Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pelaksanaan asuhan kebidanan untuk ibu bersalin, mulai dari persiapan ruangan dan peralatan, tahapan persalinan pada kala I, II, III dan IV, hingga asuhan pasca persalinan. Langkah-langkah pentingnya adalah mempersiapkan ruangan dan peralatan yang bersih dan memadai, memberikan dukungan dan bimbingan selama proses persalinan, serta memastikan keselamatan ibu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar asuhan kebidanan intranatal dan persiapan bidan dalam memberikan asuhan persalinan.
2. Persiapan bidan meliputi penilaian persalinan, persiapan ruangan, perlengkapan, dan rujukan darurat serta memberikan dukungan emosional kepada ibu.
3. Manajemen kebidanan intranatal meliputi 7 langkah sesuai model Varney dan penerapan pen
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di komunitas yang meliputi persiapan untuk pertolongan persalinan, proses asuhan persalinan kala satu dan kala dua, serta standar-standar pelayanan kebidanan yang harus dipenuhi."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di kebidanan komunitas yang mencakup tujuan asuhan intranatal untuk memastikan persalinan yang direncanakan dan aman serta mempersiapkan transportasi dan biaya rujukan jika diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan standar pertolongan persalinan kala satu dan dua untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dan aman bagi ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Dokumen tersebut merangkum 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) yang meliputi: (1) mengenali gejala dan tanda kala dua, (2) menyiapkan pertolongan persalinan, (3) memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, (4) mempersiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran, (5) mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi, (6) persiapan pertolong
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IVpjj_kemenkes
1. Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah persiapan dan tindakan bidan dalam menolong persalinan normal, mulai dari persiapan ruangan dan peralatan hingga tahap-tahap kelahiran bayi.
2. Langkah-langkah tersebut meliputi observasi kemajuan persalinan, pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap, bimbingan meneran, hingga persiapan kelahiran kepala dan bahu bayi
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal yang diberikan oleh bidan di komunitas. Termasuk persiapan yang dibutuhkan bidan seperti keterampilan, peralatan, serta persiapan lingkungan dan keluarga. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan asuhan persalinan mulai dari kala 1 hingga kala 4, serta tindakan yang harus dilakukan bidan pada kegawatdaruratan persalinan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar asuhan kebidanan intranatal dan persiapan bidan dalam memberikan asuhan persalinan.
2. Persiapan bidan meliputi penilaian persalinan, persiapan ruangan, perlengkapan, dan rujukan darurat serta memberikan dukungan emosional kepada ibu.
3. Manajemen kebidanan intranatal meliputi 7 langkah sesuai model Varney dan penerapan pen
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di komunitas yang meliputi persiapan untuk pertolongan persalinan, proses asuhan persalinan kala satu dan kala dua, serta standar-standar pelayanan kebidanan yang harus dipenuhi."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di kebidanan komunitas yang mencakup tujuan asuhan intranatal untuk memastikan persalinan yang direncanakan dan aman serta mempersiapkan transportasi dan biaya rujukan jika diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan standar pertolongan persalinan kala satu dan dua untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dan aman bagi ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Dokumen tersebut merangkum 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) yang meliputi: (1) mengenali gejala dan tanda kala dua, (2) menyiapkan pertolongan persalinan, (3) memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, (4) mempersiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran, (5) mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi, (6) persiapan pertolong
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kala I, II, III dan IVpjj_kemenkes
1. Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah persiapan dan tindakan bidan dalam menolong persalinan normal, mulai dari persiapan ruangan dan peralatan hingga tahap-tahap kelahiran bayi.
2. Langkah-langkah tersebut meliputi observasi kemajuan persalinan, pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap, bimbingan meneran, hingga persiapan kelahiran kepala dan bahu bayi
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal yang diberikan oleh bidan di komunitas. Termasuk persiapan yang dibutuhkan bidan seperti keterampilan, peralatan, serta persiapan lingkungan dan keluarga. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan asuhan persalinan mulai dari kala 1 hingga kala 4, serta tindakan yang harus dilakukan bidan pada kegawatdaruratan persalinan.
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
Dokumen tersebut merupakan ringkasan 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) yang mencakup tahapan persiapan, proses persalinan, penanganan bayi baru lahir, dan penatalaksanaan pascapersalinan. Langkah-langkah tersebut diambil dari pedoman pelatihan klinik APN yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI tahun 2008.
Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan kelanjutan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin. Tujuannya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah komplikasi. Peran bidan meliputi pemberian dukungan, penyuluhan menyusui, deteksi komplikasi, dan manajemen asuhan secara profesional.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu dan bayi selama masa nifas setelah melahirkan, termasuk involusi organ reproduksi ibu, laktasi, dan perawatan ibu dan bayi baru lahir.
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan dan nifas beserta penatalaksanaannya, meliputi distosia akibat kelainan tenaga dan letak janin, serta komplikasi pada nifas seperti infeksi dan perdarahan."
Dokumen tersebut merupakan daftar 58 langkah asuhan persalinan normal yang mencakup tahapan sebelum, selama, dan sesudah persalinan. Langkah-langkah tersebut meliputi pengenalan gejala persalinan kala dua, persiapan peralatan dan obat, pemantauan pembukaan dan keadaan janin, bimbingan meneran, pertolongan kelahiran bayi, penanganan bayi baru lahir, penatalaksanaan persalinan kala tiga termas
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang persiapan, prosedur, dan pemantauan persalinan normal tanpa komplikasi.
2. Persalinan alami dipromosikan dengan pendekatan sayang ibu dan tidak intervensi kecuali diperlukan.
3. Peralatan, obat-obatan, dan formulir yang dibutuhkan tersedia lengkap untuk menangani persalinan maupun komplikasi.
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
Dokumen tersebut merupakan ringkasan 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) yang mencakup tahapan persiapan, proses persalinan, penanganan bayi baru lahir, dan penatalaksanaan pascapersalinan. Langkah-langkah tersebut diambil dari pedoman pelatihan klinik APN yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI tahun 2008.
Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan kelanjutan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin. Tujuannya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah komplikasi. Peran bidan meliputi pemberian dukungan, penyuluhan menyusui, deteksi komplikasi, dan manajemen asuhan secara profesional.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu dan bayi selama masa nifas setelah melahirkan, termasuk involusi organ reproduksi ibu, laktasi, dan perawatan ibu dan bayi baru lahir.
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan dan nifas beserta penatalaksanaannya, meliputi distosia akibat kelainan tenaga dan letak janin, serta komplikasi pada nifas seperti infeksi dan perdarahan."
Dokumen tersebut merupakan daftar 58 langkah asuhan persalinan normal yang mencakup tahapan sebelum, selama, dan sesudah persalinan. Langkah-langkah tersebut meliputi pengenalan gejala persalinan kala dua, persiapan peralatan dan obat, pemantauan pembukaan dan keadaan janin, bimbingan meneran, pertolongan kelahiran bayi, penanganan bayi baru lahir, penatalaksanaan persalinan kala tiga termas
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang persiapan, prosedur, dan pemantauan persalinan normal tanpa komplikasi.
2. Persalinan alami dipromosikan dengan pendekatan sayang ibu dan tidak intervensi kecuali diperlukan.
3. Peralatan, obat-obatan, dan formulir yang dibutuhkan tersedia lengkap untuk menangani persalinan maupun komplikasi.
Mata kuliah ini membahas penatalaksanaan atonia uteri dengan langkah-langkah seperti kompresi bimanual internal dan eksternal, pemberian uterotonika, serta penanganan lanjutan bila diperlukan. Mahasiswa diajarkan keterampilan ini untuk menangani perdarahan pasca persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin menurut 7 langkah Varney. Tujuannya adalah untuk memberikan asuhan kebidanan yang mandiri pada kasus normal serta konsultasi dan kolaborasi pada kasus komplikasi. Dibahas pula tentang pengertian, etiologi, fisiologi keempat kala persalinan, delapan belas penapisan, serta faktor yang mempengaruhi persalinan."
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan kesehatan klien secara kepala hingga kaki dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk menilai status kesehatan, faktor risiko, dan tindakan lanjutan. Langkah-langkahnya adalah menyiapkan peralatan, melindungi diri, membersihkan daerah kewanitaan, memeriksa dalam termasuk detak jantung janin, serta mendokumentasikan hasil
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasUwes Chaeruman
Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan kelanjutan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin. Tujuannya antara lain meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta mencegah komplikasi. Peran bidan meliputi pemberian dukungan, penyuluhan menyusui, deteksi komplikasi, dan manajemen asuhan secara profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan neonatus dan bayi baru lahir, termasuk standar-standar asuhan yang meliputi perawatan bayi baru lahir, penanganan dua jam pertama setelah kelahiran, dan penanganan asfiksia neonatorum."
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinanpie-pien
Standar mutu pelayanan kebidanan memberikan panduan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas dan aman bagi ibu dan bayi, termasuk asuhan persalinan, penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, serta standar lainnya.
Perdarahan post partum dan retensio plasenta masih menjadi penyebab utama kematian ibu saat bersalin. Manajemen retensio plasenta meliputi penghentian perdarahan, penggantian darah, dan pengeluaran plasenta secara manual untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti infeksi dan syok.
Dokumen tersebut membahas konsep dan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Secara ringkas, dibahas mengenai adaptasi fisiologis sistem pernapasan, kardiovaskuler, termoregulasi, neurologis, hematologi, gastrointestinal, imunitas, urinari dan endokrin pada bayi baru lahir. Juga dibahas mengenai pengkajian fisik, diagnose keperawatan yang mungkin terjadi, serta perencanaan intervensi keperawatan untuk menjaga ke
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas. Dokumen ini menjelaskan standar pelayanan untuk bayi baru lahir dan neonatus, termasuk pencegahan infeksi, pemberian ASI, imunisasi, dan penimbangan berkala untuk memantau pertumbuhan bayi.
Dokumen tersebut merupakan pedoman 58 langkah asuhan persalinan normal yang meliputi tahap persiapan, tahap aktif, tahap transisi, tahap kelahiran bayi dan plasenta, serta tahap pasca persalinan. Langkah-langkah tersebut mencakup pemeriksaan ibu hamil, persiapan peralatan, pemantauan proses persalinan, bantuan kelahiran, penanganan bayi dan ibu pasca persalinan, serta dekontaminasi
Similar to KB 2 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin (20)
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
The document discusses emerging technologies and their potential impact in 2030, focusing on how students will play an important role. It highlights areas like artificial intelligence, drones, future transactions, and how bonus demographics in 2030 present both challenges and opportunities. The overall message is that students are the future of Indonesia and the planet, and need to prepare for a new world with social, emotional, and religious intelligence where they can do work machines cannot by adding value through personalized, hyper, and blended learning experiences.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Dokumen ini membahas empat ruang belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring di era new normal, yaitu tatap muka, tatap maya, mandiri, dan kolaboratif. Dokumen ini juga memberikan tips untuk mengoptimalkan pembelajaran mandiri dan kolaboratif, seperti menjadi kurator konten, membuat konten sendiri, menggunakan berbagai saluran komunikasi, memberikan umpan balik sesegera mungkin, serta menjadikan siswa sebagai
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Dokumen tersebut membahas pentingnya merumuskan learning outcome yang jelas dalam kurikulum berbasis outcome. Kurikulum, pembelajaran, dan penilaian harus sejalan dan fokus untuk mencapai learning outcome. Ada empat prinsip utama dalam pengembangan kurikulum berbasis outcome yaitu fokus pada apa yang mahasiswa harus kuasai, didasarkan pada definisi jelas outcome diakhir program, menetapkan standar kinerja yang tinggi, dan memberikan kesempatan belaj
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Dokumen ini membahas tentang implementasi program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar pada Program Studi Teknologi Pendidikan di seluruh Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah sebanyak 20 sks di luar program studinya, baik di perguruan tinggi yang sama ataupun berbeda, atau bahkan di luar perguruan tinggi. Dokumen ini juga membahas kerja sama antar program studi Teknologi Pendidikan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat model pembelajaran "Own It, Learn It, Share It" yang dikembangkan Lee dan Hannafin tahun 2016 untuk meningkatkan partisipasi siswa. Model ini membantu siswa mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, belajar secara mandiri, dan berbagi hasil belajar dengan orang lain. Contoh penerapannya dalam pembelajaran daring dan tatap muka selama masa pandemi Covid-19 jug
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan tips untuk menerapkan flipped learning dalam masa dan pasca pandemi Covid-19. Flipped learning adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar mandiri di luar kelas dan melakukan diskusi serta proyek di dalam kelas. Dokumen tersebut menjelaskan cara mencari dan membuat konten digital, menyampaikan konten, dan mengasuh aktivitas siswa secara asinkron dan sinkron dengan pendekatan Community of Inquiry. Diberikan contoh pelaksana
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Webinar ini membahas tentang tren, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Intensitas penggunaan aplikasi kantor dan sosial media guru sangat tinggi. Framework SAMR dan DDLB digunakan untuk menganalisis adopsi teknologi pembelajaran. Pandemi memaksa pendidikan menuju tingkat transformasi. Tantangan ke depan adalah pemerataan akses ICT, perubahan mindset, kepemimpinan sekolah, dan peran teknolog
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
KB 2 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
1. ANALISA DATA DAN PELAKSANAAN IBU BERSALIN
Kegiatan Belajar 2
Modul 4 Praktik Kebidanan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
http://i1.ytimg.com/vi/etXs6DoJ6UA/maxresdefault.jpg
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
Kala I, II, III dan IV
2. Tahukah kamuyang dimaksud dengan
http://reviewsiterenegade.org/wp-content/uploads/2013/04/Man-With-Question-05.png
Pelaksanaan Asuhan
Kebidanan
5. Di manapun persalinan dan
kelahiran bayi terjadi, diperlukan
hal-hal pokok sebagai berikut:
http://images04.olx-st.com/ui/15/48/27/1347286969_437314127_1-Gambar--bidan.jpg
6. Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik dan
terlindung dari tiupan angin.
Sumber air bersih dan mengalir untuk cuci tangan dan memandikan ibu
sebelum dan sesudah melahirkan.
Air disinfeksi tingkat tinggi (air yang dididihkan dan didinginkan) untuk
membersihkan vulva dan perineum sebelum dilakukan periksa dalam dan
membersihkan perineum ibu setelah bayi lahir.
Kecukupan air bersih, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung
tangan karet untuk membersihkan ruangan, lantai, perabotan, dekomentasi
dan proses peralatan.
http://1.bp.blogspot.com/-3G32KMozZe4/UiIXVS2oGtI/AAAAAAAAAGA/d14ujsMU5AI/s1600/IMG_20130828_141034.jpg
7. Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong
persalinan.
Tempat yang lapang untuk ibu berjalan-jalan dan menunggu saat
persalinan, melahirkan bayi dan untuk memberikan asuhan bagi ibu dan
bayinya setelah persalinan. Pastikan ibu mendapatkan privasi yang
diinginkannya.
Tempat tidur yang bersih untuk ibu.
Meja yang bersih atau tempat untuk menaruh peralatan persalinan.
Meja untuk tindakan resusitasi BBL.
http://1.bp.blogspot.com/-3G32KMozZe4/UiIXVS2oGtI/AAAAAAAAAGA/d14ujsMU5AI/s1600/IMG_20130828_141034.jpg
9. Partus Set di dalam wadah
stainless yang berpenutup
berisi:
Gulungan kapas basah (menggunakan air DTT)
Tabung suntik 2 ½ atau 3 ml dengan jarum IM
sekali pakai
Kateter penghisap De Lee (penghisap lendir) atau
bola karet penghisap yang baru dan bersih
4 kain bersih ( bisa disiapkan keluarga )
3 handuk atau kain untuk mengeringkan dan
menyelimuti bayi (bisa disediakan oleh keluarga)
ALAT
http://banjarmasin.tribunnews.com/foto/bank/images/peralatan-dokter.jpg
10. Partus Set di dalam wadah
stainless yang berpenutup
berisi:
2 klem Kelly atau kocher
Gunting tali pusat
Benang tali pusat atau klem plastic
Keteter nelaton
Gunting episiotomy
Klem ½ kocher
2 pasang sarung tangan DTT atau steril
Kassa
ALAT
http://banjarmasin.tribunnews.com/foto/bank/images/peralatan-dokter.jpg
13. Disiapkan juga benda-benda berikut harus
dalam keadaan berfungsi baik, bersih, DTT
atau steril sebagaimana mestinya yaitu:
http://www.ydsf.org/va/wp-content/uploads/2011/03/erna-web2.jpg
14. Sarung tangan DTT atau steril ( 5 pasang )
Sarung tangan rumah tangga ( 1 pasang )
Larutan clorine (Bayclin 5,25 % atau setara) atau
Klorine serbuk (kalsium hipoclorida 35 % atau setara)
Perlengkapan pelindung pribadi: masker, kacamata,
dan alas kali yang tertutup
Sabun cuci tangan
Deterjen
Sikat kuku dan gunting kuku
Celemek plastic
Lembar plastic untuk alas ibu
Kantong plastic untuk sampah
Wadah berisi larutan klorine
Wadah berisi air DTT
Tembikar untuk tempat placenta
Tempat sampah tertutup
Ember berisi air deterjen untuk kain kotor
Perlengkapan bayi: Baju, selimut bayi, kain
pembungkus bayi, penutup kepala, handuk bayi, waslap
Perlengkapan untuk ibu: kain panjang, baju ibu, celana
dalam, handuk, pembalut wanita, waslap
15. Setelah mempersiapkan alat dan bahan maka lakukan
observasi kemajuan Kala I dengan menggunakan lembar
partograf, selanjutnya jika ibu sudah ingin meneran maka
lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap dengan langkah-langkah sebagai berikut :
http://www.indonesian-publichealth.com/wp-content/uploads/2013/01/Prtograf-Kebidanan1.jpg
16. Mengenali Gejala dan
Tanda Kala II
Dengarkan, lihat dan periksa
gejala dan tanda Kala Dua
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial.
Kenakan celemek plastik.
Lepaskan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan kemudian
keringkan.
Pakai sarung tangan DTT
Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik
Memastikan Pembukaan Lengkap &
Keadaan Janin Baik
Bersihkan vulva dan perineum.
Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.
Dekontaminasi sarung tangan.
Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat
relaksasi uterus.
17. Menyiapkan Ibu & Keluarga untuk
Membantu Proses Bimbingan Meneran
Pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Keluarga membantu menyiapkan posisi meneran.
Laksanakan bimbingan meneran.
Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman.
Mempersiapkan Pertolongan
Kelahiran Bayi
Letakkan handuk bersih.
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
dibawah bokong ibu.
perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.
Pakai sarung tangan DTT.
18. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
Lahirnya Kepala
Tampak kepala bayi maka lindungi perineum
Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai.
Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
Lahirnya Bahu
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga
bahu depan muncul di bawah arkus pubis.
Geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong
dan kaki.
1
2
19. Penanganan Bayi Baru Lahir
Lakukan penilaian (selintas).
Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu.
Periksa kembali perut ibu.
Beritahukan pada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin.
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
(intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral.
Jepit tali pusat.
Pemotongan dan pengikatan tali pusat
Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi.
Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat.
http://4.bp.blogspot.com/-r8jEFSRBAJs/UBe1JodwvjI/AAAAAAAABqc/LkwO64lgZok/s1600/11.jpg
20. Penatalaksanaan Aktif Kala III
Pindahkan klem pada tali pusat.
Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, tangan
lain menegangkan tali pusat.
Tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus ke arah belakang-atas
Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga
plasenta terlepas.
Lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Lakukan masase dengan gerakan melingkar secara lembut.
Menilai Perdarahan
Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu
maupun bayi dan pastikan selaput ketuban
lengkap dan utuh.
Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina
dan perineum.
21. Melakukan Asuhan Pasca Persalinan
Pastikan uterus berkontraksi dengan baik.
melakukan kontak kulit ibu-bayi.
Lakukan penimbangan/ pengukuran bayi.
Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B.
Lanjutkan permantauan kontraksi dan mencegah perdarahan per vaginam.
Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
Evaluasi robekan perineum dan estimasi jumlah kehilangan darah.
Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih.
Periksa kembali kondisi bayi.
Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT.
Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memerikan ASI.
Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin.
Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin.
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
kemudian keringkan.
Lengkapi partograf.
1
2
3