Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan nasional menyebabkan lunturnya budaya Indonesia. Hal ini disebabkan kurangnya pembelajaran, komunikasi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya. Dampaknya adalah melemahnya jati diri bangsa dan klaim atas budaya Indonesia oleh negara lain. Solusinya adalah meningkatkan kesadaran nasionalisme melalui pendidikan, komunikasi, dan
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxafifahdhaniyah
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI
menjelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan dan ada unsur negara federalis. Slide ini juga berisikan sejarah perjalanan negara kesatuan Indonesia dan perjuangan para pendiri / founding fathers untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang merdeka. Terima kasih
materi presentasi sejarah indonesia kelas xi ( semester 2).
berisikan tentang perjalanan bangsa indonesia menuju proklamasi, dari peristiwa rengasdengklok hingga pegangsaan timur.
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxafifahdhaniyah
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI
menjelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan dan ada unsur negara federalis. Slide ini juga berisikan sejarah perjalanan negara kesatuan Indonesia dan perjuangan para pendiri / founding fathers untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang merdeka. Terima kasih
materi presentasi sejarah indonesia kelas xi ( semester 2).
berisikan tentang perjalanan bangsa indonesia menuju proklamasi, dari peristiwa rengasdengklok hingga pegangsaan timur.
Alif Nugroho
19060484043
if a child someho survived and grew up in the wilderness without any human contact, how "human" would they be without the influene of society and culture.
Judul : Manusia dan Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
1. 5
Rendahnya Kesadaran Generasi Muda Akan Budaya Daerah
Dan Budaya Nasional
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi, dan akal manusia, dilansir dari Wikipedia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Lunturnya Budaya
‘Luntur’ disini berarti kebudayaan bangsa di masyarakat sudah mulai luntur, karena
masyarakat, khususnya para pemuda, lebih cenderung meniru budaya-budaya luar daripada
budaya asalnya sendiri. Anak-anak remaja lebih sering menggunakan gaya pakaian yang
merupakan kebudayaan barat, seperti remaja perempuan lebih senang menggunakan celana
pendek, mereka melakukan itu agar terlihat lebih cantik, padahal salah karena hal tersebut tidak
menutup aurat. Faktanya, itu telah menyalahi budaya bangsa karena budaya bangsa terkenal
dengan sopan santun dalam berpakaian.
2. 5
Apa penyebabnya?
1. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal kini terbilang turun drastis, mereka lebih
memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai perkembangan zaman. Budaya asing mereka
anggap lebih keren dan lebih praktis.
2. Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi kesalah-pemahaman
perihal budaya yang dianut. Minimnya komunikasi juga sering menyebabkan perselisihan antar
suku, yang akhirnya berdampak pada turunnya ketahanan budaya bangsa. Komunikasi antar
masyarakat pun penting dengan saling mengenalkan budaya ke masyarakat lain, juga ke generasi
penerus agar budaya itu tetap hidup dan lestari.
3. Kurangnya pembelajaran budaya
Memang betul dalam pembelajaran kita saat ini anak usia dini telah mempelajari budaya
yang masuk dalam mata pelajaran di sekolahnya. Namun banyak juga yang tidak menanggap
penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pelajaran budaya ini, kita dapat membangun
budaya bangsa serta cara beradaptasi dengan budaya lokal di tengah perkembangan zaman ini.
Dampak apa saja yang ditimbulkan?
Dampaknya, remaja Indonesia mulai kehilangan jati dirinya sebagai rakyat Indonesia yang
memegang teguh Budaya Indonesia. Budaya daerah mulai luntur, seperti tarian tarian daerah,
kesenian daerah, dan adat daerah, begitu juga dengan budaya seperti budaya gotong royong,
budaya tolong menolong, dan lainnya.
Di sisi lain, ada negara lain yang mengklaim Budaya Indonesia sebagai bagian dari budaya
mereka, itu adalah kesalahan besar. Lagi-lagi peran remaja diperlukan dalam pelestarian budaya
agar tidak diambil begitu saja oleh negara lain.
Rendahnya kesadaran ini akan menyebabkan budaya itu punah, dengan tidak diteruskannya
kepada generasi muda atau generasi penerus. Juga berakibat terhadap turunnya moral bangsa,
3. 5
turunnya nilai religius remaja, turunnya sikap saling menghargai antar masyarakat dan banyak
lagi.
Berikut adalah dampak dari lunturnya budaya asing yang menyebabkan budaya kita diklaim atau
dieksploitasi oleh pihak asing:
– Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
– Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
– Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
– Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
– Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
Merumuskan Kebijakan Alternatif untuk Mengatasi Masalah
1. Masuknya budaya asing dalam kehidupan masyarakat tanpa adanya filterisasi secara
seksama
Generasi muda saat ini
lebih mengutamakan kemewahan
terutama dalam berpakaian yang
nantinya dapat menunjukkan
status social atau kasta mereka
masing-masing.
2. Pesatnya perkembangan jaman
yang disertai perkembangan
IPTEK ternyata tidak selamanya
menguntungkan bangsa
4. 5
Keuntungan dan Kerugian
Kebijakan Tersebut
1.Kemewahan terutaman dalam
berpakaian
Keuntungan
Kita semakin mendapatkan banyak wawasan mengenai busana-busana seputar dunia.
Kerugiannya
Pakaian/busana adat di Indonesia semakin membuat besarnya peluang untuk punah
karena jarang untuk kita melestarikan busana khas Indonesia.
2. Pertunjukan musik modern di televisi
Keuntungan
Mempermudah perkembangan informasi musik modern berbagai negara di dunia.
Kerugiannya
Lunturnya budaya Indonesia akibat banyaknya orang lebih memilih hal baru dengan
banyaknya orang yang lebih memilih musik modern.
Solusi
Kita sebagai remaja seharusnya lebih mencintai budaya kita sendiri, jangan hanya karena budaya
kita diakui oleh negara lain baru bergerak, unjuk diri dengan berkoar-koar di media sosial, tanpa
melakukan aksi nyata untuk mempertahankan budaya tersebut. Setidaknya mari kita mulai ikut
melestarikan Budaya Indonesia dari dalam diri sendiri, seperti mencintai budaya, musik, film, hal
hal lain dari negeri kita sendiri.
Sebagai remaja mungkin kita bisa mengemas budaya indonesia yang sebelumnya terlihat kuno
dan biasa saja, sehingga menjadi lebih menarik. Entah dengan aransemen atau tarian, sehingga
budaya ini mempunyai nilai lebih di mata orang banyak, agar lebih dilirik dan dicintai oleh
rakyat Indonesia.
Beberapa solusi mengantisipasi hal ini adalah :
Bersikap kritis terhadap budaya asing yang merusak.
5. 5
Meningkatkan pengetahuan dan teknologi yang disertai peningkatan iman dan takwa.
Menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat.
Menanamkan dan mengamalkan ajaran agama.
Melaksanakan supremasi hukum.
Selektif terhadap segala budaya asing.
Cara ini dapat kita lakukan melalui ceramah, dialog, diskusi maupun penyampaian melalui media
elektronik dan media cetak, misalnya :
Melalui keteladanan, yaitu memberikan contoh sikap perilaku yang mengutamakan
kepentingan nasional sehingga muncul rasa nasionalisme. Contohnya, mengadakan
upacara tiap hari Senin atau memberikan penghargaan bagi para penari tradisional.
Edukasi, yaitu memberikan pendidikan formal maupun informal kepada seluruh lapisan
masyarakat terutama generasi muda. Contohnya, mendirikan ekskul tari tradisional di
sekolah.
Menciptakan komunikasi demi terciptanya kesatuan pemahaman tentang nilai budaya.
Contohnya, mengadakan pertunjukan wayang kulit yang isi ceritanya tentang moral
kehidupan.
Melaksanakan pengelolaan kebudayaan. Contohnya, mendirikan museum batik yang
terdiri dari seluruh hasil karya batik Indonesia.
6. 5
Meningkatkan pengetahuan dan teknologi yang disertai peningkatan iman dan takwa.
Menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat.
Menanamkan dan mengamalkan ajaran agama.
Melaksanakan supremasi hukum.
Selektif terhadap segala budaya asing.
Cara ini dapat kita lakukan melalui ceramah, dialog, diskusi maupun penyampaian melalui media
elektronik dan media cetak, misalnya :
Melalui keteladanan, yaitu memberikan contoh sikap perilaku yang mengutamakan
kepentingan nasional sehingga muncul rasa nasionalisme. Contohnya, mengadakan
upacara tiap hari Senin atau memberikan penghargaan bagi para penari tradisional.
Edukasi, yaitu memberikan pendidikan formal maupun informal kepada seluruh lapisan
masyarakat terutama generasi muda. Contohnya, mendirikan ekskul tari tradisional di
sekolah.
Menciptakan komunikasi demi terciptanya kesatuan pemahaman tentang nilai budaya.
Contohnya, mengadakan pertunjukan wayang kulit yang isi ceritanya tentang moral
kehidupan.
Melaksanakan pengelolaan kebudayaan. Contohnya, mendirikan museum batik yang
terdiri dari seluruh hasil karya batik Indonesia.