SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN AGAMA
MODUL
Budaya Akademik Dan Etos Kerja,
Sikap Terbuka Dan Adil
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Wiwin Widayani
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 1
KEGIATAN BELAJAR 3
Sikap Terbuka dan Adil
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi											i
Daftar Istilah											ii
Pendahuluan										1
	
Kegiatan Belajar 3 :
	Sikap Terbuka dan Adil 								3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
mardatillah Mencari keridloan Alllah SWT
akhlaqul-karimah Akhlak yang mulia
quality culture Budaya mutu
Academic Culture Budaya Akademik
koherensi
Keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya, sehingga
kalimat memiliki kesatuan makna yang
utuh
al-hikmah Cerdas
asy-syaja’ah Berani
al-‘iffa Suci
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekan mahasiswa, modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul kelima dari enam
modul yang harus diselesaikan untuk mata kuliah Agama. Modul ini berjudul Budaya
Akademik dan Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil. Seperti kita ketahui bersama bah-
wa bidan merupakan salah satu profesi yang secara langsung memberikan pelayanan
ke masyarakat. Tentunya dalam menjalankan profesinya sebagai pemberi jasa kepada
masyarakat, bidan harus memiliki pengetahuan yang update, semangat kerja yang baik
serta bersikap terbuka dan adil saat bekerja.
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang budaya ak-
ademik dan etos kerja, sikap terbuka dan adil.
Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang harus anda pelajari terdiri dari budaya
akademik, etos kerja, sikap terbuka dan adil
Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar, dan seluruhnya diberi alokasi waktu…. jam.
Tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut:
•	 Kegiatan Belajar 1: Budaya Akademik
•	 Kegiatan Belajar 2: Etos Kerja
•	 Kegiatan Belajar 3: Sikap Terbuka dan Adil
PETUNJUK BELAJAR
	 Modul ini disusun sedimikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara
mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius
dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1)	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe-
lajari modul ini.
2)	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya,
karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan
materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3)	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi
yang memerlukan praktikkum.
4)	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma-
teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5)	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya ………. menit.
6)	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-
buku lain, koran, majalah yang membahas tentang Budaya Akademik dan Etos
Kerja, Sikap Terbuka dan Adil, serta konsep etika profesi bidan baik terhadap
klien, profesi mauapun diri sendiri
7)	 Lakukan kajian kinerja bidan dalam melaksanakan tugasnya baik terhadap indivi-
du, keluarga dan masyarakat
8)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
terhadap kesungguhan Anda dalam mengerjakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
9)	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn-
ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari
KB berikutnya.
10)	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
11)	Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosenfasilitator dari Mata Kuliah ini.
12)	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be-
nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma-
teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi
dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper-
bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa
Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil
dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 3
Sikap Terbuka dan Adil
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari KB 3 anda diharapkan dapat memahami sikap terbuka dan adil.
Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan sikap terbuka dan adil
Untuk mencapai tujuan tersebut, pokok-pokok materi yang harus anda pelajari meliputi:
•	 sikap terbuka
•	 adil
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
Saudara mahasiswa, anda tentu pernah mendengan istilah sikap terbuka dan adil. Se-
karang tuliskan yang anda ketahui tentang sikap terbuka dan adil pada kolom berikut
ini:
Sikap Terbuka dan Adil
Kami yakin anda memiliki sikap terbuka dan adil yang terinternalisasi dalam ke-
hidupan sehari-hari. Pemahaman anda tentang sikap terbuka dan adil tentu akan
sangat bermanfaat bagi anda dalam memberikan layanan terhadap pasien anda
yang memiliki keragaman tingkat pendidikan, social, ekonomi dan budaya. Secara
ringkas uraian sikap terbukan dan adil dapat di simak sebagai berikut:
Sikap Terbuka
Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di da-
lam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur. Bentuk-bentuk tidak jujur antara lain
adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebagai bangsa, kita amat prihatin, di
satu sisi, kita (bangsa Indonesia) merupakan pemeluk Islam terbesar di dunia, dan di
sisi lain sebagai bangsa amat korup. Dengan demikian terjadi fenomena antiklimak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
Mestinya yang haq itu menghancurkan yang bathil, justru dalam tataran praktis se-
olah-olah yang haq bercampur dengan yang bathil. Tampilan praktisnya, shalat ya,
korupsi ya. Ini adalah cara beragama yang salah.
Cara beragama yang benar yaitu harus ada koherensi antara ajaran, keimanan ter-
hadap ajaran, dan pelaksanaan atas ajaran. Dapat dicontohkan satu ajaran dalam
alquran:
Artinya :
“ ….Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mung-
kar…..” ( QS. Al ‘Ankabut : 45 ).
Makna dari ayat di atas, manusia merespon terhadap ajaran (wahyu) itu dengan
iman. Setelah itu mewujudkan keimanannya dengan melakukan shalat dan di luar
pelaksanaan shalat mencegah diri untuk berbuat keji dan munkar.
Termasuk koherensi antara ajaran, iman, dan pelaksanaan ajaran adalah jika terlan-
jur berbuat salah segera mengakui kesalahan dan memohon ampunan kepada sia-
pa ia bersalah (Allah atau sesama manusia). Jika berbuat salah kepada Allah segera
ingat kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.
Artinya :
“ dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya
diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka…. “ ( QS. Ali Imron : 135 ).
Jika berbuat salah kepada manusia segera meminta maaf kepadanya tidak usah
menunggu lebaran tiba. Pengakuan kesalahan baik terhadap Allah maupun kepada
selain-Nya ini merupakan sikap jujur dan terbuka. Menurut Islam sikap jujur dan
terbuka termasuk baik. Nabi bersabda:
“Sesungguhnya jujur itu menggiring ke arah kebajikan dan kebajikan itu mengarah ke
surga. Sesungguhnya lelaki yang senantiasa jujur, ia ditetapkan sebagai orang yang
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
jujur. Sesungguhnya bohong itu menggiring ke arah dusta. Dusta itu menggiring ke
neraka. sesungguhnya lelaki yang senantiasa berbuat bohong itu akan ditetapkan
sebagai pembohong. (HR.Muttafaq ‘alaih)”
Bersikap Adil
Dari masing-masing contoh ini dapat disimpulkan bahwa sikap adil amat positif se-
cara moral.
Karena sifat yang positif, tentu sikap adil didambakan oleh banyak orang. Dalam
contoh-contoh di atas, sikap adil bersikap positif atau menguntungkan orang lain.
Adil juga dapat dartikan tingkah laku dan kekuatan jiwa yang mendorong seseorang
untuk mengendalikan amarah dan syahwat dan menyalurkannya ke tujuan yang
baik. Dalam definisi ini dapat dipahami bahwa adil adalah kondisi batiniah seseo-
rang yang berbentuk energi. Energi ini mendesak keluar untuk mengendalikan am-
arah dan kemauan-kemauan hawa nafsu sehingga perbuatan yang keluar menjadi
baik. Yang mestinya orang itu menuruti hawa nafsu, karena kendali sika perbuatan-
nya menjadi terarah, tidak merugikan diri sendiri dan orng lain.
Adil dapat diartikan menempatkan berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan
seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa.
Al-Hikmah berarti kecerdasan. Orang cerdas dapat membedakan antara yang benar
dan salah, baik dan buruk, haq dan batal secara tepat, tetapi belum tentu ia selalu
memilih yang benar, yang baik, dan yang haq. Asy-syaja’ah berarti berani tanpa rasa
takut. Al-‘ffah berarti suci. Ketiga sifat utama ini jika tidak seimbang menjadi tidak
baik. Orang amat cerdas atau genius tetapi kecerdasannya dapat dijadikan alat un-
tuk mengelabuhi orang lain karena tidak ada ‘iffah di dalam dirinya. Orang selalu
berani menangani setiap masalah yang dihadapi, tentu akan menampakkan profil
preman karena tidak ada al-hikmah dan ‘iffah di dalam dirinya. Orang cerdas dan be-
rani lalu digunakan untuk mengeruk kekayaan negara secara tidak syah adalah tidak
Adil dapat diartikan tidak berat sebe-
lah, tidak memihak, berpegang kepada
kebenaran, sepatutnya, dan tidak se-
wenang-wenang (Kamus Besar, l990 :6-7).
Dari masing-masing arti dapat dicontoh-
kan sebagai berikut: (1) Cinta kasih seo-
rang ibu terhadap putra-putrinya tidak
berat sebelah. (2) Dalam memutuskan
perkara, seorang hakim tidak memihak
kepada salah satu yang bersengketa.(3)
Di dalam menjalankan tugasnya sebagai
hakim, Hakim selalu berpegang kepada
kebenaran. (4) Sudah sepatutnya jika akh-
laqul-karimah guru diteladani oleh murid.
(5) Pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang tidak berbuat sewenang-wenang ter-
hadap yang dipimpin.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
baik karena tidak ‘iffah di dalam dirinya. Orang selalu hanya memilih kesucian dalam
semua suasana secara terang-terangan tentu dapat membahayakan diri sendiri.
Jika antara al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffah berpadu secara seimbang dalam
diri seseorang, maka orang itu akan bersikap adil. Orang berani melakukan sesuatu
setelah ditimbang-timbang bahwa sesuatu itu baik menurut akal dan menurut per-
timbangan syariat juga baik . inilah gambaran perbuatan adil. Berarti, ia berani ber-
buat karena benar. Orang tidak berani berbuat juga karena benar, adalah bersikap
adil, bukan karena takut. Dengan dimikian adil adalah puncak dari ketiga sifat utama
tersebut.
Islam memandang sikap adil amat fundamental dalam struktur ajaran. Karena itu Al-
lah memerintah kepada kita supaya berlaku adil dalam semua hal. Allah berfirman:
Artinya :
“...Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa...” (QS. Al Maidah: 8).
Kata adil sinonim dengan al-qish. Kata ini dan berbagai derivasinya, umpama: iqshitu,
al-muqshitun, dan al-qashitun terulaqng sebanyak 25 kali dalam Alquran. Kadang-
kadang kata adil dan kata al-qisht disebut secara besama-sama dan satu sama lain
berarti sama.
Karena baik secara rasional maupun syariah bahwa sikap adil itu adalah baik dan
positif, tetapi di sisi lain kita merupakan pemeluk agama Islam terbesar dunia dan
di saat yang sama dikenal sebagai bangsa dengan aneka predikat yang tidak baik
seperti KKN, maka untuk merubah citra buruk itu salah satu cara strategis adalah
membudayakan sikap adil dalam semua lapangan kehidupan.
Untuk mewujudkan sikap adil harus dilatih terus menerus secara berkesinambun-
gan, yang berarti pembiasaan berlaku adil. “Mulai sekarang, mulai yang sederhana,
dan mulai dari diri sendiri”, Inilah komitmen untuk mulaiu pembiasaan berlaku adil.
Jika langkah awal ini dapat dilalui dengan baik, tentu mudah menjalar kepada orang
lain, apalagi kalau yang memulai komitmen itu adalah orang yang memiliki pengaruh
di masyarakat di mana ia berada karena salah satu naluri manusia adalah meniru
idola. Jika idola tidak bersikap adil, tentu para fansnya akan meniru tidak adil pula.
Dalam Islam orang yang paling pantas untuk di dudukkan sebagai idola untuk ditiru
dan diteladani adalah Rasulullah SAW. Allah berfirman :
Artinya :
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah “. ( QS. Al Ahzab : 21 ).
Selain itu ‘Aisyah, istri Rasulullah, menyebutkan bahwa akhlak beliau adalah Al-Qu-
ran “kana khuluqulm Al-Quran” (H.R Muslim dari ‘Aisyah). Kiranya terlalu pantas jika
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
idola pertama seluruh umat Islam adalah Rasulullah. Hingga sekarang Rasulullah
adalah orang yang paling berpengaruh di dunia (rangking pertama) dari seratus
orang yang paling berpengaruh di dunia (Hart, 1982:4). Cukup banyak contoh-con-
toh sikap adil yang ditampakkan oleh Rasulullah, antara lain:
An-Nu’man bin Basyir mengatakan, “Ayahku memberi sesuatu pemberian kepa-
daku. Lalu ibuku Amrah bin Rawahah berkata, “Aku tidak rela sebelum engkau
persaksikan hadiah itu di hadapan Rasulullah SAW”.
Ayahku lalu menghadap Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, sesung-
guhnya aku telah membarikan suatu pemberian kepada anakku dari Amrah bin
Rawahah. Kemudian aku diperintahkannya supaya bersaksi kepada Tuan!”
Rasulullah SAW lalu berkata, “Apakah engkau juga telah memberi kepada semua
anakmu pemberian seperti ini?”
An-Nu’man menjawab, “Tidak”.
Beliau lalu bersabda, “bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap
anak-anakmu!”
Kemudian ayahku pulang dan menarik kembali pemberiannya.
Dan Ada orang perempuan Makhdzumiyyah mencuri. Kejadian itu sangat orang-
orang Quraisy. Mereka berkata, “Siapakah yang akan membicarakan hal ini kepada
Rasulullah SAW?”
Tidak ada seorangpun yang berani kecuali (kekasih wanita itu) Usman bin Zaid
r.a. Lalu ia membicarakan hal tersebut dengan Rasulullah SAW.
Beliau berkata, “Apakah kamu akan bertindak sebagai pembela dalam pelang-
garana hukum Allah?” Kemudian Rasulullah SAW berdiri serta berkhotbah. Di
antara isi khotbahnya beliau bersabda, “Sesungguhnya yang membinasakan
orang-orang sebelum kamu adalah apabila ada seorang dari golongan bang-
sawan mencuri, mereka biarkan saja, tetapi bila yang mencuri itu dari golongan
bawah (lemah), dia dijatuhi hukuman. Demi Allah andaikata Fatimah putri Mu-
hammad mencuri, pasti akan kupotong tangannya.”
Bagaimana, apakah anda dapat memahami uraian tersebut, jika iya, teruskan mempe-
lajari rangkumannya berikut ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Rangkuman
Adil merupakan sikap yang sangat mulia, apalagi jika diamalkan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik saat melaksanakan tugas
maupun dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
Evaluasi
Formatif
Untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman anda terhadap materi yang baru
saja anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kertas tersendiri:
1.	 Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di
dalam Islam. Dalam menjalankan pekerjaan, bagaimana seorang bidan dalam men-
gaplikasikan sikap terbuka kepada pasiennya?
a.	 Menjaga privasi pasien
b.	 Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
c.	 Menghargai budaya setempat
d.	 Tidak membedakan pasien
2.	 Cara beragama yang benar harus ada koherensi antara ajaran, keimanan terhadap
ajaran, dan pelaksanaan atas ajaran. Contohnya dalam QS. Al ‘Ankabut : 45. “Ses-
ungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar…..”
Apa yang dimaksud pernyataan tersebut?
a.	 Manusia merespon terhadap suatu ajaran /wahyu dengan iman. Selanjutnya
mewujudkan keimanannya dengan melakukan shalat dan di luar pelaksa-
naan shalat mencegah diri untuk berbuat keji dan munkar
b.	 Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar
c.	 Bagaimana sholat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
d.	 Keji dan munkar adalah perbuatan tercela dan dapat di cegah dengan
melakukan sholat
3.	 Bagaimana bias anda contohkan kaitan antara sikap terbuka dengan koherensi
antara ajaran, iman, dan pelaksanaan ajaran.
a.	 Jika berbuat kebaikan, haruslah merasa senang karena sudah bisa memban-
tu orang lain
b.	 Bebuat baiklah kepada sesama, agar selalu di saying Tuhan
c.	 Jika terlanjur berbuat salah segera mengakui kesalahan dan memohon am-
punan kepada siapa kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
d.	 Memintalah ampunan setelah melakukan kesalahana
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
4.	 Bersikap adil merupakan sikap positif. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai
kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah
al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Menurut anda, apa arti dari Al-hikmah:
a.	Berani
b.	Cerdas
c.	Suci
d.	Takut
5.	 Bersikap adil merupakan sikap positif. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai
kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah
al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Menurut anda, apa arti dari asy-syaja’ah?
a.	Berani
b.	Cerdas
c.	Suci
d.	Takut
6.	 Bersikap adil merupakan sikap positif. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai
kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah
al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Menurut anda, apa arti dari al-‘iffa?
a.	Berani
b.	Cerdas
c.	Suci
d.	Takut
7.	 Orang cerdas dapat membedakan antara yang benar dan salah, baik dan buruk,
haq dan batal secara tepat, tetapi belum tentu ia selalu memilih yang benar, yang
baik, dan yang haq. Orang tersebut memiliki kekuatan:
a.	asy-syaja’ah
b.	 al-‘iffa.
c.	Asy-Syifa
d.	al-hikmah
8.	 Apa yang terjadi jika antara al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffah berpadu secara
seimbang dalam diri seseorang.
a.	 Akan bersikap bijaksana
b.	 Aka bersikap berani
c.	 Akan bersikap adil
d.	 Akan bersikap cerdas
9.	 Bagaimana jika antara al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffah berpadu secara tidak
seimbang dalam diri seseorang.
a.	 Orang selalu berani menangani setiap masalah yang dihadapi
b.	 Orang tidak berani berbuat karena benar
c.	 Orang amat cerdas tetapi kecerdasannya dapat dijadikan alat untuk menge-
labuhi orang lain karena tidak ada ‘iffah di dalam dirinya
d.	 Orang selalu hanya memilih kesucian dalam semua suasana secara
terang-terangan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
10.	Gambaran perbuatan adil yaitu orang berani melakukan sesuatu setelah ditim-
bang-timbang bahwa sesuatu itu baik menurut akal dan menurut pertimbangan
syariat juga baik . Menurut anda, bagaimana cara mewujudkan sikap adil!
a.	 Harus ada kegiatan pelatihan bersikap adil
b.	 Harus dilatih terus menerus secara berkesinambungan
c.	 Harus dipaksa berbuat adil
d.	 Harus ada reward setelah berbuat adil
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Tugas
Mandiri
Setelah menelaah uraian KB 3, coba anda rinci kembali dari
kehidupan sehari-hari sikap adil yang telah anda lakukan
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maupun dalam
kehidupan bermasyarakat!
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
KB 3
No Jawaban
1. B
2. A
3. C
4. B
5. A
6. C
7. D
8. C
9. D
10. C
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aprillia Indah Fajarwati
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Rina Septi Andriani
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
Fox Broadcasting
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
Amalia Senja
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
Selly Noviyanty Yunus
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananasep nababan
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemOperator Warnet Vast Raha
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
Cahya
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
pjj_kemenkes
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
pjj_kemenkes
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
pjj_kemenkes
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islamFungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islammushif
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
Ade Rahman
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
Triana Septianti
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
Abdi Prisa Sasastra Rianzi
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
widya1972
 

What's hot (20)

Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
 
Paradigma kebidanan
Paradigma kebidananParadigma kebidanan
Paradigma kebidanan
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islamFungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 

Similar to KB 3 Sikap Terbuka dan Adil

KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
pjj_kemenkes
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pjj_kemenkes
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
pjj_kemenkes
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
pjj_kemenkes
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
pjj_kemenkes
 
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
pjj_kemenkes
 
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
pjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
pjj_kemenkes
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
pjj_kemenkes
 
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan SeniKB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
pjj_kemenkes
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
pjj_kemenkes
 
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAMSEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
pjj_kemenkes
 
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat WirausahaKB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
pjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
pjj_kemenkes
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
pjj_kemenkes
 

Similar to KB 3 Sikap Terbuka dan Adil (20)

KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
 
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
 
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Kaitannya dalam Prak...
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan SeniKB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAMSEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat WirausahaKB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
KB 2 Menumbuhkan Semangat Wirausaha
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 

Recently uploaded (20)

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 

KB 3 Sikap Terbuka dan Adil

  • 1. PENDIDIKAN AGAMA MODUL Budaya Akademik Dan Etos Kerja, Sikap Terbuka Dan Adil Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Wiwin Widayani Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 1 KEGIATAN BELAJAR 3 Sikap Terbuka dan Adil
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Daftar Isi Cover Daftar Isi i Daftar Istilah ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 3 : Sikap Terbuka dan Adil 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN mardatillah Mencari keridloan Alllah SWT akhlaqul-karimah Akhlak yang mulia quality culture Budaya mutu Academic Culture Budaya Akademik koherensi Keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh al-hikmah Cerdas asy-syaja’ah Berani al-‘iffa Suci Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rekan mahasiswa, modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul kelima dari enam modul yang harus diselesaikan untuk mata kuliah Agama. Modul ini berjudul Budaya Akademik dan Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil. Seperti kita ketahui bersama bah- wa bidan merupakan salah satu profesi yang secara langsung memberikan pelayanan ke masyarakat. Tentunya dalam menjalankan profesinya sebagai pemberi jasa kepada masyarakat, bidan harus memiliki pengetahuan yang update, semangat kerja yang baik serta bersikap terbuka dan adil saat bekerja. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang budaya ak- ademik dan etos kerja, sikap terbuka dan adil. Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang harus anda pelajari terdiri dari budaya akademik, etos kerja, sikap terbuka dan adil Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar, dan seluruhnya diberi alokasi waktu…. jam. Tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut: • Kegiatan Belajar 1: Budaya Akademik • Kegiatan Belajar 2: Etos Kerja • Kegiatan Belajar 3: Sikap Terbuka dan Adil PETUNJUK BELAJAR Modul ini disusun sedimikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe- lajari modul ini. 2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang memerlukan praktikkum. 4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma- teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya ………. menit. 6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku- buku lain, koran, majalah yang membahas tentang Budaya Akademik dan Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil, serta konsep etika profesi bidan baik terhadap klien, profesi mauapun diri sendiri 7) Lakukan kajian kinerja bidan dalam melaksanakan tugasnya baik terhadap indivi- du, keluarga dan masyarakat 8) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung terhadap kesungguhan Anda dalam mengerjakan
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 9) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn- ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 10) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 11) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosenfasilitator dari Mata Kuliah ini. 12) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be- nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma- teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper- bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 3 Sikap Terbuka dan Adil Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari KB 3 anda diharapkan dapat memahami sikap terbuka dan adil. Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan sikap terbuka dan adil Untuk mencapai tujuan tersebut, pokok-pokok materi yang harus anda pelajari meliputi: • sikap terbuka • adil Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi Saudara mahasiswa, anda tentu pernah mendengan istilah sikap terbuka dan adil. Se- karang tuliskan yang anda ketahui tentang sikap terbuka dan adil pada kolom berikut ini: Sikap Terbuka dan Adil Kami yakin anda memiliki sikap terbuka dan adil yang terinternalisasi dalam ke- hidupan sehari-hari. Pemahaman anda tentang sikap terbuka dan adil tentu akan sangat bermanfaat bagi anda dalam memberikan layanan terhadap pasien anda yang memiliki keragaman tingkat pendidikan, social, ekonomi dan budaya. Secara ringkas uraian sikap terbukan dan adil dapat di simak sebagai berikut: Sikap Terbuka Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di da- lam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur. Bentuk-bentuk tidak jujur antara lain adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebagai bangsa, kita amat prihatin, di satu sisi, kita (bangsa Indonesia) merupakan pemeluk Islam terbesar di dunia, dan di sisi lain sebagai bangsa amat korup. Dengan demikian terjadi fenomena antiklimak.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 Mestinya yang haq itu menghancurkan yang bathil, justru dalam tataran praktis se- olah-olah yang haq bercampur dengan yang bathil. Tampilan praktisnya, shalat ya, korupsi ya. Ini adalah cara beragama yang salah. Cara beragama yang benar yaitu harus ada koherensi antara ajaran, keimanan ter- hadap ajaran, dan pelaksanaan atas ajaran. Dapat dicontohkan satu ajaran dalam alquran: Artinya : “ ….Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mung- kar…..” ( QS. Al ‘Ankabut : 45 ). Makna dari ayat di atas, manusia merespon terhadap ajaran (wahyu) itu dengan iman. Setelah itu mewujudkan keimanannya dengan melakukan shalat dan di luar pelaksanaan shalat mencegah diri untuk berbuat keji dan munkar. Termasuk koherensi antara ajaran, iman, dan pelaksanaan ajaran adalah jika terlan- jur berbuat salah segera mengakui kesalahan dan memohon ampunan kepada sia- pa ia bersalah (Allah atau sesama manusia). Jika berbuat salah kepada Allah segera ingat kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Artinya : “ dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka…. “ ( QS. Ali Imron : 135 ). Jika berbuat salah kepada manusia segera meminta maaf kepadanya tidak usah menunggu lebaran tiba. Pengakuan kesalahan baik terhadap Allah maupun kepada selain-Nya ini merupakan sikap jujur dan terbuka. Menurut Islam sikap jujur dan terbuka termasuk baik. Nabi bersabda: “Sesungguhnya jujur itu menggiring ke arah kebajikan dan kebajikan itu mengarah ke surga. Sesungguhnya lelaki yang senantiasa jujur, ia ditetapkan sebagai orang yang
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 jujur. Sesungguhnya bohong itu menggiring ke arah dusta. Dusta itu menggiring ke neraka. sesungguhnya lelaki yang senantiasa berbuat bohong itu akan ditetapkan sebagai pembohong. (HR.Muttafaq ‘alaih)” Bersikap Adil Dari masing-masing contoh ini dapat disimpulkan bahwa sikap adil amat positif se- cara moral. Karena sifat yang positif, tentu sikap adil didambakan oleh banyak orang. Dalam contoh-contoh di atas, sikap adil bersikap positif atau menguntungkan orang lain. Adil juga dapat dartikan tingkah laku dan kekuatan jiwa yang mendorong seseorang untuk mengendalikan amarah dan syahwat dan menyalurkannya ke tujuan yang baik. Dalam definisi ini dapat dipahami bahwa adil adalah kondisi batiniah seseo- rang yang berbentuk energi. Energi ini mendesak keluar untuk mengendalikan am- arah dan kemauan-kemauan hawa nafsu sehingga perbuatan yang keluar menjadi baik. Yang mestinya orang itu menuruti hawa nafsu, karena kendali sika perbuatan- nya menjadi terarah, tidak merugikan diri sendiri dan orng lain. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Al-Hikmah berarti kecerdasan. Orang cerdas dapat membedakan antara yang benar dan salah, baik dan buruk, haq dan batal secara tepat, tetapi belum tentu ia selalu memilih yang benar, yang baik, dan yang haq. Asy-syaja’ah berarti berani tanpa rasa takut. Al-‘ffah berarti suci. Ketiga sifat utama ini jika tidak seimbang menjadi tidak baik. Orang amat cerdas atau genius tetapi kecerdasannya dapat dijadikan alat un- tuk mengelabuhi orang lain karena tidak ada ‘iffah di dalam dirinya. Orang selalu berani menangani setiap masalah yang dihadapi, tentu akan menampakkan profil preman karena tidak ada al-hikmah dan ‘iffah di dalam dirinya. Orang cerdas dan be- rani lalu digunakan untuk mengeruk kekayaan negara secara tidak syah adalah tidak Adil dapat diartikan tidak berat sebe- lah, tidak memihak, berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, dan tidak se- wenang-wenang (Kamus Besar, l990 :6-7). Dari masing-masing arti dapat dicontoh- kan sebagai berikut: (1) Cinta kasih seo- rang ibu terhadap putra-putrinya tidak berat sebelah. (2) Dalam memutuskan perkara, seorang hakim tidak memihak kepada salah satu yang bersengketa.(3) Di dalam menjalankan tugasnya sebagai hakim, Hakim selalu berpegang kepada kebenaran. (4) Sudah sepatutnya jika akh- laqul-karimah guru diteladani oleh murid. (5) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak berbuat sewenang-wenang ter- hadap yang dipimpin.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 baik karena tidak ‘iffah di dalam dirinya. Orang selalu hanya memilih kesucian dalam semua suasana secara terang-terangan tentu dapat membahayakan diri sendiri. Jika antara al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffah berpadu secara seimbang dalam diri seseorang, maka orang itu akan bersikap adil. Orang berani melakukan sesuatu setelah ditimbang-timbang bahwa sesuatu itu baik menurut akal dan menurut per- timbangan syariat juga baik . inilah gambaran perbuatan adil. Berarti, ia berani ber- buat karena benar. Orang tidak berani berbuat juga karena benar, adalah bersikap adil, bukan karena takut. Dengan dimikian adil adalah puncak dari ketiga sifat utama tersebut. Islam memandang sikap adil amat fundamental dalam struktur ajaran. Karena itu Al- lah memerintah kepada kita supaya berlaku adil dalam semua hal. Allah berfirman: Artinya : “...Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa...” (QS. Al Maidah: 8). Kata adil sinonim dengan al-qish. Kata ini dan berbagai derivasinya, umpama: iqshitu, al-muqshitun, dan al-qashitun terulaqng sebanyak 25 kali dalam Alquran. Kadang- kadang kata adil dan kata al-qisht disebut secara besama-sama dan satu sama lain berarti sama. Karena baik secara rasional maupun syariah bahwa sikap adil itu adalah baik dan positif, tetapi di sisi lain kita merupakan pemeluk agama Islam terbesar dunia dan di saat yang sama dikenal sebagai bangsa dengan aneka predikat yang tidak baik seperti KKN, maka untuk merubah citra buruk itu salah satu cara strategis adalah membudayakan sikap adil dalam semua lapangan kehidupan. Untuk mewujudkan sikap adil harus dilatih terus menerus secara berkesinambun- gan, yang berarti pembiasaan berlaku adil. “Mulai sekarang, mulai yang sederhana, dan mulai dari diri sendiri”, Inilah komitmen untuk mulaiu pembiasaan berlaku adil. Jika langkah awal ini dapat dilalui dengan baik, tentu mudah menjalar kepada orang lain, apalagi kalau yang memulai komitmen itu adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat di mana ia berada karena salah satu naluri manusia adalah meniru idola. Jika idola tidak bersikap adil, tentu para fansnya akan meniru tidak adil pula. Dalam Islam orang yang paling pantas untuk di dudukkan sebagai idola untuk ditiru dan diteladani adalah Rasulullah SAW. Allah berfirman : Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah “. ( QS. Al Ahzab : 21 ). Selain itu ‘Aisyah, istri Rasulullah, menyebutkan bahwa akhlak beliau adalah Al-Qu- ran “kana khuluqulm Al-Quran” (H.R Muslim dari ‘Aisyah). Kiranya terlalu pantas jika
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 idola pertama seluruh umat Islam adalah Rasulullah. Hingga sekarang Rasulullah adalah orang yang paling berpengaruh di dunia (rangking pertama) dari seratus orang yang paling berpengaruh di dunia (Hart, 1982:4). Cukup banyak contoh-con- toh sikap adil yang ditampakkan oleh Rasulullah, antara lain: An-Nu’man bin Basyir mengatakan, “Ayahku memberi sesuatu pemberian kepa- daku. Lalu ibuku Amrah bin Rawahah berkata, “Aku tidak rela sebelum engkau persaksikan hadiah itu di hadapan Rasulullah SAW”. Ayahku lalu menghadap Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, sesung- guhnya aku telah membarikan suatu pemberian kepada anakku dari Amrah bin Rawahah. Kemudian aku diperintahkannya supaya bersaksi kepada Tuan!” Rasulullah SAW lalu berkata, “Apakah engkau juga telah memberi kepada semua anakmu pemberian seperti ini?” An-Nu’man menjawab, “Tidak”. Beliau lalu bersabda, “bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap anak-anakmu!” Kemudian ayahku pulang dan menarik kembali pemberiannya. Dan Ada orang perempuan Makhdzumiyyah mencuri. Kejadian itu sangat orang- orang Quraisy. Mereka berkata, “Siapakah yang akan membicarakan hal ini kepada Rasulullah SAW?” Tidak ada seorangpun yang berani kecuali (kekasih wanita itu) Usman bin Zaid r.a. Lalu ia membicarakan hal tersebut dengan Rasulullah SAW. Beliau berkata, “Apakah kamu akan bertindak sebagai pembela dalam pelang- garana hukum Allah?” Kemudian Rasulullah SAW berdiri serta berkhotbah. Di antara isi khotbahnya beliau bersabda, “Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kamu adalah apabila ada seorang dari golongan bang- sawan mencuri, mereka biarkan saja, tetapi bila yang mencuri itu dari golongan bawah (lemah), dia dijatuhi hukuman. Demi Allah andaikata Fatimah putri Mu- hammad mencuri, pasti akan kupotong tangannya.” Bagaimana, apakah anda dapat memahami uraian tersebut, jika iya, teruskan mempe- lajari rangkumannya berikut ini.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 Rangkuman Adil merupakan sikap yang sangat mulia, apalagi jika diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik saat melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 Evaluasi Formatif Untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman anda terhadap materi yang baru saja anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kertas tersendiri: 1. Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di dalam Islam. Dalam menjalankan pekerjaan, bagaimana seorang bidan dalam men- gaplikasikan sikap terbuka kepada pasiennya? a. Menjaga privasi pasien b. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan c. Menghargai budaya setempat d. Tidak membedakan pasien 2. Cara beragama yang benar harus ada koherensi antara ajaran, keimanan terhadap ajaran, dan pelaksanaan atas ajaran. Contohnya dalam QS. Al ‘Ankabut : 45. “Ses- ungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar…..” Apa yang dimaksud pernyataan tersebut? a. Manusia merespon terhadap suatu ajaran /wahyu dengan iman. Selanjutnya mewujudkan keimanannya dengan melakukan shalat dan di luar pelaksa- naan shalat mencegah diri untuk berbuat keji dan munkar b. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar c. Bagaimana sholat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar d. Keji dan munkar adalah perbuatan tercela dan dapat di cegah dengan melakukan sholat 3. Bagaimana bias anda contohkan kaitan antara sikap terbuka dengan koherensi antara ajaran, iman, dan pelaksanaan ajaran. a. Jika berbuat kebaikan, haruslah merasa senang karena sudah bisa memban- tu orang lain b. Bebuat baiklah kepada sesama, agar selalu di saying Tuhan c. Jika terlanjur berbuat salah segera mengakui kesalahan dan memohon am- punan kepada siapa kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya d. Memintalah ampunan setelah melakukan kesalahana
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 4. Bersikap adil merupakan sikap positif. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Menurut anda, apa arti dari Al-hikmah: a. Berani b. Cerdas c. Suci d. Takut 5. Bersikap adil merupakan sikap positif. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Menurut anda, apa arti dari asy-syaja’ah? a. Berani b. Cerdas c. Suci d. Takut 6. Bersikap adil merupakan sikap positif. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang. Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffa. Menurut anda, apa arti dari al-‘iffa? a. Berani b. Cerdas c. Suci d. Takut 7. Orang cerdas dapat membedakan antara yang benar dan salah, baik dan buruk, haq dan batal secara tepat, tetapi belum tentu ia selalu memilih yang benar, yang baik, dan yang haq. Orang tersebut memiliki kekuatan: a. asy-syaja’ah b. al-‘iffa. c. Asy-Syifa d. al-hikmah 8. Apa yang terjadi jika antara al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffah berpadu secara seimbang dalam diri seseorang. a. Akan bersikap bijaksana b. Aka bersikap berani c. Akan bersikap adil d. Akan bersikap cerdas 9. Bagaimana jika antara al-hikmah, asy-syaja’ah, dan al-‘iffah berpadu secara tidak seimbang dalam diri seseorang. a. Orang selalu berani menangani setiap masalah yang dihadapi b. Orang tidak berani berbuat karena benar c. Orang amat cerdas tetapi kecerdasannya dapat dijadikan alat untuk menge- labuhi orang lain karena tidak ada ‘iffah di dalam dirinya d. Orang selalu hanya memilih kesucian dalam semua suasana secara terang-terangan
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 10. Gambaran perbuatan adil yaitu orang berani melakukan sesuatu setelah ditim- bang-timbang bahwa sesuatu itu baik menurut akal dan menurut pertimbangan syariat juga baik . Menurut anda, bagaimana cara mewujudkan sikap adil! a. Harus ada kegiatan pelatihan bersikap adil b. Harus dilatih terus menerus secara berkesinambungan c. Harus dipaksa berbuat adil d. Harus ada reward setelah berbuat adil
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Tugas Mandiri Setelah menelaah uraian KB 3, coba anda rinci kembali dari kehidupan sehari-hari sikap adil yang telah anda lakukan dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maupun dalam kehidupan bermasyarakat!
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 14 Kunci Jawaban Evaluasi Formatif KB 3 No Jawaban 1. B 2. A 3. C 4. B 5. A 6. C 7. D 8. C 9. D 10. C
  • 18. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015