Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif yang diakui semakin berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan kebudayaan suatu negara. Karakteristik industri kreatif perlu diidentifikasi agar dapat disusun agenda pengembangannya. Dokumen ini mengutip sumber dari buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025."
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif di Indonesia, termasuk definisi, jenis, dan kontribusi industri kreatif. Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang mengandalkan kreativitas, keterampilan, dan bakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui karya intelektual. Jenis-jenis industri kreatif di Indonesia antara lain desain, mode, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, dan riset. Studi menunjukkan
Dokumen ini membahas tentang Bandung sebagai kota kreatif. Dokumen menjelaskan bahwa Bandung memiliki potensi untuk menjadi kota kreatif dengan memanfaatkan warisan sejarahnya sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dokumen juga menyentuh tantangan yang dihadapi Bandung dalam mewujudkan potensi ekonomi kreatifnya.
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252guest8b8a33
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi besar ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis budaya dan warisan, serta langkah-langkah untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia seperti menciptakan produk berbasis budaya, menumbuhkan semangat inovasi, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif dan pengertiannya. Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan produk dan jasa serta memberikan kontribusi ekonomi dan sosial melalui penciptaan dan eksploitasi kekayaan intelektual. Dokumen ini juga menjelaskan subsektor yang termasuk dalam industri kreatif.
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif di Indonesia. Secara singkat, industri kreatif di Indonesia memberikan kontribusi sekitar 5,67% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2006 dan sektor fesyen memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp46 triliun."
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif yang diakui semakin berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan kebudayaan suatu negara. Karakteristik industri kreatif perlu diidentifikasi agar dapat disusun agenda pengembangannya. Dokumen ini mengutip sumber dari buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025."
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif di Indonesia, termasuk definisi, jenis, dan kontribusi industri kreatif. Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang mengandalkan kreativitas, keterampilan, dan bakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui karya intelektual. Jenis-jenis industri kreatif di Indonesia antara lain desain, mode, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, dan riset. Studi menunjukkan
Dokumen ini membahas tentang Bandung sebagai kota kreatif. Dokumen menjelaskan bahwa Bandung memiliki potensi untuk menjadi kota kreatif dengan memanfaatkan warisan sejarahnya sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dokumen juga menyentuh tantangan yang dihadapi Bandung dalam mewujudkan potensi ekonomi kreatifnya.
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252guest8b8a33
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi besar ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis budaya dan warisan, serta langkah-langkah untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia seperti menciptakan produk berbasis budaya, menumbuhkan semangat inovasi, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif dan pengertiannya. Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan produk dan jasa serta memberikan kontribusi ekonomi dan sosial melalui penciptaan dan eksploitasi kekayaan intelektual. Dokumen ini juga menjelaskan subsektor yang termasuk dalam industri kreatif.
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif di Indonesia. Secara singkat, industri kreatif di Indonesia memberikan kontribusi sekitar 5,67% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2006 dan sektor fesyen memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp46 triliun."
Dokumen tersebut merangkum pendekatan Logical Framework Approach (LFA) dalam perencanaan proyek. LFA digunakan untuk menganalisis masalah, tujuan, dan alternatif; serta merencanakan tujuan, kegiatan, hasil, indikator, dan asumsi penting proyek. Dokumen ini juga membahas varian LFA lain seperti ZOPP, RBM, dan PCM serta penggunaan Metaplan dalam diskusi kelompok saat merencanakan proyek mengg
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis inklusif yang menyertakan kaum miskin baik di sisi pasokan, permintaan, maupun distribusi. Beberapa wilayah inklusivitas yang dijelaskan antara lain melalui rantai pasok, lapangan kerja, permintaan, dan distribusi. Contoh penerapannya diberikan pada sektor hotel, energi, dan barang elektronik.
Ekonomi kreatif merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif daerah seperti memberikan insentif, melindungi hak kekayaan intelektual, serta mempromosikan hasil kreatif daerah di kancah internasional.
Marketing industri kreatif melalui social mediaBambang Cahyono
memasarkan sektot kreatif melalui media sosial menjadi sangat penting untuk meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan sektor kreatif di indonesia. beberapa cara yang dilakukan adalah melalui pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi dan diversifikasi produk yang akan dipasarkan melalui media sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif dan peluang usaha di berbagai subsektor ekonomi kreatif. Terdapat beberapa subsektor yang dijelaskan seperti desain, arsitektur, fashion, seni rupa, film, musik, periklanan, dan lainnya. Juga dijelaskan manfaat dari pembuatan rencana aksi untuk mengetahui langkah selanjutnya setelah pembuatan rencana usaha.
Program KEMENPAREKRAF Bagi Digipreneurs memberikan fasilitasi berupa pusat kreatif digital, inkubator bisnis, program pelatihan, pendampingan hukum kekayaan intelektual, serta peluang pembiayaan dan kerja sama bisnis untuk mendukung pengusaha digital di Indonesia.
Technopreneurship Universitas Putera Batamekatalahatu
Dokumen tersebut membahas mengenai industri kreatif di Indonesia, mencakup transformasi ekonomi, arah pengembangan industri, ekonomi kreatif, industri kreatif, profil beberapa industri kreatif seperti periklanan, arsitektur, dan industriawan kreatif seperti Kenneth Tjahjadi Sudarto, Trihatma Kusuma Haliman, dan Martha Tilaar.
Industri kreatif di Indonesia meliputi bidang musik, kuliner, arsitektur, kerajinan, penerbitan, desain, fotografi, video, fashion, dan film. Industri-industri ini mengandalkan kreativitas manusia dan dapat menghasilkan produk ekonomi tanpa mengeksploitasi sumber daya alam. Industri kreatif diharapkan dapat menopang perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Indonesia. Secara ringkas, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor utama, mencakup berbagai industri seperti desain, mode, film, musik, dan kuliner. Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif dan menetapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif, termasuk studi kasus pengembangan e
Kelas 12 prakarya dan kewirausahaan - kerajinaniman prasetyo
Dokumen tersebut membahas tentang kerajinan sebagai bagian dari industri kreatif, kewirausahaan produk kerajinan, dan produk kerajinan hiasan dari bahan limbah. Dokumen ini menjelaskan proses wirausaha produk kerajinan mulai dari riset pasar, pengembangan produk, produksi, distribusi, pemasaran hingga evaluasi. Jenis-jenis produk hiasan dan nilai estetik produk hiasan juga dijelaskan.
Dokumen ini membahas latar belakang dan konsep ekonomi kreatif di Indonesia, mulai dari pengenalan konsep oleh pemerintah pada tahun 2006 hingga definisi dan subsektornya. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreativitas sumber daya manusia untuk menciptakan nilai ekonomi melalui 14 subsektor seperti desain, arsitektur, hiburan dan kuliner. Dokumen ini juga membahas peran
Dokumen tersebut merangkum pendekatan Logical Framework Approach (LFA) dalam perencanaan proyek. LFA digunakan untuk menganalisis masalah, tujuan, dan alternatif; serta merencanakan tujuan, kegiatan, hasil, indikator, dan asumsi penting proyek. Dokumen ini juga membahas varian LFA lain seperti ZOPP, RBM, dan PCM serta penggunaan Metaplan dalam diskusi kelompok saat merencanakan proyek mengg
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis inklusif yang menyertakan kaum miskin baik di sisi pasokan, permintaan, maupun distribusi. Beberapa wilayah inklusivitas yang dijelaskan antara lain melalui rantai pasok, lapangan kerja, permintaan, dan distribusi. Contoh penerapannya diberikan pada sektor hotel, energi, dan barang elektronik.
Ekonomi kreatif merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif daerah seperti memberikan insentif, melindungi hak kekayaan intelektual, serta mempromosikan hasil kreatif daerah di kancah internasional.
Marketing industri kreatif melalui social mediaBambang Cahyono
memasarkan sektot kreatif melalui media sosial menjadi sangat penting untuk meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan sektor kreatif di indonesia. beberapa cara yang dilakukan adalah melalui pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi dan diversifikasi produk yang akan dipasarkan melalui media sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif dan peluang usaha di berbagai subsektor ekonomi kreatif. Terdapat beberapa subsektor yang dijelaskan seperti desain, arsitektur, fashion, seni rupa, film, musik, periklanan, dan lainnya. Juga dijelaskan manfaat dari pembuatan rencana aksi untuk mengetahui langkah selanjutnya setelah pembuatan rencana usaha.
Program KEMENPAREKRAF Bagi Digipreneurs memberikan fasilitasi berupa pusat kreatif digital, inkubator bisnis, program pelatihan, pendampingan hukum kekayaan intelektual, serta peluang pembiayaan dan kerja sama bisnis untuk mendukung pengusaha digital di Indonesia.
Technopreneurship Universitas Putera Batamekatalahatu
Dokumen tersebut membahas mengenai industri kreatif di Indonesia, mencakup transformasi ekonomi, arah pengembangan industri, ekonomi kreatif, industri kreatif, profil beberapa industri kreatif seperti periklanan, arsitektur, dan industriawan kreatif seperti Kenneth Tjahjadi Sudarto, Trihatma Kusuma Haliman, dan Martha Tilaar.
Industri kreatif di Indonesia meliputi bidang musik, kuliner, arsitektur, kerajinan, penerbitan, desain, fotografi, video, fashion, dan film. Industri-industri ini mengandalkan kreativitas manusia dan dapat menghasilkan produk ekonomi tanpa mengeksploitasi sumber daya alam. Industri kreatif diharapkan dapat menopang perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Indonesia. Secara ringkas, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor utama, mencakup berbagai industri seperti desain, mode, film, musik, dan kuliner. Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif dan menetapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif, termasuk studi kasus pengembangan e
Kelas 12 prakarya dan kewirausahaan - kerajinaniman prasetyo
Dokumen tersebut membahas tentang kerajinan sebagai bagian dari industri kreatif, kewirausahaan produk kerajinan, dan produk kerajinan hiasan dari bahan limbah. Dokumen ini menjelaskan proses wirausaha produk kerajinan mulai dari riset pasar, pengembangan produk, produksi, distribusi, pemasaran hingga evaluasi. Jenis-jenis produk hiasan dan nilai estetik produk hiasan juga dijelaskan.
Dokumen ini membahas latar belakang dan konsep ekonomi kreatif di Indonesia, mulai dari pengenalan konsep oleh pemerintah pada tahun 2006 hingga definisi dan subsektornya. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreativitas sumber daya manusia untuk menciptakan nilai ekonomi melalui 14 subsektor seperti desain, arsitektur, hiburan dan kuliner. Dokumen ini juga membahas peran
Teks tersebut membahas pentingnya ekonomi kreatif di perguruan tinggi untuk mengembangkan kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa. Ekonomi kreatif diyakini dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia dan perguruan tinggi dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan sektor tersebut. Teks tersebut juga menjelaskan berbagai aspek ekonomi kreatif seperti industri kreatif, kontribusi sektor
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Kota Tanjungpinang. Ekonomi kreatif di Tanjungpinang didominasi oleh industri periklanan dan percetakan. Usaha-usaha kreatif tersebut meliputi desain, produksi iklan, baliho, cetakan, dan jasa kreatif lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan potensi dan kontribusi sektor ekonomi kreatif bagi perekonomian Tanjungpinang.
Forum ITB-Industri Indonesia 2020 & beyond membahas tentang industri kreatif sebagai sumber daya ekonomi yang penting di abad ke-21. Industri kreatif meliputi berbagai bidang seperti periklanan, desain, fashion, dan rekayasa perangkat lunak. Dokumen ini menyoroti potensi besar industri kreatif di Indonesia, terutama untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi ekspor.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan industri kreatif berskala lokal dengan contoh kasus di beberapa kota di Indonesia dan manfaatnya bagi perekonomian dan identitas suatu kota. Dokumen ini juga menganalisis potensi Depok untuk mengembangkan industri kreatif lokal.
Dokumen tersebut membahas pertemuan kelompok kerja klaster industri yang pertama. Pertemuan tersebut membahas beberapa hal seperti konfirmasi anggota kelompok kerja, review rencana tindak lanjut klaster dan peta pelaku, aspek hukum kelompok kerja, dan langkah-langkah pendirian kelompok kerja secara resmi.
Dokumen ini berisi tentang Kawi Boedisetio yang mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seperti Cahaya Bumi Selamat yang menjadi tujuan wisata, Batung Batulis sebagai markas kegiatan PUPUK, dan pasar terapung di sungai. Dokumen ini juga menampilkan berbagai produk kerajinan dari batu mulia seperti intan, akik, dan manik-manik serta peralatan pendulangan intan.
Dokumen tersebut berisi profil singkat beberapa instansi dan kelompok pengrajin di Kabupaten Banjar yang terkait dengan industri kerajinan batu permata dan batu aji. Juga diberikan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri tersebut seperti kondisi input, strategi perusahaan, dan kondisi permintaan serta industri terkait. Berdasarkan analisis tersebut, disusun pohon tujuan untuk meningkatkan daya saing dengan memperbaiki
Diskusi kelompok fokus membahas strategi pengembangan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan klaster industri. Diskusi mencakup identifikasi pelaku ekonomi, lingkungan usaha, dan penentuan tema klaster industri untuk mendukung kompetensi inti daerah.
Dokumen ini membahas rencana migrasi perangkat lunak komputer pemerintah kota Tegal menjadi perangkat lunak legal sesuai dengan kebijakan pemerintah. Rencana ini mencakup latar belakang, kebijakan, tujuan, cakupan, langkah-langkah, dan proses migrasi perangkat lunak secara detail.
Lokakarya ini membahas rencana usaha untuk teknopreneur pemuda. Terdapat penjelasan tentang penyusunan dokumen rencana usaha, agenda lokakarya seperti orientasi program, penajaman rencana usaha, dan konsultasi bisnis. Lokakarya ini bertujuan membantu para teknopreneur pemuda menyusun rencana usaha yang terstruktur.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan penataan basis data dalam prakarsa peningkatan daya saing daerah berbasis klaster industri. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun sistem pendataan yang mendukung program peningkatan daya saing daerah dengan menguasai teknik pengelolaan data serta melaksanakan pendataan dan pemutakhiran data daerah. Topik pelatihan meliputi pengertian daya saing, kapasitas inovasi, dan klaster industri s
Dokumen tersebut membahas tabel input-output yang menggambarkan aliran barang dan jasa antara industri dalam perekonomian, termasuk empat kuadran yang menunjukkan transaksi antara dan input primer industri serta permintaan akhir."
2. pengantar
●
●
Makin disadari bahwa 'Industri Kreatif' berperan dan berkontribusi
cukup signifikan pada perkembangan ekonomi dan budaya suatu
negara.
Karakteristiknya perlu ditemukenali, sehingga dapat disusun agenda
pengembangannya.
3. Sumber utama dokumen ini adalah: Buku
'Pengembangan Ekonomi Kreatif
Indonesia 2025' terbitan Departemen
Perdagangan Republik Indonesia tahun
2009.
4.
5. Pergeseran Orientasi
Ekonomi Dunia Barat
Ekonomi Kreatif
Kesadaran akan semakin
perlunya mengintensifkan
informasi dan kreativitas.
Ekonomi Informasi
Teknologi infokom menciptakan
interkoneksi antar manusia
semakin produktif dan global.
Ekonomi Industri
Ditemukannya pola kerja, pola
produksi dan pola distribusi yang
lebih murah dan lebih efisien.
Ekonomi Pertanian
Kesadaran akan pemanfaatan
sumberdaya alam dengan hidup lebih
menetap.
6.
7. ...di era kreativitas, bila
ingin maju kita harus melengkapi kemampuan teknologi
kita (high‐tech) dengan hasrat untuk
mencapai tingkat ʺhigh conceptʺ dan ʺhigh touchʺ.
Daniel L. Pink (The Whole New Mind, 2005)
9. kemampuan
pemanfaatan dan
pengembangan
teknologi
Kemampuan menciptakan keindahan artis-tik
dan emosional, mengenali pola‐pola dan
peluang, menciptakan
narasi yang indah dan
menghasilkan temuan‐
temuan yang belum
disadari orang lain.
kemampuan
berempati, memahami
esensi interaksi
manusia, dan
menemukan makna.
10. prinsip dalam pola pikir kreatif
Daniel H. Pink (The Whole New Mind, 2005)
Not just function but also... DESIGN
Not just argument, but also… STORY
Not just focus, but also…SYMPHONY
Not just logic, but also…EMPATHY
Not just seriousness, but also…PLAY
Not just accumulation, but also…MEANING
16. s
those industrie
s
es Industries a
“Creativ
in individual
in
have their orig and which have a
which
,
, skill & talent
creativity
reation through
c
wealth and job
potential for
nd exploitation t”
a
the generation
erty and conten
p
intellectual pro
of
port, 1998)
t of Culture, M
nt, Departmen
e
(UK Governm
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
edia and S
17. ari kreativitas,
d
n yang berasal
Kegiata
individu, yang
ta
pilan dan talen penghasilan dan
ketram
i menciptakan
berpotens
numbuhan dan
pe
kerja, melalui
kesempatan
n intelektual.
a
ploitasi kekaya
eks
ia and Sport,
f Culture, Med
epartment o
Government, D
(UK
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
1998)
18. ri pemanfaatan du
a
yang berasal d rta bakat indivi
Industri
e
, ketrampilan s eraan serta
kreativitas
takan kesejaht
untuk mencip
enciptaan dan
p
erjaan melalui aya cipta
lapangan pek
ya kreasi dan d
a
pemanfaatan d
t
dividu tersebu
in
onesia 2009)
reatif Ind
an Ekonomi K
embang
(Rencana Peng
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
19. 4 elemen kunci
. . berbasis individual dengan ketrampilan
seni kreatif . .
. . beraliansi dengan manajer dan teknolog . .
. . menciptakan produk yang dapat
dipasarkan . .
. . nilai ekonominya terletak pada kekayaan
budaya atau kekayaan intelektual.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
20. Periklanan
Permainan Interaktif
Arsitektur
Musik
Pasar barang seni
Seni Pertunjukan
Penerbitan &
Percetakan
Kerajinan
Layanan Komputer &
Piranti Lunak
Desain
Fesyen
Radio & Televisi
Film, Video dan
Fotografi
Riset &
Pengembangan
Kuliner
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Subsektor industri keatif
21. periklanan
kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah
dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi,
produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar,
perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan,
promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat
kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai
poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan
reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau
samples, serta penyewaan kolom untuk iklan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
22. arsitektur
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan,
perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan
konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning,
urban design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail
konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
23. pasar barang seni
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang‐barang asli,
unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui
lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik,
percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
24. kerajinan
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi
produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari
desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain
meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam
maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga,
perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur.
Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang
relatif kecil (bukan produksi massal).
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
25. desain
kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa
riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
26. fesyen
kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas
kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk
fesyen.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
27. video, film dan fotografi
kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa
fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya
penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
28. permainan interaktif
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi
permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan
edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai
hiburan semata‐mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau
edukasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
29. musik
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan,
reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
30. seni pertunjukan
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten,
produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian
kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur
musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung,
dan tata pencahayaan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
31. penerbitan dan percetakan
kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta
kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup
penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil,
obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat
terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto‐foto,
grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan
lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
32. layanan komputer dan piranti lunak
kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi
termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan
database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan
analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti
lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
33. televisi dan radio
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan
pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show,
infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi
dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran
radio dan televisi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
34. riset dan pengembangan
kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan
penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan
tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru,
material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora
seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa
konsultansi bisnis dan manajemen.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
36. Versi Inggris
1) Advertising
8) Film and video
2) Architecture
9) Music
3) Art and antiques markets
10) Performing arts
4) Computer and video
games
11) Publishing
5) Crafts
6) Design
7) Designer fashion
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
12) Software
13) Television and radio
37. Versi Hongkong
1) Advertising
8) Game software
2) Architecture
9) Music
3) Art and antiques
10) Performing arts
4) Comics
11) Publishing
5) Design
12) Software and IT services
6) Designer fashion
13) Television
7) Film
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
39. Kontribusi
ekonomi
●
●
●
●
Lap kerja
●
Dampak Sosial
PDB
ekspor
Iklim bisnis
Kualitas Hidup
●
Peningkatan
Toleransi sosial
●
●
Inovasi &
kreativitas
Mengapa
penting
Lap usaha
Dampak bagi
sektor lain
pemasaran
Citra & identitas
bangsa
●
Ide & Gagasan
●
pariwisata
●
Penciptaan Nilai
●
Ikon nasional
Sumberdaya
terbarukan
●
●
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Berbasis
Pengetahuan,
kreativitas
Green
Community
●
Memb. bdya,
warisan bdya &
nilai lokal
40. Kontribusi
ekonomi
●
PDB
●
Lap kerja
●
ekspor
Industri kreatif di beberapa negara:
Kontribusi PDB berkisar dari 2,8% (Singapura) sampai dengan
7,9% (Inggris)
Tingkat pertumbuhan berkisar dari 5,7% (Australia) sampai
dengan 16% (Inggris)
Tingkat penyerapan tenaga kerja berkisar antara 3,4% (Singapura)
sampai 5,9% (US)
Industri kreatif di Indonesia:
PDB menyumbang 6,28% dari PDB (2006)
Tingkat pertumbuhan PDB (0,74%)
Tingkat penyerapan tenaga kerja 5,8%
Nilai ekspor mencapai 9,13% (2006)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
41. Iklim bisnis
●
●
●
Lap usaha
Dampak bagi
sektor lain
pemasaran
Industri kreatif dalam rantai nilai industri, sesungguhnya adalah
sektor jasa. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, pertumbuhan
sektor jasa semakin meningkat.
Seluruh sektor industri membutuhkan imbuhan kreatifitas di
dalamnya. Bila potensi ini dimaksimalkan dalam bentuk
kewirausahaan, maka setiap lapangan usaha baru di bidang industri
kreatif akan menciptakan struktur industri baru sehingga membuka
lapangan usaha baru bagi industri pendukungnya.
Ilmu berbasis kreativitas, banyak beririsan langsung dengan ilmu
pemasaran seperti promosi, periklanan, pencitraan, merk, dan mampu
mengolah strategi pemasaran dari pendekatan emosional konsumen.
Pemanfaatan potensi kreativitas akan memunculkan keberanian
memasarkan produk nasional dengan merk sendiri.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
42. Citra & identitas bangsa
●
pariwisata
●
Ikon n'sionl
●
Memb. bdy,
warisan bdy
& nilai lokal
Kekayaan warisan budaya, keragaman bahasa, keunikan geografis,
keragaman hayati.
Salah satu kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi pencitraan
suatu negara adalah pariwisata. Industri Kreatif dapat memberikan
peran yang sangat luas dalam memperbaiki citra pariwisata nasional.
Penjelasan tentang pencitraan suatu negara bisa dilihat pada bagian
“Nation Brand Hexagon”
Pembangunan yang terarah di sektor industri kreatif berbasis budaya
pada akhirnya akan dapat menciptakan landasan karakter budaya
lokal yang kuat. Misi Industri kreatif yang memperjuangkan HKI
untuk warisan budaya, kearifan budaya akan berupaya secara
proaktif memproteksi warisan budaya yang telah menjadi karakter
bangsa
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
43. Sumberdaya
terbarukan
●
●
Berbasis
Pengetahuan, kreativitas
Green
Community
Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan talenta,
keterampilan dan kreativitas. Kreativitas adalah elemen dasar
individu, sehingga potensi kreatif yang terdapat pada semua orang
dapat dieksplorasi.
Kreativitas di dalam desain produk berbasis sumber daya alam,
seperti misalnya industri mebel, dapat memperlambat proses
eksploitasi sumber daya alam.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
44. Inovasi &
kreativitas
●
●
Ide &
Gagasan
Penciptaan
Nilai
Ekonomi saat ini sangat dipengaruhi oleh globalisasi. Salah satu
produk dari globalisasi adalah HKI yang merupakan kapitalisasi dari
intelektualitas manusia (creative capital).
Inovasi bisa dicapai dengan penciptaan nilai baru
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
45. Dampak Sosial
●
●
Kualitas
Hidup
Pningkatan
Toleransi
sosial
Pembangunan bermodalkan kreativitas yang terarah dan tepat
sasaran, pada jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan dan
keadilan (growth and equity), sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup (well being).
Toleransi sosial merupakan faktor utama untuk menciptakan iklim
kreatif yang dapat menarik pekerja kreatif untuk tinggal dan
berkreasi. Kota yang memiliki iklim kreatif, umumnya lebih hidup
dan ekonominya berjalan dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh
konsentrasi pekerja kreatif yang telah menarik minat perusahaan‐
perusahaan untuk mendirikan usahanya disana.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
46. 6 dimensions of
Nation Brand
Nation Brand Hexagon
Tourism
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
*) Simon Anholt, 2000
47. 6 dimensions of
Nation Brand
Ekspor
Menentukan citra masyarakat terhadap barang dan
jasa, termasuk bagaimana konsumen secara aktif
mencari atau menghindari produk dari suatu
negara.
Tourism
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
48. 6 dimensions of
Nation Brand
Pariwisata
Menggambarkan derajat ketertarikan untuk
berkunjung ke suatu negara, serta daya tarik wisata
alami dan buatan.
Tourism
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
49. 6 dimensions of
Nation Brand
Manusia
Menentukan reputasi masyarakat
Tourism
(bangsa) terhadap kompetensi,
pendidikan, keterbukaan, keakraban dan
kualitas lainnya. Selain itu juga
menggambarkan derajat potensi
permusuhan dan diskriminasi yang
dirasakan seseorang.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
50. 6 dimensions of
Nation Brand
Budaya dan Peninggalan
Tourism
Memunculkan persepsi dunia terhadap
peninggalan budaya suatu bangsa dan
penghargaan terhadap budaya
kontemporernya, yang meliputi film,
musik, seni, sport dan sastra.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
51. 6 dimensions of
Nation Brand
Tourism
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
Investasi dan Imigrasi
Menggambarkan kemampuan untuk memikat
orang untuk tinggal, bekerja atau belajar di suatu
negara. Selain itu juga menunjukkan bagaimana
orang merasakan situasi ekonomi dan sosial suatu
negara.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
52. 6 dimensions of
Nation Brand
Tourism
Exports
People
Nation
Brand
Culture
and
Heritage
Governance
Investment
and Immigration
Tata Pemerintahan
Menggambarkan opini masyarakat terhadap derajat
kompetensi dan kejujuran pemerintah, serta
menunjukkan kepercayaan seseorang terhadap
pemerintahnya. Hal ini juga dapat mengukur
kepedulian pemerintah terhadap isu dunia, seperti
demokrasi, keadilan, kemiskinan dan lingkungan
hidup.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
53. The Anholt Nation Brands Index Q2 2007
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
UK
Germany
France
Canada
Switzerland
Sweden
Italy
Australia
Japan
United States
Netherlands
Spain
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Denmark
Norway
New Zealand
Ireland
Greece
Belgium
Wales
Portugal
Brazil
Russia
China
Argentina
Hungary
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
Czech Republic
Singapore
Poland
Mexico
Egypt
India
South Korea
South Africa
Turkey
Malaysia
Estonia
Israel
Indonesia
55. 1. Berb
asis Pro
duk Do
mestik
Bruto
2. Berb
asis Ke
tenagak
erjaan
3. Berb
asis Ak
tivitas P
erusaha
an
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
*) lihat dokumen KB_industri_kreatif-01.ods
60. Klasifikasi 14 subsektor industri kreatif
●
Untuk membuat rencana pokok pengembangan industri kreatif dan strategi
pengembangan, 14 subsektor industri kreatif dikelompokkan dengan
memperhatikan dua dimensi yang merupakan penentu perkembangan
industri kreatif:
a)
substansi dominan
b)
a) Media
b) Seni dan budaya
c) Desain
d) Ilmu pengetahuan dan teknologi
intensitas sumber daya
a)
b)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kasat mata
Tidak kasat mata
61. Klasifikasi 14 subsektor industri kreatif
Intensitas sumberdaya
IT &
software
Film, Video
& Fotografi
intangible
based
TV &
radio
musik
periklanan
Penerbitan
percetakan
arsitektur
Seni
pertunjukan
Permainan
interaktif
desain
Pasar barang
seni
R&D
fesyen
tangible
based
kerajinan
media
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
seni budaya
desain
Substansi dominan dalam industri kreatif
iptek
62. Klasifikasi 14 subsektor industri kreatif
●
Berdasarkan klasifikasi pada matriks di atas, subsektor
dikelompokkan menjadi 6 golongan berdasarkan kemiripan
karakteristiknya, baik dari aspek sumber daya insani maupun
substansi yang harus dikembangkan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
63. Klasifikasi 14 subsektor industri kreatif
Industri publikasi dan presentasi
lewat media (Media Publishing and
Presence)
Industri dengan kandungan budaya
yang disampaikan lewat media
elektronik (Electronic Media
Presentation with Cultural Content)
Industri dgn kandungan budaya
yang ditampilkan ke publik secara
langsung maupun lewat media
elektronik (Cultural Presentation)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
subsektor Penerbitan‐Percetakan
subsektor Periklanan
subsektor TV dan Radio
subsektor Film Video dan Fotografi
subsektor Musik
Seni Pertunjukan
64. Klasifikasi 14 subsektor industri kreatif
Industri yang padat kandungan seni
dan budaya (Arts & Culture
Intensive)
subsektor Kerajinan
subsektor Pasar barang seni
subsektor desain
Industri Design
subsektor fesyen
subsektor arsitektur
subsektor Litbang
Industri kreatif dengan muatan
teknologi (Creativity with
Technology)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
subsektor Permainan Interaktif
TI dan Jasa Perangkat Lunak
74. Inpres no 6 tahun 2009
tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
●
Pertama:
Mendukung kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 2009-2015,
yakni pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas,
keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya
cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan
masyarakat Indonesia, dengan sasaran, arah, dan strategi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Instruksi Presiden ini.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
75. Inpres no 6 tahun 2009
tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
●
Sasaran
I. Insan kreatif dengan poIa pikir dan moodset kreatif.
II. Industri yg unggul di pasar dalam dan luar negeri, dengan peran dominan
wirausahawan lokal.
III. Teknologi yang mendukung penciptaan kreasi dan terjangkau oleh
masyarakat Indonesia
IV. Pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang
ekonomi kreatif
V. Masyarakat yang menghargai HKI dan mengkonsumsi produk kreatif lokal
VI. Tercapainya tingkat kepercayaan yang tinggi oleh lembaga pembiayaan
terhadap industri di bidang ekonorni kreatif sebagai industri yang menarik
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
76. Inpres no 6 tahun 2009
tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
●
Sasaran, arah dan strategi pengembangan ekonomi kreatif tahun
2009 – 2015 bisa dibaca pada dokumen terpisah (KBinpres_06_2009.ods)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
78. Catatan rangkuman
●
●
●
●
IK merupakan cara pandang tentang kategorisasi industri.
IK merupakan sebagian dari populasi industri. Industri yang
tidak termasuk IK juga masih perlu dikuatkan.
Pengembangan IK bukan ranah salah satu Kementerian atau
Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Program pengembangan IK meliputi penguatan usaha yang
sudah ada dan pemunculan usaha yang baru.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org