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourContoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourDede Adi Nugraha
 
Proposal kegiatan hut ri
Proposal kegiatan hut riProposal kegiatan hut ri
Proposal kegiatan hut riPrawiro Harjo
 
PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017
	PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017	PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017
PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017angelinasugarr
 
Isi proposal sponsorship
Isi proposal sponsorshipIsi proposal sponsorship
Isi proposal sponsorshipCucu Nuraida
 

What's hot (20)

PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
 
Proposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ubProposal lomba-menyanyi-ub
Proposal lomba-menyanyi-ub
 
contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)
 
Adat Mantu
Adat MantuAdat Mantu
Adat Mantu
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tari
 
Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417
Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417
Proposal #SebarSeribuNasiBungkus 240417
 
Makalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. KartiniMakalah - R. A. Kartini
Makalah - R. A. Kartini
 
ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
 ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
Laporan Pertanggungjawaban KegiatanLaporan Pertanggungjawaban Kegiatan
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
 
33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata
33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata
33 provinsi dan rumah adat,tarian,dan senjata
 
Contoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourContoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study Tour
 
Proposal kegiatan hut ri
Proposal kegiatan hut riProposal kegiatan hut ri
Proposal kegiatan hut ri
 
Upacara Adat Jawa
Upacara Adat JawaUpacara Adat Jawa
Upacara Adat Jawa
 
PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017
	PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017	PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017
PROPOSAL PENTAS SENI (PENSI) POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN 2016/2017
 
Gerakan wanita
Gerakan wanitaGerakan wanita
Gerakan wanita
 
Contoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan BahasaContoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan Bahasa
 
Isi proposal sponsorship
Isi proposal sponsorshipIsi proposal sponsorship
Isi proposal sponsorship
 
Tari kreasi
Tari kreasiTari kreasi
Tari kreasi
 

Similar to Budaya Pekalongan

Budaya cina sunda
Budaya cina sundaBudaya cina sunda
Budaya cina sundaAndre Aja
 
Budaya grebeg besar di kota demak
Budaya grebeg besar di kota demakBudaya grebeg besar di kota demak
Budaya grebeg besar di kota demakrofii masykur
 
Present.calendar event sulsel
Present.calendar event sulselPresent.calendar event sulsel
Present.calendar event sulselyoedha pamungkas
 
9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantarasalamahumi16
 
9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantaranajikha
 
9213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 1612010811249213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 161201081124Mamaz-AJi
 
ppt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantarappt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantaraUsmawatidewi
 
Dwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
Dwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo NugrahaniDwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
Dwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo NugrahaniArma Setyo Nugrahani
 
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptxRealmrA1k
 
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangiKampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangitour banyuwangi
 
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimSejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimBillaWati
 
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng MricoBuku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng Mricopemajuankebudayaande
 
Pkn Klaim Budaya oleh Malaysia
Pkn Klaim Budaya oleh MalaysiaPkn Klaim Budaya oleh Malaysia
Pkn Klaim Budaya oleh MalaysiaSaraswati N
 
Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013
Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013
Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin Amq
 
Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin Amq
 

Similar to Budaya Pekalongan (20)

Budaya cina sunda
Budaya cina sundaBudaya cina sunda
Budaya cina sunda
 
Budaya grebeg besar di kota demak
Budaya grebeg besar di kota demakBudaya grebeg besar di kota demak
Budaya grebeg besar di kota demak
 
Syawalan dan Halal Bihalal
Syawalan dan Halal BihalalSyawalan dan Halal Bihalal
Syawalan dan Halal Bihalal
 
Present.calendar event sulsel
Present.calendar event sulselPresent.calendar event sulsel
Present.calendar event sulsel
 
9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara
 
9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara9213 tradisi islam nusantara
9213 tradisi islam nusantara
 
9213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 1612010811249213tradisiislamnusantara 161201081124
9213tradisiislamnusantara 161201081124
 
ppt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantarappt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantara
 
Dwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
Dwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo NugrahaniDwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
Dwi Rahmiyati.pptx Guru Mapel : Arma Setyo Nugrahani
 
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
 
Peradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdf
Peradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdfPeradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdf
Peradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdf
 
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangiKampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
Kampong wisata temenggungan, paket wisata banyuwangi, paket tour banyuwangi
 
AKULTURASI BUDAYA NADRAN
AKULTURASI BUDAYA NADRANAKULTURASI BUDAYA NADRAN
AKULTURASI BUDAYA NADRAN
 
Power point plsbt
Power point plsbtPower point plsbt
Power point plsbt
 
Bab 13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Bab  13 Sejarah Tradisi Islam NusantaraBab  13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Bab 13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
 
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimSejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
 
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng MricoBuku Panduan Festival Bandeng Mrico
Buku Panduan Festival Bandeng Mrico
 
Pkn Klaim Budaya oleh Malaysia
Pkn Klaim Budaya oleh MalaysiaPkn Klaim Budaya oleh Malaysia
Pkn Klaim Budaya oleh Malaysia
 
Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013
Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013
Ambon-1 Syarifudin, qasidah 2013
 
Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013
 

Budaya Pekalongan

  • 1. Oleh : Wisda Agus Prasetya STIKES BETHESDA YAKKUM
  • 2. Pekalongan dikenal sebagai kota batik. Begitu banyak orang menyebutnya demikian, namun di balik semua itu banyak sekali unsur yang mendorong kebudayaan di Pekalongan. Berbagai etnis dan budaya ada di Pekalongan. Mulai dari Jawa, Madura, Arab, Cina, Tionghoa hingga masyarakat asli Pekalongan sendiri. Di Pekalongan snagat kental dengan unsur keagamaan. Meskipun kita berdiri di Kota Santri, namun tidak menimbukan rasa amarah atau saling menghina antar umat beragama. Terkadang ada acara acara yang memang di selenggarakan untuk mempererat tali persaudaraan antar umat agama.
  • 3. Pekalongan memiliki ciri budaya yang agamanis yaitu banyak mengaitkan dengan keagamaan muslim. Di Pekalongan budaya yang ada sudah memiliki campuran dengan budaya lain. Sperti budaya Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.
  • 4. Budaya tersebut masih ada dikarenakan masyarakat yang tinggal di daerah pekalongan sangat menjujung tinggi dan tidak akan bias melupakan kebudayaan yang telah di wariskan dari nenek moyangnya. Ditambah dengan pemerintah Kota Pekalongan yang tanggap dengan budaya yang sudah ada, dan selalu mendukung setiap acara yang mengandung nilai kebudayaan. Jadi kebudayaan di Pekalongan sangat sulit untuk dihilangkan atau dilupakan.
  • 5. Pekalongan sangat kental dengan budaya sosial salah satunya dengan masih adanya budaya ronda malam yang dijadwalkan setiap desa ataupun RT. Selain itu Di Pekalongan, juga masih ada tradisi gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
  • 6.
  • 7. Kota Pekalongan kaya dengan acara Budaya Tradisional. Tradisi ini tetap terpelihara secara turun temurun dalam kurun waktu yang panjang. Para wisatawan yang kebetulan berkunjung bertepatan dengan penyelenggaraan acara-acara tradisional ini, bisa ikut menyaksikan jalannya upacara yang cukup menarik dan unik. Beberapa acara tradisi ini diantaranya adalah SYAWALAN / KRAPYAKAN ( Lopis Raksasa ).
  • 8.  Syawalan merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat Daerah Krapyak di bagian utara Kota Pekalongan, yang dilaksanakan pada setiap hari ketujuh sesudah Hari Raya Idul Fitri. Hal paling menarik dalam pelaksanaan tradisi ini adalah dibuatnya Lopis Raksasa yang ukurannya mencapai tinggi 2 meter diameter 1,5 meter dan berat mencapai 500 Kg. Setelah acara do’a bersama, Lopis Raksasa kemudian dipotong oleh Walikota Pekalongan dan dibagi-bagikan kepada para pengunjung. Para perngunjung biasanya berebut untuk mendapatkan Lopis tersebut yang maksudnya untuk mendapat berkah. Pembuatan Lopis dimaksudkan untuk mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya, hal ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang lengket atau merekatkan.  Masyarakat Krapyak juga biasanya menyediakan makanan ringan dan minuman secara gratis kepada para pengunjung. Jumlah pengunjung pada tradisi ini mencapai ribuan orang yang berasal dari seluruh Kota Pekalongan dan sekitarnya. Setelah pembagian Lopis selesai, biasanya para pengunjung berbondong-bondong ke Obyek Wisata Pantai Slamaran Indah untuk berlibur bersama keluarga sekedar menikmati kesegaran udara pantai atau menikmati meriahnya hiburan gratis yang telah dipersiapkan masyarakat Krapyak sebelumnya. Dan untuk tahun 2007 ini Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan menyelenggarakan Lomba Perahu Dayung Tradisional Tingkat Kota Pekalongan dan sekitarnya bertempat di Sungai Seribu Cemara Slamaran
  • 9.  Budaya upacara adat syawalan melatarbelakangi nilai nilai sosial diantaranya seperti masyarakat sekitar membuat acara ‘open house’ menerima para tamu baik dari manca desa maupun manca kota, mereka saling bersilahturahmi, saling mengenal satu sama lain, tidak hanya nilai sosialnya, tapi juga ada nilai sejarahnya, upacara adat syawalan di pekalongan dimulai sejak 130-an tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1855 M. kali pertama yang mengelar hajatan Syawalan ini adalah KH. Abdullah Sirodj yang merupakan keturunan dari Kyai Bahu Rekso.
  • 10.  Tradisi Sedekah Laut / Nyadran banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Kota Pekalongan yang biasa disebut Tradisi Nyadran. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat nelayan Kota Pekalongan setiap bulan Syuro sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah. Pada tradisi ini para nelayan bersama masyarakat mengadakan Ritual Sadranan dengan menghias kapal-kapal nelayan yang berisi sesaji antara lain Kepala Kerbau, aneka jajan pasar, wayang .Dewi Sri dan Pandawa Lima, aneka mainan anak-anak, serta setelah melalui beberapa prosesi dan do’a selamatan kemudian dibawa ketengah laut untuk dilarung yang diawali pelarungan Kepala Kerbau oleh seorang Tokoh Spiritual
  • 11.  Isi perahu yang telah dilarung akan menjadi rebutan anak-anak nelayan dengan harapan mendapat barokah dari Allah SWT melalui barang-barang yang dilarung tersebut. Pada saat yang bersamaan diselenggarakan juga Ritual Pementasan Wayang Kulit dengan cerita Bedog Basu yang menceritakan terjadinya ikan di darat dam di laut, serta berbagai kegiatan lomba olahraga, kesenian dan kulirner ikan hasil tangkapan nelayan.
  • 12. Tradisi Pek Chun pada hakekatnya hampir sama dengan tradisi sedekah laut atau Nyadran hanya saja, tradisi ini diselenggarakan oleh warga Tionghoa di Kota Pekalongan. Pada prinsipnya acaranya sama, hanya penyelenggara, isi perahu dan waktunya yang berbeda. Tradisi Pek Chun dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa menurut kalender China pada perayaan tahun baru china atau imlek. Acara yang mengiringi tradisi Pek Chun adalah Pentas seni Barongsai dan kesenian masyarakat china lainnya serta makan bersama dan pelaksanaan berbagai lomba. Jumlah pengunjung pada pelaksanaan tradisi Nyadran dan Pek Chun mencapai ribuan orang, yang berasal dari seluruh pelosok Kota Pekalongan dan masyarakat sekitarnya serta wisatawan mancanegara yang kebetulan berada di Kota Pekalongan.
  • 13.  Pekalongan merupakan salah satu kota penting dalam penyebaran agama Islam di Pesisir Pulau Jawa. Tidak heran tokoh Islam yang berpengaruh dan dimakamkan di Kota Pekalongan. Salah satunya adalah Sayid Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas beliau adalah seorang Ulama Besar yang semasa hidupnya Sangat berjasa dalam merintis pendirian Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Makam beliau terletak di Jalan Irian Kelurahan Sapuro, Kecamatan Pekalongan Barat, sekitar 1000 Meter dari terminal bus Kota Pekalongan. Di Komplek Pemakaman juga terdapat Masjid Tua bernama ’MASJID AULIA” yang dibangun pada tahun 1.113/ 1714 Masehi.
  • 14.  Para pengunjung adalah mereka yang ingin melakukan ritual ziarah makam, biasanya datang pada hari Kamis dan Jum’at. Jumlah pengunjung mencapai puncaknya setiap tanggal 14 Sya’ban/ Ruwah dimana diadakan acara Sya’banan atau lebih dikenal dengan istilah “KHOL” , ziarah makam dibuka untuk umum setiap hari, pengunjung datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Jumlah pengunjung makam sulit untuk diketahui secara pasti, pada setiap Khol jumlah pengunjung bisa mencapai ribuan orang. Fasilitas yang tersedia bagi pengunjung di komplek makam ini adalah lahan parkir cukup luas, Masjid, Penginapan, Rumah Makan, Pedagang Souvenir, Batik dan lain-lain.  adapun silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut: KH. Abdullah Sirodj Putera RA Martoloyo putera Amir Zahid Sulaiman putera R.Tjondrodimerto putera R. Surodimejo putera Kyai Bahurekso putera Kyai Ageng Tjempluk putera Pangeran Nowo Putera Pangeran Haryo Mangor putera Waliyullah Abdul Muhyi Pamijahan. Beliau wafat di magelang sedang makam beliau terletak dikompleks pemakaman Masjid Payaman Magelang, yang hingga kini makamnya masih banyak dikunjungi peziarah dari segenap penjuru tanah air, khusunya Jawa Tengah, baik pagi, siang, sore ataupun malam hari sepanjang tahun. Adapun Khoulnya bertepatan dengan Syawalan disini (Kota Pekalongan), yaitu tanggal 8 syawal tahun hijriyah
  • 15.  Merupakan kesenian tradisional yang bernafaskan Islam dengan menggunakan Rebana dan Jidor sebagai alat musiknya. Kesenian ini beranggotakan 15 orang sampai 20 orang dengan diiringi musik mereka melantunkan puji - pujian atau sholawatan sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan dunia dan akhirat pada Allah SWT.  Kesenian ini biasa digunakan pada saat pembukaan acara hajatan atau selamatan yang diselenggarakan oleh warga masyarakat Kota Pekalongan yang terkenal dengan ketaatannya dalam menjalankan perintah agama. Sedangkan dalam kelompok Samproh, seluruh pesertanya adalah perempuan dengan jumlah yang sama.
  • 16. Sintren adalah kesenian tardisional masyarakat Pekalongan dan sekitarnya, Sintren, adalah sebuah tarian yang berbau mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dan Sulandono. Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono adalah putra Ki Baurekso hasilperkawinannya dengan Dewi Rantamsari.
  • 17.  Dikisahkan bahwa roh bidadari dimasukkan kedalam tubuh Sulasih, pada saat itu pula Raden Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan antara Sulasih dan Raden Sulandono. Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan Sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari betul - betul masih dalam keadaan suci (perawan). Sintren diperankan oleh seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawangnya dan diiringi gending yang dimainkan 6 orang, dalam perkembangannya tari Sintren sebagai hiburan budaya maka dilengkapi dengan penari pendamping dan bador (lawak).  Didalam permainan kesenian rakyatpun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam permainan Sintren ini, Si pawang (dalang) sering mengundang roh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan Sintren. Bilamana hal itu dapat berhasil maka pemain Sintren akan kelihatan lebih cantik dan dalam membawakan tarian lebih lincah dan mempesonakan.
  • 18.  Gedung Museum Batik Indonesia ini, dibangun dengan memanfaatkan gedung bekas Balai Kota Pekalongan. Gedung itu dirombak menjadi Museum Batik Indonesia, karena bangunannya termasuk kuno, yakni dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Di dalamnya, terdapat beberapa kamar yang luas dengan pintu dan jendela besar, sehingga terasa sekali nuansa sejarah yang tinggi. Lokasinya sangat mudah dijangkau dengan bermacam kendaraan atau angkutan kota. Batik Pekalongan banyak dipengaruhi gabungan atau pembauran unsur lokal, arab, cina, dan belanda. Sungguh sebuah warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Editor's Notes

  1. Kampung arab