SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN AGAMA
MODUL
Kerukunan Antar Umat Beragama
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Wiwin Widayani
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 1
KEGIATAN BELAJAR 3
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan
Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi											i
Daftar Istilah											ii
Pendahuluan										1
	
Kegiatan Belajar 3 :
	 Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat
	beradab dan sejahtera.								3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
Sinkretisme
paham atau gaya hidup yang mencampu-
radukkan satu agama dengan agama lain
atau kepercayaan lain
Mufsidun orang-orang yang berbuat kerusakan.
Reward Pahala, upah, ganjaran, hadiah
Punishment Hukuman, ganjaran
Mukhlis Orang yang mempunyai sifat ikhlas
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rekan mahasiswa, modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul keempat dari
enam modul yang harus diselesaikan untuk mata kuliah Agama Islam. Modul ini berjud-
ul Kerukunan Antar Umat Beragama. Seperti kita ketahui bersama bahwa Islam mer-
upakan agama yang luas, dan menyeluruh, mengatur umatnya dalam segala aspek ke-
hidupan, dari akidah, akhlaq, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. Salah satu dari
sekian banyak aspek-aspek yang diatur dalam Islam adalah aspek toleransi terhadap
pemeluk agama lain, yang sering kita kenal dengan toleransi beragama/ kerukunan an-
tar umat beragama. Sebagai bidan, anda harus memahami hal ini karena dalam mem-
berikan asuhan kepada klien, tidak hanya klien yang satu agama dengan anda, tetapi
beragam agama yang akan anda layani. Dengan demikian tentunya dengan memahami
modul ini anda tidak akan membeda-bedakan antar satu agama dengan yang lainnya
dalam memberikan asuhan atau pelayanan.
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang kerukunan
antar umat beragama, kerukunan beragama di Indonesia dan peran umat beragama
dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera.
Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang harus anda pelajari terdiri dari kerukunan
hidup beragama dan peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar, dan seluruhnya diberi alokasi waktu…. jam.
Tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut:
•	 Kegiatan Belajar 1:  Kerukunan  antar umat beragama
•	 Kegiatan Belajar 2:  Kerukunan beragama di Indonesia
•	 Kegiatan Belajar 3:  Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat
					beradab dan sejahtera.
PETUNJUK BELAJAR
	 Modul ini disusun sedimikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara
mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius
dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1)	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe-
lajari modul ini.
2)	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan seterusn-
ya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat den-
gan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3)	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi
yang memerlukan praktikkum.
4)	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma-
teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5)	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya ………. menit.
6)	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-
buku lain, koran, majalah yang membahas tentang Kerukunan antar umat be-
ragama
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
7)	 Lakukan kajian pada kebiasaan masyarakat sesuai dengan agama yang dianut
masyarakat setempat yang berkaitan dengan asuhan kebidanan baik pada ibu
hamil, ibu bersalin dan yang lainnya.
8)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
terhadap kesungguhan Anda dalam mengerjakan
9)	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn-
ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari
KB berikutnya.
10)	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas
11)	Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini.
12)	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be-
nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma-
teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi
dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper-
bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa
Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil
dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 3
Peran umat beragama dalam mewujudkan
masyarakat beradab dan sejahtera.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini anda diharapkan dapat memahami peran
umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera.
Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan peran umat beragama dalam mewu-
judkan masyarakat beradab dan sejahtera.
Untuk mencapai tujuan tersebut , pokok-pokok materi yang harus anda pelajari
meliputi:
•	 Pengertian masyarakat beradab dan sejahtera.
•	 Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
Saudara mahasiswa, anda tentu sering mendengar kalimat masyarakat yang beradab
dan sejahtera. Sekarang tuliskan yang anda ketahui tentang masyarakat yang beradab
dan sejahtera pada kolom berikut ini:
Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Masyarakat berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh
suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dari pengertian ini dapat dicontoh-
kan istilah “masyarakat desa”, ialah masyarakat yang penduduknya mempunyai
mata pencaharian utama bercocoktanam, perikanan, peternakan atau gabungan
dari ketiganya ini, yang sistem budayanya mendukung masyarakat itu. Masyarakat
modern berarti masyarakat yang sistem perekonomiannya berdasarkan pasar se-
cara luas, spesialisasi di bidang industri, dan pemakaian teknoligi canggih (Kamus
Besar, l990:564).
Memperhatikan kedua istilah di atas, “masyarakat desa”, dan “masyarakat moderen”,
kata kedua dalam gabungan dua kata itu, “desa” dan “modern” merupakan kualitas
dari suatu masyarakat. Bertolak dari cara demikian dapat memberi suatu kualitas
pada suatu “masyarakat”, umpama masyarakat tradisional, masyarakat primitif,
masyarakat agamis, masyarakat beradab, masyarakat sejahtera, dan masyarakat
beradab dan sejahtera. Pada contoh terakhir ini memberikan dua buah kualitas
sekaligus, yaitu “beradab” dan “sejahtera”.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
Kata beradab berarti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti (Kamus Be-
sar, l990:5). Sementara itu kata sejahtera berarti aman sentosa dan makmur, selamat
(dari gangguan dan kesukaran (Kamus Besar, l990:795). Bertolak dari masing-masing
pengertian term “masyarakat”, “beradab”, dan “sejahtera”, rangkaian kata ketiganya
menjadi masyarakat beradab dan sejahtera mempunyai maksud bahwa masyarakat
yang dikehendaki adalah masyarakat yang kumpulan manusianya terdiri atas orang-
orang yang halus, sopan, dan baik budipekertinya supaya masyarakat tersebut se-
lamat dan bebas dari gangguan maupun kesukaran.
Bangsa Indonesia secara prinsip adalah masyarakat majemuk terdiri atas kumpulan
masyarakat bagian-bagian sejak dari barat masyarakat Nangroe Aceh Darussalam
hingga ke timur masyarakat Irian Jaya atau masyarakat Papua. Kumpulan besar dari
berbagai masyarakat itu masing-masingnya menghimpun menjadi masyarakat be-
sar dengan nama masyarakat (bangsa) Indonesia karena memiliki sistem budaya
dan pandangan hidup yang sama (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, berbahasa satu
bahasa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, bernegara satu Negara Kesatu-
an Republik Indonesia, berbendera satu bendera merah putih). Masyarakat (bangsa)
Indonesia sesuai dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mengh-
endaki sebagai bangsa yang berkesopanan, baik dan halus budipekertinya supaya
bisa menciptakan kemakmuran, kesentosaan, selamat dari berbagai kesulitan dan
gangguan.
Gangguan yang sekarang ini merebak dan mewabah dan dapat dirasakan oleh seti-
ap yang sadar sebagai anggota masyarakat Indonesia antara lain: budaya KKN (ko-
rupsi, kolusi, dan nepotesme), penggundulan hutan secara liar dan berlanjut pada
pembalakan kayu yang liar pula secara besar-besaran, demo-demo kolosal yang
anarkhis merusak fasilitas dan kepentingan umum, mafia hukum yang bermuara
hukum berpihak kepada pemikik uang, di samping praktik-praktik amoral seperti
pornografi dan porno aksi, penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan masih banyak
gangguan lainnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
Saudara mahasiswa, dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju mas-
yarakat beradab itu disebut mufsidun, yaitu orang-orang yang berbuat kerusakan.
Allah tidak menyukai orang semacam ini. Allah berfirman: “.. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Q.S. al-Qasas/28:77; al-
Maidah/5:64).
Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, Allah melaran-
gnya. “: . . . ia (syu’aib) berkata: Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah
(pahal) hari akhir dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan”
(Q.S.al-‘Ankabut/29:36; asy-Su’ara’/26:l83; Hud/11/85;al-A’raf/7:74).
Menelaah dari kisah-kisah umat terdahulu seperti: kaum Samud, kaum ‘Ad, umat
Nabi Luth, umat Nabi Musa, umat Nabi Nuh, dan umat-umat Nabi lain yang mem-
bangkang dari perintah Allah, berbuat kerusakan, amoral seperti sodomi umat Nabi
Luth, Allah menjadi murka kemudian menurunkan bala’ umpama banjir Nuh (Q.S.
Hud/11:32-45), kaum Samud dibinasakan dengan amat dahsyat, kaum ‘Ad dihancur-
kan dengan angin kencang (Q.S. al-Haqqah/69:56), mungkin sekali musibah sunami
di Nangroe Aceh Darussalam, di pulau Nia, dan di Pangandaran; gempa bumi di
Yogyakarta dan Padang Sumatera Barat; angin puting beliung (lisus) di Yogyakarta,
semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawatimur, tenggelamnya KM
Senopati, raibnya pesawat Adam Air di udara, dan meledaknya pesawat Garuda In-
donesia Air Ways adalah peringatan Allah agar umat manusia (dalam hal ini bangsa
Indonesia) kembali (bertaubat) kepada-Nya dengan mereformasi diri menjadi mas-
yarakat yang beradab. Allah berfirman:
‫رهظ‬ ‫داسفلا‬ ‫ىف‬ ‫ربلاو‬ ‫امبرحبالاو‬ ‫تبسك‬ ‫ىديا‬ ‫سانلا‬ ‫ذعيل‬
‫مهب‬ ‫ضعب‬ ‫ىذلا‬ ‫اولمع‬ ‫مهلعل‬ ‫ري‬ ‫نوعج‬
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebebkan karena perbuatan tangan ma-
nusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mere-
ka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar - Q.S. ar-Rum/30:41)
Allah berjanji, jika suatu masyarakat taat akan aturan-aturan Allah, jauh dari sifat-si-
fat biadab, Allah pasti akan menurunkan berkah dari langit maupun bumi yang men-
jadikan masyarakat itu makmur, sejahtera, tidak ada gangguan maupun kesulitan.
Tetapi jika sebaliknya, mengedepankan sifat-sifat biadab Allah akan menimpakan
siksa. Alquran mengatakan:
‫ولو‬ ‫نا‬ ‫لها‬ ‫ىرقلا‬ ‫اونما‬ ‫اوقتو‬ ‫انحتفل‬ ‫مهيلع‬ ‫تاكرب‬ ‫نم‬
‫ءامسلا‬ ‫ضرالاو‬ ‫نكلو‬ ‫ذك‬ ‫اوب‬ ‫دخاف‬ ‫مهان‬ ‫امب‬ ‫اونك‬ ‫وبسكي‬ ‫ن‬
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera.
Dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, umat beragama memi-
liki peran yang sangat besar. Sebagaimana petunjuk dalam Alquran yang langsung
berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera didasarkan pada hal-hal se-
bagai berikut:
1)	 Tauhid
	 Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas sebagai berikut:
‫لق‬ ‫وه‬ ‫هللا‬ ‫دحا‬ ‫هللا‬ ‫دمصلا‬ ‫مل‬ ‫دلي‬ ‫ملو‬ ‫دلوي‬ ‫ملو‬ ‫نكي‬ ‫هل‬
‫اوفك‬ ‫دحا‬
	 Katakanlah, “Dia lah Alah Yang Maha Esa”. Allah adalah Tuhan yang bergantung ke-
pada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula dianakkan. Dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia (Q.S. al-Ikhlas/ll2:l-4)
	 Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu bergan-
tung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan dengan mas-
yarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang perorang, yang
memiliki sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah dan mohon perto-
longan. Allah berfirman:
‫ايا‬ ‫ك‬ ‫دبعن‬ ‫كياو‬ ‫نيعتسن‬
	 Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolon-
gan (Q.S. al-Fatihah/1:5).
	 Dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
prinsip tauhid sejalan dengan sila pertama, “ketuhanan Yang Maha Esa”, bahkan
sebenarnya prinsip tauhid menjiwai sila pertama ini.
2)	 Perdamaian
Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro sekalipun, yai-
tu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa bertahan
kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya. Alquran menga-
takan
‫نا‬ ‫ناتفاط‬ ‫نم‬ ‫ا‬ ‫ؤمل‬ ‫نينم‬ ‫ا‬ ‫اولتتق‬ ‫اوحلصاف‬ ‫مهنيب‬ . . .
‫امنا‬ ‫وملا‬ْ ‫نونم‬ ‫ةوخا‬ ‫اوحلصاف‬ ‫نيب‬ ‫مكيوخا‬
Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan), maka da-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
maikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah ber-
saudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu (Q.S. al-Hujarat/49: 9
dan l0).
	 Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa berbuat baik,
dan tidak boleh saling bermusuhan.
3)	 Saling Tolong Menolong
	 Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik terhadap orang
lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong oleh orang lain di saat ia tertim-
pa kesulitan, diam-diam ia berjanji “suatu saat akan membalas budi baik yang
sedang diterima”. Di saat itu ia merasa berhutang budi. Di saat ini pula sering
terlontar kata “semoga Allah membalas budi baik Bapak . . . dan sering pula diirin-
gi doa “Jazakumu-llahu khairal jaza’, jazakumu-llah khairan kasira”(semoga Allah
membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah membalas dengan
kebaikan yang lebih banyak). Dalam hal tolong-menolong, Allah memerintahkan
demikian:
‫اعت‬ ‫اونو‬ ‫ىلع‬ ‫ربلا‬ ‫او‬ ‫ىوقتل‬ ‫الو‬ ‫اونواعت‬ ‫ىلع‬ ‫مثالا‬
‫اودعلاو‬ ‫نا‬ ‫هلل‬ ‫دش‬ ‫دي‬ ‫باقعلا‬
	 Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jan-
gan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (Q.S. alMaidah/5:3).
4)	 Bermusyawarah
	 Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari mas-
ing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan
atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto yang harus
sama-sama dijunjung tinggi adalah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”,
nikmat sama-sama dirasakan”, “duduk sama rendah berdiri sama tinggi”. Allah
berfirman:
‫اشو‬ ‫مهرو‬ ‫ىف‬ ‫ا‬ ‫رمال‬ ‫اذاف‬ ‫زع‬ ‫تم‬ ‫وتف‬ ‫لك‬ ‫ىلع‬ ‫هللا‬
	 Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila mem-
bulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. Ali Imran/3: l59).
	 Musyawarah memang telah terbukti mempersatukan (ta’lluf), masyarakat (Jaelani,
2006:247).
5)	 Adil
	 Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan so-
sial. Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal umumnya menuntut
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan,
majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa, majikan, juragan, dan pemegang
amanah lainnya berbuat adil insyaallah kesentosaan dan kesejahteraan akan
menjadi kenyataan bagi masyarakatnya karena rakyat merasa dilindungi dan
diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani.
	 Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. Himbauan, perintah,
janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa bagi yang berbuat tidak adil
(curang, culas, dan lalim) disebut dalam alquran. Ini menendakan adil harus men-
jadi ciri utama bagi setiap muslim atau masyarakat muslim dalam semua urusan.
6)	 Akhlak
	 Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk menyem-
purnakan akhlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah. Pengakuan itu diwujud-
kan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai pribadi maupun dalam memba-
ngun masyarakat Islam di masanya, yaitu sebagai masyarakat yang disebutkan
dalam Alquran:
‫ةدلب‬ ‫ةبيط‬ ‫و‬ ‫بر‬ ‫وفغ‬ ‫ر‬
	 Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa menurunkan ampunan-Nya (Q.S.
as-Saba’/34:15).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
Rangkuman
Betapapun rasional dan terperinci suatu ajaran, doktrin, yang hanya terdi-
ri atas sejumlah pasal, prinsip yang berisi himbauan, perintah, informasi,
larangan, reward, dan punishment. Ajaran hanya akan bermakna kalau di-
pandang penting oleh pemilik, penganut, dan pendukung ajaran. Supaya
ajaran sebagai potensi dipandang penting, pertama seseorang harus yakin
atau iman, bahwa ayat-ayat quraniyah itu benar secara mutlak. Keimanan
pada Alquran mengikat diri begitu kuat (hablummina-llah- tali dari dari Allah)
sehingga jika tidak melaksanakan yang diyakini, diyakini pula pasti ada sank-
sinya yang dapat merugikan diri sendiri. Dengan kata lain kondisi iman telah
mukhlis (murni) tanpa sedikitpun mengandung keraguan. Iman semacam ini
mampu melahirkan kehendak untuk berbuat. Kualitas kehendak atas dasar
keyakinan tanpa ragu mendesakkan keluar untuk melahirkan perbuatan. Jika
perbuatan itu dirasa menguntungkan cenderung untuk diulanginya. Pengu-
langan yang ajeg dan konstan akan menjadi kebiasaan atau perbuatan itu
telah menjadi pola. Dalam tahap demikian potensi telah menjadi aktual atau
aksi, dan ajaran telah berubah menjadi pelaksanaan ajaran.
Dalam aksi, unsur keteladanan (uswah hasanah) amat penting peranannya.
Keteladanan membutuhkan figur kharismatik, atau figur-figur yang memiliki
otoritas, termasuk di dalamnya para public figure. Jika orang-orang semacam
ini telah memiliki perbuatan berpola untuk mewujudkan masyarakat berad-
ab, didukung ketiadaan sekat di dalam bidang komunikasi modern, dalam
waktu singkat aksi para individu atau beberapa individu akan segera menjadi
aksi sosial-masyarakat dan segera menggelinding menjadi budaya.
Sebaliknya jika para public figure dalam berbagai bidang kehidupan: sosial,
politik, seni, ekonomi, dan agama tidak ada yang pantas dicontoh, yang segera
muncul adalah anakhisme.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Evaluasi
Formatif
1.	 Masyarakat beradab dan sejahtera merupakan suatu keadaan yang didambakan
oleh setiap orang. Apa yang dimaksud masyarakat beradab dan sejahtera?
a.	 aman sentosa dan makmur, selamat dari gangguan dan kesukaran
b.	 kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti
c.	 masyarakat yang kumpulan manusianya terdiri atas orang-orang yang halus,
sopan, dan baik budi pekertinya supaya masyarakat tersebut selamat dan
bebas dari gangguan maupun kesukaran
d.	 Masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan dan keamanan lingkungan
yang sangat tinggi
2.	 Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menhendaki kesejahteraan. Banyak
gangguan yang sekarang ini merebak dan mewabah dan dapat dirasakan: diantara-
nya:
a.	 Demonstrasi buruh untuk meminta kenaikan kesejahteraan
b.	 Penyalahgunaan obat-obat terlarang
c.	 Penebangan pohon-pohon yang sudah sangat tua dipinggir jalan
d.	 penggundulan hutan pohon tanaman ganja
3.	 Dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju masyarakat beradab dise-
but mufsidun, yang tertera dalam (Q.S. al-Qasas ayat 77; al-Maidah ayat 64). Mufsi-
dun artinya:
a.	 orang-orang yang berbuat kesalahan
b.	 orang-orang yang berbuat kemunkaran
c.	 orang-orang yang berbuat kerusakan
d.	 orang-orang yang berbuat kekejian
4.	 Dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, umat beragama
memiliki peran yang sangat besar. Sebagaimana petunjuk dalam Alquran yang
langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera bahwa segala ses-
uatu bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan den-
gan masyarakat . Prinsip ini sejalan dengan sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, bahkan sebenarnya prinsip ini menjiwai sila pertama. Yang dimaksud dari
prinsip ini adalah:
a.	Musyawarah
b.	Perdamaian
c.	Tauhid
d.	Ijtihad
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
5.	 Dalam alquran surat al- Hujurat ayat 9 dan 10 dijelaskan bahwa “Dan jika ada dua
golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan), maka damaikan diantara
keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara. Karena itu
damaikanlah anatara kedua saudaramu itu”. Makna dari ayat ini adalah:
a.	 Masyarakat harus selalu menjaga perdamaian
b.	 Antara satu golongan/ adat dengan golongan/ adat yang lain harus satu visi
dan misi menuju masyarakat beradab dan sejahtera
c.	 Masyarakat tidak akan bisa berdamai jika tidak ada kesejahteraan
d.	 Suatu masyarakat, negara, bahkan keluarga kecil sekalipun tidak akan bisa
bertahan kebaradaannya karena tidak aman dan sejahtera kalau tidak ada
perdamaian diantara warganya
6.	 Sikap saling menolong yang diperintahkan Allah dalam Q.S. al-Maidah ayat 3, dise-
butkan bahwa” tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan tak-
wa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” Sikap ini
adalah salah satu sikap yang menjadi dasar terbentuknya masyarakat beradab dan
sejahtera. Apa alasannya?
a.	 Sikap tolong menolong dapat meringankan beban orang lain
b.	 Tolong menolong mendapatkan pahala dan akan dibalas dengan kebaikan
yang jauh lebih baik
c.	 Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain dapat
mengurangi kebebasannya.
d.	 Orang yang pernah ditolong oleh orang lain, akan merasa berhutang budi un-
tuk membalas kebaikannya dan selanjutnya akan menumbuhkan rasa kasih
sayang antar mereka sehingga dapat membentuk masyarakat yang jauh dari
perselisihan
7.	 Dalam Q.S. Ali Imran ayat l59, disebutkan “Dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu, kemudian apabila membulatkan tekad (keputusan) maka bertak-
walah kepada Allah”. Bagaimana sikap bermusyawarah dapat mewujudkan mas-
yarakat beradab dan sejahtera?
a.	 Bermusyawarah dapat menyamakan pendapat antar warga
b.	 Bermusyawarah dapat mencapai kata mufakat antar warga sehingga tidak
ada pihak yang dirugikan
c.	 Bermusyawarah dapat menyatukan kepentingan
d.	 Bermusyawarah dapat mempererat persaudaraan
8.	 Sifat utama adil dan keadilan diperintahkan dalam Islam. Apa yang terjadi, Jika para
penguasa, majikan, juragan, dan pemegang amanah lainnya berbuat adil?
a.	 Adil akan menghapus segala bentuk kecemburuan sosial.
b.	 Bentuk protes dan demonstrasi kolosal umumnya menuntut keadilan atau
rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan, majikan,
atau pemerintah berkurang
c.	 Bentuk ketidakpusan masyarakat berkurang
d.	 Kesentosaan dan kesejahteraan akan menjadi kenyataan bagi masyarakat
karena rakyat merasa dilindungi dan diayomi, dan penguasa dihormati dan
disegani
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
9.	 Masyarakat yang berakhlak baik dapat mewujudkan masyarakat beradab dan se-
jahtera, karena:
a.	 Masyarakat menjadi demokratis dimana para anggotanya menyadari akan
hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan
kepentingan-kepentingannya
b.	 Akhlak yang baik mencerminkan masyarakat yang sejahtera
c.	 Masyarakat sudah mengetahui mana yang haq dan bathil
d.	 Masyarakat menjadi lebih bijak dalam menentukan calon pimpinan
10.	Pemimpin yang berakhlak baik juga dapat mewujudkan masyarakat beradab dan
sejahtera, karena:
a.	 Pemimpin bersikap adil
b.	 Pemimoin bersikap bijaksana
c.	 Pimpinan dalam pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasn-
ya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pem-
bangunan di wilayahnya
d.	 Pemimpin bersikap jujur
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Tugas
Mandiri
Setelah menelaah uraian KB 3, coba anda rinci kembali
dari kehidupan sehari-hari, bagaimana kehidupan ber-
masyarakt yang beradab dan sejahtera di sekitar anda!
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
KB 3
No Jawaban
1. C
2. B
3. C
4. C
5. D
6. D
7. B
8. D
9. A
10. C
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & Sejahtera
pjj_kemenkes
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Septian Muna Barakati
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
Cahya
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
pjj_kemenkes
 
Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatan
Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatanAjaran agama yang berhubungan dengan kesehatan
Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatan
Warung Bidan
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Muhammad Awaludin
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Robby Candra Purnama
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
Selly Noviyanty Yunus
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Rarasati Aningsih
 
Konsep berubah dalam keperawatan 2
Konsep berubah dalam keperawatan 2Konsep berubah dalam keperawatan 2
Konsep berubah dalam keperawatan 2Yabniel Lit Jingga
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
Septian Muna Barakati
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
aris munandar
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananasep nababan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
Roni Anasoka
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
Abdi Prisa Sasastra Rianzi
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
Moch Lutvie
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Hetty Astri
 

What's hot (20)

KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab & Sejahtera
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatan
Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatanAjaran agama yang berhubungan dengan kesehatan
Ajaran agama yang berhubungan dengan kesehatan
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Konsep berubah dalam keperawatan 2
Konsep berubah dalam keperawatan 2Konsep berubah dalam keperawatan 2
Konsep berubah dalam keperawatan 2
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 

Viewers also liked

Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraPuspita Yudaningrum
 
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
pjj_kemenkes
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
Fauzan 'Math
 
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Lovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 
Hubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidananHubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidanan
Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islamKonsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islam
Tresnaning Arifiyah
 
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
Ancilla Kustedjo
 
Konsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islamKonsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islamBilhad Hard
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
Hamida ID
 
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam IslamKonsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
herlena sari
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASFirdika Arini
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamaulia m luthfi
 
konsep ketuhanan
konsep ketuhanankonsep ketuhanan
konsep ketuhanan
mkazree
 

Viewers also liked (14)

Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
Makalah fpi a.n lovita ivan hidayatullah (tujuan pendidikan islam di tengah k...
 
Hubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidananHubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidanan
 
Konsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islamKonsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islam
 
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
 
Konsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islamKonsep ketuhanan dalam islam
Konsep ketuhanan dalam islam
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam IslamKonsep Ketuhanan Dalam Islam
Konsep Ketuhanan Dalam Islam
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islam
 
konsep ketuhanan
konsep ketuhanankonsep ketuhanan
konsep ketuhanan
 

Similar to KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera

KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
pjj_kemenkes
 
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
pjj_kemenkes
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
pjj_kemenkes
 
KB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya AkademikKB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya Akademik
pjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
pjj_kemenkes
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
pjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
pjj_kemenkes
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalFirlita Nurul Kharisma
 
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
pjj_kemenkes
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
Septian Muna Barakati
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitasKb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitas
pjj_kemenkes
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
pjj_kemenkes
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
Septian Muna Barakati
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
pjj_kemenkes
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
pjj_kemenkes
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
pjj_kemenkes
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
HendroGunawan8
 

Similar to KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera (20)

KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
 
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat BeragamaKB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
KB 1 Kerukunan Antar Umat Beragama
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
KB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya AkademikKB 1 Budaya Akademik
KB 1 Budaya Akademik
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
 
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
 
Kb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitasKb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitas
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 

Recently uploaded (17)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 

KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera

  • 1. PENDIDIKAN AGAMA MODUL Kerukunan Antar Umat Beragama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Wiwin Widayani Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 1 KEGIATAN BELAJAR 3 Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Daftar Isi Cover Daftar Isi i Daftar Istilah ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 3 : Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN Sinkretisme paham atau gaya hidup yang mencampu- radukkan satu agama dengan agama lain atau kepercayaan lain Mufsidun orang-orang yang berbuat kerusakan. Reward Pahala, upah, ganjaran, hadiah Punishment Hukuman, ganjaran Mukhlis Orang yang mempunyai sifat ikhlas Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rekan mahasiswa, modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul keempat dari enam modul yang harus diselesaikan untuk mata kuliah Agama Islam. Modul ini berjud- ul Kerukunan Antar Umat Beragama. Seperti kita ketahui bersama bahwa Islam mer- upakan agama yang luas, dan menyeluruh, mengatur umatnya dalam segala aspek ke- hidupan, dari akidah, akhlaq, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. Salah satu dari sekian banyak aspek-aspek yang diatur dalam Islam adalah aspek toleransi terhadap pemeluk agama lain, yang sering kita kenal dengan toleransi beragama/ kerukunan an- tar umat beragama. Sebagai bidan, anda harus memahami hal ini karena dalam mem- berikan asuhan kepada klien, tidak hanya klien yang satu agama dengan anda, tetapi beragam agama yang akan anda layani. Dengan demikian tentunya dengan memahami modul ini anda tidak akan membeda-bedakan antar satu agama dengan yang lainnya dalam memberikan asuhan atau pelayanan. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang kerukunan antar umat beragama, kerukunan beragama di Indonesia dan peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang harus anda pelajari terdiri dari kerukunan hidup beragama dan peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar, dan seluruhnya diberi alokasi waktu…. jam. Tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut: • Kegiatan Belajar 1: Kerukunan antar umat beragama • Kegiatan Belajar 2: Kerukunan beragama di Indonesia • Kegiatan Belajar 3: Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. PETUNJUK BELAJAR Modul ini disusun sedimikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempe- lajari modul ini. 2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan seterusn- ya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat den- gan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang memerlukan praktikkum. 4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada ma- teri yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya ………. menit. 6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku- buku lain, koran, majalah yang membahas tentang Kerukunan antar umat be- ragama
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 7) Lakukan kajian pada kebiasaan masyarakat sesuai dengan agama yang dianut masyarakat setempat yang berkaitan dengan asuhan kebidanan baik pada ibu hamil, ibu bersalin dan yang lainnya. 8) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung terhadap kesungguhan Anda dalam mengerjakan 9) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitn- ya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 10) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 11) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini. 12) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan be- nar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh ma- teri sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diper- bolehkan untuk mempalajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa Allah Swt agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 3 Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari kegiatan belajar ini anda diharapkan dapat memahami peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan peran umat beragama dalam mewu- judkan masyarakat beradab dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut , pokok-pokok materi yang harus anda pelajari meliputi: • Pengertian masyarakat beradab dan sejahtera. • Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi Saudara mahasiswa, anda tentu sering mendengar kalimat masyarakat yang beradab dan sejahtera. Sekarang tuliskan yang anda ketahui tentang masyarakat yang beradab dan sejahtera pada kolom berikut ini: Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera Masyarakat berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dari pengertian ini dapat dicontoh- kan istilah “masyarakat desa”, ialah masyarakat yang penduduknya mempunyai mata pencaharian utama bercocoktanam, perikanan, peternakan atau gabungan dari ketiganya ini, yang sistem budayanya mendukung masyarakat itu. Masyarakat modern berarti masyarakat yang sistem perekonomiannya berdasarkan pasar se- cara luas, spesialisasi di bidang industri, dan pemakaian teknoligi canggih (Kamus Besar, l990:564). Memperhatikan kedua istilah di atas, “masyarakat desa”, dan “masyarakat moderen”, kata kedua dalam gabungan dua kata itu, “desa” dan “modern” merupakan kualitas dari suatu masyarakat. Bertolak dari cara demikian dapat memberi suatu kualitas pada suatu “masyarakat”, umpama masyarakat tradisional, masyarakat primitif, masyarakat agamis, masyarakat beradab, masyarakat sejahtera, dan masyarakat beradab dan sejahtera. Pada contoh terakhir ini memberikan dua buah kualitas sekaligus, yaitu “beradab” dan “sejahtera”.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 Kata beradab berarti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti (Kamus Be- sar, l990:5). Sementara itu kata sejahtera berarti aman sentosa dan makmur, selamat (dari gangguan dan kesukaran (Kamus Besar, l990:795). Bertolak dari masing-masing pengertian term “masyarakat”, “beradab”, dan “sejahtera”, rangkaian kata ketiganya menjadi masyarakat beradab dan sejahtera mempunyai maksud bahwa masyarakat yang dikehendaki adalah masyarakat yang kumpulan manusianya terdiri atas orang- orang yang halus, sopan, dan baik budipekertinya supaya masyarakat tersebut se- lamat dan bebas dari gangguan maupun kesukaran. Bangsa Indonesia secara prinsip adalah masyarakat majemuk terdiri atas kumpulan masyarakat bagian-bagian sejak dari barat masyarakat Nangroe Aceh Darussalam hingga ke timur masyarakat Irian Jaya atau masyarakat Papua. Kumpulan besar dari berbagai masyarakat itu masing-masingnya menghimpun menjadi masyarakat be- sar dengan nama masyarakat (bangsa) Indonesia karena memiliki sistem budaya dan pandangan hidup yang sama (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, berbahasa satu bahasa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, bernegara satu Negara Kesatu- an Republik Indonesia, berbendera satu bendera merah putih). Masyarakat (bangsa) Indonesia sesuai dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mengh- endaki sebagai bangsa yang berkesopanan, baik dan halus budipekertinya supaya bisa menciptakan kemakmuran, kesentosaan, selamat dari berbagai kesulitan dan gangguan. Gangguan yang sekarang ini merebak dan mewabah dan dapat dirasakan oleh seti- ap yang sadar sebagai anggota masyarakat Indonesia antara lain: budaya KKN (ko- rupsi, kolusi, dan nepotesme), penggundulan hutan secara liar dan berlanjut pada pembalakan kayu yang liar pula secara besar-besaran, demo-demo kolosal yang anarkhis merusak fasilitas dan kepentingan umum, mafia hukum yang bermuara hukum berpihak kepada pemikik uang, di samping praktik-praktik amoral seperti pornografi dan porno aksi, penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan masih banyak gangguan lainnya.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 Saudara mahasiswa, dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju mas- yarakat beradab itu disebut mufsidun, yaitu orang-orang yang berbuat kerusakan. Allah tidak menyukai orang semacam ini. Allah berfirman: “.. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Q.S. al-Qasas/28:77; al- Maidah/5:64). Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, Allah melaran- gnya. “: . . . ia (syu’aib) berkata: Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahal) hari akhir dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan” (Q.S.al-‘Ankabut/29:36; asy-Su’ara’/26:l83; Hud/11/85;al-A’raf/7:74). Menelaah dari kisah-kisah umat terdahulu seperti: kaum Samud, kaum ‘Ad, umat Nabi Luth, umat Nabi Musa, umat Nabi Nuh, dan umat-umat Nabi lain yang mem- bangkang dari perintah Allah, berbuat kerusakan, amoral seperti sodomi umat Nabi Luth, Allah menjadi murka kemudian menurunkan bala’ umpama banjir Nuh (Q.S. Hud/11:32-45), kaum Samud dibinasakan dengan amat dahsyat, kaum ‘Ad dihancur- kan dengan angin kencang (Q.S. al-Haqqah/69:56), mungkin sekali musibah sunami di Nangroe Aceh Darussalam, di pulau Nia, dan di Pangandaran; gempa bumi di Yogyakarta dan Padang Sumatera Barat; angin puting beliung (lisus) di Yogyakarta, semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawatimur, tenggelamnya KM Senopati, raibnya pesawat Adam Air di udara, dan meledaknya pesawat Garuda In- donesia Air Ways adalah peringatan Allah agar umat manusia (dalam hal ini bangsa Indonesia) kembali (bertaubat) kepada-Nya dengan mereformasi diri menjadi mas- yarakat yang beradab. Allah berfirman: ‫رهظ‬ ‫داسفلا‬ ‫ىف‬ ‫ربلاو‬ ‫امبرحبالاو‬ ‫تبسك‬ ‫ىديا‬ ‫سانلا‬ ‫ذعيل‬ ‫مهب‬ ‫ضعب‬ ‫ىذلا‬ ‫اولمع‬ ‫مهلعل‬ ‫ري‬ ‫نوعج‬ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebebkan karena perbuatan tangan ma- nusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mere- ka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar - Q.S. ar-Rum/30:41) Allah berjanji, jika suatu masyarakat taat akan aturan-aturan Allah, jauh dari sifat-si- fat biadab, Allah pasti akan menurunkan berkah dari langit maupun bumi yang men- jadikan masyarakat itu makmur, sejahtera, tidak ada gangguan maupun kesulitan. Tetapi jika sebaliknya, mengedepankan sifat-sifat biadab Allah akan menimpakan siksa. Alquran mengatakan: ‫ولو‬ ‫نا‬ ‫لها‬ ‫ىرقلا‬ ‫اونما‬ ‫اوقتو‬ ‫انحتفل‬ ‫مهيلع‬ ‫تاكرب‬ ‫نم‬ ‫ءامسلا‬ ‫ضرالاو‬ ‫نكلو‬ ‫ذك‬ ‫اوب‬ ‫دخاف‬ ‫مهان‬ ‫امب‬ ‫اونك‬ ‫وبسكي‬ ‫ن‬ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan perbuatannya.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera. Dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, umat beragama memi- liki peran yang sangat besar. Sebagaimana petunjuk dalam Alquran yang langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera didasarkan pada hal-hal se- bagai berikut: 1) Tauhid Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas sebagai berikut: ‫لق‬ ‫وه‬ ‫هللا‬ ‫دحا‬ ‫هللا‬ ‫دمصلا‬ ‫مل‬ ‫دلي‬ ‫ملو‬ ‫دلوي‬ ‫ملو‬ ‫نكي‬ ‫هل‬ ‫اوفك‬ ‫دحا‬ Katakanlah, “Dia lah Alah Yang Maha Esa”. Allah adalah Tuhan yang bergantung ke- pada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula dianakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Q.S. al-Ikhlas/ll2:l-4) Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu bergan- tung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan dengan mas- yarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang perorang, yang memiliki sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah dan mohon perto- longan. Allah berfirman: ‫ايا‬ ‫ك‬ ‫دبعن‬ ‫كياو‬ ‫نيعتسن‬ Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolon- gan (Q.S. al-Fatihah/1:5). Dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia, prinsip tauhid sejalan dengan sila pertama, “ketuhanan Yang Maha Esa”, bahkan sebenarnya prinsip tauhid menjiwai sila pertama ini. 2) Perdamaian Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro sekalipun, yai- tu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya. Alquran menga- takan ‫نا‬ ‫ناتفاط‬ ‫نم‬ ‫ا‬ ‫ؤمل‬ ‫نينم‬ ‫ا‬ ‫اولتتق‬ ‫اوحلصاف‬ ‫مهنيب‬ . . . ‫امنا‬ ‫وملا‬ْ ‫نونم‬ ‫ةوخا‬ ‫اوحلصاف‬ ‫نيب‬ ‫مكيوخا‬ Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan), maka da-
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 maikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah ber- saudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu (Q.S. al-Hujarat/49: 9 dan l0). Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan. 3) Saling Tolong Menolong Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik terhadap orang lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong oleh orang lain di saat ia tertim- pa kesulitan, diam-diam ia berjanji “suatu saat akan membalas budi baik yang sedang diterima”. Di saat itu ia merasa berhutang budi. Di saat ini pula sering terlontar kata “semoga Allah membalas budi baik Bapak . . . dan sering pula diirin- gi doa “Jazakumu-llahu khairal jaza’, jazakumu-llah khairan kasira”(semoga Allah membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih banyak). Dalam hal tolong-menolong, Allah memerintahkan demikian: ‫اعت‬ ‫اونو‬ ‫ىلع‬ ‫ربلا‬ ‫او‬ ‫ىوقتل‬ ‫الو‬ ‫اونواعت‬ ‫ىلع‬ ‫مثالا‬ ‫اودعلاو‬ ‫نا‬ ‫هلل‬ ‫دش‬ ‫دي‬ ‫باقعلا‬ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jan- gan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (Q.S. alMaidah/5:3). 4) Bermusyawarah Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari mas- ing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto yang harus sama-sama dijunjung tinggi adalah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, nikmat sama-sama dirasakan”, “duduk sama rendah berdiri sama tinggi”. Allah berfirman: ‫اشو‬ ‫مهرو‬ ‫ىف‬ ‫ا‬ ‫رمال‬ ‫اذاف‬ ‫زع‬ ‫تم‬ ‫وتف‬ ‫لك‬ ‫ىلع‬ ‫هللا‬ Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila mem- bulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. Ali Imran/3: l59). Musyawarah memang telah terbukti mempersatukan (ta’lluf), masyarakat (Jaelani, 2006:247). 5) Adil Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan so- sial. Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal umumnya menuntut
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan, majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa, majikan, juragan, dan pemegang amanah lainnya berbuat adil insyaallah kesentosaan dan kesejahteraan akan menjadi kenyataan bagi masyarakatnya karena rakyat merasa dilindungi dan diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani. Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. Himbauan, perintah, janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa bagi yang berbuat tidak adil (curang, culas, dan lalim) disebut dalam alquran. Ini menendakan adil harus men- jadi ciri utama bagi setiap muslim atau masyarakat muslim dalam semua urusan. 6) Akhlak Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk menyem- purnakan akhlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah. Pengakuan itu diwujud- kan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai pribadi maupun dalam memba- ngun masyarakat Islam di masanya, yaitu sebagai masyarakat yang disebutkan dalam Alquran: ‫ةدلب‬ ‫ةبيط‬ ‫و‬ ‫بر‬ ‫وفغ‬ ‫ر‬ Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa menurunkan ampunan-Nya (Q.S. as-Saba’/34:15).
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 Rangkuman Betapapun rasional dan terperinci suatu ajaran, doktrin, yang hanya terdi- ri atas sejumlah pasal, prinsip yang berisi himbauan, perintah, informasi, larangan, reward, dan punishment. Ajaran hanya akan bermakna kalau di- pandang penting oleh pemilik, penganut, dan pendukung ajaran. Supaya ajaran sebagai potensi dipandang penting, pertama seseorang harus yakin atau iman, bahwa ayat-ayat quraniyah itu benar secara mutlak. Keimanan pada Alquran mengikat diri begitu kuat (hablummina-llah- tali dari dari Allah) sehingga jika tidak melaksanakan yang diyakini, diyakini pula pasti ada sank- sinya yang dapat merugikan diri sendiri. Dengan kata lain kondisi iman telah mukhlis (murni) tanpa sedikitpun mengandung keraguan. Iman semacam ini mampu melahirkan kehendak untuk berbuat. Kualitas kehendak atas dasar keyakinan tanpa ragu mendesakkan keluar untuk melahirkan perbuatan. Jika perbuatan itu dirasa menguntungkan cenderung untuk diulanginya. Pengu- langan yang ajeg dan konstan akan menjadi kebiasaan atau perbuatan itu telah menjadi pola. Dalam tahap demikian potensi telah menjadi aktual atau aksi, dan ajaran telah berubah menjadi pelaksanaan ajaran. Dalam aksi, unsur keteladanan (uswah hasanah) amat penting peranannya. Keteladanan membutuhkan figur kharismatik, atau figur-figur yang memiliki otoritas, termasuk di dalamnya para public figure. Jika orang-orang semacam ini telah memiliki perbuatan berpola untuk mewujudkan masyarakat berad- ab, didukung ketiadaan sekat di dalam bidang komunikasi modern, dalam waktu singkat aksi para individu atau beberapa individu akan segera menjadi aksi sosial-masyarakat dan segera menggelinding menjadi budaya. Sebaliknya jika para public figure dalam berbagai bidang kehidupan: sosial, politik, seni, ekonomi, dan agama tidak ada yang pantas dicontoh, yang segera muncul adalah anakhisme.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 Evaluasi Formatif 1. Masyarakat beradab dan sejahtera merupakan suatu keadaan yang didambakan oleh setiap orang. Apa yang dimaksud masyarakat beradab dan sejahtera? a. aman sentosa dan makmur, selamat dari gangguan dan kesukaran b. kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti c. masyarakat yang kumpulan manusianya terdiri atas orang-orang yang halus, sopan, dan baik budi pekertinya supaya masyarakat tersebut selamat dan bebas dari gangguan maupun kesukaran d. Masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan dan keamanan lingkungan yang sangat tinggi 2. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menhendaki kesejahteraan. Banyak gangguan yang sekarang ini merebak dan mewabah dan dapat dirasakan: diantara- nya: a. Demonstrasi buruh untuk meminta kenaikan kesejahteraan b. Penyalahgunaan obat-obat terlarang c. Penebangan pohon-pohon yang sudah sangat tua dipinggir jalan d. penggundulan hutan pohon tanaman ganja 3. Dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju masyarakat beradab dise- but mufsidun, yang tertera dalam (Q.S. al-Qasas ayat 77; al-Maidah ayat 64). Mufsi- dun artinya: a. orang-orang yang berbuat kesalahan b. orang-orang yang berbuat kemunkaran c. orang-orang yang berbuat kerusakan d. orang-orang yang berbuat kekejian 4. Dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, umat beragama memiliki peran yang sangat besar. Sebagaimana petunjuk dalam Alquran yang langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera bahwa segala ses- uatu bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan den- gan masyarakat . Prinsip ini sejalan dengan sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, bahkan sebenarnya prinsip ini menjiwai sila pertama. Yang dimaksud dari prinsip ini adalah: a. Musyawarah b. Perdamaian c. Tauhid d. Ijtihad
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 5. Dalam alquran surat al- Hujurat ayat 9 dan 10 dijelaskan bahwa “Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan), maka damaikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara. Karena itu damaikanlah anatara kedua saudaramu itu”. Makna dari ayat ini adalah: a. Masyarakat harus selalu menjaga perdamaian b. Antara satu golongan/ adat dengan golongan/ adat yang lain harus satu visi dan misi menuju masyarakat beradab dan sejahtera c. Masyarakat tidak akan bisa berdamai jika tidak ada kesejahteraan d. Suatu masyarakat, negara, bahkan keluarga kecil sekalipun tidak akan bisa bertahan kebaradaannya karena tidak aman dan sejahtera kalau tidak ada perdamaian diantara warganya 6. Sikap saling menolong yang diperintahkan Allah dalam Q.S. al-Maidah ayat 3, dise- butkan bahwa” tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan tak- wa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” Sikap ini adalah salah satu sikap yang menjadi dasar terbentuknya masyarakat beradab dan sejahtera. Apa alasannya? a. Sikap tolong menolong dapat meringankan beban orang lain b. Tolong menolong mendapatkan pahala dan akan dibalas dengan kebaikan yang jauh lebih baik c. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain dapat mengurangi kebebasannya. d. Orang yang pernah ditolong oleh orang lain, akan merasa berhutang budi un- tuk membalas kebaikannya dan selanjutnya akan menumbuhkan rasa kasih sayang antar mereka sehingga dapat membentuk masyarakat yang jauh dari perselisihan 7. Dalam Q.S. Ali Imran ayat l59, disebutkan “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila membulatkan tekad (keputusan) maka bertak- walah kepada Allah”. Bagaimana sikap bermusyawarah dapat mewujudkan mas- yarakat beradab dan sejahtera? a. Bermusyawarah dapat menyamakan pendapat antar warga b. Bermusyawarah dapat mencapai kata mufakat antar warga sehingga tidak ada pihak yang dirugikan c. Bermusyawarah dapat menyatukan kepentingan d. Bermusyawarah dapat mempererat persaudaraan 8. Sifat utama adil dan keadilan diperintahkan dalam Islam. Apa yang terjadi, Jika para penguasa, majikan, juragan, dan pemegang amanah lainnya berbuat adil? a. Adil akan menghapus segala bentuk kecemburuan sosial. b. Bentuk protes dan demonstrasi kolosal umumnya menuntut keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan, majikan, atau pemerintah berkurang c. Bentuk ketidakpusan masyarakat berkurang d. Kesentosaan dan kesejahteraan akan menjadi kenyataan bagi masyarakat karena rakyat merasa dilindungi dan diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 9. Masyarakat yang berakhlak baik dapat mewujudkan masyarakat beradab dan se- jahtera, karena: a. Masyarakat menjadi demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya b. Akhlak yang baik mencerminkan masyarakat yang sejahtera c. Masyarakat sudah mengetahui mana yang haq dan bathil d. Masyarakat menjadi lebih bijak dalam menentukan calon pimpinan 10. Pemimpin yang berakhlak baik juga dapat mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera, karena: a. Pemimpin bersikap adil b. Pemimoin bersikap bijaksana c. Pimpinan dalam pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasn- ya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pem- bangunan di wilayahnya d. Pemimpin bersikap jujur
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 14 Tugas Mandiri Setelah menelaah uraian KB 3, coba anda rinci kembali dari kehidupan sehari-hari, bagaimana kehidupan ber- masyarakt yang beradab dan sejahtera di sekitar anda!
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 Kunci Jawaban Evaluasi Formatif KB 3 No Jawaban 1. C 2. B 3. C 4. C 5. D 6. D 7. B 8. D 9. A 10. C
  • 19. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015