Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M) merupakan pedoman bagi para orang tua balita dan kader UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) dalam melakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan pada anak sakit (usia 0 - 5 tahun).
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M) merupakan pedoman bagi para orang tua balita dan kader UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) dalam melakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan pada anak sakit (usia 0 - 5 tahun).
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Program inisiasi menyusu dini (IMD) meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibu untuk memungkinkan bayi merayap dan menemukan puting susu sendiri. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IMD adalah kebijakan kesehatan tentang IMD, pengetahuan dan sikap tenaga medis dan ibu, serta dukungan keluarga, sementara faktor penghambatnya adalah kurangnya pengetahuan dan kepedulian terhadap man
Dokumen tersebut merangkum tentang antenatal care (ANC) yang meliputi definisi, tujuan, sasaran, komponen perawatan, dan terapi ANC. ANC bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin, mengenali komplikasi, serta mempersiapkan persalinan yang aman.
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) yang bertujuan untuk memantau cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terus-menerus di setiap wilayah. PWS KIA meliputi pemantauan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan neonatus, serta deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perubahan tubuh ibu selama hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan, perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir, serta pentingnya imunisasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bidan berperan penting dalam mendukung pemberian ASI dengan memastikan bayi mendapat makanan yang cukup dari payudara ibu, membantu ibu menyusui sendiri, dan mengajarkan perawatan payudara agar menyusui lancar.
Dokumen tersebut membahas tentang Denver Development Screening Test (DDST), yaitu tes skrining perkembangan yang luas digunakan untuk menilai empat domain perkembangan anak sejak lahir hingga 6 tahun. DDST digunakan untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan anak dibandingkan usianya."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi tujuan, sasaran, kegiatan, dan evaluasi program. Tujuan program adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan balita melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan program meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta imunisasi dan tumbuh kembang balita. Evaluasi dilakukan setiap
Kelas ibu hamil memberikan edukasi kepada calon ibu tentang kesehatan selama kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi baru lahir guna menunjang proses kehamilan dan persalinan yang lancar."
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen ini membahas tentang kebutuhan gizi yang tepat bagi ibu hamil. Ibu hamil membutuhkan asupan energi tambahan sebesar 150-350 Kkal per hari tergantung trimester. Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan secara klinis, biokimia, biofisik, dan antropometri. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan janin seperti keguguran, bayi lahir mati
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Program inisiasi menyusu dini (IMD) meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibu untuk memungkinkan bayi merayap dan menemukan puting susu sendiri. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IMD adalah kebijakan kesehatan tentang IMD, pengetahuan dan sikap tenaga medis dan ibu, serta dukungan keluarga, sementara faktor penghambatnya adalah kurangnya pengetahuan dan kepedulian terhadap man
Dokumen tersebut merangkum tentang antenatal care (ANC) yang meliputi definisi, tujuan, sasaran, komponen perawatan, dan terapi ANC. ANC bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin, mengenali komplikasi, serta mempersiapkan persalinan yang aman.
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) yang bertujuan untuk memantau cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terus-menerus di setiap wilayah. PWS KIA meliputi pemantauan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan ibu nifas, pelayanan neonatus, serta deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perubahan tubuh ibu selama hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan, perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir, serta pentingnya imunisasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bidan berperan penting dalam mendukung pemberian ASI dengan memastikan bayi mendapat makanan yang cukup dari payudara ibu, membantu ibu menyusui sendiri, dan mengajarkan perawatan payudara agar menyusui lancar.
Dokumen tersebut membahas tentang Denver Development Screening Test (DDST), yaitu tes skrining perkembangan yang luas digunakan untuk menilai empat domain perkembangan anak sejak lahir hingga 6 tahun. DDST digunakan untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan anak dibandingkan usianya."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi tujuan, sasaran, kegiatan, dan evaluasi program. Tujuan program adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan balita melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan program meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta imunisasi dan tumbuh kembang balita. Evaluasi dilakukan setiap
Kelas ibu hamil memberikan edukasi kepada calon ibu tentang kesehatan selama kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi baru lahir guna menunjang proses kehamilan dan persalinan yang lancar."
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk mengorganisir tindakan berdasarkan teori ilmiah melalui langkah-langkah yang berfokus pada klien. Dokumentasi kebidanan mencatat proses ini menggunakan model SOAP atau SOAPIE untuk mendokumentasikan subjektif, objektif, analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen ini membahas tentang kebutuhan gizi yang tepat bagi ibu hamil. Ibu hamil membutuhkan asupan energi tambahan sebesar 150-350 Kkal per hari tergantung trimester. Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan secara klinis, biokimia, biofisik, dan antropometri. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan janin seperti keguguran, bayi lahir mati
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan intranatal di kebidanan komunitas yang mencakup tujuan asuhan intranatal untuk memastikan persalinan yang direncanakan dan aman serta mempersiapkan transportasi dan biaya rujukan jika diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan standar pertolongan persalinan kala satu dan dua untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dan aman bagi ibu dan bayi.
Tugas dan tanggung jawab utama bidan di komunitas meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti KIA, KB, dan pengawasan wilayah. Bidan berperan dalam forum kesehatan masyarakat seperti posyandu dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Bidan berperan sebagai penyedia perawatan primer, pendidik kesehatan, koordinator rujukan, dan pemimpin dalam mengembangkan kegiatan kesehatan di komunitas.
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, mencakup pengertian, standar pelayanan, jenis pelayanan untuk bayi dan balita seperti pemantauan pertumbuhan, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Dokumen tersebut membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan asi. Ia menjelaskan tentang involusi organ reproduksi pasca persalinan, tanda-tanda bendungan asi, dan penanganannya yang meliputi pemberian ASI sesering mungkin, kompres, dan pemberian obat untuk menurunkan demam."
Keperawatan maternitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita, pasangan, dan keluarga selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan setelah melahirkan hingga 3 bulan, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dan psikososial untuk membantu dalam adaptasi.
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programekaarum
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas yang mencakup program pemerintah seperti jadwal kunjungan, pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini, dan program imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan, meliputi definisi, filosofi, lingkup, prinsip, tujuan, standar pelayanan, model pelayanan, peran bidan, dan evidence based practice dalam asuhan kehamilan.
1a. KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN ppt.pptxPoltekKesdam6
Filosofi asuhan kebidanan mencakup prinsip memberdayakan perempuan, asuhan berkelanjutan yang melibatkan keluarga, dan kepercayaan bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alami. Lingkup asuhan kehamilan meliputi diagnosis awal, evaluasi ibu dan janin, serta intervensi gizi. Prinsip pokok asuhan memberikan perawatan aman dan memberdayakan ibu dalam membuat keputusan mengenai kesehatannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asuhan kesehatan bayi balita di komunitas yang mencakup standar pelayanan untuk ibu dan bayi pada masa nifas, proses kunjungan rumah, pertumbuhan dan perkembangan balita, imunisasi, deteksi dini gangguan, dan pertanyaan-jawaban terkait topik tersebut.
Teks tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada masa nifas, termasuk konsep dasar nifas fisiologis, perubahan yang terjadi pada organ reproduksi wanita, tujuan asuhan masa nifas, program kunjungan, dan perawatan masa nifas seperti diet, laktasi, dan cuti hamil dan bersalin.
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
1. ASUHAN PADA IBU
NIFAS DI RUMAH
DI SUSUN OLEH
-DESI K.
-SRI REJEKI
-ELISA F.
-INFANTERI S.
-NURHIKMAH
2. PENGERTIAN ASUHANAN KEBIDANAN
IBU NIFAS DI KOMUNITAS
• Aplikasi dari asuhan kebidanan ibu nifas di
masyarakat merupakan suatu bentuk
menejemen kesehatan yang dilakukan pada
ibu nifas di masyarakat. Asuhan kebidanan
dikomunitas adalah pemberian asuhan
secara menyuluruh tidak hanya kepada ibu
nifas akan tetapi pemberian asuhan yang
melibatakan seluruh keluarga dan anggota
masyarakat di sekitar ibu nifas.
3. JADWAL KUNJUNGAN
RUMAH
• Ibu nifas sebaiknya paling sedikit melakukan 4 kali
kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu
dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah – masalah yang terjadi. Dimana hal ini
dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik
fisik maupun psikologik,melaksanakan skirining yang
komperhensif, mendeteksimasalah, mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat, serta memberikan
pelayanan keluarga berencana.
4. • 1. Kunjungan 1 (6-8 jam setelah persalinan)
• Kunjungan pertama dilakukan setelah 6-8 jam
setelah persalinan, jika memang ibu melahirkan
dirumahnya. Kunjungan dilakukan karena untuk
jam-jam pertama pasca salin keadaan ibu masih
rawan dan perlu mendapatkan perawatan serta
perhatian ekstra dari bidan, karena 60% ibu
meninggal pada saat masa nifas dan 50%
meniinggal pada saat 24 jam passca salin.
5. • 2. Kunjungan 2 (6 hari setelah
persalinan)
• Kunjungan kedua dilakukan setelah
enam hari pasca salin dimana ibu
sudah bisa melakukan aktivitasnya
sehari-hari seperti sedia kala.
6. • 3. Kunjungan 3 ( 2 minggu setelah
persalinan).
Kunjungan ke tiga dilakukan setelah 2
minggu pasca dimana untuk teknis
pemeriksaannya sama percis dengan
pemeriksaan pada kunjungan yang
kedua. Untuk lebih jelasnya
7. • 4. Kunjungan 4 (6 minggu setelah
persalinan)
Untuk kunjungan yang ke empat lebih
difokuskan pada penyulit dann juga
keadaan laktasinya.
8. MANAJEMEN POST
PARTUM
• Manajemen ibu nifas di komunitas
sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan pelaksanaan menejemen pada
kasus- kasus kebidanan dilakukan di
rumah sakit ataupun pelayanan
kesehatan manajemen tersebut
meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
9. KELOMPOK POSTPARTUM
•
Kelompok postpartum merupakan salah satu
bentuk kelompok atau organisasi kecil dari ibu
nifas, yang bertujuan untuk mendeteksi,
mencegah, dan mengatasi permasalahan –
permasalahan yang timbul selama masa nifas.
Sebaikanya pembentukan kelompok ibu nifas
dilakukan pada minggu pertama masa nifas, yaitu
setelah melakukan kunjungan pertama, sehingga
upaya deteksi dini, mencegah, dan mengatasi
permasalahan pada masa nifas dapat dilakukan
sesegera mungkin kesejateraan ibu dan bayi bisa
terwujud.