SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TUGAS SOFTSKILL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB 1
Disusun Oleh :
ALFI NUGRAHA
10412603
Dosen Pembimbing :
INA HELIANY, SH.,MM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
2013/2014
DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN & PERMASALAHAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................4
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pandangan Pakar Tentang Pengertian Pendidikan Kewarganegaraa…..…………..5
B. Kompetensi Dasar dan Tujuan Civic Education ……………......………………….8
C. Manfaat Civic Education…………………………………………………………...9
D. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan…………………………….…………….10
E. Rumpun Keilmuan ………………………………………………………………...12
F. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan ……...…………………….......12
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………………...14
Saran ………………………………………………………………………………….14
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN & PERMASALAHAN
A. Latar Bekalang
Pendidikan Kewarganegaraan pada awalnya diperkenalkan di Amerika Serikat
pada tahun 1790 dengan tujuan untuk meng-Amerika-kan bangsa Amerika dengan nama
“Civics”. Henry Randall Waite yang pada saat itu merumuskan pengertian Civics
dengan “The science of citizenship, the relation of man, the individual, to man in
organized collection, the individual in his relation to the state”. Pengertian tersebut
menyatakan bahwa ilmu Kewarganegaraan membicarakan hubungan antara manusia
dengan manusia dalam perkumpulan perkumpulan yang terorganisasi (organisasi social
ekonomi, politik) dengan individu-individu dan dengan negara.
Sedangkan di Indonesia, istilah civics dan civics education telah muncul pada
tahun 1957, dengan istilah Kewarganegaraan, Civics pada tahun 1961 dan pendidikan
Kewargaan negara pada tahun 1968. (Bunyamin dan Sapriya dalam Civicus, 2005:320).
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan masuk dalam kurikulum sekolah pada
tahun 1968, namun pada tahun 1975 nama pendidikan kewarganegaraan berubah
menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Pada tahun 1994, PMP berubah kembali
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Agar lebih jelasnya, berikut ini akan disebutkan secara kronologis sejarah
timbulnya pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Dalam tatanan kurikulum
pendidikan nasional terdapat mata pelajaran yang secara khusus mengembanisasi
demokrasi di Indonesia,yakni :
1. Pendidikan kemasyarakatan yang merupakan integrasi negara , ilmu bumi, dan
kewarganegaraan ( 1954 )
2. Civics ( 1957/1962 )
3. Ditingkat perguruan tingi pernah ada mata kuliah Manipol dan USDEK, Pancasila
dan UUD 1945 ( 1960-an)
4. Filsapat Pancasila ( 1970- sampai sekarang )
5. Pendidikan kewarganegaraan civics dan hukum ( 1973 )
6. Pendidikan moral atau PMP ( 1975 /1984 )
7. Pendidikan kewiraan ( 1989-1990-an)
8. Dan pendidikan kewarganegaraan ( 2000-sekarang )
Pada Hakekatnya pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan
terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan
negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan pakar tentang pendidikan kewarganegaraan ?
2. Apakah tujuan dari materi pendidikan kewarganegaraan ?
3. Apakah manfaat dari mempelajari materi pendidikan kewarganegaraan?
4. Apa saja Objek pembahasan materi pendidikan kewarganegaraan ?
C. Manfaat yang diperoleh
1. Mengetahui pandangan pakar tentang pendidikan kewarganegaraan
2. Mengetahui tujuan dari materi pendidikan kewarganegaraan
3. Mengetahui manfaat yang bisa diperoleh dari mempelajari materi pendidikan
kewarganegaraan
4. Mengetahui apa saja yang menjadi objek lingkup dari materi pendidikan
kewarganegaraa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pandangan Pakar Tentang Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di
seluruh dunia, meskipun dengan berbagai istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering
disebut sebagai civic education, Citizenship Education, dan bahkan ada yang
menyebutnya sebagai democrcy education. Tetapi pada umumnya pendapat para pakar
tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama.
Beberapa pandangan para pakar tentang pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai
berikut:
1. Henry Randall Waite dalam penerbitan majalah The Citizendan Civics, pada
tahun 1886, merumuskan pengertian Civics dengan The sciens of citizenship, the
relation of man, the individual, to man in organized collections, the individual in
his relation to the state. Dari definisi tersebut, Civics dirumuskan dengan Ilmu
Kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan manusia
dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial,
ekonomi, politik) dan antara individu- individu dengan negara.
2. Stanley E. Dimond berpendapat bahwa civics adalah citizenship mempunyai dua
makna dalam aktivitas sekolah. Yang pertama, kewarganegaraan termasuk
kedudukan yang berkaitan dengan hukum yang sah. Yang kedua, aktivitas
politik dan pemilihan dengan suara terbanyak, organisasi pemerintahan, badan
pemerintahan, hukum, dan tanggung jawab
3. Edmonson (1958) mengemukakan bahwa civics adalah kajian yang berkaitan
dengan pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban warga negara.
4. Menurut Merphin Panjaitan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara
yang demokrasi dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
Sementara Soedijarto mengartikanPendidikan Kewarganegaraan sebagai
pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi
warga negara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem
politik yang demokratis
5. Menurut Muhammad Numan Soemantri, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
Civic Education adalah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah
Civic Education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat
menumbuhkan hidup dan prilaku yang lebih baik dalam masyarakat
demokrasi
dalam Civic Education termasuk pula hal-hal yang menyangkut
pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi dan syarat- syarat objektif
untuk hidup bernegara
6. Menurut Azyumardi Azra, pendidikan kewarganegaraan, civics education
dikembangkan menjadi pendidikan kewargaan yang secara substantif tidak saja
mendidik generasi muda menjadi warga negara yang cerdas dan sadar akan hak
dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tetapi
juga membangun kesiapan warga negara menjadi warga dunia, global society.
7. Soedijarto mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik
yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang
secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis.
(Pendidikan Kewarganegaraan) karena bahannya meliputi pengaruh positif dari
pendidikan di sekolah, pendidikan di rumah, dan pendidikan di luar sekolah. Unsur-
unsur ini harus dipertimbangkan dalam menyusun program Civic Education yang
diharapkan akan menolong para peserta didik (mahasiswa) untuk:
a. Mengetahui, memahami dan mengapresiasi cita-cita nasional.
b. Dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab dalam
berbagai macam masalah seperti masalah pribadi, masyarakat dan negara.
Jadi, pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah program pendidikan
yang memuat bahasan tentang masalah kebangsaan, kewarganegaraan dalam hubungan
Hakekat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan
moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan
Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk menjadikan siswa
sebagai warga negara yang baik atau sering disebut to be good citizenship, yakni warga
yang memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional,
sosial maupun spiritual, memiliki rasa bangga dan tanggung jawab, dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.
Secara istilah Civics Education oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Istilah Pendidikan Kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan Tim ICCE
(Indonesian Center for Civic Education) UIN Jakarta sebagai Pengembang Civics
Education di Perguruan Tinggi yang pertama. Sedangkan istilah Pendidikan
Kewarganegaraan diwakili oleh Zemroni, Muhammad Numan Soemantri, Udin S.
Winataputra dan Tim CICED ( Center Indonesian for Civics Education), Merphin
Panjaitan, Soedijarto dan pakar lainnya.
Pendidikan Kewargaan semakin menemukan momentumnya pada dekade 1990-
an dengan pemahaman yang berbeda- beda. Bagi sebagian ahli, Pendidikan Kewargaan
diidentikkan dengan Pendidikan Demokrasi ( democracy Education), Pendidikan HAM
( human rights education ) dan Pendidikan Kewargaan ( citizenship education ).
Menurut Azra, Pendidikan Demokrasi (democracy Education) secara subtantif
menyangkut sosialisai, diseminasi dan aktualisasi konsep, sistem, nilai, budaya dan
praktik demokrasi melalui pendidikan. Masih menurut Azra, Pendidikan Kewargaan
adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan
pendidikan HAM. Karena, Pendidikan Kewargaan mencakup kajian dan pembahasan
tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga- lembaga demokrasi, rule of law , hak dan
kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga
negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga- lembaga dan sistem
yang terdapat dalam pemerintahan, warisan politik, administrasi publik dan sistem
hukum, pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif, refleksi kritis,
penyelidikan dan kerjasama, keadilan sosial, pengertian antarbudaya dan kelestarian
lingkungan hidup dan hak asasi manusia.
Sedangkan Zamroni berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir
kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat.
B. Kompetensi Dasar dan Tujuan Civic Education
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kompetensi dasar atau yang
sering disebut kompetensi minimal terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan (
Civic Knowledge) yang terkait dengan materi inti Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic Education) antara lain demokrasi, hak asasi
manusia dan masyarakat madani (Civil Society ).
2. Kecakapan dan kemampuan sikap kewarganegaraan ( Civic Dispositions)
antara lain pengakuan kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan
keragaman, kepekaan terhadap masalah warga negara antara lain masalah
demokrasi dan hak asasi manusia.
3. Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan
kewarganegaraan ( Civil Skills) seperti kemampuan berpartisipasi dalam
proses pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol
terhadap penyelenggara negara dan pemerintah.
Tujuan Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Education)
berdasarkan keputusan Dirjen Dikti No. 43 /DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi dan misi dalam kompetensi sebagai
berikut :
1. Visi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber
nilai dan pedoman dalam pengembanan dan penyelenggaraan program studi,
guna mengantarkan mahasiswa menetapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya. Hal ini berdasarkan suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa
adalah sebagai generasi bangsa yang harus memililki visi intelektual, religius,
berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta yanah air dan bangsanya.
2. Misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu
mahasiwa memantapkan kepribadiannya , agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air
dalam menguasai, menerapkan dan mengenbankan ilmu pengetahuan , teknologi
dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.
C. Manfaat Civic Education
Manfaat yang bisa diperoleh dari mempelajari Civic Education adalah :
1. Civic Education tidak hanya sekadar melayani kebutuhan-kebutuhan warga
dalam memahami masalah-masalah sosial politik yang terjadi , tetapi lebih dari
itu. Ia pun memberikan informasi dan wawasan tentang berbagai hal
menyangkut cara-cara penyelesaian masalah . dalam kontek ini, civic education
juga menjanjikan civic knowledge yang tidak saja menawarkan solusi alternatif,
tetapi juga sangat terbuka dengan kritik (kontruktif).
2. Kedua, Civic education dirasakan sebagai sebuah kebutuhan mendesak karena
merupakan sebuah proses yang mempersiapkan partisipasi rakyat untuk terlibat
secara aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis.
Pendidikan yang bersifat demokratis, harus memiliki tujuan menghasilkan
lulusan yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan mampu
mempengaruhi pengambilan keputusan kebijakan publik. Dengan kata lain,
pendidikan harus mampu menanamkan kesadaran dan membekali pengetahuana
akan peran warga dalam masyarakat demokratis. Guna membangun masyarakat
yang demokratis diperlukan pendidikan agar warganya dapat mengkritisi dan
memahami permasalahan yang ada.
D. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Landasan Ilmiah
a. Dasar Pemikiran Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna
bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS ) yang berlandaskan nilai-nilai
keagamaan, moral, kemanusiaan dan budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut
berperan sebagai panduan dan pegangan hidup bagi setiap warga negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahasan
Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga negara dan
negara, serta pendidikan pendahuluan bela negara yang semua ini berpijak
pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofis bangsa. Tujuan utama Pendidikan
Kewarganegaraan ialah menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
serta membentuk sikap dan prilaku cinta tanah air yang bersendikan
kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.
Sebagai suatu perbandingan, di berbagai negara juga dikembangkan
materi Pendidikan Umum (General Education/Humanities) sebagai
pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan prilaku warga negaranya :
Amerika Serikat : History, Humanity dan Philosophy
Jepang : Japanese History, Ethics dan Philosophy
Filipina : Philipino, Family Planning, Taxation and Land Perform,
The Philiphine New Constitution dan Study of Human Rights
Di beberapa negara dikembangkan juga bidang studi yang sejenis dengan
pendidikan kewarganegaraan, yaitu yang dikenal dengan sebutan Civics
Education.
2. Landasan Hukum
a. UUD 1945
Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea kedua dan keempat,
yang memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaanya.
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.
Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaaan negara “.
Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa “ Tiap-tiapn warga negara
berhak mendapatkan pengajaran.
b. Ketentuan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis- garis besar haluan Negara.
c. Undang – undang No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok
pertahanan keamanan Negara Republik Indonesia ( Jo. UU No. 1 tahun
1988)
Dalam pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak dan kewajiban warga
negara yang diwujudkan dengan keikutsertakan melalui pendidikan
pendahuluan Bela Negara sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
sistem Pendidikan Nasional.
Dalam pasal 19 (2) sebutkan bahwa pendidikan Pendahuluan Bela
Negara wajib diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan
secara bertahap. Tahap awal pada tingkat pendidikan dasar sampai
pada pendidikan menengah ada dalam gerakan kewiraan Pramuka.
Tahap lanjutan pada tingkat pendidikan tinggi ada dalam bentuk
pendidikan.
d. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusuan kurikulum pendidikan tinggi dan
penilaian Hasil belajar Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum
inti pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa pendidikan Agama,
pendidikan bahasa dan pendidikan kewarganegaraan merupakan kelompok
mata kuliah pengembangan kepribadian, yang wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi/kelompok program studi.
e. Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur jendral
Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/2006,
yang memuat rambu – rambu pelaksanaan kelompok Mata kuliah
Pengembangan Kepribadan di Pserguruan Tinggi.
E. Rumpun Keilmuan
Pendidikan kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan civic education yang
dikenal diberbagai negara. Sebagai bidang studi ilmiah , pendidikan kewarganegaraan
bersifat antardisipliner (antar bidang ) hukum monodisipliner, karena kumpulan ilmu
yang membangun ilmu kewarganegaraan ini di ambil dari berbagai disiplin ilmu.Oleh
karena itu , upaya pembahasan dan pengembangannya memerlukan sumbangan dari
berbagai disiplin ilmu yang meliputi ilmu politik, hukum filspat, sosilogi, administrasi
negara, ekonomi pembangunan , sejarah perjuangan bangsa dan ilmu budaya.
F. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek,
metode, sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik
objek material maupun objek formalnya. Objek material ialah bidang sasaran yang
dibahas dan dikaji ulang oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal
adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut.
Adapun objek material dari pendidikan kewarganegaraan adalah segala hal yang
berkaitan dengan warga negara baik yang bersifat empirik maupun non-empirik, yang
meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.
Sebagai objek formalnya mencakup dua segi, yaitu segi hubungan antara warga negara
dan negara ( termasuk hubungan antar warga negara ) dan segi pembelaan negara.
Dalam hal ini pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan terarah pada warga negara
Indonesia dalam hubungannya dengan negara Indonesia dan pada upaya pembelaan
Negara Indonesia.
Objek pembahasan pendidikan kewarganegaraan menurut keputusan Dirjen
pendidikan tinggi No.43/DIKTI/Kep/2006 dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok-
pokok bahasan sebagaimana dikemukakan dalam tinjauan mata kuliah (terdiri dari 8
modul ) substansi kajian pendidikan kewarganegaraan mencakup :
1. Filsafat Pancasila
2. Identitas Nasional
3. Negara dan konstitusi
4. Demokrasi Indonesia
5. Rule of Law dan HAM
6. Hak dan Kewajiban warganegara serta Negara
7. Geopolitik Indonesia
8. Geostrategi Indonesia
Dengan demikian isi pembelajaran Pendidikan Kewargaan ( Civic Education) diarahkan
untuk national and character building bangsa Indonesia yang relevan dalam memasuki
era demokratisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Education) berdasarkan
keputusan Dirjen Dikti No. 43 /DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan kewarganegaraan
adalah dirumuskan dalam visi dan misi dalam kompetensi sebagai berikut :
1. Visi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber
nilai dan pedoman dalam pengembanan dan penyelenggaraan program studi, guna
mengantarkan mahasiswa menetapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya. Hal ini berdasarkan suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa
adalah sebagai generasi bangsa yang harus memililki visi intelektual, religius,
berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta yanah air dan bangsanya.
2. Misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu
mahasiwa memantapkan kepribadiannya , agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam
menguasai, menerapkan dan mengenbankan ilmub pengetahuan , teknologi dan
seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh
dunia, meskipun dengan berbagai istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut
sebagai civic education, Citizenship Education, dan bahkan ada yang menyebutnya
sebagai democrcy education. Tetapi pada umumnya pendapat para pakar tersebut
mempunyai maksud dan tujuan yang sama.
B. Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang
pendidikan kewarganegaraan serta termotivasi dan terdorong terutama dalam
mengmbangkan ilmu Kewarganegaraan di hari yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Zainul Ittihad. 1999. Pendidikan Kewiraan (Modul). Jakarta:Universitas
Terbuka.
Budiardjo, Miriam. 1996. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia.
Budiman, Arief. 1997. Teori Negara (Negara, Kekuasaan dan Ideologi). Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama.
http : // fhspot.blogspot.com diakses 18 Februari 2012 ,19.30 WIB.
http : // rachmadrevanz.com/2011/pandangan-pakar-tentang-pengertian-pendidikan-
kewarganegaraan.html diakses pada 20 feb 2012 ,10.30 WIB
Karsono, Dedi. 1996. Kewiraan Tinjauan Strategis Dalam Berbangsa dan Bernegara.
Jakarta:Grasindo.
Koerniatmanto Soetoprawira, B. 1996. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian
Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Indonesia.
Lembaga Ketahanan Nasional. 1980. Kewiraan. Bandung:CV. Karya Kita.
Rosyada, Dede, dkk. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.
Sumarsono, dkk. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Ubaidillah, A, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press.
Tim Dosen Unimed , Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: 2011

More Related Content

What's hot

Peran pendidikan
Peran pendidikanPeran pendidikan
Peran pendidikanhuma2
 
Makalah civic baron
Makalah civic baronMakalah civic baron
Makalah civic baronAfriantob
 
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XII
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XIISILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XII
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XIIMuhamad Yogi
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi Nugraha
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanBryan Pradinda
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiAhmad Dahlan University
 
Latar Belakan PKN
Latar Belakan PKNLatar Belakan PKN
Latar Belakan PKNNurFadhila6
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanevi rahayu
 
Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922
 Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922 Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922
Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922RiniDwi7
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanNandang Sukmara
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn PersekolahanAhmad Dahlan University
 
Draft ruu pt 4 april 2012
Draft ruu pt 4 april 2012Draft ruu pt 4 april 2012
Draft ruu pt 4 april 2012antoq
 

What's hot (19)

01 pengantar kwn
01 pengantar kwn 01 pengantar kwn
01 pengantar kwn
 
Bahan ajar Pendidikan dan Kewarganegaraan
Bahan ajar Pendidikan dan KewarganegaraanBahan ajar Pendidikan dan Kewarganegaraan
Bahan ajar Pendidikan dan Kewarganegaraan
 
Hakikat PKn
Hakikat PKnHakikat PKn
Hakikat PKn
 
Peran pendidikan
Peran pendidikanPeran pendidikan
Peran pendidikan
 
Makalah civic baron
Makalah civic baronMakalah civic baron
Makalah civic baron
 
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XII
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XIISILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XII
SILABUS MATA PELAJARAN PPKn KELAS XII
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Modul i SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Modul i SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Modul i SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Modul i SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
 
Latar Belakan PKN
Latar Belakan PKNLatar Belakan PKN
Latar Belakan PKN
 
pkn
pknpkn
pkn
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922
 Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922 Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922
Analisis pasal UUD 1945 dengan asas tamansiswa 1922
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
 
06 sk kd-sd-mi_kls-1_2009
06 sk kd-sd-mi_kls-1_200906 sk kd-sd-mi_kls-1_2009
06 sk kd-sd-mi_kls-1_2009
 
Draft ruu pt 4 april 2012
Draft ruu pt 4 april 2012Draft ruu pt 4 april 2012
Draft ruu pt 4 april 2012
 

Viewers also liked

Jb projects
Jb projectsJb projects
Jb projectsjberoiz1
 
3gamma - unleashing IT's potential (c) 2014
3gamma - unleashing IT's potential (c) 20143gamma - unleashing IT's potential (c) 2014
3gamma - unleashing IT's potential (c) 2014Jens Ekberg
 
How to edit the price in your website
How to edit the price in your websiteHow to edit the price in your website
How to edit the price in your websiteMary Ann Bolesa
 
THE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITE
THE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITETHE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITE
THE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITEMary Ann Bolesa
 
Portfolio groenvorm zomer 2014
Portfolio groenvorm zomer 2014Portfolio groenvorm zomer 2014
Portfolio groenvorm zomer 2014Groenvorm
 
Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015
Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015
Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015Jean-Christophe Lavocat
 
امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014
امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014
امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014Moonly Taha
 
Offres Spéciale PQRAC Voyages Loisirs
Offres Spéciale PQRAC Voyages LoisirsOffres Spéciale PQRAC Voyages Loisirs
Offres Spéciale PQRAC Voyages LoisirsComQuotidiensMarketing
 
Market Research -by Jessie A. - Knowing Our Customers
Market Research -by Jessie A. -  Knowing Our CustomersMarket Research -by Jessie A. -  Knowing Our Customers
Market Research -by Jessie A. - Knowing Our Customersjesap1976
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi Nugraha
 
Keegan wilsonportfolio
Keegan wilsonportfolioKeegan wilsonportfolio
Keegan wilsonportfolioKeeganWilson
 
Katalog 02 2014(украина)
Katalog 02 2014(украина)Katalog 02 2014(украина)
Katalog 02 2014(украина)zaraza44
 
ربط الدريم ويفر مع السيرفر الدرس 7
ربط الدريم ويفر مع السيرفر  الدرس 7ربط الدريم ويفر مع السيرفر  الدرس 7
ربط الدريم ويفر مع السيرفر الدرس 7Dliouah Wiw
 
Quizapalooza '14 (Prelims)
Quizapalooza '14 (Prelims)Quizapalooza '14 (Prelims)
Quizapalooza '14 (Prelims)QuizzingClubIITD
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 

Viewers also liked (20)

Jb projects
Jb projectsJb projects
Jb projects
 
3gamma - unleashing IT's potential (c) 2014
3gamma - unleashing IT's potential (c) 20143gamma - unleashing IT's potential (c) 2014
3gamma - unleashing IT's potential (c) 2014
 
How to edit the price in your website
How to edit the price in your websiteHow to edit the price in your website
How to edit the price in your website
 
THE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITE
THE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITETHE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITE
THE CONVENIENCE OF SELLING IN YOUR OWN WEBSITE
 
Portfolio groenvorm zomer 2014
Portfolio groenvorm zomer 2014Portfolio groenvorm zomer 2014
Portfolio groenvorm zomer 2014
 
Time varying lags
Time varying lagsTime varying lags
Time varying lags
 
Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015
Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015
Elokenz pitch deck - Le Grand Sprint -2015
 
Xpress Your garden
Xpress Your gardenXpress Your garden
Xpress Your garden
 
Mitosis and Meiosis
Mitosis and MeiosisMitosis and Meiosis
Mitosis and Meiosis
 
امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014
امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014
امتحان الكيمياء الوزاري التجريبي للثانوية العامة لعام 2014
 
Offres Spéciale PQRAC Voyages Loisirs
Offres Spéciale PQRAC Voyages LoisirsOffres Spéciale PQRAC Voyages Loisirs
Offres Spéciale PQRAC Voyages Loisirs
 
Market Research -by Jessie A. - Knowing Our Customers
Market Research -by Jessie A. -  Knowing Our CustomersMarket Research -by Jessie A. -  Knowing Our Customers
Market Research -by Jessie A. - Knowing Our Customers
 
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)Alfi nugraha 2 ib03(fix)
Alfi nugraha 2 ib03(fix)
 
التكاثر
التكاثرالتكاثر
التكاثر
 
CANSA and Fracking - Carl Albrecht - 21 January 2015
CANSA and Fracking - Carl Albrecht - 21 January 2015CANSA and Fracking - Carl Albrecht - 21 January 2015
CANSA and Fracking - Carl Albrecht - 21 January 2015
 
Keegan wilsonportfolio
Keegan wilsonportfolioKeegan wilsonportfolio
Keegan wilsonportfolio
 
Katalog 02 2014(украина)
Katalog 02 2014(украина)Katalog 02 2014(украина)
Katalog 02 2014(украина)
 
ربط الدريم ويفر مع السيرفر الدرس 7
ربط الدريم ويفر مع السيرفر  الدرس 7ربط الدريم ويفر مع السيرفر  الدرس 7
ربط الدريم ويفر مع السيرفر الدرس 7
 
Quizapalooza '14 (Prelims)
Quizapalooza '14 (Prelims)Quizapalooza '14 (Prelims)
Quizapalooza '14 (Prelims)
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 

Similar to Alfi nugraha 2 ib03(fix)

materi 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxmateri 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxMira Veranita
 
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraanTugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraansawaludin
 
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana PendidikanR. Herawati Suryanegara
 
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptxDIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptxNabilaSalsabila99
 
Latar belakangpendidikankewarganegaraan1 sed
Latar belakangpendidikankewarganegaraan1 sedLatar belakangpendidikankewarganegaraan1 sed
Latar belakangpendidikankewarganegaraan1 sedMuliadi Aja
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
 
Pentingnya pendidikan kewargaan
Pentingnya pendidikan kewargaanPentingnya pendidikan kewargaan
Pentingnya pendidikan kewargaanbelklose
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Yogyakarta State University
 
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011Bitzi Adi
 
PKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptxPKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptxFikra8
 
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2ciyengaprilorenza
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanJasmin Jasin
 
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptxPPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptxJustin127
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Muh Nafis Edi Yahyana
 
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai PancasilaMusni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasilamusniumar
 
Uu0122012 full 2 pendidikan tinggi
Uu0122012 full 2 pendidikan tinggiUu0122012 full 2 pendidikan tinggi
Uu0122012 full 2 pendidikan tinggiArief Widjaya
 

Similar to Alfi nugraha 2 ib03(fix) (20)

Jati diri p kn
Jati diri p knJati diri p kn
Jati diri p kn
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
materi 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxmateri 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptx
 
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraanTugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
Tugas bab i landasan ilmiah pendidikan kewarganegaraan
 
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
 
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptxDIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
DIMENSI PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN.pptx
 
Latar belakangpendidikankewarganegaraan1 sed
Latar belakangpendidikankewarganegaraan1 sedLatar belakangpendidikankewarganegaraan1 sed
Latar belakangpendidikankewarganegaraan1 sed
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
Pentingnya pendidikan kewargaan
Pentingnya pendidikan kewargaanPentingnya pendidikan kewargaan
Pentingnya pendidikan kewargaan
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
 
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
Buku pegangan mahasiswa p kn 2011
 
PKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptxPKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptx
 
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
 
Modul i
Modul iModul i
Modul i
 
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptxPPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
 
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai PancasilaMusni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
 
12
1212
12
 
Uu0122012 full 2 pendidikan tinggi
Uu0122012 full 2 pendidikan tinggiUu0122012 full 2 pendidikan tinggi
Uu0122012 full 2 pendidikan tinggi
 

More from Alfi Nugraha

FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIKFLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIKAlfi Nugraha
 
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber OptikAlfi Nugraha
 
Flowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber OptikAlfi Nugraha
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitAlfi Nugraha
 
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelitAlfi Nugraha
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitAlfi Nugraha
 
Contoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital PrintingContoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital PrintingAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalAlfi Nugraha
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalAlfi Nugraha
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi Nugraha
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANAlfi Nugraha
 
Green chemistry, current and future issues
Green chemistry, current and future issuesGreen chemistry, current and future issues
Green chemistry, current and future issuesAlfi Nugraha
 
Role of green issues of mining supply chain on
Role of green issues of mining supply chain onRole of green issues of mining supply chain on
Role of green issues of mining supply chain onAlfi Nugraha
 
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...Alfi Nugraha
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
 

More from Alfi Nugraha (20)

FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIKFLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
FLOWCHART PENGIRIMAN INFORMASI MELALUI MEDIA FIBER OPTIK
 
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi dalam Pengiriman Informasi Melalui Fiber Optik
 
Flowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber OptikFlowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
Flowchart Sistem Proteksi Fiber Optik
 
Algoritma
AlgoritmaAlgoritma
Algoritma
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
 
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart pengiriman informasi melalui media satelit
 
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelitFlowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
Flowchart proses pengiriman informasi melalui media satelit
 
Contoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital PrintingContoh Proposal Usaha Digital Printing
Contoh Proposal Usaha Digital Printing
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
 
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasionalTugas bulan 4 politik dan strategi nasional
Tugas bulan 4 politik dan strategi nasional
 
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasionalTugas bulan 3 ketahanan nasional
Tugas bulan 3 ketahanan nasional
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Ais sofskil
Ais sofskilAis sofskil
Ais sofskil
 
Green chemistry, current and future issues
Green chemistry, current and future issuesGreen chemistry, current and future issues
Green chemistry, current and future issues
 
Role of green issues of mining supply chain on
Role of green issues of mining supply chain onRole of green issues of mining supply chain on
Role of green issues of mining supply chain on
 
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 

Alfi nugraha 2 ib03(fix)

  • 1. TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB 1 Disusun Oleh : ALFI NUGRAHA 10412603 Dosen Pembimbing : INA HELIANY, SH.,MM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO 2013/2014
  • 2. DAFTAR ISI Daftar Isi ........................................................................................................................2 BAB I : PENDAHULUAN & PERMASALAHAN A. Latar Belakang ..........................................................................................................3 B. Rumusan Masalah .....................................................................................................4 C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................4 D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................4 BAB II : PEMBAHASAN A. Pandangan Pakar Tentang Pengertian Pendidikan Kewarganegaraa…..…………..5 B. Kompetensi Dasar dan Tujuan Civic Education ……………......………………….8 C. Manfaat Civic Education…………………………………………………………...9 D. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan…………………………….…………….10 E. Rumpun Keilmuan ………………………………………………………………...12 F. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan ……...…………………….......12 BAB III : PENUTUP Kesimpulan …………………………………………………………………………...14 Saran ………………………………………………………………………………….14 Daftar Pustaka
  • 3. BAB I PENDAHULUAN & PERMASALAHAN A. Latar Bekalang Pendidikan Kewarganegaraan pada awalnya diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790 dengan tujuan untuk meng-Amerika-kan bangsa Amerika dengan nama “Civics”. Henry Randall Waite yang pada saat itu merumuskan pengertian Civics dengan “The science of citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized collection, the individual in his relation to the state”. Pengertian tersebut menyatakan bahwa ilmu Kewarganegaraan membicarakan hubungan antara manusia dengan manusia dalam perkumpulan perkumpulan yang terorganisasi (organisasi social ekonomi, politik) dengan individu-individu dan dengan negara. Sedangkan di Indonesia, istilah civics dan civics education telah muncul pada tahun 1957, dengan istilah Kewarganegaraan, Civics pada tahun 1961 dan pendidikan Kewargaan negara pada tahun 1968. (Bunyamin dan Sapriya dalam Civicus, 2005:320). Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan masuk dalam kurikulum sekolah pada tahun 1968, namun pada tahun 1975 nama pendidikan kewarganegaraan berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Pada tahun 1994, PMP berubah kembali menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Agar lebih jelasnya, berikut ini akan disebutkan secara kronologis sejarah timbulnya pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Dalam tatanan kurikulum pendidikan nasional terdapat mata pelajaran yang secara khusus mengembanisasi demokrasi di Indonesia,yakni : 1. Pendidikan kemasyarakatan yang merupakan integrasi negara , ilmu bumi, dan kewarganegaraan ( 1954 ) 2. Civics ( 1957/1962 ) 3. Ditingkat perguruan tingi pernah ada mata kuliah Manipol dan USDEK, Pancasila dan UUD 1945 ( 1960-an) 4. Filsapat Pancasila ( 1970- sampai sekarang )
  • 4. 5. Pendidikan kewarganegaraan civics dan hukum ( 1973 ) 6. Pendidikan moral atau PMP ( 1975 /1984 ) 7. Pendidikan kewiraan ( 1989-1990-an) 8. Dan pendidikan kewarganegaraan ( 2000-sekarang ) Pada Hakekatnya pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pandangan pakar tentang pendidikan kewarganegaraan ? 2. Apakah tujuan dari materi pendidikan kewarganegaraan ? 3. Apakah manfaat dari mempelajari materi pendidikan kewarganegaraan? 4. Apa saja Objek pembahasan materi pendidikan kewarganegaraan ? C. Manfaat yang diperoleh 1. Mengetahui pandangan pakar tentang pendidikan kewarganegaraan 2. Mengetahui tujuan dari materi pendidikan kewarganegaraan 3. Mengetahui manfaat yang bisa diperoleh dari mempelajari materi pendidikan kewarganegaraan 4. Mengetahui apa saja yang menjadi objek lingkup dari materi pendidikan kewarganegaraa
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pandangan Pakar Tentang Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, Citizenship Education, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai democrcy education. Tetapi pada umumnya pendapat para pakar tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Beberapa pandangan para pakar tentang pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut: 1. Henry Randall Waite dalam penerbitan majalah The Citizendan Civics, pada tahun 1886, merumuskan pengertian Civics dengan The sciens of citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized collections, the individual in his relation to the state. Dari definisi tersebut, Civics dirumuskan dengan Ilmu Kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik) dan antara individu- individu dengan negara. 2. Stanley E. Dimond berpendapat bahwa civics adalah citizenship mempunyai dua makna dalam aktivitas sekolah. Yang pertama, kewarganegaraan termasuk kedudukan yang berkaitan dengan hukum yang sah. Yang kedua, aktivitas politik dan pemilihan dengan suara terbanyak, organisasi pemerintahan, badan pemerintahan, hukum, dan tanggung jawab 3. Edmonson (1958) mengemukakan bahwa civics adalah kajian yang berkaitan dengan pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban warga negara. 4. Menurut Merphin Panjaitan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara
  • 6. yang demokrasi dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial. Sementara Soedijarto mengartikanPendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis 5. Menurut Muhammad Numan Soemantri, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut : Civic Education adalah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah Civic Education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan prilaku yang lebih baik dalam masyarakat demokrasi dalam Civic Education termasuk pula hal-hal yang menyangkut pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi dan syarat- syarat objektif untuk hidup bernegara 6. Menurut Azyumardi Azra, pendidikan kewarganegaraan, civics education dikembangkan menjadi pendidikan kewargaan yang secara substantif tidak saja mendidik generasi muda menjadi warga negara yang cerdas dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tetapi juga membangun kesiapan warga negara menjadi warga dunia, global society. 7. Soedijarto mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis. (Pendidikan Kewarganegaraan) karena bahannya meliputi pengaruh positif dari pendidikan di sekolah, pendidikan di rumah, dan pendidikan di luar sekolah. Unsur- unsur ini harus dipertimbangkan dalam menyusun program Civic Education yang diharapkan akan menolong para peserta didik (mahasiswa) untuk: a. Mengetahui, memahami dan mengapresiasi cita-cita nasional. b. Dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai macam masalah seperti masalah pribadi, masyarakat dan negara. Jadi, pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah program pendidikan yang memuat bahasan tentang masalah kebangsaan, kewarganegaraan dalam hubungan
  • 7. Hakekat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik atau sering disebut to be good citizenship, yakni warga yang memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun spiritual, memiliki rasa bangga dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Secara istilah Civics Education oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Istilah Pendidikan Kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan Tim ICCE (Indonesian Center for Civic Education) UIN Jakarta sebagai Pengembang Civics Education di Perguruan Tinggi yang pertama. Sedangkan istilah Pendidikan Kewarganegaraan diwakili oleh Zemroni, Muhammad Numan Soemantri, Udin S. Winataputra dan Tim CICED ( Center Indonesian for Civics Education), Merphin Panjaitan, Soedijarto dan pakar lainnya. Pendidikan Kewargaan semakin menemukan momentumnya pada dekade 1990- an dengan pemahaman yang berbeda- beda. Bagi sebagian ahli, Pendidikan Kewargaan diidentikkan dengan Pendidikan Demokrasi ( democracy Education), Pendidikan HAM ( human rights education ) dan Pendidikan Kewargaan ( citizenship education ). Menurut Azra, Pendidikan Demokrasi (democracy Education) secara subtantif menyangkut sosialisai, diseminasi dan aktualisasi konsep, sistem, nilai, budaya dan praktik demokrasi melalui pendidikan. Masih menurut Azra, Pendidikan Kewargaan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM. Karena, Pendidikan Kewargaan mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga- lembaga demokrasi, rule of law , hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga- lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, warisan politik, administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif, refleksi kritis,
  • 8. penyelidikan dan kerjasama, keadilan sosial, pengertian antarbudaya dan kelestarian lingkungan hidup dan hak asasi manusia. Sedangkan Zamroni berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. B. Kompetensi Dasar dan Tujuan Civic Education Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kompetensi dasar atau yang sering disebut kompetensi minimal terdiri dari tiga jenis, yaitu : 1. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan ( Civic Knowledge) yang terkait dengan materi inti Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) antara lain demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat madani (Civil Society ). 2. Kecakapan dan kemampuan sikap kewarganegaraan ( Civic Dispositions) antara lain pengakuan kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keragaman, kepekaan terhadap masalah warga negara antara lain masalah demokrasi dan hak asasi manusia. 3. Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan kewarganegaraan ( Civil Skills) seperti kemampuan berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol terhadap penyelenggara negara dan pemerintah.
  • 9. Tujuan Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Education) berdasarkan keputusan Dirjen Dikti No. 43 /DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi dan misi dalam kompetensi sebagai berikut : 1. Visi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembanan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa menetapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memililki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta yanah air dan bangsanya. 2. Misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiwa memantapkan kepribadiannya , agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengenbankan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral. C. Manfaat Civic Education Manfaat yang bisa diperoleh dari mempelajari Civic Education adalah : 1. Civic Education tidak hanya sekadar melayani kebutuhan-kebutuhan warga dalam memahami masalah-masalah sosial politik yang terjadi , tetapi lebih dari itu. Ia pun memberikan informasi dan wawasan tentang berbagai hal menyangkut cara-cara penyelesaian masalah . dalam kontek ini, civic education juga menjanjikan civic knowledge yang tidak saja menawarkan solusi alternatif, tetapi juga sangat terbuka dengan kritik (kontruktif). 2. Kedua, Civic education dirasakan sebagai sebuah kebutuhan mendesak karena merupakan sebuah proses yang mempersiapkan partisipasi rakyat untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis. Pendidikan yang bersifat demokratis, harus memiliki tujuan menghasilkan lulusan yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan mampu mempengaruhi pengambilan keputusan kebijakan publik. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu menanamkan kesadaran dan membekali pengetahuana
  • 10. akan peran warga dalam masyarakat demokratis. Guna membangun masyarakat yang demokratis diperlukan pendidikan agar warganya dapat mengkritisi dan memahami permasalahan yang ada. D. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan 1. Landasan Ilmiah a. Dasar Pemikiran Kewarganegaraan Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS ) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, moral, kemanusiaan dan budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup bagi setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga negara dan negara, serta pendidikan pendahuluan bela negara yang semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofis bangsa. Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan ialah menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan prilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. Sebagai suatu perbandingan, di berbagai negara juga dikembangkan materi Pendidikan Umum (General Education/Humanities) sebagai pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan prilaku warga negaranya : Amerika Serikat : History, Humanity dan Philosophy Jepang : Japanese History, Ethics dan Philosophy Filipina : Philipino, Family Planning, Taxation and Land Perform, The Philiphine New Constitution dan Study of Human Rights Di beberapa negara dikembangkan juga bidang studi yang sejenis dengan pendidikan kewarganegaraan, yaitu yang dikenal dengan sebutan Civics Education.
  • 11. 2. Landasan Hukum a. UUD 1945 Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea kedua dan keempat, yang memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaaan negara “. Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa “ Tiap-tiapn warga negara berhak mendapatkan pengajaran. b. Ketentuan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis- garis besar haluan Negara. c. Undang – undang No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertahanan keamanan Negara Republik Indonesia ( Jo. UU No. 1 tahun 1988) Dalam pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertakan melalui pendidikan pendahuluan Bela Negara sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 19 (2) sebutkan bahwa pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap. Tahap awal pada tingkat pendidikan dasar sampai pada pendidikan menengah ada dalam gerakan kewiraan Pramuka. Tahap lanjutan pada tingkat pendidikan tinggi ada dalam bentuk pendidikan. d. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusuan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian Hasil belajar Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum inti pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa pendidikan Agama,
  • 12. pendidikan bahasa dan pendidikan kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian, yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi. e. Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur jendral Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/2006, yang memuat rambu – rambu pelaksanaan kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadan di Pserguruan Tinggi. E. Rumpun Keilmuan Pendidikan kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan civic education yang dikenal diberbagai negara. Sebagai bidang studi ilmiah , pendidikan kewarganegaraan bersifat antardisipliner (antar bidang ) hukum monodisipliner, karena kumpulan ilmu yang membangun ilmu kewarganegaraan ini di ambil dari berbagai disiplin ilmu.Oleh karena itu , upaya pembahasan dan pengembangannya memerlukan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi ilmu politik, hukum filspat, sosilogi, administrasi negara, ekonomi pembangunan , sejarah perjuangan bangsa dan ilmu budaya. F. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode, sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun objek formalnya. Objek material ialah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji ulang oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut. Adapun objek material dari pendidikan kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan warga negara baik yang bersifat empirik maupun non-empirik, yang meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara. Sebagai objek formalnya mencakup dua segi, yaitu segi hubungan antara warga negara dan negara ( termasuk hubungan antar warga negara ) dan segi pembelaan negara. Dalam hal ini pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan terarah pada warga negara
  • 13. Indonesia dalam hubungannya dengan negara Indonesia dan pada upaya pembelaan Negara Indonesia. Objek pembahasan pendidikan kewarganegaraan menurut keputusan Dirjen pendidikan tinggi No.43/DIKTI/Kep/2006 dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok- pokok bahasan sebagaimana dikemukakan dalam tinjauan mata kuliah (terdiri dari 8 modul ) substansi kajian pendidikan kewarganegaraan mencakup : 1. Filsafat Pancasila 2. Identitas Nasional 3. Negara dan konstitusi 4. Demokrasi Indonesia 5. Rule of Law dan HAM 6. Hak dan Kewajiban warganegara serta Negara 7. Geopolitik Indonesia 8. Geostrategi Indonesia Dengan demikian isi pembelajaran Pendidikan Kewargaan ( Civic Education) diarahkan untuk national and character building bangsa Indonesia yang relevan dalam memasuki era demokratisasi.
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tujuan Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Education) berdasarkan keputusan Dirjen Dikti No. 43 /DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi dan misi dalam kompetensi sebagai berikut : 1. Visi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembanan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa menetapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memililki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta yanah air dan bangsanya. 2. Misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiwa memantapkan kepribadiannya , agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengenbankan ilmub pengetahuan , teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral. Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, Citizenship Education, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai democrcy education. Tetapi pada umumnya pendapat para pakar tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. B. Saran Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang pendidikan kewarganegaraan serta termotivasi dan terdorong terutama dalam mengmbangkan ilmu Kewarganegaraan di hari yang akan datang.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Amin, Zainul Ittihad. 1999. Pendidikan Kewiraan (Modul). Jakarta:Universitas Terbuka. Budiardjo, Miriam. 1996. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia. Budiman, Arief. 1997. Teori Negara (Negara, Kekuasaan dan Ideologi). Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama. http : // fhspot.blogspot.com diakses 18 Februari 2012 ,19.30 WIB. http : // rachmadrevanz.com/2011/pandangan-pakar-tentang-pengertian-pendidikan- kewarganegaraan.html diakses pada 20 feb 2012 ,10.30 WIB Karsono, Dedi. 1996. Kewiraan Tinjauan Strategis Dalam Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:Grasindo. Koerniatmanto Soetoprawira, B. 1996. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Indonesia. Lembaga Ketahanan Nasional. 1980. Kewiraan. Bandung:CV. Karya Kita. Rosyada, Dede, dkk. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah. Sumarsono, dkk. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama. Ubaidillah, A, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press. Tim Dosen Unimed , Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: 2011