memasarkan sektot kreatif melalui media sosial menjadi sangat penting untuk meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan sektor kreatif di indonesia. beberapa cara yang dilakukan adalah melalui pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi dan diversifikasi produk yang akan dipasarkan melalui media sosial.
1. Marketing Industri Kreatif
Melalui Social Media
Pembicara:
Bambang Tri Cahyono, Ph.D
NIDN 0726105503
Disampaikan pada Seminar Bisnis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen STIE IPWI Jakarta, 23 Agustus 2014
marketing industri kreatif 1
2. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan
aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan
atau penggunaan pengetahuan dan informasi.
Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain
Industri Budaya (terutama di Eropa [1]) atau juga
Ekonomi Kreatif [2].
Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan
bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal
dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu
tersebut. [3]
marketing industri kreatif 2
3. Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan,
arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik,
seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan
Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan
permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video ([2]).
Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor
ini ([1]) Namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum
diakui secara internasional.
Industri kreatif dipandang semakin penting dalam
mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai
pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah
sumber daya ekonomi utama"[4] dan bahwa “industri abad
kedua puluh satu akan tergantung pada produksi
pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi ([5])
marketing industri kreatif 3
4. Berbagai pihak memberikan definisi yang
berbeda-beda mengenai kegiatan-kegiatan yang
termasuk dalam industri kreatif ([6]) ([7])
([8])([9]). Bahkan penamaannya sendiri pun
menjadi isu yang diperdebatkan dengan adanya
perbedaan yang signifikan sekaligus tumpang
tindih antara istilah industri kreatif, industri
budaya, dan ekonomi kreatif ([10]) ([11])
Sub-sektor Industri Kreatif di Indonesia
Sub-sektor yang merupakan industri berbasis
kreativitas di Indonesia berdasarkan pemetaan
industri kreatif yang telah dilakukan oleh
Departemen Perdagangan Republik Indonesia
adalah:
marketing industri kreatif 4
5. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan jasa
periklanan (komunikasi satu arah dengan
menggunakan medium tertentu), yang meliputi
proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang
dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan
komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material
iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan
iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan
elektronik (televisi dan radio).
Media sosial dapat membantu untuk pemasangan
berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran,
pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis,
distribusi dan delivery advertising materials atau
samples, serta penyewaan kolom untuk iklan. Kode
KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 5 digit; 73100
marketing industri kreatif 5
6. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya
konstruksi, konservasi bangunan warisan,
pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh
dari level makro (Town planning, urban design,
landscape architecture) sampai dengan level
mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur
taman, desain interior). Kode KBLI (Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha) 5 digit; 73100
Pemasaran arsitektur melalui media sosial telah
mampu mengangkat sektor ini pada
pertumbuhan yang relatif tinggi melalui iklan
yang sangat terstruktur, sistematis dan masif.
marketing industri kreatif 6
7. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan perdagangan barang-
barang asli, unik dan langka serta memiliki
nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang,
galeri, toko, pasar swalayan, dan internet,
misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan,
automobile, film, seni rupa dan lukisan.
Marketing pasar barang seni melalui media
sosial dilakukan dengan strategi membidik
pasar kelas menengah dengan harga, produk,
plave dan promosi yang kompetitif dan masif.
marketing industri kreatif 7
8. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat
dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari
desain awal sampai dengan proses penyelesaian
produknya, antara lain meliputi barang kerajinan
yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun
buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas,
perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin,
kain, marmer, tanah liat, dan kapur.
Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi
dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi
massal) dan dipasarkan melalui media sosial dalam
bentuk khas dan melalui jaringan khusus peminat
kerajinan.
marketing industri kreatif 8
9. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan
kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi identitas
perusahaan dan jasa riset pemasaran serta
produksi kemasan dan jasa pengepakan.
Media sosial berfungsi memberikan
awareness, intention, desire kepada
konsumen desain produk dan atau konsultan
desain.
marketing industri kreatif 9
10. Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan
kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan
desain aksesoris mode lainnya, produksi
pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi
lini produk fesyen, serta distribusi produk
fesyen.
Media sosial membuka jalan untuk usaha
kecil mengirim pakaian melalui jasa pos dan
titipan kilat dalam jumlah banyak ke seluruh
pelosok dunia.
marketing industri kreatif 10
11. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif
yang terkait dengan kreasi produksi video,
film, dan jasa fotografi, serta distribusi
rekaman video dan film. Termasuk di
dalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
Media sosial banyak berperanan dalam
strategi penngembangan produk dan
pengembangan pasar video dan film.
marketing industri kreatif 11
12. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi
permainan komputer dan video yang bersifat
hiburan, ketangkasan, dan edukasi.
Subsektor permainan interaktif bukan didominasi
sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai
alat bantu pembelajaran atau edukasi.
Media sosial mampu memberikan solusi bagi
strategi pengembangan jasa pendidikan yang
terkait dengan program kesetaraan melalui home
schooling.
marketing industri kreatif 12
13. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan kreasi/komposisi, pertunjukan,
reproduksi, dan distribusi dari rekaman
suara.
Media sosial semakin berkembang dalam
bentuk jejaring sosial pertemanan melalui
facebook, tweeter, tagged, whatsup dalam
bentuk grouping penggemar lagu kenangan,
lagu pop, keroncong, penggemar Ebiet,
Slank, dsb.
marketing industri kreatif 13
14. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan usaha pengembangan konten,
produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet,
tarian tradisional, tarian kontemporer, drama,
musik tradisional, musik teater, opera, termasuk
tur musik etnik), desain dan pembuatan busana
pertunjukan, tata panggung, dan tata
pencahayaan.
Media sosial dilakukan melalui aktivitas bloging
atau mengunggah di Youtube sehingga bisa
merubah prospek menjadi konsumen, pelanggan,
mitra dan klien bisnis seni pertunjukan.
marketing industri kreatif 14
15. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait
dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal,
koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan
kantor berita dan pencari berita.
Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko,
materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi
surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket
pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya.
Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving)
dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan
lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman
mikro film.
Media sosial diharapkan dapat menunjang peningkatan
pangsa pasar pada segmen konsumen baca tradisional.
marketing industri kreatif 15
16. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan
kreatif yang terkait dengan pengembangan
teknologi informasi termasuk jasa layanan
komputer, pengolahan data, pengembangan
database, pengembangan piranti lunak, integrasi
sistem, desain dan analisis sistem, desain
arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti
lunak dan piranti keras, serta desain portal
termasuk perawatannya.
Media sosial sangat berperan aktif dalam
meningkatkan pertumbuhan sektor ini sehingga
mencapai pertumbuhan yang selalu di atas dua
digit selama satu dasa warsa terakhir ini.
marketing industri kreatif 16
17. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan
pengemasan acara televisi (seperti games, kuis,
reality show, infotainment, dan lainnya),
penyiaran, dan transmisi konten acara televisi
dan radio, termasuk kegiatan station relay
(pemancar kembali) siaran radio dan televisi.
Media sosial berfungsi sebagai produk
komplemen atau melengkapi bidang televisi dan
radio terutama untuk konsumen di luar negeri
atau yang tidak terjangkau melalui siaran
domestik
marketing industri kreatif 17
18. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang
terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan
penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu
dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk
dan kreasi produk baru, proses baru, material baru,
alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang
berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan
pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa
konsultansi bisnis dan manajemen.
Pemasaran melalui media sosial berupa
pengembangan produk dan jasa atau metoda baru
yang diarahkan kepada pangsa pasar komunitas
kreatif.
marketing industri kreatif 18
19. Kuliner: kegiatan kreatif ini termasuk baru, kedepan
direncanakan untuk dimasukkan ke dalam sektor industri kreatif
dengan melakukan sebuah studi terhadap pemetaan produk
makanan olahan khas Indonesia yang dapat ditingkatkan daya
saingnya di pasar ritel dan passar internasional.
Studi dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi
selengkap mungkin mengenai produk-produk makanan olahan
khas Indonesia, untuk disebarluaskan melalui media yang tepat,
di dalam dan di luar negeri, sehingga memperoleh peningkatan
daya saing di pasar ritel modern dan pasar internasional.
Kegiatan ekonomi kreatif sebagai prakarsa dengan pola pemikir
cost kecil tetapi memiliki pangsa pasar yang luas serta diminati
masyarakat luas diantaranya usaha kuliner, assesoris, cetak
sablon, bordir dan usaha rakyat kecil seperti penjual bala-bala,
bakso, comro, gehu, batagor, bajigur dan ketoprak.
Media sosial telah banyak mengembangkan pasar kuliner ini
secara optimal melalui berbagai usaha dan strategi diversifikasi
dan penetrasi pasar.
marketing industri kreatif 19
20. 1 a b Hesmondhalgh, David (2002) The Cultural Industries, SAGE
2 a b Howkins,John,The Creative Economy: How People Make Money
from Ideas, Penguin
3 Definisi Industri Kreatif, Indonesia Kreatif [1]
4 Florida, Richard, The Rise of the Creative Class. And How It's
Transforming Work, Leisure and Everyday Life, Basic Books
5 Bianchini, Charles, The Creative City, Demos
6 DCMS (2001), Creative Industries Mapping Document 2001 (2 ed.),
London, UK: Department of Culture, Media and Sport
7 Hesmondhalgh, David (2002), The Cultural Industries, SAGE
8 Howkins,John,The Creative Economy: How People Make Money
from Ideas, Penguin)
9 UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD
10 Hesmondhalgh, David (2002), The Cultural Industries, SAG
11 UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD
marketing industri kreatif 20