SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN AGAMA
MODUL
Budaya Akademik Dan Etos Kerja,
Sikap Terbuka Dan Adil
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Wiwin Widayani
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 1
KEGIATAN BELAJAR 2
Etos Kerja
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi											i
Daftar Istilah											ii
Pendahuluan										1
	
Kegiatan Belajar 2 :
	Etos Kerja										3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
mardatillah Mencari keridloan Alllah SWT
akhlaqul-karimah Akhlak yang mulia
quality culture Budaya mutu
Academic Culture Budaya Akademik
koherensi
Keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya, sehingga
kalimat memiliki kesatuan makna yang
utuh
al-hikmah Cerdas
asy-syaja’ah Berani
al-‘iffa Suci
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekan mahasiswa, modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul kelima dari enam
modul yang harus diselesaikan untuk mata kuliah Agama. Modul ini berjudul Budaya
Akademik dan Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil. Seperti kita ketahui bersama bah-
wa bidan merupakan salah satu profesi yang secara langsung memberikan pelayanan
ke masyarakat. Tentunya dalam menjalankan profesinya sebagai pemberi jasa kepada
masyarakat, bidan harus memiliki pengetahuan yang update, semangat kerja yang baik
serta bersikap terbuka dan adil saat bekerja.
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang budaya ak-
ademik dan etos kerja, sikap terbuka dan adil.
Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang harus anda pelajari terdiri dari budaya
akademik, etos kerja, sikap terbuka dan adil
Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar, dan seluruhnya diberi alokasi waktu…. jam.
Tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut:
•	 Kegiatan Belajar 1: Budaya Akademik
•	 Kegiatan Belajar 2: Etos Kerja
•	 Kegiatan Belajar 3: Sikap Terbuka dan Adil
PETUNJUK BELAJAR
	 Modul ini disusun sedimikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara
mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius
dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1)	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe-
lajari modul ini.
2)	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya,
karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan
materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3)	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi
yang memerlukan praktikkum.
4)	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma-
teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5)	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya ………. menit.
6)	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-
buku lain, koran, majalah yang membahas tentang Budaya Akademik dan Etos
Kerja, Sikap Terbuka dan Adil, serta konsep etika profesi bidan baik terhadap
klien, profesi mauapun diri sendiri
7)	 Lakukan kajian kinerja bidan dalam melaksanakan tugasnya baik terhadap indivi-
du, keluarga dan masyarakat
8)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
terhadap kesungguhan Anda dalam mengerjakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
9)	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn-
ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari
KB berikutnya.
10)	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
11)	Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosenfasilitator dari Mata Kuliah ini.
12)	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be-
nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma-
teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi
dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper-
bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa
Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil
dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 2
Etos Kerja
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari KB 2 anda diharapkan dapat memahami Etos kerja.
Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan pengertian etos kerja,
Untuk mencapai tujuan tersebut, pokok-pokok materi yang harus anda pelajari meliputi:
•	 Pengertian Etos kerja
•	 Etos kerja dalam Islam
•	 Konsep kerja dalam Islam
•	 Meneladani Etos Kerja Rasulullah SAW
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
Saudara mahasiswa, anda tentu pernah mendengan istilah etos kerja. Sekarang tu-
liskan yang anda ketahui tentang etos kerja pada kolom berikut ini:
ETOS KERJA
Kami yakin anda telah memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan tugas sebagai
bidan. Pandangan anda tentang etos kerja akan sangat bermanfaat bagi anda dalam
memberikan layanan atau menjalankan tugas anda sebagai bidan. Secara ringkas uraian
etos kerja dapat pelajari sebagai berikut :
Pengertian Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu,
tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam kamus besar bahasa Indone-
sia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang
atau sesesuatu kelompok. Secara terminologis kata etos adalah yang mengalami
perubahan makna yang meluas, digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda yai-
tu: suatu aturan umum atau cara hidup, suatu tatanan aturan perilaku atau penyeli-
dikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku. Dalam pengertian
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
lain, etos dapat diartikan sebagai thumuhat yang berkehendak atau berkemauan
yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif.
Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr. Ahmad Amin adalah membiasakan
kehendak. Kesimpulannya, etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang mela-
hirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara manusia
dengan dirinya dan diluar dirinya .
Beberapa ahli memberikan pengertian etos kerja secara berbeda-beda. Etos ker-
ja menurut  Geertz, (wahyudi,  2005) diartikan sebagai sikap yang mendasar ter-
hadap  diri   dan  dunia   yang  di pancarkan hidup”.   Etos   adalah  aspek  evaluat-
if,  yang  bersifat menilai. Dengan demikian, yang dipersoalkan dalam pengertian
etos adalah kemungkinan-kemungkinan sumber motivasi seseorang dalam berbuat,
apakah pekerjaan dianggap sebagai keharusan demi hidup, apakah pekerjaan ter-
ikat pada identitas diri, atau (dalam lingkup  empiris) apakah yang menjadi sumber
pendorong partisipasi dalam pembangunan.  
Etos juga merupakan landasan ide, cita,  atau  pikiran yang  akan  menentukan
sistem  tindakan (system of action). Karena etos menentukan penilaian manusia
atas suatu pekerjaan, ia akan menentukan pula hasil-hasilnya. Semakin progresif
etos kerja suatu masyarakat, semakin baik hasil-hasil yang akan dicapai baik secara
kuantitatif maupun  kualitatif.  
David C. Mac Clelland mengartikan etos kerja dengan Need of Achierement (N. Ach)
yakni virus mental yang mendorong untuk meraih hasil atau prestasi hidup yang
lebih baik dari keadaan sebelumnya, atau dengan kata lain: sebuah semangat dan
sikap mental yang selalu berpandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik
dari kehidupan kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.  
Beberapa penelitian menyatakan bahwa etos kerja merupakan faktor penting yang
menentukan pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik dan bertambahnya kepuasan.
Ford menyatakan bahwa 17-18 percobaan di sebuah organisasi memperlihatkan
peningkatan yang positif sesudah adanya etos kerja. Penelitian tersebut menyatakan
bahwa etos kerja memberikan prestasi yang lebih baik dan kepuasan yang lebih
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
 Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kata etos berarti watak atau karak-
ter seorang individu atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan
yang disertai dengan semangat yang tinggi guna mewujudkan sesuatu keinginan
atau cita-cita.
Etos kerja adalah refleksi dari sikap hidup yang mendasar, maka etos kerja pada
dasarnya juga merupakan cerminan dari pandangan hidup yang berorientasi pada
nilai-nilai yang berdimensi transenden.
Menurut K.H. Toto Tasmara, etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta ca-
ranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada ses-
uatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high
Performance) .
Berpijak pada pengertian bahwa etos kerja menggambarkan suatu sikap, maka
dapat ditegaskan bahwa etos kerja mengandung makna sebagai aspek evaluatif
yang dimiliki oleh individu (kelompok) dalam memberikan penilaian terhadap ke-
giatan kerja. Mengingat kandungan yang ada dalam pengertian etos kerja, adalah
unsur penilaian, maka secara garis besar dalam penilaian itu, dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu penilaian positif dan negatif. 
Berpangkal tolak dari uraian itu, maka suatu individu atau kelompok masyarakat
dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda
sebagai berikut:
1.	 Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia.  
2.	 Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur
bagi eksistensi manusia.  
3.	 Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manu-
sia.  
4.	 Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan seka-
ligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita,  
5.	 Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah. 
Sedangkan bagi individu atau kelompok masyarakat, yang dimiliki etos kerja yang
rendah, maka akan menunjukkan ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu;  
1.	 Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri,  
2.	 Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja manusia, 
3.	 Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenan-
gan, 
4.	 Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan, 
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
5.	 Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup.  
Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi
sumber motivasi bagi perbuatannya. Apabila dikaitkan dengan situasi kehidupan
manusia yang sedang “membangun”, maka etos kerja yang tinggi akan dijadikan se-
bagai prasyaraat yang mutlak, yang harus ditumbuhkan dalam kehidupan itu. Kare-
na hal itu akan membuka pandangan dan sikap kepada manusianya untuk menilai
tinggi terhadap kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikis sikap
kerja yang asal-asalan, tidak berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semes-
tinya. 
Nitisemito (1996) mengatakan bahwa indikasi turun/ rendahnya semangat dan keg-
airahan kerja antara lain:  
1.	  Turun/ rendahnya produktivitas 
2.	 Tingkat absensi yang naik/ rendah 
3.	 Labour turnover (tingkat perputaran buruh) yang tinggi  
4.	 Tingkat kerusuhan yang naik  
5.	 Kegelisahan dimana-mana 
6.	 Tuntutan yang sering terjadi  
7.	 Pemogokan 
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan etos kerja ada-
lah sikap yang mendasar baik yang sebelum, proses dan hasil yang bisa mewarnai
manfaat suatu pekerjaan.
Etos Kerja dalam Islam
Etos kerja dalam arti luas menyangkut akhlak dalam pekerjaan. Untuk bisa menim-
bang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari cara meli-
hat arti kerja dalam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam pandangan
Islam, etos kerja betujuan untuk dua hal : Manifestasi Mencari Ridha Allah dan Karak-
teristik pekerjaan mendatang.
Berbagai trend telah memperlihatkan bahwa bentuk pekerjaan mendatang tak han-
ya mengandalkan fisik tetapi juga otak. Al Qur’an dalam berbagai ayat sudah menga-
jak manusia untuk berpikir, membandingkan dan menggunakan akal dalam meng-
hayati kehidupan dan mengarungi samudera kehidupan.
Telah disebutkan terdahulu hakikat manusia terletak pada eksistensinya. “Eksisten-
sinya” berarti berpikir untuk mencipta yang menghasilkan produk atau ciptaan. Den-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
gan kata lain hakikat manusia adalah kerja. Konsekuensi logisnya adalah berhenti
bekerja hilang hakikatnya sebagai manusia. Telah disebutkan pula bahwa Islam leb-
ih mementingkan amal dari pada gagasan atau terminal terakhir adalah amal. Amal
identik dengan kerja dan sekali lagi hakikat manusia adalah kerja.
Alquran sendiri memandang amal itu begitu penting. Ini berarti hakikat manusia
atas dasar pendekatan kebudayaan maupun agama adalah sama yaitu terletak pada
kerja atau amal.
Dengan demikian manusia yang tidak beramal atau tidak bekerja hakikat kemanu-
siaannya tidak utuh, atau bahkan hilang hakikat kemanusiaannya.
Supaya manusia tidak hilang hakikat kemanusiaannya, Rasulullah mengajarkan ke-
pada umatnya supaya terjauh dari sifat pemalas. Demikian doa Rasul:
‫مهلل‬ ‫ا‬ ‫ىن‬ ‫وعا‬ ‫ذ‬ ‫كب‬ ‫نم‬ ‫لسكلا‬ ‫زجعلاو‬ ‫لخبلاو‬ (‫اور‬ ‫ه‬ ‫رتلا‬
‫ىذم‬ ‫نع‬ ‫ديز‬ ‫نب‬ ‫)مقرا‬
“Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan Engkau dari kemalasan, kelemahan,
dan kebakhilan. H.R at-Turmuzi dari ibn Arqam”.
Malas, lemah kepribadian dan bakhil adalah penghalang utama dalam menumbuh-
kan etos apapun termasuk etos kerja. Sebaliknya Islam memotifasi demikian berse-
mangat supaya setiap pemeluknya rajin beramal atau bekerja. Allah berfirman:
Artinya :
“ Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amal-
nya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia tidak diberi pembala-
san melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak diani-
aya (dirugikan) “.( QS Al An’am : 160 ).
Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa siapa yang beramal baik pahalanya dili-
patgandakan 10 kali lipat. Sebelas kali Allah berfirman bahwa orang yang beramal
baik itu berakhir dengan keberuntungan.
Konsep Kerja dalam Islam
Kemuliaan seorang manusia itu bergantung kepada apa yang dilakukannya. Dengan
itu, sesuatu amalan atau pekerjaan yang mendekatkan seseorang kepada Allah
adalah sangat penting serta patut untuk diberi perhatian. Amalan atau pekerjaan
yang demikian selain memperoleh keberkahan serta kesenangan dunia, juga ada
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
yang lebih penting yaitu merupakan jalan atau tiket dalam menentukan tahap
kehidupan seseorang di akhirat kelak, apakah masuk golongan ahli syurga atau
sebaliknya.
Istilah ‘kerja’ dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki
untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun
malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup
segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keber-
kahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara. Dengan kata
lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan enaganya
untuk kebaikan diribukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk
menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam,
dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup segala
bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan
bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara.
Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa
dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara tanpa meny-
usahkan orang lain. Oleh karena itu, kategori ahli Syurga seperti yang digambarkan
dalam Al-Qur’an bukanlah orang yang mempunyai pekerjaan/jabatan yang tinggi
dalam suatu perusahaan/instansi sebagai manajer, direktur, teknisi dalam suatu
bengkel dan sebagainya. Tetapi sebaliknya Al- Quran menggariskan golongan yang
baik lagi beruntung (al-falah) itu adalah orang yang banyak taqwa kepada Allah,
khusyu sholatnya, baik tutur katanya, memelihara pandangan dan sikap malunya
pada-Nya serta menunaikan tanggung jawab sosialnya seperti mengeluarkan zakat
dan lainnya (QS Al Mu’minun : 1 – 11)
Golongan ini mungkin terdiri dari pegawai, supir, tukang sapu ataupun seorang yang
tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sifat-sifat di ataslah sebenarnya yang menjamin
kebaikan dan kedudukan seseorang di dunia dan di akhirat kelak. Jika membaca
hadits-hadits Rasulullah SAW tentang ciri-ciri manusia yang baik di sisi Allah, maka
tidak heran bahwa diantara mereka itu ada golongan yang memberi minum anjing
kelaparan, mereka yang memelihara mata, telinga dan lidah dari perkara yang tidak
berguna, tanpa melakukan amalan sunnah yang banyak dan seumpamanya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Umar r.a., berbunyi :
“Bahwa setiap amal itu bergantung pada niat, dan setiap individu itu dihitung ber-
dasarkan apa yang diniatkannya”
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda :
“Binasalah orang-orang Islam kecuali mereka yang berilmu. Maka binasalah golon-
gan berilmu, kecuali mereka yang beramal dengan ilmu mereka. Dan binasalah
golongan yang beramal dengan ilmu mereka kecuali mereka yang ikhlas. Sesung-
guhnya golongan yang ikhlas ini juga masih dalam keadaan bahaya yang amat
besar”
Kedua hadist diatas sudah cukup menjelaskan betapa niat yang disertai dengan
keikhlasan itulah inti sebenarnya dalam kehidupan dan pekerjaan manusia. Al-
angkah baiknya kalau umat Islam hari ini, dapat bergerak dan bekerja dengan tekun
dan mempunyai tujuan yang satu, yaitu ‘mardatillah’ (keridhaan Allah) itulah yang
dicari dalam semua urusan. Dari situlah akan lahir nilai keberkahan yang sebenarnya
dalam kehidupan yang penuh dengan curahan rahmat dan nikmat yang banyak dari
Allah. Inilah golongan yang diistilahkan sebagai golongan yang tenang dalam ibadah,
ridha dengan kehidupan yang ditempuh, serta optimis dengan janji-janji Allah.
Karena itu di dalam Islam dianjurkan mencari kebahagiaan dunia dan kehidupan
akhirat sekaligus. Allah berfirman:
Artinya :
“dan di antara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka“. ( QS. Al Baqa-
rah : 201 ).
Kebahagiaan (hasanah) tidak pernah datang begitu saja kepada seseorang yang ber-
pangku tangan. Hanya kerja keras kebahagiaan juga takkan didapat. Tetapi kebaha-
giaan selalu merupakan perpaduan antara kerja keras dan anugerah Allah. Karena
itu Allah juga memerintahkan supaya di dalam mencari kehidupan itu tidak seten-
gah-setengah, dunia saja atau akhirat saja, melainkan keduannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Artinya :
“ dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepada-
mu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “. ( QS. Al Qashash : 77 ).
Menurut ayat tersebut, di dalam kerja keras mencari kebahagiaan baik dunia mau-
pun akhirat itu ada kode etiknya, yaitu tidak boleh berbuat kerusakan, kerusakan
apapun (diri sendiri, hubungannya dengan orang lain, terhadap tetumbuhan, bina-
tang, maupun alam semesta).
Meneladani Etos Kerja Rasulullah SAW
Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan.
Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk
meraih keridaan Allah SWT. Suatu hari Rasulullah SAW berjumpa dengan Sa›ad bin
Mu›adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan Sa›ad melepuh, kulitnya gosong
kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. «Kenapa tanganmu?,» tanya Rasul
kepada Sa›ad. «Wahai Rasulullah,» jawab Sa›ad, «Tanganku seperti ini karena aku
mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi
tanggunganku». Seketika itu beliau mengambil tangan Sa›ad dan menciumnya
seraya berkata, «Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka».
Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada seseorang yang berjalan melalui tempat
Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas.
Para sahabat kemudian bertanya, «Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam
orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya.” Mendengar
itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang ma-
sih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuan-
ya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan
dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah.” (HR Ath-Thabrani).
Bekerja adalah manifestasi amal saleh. Bila kerja itu amal saleh, maka kerja adalah
ibadah. Dan bila kerja itu ibadah, maka kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan
dari kerja. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya?
Tidak berlebihan bila keberadaan seorang manusia ditentukan oleh aktivitas kerjan-
ya.
Kisah di awal menggambarkan betapa besarnya penghargaan Rasulullah SAW
terhadap kerja. Kerja apapun itu selama tidak menyimpang dari aturan yang
ditetapkan agama. Demikian besarnya penghargaan beliau, sampai-sampai dalam
kisah pertama, manusia teragung ini «rela» mencium tangan Sa›ad bin Mu›adz
Al-Anshari yang melepuh lagi gosong. Rasulullah SAW, dalam dua kisah tersebut,
memberikan motivasi pada umatnya bahwa bekerja adalah perbuatan mulia dan
termasuk bagian dari jihad.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu berbuat sebelum beliau memerintahkan
para sahabat untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan tugas beliau sebagai
ushwatun hasanah; teladan yang baik bagi seluruh manusia. Maka saat kita berbicara
tentang etos kerja islami, maka beliaulah orang yang paling pantas menjadi rujukan.
Dan berbicara tentang etos kerja Rasulullah SAW sama artinya dengan berbicara
bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya baik pula.
Bagaimana, apakah anda dapat memahami uraian tersebut, jika iya, teruskan mempe-
lajari rangkumannya berikut ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Rangkuman
Kebahagiaan hidup di dunia untuk akhirat, kebahagian hidup di akhirat ada-
lah kebahagiaan sejati, kekal untuk lebih dari kehidupan dunia, sementara
kehidupan di dunia dinyatakan sebagai permainan, perhiasan yang dapat
membuat lalai terhadap kehidupan di akhirat. Manusia sebelum mencapai
akhirat harus melewati dunia sebagai tempat hidup manusia untuk sebagai
tempat untuk mancari kebahagiaan di akhirat. Ahli-ahli Tasawuf mengatakan:
Untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, manusia harus mempunyai bekal di
dunia dan di manapun manusia menginginkan kebahagiaan. Manusia ber-
beda-beda dalam mengukur kebahagiaan, ada yang mengukur banyaknya
harta, kedudukan, jabatan, wanita, pengetahuan dan lain-lain. Yang kenyata-
annya keadaan-keadaan lahiriah tersebut tidak pernah memuaskan jiwa ma-
nusia, bahkan justru dapat menyengsarakannya. Jadi dianjurkan di dunia tapi
tidak melupakan kehidupan akhirat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Evaluasi
Formatif
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman anda terhadap materi pada KB 2,
jawablah pertanyaan-pertanyaan ini:
1.	 Etos kerja memiliki arti berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang
tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. Suatu individu atau kelompok
masyarakat dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan
tanda-tanda sebagai berikut:
a.	 Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri,
b.	 Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manu-
sia
c.	 Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenan-
gan,
d.	 Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan
2.	 Sedangkan bagi individu atau kelompok masyarakat, yang dimiliki etos kerja yang
rendah, maka akan menunjukkan ciri-ciri, yaitu;
a.	 Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur
bagi eksistensi manusia.
b.	 Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan
sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita,
c.	 Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
d.	 Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup
3.	 Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi
sumber motivasi bagi perbuatannya. Mengapa demikian?
a.	 Karena akan membuka pandangan dan sikap untuk menilai tinggi terhadap
kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikis sikap kerja yang
asal-asalan, tidak berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semestinya
b.	 Karena dapat menjadi motivasi kerja yang baik
c.	 Karena akan meningkatkan kinerjanya
d.	 Karena akan membuka pikiran seseorang, bahwa kerja keras merupakan
sikap kerja yang baik
4.	 Semangat kerja seseorang dapat dilihat dari indikasi turun/ rendahnya semangat
dan kegairahan kerja, yaitu:
a.	 Tingginya produktivitas
b.	 Tingkat absensi pegawai rendah
c.	 Pegawai bekerja dengan tenang
d.	 Jarang terjadi kerusuhan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
5.	 Etos kerja menyangkut akhlak dalam pekerjaan. Untuk bisa menimbang bagaimana
akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari cara melihat arti kerja da-
lam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam pandangan Islam, tujuan
etos kerja adalah :
a.	 Mencari Ridha Allah
b.	 Menjalankan amanat
c.	 Mendapatkan pahala
d.	 Memperoleh rizki yang banyak
6.	 Telah disebutkan terdahulu hakikat manusia terletak pada eksistensinya, yang be-
rarti berpikir untuk menghasilkan produk atau ciptaan. Dengan kata lain hakikat
manusia adalah:
a.	Beramal
b.	Kerja
c.	 Seorang produsen
d.	Wiraswasta.
7.	 Kebahagiaan tidak pernah datang begitu saja kepada seseorang yang berpangku
tangan. Hanya kerja keras kebahagiaan juga takkan didapat. Tetapi kebahagiaan se-
lalu merupakan perpaduan antara kerja keras dan anugerah Allah. Menurut anda,
bagaimana cara memperoleh kebahagiaan tersebut?
a.	 Bekerja untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya
b.	 Bekerja untuk memperoleh keuntungan agar dapat beramal
c.	 Bekerja dengan ikhlas walaupun tanpa bayaran
d.	 Bekerja untuk mendapatkan kesejahteraan dunia, tanpa melupakan beriba-
dah dengan sungguh-sungguh kepada Allah
8.	 Dalam Islam, secara istilah arti kerja adalah:
a.	 Mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan
waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal
lelah
b.	 Kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai un-
sur kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingn-
ya serta negara
c.	 Bekerja dengan sungguh-sungguh di temapt yang dihalalkan
d.	 Mencari rizki untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat
9.	 Menurut Islam, orang yang berkerja adalah
a.	 Yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga,
masyarakat dan negara tanpa menyusahkan orang lain.
b.	 Orang yang mempunyai pekerjaan/jabatan yang tinggi dalam suatu perusa-
haan/instansi sebagai manajer, direktur, teknisi dalam suatu bengkel dan se-
bagainya.
c.	 Orang yang banyak taqwa kepada Allah, khusyu sholatnya, baik tutur katan-
ya, memelihara pandangan dan sikap malunya pada-Nya serta menunaikan
tanggung jawab sosialnya seperti mengeluarkan zakat dan lainnya
d.	 Pegawai, supir, tukang sapu ataupun seorang yang tidak mempunyai peker-
jaan tetap.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
16
10.	 Menurut QS Alqosos, di dalam kerja keras mencari kebahagiaan baik dunia maupun
akhirat itu ada aturannya. Aturan tersebut yaitu:
a.	 Tidak boleh berbuat kerusakan, kerusakan apapun (diri sendiri, hubungann-
ya dengan orang lain, terhadap tetumbuhan, binatang, maupun alam semes-
ta)
b.	 Tidak boleh menyakiti orang lain
c.	 Tidak boleh mengurangi timbangan dalam berdagang
d.	 Tidak boleh berlaku curang
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Tugas
Mandiri
Bekerja adalah manifestasi amal saleh. Bila kerja itu amal
saleh, maka kerja adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah,
maka kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari kerja.
Bagaimana dengan anda sebagai sorang bidan, agar kerja
anda sekaligus mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat?
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
18
KB 2
No Jawaban
1. B
2. D
3. A
4. B
5. A
6. B
7. D
8. B
9. C
10. A
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)
Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)
Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)brawijaya
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalocto zulkarnain
 
Leaflet nutrisi pada penderita leukimia
Leaflet nutrisi pada penderita leukimiaLeaflet nutrisi pada penderita leukimia
Leaflet nutrisi pada penderita leukimia
Ian Clax
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
Pmba pada kader
Pmba pada kaderPmba pada kader
Pmba pada kader
Niken Kurniasih
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
yuli anggraeni
 
Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
Aris Rahmanda
 
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
rena rasyidah
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Pemeriksaan Kadar Gula Darah.pptx
Pemeriksaan Kadar Gula Darah.pptxPemeriksaan Kadar Gula Darah.pptx
Pemeriksaan Kadar Gula Darah.pptx
RianGibran
 
MELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRIS
MELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRISMELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRIS
MELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRIS
pjj_kemenkes
 
Pathway dm
Pathway dmPathway dm
Pathway dm
kristameo
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
Yayu Ferdian
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaSri Sumarni
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
Triana Septianti
 

What's hot (20)

Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)
Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)
Program Kerja Thp&Indikator (1feb10)
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
Materi HIV & AIDS
Materi HIV & AIDSMateri HIV & AIDS
Materi HIV & AIDS
 
Leaflet nutrisi pada penderita leukimia
Leaflet nutrisi pada penderita leukimiaLeaflet nutrisi pada penderita leukimia
Leaflet nutrisi pada penderita leukimia
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Pmba pada kader
Pmba pada kaderPmba pada kader
Pmba pada kader
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
 
Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
 
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jgAsuhan keperawatan leukemia pada anak jg
Asuhan keperawatan leukemia pada anak jg
 
Fisiologi jantung
Fisiologi jantungFisiologi jantung
Fisiologi jantung
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
 
Leaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitasLeaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitas
 
Pemeriksaan Kadar Gula Darah.pptx
Pemeriksaan Kadar Gula Darah.pptxPemeriksaan Kadar Gula Darah.pptx
Pemeriksaan Kadar Gula Darah.pptx
 
MELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRIS
MELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRISMELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRIS
MELAKUKAN PRESENTASI BERBAHASA INGGRIS
 
Pathway dm
Pathway dmPathway dm
Pathway dm
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
 

Similar to KB 2 Etos Kerja

KB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya AkademikKB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya Akademik
pjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
pjj_kemenkes
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
pjj_kemenkes
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan DiriLatihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
pjj_kemenkes
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Bun Faris
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
pjj_kemenkes
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
pjj_kemenkes
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pjj_kemenkes
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
pjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
pjj_kemenkes
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
pjj_kemenkes
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
pjj_kemenkes
 
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
pjj_kemenkes
 
KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
pjj_kemenkes
 
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
ombaga sakerebau
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
pjj_kemenkes
 

Similar to KB 2 Etos Kerja (20)

KB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya AkademikKB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya Akademik
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan DiriLatihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
 
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
 
KB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika UsahaKB 1 Etika Usaha
KB 1 Etika Usaha
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 

KB 2 Etos Kerja

  • 1. PENDIDIKAN AGAMA MODUL Budaya Akademik Dan Etos Kerja, Sikap Terbuka Dan Adil Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Wiwin Widayani Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Etos Kerja
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Daftar Isi Cover Daftar Isi i Daftar Istilah ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 2 : Etos Kerja 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN mardatillah Mencari keridloan Alllah SWT akhlaqul-karimah Akhlak yang mulia quality culture Budaya mutu Academic Culture Budaya Akademik koherensi Keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh al-hikmah Cerdas asy-syaja’ah Berani al-‘iffa Suci Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rekan mahasiswa, modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul kelima dari enam modul yang harus diselesaikan untuk mata kuliah Agama. Modul ini berjudul Budaya Akademik dan Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil. Seperti kita ketahui bersama bah- wa bidan merupakan salah satu profesi yang secara langsung memberikan pelayanan ke masyarakat. Tentunya dalam menjalankan profesinya sebagai pemberi jasa kepada masyarakat, bidan harus memiliki pengetahuan yang update, semangat kerja yang baik serta bersikap terbuka dan adil saat bekerja. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang budaya ak- ademik dan etos kerja, sikap terbuka dan adil. Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang harus anda pelajari terdiri dari budaya akademik, etos kerja, sikap terbuka dan adil Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar, dan seluruhnya diberi alokasi waktu…. jam. Tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut: • Kegiatan Belajar 1: Budaya Akademik • Kegiatan Belajar 2: Etos Kerja • Kegiatan Belajar 3: Sikap Terbuka dan Adil PETUNJUK BELAJAR Modul ini disusun sedimikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe- lajari modul ini. 2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang memerlukan praktikkum. 4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma- teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya ………. menit. 6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku- buku lain, koran, majalah yang membahas tentang Budaya Akademik dan Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil, serta konsep etika profesi bidan baik terhadap klien, profesi mauapun diri sendiri 7) Lakukan kajian kinerja bidan dalam melaksanakan tugasnya baik terhadap indivi- du, keluarga dan masyarakat 8) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung terhadap kesungguhan Anda dalam mengerjakan
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 9) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn- ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 10) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 11) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosenfasilitator dari Mata Kuliah ini. 12) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be- nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma- teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper- bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 2 Etos Kerja Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari KB 2 anda diharapkan dapat memahami Etos kerja. Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan pengertian etos kerja, Untuk mencapai tujuan tersebut, pokok-pokok materi yang harus anda pelajari meliputi: • Pengertian Etos kerja • Etos kerja dalam Islam • Konsep kerja dalam Islam • Meneladani Etos Kerja Rasulullah SAW Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi Saudara mahasiswa, anda tentu pernah mendengan istilah etos kerja. Sekarang tu- liskan yang anda ketahui tentang etos kerja pada kolom berikut ini: ETOS KERJA Kami yakin anda telah memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan tugas sebagai bidan. Pandangan anda tentang etos kerja akan sangat bermanfaat bagi anda dalam memberikan layanan atau menjalankan tugas anda sebagai bidan. Secara ringkas uraian etos kerja dapat pelajari sebagai berikut : Pengertian Etos Kerja Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam kamus besar bahasa Indone- sia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok. Secara terminologis kata etos adalah yang mengalami perubahan makna yang meluas, digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda yai- tu: suatu aturan umum atau cara hidup, suatu tatanan aturan perilaku atau penyeli- dikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku. Dalam pengertian
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 lain, etos dapat diartikan sebagai thumuhat yang berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr. Ahmad Amin adalah membiasakan kehendak. Kesimpulannya, etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang mela- hirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan diluar dirinya . Beberapa ahli memberikan pengertian etos kerja secara berbeda-beda. Etos ker- ja menurut  Geertz, (wahyudi,  2005) diartikan sebagai sikap yang mendasar ter- hadap  diri   dan  dunia   yang  di pancarkan hidup”.   Etos   adalah  aspek  evaluat- if,  yang  bersifat menilai. Dengan demikian, yang dipersoalkan dalam pengertian etos adalah kemungkinan-kemungkinan sumber motivasi seseorang dalam berbuat, apakah pekerjaan dianggap sebagai keharusan demi hidup, apakah pekerjaan ter- ikat pada identitas diri, atau (dalam lingkup  empiris) apakah yang menjadi sumber pendorong partisipasi dalam pembangunan.   Etos juga merupakan landasan ide, cita,  atau  pikiran yang  akan  menentukan sistem  tindakan (system of action). Karena etos menentukan penilaian manusia atas suatu pekerjaan, ia akan menentukan pula hasil-hasilnya. Semakin progresif etos kerja suatu masyarakat, semakin baik hasil-hasil yang akan dicapai baik secara kuantitatif maupun  kualitatif.   David C. Mac Clelland mengartikan etos kerja dengan Need of Achierement (N. Ach) yakni virus mental yang mendorong untuk meraih hasil atau prestasi hidup yang lebih baik dari keadaan sebelumnya, atau dengan kata lain: sebuah semangat dan sikap mental yang selalu berpandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari kehidupan kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.   Beberapa penelitian menyatakan bahwa etos kerja merupakan faktor penting yang menentukan pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik dan bertambahnya kepuasan. Ford menyatakan bahwa 17-18 percobaan di sebuah organisasi memperlihatkan peningkatan yang positif sesudah adanya etos kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa etos kerja memberikan prestasi yang lebih baik dan kepuasan yang lebih
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6  Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kata etos berarti watak atau karak- ter seorang individu atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi guna mewujudkan sesuatu keinginan atau cita-cita. Etos kerja adalah refleksi dari sikap hidup yang mendasar, maka etos kerja pada dasarnya juga merupakan cerminan dari pandangan hidup yang berorientasi pada nilai-nilai yang berdimensi transenden. Menurut K.H. Toto Tasmara, etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta ca- ranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada ses- uatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high Performance) . Berpijak pada pengertian bahwa etos kerja menggambarkan suatu sikap, maka dapat ditegaskan bahwa etos kerja mengandung makna sebagai aspek evaluatif yang dimiliki oleh individu (kelompok) dalam memberikan penilaian terhadap ke- giatan kerja. Mengingat kandungan yang ada dalam pengertian etos kerja, adalah unsur penilaian, maka secara garis besar dalam penilaian itu, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penilaian positif dan negatif.  Berpangkal tolak dari uraian itu, maka suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: 1. Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia.   2. Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia.   3. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manu- sia.   4. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan seka- ligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita,   5. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.  Sedangkan bagi individu atau kelompok masyarakat, yang dimiliki etos kerja yang rendah, maka akan menunjukkan ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu;   1. Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri,   2. Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja manusia,  3. Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenan- gan,  4. Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan, 
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 5. Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup.   Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi sumber motivasi bagi perbuatannya. Apabila dikaitkan dengan situasi kehidupan manusia yang sedang “membangun”, maka etos kerja yang tinggi akan dijadikan se- bagai prasyaraat yang mutlak, yang harus ditumbuhkan dalam kehidupan itu. Kare- na hal itu akan membuka pandangan dan sikap kepada manusianya untuk menilai tinggi terhadap kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikis sikap kerja yang asal-asalan, tidak berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semes- tinya.  Nitisemito (1996) mengatakan bahwa indikasi turun/ rendahnya semangat dan keg- airahan kerja antara lain:   1.  Turun/ rendahnya produktivitas  2. Tingkat absensi yang naik/ rendah  3. Labour turnover (tingkat perputaran buruh) yang tinggi   4. Tingkat kerusuhan yang naik   5. Kegelisahan dimana-mana  6. Tuntutan yang sering terjadi   7. Pemogokan  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan etos kerja ada- lah sikap yang mendasar baik yang sebelum, proses dan hasil yang bisa mewarnai manfaat suatu pekerjaan. Etos Kerja dalam Islam Etos kerja dalam arti luas menyangkut akhlak dalam pekerjaan. Untuk bisa menim- bang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari cara meli- hat arti kerja dalam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam pandangan Islam, etos kerja betujuan untuk dua hal : Manifestasi Mencari Ridha Allah dan Karak- teristik pekerjaan mendatang. Berbagai trend telah memperlihatkan bahwa bentuk pekerjaan mendatang tak han- ya mengandalkan fisik tetapi juga otak. Al Qur’an dalam berbagai ayat sudah menga- jak manusia untuk berpikir, membandingkan dan menggunakan akal dalam meng- hayati kehidupan dan mengarungi samudera kehidupan. Telah disebutkan terdahulu hakikat manusia terletak pada eksistensinya. “Eksisten- sinya” berarti berpikir untuk mencipta yang menghasilkan produk atau ciptaan. Den-
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 gan kata lain hakikat manusia adalah kerja. Konsekuensi logisnya adalah berhenti bekerja hilang hakikatnya sebagai manusia. Telah disebutkan pula bahwa Islam leb- ih mementingkan amal dari pada gagasan atau terminal terakhir adalah amal. Amal identik dengan kerja dan sekali lagi hakikat manusia adalah kerja. Alquran sendiri memandang amal itu begitu penting. Ini berarti hakikat manusia atas dasar pendekatan kebudayaan maupun agama adalah sama yaitu terletak pada kerja atau amal. Dengan demikian manusia yang tidak beramal atau tidak bekerja hakikat kemanu- siaannya tidak utuh, atau bahkan hilang hakikat kemanusiaannya. Supaya manusia tidak hilang hakikat kemanusiaannya, Rasulullah mengajarkan ke- pada umatnya supaya terjauh dari sifat pemalas. Demikian doa Rasul: ‫مهلل‬ ‫ا‬ ‫ىن‬ ‫وعا‬ ‫ذ‬ ‫كب‬ ‫نم‬ ‫لسكلا‬ ‫زجعلاو‬ ‫لخبلاو‬ (‫اور‬ ‫ه‬ ‫رتلا‬ ‫ىذم‬ ‫نع‬ ‫ديز‬ ‫نب‬ ‫)مقرا‬ “Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan Engkau dari kemalasan, kelemahan, dan kebakhilan. H.R at-Turmuzi dari ibn Arqam”. Malas, lemah kepribadian dan bakhil adalah penghalang utama dalam menumbuh- kan etos apapun termasuk etos kerja. Sebaliknya Islam memotifasi demikian berse- mangat supaya setiap pemeluknya rajin beramal atau bekerja. Allah berfirman: Artinya : “ Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amal- nya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia tidak diberi pembala- san melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak diani- aya (dirugikan) “.( QS Al An’am : 160 ). Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa siapa yang beramal baik pahalanya dili- patgandakan 10 kali lipat. Sebelas kali Allah berfirman bahwa orang yang beramal baik itu berakhir dengan keberuntungan. Konsep Kerja dalam Islam Kemuliaan seorang manusia itu bergantung kepada apa yang dilakukannya. Dengan itu, sesuatu amalan atau pekerjaan yang mendekatkan seseorang kepada Allah adalah sangat penting serta patut untuk diberi perhatian. Amalan atau pekerjaan yang demikian selain memperoleh keberkahan serta kesenangan dunia, juga ada
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 yang lebih penting yaitu merupakan jalan atau tiket dalam menentukan tahap kehidupan seseorang di akhirat kelak, apakah masuk golongan ahli syurga atau sebaliknya. Istilah ‘kerja’ dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keber- kahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara. Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan enaganya untuk kebaikan diribukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara. Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara tanpa meny- usahkan orang lain. Oleh karena itu, kategori ahli Syurga seperti yang digambarkan dalam Al-Qur’an bukanlah orang yang mempunyai pekerjaan/jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan/instansi sebagai manajer, direktur, teknisi dalam suatu bengkel dan sebagainya. Tetapi sebaliknya Al- Quran menggariskan golongan yang baik lagi beruntung (al-falah) itu adalah orang yang banyak taqwa kepada Allah, khusyu sholatnya, baik tutur katanya, memelihara pandangan dan sikap malunya pada-Nya serta menunaikan tanggung jawab sosialnya seperti mengeluarkan zakat dan lainnya (QS Al Mu’minun : 1 – 11) Golongan ini mungkin terdiri dari pegawai, supir, tukang sapu ataupun seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sifat-sifat di ataslah sebenarnya yang menjamin kebaikan dan kedudukan seseorang di dunia dan di akhirat kelak. Jika membaca hadits-hadits Rasulullah SAW tentang ciri-ciri manusia yang baik di sisi Allah, maka tidak heran bahwa diantara mereka itu ada golongan yang memberi minum anjing kelaparan, mereka yang memelihara mata, telinga dan lidah dari perkara yang tidak berguna, tanpa melakukan amalan sunnah yang banyak dan seumpamanya.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Umar r.a., berbunyi : “Bahwa setiap amal itu bergantung pada niat, dan setiap individu itu dihitung ber- dasarkan apa yang diniatkannya” Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda : “Binasalah orang-orang Islam kecuali mereka yang berilmu. Maka binasalah golon- gan berilmu, kecuali mereka yang beramal dengan ilmu mereka. Dan binasalah golongan yang beramal dengan ilmu mereka kecuali mereka yang ikhlas. Sesung- guhnya golongan yang ikhlas ini juga masih dalam keadaan bahaya yang amat besar” Kedua hadist diatas sudah cukup menjelaskan betapa niat yang disertai dengan keikhlasan itulah inti sebenarnya dalam kehidupan dan pekerjaan manusia. Al- angkah baiknya kalau umat Islam hari ini, dapat bergerak dan bekerja dengan tekun dan mempunyai tujuan yang satu, yaitu ‘mardatillah’ (keridhaan Allah) itulah yang dicari dalam semua urusan. Dari situlah akan lahir nilai keberkahan yang sebenarnya dalam kehidupan yang penuh dengan curahan rahmat dan nikmat yang banyak dari Allah. Inilah golongan yang diistilahkan sebagai golongan yang tenang dalam ibadah, ridha dengan kehidupan yang ditempuh, serta optimis dengan janji-janji Allah. Karena itu di dalam Islam dianjurkan mencari kebahagiaan dunia dan kehidupan akhirat sekaligus. Allah berfirman: Artinya : “dan di antara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka“. ( QS. Al Baqa- rah : 201 ). Kebahagiaan (hasanah) tidak pernah datang begitu saja kepada seseorang yang ber- pangku tangan. Hanya kerja keras kebahagiaan juga takkan didapat. Tetapi kebaha- giaan selalu merupakan perpaduan antara kerja keras dan anugerah Allah. Karena itu Allah juga memerintahkan supaya di dalam mencari kehidupan itu tidak seten- gah-setengah, dunia saja atau akhirat saja, melainkan keduannya.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 Artinya : “ dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepada- mu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “. ( QS. Al Qashash : 77 ). Menurut ayat tersebut, di dalam kerja keras mencari kebahagiaan baik dunia mau- pun akhirat itu ada kode etiknya, yaitu tidak boleh berbuat kerusakan, kerusakan apapun (diri sendiri, hubungannya dengan orang lain, terhadap tetumbuhan, bina- tang, maupun alam semesta). Meneladani Etos Kerja Rasulullah SAW Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridaan Allah SWT. Suatu hari Rasulullah SAW berjumpa dengan Sa›ad bin Mu›adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan Sa›ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. «Kenapa tanganmu?,» tanya Rasul kepada Sa›ad. «Wahai Rasulullah,» jawab Sa›ad, «Tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku». Seketika itu beliau mengambil tangan Sa›ad dan menciumnya seraya berkata, «Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka». Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya, «Wahai Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang ma- sih kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orangtuan- ya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi sabilillah.” (HR Ath-Thabrani). Bekerja adalah manifestasi amal saleh. Bila kerja itu amal saleh, maka kerja adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah, maka kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari kerja. Bukankah Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya? Tidak berlebihan bila keberadaan seorang manusia ditentukan oleh aktivitas kerjan- ya. Kisah di awal menggambarkan betapa besarnya penghargaan Rasulullah SAW terhadap kerja. Kerja apapun itu selama tidak menyimpang dari aturan yang ditetapkan agama. Demikian besarnya penghargaan beliau, sampai-sampai dalam kisah pertama, manusia teragung ini «rela» mencium tangan Sa›ad bin Mu›adz Al-Anshari yang melepuh lagi gosong. Rasulullah SAW, dalam dua kisah tersebut, memberikan motivasi pada umatnya bahwa bekerja adalah perbuatan mulia dan termasuk bagian dari jihad.
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu berbuat sebelum beliau memerintahkan para sahabat untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan tugas beliau sebagai ushwatun hasanah; teladan yang baik bagi seluruh manusia. Maka saat kita berbicara tentang etos kerja islami, maka beliaulah orang yang paling pantas menjadi rujukan. Dan berbicara tentang etos kerja Rasulullah SAW sama artinya dengan berbicara bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya baik pula. Bagaimana, apakah anda dapat memahami uraian tersebut, jika iya, teruskan mempe- lajari rangkumannya berikut ini.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Rangkuman Kebahagiaan hidup di dunia untuk akhirat, kebahagian hidup di akhirat ada- lah kebahagiaan sejati, kekal untuk lebih dari kehidupan dunia, sementara kehidupan di dunia dinyatakan sebagai permainan, perhiasan yang dapat membuat lalai terhadap kehidupan di akhirat. Manusia sebelum mencapai akhirat harus melewati dunia sebagai tempat hidup manusia untuk sebagai tempat untuk mancari kebahagiaan di akhirat. Ahli-ahli Tasawuf mengatakan: Untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, manusia harus mempunyai bekal di dunia dan di manapun manusia menginginkan kebahagiaan. Manusia ber- beda-beda dalam mengukur kebahagiaan, ada yang mengukur banyaknya harta, kedudukan, jabatan, wanita, pengetahuan dan lain-lain. Yang kenyata- annya keadaan-keadaan lahiriah tersebut tidak pernah memuaskan jiwa ma- nusia, bahkan justru dapat menyengsarakannya. Jadi dianjurkan di dunia tapi tidak melupakan kehidupan akhirat.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 14 Evaluasi Formatif Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman anda terhadap materi pada KB 2, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini: 1. Etos kerja memiliki arti berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. Suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: a. Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri, b. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manu- sia c. Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenan- gan, d. Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan 2. Sedangkan bagi individu atau kelompok masyarakat, yang dimiliki etos kerja yang rendah, maka akan menunjukkan ciri-ciri, yaitu; a. Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia. b. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita, c. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah. d. Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup 3. Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi sumber motivasi bagi perbuatannya. Mengapa demikian? a. Karena akan membuka pandangan dan sikap untuk menilai tinggi terhadap kerja keras dan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikis sikap kerja yang asal-asalan, tidak berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semestinya b. Karena dapat menjadi motivasi kerja yang baik c. Karena akan meningkatkan kinerjanya d. Karena akan membuka pikiran seseorang, bahwa kerja keras merupakan sikap kerja yang baik 4. Semangat kerja seseorang dapat dilihat dari indikasi turun/ rendahnya semangat dan kegairahan kerja, yaitu: a. Tingginya produktivitas b. Tingkat absensi pegawai rendah c. Pegawai bekerja dengan tenang d. Jarang terjadi kerusuhan
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 5. Etos kerja menyangkut akhlak dalam pekerjaan. Untuk bisa menimbang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari cara melihat arti kerja da- lam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja. Dalam pandangan Islam, tujuan etos kerja adalah : a. Mencari Ridha Allah b. Menjalankan amanat c. Mendapatkan pahala d. Memperoleh rizki yang banyak 6. Telah disebutkan terdahulu hakikat manusia terletak pada eksistensinya, yang be- rarti berpikir untuk menghasilkan produk atau ciptaan. Dengan kata lain hakikat manusia adalah: a. Beramal b. Kerja c. Seorang produsen d. Wiraswasta. 7. Kebahagiaan tidak pernah datang begitu saja kepada seseorang yang berpangku tangan. Hanya kerja keras kebahagiaan juga takkan didapat. Tetapi kebahagiaan se- lalu merupakan perpaduan antara kerja keras dan anugerah Allah. Menurut anda, bagaimana cara memperoleh kebahagiaan tersebut? a. Bekerja untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya b. Bekerja untuk memperoleh keuntungan agar dapat beramal c. Bekerja dengan ikhlas walaupun tanpa bayaran d. Bekerja untuk mendapatkan kesejahteraan dunia, tanpa melupakan beriba- dah dengan sungguh-sungguh kepada Allah 8. Dalam Islam, secara istilah arti kerja adalah: a. Mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah b. Kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai un- sur kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingn- ya serta negara c. Bekerja dengan sungguh-sungguh di temapt yang dihalalkan d. Mencari rizki untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat 9. Menurut Islam, orang yang berkerja adalah a. Yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara tanpa menyusahkan orang lain. b. Orang yang mempunyai pekerjaan/jabatan yang tinggi dalam suatu perusa- haan/instansi sebagai manajer, direktur, teknisi dalam suatu bengkel dan se- bagainya. c. Orang yang banyak taqwa kepada Allah, khusyu sholatnya, baik tutur katan- ya, memelihara pandangan dan sikap malunya pada-Nya serta menunaikan tanggung jawab sosialnya seperti mengeluarkan zakat dan lainnya d. Pegawai, supir, tukang sapu ataupun seorang yang tidak mempunyai peker- jaan tetap.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 16 10. Menurut QS Alqosos, di dalam kerja keras mencari kebahagiaan baik dunia maupun akhirat itu ada aturannya. Aturan tersebut yaitu: a. Tidak boleh berbuat kerusakan, kerusakan apapun (diri sendiri, hubungann- ya dengan orang lain, terhadap tetumbuhan, binatang, maupun alam semes- ta) b. Tidak boleh menyakiti orang lain c. Tidak boleh mengurangi timbangan dalam berdagang d. Tidak boleh berlaku curang
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Tugas Mandiri Bekerja adalah manifestasi amal saleh. Bila kerja itu amal saleh, maka kerja adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah, maka kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari kerja. Bagaimana dengan anda sebagai sorang bidan, agar kerja anda sekaligus mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat?
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 18 KB 2 No Jawaban 1. B 2. D 3. A 4. B 5. A 6. B 7. D 8. B 9. C 10. A Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 22. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015