Dokumen tersebut merangkum tentang kebudayaan Sumatera Barat. Mencakup letak geografis, suku bangsa, bahasa, agama, pariwisata, musik, tarian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, dan masakan khas Sumatera Barat seperti Rendang. Kebanyakan penduduknya berasal dari suku Minangkabau yang beragama Islam.
2. Kebudayaan Sumatera Barat
1. Letak geografis sumatera barat
Sumatera Barat adalah
salah satu provinsi di Indonesia
yang terletak di pulau Sumatera
dengan Padang sebagai ibu
kotanya. Sesuai dengan
namanya, wilayah provinsi ini
menempati sepanjang pesisir barat
Sumatera bagian tengah dan
sejumlah pulau di lepas pantainya
seperti Kepulauan Mentawai. Dari
utara ke selatan, provinsi dengan
wilayah seluas 42.297,30 km² ini
berbatasan dengan empat
provinsi, yakni Sumatera
Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
3. Sumatera Barat berpenduduk sebanyak 4.845.998 jiwa
dengan sebagian besar beretnis Minangkabau yang
seluruhnya beragama Islam, sedangkan sisanya tidak
semuanya memeluk Islam. Provinsi ini terdiri dari
12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah
administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten
(kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan
sebagai nagari—sebelumnya pada tahun 1979 diganti
dengan desa, kemudian sejak 2001 dikembalikan ke
nama semula.
4. 2. Suku bangsa Sumatera Barat
Mayoritas penduduk Sumatera
Barat merupakan suku Minangkabau. Di
daerah Pasaman selain suku Minang
berdiam pula suku Batak dan suku Suku Khas Minangkabau
Mandailing. Suku Mentawai terdapat di
Kepulauan Mentawai. Di beberapa kota
di Sumatera Barat terutama kota Padang
terdapat etnis Tionghoa, Tamil dan suku
Nias dan di beberapa daerah
transmigrasi seperti di (Sitiung, Lunang
Silaut, Padang Gelugur dan lainnya)
terdapat pula suku Jawa. Sebagian di
antaranya adalah keturunan imigran
berdarah Jawa dari Suriname yang
memilih kembali ke Indonesia pada masa
akhir tahun 1950-an. Oleh Presiden
Soekarno saat itu diputuskan mereka
ditempatkan di sekitar daerah Sitiung.
5. 3. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam keseharian ialah
bahasa daerah yaitu Bahasa Minangkabau yang
memiliki beberapa dialek, seperti dialek
Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan, dan
dialek Payakumbuh. Di daerah Pasaman dan Pasaman
Barat yang berbatasan dengan Sumatera
Utara, dituturkan juga Bahasa Batak dan Bahasa
Melayu dialek Mandailing. Sementara itu di
daerah kepulauan Mentawai digunakan Bahasa
Mentawai.
6. 4. Agama
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 98%
penduduk Sumatera Barat, yang kebanyakan pemeluknya adalah orang
Minangkabau. Selain itu ada juga yang beragama Kristen terutama
di kepulauan Mentawai sekitar 1,6%, Buddha sekitar
0,26%, dan Hindu sekitar 0,01%, yang dianut oleh penduduk bukan
orang Minangkabau.
Berbagai tempat ibadah yang dapat dijumpai di setiap
kabupaten dan kota di Sumatera Barat didominasi
oleh masjid dan musala. Masjid terbesar adalah Masjid Raya Sumatera
Barat di kota Padang yang saat ini pembangunannya masih dalam
tahap pengerjaan, sedangkan masjid tertua di antaranya adalah Masjid
Raya Ganting di kota Padang dan Masjid Tuo Kayu Jao di kabupaten
Solok. Arsitektur khas Minangkabau mendominasi baik bentuk masjid
maupun musala. Masjid Raya Sumatera Barat memiliki bangunan
berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang sekaligus kaligrafi. Ada juga
masjid dengan atap yang terdiri dari beberapa tingkatan yang makin ke
atas makin kecil dan sedikit cekung.
7. 5. Pariwisata
Objek-objek wisata yang dikunjungi para Wisata Jam Gadang yang berada
wisatawan di antaranya, Jembatan akar di di kota Bukittinggi Sumatera
kecamatan Bayang, Rumah Gadang Mande Rubiah di Barat
Lunang, Istana Kerajaan Inderapura di
kecamatan Pancung Soal, Pulau Cingkuak dengan
peninggalan Benteng Belanda dan Puncak
Langkisau di Painan, kabupaten Pesisir
Selatan, Danau Maninjau dan Puncak Lawang
Embum Pagi di kabupaten Agam, Lembah
Anai, Istano Basa Pagaruyung, Danau
Singkarak di kabupaten Tanah Datar, Danau
Talang, Danau Diatas dan Danau Dibawah dikenal
juga dengan sebutan Danau kembar di kabupaten
Solok, Panorama Ngarai Sianok, Benteng Fort de
Kock, Jam Gadang di kota Bukittinggi, Pantai Air
Manis, Pantai Muaro, Pantai Caroline; Pulau
Sikuai di kota Padang, Tempat wisata Harau
di kabupaten Lima Puluh Kota, dll
8. 6. Musik
Nuansa Minangkabau yang ada di dalam
setiap musik Sumatera Barat yang dicampur
dengan jenis musik apapun saat ini pasti akan Kesenian Talempong Khas
terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di Minangkabau
masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik
dengan aliran musik jenis apapun sehingga enak
didengar dan bisa diterima oleh masyarakat.
Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari
instrumen alat musik
tradisional saluang, bansi, talempong, rabab, pup
uik, serunai, dan gandang tabuik.
Ada pula saluang jo dendang, yakni
penyampaian dendang (cerita berlagu) yang
diiringi saluang yang dikenal juga dengan
nama sijobang. Musik Minangkabau berupa
instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada
umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan
erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki
rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan
kecintaan akan kampung halaman yang tinggi
ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
9. 7. Tarian tradisional
Secara garis besar seni tari dari
Sumatera Barat adalah dari adat budaya
etnis Minangkabau dan etnis Mentawai.
Kekhasan seni tari Minangkabau
umumnya dipengaruhi oleh agama Tari Piring Tarian Khas
Islam, keunikan adat matrilineal dan Minangkabau
kebiasan merantau masyarakatnya juga
memberi pengaruh besar dalam jiwa
sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, di
antaranya Tari Pasambahan, Tari
Piring, Tari Payung dan Tari Indang.
Sementara itu terdapat pula
suatu pertunjukan khas etnis
Minangkabau lainnya berupa perpaduan
unik antara seni bela diri yang disebut
silek dengan tarian, nyanyian dan seni
peran (acting) yang dikenal dengan nama
Randai. Sedangkan untuk tarian khas
etnis Mentawai disebut Turuk Laggai.
Tarian Turuk Langai ini umumnya
bercerita tentang tingkah laku
hewan, sehingga judulnya pun
disesuaikan dengan nama-nama hewan
tersebut, misalnya tari burung, tari
monyet, tari ayam, tari ular dan
sebagainya.
10. 8. Rumah adat
Rumah adat Sumatera
Barat disebut Rumah Gadang. Rumah Gadang
biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik
keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara Rumah Gadang adalah Rumah adat
turun temurun. Tidak jauh dari komplek rumah Minangkabau
gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau
kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan
tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut namun
belum menikah.
Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat
persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka
dan belakang, umumnya berbahan kayu, dan sepintas
kelihatan seperti berbentuk rumah panggung dengan
atap yang khas, menonjol seperti tanduk
kerbau, masyarakat setempat menyebutnya Gonjong
dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum
berganti dengan atap seng. Rumah Bagonjong ini
menurut masyarakat setempat diilhami dari
tambo, yang mengisahkan kedatangan nenek moyang
mereka dengan kapal dari laut. Ciri khas lain rumah
adat ini adalah tidak memakai paku besi tapi
menggunakan pasak dari kayu, namun cukup kuat
11. 9. Senjata Tradisional
Keris juga menjadi senjata tradisional
Senjata tradisional Sumatera khas Minangkabau
Barat adalah Keris. Keris biasanya dipakai
oleh kaum laki-laki dan diletakkan di
sebelah depan, dan umumnya dipakai
oleh para penghulu terutama dalam
setiap acara resmi ada terutama dalam
acara malewa gala atau pengukuhan
gelar, selain itu juga biasa dipakai oleh
para mempelai pria dalam acara majlis
perkawinan yang masyarakat setempat
menyebutnya baralek. Berbagai jenis
senjata juga pernah digunakan
seperti tombak, pedang
panjang, panah, sumpit dan sebagainya.
12. 10. Masakan khas
Dalam dunia kuliner, Sumatera Barat
terkenal dengan masakan Padang dan restoran
Padang, dengan citarasa yang pedas, dapat
ditemukan hampir di seluruh penjuru Masakan khas Minangkabau yang sangat
Nusantara, bahkan sampai ke luar negeri. terkenal yaitu Rendang
Beberapa contoh makanan dari Sumatera Barat
yang cukup populer adalah Rendang, Sate
Padang, Dendeng Balado, Itiak Lado Mudo, Soto
Padang, dan Bubur Kampiun.
Setiap kawasan di Sumatera
Barat, memiliki makanan sebagai ciri khas
daerah, yang biasa dijadikan sebagai buah
tangan (oleh-oleh) misalnya: kota Padang
terkenal dengan bengkuang, kota
Padangpanjang terkenal dengan pergedel
jaguang, kota Bukittinggi dengan karupuak
sanjai, kota Payakumbuh dengan galamai.
Selain itu, Sumatera Barat juga memiliki ratusan
resep, seperti kipang kacang, bareh
randang, dakak-dakak, rakik
maco, pinyaram, Karupuak Balado, dan