1. Tulisan ini membahas tentang alat penguji larutan elektrolit dan non elektrolit, dan cara membuat alat penguji sederhana untuk membedakan jenis larutan.
2. Beberapa larutan diuji menggunakan alat penguji, dan hasilnya menunjukkan larutan elektrolit kuat, lemah, serta non-elektrolit.
3. Alat penguji dapat digunakan untuk mengetahui sifat konduktifitas listrik lar
Elektrolisis larutan Kalium Iodida dan Natrium Sulfat menghasilkan perubahan warna pada masing-masing katoda dan anoda. Pada larutan KI, terbentuk iodin di anoda dan larutan bersifat basa di katoda. Sedangkan pada larutan Na2SO4, dihasilkan gas oksigen di anoda dan hidrogen serta larutan bersifat basa di katoda.
Laporan praktikum menguji aktivitas enzim katalase pada ekstrak hati ayam. Percobaan menunjukkan enzim katalase mampu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen, namun aktivitasnya dipengaruhi suhu dan pH. Pemanasan atau penambahan asam/basa dapat merusak enzim dan menghambat aktivitasnya.
Elektrolisis larutan Kalium Iodida dan Natrium Sulfat menghasilkan perubahan warna pada masing-masing katoda dan anoda. Pada larutan KI, terbentuk iodin di anoda dan larutan bersifat basa di katoda. Sedangkan pada larutan Na2SO4, dihasilkan gas oksigen di anoda dan hidrogen serta larutan bersifat basa di katoda.
Laporan praktikum menguji aktivitas enzim katalase pada ekstrak hati ayam. Percobaan menunjukkan enzim katalase mampu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen, namun aktivitasnya dipengaruhi suhu dan pH. Pemanasan atau penambahan asam/basa dapat merusak enzim dan menghambat aktivitasnya.
Sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan limbah hasil metabolisme dari tubuh. Ginjal memainkan peran penting dalam sistem ekskresi manusia dengan melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin dari darah dan mengeluarkan limbah berupa urea dan zat lainnya.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dengan melakukan pengamatan selama beberapa hari. Variabel yang diuji adalah cahaya dengan tiga tingkatannya, yaitu gelap, remang, dan terang. Hasil pengamatan akan digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaSyifa Dhila
Laporan ini memberikan ringkasan tentang percobaan untuk menguji sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan mengamati apakah larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak. Berdasarkan hasilnya, larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan praktikum biologi ini membahas percobaan Ingenhousz untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fotosintesis dan mengamati zat yang dihasilkan. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, dan kadar air mempengaruhi laju fotosintesis.
Kelompok 8 melakukan percobaan untuk menguji larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menggunakan alat penguji yang terdiri dari baterai, lampu, dan elektroda. Berdasarkan hasil percobaan, larutan yang dapat menghantarkan listrik sehingga lampu menyala dan terbentuk gelembung dianggap sebagai elektrolit kuat, sedangkan larutan yang tidak menyala namun menghasilkan gelembung dianggap elektrol
Larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantar arus listrik. Larutan NaCl, KCl, N2SO4, dan NaOH termasuk elektrolit kuat karena mampu menyalakan lampu dan menghasilkan gelembungan gas. Sementara itu, larutan Ca(OH)2, cuka, gula, dan air jeruk nipis tidak dapat menghantar arus listrik sehingga termasuk nonelektrolit atau elekt
1. Sel volta digunakan dalam berbagai peralatan listrik seperti radio, televisi, dan kendaraan. Jenis sel volta yang umum digunakan adalah sel baterai, sel aki, dan sel bahan bakar.
2. Sel baterai mengandalkan reaksi kimia antara logam dan elektrolit untuk menghasilkan arus listrik. Sel aki dapat diisi ulang setelah kehabisan daya.
3. Sel volta dapat digunakan dalam berbagai proses se
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalMustofa Hidayat
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan nasional menyebabkan lunturnya budaya Indonesia. Hal ini disebabkan kurangnya pembelajaran, komunikasi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya. Dampaknya adalah melemahnya jati diri bangsa dan klaim atas budaya Indonesia oleh negara lain. Solusinya adalah meningkatkan kesadaran nasionalisme melalui pendidikan, komunikasi, dan
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti efek Tyndall yang terlihat pada kabut dan asap rokok, gerak Brown pada susu, dialisis untuk pasien gagal ginjal, koagulasi untuk pengolahan air, elektroforesis untuk identifikasi DNA, dan adsorpsi yang digunakan pada masker gas.
Dokumen ini berisi instruksi pembuatan alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit sederhana yang terdiri dari komponen elektronika seperti lampu, baterai, kabel, elektroda, dan voltmeter yang dirakit pada papan sirkuit cetak untuk menguji berbagai larutan seperti NaCl.
Sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan limbah hasil metabolisme dari tubuh. Ginjal memainkan peran penting dalam sistem ekskresi manusia dengan melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin dari darah dan mengeluarkan limbah berupa urea dan zat lainnya.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dengan melakukan pengamatan selama beberapa hari. Variabel yang diuji adalah cahaya dengan tiga tingkatannya, yaitu gelap, remang, dan terang. Hasil pengamatan akan digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaSyifa Dhila
Laporan ini memberikan ringkasan tentang percobaan untuk menguji sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan mengamati apakah larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak. Berdasarkan hasilnya, larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan praktikum biologi ini membahas percobaan Ingenhousz untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fotosintesis dan mengamati zat yang dihasilkan. Proses fotosintesis membutuhkan cahaya, karbon dioksida, dan air untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, dan kadar air mempengaruhi laju fotosintesis.
Kelompok 8 melakukan percobaan untuk menguji larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menggunakan alat penguji yang terdiri dari baterai, lampu, dan elektroda. Berdasarkan hasil percobaan, larutan yang dapat menghantarkan listrik sehingga lampu menyala dan terbentuk gelembung dianggap sebagai elektrolit kuat, sedangkan larutan yang tidak menyala namun menghasilkan gelembung dianggap elektrol
Larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantar arus listrik. Larutan NaCl, KCl, N2SO4, dan NaOH termasuk elektrolit kuat karena mampu menyalakan lampu dan menghasilkan gelembungan gas. Sementara itu, larutan Ca(OH)2, cuka, gula, dan air jeruk nipis tidak dapat menghantar arus listrik sehingga termasuk nonelektrolit atau elekt
1. Sel volta digunakan dalam berbagai peralatan listrik seperti radio, televisi, dan kendaraan. Jenis sel volta yang umum digunakan adalah sel baterai, sel aki, dan sel bahan bakar.
2. Sel baterai mengandalkan reaksi kimia antara logam dan elektrolit untuk menghasilkan arus listrik. Sel aki dapat diisi ulang setelah kehabisan daya.
3. Sel volta dapat digunakan dalam berbagai proses se
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalMustofa Hidayat
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan nasional menyebabkan lunturnya budaya Indonesia. Hal ini disebabkan kurangnya pembelajaran, komunikasi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya. Dampaknya adalah melemahnya jati diri bangsa dan klaim atas budaya Indonesia oleh negara lain. Solusinya adalah meningkatkan kesadaran nasionalisme melalui pendidikan, komunikasi, dan
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti efek Tyndall yang terlihat pada kabut dan asap rokok, gerak Brown pada susu, dialisis untuk pasien gagal ginjal, koagulasi untuk pengolahan air, elektroforesis untuk identifikasi DNA, dan adsorpsi yang digunakan pada masker gas.
Dokumen ini berisi instruksi pembuatan alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit sederhana yang terdiri dari komponen elektronika seperti lampu, baterai, kabel, elektroda, dan voltmeter yang dirakit pada papan sirkuit cetak untuk menguji berbagai larutan seperti NaCl.
Reaksi penetralan adalah reaksi antara asam dan basa dimana ion H+ dari asam bereaksi dengan ion OH- dari basa untuk membentuk air. Jika jumlah ion H+ sama dengan jumlah ion OH-, campuran akan bersifat netral dengan pH sekitar 7. Jika ion H+ berlebih, campuran akan asam, dan jika ion OH- berlebih, campuran akan basa. Titrasi asam basa didasarkan pada reaksi penetralan ini.
1. Senyawa ionik terbentuk dari transfer elektron antar atom, membentuk ion positif dan negatif. Ikatan ionik terjadi karena tarikan antara ion berlawanan muatan.
2. Proses pembentukan NaCl sebagai contoh ikatan ionik, di mana Na melepaskan elektron menjadi Na+ dan Cl menangkap elektron menjadi Cl-. Ikatan ionik terbentuk dari tarikan antara Na+ dan Cl-.
3. Senyawa ionik memiliki sifat seperti mudah lar
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Satria Anugerah Suhendra
Makalah ini membahas tentang faktor-faktor lingkungan kerja di laboratorium yang meliputi suhu, pencahayaan, kebisingan, dan bahaya kimia. Faktor-faktor tersebut berpengaruh besar terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium."
Laporan praktikum ini membahas dua kegiatan yaitu uji larutan elektrolit dan non elektrolit serta uji larutan asam dan basa. Pada uji elektrolit dan non elektrolit, larutan dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menyala dan bergelembung sedangkan non elektrolit tidak. Pada uji asam basa, indikator pH digunakan untuk menentukan sif
Laporan ini mendeskripsikan hasil pengamatan daya hantar listrik pada enam larutan. Tiga larutan terbukti sebagai elektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung banyak, sementara tiga lainnya adalah elektrolit lemah karena hanya menghasilkan sedikit gelembung tanpa nyala lampu, kecuali satu larutan yang lampunya redup. Laporan ini menunjukkan perbedaan elektrolit kuat, lemah dan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Alat yang digunakan meliputi baterai, kabel, lampu, dan elektroda untuk mencelupkan larutan. Berdasarkan hasil percobaan, larutan dapat dikategorikan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Dokumen ini membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan, seperti larutan asam kuat, basa kuat, dan garam. Sedangkan larutan non-elektrolit tidak menghasilkan ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik, contohnya larutan gula. Larutan elektrolit dibedakan men
Eksperimen ini menguji kemampuan berbagai larutan untuk menghantarkan listrik menggunakan elektrolit tester. Larutan elektrolit seperti asam klorida dan natrium hidroksida dapat menyala terang karena mampu menghantarkan arus listrik, sementara larutan non-elektrolit seperti etanol dan gula tidak dapat bercahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, meliputi definisi, jenis, dan sifatnya berdasarkan daya hantar listrik. Dokumen ini juga menjelaskan percobaan untuk mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit serta menyimpulkan perbedaan antara keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Menguraikan pengertian kedua jenis larutan ini dan cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan hantaran listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.
Laporan hasil penelitian kimia (elektrolit dan non-elektrolit)Faizhal Prasetya
Laporan ini mengkaji larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui serangkaian percobaan. Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena hanya terdiri dari molekul. Percobaan menggunakan berbagai larutan dalam gelas ukur dan rangkaian bohlam-baterai untuk mengamati gelembung dan
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion, sementara non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion. Kekuatan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya, semakin besar derajat ionisasi semakin kuat kemampuan menghantarkan listriknya.
Similar to Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit (20)
3. 1.1. Latar Belakang
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau
serbasama. Apabila 2 sendok makan gula putih (pasir) dilarutkan ke dalam
segelas air, maka akan menjadi larutan gula. Larutan berdasarkan daya hantar
listriknya terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Zat –zat
elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh
diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit,
dan air garam. Selain itu kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-
larutan di atas bisa menghantarkan listrik jika disambungkan dengan alat uji
tertentu.
Alat uji elektrolit adalah suatu alat sederhana yang dapat di buat untuk
menguji apakah larutan itu bersifat elektrolit (menghantarkan listrik) atau
nonelektrolit (tidak dapat menghantarkan listrik). Bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan alat penguji larutan eletrolit dan Non Elektrolit pun mudah
untuk didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan larutan yang di uji
dengan alat penguji larutan elektrolit dan non eletrolit kita dapat mengetahui
larutan itu menghantarkan listrik atau tidak dapat menghantarkan listrik.
4. 1.3. Tujuan Penulisan
Karya tulis yang berjudul “Alat Penguji Larutan Elektrolit dan Non
Eletrolit” disusun dengan tujuan:
1. Mengetahui jenis-jenis larutan elektrolit
2. Mengetahui jenis-jenis larutan nonelektrolit
3. Mengetahui kegunaan alat uji yang dirangkai
1.2. Rumusan Masalah
Karya tulis yang berjudul “Alat Penguji Larutan Elektrolit dan Non
Elektrolit” mengangkat beberapa permasalahan yaitu:
1. Apakah kegunaan dari alat uji elektrolit?
2. Bagaimana cara menentukan jenis larutan elektrolit dengan larutan
nonelektrolit?
5. 1.4. Metode
Karya tulis yang berjudul “Alat Penguji Larutan Elektrolit dan Non
Eletrolit” menggunakan metode study pustaka serta menggunakan teknik
pengumpulan data sebanyak-banyaknya. Adapun data-data tersebut penulis
peroleh dari buku-buku dan internet guna menambah ilmu pengetahuan bagi
penulis.
1.5. Sistematika
Bab 1 PENDAHULUAN terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika.
Bab 2 DASAR TEORI terdiri dari pengertian larutan, larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit
Bab 3 PERENCANAAN ALAT terdiri dari alat dan bahan, biaya dan cara
pembuatan bahan
Bab 4 PERCOBAAN terdiri dari tujuan, landasan teori, alat dan bahan, hasil
pengamatan, pembahasan dan kesimpulan.
Bab 5 PENUTUP
7. 2.1. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan
pelarut. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi ( tersebar secara
merata ) dalam zat pelarut.Zat terlarut mempunyai jumlah yang
lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute.
Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase
pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut
mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut
di sebut solvent.
Contoh larutan:
1. H2O (Hidrogen)
2. HCl (Asam Klorida)
3. H2SO4 (Asam Sulfat)
4. NO32- (Nitrat)
8. 2.2. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau
timbulnya gelmbung gas dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala –
gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.
Contoh Larutan Elektrolit:
1. HCl
2. HBr
3. HNO3
4. CH3COOH
5. Al(OH)3
6. Na2CO3.
• Penggolongan Larutan Elektrolit:
1. Elektrolit Kuat
• Ciri-Ciri :
1) Terionisasi sempurna
2) Menghantarkan arus listrik
3) Lampu menyala terang
4) Terdapat gelembung gas
9. Larutan elektrolit kuat dapat berupa :
1. Asam Kuat : HCl, H2SO4, HNO3, HClO4
2. Basa Kuat : NaOH, KOH, Ca(OH)2
3. Garam : NaCl, K2SO4, CaCl2
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari sisa asam dan basa dengan reaksi
sebagai berikut:
Asam + Basa ---> Garam + H2O misal,
2HCl + Ca(OH)2 ---> CaCl2 + 2H2O
dari reaksi di atas terlihat garam tersusun dari gabungan Cl- sebagai ion
negatif (anion) dan Ca2+ sebagai ion positif (kation)
2. Elektrolit Lemah
Ciri-Ciri :
1) terionisasi sebagian
2) menghantarkan arus listrik
3) lampu menyala redup
4) terdapat gelembung gas
10. Daya hantarnya buruk dan memiliki derajat ionisasi (kemampuan
mengurai menjadi ion-ionnya) kecil. Makin sedikit yang terionisasi, makin
lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya reaksi berjadal dua
arah. Di satu sisi terjadi peruraian dan di sisi lain terbentuk kembali ke
bentuk senyawa mula-mula.
Contoh larutan elektrolit lemah adalah semua asam lemah dan
basa lemah. Asam adalah yang menghasilkan/melepas H+ dan basa yang
menghasilkan OH- atau menangkap H+
11. 2.3. Larutan Nonelektrolit
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada
gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan
yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan nonelektrolit.
Ciri-Ciri Larutan Nonelektrolit :
1) Tidak terionisasi
2) Tidak menghantarkan arus listrik
3) Lampu tidak menyala
Contoh Larutan Nonelektrolit :
1) C6H12O6 (amilum/karbohidrat)
2) C12H22O11, CO(NH2)2 (Urea)
3) C2H5OH (Alkohol/etanol)
4) C6H12O6 (Glukosa)
13. 3.1. Alat dan Bahan
Bahan :
1. Air Perasan Jeruk Nipis
2. Air Kopi
3. Air Garam
4. Air Gula
5. Air Murni
6. Air Sabun
7. Air Pocari Sweat
8. Minyak Goreng
Air Teh
Alat :
1. Alat Penguji
2. Gelas plastik
3. Batang pengaduk
3.2. Biaya
Alat :
1. Lampu kecil 1 = Rp. 1000
2. Kabel = Rp. 3000
3. Rumah lampu 1 buah = Rp. 1.000
4. Baterai besar 2 buah = Rp. 9.200
5. Paku 2 biji 7 cm = Rp. 2.400
Bahan :
· Jeruk nipis ½ kg = Rp. 4.000
· Pocari sweat = Rp. 1.000
· Jeruk nipis = Rp. 4.000
TOTAL = Rp. 25.600
14. 3.3. CARA PEMBUATAN ALAT
Langkah-langkah pembuatan alat penguji elektrolit :
1. Siapkan Alat dan bahan yang di gunakan
2. Satukan dua baterai dari ujung ke ujung lalu tutup baterai dengan lakban
hitam agar menyatu.
3. Pasang rumah lampu pada lampu yang di inginkan. Pasang kabel pada
ujung baterai sebelah kiri dan pasang kabel satunya pada rumah lampu
sebelah kiri.
4. Gunakan kabel yang lain, pasang kabel pada bagian kanan rumah lampu.
Lalu pasang ujung kabel lainnya pada paku.
5. Pasang kabel lagi pada baterai sebelah kanan dan sambungkan sisi
lainnya pada paku yang lainnya.
6. Alat pun jadi dan kemudian di uji. Hias alat se-kreatif mungkin agar
menarik.
15. 3.4. Data Pengamatan
No Larutan Terang Redup Tidak
menyala
Gelembung Sifat Larutan
1 Air Perasan
Jeruk Nipis
- -
v
Ada Elektrolit
lemah
2 Air Kopi - -
v
Ada Elektrolit
lemah
3 Air Garam V - - Ada Elektrolit Kuat
4 Air Gula - -
v
Tidak ada Non elektrolit
5 Air Murni - -
v
Tidak ada Non elektrolit
6 Air Sabun - -
v
Ada Elektrolit
lemah
7 Air Pocari
Sweat
- -
v
Ada Elektrolit
lemah
8 Minyak
Goreng
- -
v
Tidak ada Non Elektrolit
9 Air Teh - -
v
Ada Elektrolit
Lemah
16. 3.5. Pembahasan
1. Air perasan jeruk Nipis mengeluarkan gelembung tetapi lampu tidak
menyala, termasuk elektrolit lemah.
2. Air kopi mengeluarkan gelembung tetapi lampu tidak menyala, termasuk
elektrolit lemah.
3. Air garam mengeluarkan gelembung dan membuat lampu menyala terang,
termasuk elektrolit kuat.
4. Air gula tidak menghasilkan gelembung maupun dapat membuat lampu
menyala, termasuk ke dalam non elektrolit.
5. Air murni tidak menghasilkan gelembung maupun dapat membuat lampu
menyala, termasuk ke dalam non elektrolit.
6. Air sabun menghasilkan gelembung tetapi tidak membuat lampu menyala,
termasuk elektrolit lemah.
7. Air pocari sweat menghasilkan gelembung tetapi tidak membuat lampu
menyala, termasuk elektrolit lemah.
8. Minyak goreng tidak menghasilkan gelembung maupun menyalakan
lampu, termasuk non eletrolit.
9. Air teh menghasilkan gelembung tetapi tidak membuat lampu menyala,
termasuk elektrolit lemah.
18. 4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya,
penulis dapat ikut menyimpulkan:
Fungsi alat penguji elektrolit untuk mengetahui larutan itu bersifat
elektrolit atau non elektrolit. Untuk mengetahui larutan itu bersifat
elektrolit atau non elektrolit dapat dilihat dari reaksinya. Apabila nyala
lampu terang dan gelembung yang dihasilkan banyak, berarti larutan
tersebut termasuk Larutan Elektrolit Kuat. Apabila nyala lampu
redup/tidak menyala dan gelembung yang dihasilkan sedikit, berarti larutan
tersebut termasuk Larutan Elektrolit Lemah. Apabila lampu tidak menyala
dan tidak ada gelembung, berarti larutan tersebut termasuk Larutan
Nonelektoli
19. 4.2. SARAN
Harapan penulis dari simpulan tersebut yaitu, penulis dapat
merumuskan beberapa saran, diantaranya :
1. Hendaknya kita mengetahui tidak hanya jenis larutan yang hanya
berbentuk air, diharapkan lebih spesifik beserta penggunaannya.
2. Sebaiknya, Dalam setiap larutan atau cairan yang kita konsumsi
pasti mengandung larutan elektrolit ataupun tidak, dan lebih baik
mengkonsumsi larutan yang mengandung ion (Elektrolit).
3. Hendaknya, Penjelasan lebih mendetil dan terperinci sehingga
dapat membantu pembaca untuk memahaminya secara mendalam.
20. DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo,Unggul. 2013Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta.Erlangga.
http://tsidha.blogspot.com/2012/07/laporan-praktikum-larutan-elektrolit.html
http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.html
http://jamalkimia.blogspot.co.id/2012/03/makalah-larutan-elektrolit.html
http://aandira126.blogspot.co.id/2013/10/laporan-hasil-percobaan-larutan.html
https://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-
praktikum-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/