SlideShare a Scribd company logo
LAPORANPRAKTIKUM
KONSEP DASAR IPA 1
Dosen Pengampu : Kartika Christy S, M.Si.
Disusun Oleh :
Winahyu Arif Wicaksono
K7112269
22
II C
KELOMPOK 4
PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah
dan rahatnya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan Laporan Praktikum IPA 1 sebagai
Tugas Prasyarat Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 1. Tak lupa saya ucapkan terima kasih pada :
1. Ibu Kartika Chrsty S, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Konsep Dasar
IPA 1 yang telah memberikan bimbingan.
2. Kakak kakak asisten dosen yang telah membimbing dalam melakukan praktikum
3. Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya
4. Teman Teman Kelompok 4 yang telah membantu saya dengan sabar
5. Saudara Opie Meilana yang senantiasa mengingatkan dan memberi motivasi kepada
saya
Saya menyadari dalam pembuatan Laporan Praktikum IPA 1 ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu saya berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sekalian guna menyempurnakan tugas berikutnya.
Kebumen, 28 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
LAPORAN PRAKTIKUM
A. KEGIATAN 10 DAYA HANTAR LISTRIK ...................................... 3
B. KEGIATAN 11 RESPIRASI .................................................
C. KEGIATAN 12 UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN
DALAM MAKANAN............................................................................ 3
D. KEGIATAN 13 AMANKAH MAKANANKU .................................... 8
E. KEGIATAN 14 TEKANAN DARAH MANUSIA ............................... 13
F. KEGIATAN 15 EKOSISTEM .................................................................. 18
PENUTUP .....................................................................................................
LAMPIRAN FOTO .......................................................................................
KEGIATAN 10
DAYA HANTAR LISTRIK
1. Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
I. Tujuan :
1. Dapat membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
2. Dapat membedakan larutan asam dan basa
II. Landasan Teori
1. Larutan adalah campuran homogen ( serba sama ) yang komponennya terdiri
ataszat pelarut dan zat terlarut
2. Bedasarkan daya hantarnya larutan dapat di bagi menjadi dua yaitu larutan yang
menghantarkan listrik( larutan elektrolit) dan larutan yang tidak menghantarkan
listrik (non-elektrolit)
3. Larutan elektlorit dalam pengujian memiliki ciri ciri adanya gelembung gas dan
lampu indicator menyala.
4. Larutan elektrolit di katakana kuat apabila nala lampu terang dan terdpat banyak
gelembung, sedang larutan elektrolit lemah di tandai dengan terdapat sedikit
gelembung dan nyala lampu redup atau bahkan tidak menyala
5. Pada larutan elektrolit kuat seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion sehinga
dapat menghantarkan listrik lebih banyak yang menyebabkan nyala lampu terang.
Sedangkan pada larutan elektrolit lemah molekunya tidak terurai menjadi ion-ion
dengan sempurna sehingga tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik.
6. Larutan non elektrolit terjadi karena molekul molekulnya tidak terionisasi dalam
larutan sehingga tidak terdapat ion ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan
listrik.
7. Teori elektrolit yang di kemukakan Arrhenius adalah larutan elektrolit dalam air
terdisolasi ke dalam partikel bermuatan listrik positif dan negative yang di sebut ion
positif dan ion negative. Jumlah ion + akan sma dengan ion – sehingga muatan ion
dalam larutan bermuatan netral. Ion inilah yang bertugas menghantarkan listrik.
8. Arrhenius pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat-zat y ang dalam
air melepaskan ion hidronium (H3O+) sedangkan basa melepaskan ion hidroksida
(OH-).
9. Sifat-sifat asam adalah dalam air menghasilkan ion H3O+, mempunyai rasa masam,
elektrolit, korosif dan bereaksi dengan indikator menyebabkan perubahan warna.
Indikator pH < 7
10. Sifat-sifat basa adalah dalam air menghasilkan ion OH-, mempunyai rasa pahit dan
licin, elektrolit, korosif dan bereaksi dengan indikator menyebabkan perubahan
warna. Larutan bersifat basa bila pH > 7
11. pH adalah derajat keasaman suatu larutan. Makin besar konsentrasi ion hidronium,
makin kecil nilai pH dan sebaliknya.
III. Alat dan Bahan
Percobaan Elektrolit
A. Alat
1. Alat penguji elektrolit
2. Gelas kimia
3. Baterai
B. Bahan
1. Air suling
2. Garam Dapur
3. Asam Sulfat
4. Natrium Hidroksida
5. Gula Pasir
6. Asam Cuka
7. Air Sumur
8. KoH
Percobaan Asam Basa
A. Alat
1. Alat penguji elektrolit
2. Gelas kimia
3. Baterai
B. Bahan
1. Air suling
2. Garam Dapur
3. Asam Sulfat
4. Natrium Hidroksida
5. Gula Pasir
6. Asam Cuka
7. Air Sumur
8. KoH
9. Spiritus
10. lugol
IV. Langkah Kerja Percobaan Elektrolit :
1. Menyusun alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik
2. Memasukkan 50 ml air suling ke dalam gelas kimia, kemudian menguji daya
hantarnya, mencatat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada electrode.
3. Membersihkan electrode dengan air dan mengeringkannya. Dengan cara yang sama,
menguji daya hantar larutan lain yang tersedia (melihat tabel)
V. Hasil Pengamatan
No Larutan uji Daya hantar
listriknya
1 Larutan garam dapur +++
2 Larutan asam Sulfat ++
3 Larutan Kaliumhidroksida +++
4 Larutan gula =
5 Larutan asam cuka ++
6 Air ledeng =
7 Air suling =
8 Alkohol 70 % =
9 Lugol +
10 Spiritus =
Keterangan
1. (-) larutan non elektrolit tanpa gelembung
2. (+) larutan elektrolit lemah , gelembung sedikit
3. (++) larutan elektrolit sedang gelembung banyak lampu redup
4. (+++) larutan elektrolit kuat gelembung banyak lampu terang
VI. Pembahasan
Menurut svante A arhenius dalam (Michael Purba, 2004:71) mengatakan bahwa larutan
elektrolit dapat menghantarkan listrikkarena mengandung ion ion yang dapat bergerak bebas. Ion
ion tersebutlah yang menghantarkan listrik melalui larutan. Pada percobaan A ( uji elektrolit dan
non elektrolit ) ditemukan bahwa
1. Larutan garam dapur dapat menghantrkan listrik dengan baik karena saat alat penguji
elektrolit di masukan terdapat gelembung di sekitar katoda yang cukup banyak, selain itu
lampu indicator juga menyala dengan terang.
2. Larutan asam Sulfat dapat menghantrkan arus listrik. Hal ini terbukti denga adanya
gelembung di sekitar electrode dan bolam lampu indicator menyala
3. Larutan gula pada saat pengujian lampu indicator tidak menyala dan juga tidak
ditemukan pula gelembung udara pada electrode sehingga dapat di simpulkan bahwa
larutan gula tidak termasuk larutan elektrolit tetapi larutan non elektlorit.
4. Larutan asam cuka dapat menghantarkan arus listrik terbukti dengan adanya gelembung
gelembung gas pada electrode dan lampu menyala pada lampu indicator.
5. Air sumur dan air ledeng tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terdapat
gelembung gelembung dan indicator lampu tidak menyala. Hal ini di sebabkan air sumur
telah tercampur mineral mineral dalam tanah yang membentuk ikatan kimia baru
sehingga menghambat terjadinya ionisasi.
6. Air suling murni atau aquades tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terdapa
gelembung maupun tanda lampu indicator yang menyala. Hal ini di sebabkan tidak
terjadi proses ionisasi pada unsur H2O
7. Dalam larutan KoH teradi proses ionisasi secara sempurna hal ini membuktikan bahwa
larutan KoH merupakan larutan elektrolit, dengan bersinarnya lampu indicator dengan
terang dan banyak terdapat gelembung di sekitar electrode
Pertanyaan
A. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan
Jawab : gejala yang terjadi pada larutan sehingga dapat menghantarkan listrik karena
pada larutan elektrolit molekul molekulnya terionisasi dan terurai menjadi ion ion
positif dan negative sehingga ion ion tersebutlah yang berperan dalam menghantarkan
listrik ke electrode. Sedang pada larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi.
2. Kelompokan bahan bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non-elektrolit
Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
Larutan garam dapur
Larutan asam Sulfat
Larutan Kalium Hidroksida
Larutan asam cuka
Lugol
Larutan gula
Alkohol 70 %
Spiritus
Air ledeng
Air suling
3. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini
Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa
a. Bedasarkan kemampuan daya hantar listriknya larutan dapat di golongkan menjadi
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
b. Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena terjadi
proses ionisasi. Sedang larutan non elektrolit tidak dapat menghantakan listrik.
c. Larutan elektrolit di tandai dengan menyalanya lampu indicator electrode dan terdapat
gelembung di sekitar electrode sedangkan larutan non elektrolit ditandai dengan tidak
menyalanya lampu indicator dan tidak terdapat gelembung di sekitar electrode
Uji Larutan Asam dan Basa
I. Cara kerja
1. Membuat larutan uji (seperti dalam tabel) ke dalam gelas kimia
2. Meneteskan larutan menggunakan pipet ke dalam suatu wadah
3. Menguji menggunakan kertas lakmus merah dan biru.
4. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi jika kertas lakmus berubah warna.
II. Hasil Pengamatan
NO LARUTAN UJI ASAM BASA NETRAL PH
1 Larutan garam dapur V 4,8
2 Larutan asam sulfat V 4,3
3 Larutan kalium hidroksida
4 Larutan gula V 7
5 Larutan asam cuka V 2,8
6 Air sumur
7 Air ledeng V 6,7
8 Air suling V 6,1
9 Alkohol 70 % V 3,8
11 Lugol V 2,3
12 Spiritus V 5,9
13 KOH V 10,4
Keterangan :
Bila larutan berwarna ungu atau bening, berarti bersifat netral
Bila larutan berwarna hijau - biru, berarti bersifat basa
Bila larutan berwarna kuning - merah, berarti bersifat asam
III. Pembahasan
Menurut arhenius ( dalam Michael purba 2006) menyatakan bahwa konsep asam adalah
suatu suatu spesies yang dapat melepaskan atau meningkatkan ion H+ (ion hydrogen) atau ion
H3O- ( ion hydronium) jika dilarutkan ke dalam air. Sedangkan basa adalah suatu spesies yang
dapat melepaskan atau menambah OH( ion hidrolesil) jika di larutkan ke dalam air.
Dalam percobaan B tentang asam basa dari data hasil pengamatan dapat di ketahui bahwa
ternyata larutan memiliki sifat asam, basa, atau netral. Untuk mengetahui sifat larutan kita bias
menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Namun dalam pengujian kali ini kita menggunakan
pH meter karena hasilnya lebih akurat. Benda atau larutan di katakana asam apabila indicator
pada pH meter menunjukan angka di bawah 7 dan apabila indicator menunjuk angka di atas 7
maka larutan tersebut bersifat basa. Dari data yang diperoleh dapat di simpulkan bahwa
1. Larutan nertal memiliki pH antara 6-7 yang terdiri dari gula, air sumur, air ledeng, air
suling , dan alcohol 70%
2. Larutan basa adalah larutan yang memiliki pH di atas 7 yang terdiri dari larutan garam
dapur, dan KoH
3. Larutan asam adalah larutan yang memiliki pH di bawah 6 yang terdiri dari asam sulfat,
asam cuka, dan spiritus
Pertanyaan
Larutan Asam dan Basa
1. Apakah semua larutan yang anda teliti bersifat asam atau basa ?adakah yang
bersifat netral ?
Jawab: salam pengujian larutan asam dan basa larutan yang bersifat asam terdiri dari
: larutan asam sulfat, larutan asam cuka, larutan spiritus, alcohol sedangkan yang
bersifat basa terdiri dari larutan KOH. Terdapat pula larutan yang bersifat netral yaitu
larutan gula, air sumur , air ledeng dan air sulintg ( aquades)
2. Indicator apakah yang terjadi pada kertas lakmus merah dan biru ketika di
celupkan dalam larutan uji? Jelaskan
Pada percobaan yang di lakukan kemarin kami tidak menggunakan kertas lakmus
dalam pengujian namun menggunakan pH meter dengan ketentuan apabila pH meter
menunjukan angka di bahwa 6 maka larutan bersifat asam , dan akan bersifat basa
apabila menunjukan angka di atas 7 . larutan akan di katakatakan netral jika
menunjukan angka di antara 6-7 . secara teori indicator pada kertas lakmus adalah
Lakmus merah dan biru akan berubah bening apabila larutan tersebut netral
Lakmus merah akan menjadi biru dan lakmus biru akan tetap menjadi biru
apabila larutan tersebut basa.
Larutan biru akan menjadi merah dan lakmus merah akan tetap merah
apabila larutan tersebut asam
3. Tariklah kesimpulan percobaan ini
Larutan asam memiliki pH di bawah 6 dan larutan basa memiliki pH di atas 7 sedang
larutan netral memiliki pH di antara 6-7
Daftar Pustaka
Michael purba.2006. Kimia untuk SMA Kelas X 1B. Jakarta : Erlanga
Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta : Universitas Sebelas Maret
KEGIATAN 11
Kegiatan 11
Kegiatan Respirasi
A. Merakit Model Sistem Pernafasan
I. Tujuan :
1. Mendemonstrasikan proses pernafasan pada manusia dengan model sistem
pernafasan.
2. Menjelaskan factor yang mempengaruhi kecepatan pernafasan.
II. Landasan Teori
1. Secara sederhana respirasi disebut pula pernapasan yang berfungsi untuk
menghirup oksigen dari luar tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari
dalam tubuh
2. Secara umum proses respirasi menghirup udara dari hidung kemudian masuk
ke paru paru yang kemudian akan mengembangkan paru paru disertai
kontraksi di otot dada dan paru paru dan berkembangnya diafragma kemudian
ketika mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh diagrafma akan mengempis
dan paru paru juga akan mengempis sehingga udara terdorong ke luar dari
tubuh.
3. Respirasi dapat di bedakan menjadi respirasi luar dan respirasi dalam.
4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan adalah jenis kelamin,
aktifitas tubuh, usia dan tingkat kesehatan.
5. Secara normal laju pernapasan orang dewasa kira kira antara 15-25 kali/menit
III. Alat dan Bahan
1. Gelas plastik besar bening diameter 10 cm.
2. Selang plastic diameter 7 mm.
3. Balon
4. Karet gelang
5. Plastisin
6. Gunting
7. Stopwatch/ jam tangan
IV. Cara Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
2. Memotong selang plastic menjadi dua dengan panjang 15 cm dan 5 mm.
3. Meniup balon berulang kali sehingga balon menjadi lembek/lemes.
4. Mengikat balon yang telah ditiup tersebut pada kedua ujung selang plastic
yang telah dipotong tadi dengan menggunakan karet gelang. Mengikat kuat
sehingga balon tidak terlepas.
5. Melubangi alas gelas sehingga sesuai dengan besarnya besarnya plastik.
6. Memasukkan ujung selang plastik yang tidak ada balonnya ke dalam lubang
gelas plastik sehingga posisi balon ada ditengah-tengah gelas plastik.
Mengusahakan tidak ada ruang yang memungkinkan udara masuk lewat
lubang pada gelas plastic sekitar lubang dan selang diberi plastisin.
7. Menutup permukaan gelas plastic dengan balon yang direntangkan dan
mengikat secara rapih dengan menggunakan karet gelang.
V. Hasil Pengamatan
No Posisi Pengamatan
1. Keadaan normal Balon Tetap
2. Balon penutup ditekan Balon Mengempis
3. Balon penutup ditarik Balon Mengembang
VI. Pembahasan
Percobaan Merakit model system pernapasan
Percobaan ini memperagakan proses pernapasan manusia. Model
pernapasan manusia ini di buat dari botol bekas yang diberi balon sebagai paru
paru dan diafragma dan selang plastic di ibaratkan sebagai trakea. Prinsip kerja
dari model ini adalah ketika diafragma di tarik maka balon akan mengembang
mengisi kekurangan udara di dalam botol , udara masuk melalui selang dan
mengisi balon sehingga akan mengembang. Ketika balon diafragma di tekan
balon akan mengempis akibat tekanan dan udara akan keluar dari balon. Hal ini
sesuai dengan system pernapasan pada tubuh manusia. Dimana diafragma akan
menarik paru paru sehingga udara masuk , kemudian diafragma menekan paru
paru sehingga udara keluar.
VII. Pertanyaan
1. Tariklah selang plastic dan amati apa ang terjadi dengan kedua balon yang berada
di dalam gelas
Ketika di tarik balon dalam plastic akan mengembang
2. Dornglah plastic dan amati apa yang akan terjadi
Ketika di dorog balon dalam plastic akan mengempis
B. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan
I. Cara kerja :
1. Melakukan kegiatan ini dengan dua orang. Satu sebagai pengamat dan satunya
sebagai pencatat waktu dan satu orang lagi sebagai pengamat.
2. Menghitung kecepatan dengan menghitung jumlah gerakan napasnya sedang dalam
keadaan istirahat selama satu menit, dua menit, dan tiga menit.
3. Lari-lari di tempat selama satu menit, kemudian menghitung kecepatan pernafasannya
selama satu menit.
4. Istirahat sampai napas normal kembali.
5. Melakukan lari-lari di tempat selama dua menit, kemudian menghitung kecepatan
pernapasannya selama satu menit.
6. Mengulangi nomor 4 dan kemudian mengulangi nomor 5 dengan waktu lari-lari
ditempat selama tiga menit.
7. Mencatat hasil pengamatan.
II. Hasil Pengamatan
Sample : winahyu Arif W dan Zahra Marifatul L
No Waktu (menit) Kecepatan pernapasan
Laki-laki Perempuan
1. Istirahat 0 menit 22 48
2. 1 menit 38 58
3. 2 menit 59 67
4. 3 menit 67 78
III. Pembahasan
Percobaan faktor yang mempengaruhi pernapasan
Faktor yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan pernapsan manusia
adalah jenis kelamin, umur, aktifitas dan kesehatan. Setelah di lakukan percobaan
maka dapat di ketahui bahwa
1. Jenis kelamin laki laki lebih sedikit interval pernapsannya di banding
wanita. Hal ini di karenakan paru paru laki laki memiliki kapasitas dan
ukuran yang lebih besar di banding perempuan
2. Umur juga memiliki kontribusi dalam interval pernapasan. Anak yang
berumur lebih muda secara umum akan bernapas secara normal antara 15-
25 kali per menit. Sedang orang tua dan anak anak akan bernapas lebih
banyak. Hal ini di karenakan interaksi otot otot dada dan diafragma tidak
sebaik ketika dewasa/ muda serta lebih banyak membutuhkan oksigen
3. Semakin tinggi suhu tubuh ketika melakukan aktifitas maka tubuh akan
mengeluarkan energy, dan membutuhkan proses pembakaran dengan
bahan baku oksigen. Oleh karena itu interval pernapasan nya akan lebih
besar.
4. Orang terserang penyakit nafasnya akan lebih cepat atau lambat, karena
terjadi gangguan pada metabolism dan kinerja tubuh.
IV. Kesimpulan
1. Pernapasan merupakan proses menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbon di oksida
2. Ketika menghirup oksigen maka paru paru dan diafragma akan
mengembang sedang ketika mengeluarkan karbon dioksida paru paru dan
diafragma akan mengempis. Hal ini dikarenakan kontraksi antara otot
dada dan diafragma.
3. Proses pernapasan akan dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya :
tingkat kesehatan, Jenis Kelamin, Usia, dan Aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Trijoko dkk. 2006. Biologi untuk Kelas XI. Jakarta : PT. Sunda Kelapa
Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta : Universitas Sebelas
Maret
KEGIATAN 12
Kegiatan 12
Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein dalam Makanan
I. Tujuan :
Mengidentifikasikan dan mengelompokkan zat makanan yang terdapat di dalam
berbagai bahan makanan yang telah ditentukan dan melakukan uji zat-zat
makanan.
II. Landasan Teori
1. Suatu makanan dapat mengandung satu atau lebih zat yang diprlukan oleh tubuh
2. Menurut purnomo,dkk (2006:206) mengatakan bahwa kabohidrat adalah senyawa
yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen.
3. Kabohidrat meruppakan senyawa yang terdapa pada makanan pokok yang
dibutuhkan manusia untuk membentuk energy dalam beraktifitas.
4. Secara teori makanan yang mengandung karbohidrat bila di tetesi dengan larutan
lugol maupun larutan yodium akan berubah warna menjadi ungu kehitaman atau
coklat tergantung banyaknya karbohidrat dalam makanan tersebut
5. Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang.
6. Menurut purnomo,dkk ( 2006:213) mengemukakan bahwa lemak merupakan
makromolekul jika di pecah akan menghasilkan 3 molekul asam dan 1 molekul
gliserol.
7. Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.Lemak tidak
dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform
8. Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor.
9. Protein diperlukan oleh tubuh untuk membangun sel sel tubuh dan memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak.
10. Protein mudah terpecah dan membentuk ammonia
A. Uji Karbohidrat
I. Alat dan Bahan :
Alat :
1. Piring
2. Pipet
Bahan :
1. Lugol
2. Pisang
3. Apel
4. Telur Rebus
5. Tahu putih
6. Margarin
7. Biskuit
8. Tepung Terigu
9. Gula Pasir
10. Kentang
II. Cara Kerja
1. Menetesi bahan makanan satu persatu bahan makanan dengan 2-3 tetes larutan
yodium dalam KI/Lugol. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian
makanan yang ditetesi larutan yodium. Mencatat bahan yang diuji mana yang
menunjukkan warna ungu biru setelah ditetsi larutan yodium.
2. Mencatat warna setiap bahan makanan pada tabel.
III. Hasil Pengamatan
No Bahan
Makanan
Warna
Sebelum diberi yodium Setelah diberi yodium
1. Pisang Putih ke Kuning Ungu keBiruan
2. Apel Putih Kuning Kecoklatan
3. Nasi Putih Ungu ke biruan
4. Telur Rebus Putih Putih
5. Tahu Putih Putih Kuning Kecoklaan
6. Margarin Kuning Kuning Kecoklatan
7. Biskuit Coklat Hitam Pekat
8. Tepung Terigu Putih Hitam Pekat
9. Gula Pasir Putih Coklat
10. Kentang Kuning Hitam Pekat
IV. Pembahasan
Menurut purnomo menyatakan bahwa kabohidrt hanya tersusun dari 3 unsur yaitu
karbon hydrogen dan oksigen. Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak
dari senyawa sederhana glukosa sampai senyawa kompleks. Bedasarkan pengaatan
dan penelitian bahwa bahan makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah
warna apabila di tetesi larutan yodium. Sedang bahan makanan yang tidak
mengandung karbohidrat tidak akan berubah warna. Contoh bahan makanan yang
mengandung karbohidrat adalah pisang, apel , nasi tahu putih,biscuit, tepung terigu,
gula pasir, dn kentang. Sedangkan bahan yang tidak mengandung karbohidrat adalah
telur rebus dan margarin. Bahan makanan akan berubah warna karena mengandung
amilum ( senyawa karbohidrat sederhana ) untuk gula tidak akan berubah warna atau
berubah sedikit karena gula tidak mengandung amilum tetapi sukrosa.
V. Pertanyaan
1. Mengapa ada bahan yang berwarna unggu biru da nada pula yang tidak setelah
di tetesi yodium/lugol ?
Jawab : karena bahan makanan yang mengandung karbohidrat terdapat amilum di
dalamnya sehingga akan berubah warna ketika amilum tersebut di tetesi dengan
larutan lugol.
2. Buatlah kesimpulan tentang zat zat manakah yang mengandng amilum
Contoh kandungan kabohidrat yang ada pada bahan makanan yang mengandung
karbohidrat adalah pisang, apel , tahu putih,biscuit, tepung terigu, , dn kentang.
Sedangkan bahan yang tidak mengandung karbohidrat adalah telur rebus dan
margarin.
B. Uji Lemak
I. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kertas Coklat sampul buku/
kertas payung
2. Pipet Tetes
Bahan :
1. Kemiri
2. Margarine
3. Seledri
4. Wortel
5. Biji Jagung kering
6. Singkong kering
7. Kacang tanah kering
8. Papaya
9. Santan
10. Susu
II. Cara Kerja
1. Mengambil dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong.
2. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan di salah satu kertas coklat yang
lainnya.
3. Mengisap minyak dengan pipet yang lain dan meneteskan diatas kertas coklat
lainnya.
4. Membiarkan kedua kertas selama 10 menit dan memeriksa keduanya, mengamati
keadaan permukaan kertas tersebut mana yang meninggalkan bekas.
Catatan : Menggunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang
mengandung minyak atau tidak.
5. Mengambil kesepuluh kertas coklat yang telah disiapkan. Memberi nomor dan
nama jenis makanan yang akan diuji yaitu : a. kemiri, b. margarine, c. seledri, d.
wortel, e. biji jagung kering, f. singkong kering, g. kacang tanah kering, h. papaya,
i. santan, j.susu.
6. Meremuk kemiri dan mengusap diatas kertas coklat kira-kira 10 kali dan
membersihkan sisa kemiri, membiarkan 5-10 menit.
7. Melakukan hal serupa untuk bahan yang lain.
8. Setelah 10 memit, mengamati kertas coklat satu persatu. Menggunakan lampu
senter ke arah bekas usapan dari bahan makanan yang diuji. Mencatat hasil
pengamatan pada tabel.
III. Hasil Pengamatan
No Bahan Makanan Indikator
berLemak Tidak ada Lemak
1 Kemiri V
2 Margarin V
3 Seledri V
4 Wortel V
5 Biji Jagung Kering V
6 Singkong Kering V
7 Kacang Tanah Kering V
8 Pepaya V
9 Santan Kelapa V
10 Susu V
IV. Pembahasan
Menurut Purnomo dkk ( 2006:213) menyatakan bahwa lemak merupakan
makromolekul yang terdiri dari 3 molekul asam dan 1 molekul griserol. Bedasarkan
pengujian praktikum bahan makanan akan meninggalkan bercak minyak apabila di
gilaskan pada kertas sampul maupun kertas minyak sedangkan bahan makanan yang
tidak mengandung lemak akan kering ketika di biarkan beberapa menit setelahnya. Hal
ini disebabkan minyak tidak mudah kering atau menguap di bandingkan dengan air.
Sehingga kertas yang basah karena air akan mongering sedang kertas yang basah karena
minyak akan tetap basah.
V. Pertanyaan
1. Mengapa setelah bahan makanan di teteskan atau di usapkan ke atas kertas
kertas harus di diamkan dulu beberapa menit ?
Jawab : bahan makanan yang telah di usapkan ke kertas harus didiamkan dulu
beberapa menit supaya air pada kertas akan menguap dan hanya meninggalkan
minyak/ lemak saja. Sehingga kita dapat membedakan apakah bercak tersebut di
sebabkan oleh kandungan minyak pada makanan atau kandungan air pada
makanan.
2. Buatlah kesimpulan bahan makanan yang mengandung dan tidak mengandung
lemak.
Jawab : bahan yang mengandung lemak contohnya kemiri, margarin, wortel,
kacang tanah tering, papaya, santan, dan minyak. Sedangkan bahan yang tidak
mengandung minyak contohnya seledri, biji jagung kering singkong kering
/gaplek, dan susu
C. Uji Protein dengan melakukan pembakaran
I. Alat dan Bahan
1. Alat
Piring plastic
Pipet
Lilin
Gelas
Cangkir plastic
Korek api
2. Bahan
Seledri
Kangkung
Putih telur
Roti
Tempe
Daging ayam
II. Cara Kerja
a. Menyalakan lilin, kemudian menjepit bulu ayam dengan penjepit kemudian
membakar bulu ayam tersebut diatas lilin. Mengamati dan menjelaskan bau yang
ditimbulkan. Menggunakan bulu ayam terbakar tersebut sebagai control.
b. Menjepit satu persatu bahan yang akan diuji kemudian membakar diatas nyala lilin.
bahan yang akan diuji seledri, kangkug, putih telur, roti, tempe, daging ayam.
Mengamati bau yang ditimbulkannya manakah yang seperti bau bulu ayam terbakar.
c. Membuat kesimpulan mana bahan yang mengandung protein.
III. Hasil Pengamatan :
No Bahan yang diuji Waktu dibakar berbau
Seperti bulu ayam terbakar Aroma lain
1. Seledri √
2. Kangkung √
3. Putih telur √
4. Roti √
5. Tempe √
6. Daging ayam √
IV. Pembahasan
Menurut purnomo,dkk (2006:211) protein merupakan senyawa yang kurang stabil
dan mudah dipengaruh oleh suhu yang tinggi, pH dan pelarut organic. Protein bila
dihidolisis menggunakan asam atau enzim akan menghasilkan asam amino. Bedasarkan
penelitian uji protein makanan yang mengandung protein bila di bakar akan
menghasilkan bau seperti bulu ayam ketika di bakar. Hal ini dikarenakan bulu ayam juga
tersusun atas protein. Bedasarkan penelitian dapat di ketahui bahwa makanan yang
mengandung protein antara lain putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan
makanan yang tidak mengandung protein antara lain seledri kangkung dan roti
V. Kesimpulan
Makanan yang mengandung protein apabila di bakar akan menimbulkan bau seperti
bulu ayam yang di bakar.
VI. Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi ,tepung terigu, kentang dan gula pasir seelah
di beri larutan yodium apakah semuanya menunjukan warna biru unggu ? jika
tidak bukankah semua bahan makanan termasuk golongan kabohidrat? Jika ya
mengapa ?
Jawab : ya nasi termasuk golongan kabohidrat. Tidak berwarna biru/ungu
karena nasi gula dan tepung terigu tidak mengandung amilum tetapi
mengandung sukrosa. Sedangkan pada proses pengujian kandungan kabohidrat
larutan lugol/yodium hanya akan bereaksi pada zat yang mengandung amilum.
2. Rabalah atau usaplah bahan makanan kemiri , minyak, seledri dan papaya.
Bagaimana bekas usapan di tangan anda ?
Jawab :bahan makanan kemiri dan minyak bila di usapkan ke tangan kan
menimbulkan bekas dan terasa licin sedangkan seledri dan papaya menimbulkan
bercak tetapi tidak licin.
3. Perhatikan putih telur roti dan tempe watu di bakar identifikasikan bau
yangditimbulkan , jelaskan kira kira bau apa masing masing bahan makana
tersebut
Jawab : putih telur tempe ketika di bakar menimbulkan bau seperti bau bulu
ayam ketika di bakar. Sedangkan roti ketika di bakar timbul bau gosong.
4. Pada saat di beri air kapur dan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
temped an daging ayam manakah yang menunjukan warna ungu yang paling
tua mengapa demikian ?
Jawab : semua bahan makanan berwarna ungu tetapi warna ungu yang paling tua
adalah telur putih. Hal ini di karenakan telur putihlah yang mengandung protein
yang paling banyak disbanding bahan makana yang lain
5. Bedasarkan uji yang telah di lakukan manakah bahan makanan sumber
kabohidrat amilum, protein dan lemak dari bahan makanan nasi putih , telur
rebus, tempe, kentang , kangkung, pisang, santan, minyak , gula pasir dan
daging ayam ?
Kabohidrat nasi, putih telur, kentang , pisang dan gula pasir
Lemak Santan , minyak
Protein Tempe, putih telur, daging ayam,
6. Bahaslah apaka semua bahan yang diuji menunjukan warna yang sama
?mengapa demikian ?
Jawab : tidak karena semua bahan makanan tidak semua mengandung protein
atau kabohidrat.
7. Buatlah kesimpulan tentang bahan makanan yang mengandung dan tidak
mengandung protein.
Makanan yang mengandung protein apabila di bakar akan menimbulkan bau
seperti bulu ayam yang di bakar sedangkan makanan tidak mengandung protein
akan menimbulkan bau lain. Hal ini terjadi karena reaksi protein dengan suhu
tinggi membentuk asam amino.
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo. 2006 .Biologi untuk Kelas XI Jilid 2A SMA dan MA.Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
Sudjadi dkk. 2007. Biologi untuk 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Yudistira
Sriyono dkk. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi Kelas VIII untuk SMP. Jakarta : Sunda
Kelapa Pustaka
Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta :Universitas Sebelas Maret
KEGIATAN 13
Kegiatan 13
Amankah Makananku
I. Tujuan :
1. Menguji kandungan boraks di dalam bahan makanan.
2. Memilih makanan sehat berdasarkan informasiyang dimiliki
II. Landasan Teori
Zat makanan disebut biomolekul karena merupakan enyawa yang dibutuhkan
untuk hidup. Zat zat yang terdapat pada makanan yaitu kabohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air. Pada zaman modern sekarang ini banyak makanan yang
dicampur dengan bahan bahan lain seperti bahan pengawet dan penyedap rasa. Bahan
makanan tersebutlah yang disebut zat aditif. Zat aditif adalah zat tambahan yang
terdapat pada makanan baik itu bersifat alami maupun sintetis.zat aditif alami adalah
zat yang terbuat dari bahan bahan alami sedang zat aditif sintetis adalah zat yang
terbuat dari bahan bahan kimia.
Macam macam zat aditif adalah pengawet, pewarna, penyedap rasa dan
pengatur kemasan. Salah satu zat aditif yang berfungsi sebagai pengawet adalah
boraks.
Boraks merupakan garam Natrium Na2B4O710H2O, yang banyak di gunakan
di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu dan
keramik. Borak dapat membahayakan tubuh bila di konsumsi berlebihan. Karena bis
adi serap oleh tubuh da disimpan secar kumulatif dalam hati, otak usus sehingga
apabila dosisnya meninggi dapat menimbulkan penyakit kangker
Efek toksik : Kumulatif selama penggunaan berulang & dash; ulang. Pengaruh
terhadap kesehatana. Tanda dan gejala akut : Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi
dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat) Tanda dan gejala kronis(Nafsu makan
menurun Gangguan pencernaanGangguan SSP : bingung dan bodoh Anemia,
rambut rontok dan kanker.)
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pisau
2. Air
3. Piring
4. Kain putih
5. Pipet tetes
6. Alat penumbuk/ parut
Bahan :
1. Mie kuning
2. Mie putih
3. Bakso
4. Krupuk legendar
5. Tempura
6. Sosis
7. Cilok
8. Boraks
IV. Cara Kerja
1. Mengupas kunyit, menumbuk kunyit sampai halus dan member sedikit air.
Membungkus kunyit dengan kain putih, lalu memeras untuk memperoleh air
kunyit.
2. Membuat larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke dalam satu
sendok teh air.
3. Mencampur lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan boraks. Mengaduk
kedua larutan itu hingga rata dan berwarna merah kecoklatan. Larutan berwarna
merah kecoklatan itu dapat dijadikan indikator adanya kandungan boraks dalam
bahan makanan.
4. Menumbuk makanan yang akan diuji hingga halus dan meletakkan di atas piring.
Mengusahakan masing-masing bahan makanan tidak saling bercampur satu sama
lain.
5. Meneteskan air kunyit keatas makanan yang akan telah dihaluskan tadi
menggunakan pipet.
6. Mencatat hasil pengujian pada tabel.
V. Hasil pengamatan
No Jenis Bahan yang diuji
Kandungan boraks
+ -
1 Mie kuning V
2 Mie putih V
3 Bakso V
4 Kerupuk V
5 Kerupuk legendar V
6 Sosis V
7 cilok V
VI. Pembahasan
Menurut arif priadi (2009:100) mengmukakan bahw zat aditif atau bahan
makanan tambahan adalah bahan yangditambahkan secara sengaja ke falam makanan
dengan jumlah sedikit untuk meningkatkan mutu makanan. Seperti warna rasa bentuk
maupun masa simpan. Bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan ketika bahan
makanan di tumbuk halus dan ti tetesi dengan kunyit bahan makanan yang
mengandung boraks akan bereaksi dengan cara berubah warna, sedangkan bahan
makanan yang tidak mengandung boraks akan tetap warnanya. Hal ini terjadi karena
terdapat reaksi kimia antara air kunyit dengan konsentrasi tinggi garam pada boraks
yang bersifat basa bereaksi dengan air kunyit yang mengandung kurkumin
membentuk warna kecoklatan yang di sebut senyawa borokurkumin. Pada percobaan
ini bahan makanan seluruhnya mengandung boraks kecuali bakso
VII. Kesimpulan
Boraks merupakan bahan pengawet alami yang memiliki senyawa yang dapat
menimbulkan rasa gurih dan kenyal serta tahan lama pada makanan namun tidak baik
apabila digunakan sebagai bahan pengawet maupun penyedap makanan. .Ada bahan
makanan yang biasa di jual yang mengandung boraks seperti krupuk legendar, mie
tahu putih cilok dan sosis. Makanan yang mengandung boraks ini memang terkesan
lebih enak dan menarik serta tahan lama. Akan tetapi menurut kesehatan makanan ini
justru berbahaya apabila di konsumsi
VIII. Pertanyaan
1. Bahan makanan manakah yang mengandung boraks ?
Jawab : bahan makanan yang mengandung boraks adalah mie kuning, mie putih ,
krupuk , krupuk legendar, sosis dan cilok
2. Bahan makanan manakah yang tidak mengandung boraks?
Jawab : Bahan makanan yang tidak mengandung boraks adalah bakso
3. Umumnya boraks digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Menurutmu
apakah ada cara lain dalam mengawetkan makanan ?
Jawab : bahan makanan dapat diawetkan dengan berbagai cara di antaranya
dengan di asinkan maupun di buat manisan. Pengasapan untuk bahan makanan
yang mengandung protein, pengeringan dan pensterilan dari kuman dan bakteri
pembusuk
DAFTAR PUSTAKA
Arif Priadi. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarta : Yudistira
Henny Riandri. 2007. Sains Biologi 2 untuk Kelas XI SMA dan MA. Surakarta : PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta :Universitas Sebelas Maret
KEGIATAN 14
Kegiatan 14
Tekanan Darah Manusia
I. Tujuan:
1. Mengetahui kerja jantung.
2. Mengukur tekanan darah.
II. Alat dan Bahan :
1. G Sphygmomanometer/tensimeter
2. Stetoskop
3. Jam tangan
III. Cara Kerja:
1. Mengitung denyut nadi 3x setiap menit untuk tangan kanan dan kiri setelah posisi
duduk, berdiri, dan beraktivitas (lari-lari di tempat atau jalan-jalan).
2. Mengukur tekanan darah dengan sphygmomanometer dengan posisi telentang untuk
systole dan diastole.
3. Meletakkan manset di lengan atas.
4. Meletakkan bel stetoskop di atas arteri brakialis (tengah lengan).
5. Menaikkan tekanan dengan memompa kantong karet dalam manset untuk
menghentikan aliran darah arteri.
6. Melepaskan tekanan perlahan-lahan kemudian mendengarkan bunyi menutupnya
katub jantung. Bunyi tersebut berhubungan dengan tekanan dalam darah.
7. Mengukur tekanan darah:
a. Mendengarkan bunyi teratur pertama, pada titik tertingginya sebagai tekanan
sistolik.
b. Mendengarkan bunyi terakhir, pada titik terendahnya sebagai tekanan distolik.
Catatan : Pada stetoskop terdapat alat pendengar (ditempelkan ke telinga) dan
diafragma sebelum dan setelah digunakan harus dibersihkan dengan alkohol untuk
mencegah penularan penyakit.
IV. Hasil Penelitian
Menghitung Denyut Nadi
Sample 3 orang. 1 orang menghitung waktu ( 60s ) 1 yang lainnya mencatat
Nama :Tri Sutrisno
No Posisi Tangan
Kanan
1. Duduk 89
2. Setelah beraktivitas 107
Nama : Zahra Marifatul L
No Posisi Tangan
Kanan
1. Duduk 84
2. Setelah beraktivitas 98
Nama :Rosita Nurjanah
No Posisi Tangan
Kanan
1. Duduk 82
2. Setelah beraktivitas 97
Menghitung Tekanan Darah
Sample 2 orang. 2 lainnya Zahra dan Tri Sutrisno mengukur. Rosita mencatat
Nama : Winahyu Arif Wicaksono
No Posisi dan Jenis Kelamin Sistole Diastole
Laki-laki
1. Duduk 112 73
Nama : Rina Wulandari
No Posisi dan Jenis Kelamin Sistole Diastole
Perempuan
1. Duduk 109 70
V. Pembahasan
Menurut Purnomo (2006:170) manyatakan bahwa systole dan sidtole merupakan
tekanan darah ke jantung pada saat mengeluarkan dan memasukan darah. Tekanan
darah dapat dapat di ukurmengunakan tensimeter atau spigomomanometer. Tekanan
darah orang dewasa normal yaitu 120/80 mmHg. Nilai 120 menunjukan tekanan systole
sedangkan nilai 80 menunjukan tekanan diastole. Tekanan darah ini dapat digunakan
sebagai indikasi kondisi kesehatan
Tekanan darah dipengaruhi oleh aktifitas manusia. Semakin banyak aktifitas
maka semakin tinggitekanan darah dan denyut nadinya. Hal ini dikarenakan pada saat
orang melakukan aktifitas jantung akan bekerja memompa darah lebih cepat. Ini juga
akan membuat jantung berkontraksi dan berdetak lebih cepat. Selain itu tekanan darah
dan denyut nadi juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan umur seseorang. Secara umum
denyut nadi dan tekanan darah laki laki lebih besar dibanding perempuan karena
aktifitas dan kebutuhan suplay oksigen pada laki laki lebih besar dibanding perempuan.
VI. Kesimpulan
Jadi tekanan darah dan denyut nadi seseorang dapat berubah rubah tergantung
pada jenis kelamin, posisi saat di ukur, umur dan kesehatan seseorang. Pada orang
dewasa yang sehat tekanan darahnya biasanya 120/80.
KEGIATAN 15
Kegiatan 15
EKOSISTEM
I Tujuan :
1. Menentukan jenis-jenis makhluk hidup sesuai dengan habitatnya dan menentukan
perannya dalam ekosistem
2. Membuat rantai makanan dan jaring-jaring makanan
II Landasan Teori
1. Individu aldalah mahluk hidup tunggal, sedangkan populasi merupakan sekumpulan
individu yang sejenis.
2. Ekosistem adalah interaksi dan hubungan saling ketergantungan antara populasi dan
mahluk hidup biotik dengan komponen abiotic dan lingkungannya
3. Komponen Komponen dalam Ekosistem meliputi Komponen Abiotik contoh : tanah,
air, udara dan lain-lain dan komponen Biotik contoh : tanaman, hewan
4. Interaksi pembentuk di ekosistem
Individu – Populasi – Komunitas – Ekosistem – bioma - biosfer
5. Berdasarkan cara mendapatkan makanan, makhluk hidup dibedakan
menjadi Produsen yaitu mahluk hidup yang mampu menyusun sendiri makanannya,
Konsumen I yaitu mahluk hidup yang mendapat makanan langsung dengan memakan
produsen (herbivore), Konsumen II yaitu mahluk hidup yang memakan mahluk
hidup lain yang merupakan konsumen I ( karnivora) , Pengurai yaitu makhluk hidup
yang bertugas menguraikan sisa sisa makanan dan sisa sisa jasat hidup seperti
bangkai dan daun daunan menjadi unsur hara.
6. Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi dengan membentuk sebuah simbiosis,
kompetisi rantai makanan dan jarring jarring makanan.
7. Simbiosis adalah bentuk kerjasama antara dua mahluk hidup, kompetisi adalah
bentuk persaingan antar mahluk hidup.
8. Rantai makanan merupakan perpindan materi dan energy dari proses makan dan
memakan dari produsen ke konsumen. Sedang jarring jarring makanan adalah
gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lainnya
9. Rumus Kepadatan Populasi
Keterangan :
D : Densitas / kepadatan populasi
N : Jumlah seluruh individu
L : Luas daerah
III Alat dan Bahan
A. Alat
1. Alat Tulis
B. Bahan
1. Tali Rafia 4 m
VI Langkah Kerja
1. Memilih lokasi yang akan dijadikan obyek pengamatan
2. Merentangkan tali rafia menjadi 1 m2
3. Mengamati dan mencatat komponen biotik, abiotik dan kondisi disekitarnya
4. Menghitung jumlah komponen biotik untuk menghitung kepadatan
populasi / densitas dengan rumus
D = N / L = .......... m2
Keterangan : D : Densitas / kepadatan populasi
N : jumlah seluruh individu
L : Luas daerah
5. Membuat rantai makanan dan jaring-jaring makanan
D = N / L = ......
/ m2
V Hasil Pengamatan
A. Komponen Abiotik (lingkungan Lentik )
B. Komponen Biotik ( Lingkungan Lentik )
Obyek
Pengamatan
∑ D
Produsen Konsumen
1
Konsumen
ll
Konsumen
lll
Pengurai
Lumut Air V
Bakteri
Plankton
V
Nyamuk V
Jentik Jentik V
Katak V
Kepiting V
Keong V V
Berudu V V
Berudu b.kaki V V
No Komponen abiotik Banyak Kondisi
1 Daun 3 Daun basah yang jatuh dari pohon
2 Plastik Bekas 1 Kotor
3 Batu 4 Sedang ( batu kapur , Bata )
4 Air - Sedikit Keruh
5 Tanah Liat - Di dasar kolam
6 Cahaya - Intensitas sedang ( jam 4 Sore )
7 Suhu - Suhu ruangan ( 32*C )
Lingkungan Biotik
Obyek
Pengamatan
∑ D
Produsen Konsumen
1
Konsumen
ll
Konsumen
lll
Pengurai
Alang alang V
Rumput
Jepang
V
Putri Malu V
Belalang V
Semut V V
Bekicot V
Kadal V
Cacing V
VI Pembahasan
Penghitungan Densitas
1. Nyamuk
D = 4 / 1 M2
2. Jentik Jentik
3. D = 20 / 1 M2
4. Katak
D = 1 / 1 M2
No Komponen abiotik Banyak Kondisi
1 Batu 7 Sedang ( krikil, Bata )
2 Tanah - Gembur
3 Cahaya - Intensitas Sedang
4 Suhu - Sedang ( suhu ruangan )
5. Kepiting
D = 1 / 1 M2
6. Keong
D = 2 / 1 M2
7. Berudu
D = 21 / 1 M2
8. Berudu berkaki
D = 13 / 1 M2
Menurut woodburry dalam (Harianto :2005) ekosistem didefinisikan sebagai tatanan
kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat unit kesatuan secara utuh sehingga
semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energy. Pada
pengamatan di ekosistem lentik ( kolam dengan air tergenang ) terdapat beberapa mahluk
hidup di dalamnya dengan produsen Lumut Air dan Plankton/Bakteri yang tidak terlihat.
Kemudian konsumen berupa nyamuk , jentik jentik, berudu, keong, kepiting dan katak.
Dengan komponen abiotiknya berupa air, batu , cahaya, plastic daan suhu. Yang kemudian
saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu rantai makanan dan jarring jarring
makanan yaitu :
Lumut Air
Keong
Berudu
Kepiting
Nyamuk
Jentik2
Katak
Bakteri & plankton
Bakteri
&plankton
( Pengurai )
Bedasarkan Rantai makanan di atas maka dapat diketahui bahwa puncak rantai makanan
berada pada tingkat konsumen 2 yaitu kepiting dan katak. Berudu dapat menjadi konsumen
1 dan 2 dikarenakan berudu dapat memakan plankton dan jentik jentik .
VII Kesimpulan
Dalam suatu ekosistem terdiri dari komponen komponen biotik dan abiotic setiap komponen
biotik salam suatu ekosistem akan saling membutuhkan dan saling berkompetisi dalam
mempertahankan hidup. Dalam suatu ekosistem yang ideal akan membentuk suatu rantai
makanan atau bahkan jarring jarring makanan. Dalam pengamatan yang telah di lakukan.
Ekosistem lentik di kolam PGSD kebumen memiliki 4 rantai makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanto dkk. 2005. Sukses Menghadapi Olimpiyade Sains Biologi SMP dan MTs. Bandung :
Nav Press
Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta : Universitas Sebelas
Maret
Lampiran Lampiran

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
Novi Widyawati
 
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhanLaporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Budi Triyanto
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiAminah Rahmat
 
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagungpengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung
Maya Pradana
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
azidny
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Kunci jawaban biologi sma x
Kunci jawaban biologi sma xKunci jawaban biologi sma x
Kunci jawaban biologi sma x
Ariska Armaya
 
tata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMtata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUM
Septia Nur'aini
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Rosinda Grace
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Nopi Tri Utami
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
Nita Mardiana
 
Contoh lkpd
Contoh lkpdContoh lkpd
Contoh lkpd
Lilim Sopian
 
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanlalurangga
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
kristanto djuwahir
 
Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru ayu larissa
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Mifta Rahmat
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Johan Setiawan
 
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
 
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas XMODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
Komarudin Muhamad Zaelani
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
 
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhanLaporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipi
 
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagungpengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan jagung
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Kunci jawaban biologi sma x
Kunci jawaban biologi sma xKunci jawaban biologi sma x
Kunci jawaban biologi sma x
 
tata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMtata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUM
 
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisisLaporan kegiatan praktikum_plasmolisis
Laporan kegiatan praktikum_plasmolisis
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Contoh lkpd
Contoh lkpdContoh lkpd
Contoh lkpd
 
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
 
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
 
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas XMODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
 

Similar to Laporan Praktikum KD IPA 1

Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit
Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolitKarya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit
Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit
Ummu Hikari
 
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang LarutanLaporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
gis nargis
 
Laporan Kimia Elektrolit&Nom
Laporan Kimia Elektrolit&NomLaporan Kimia Elektrolit&Nom
Laporan Kimia Elektrolit&Nomdwisya alika
 
Laporan larutan elektrolit dan non elektrolit
Laporan larutan elektrolit dan non elektrolitLaporan larutan elektrolit dan non elektrolit
Laporan larutan elektrolit dan non elektrolit
Mira Pribadi
 
Laporan praktikum kimia uji Elektrolit
Laporan praktikum kimia uji ElektrolitLaporan praktikum kimia uji Elektrolit
Laporan praktikum kimia uji Elektrolit
Yunan Malifah
 
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaLaporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Syifa Dhila
 
elektrolit
elektrolitelektrolit
elektrolit
kekellllll
 
Percobaan Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
Percobaan Larutan Elektrolit Dan Non-ElektrolitPercobaan Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
Percobaan Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
M Ikram
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Bella Kriwangko
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana  pelaksanaan  pembelajaranRencana  pelaksanaan  pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Bronika Septiani Sianturi
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
Benny Nugraha
 
Analisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaAnalisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaWidya Wirandika
 
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLITMENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
Vina Widya Putri
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rahmii Khairatul Hisann
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtalvin93
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtalvin93
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtalvin93
 
Larutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolitLarutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolitmegalestarieffendi
 
Alat uji larutan elektrolit dan cara buatnya
Alat uji larutan elektrolit dan cara buatnyaAlat uji larutan elektrolit dan cara buatnya
Alat uji larutan elektrolit dan cara buatnya
Anang Andika Putra Siswanto
 

Similar to Laporan Praktikum KD IPA 1 (20)

Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit
Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolitKarya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit
Karya tulis Alat Penguji Larutan eletrolit dan non eletrolit
 
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang LarutanLaporan pratikum kimia tentang Larutan
Laporan pratikum kimia tentang Larutan
 
Laporan Kimia Elektrolit&Nom
Laporan Kimia Elektrolit&NomLaporan Kimia Elektrolit&Nom
Laporan Kimia Elektrolit&Nom
 
Laporan larutan elektrolit dan non elektrolit
Laporan larutan elektrolit dan non elektrolitLaporan larutan elektrolit dan non elektrolit
Laporan larutan elektrolit dan non elektrolit
 
Laporan praktikum kimia uji Elektrolit
Laporan praktikum kimia uji ElektrolitLaporan praktikum kimia uji Elektrolit
Laporan praktikum kimia uji Elektrolit
 
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaLaporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
 
elektrolit
elektrolitelektrolit
elektrolit
 
Percobaan Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
Percobaan Larutan Elektrolit Dan Non-ElektrolitPercobaan Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
Percobaan Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana  pelaksanaan  pembelajaranRencana  pelaksanaan  pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
 
Analisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaAnalisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandika
 
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLITMENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
 
Hasil buku
Hasil bukuHasil buku
Hasil buku
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
Larutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolitLarutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolit
 
Alat uji larutan elektrolit dan cara buatnya
Alat uji larutan elektrolit dan cara buatnyaAlat uji larutan elektrolit dan cara buatnya
Alat uji larutan elektrolit dan cara buatnya
 

More from Arif Winahyu

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
Arif Winahyu
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
Arif Winahyu
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
Arif Winahyu
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
Arif Winahyu
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
Arif Winahyu
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
Arif Winahyu
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
Arif Winahyu
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
Arif Winahyu
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Arif Winahyu
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
Arif Winahyu
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
Arif Winahyu
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
Arif Winahyu
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
Arif Winahyu
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
Arif Winahyu
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
Arif Winahyu
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
Arif Winahyu
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Arif Winahyu
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
Arif Winahyu
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
Arif Winahyu
 

More from Arif Winahyu (20)

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
 
R&d
R&dR&d
R&d
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Laporan Praktikum KD IPA 1

  • 1. LAPORANPRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1 Dosen Pengampu : Kartika Christy S, M.Si. Disusun Oleh : Winahyu Arif Wicaksono K7112269 22 II C KELOMPOK 4 PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
  • 2. 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahatnya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan Laporan Praktikum IPA 1 sebagai Tugas Prasyarat Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 1. Tak lupa saya ucapkan terima kasih pada : 1. Ibu Kartika Chrsty S, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 1 yang telah memberikan bimbingan. 2. Kakak kakak asisten dosen yang telah membimbing dalam melakukan praktikum 3. Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya 4. Teman Teman Kelompok 4 yang telah membantu saya dengan sabar 5. Saudara Opie Meilana yang senantiasa mengingatkan dan memberi motivasi kepada saya Saya menyadari dalam pembuatan Laporan Praktikum IPA 1 ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saya berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian guna menyempurnakan tugas berikutnya. Kebumen, 28 Mei 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iii LAPORAN PRAKTIKUM A. KEGIATAN 10 DAYA HANTAR LISTRIK ...................................... 3 B. KEGIATAN 11 RESPIRASI ................................................. C. KEGIATAN 12 UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN DALAM MAKANAN............................................................................ 3 D. KEGIATAN 13 AMANKAH MAKANANKU .................................... 8 E. KEGIATAN 14 TEKANAN DARAH MANUSIA ............................... 13 F. KEGIATAN 15 EKOSISTEM .................................................................. 18 PENUTUP ..................................................................................................... LAMPIRAN FOTO .......................................................................................
  • 5. DAYA HANTAR LISTRIK 1. Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit I. Tujuan : 1. Dapat membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya. 2. Dapat membedakan larutan asam dan basa II. Landasan Teori 1. Larutan adalah campuran homogen ( serba sama ) yang komponennya terdiri ataszat pelarut dan zat terlarut 2. Bedasarkan daya hantarnya larutan dapat di bagi menjadi dua yaitu larutan yang menghantarkan listrik( larutan elektrolit) dan larutan yang tidak menghantarkan listrik (non-elektrolit) 3. Larutan elektlorit dalam pengujian memiliki ciri ciri adanya gelembung gas dan lampu indicator menyala. 4. Larutan elektrolit di katakana kuat apabila nala lampu terang dan terdpat banyak gelembung, sedang larutan elektrolit lemah di tandai dengan terdapat sedikit gelembung dan nyala lampu redup atau bahkan tidak menyala 5. Pada larutan elektrolit kuat seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion sehinga dapat menghantarkan listrik lebih banyak yang menyebabkan nyala lampu terang. Sedangkan pada larutan elektrolit lemah molekunya tidak terurai menjadi ion-ion dengan sempurna sehingga tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik. 6. Larutan non elektrolit terjadi karena molekul molekulnya tidak terionisasi dalam larutan sehingga tidak terdapat ion ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan listrik.
  • 6. 7. Teori elektrolit yang di kemukakan Arrhenius adalah larutan elektrolit dalam air terdisolasi ke dalam partikel bermuatan listrik positif dan negative yang di sebut ion positif dan ion negative. Jumlah ion + akan sma dengan ion – sehingga muatan ion dalam larutan bermuatan netral. Ion inilah yang bertugas menghantarkan listrik. 8. Arrhenius pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, asam adalah zat-zat y ang dalam air melepaskan ion hidronium (H3O+) sedangkan basa melepaskan ion hidroksida (OH-). 9. Sifat-sifat asam adalah dalam air menghasilkan ion H3O+, mempunyai rasa masam, elektrolit, korosif dan bereaksi dengan indikator menyebabkan perubahan warna. Indikator pH < 7 10. Sifat-sifat basa adalah dalam air menghasilkan ion OH-, mempunyai rasa pahit dan licin, elektrolit, korosif dan bereaksi dengan indikator menyebabkan perubahan warna. Larutan bersifat basa bila pH > 7 11. pH adalah derajat keasaman suatu larutan. Makin besar konsentrasi ion hidronium, makin kecil nilai pH dan sebaliknya. III. Alat dan Bahan Percobaan Elektrolit A. Alat 1. Alat penguji elektrolit 2. Gelas kimia 3. Baterai B. Bahan 1. Air suling 2. Garam Dapur 3. Asam Sulfat 4. Natrium Hidroksida 5. Gula Pasir 6. Asam Cuka 7. Air Sumur 8. KoH Percobaan Asam Basa A. Alat 1. Alat penguji elektrolit 2. Gelas kimia 3. Baterai B. Bahan 1. Air suling 2. Garam Dapur 3. Asam Sulfat 4. Natrium Hidroksida 5. Gula Pasir 6. Asam Cuka 7. Air Sumur 8. KoH 9. Spiritus 10. lugol
  • 7. IV. Langkah Kerja Percobaan Elektrolit : 1. Menyusun alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik 2. Memasukkan 50 ml air suling ke dalam gelas kimia, kemudian menguji daya hantarnya, mencatat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada electrode. 3. Membersihkan electrode dengan air dan mengeringkannya. Dengan cara yang sama, menguji daya hantar larutan lain yang tersedia (melihat tabel) V. Hasil Pengamatan No Larutan uji Daya hantar listriknya 1 Larutan garam dapur +++ 2 Larutan asam Sulfat ++ 3 Larutan Kaliumhidroksida +++ 4 Larutan gula = 5 Larutan asam cuka ++ 6 Air ledeng = 7 Air suling = 8 Alkohol 70 % = 9 Lugol + 10 Spiritus = Keterangan 1. (-) larutan non elektrolit tanpa gelembung 2. (+) larutan elektrolit lemah , gelembung sedikit 3. (++) larutan elektrolit sedang gelembung banyak lampu redup 4. (+++) larutan elektrolit kuat gelembung banyak lampu terang
  • 8. VI. Pembahasan Menurut svante A arhenius dalam (Michael Purba, 2004:71) mengatakan bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrikkarena mengandung ion ion yang dapat bergerak bebas. Ion ion tersebutlah yang menghantarkan listrik melalui larutan. Pada percobaan A ( uji elektrolit dan non elektrolit ) ditemukan bahwa 1. Larutan garam dapur dapat menghantrkan listrik dengan baik karena saat alat penguji elektrolit di masukan terdapat gelembung di sekitar katoda yang cukup banyak, selain itu lampu indicator juga menyala dengan terang. 2. Larutan asam Sulfat dapat menghantrkan arus listrik. Hal ini terbukti denga adanya gelembung di sekitar electrode dan bolam lampu indicator menyala 3. Larutan gula pada saat pengujian lampu indicator tidak menyala dan juga tidak ditemukan pula gelembung udara pada electrode sehingga dapat di simpulkan bahwa larutan gula tidak termasuk larutan elektrolit tetapi larutan non elektlorit. 4. Larutan asam cuka dapat menghantarkan arus listrik terbukti dengan adanya gelembung gelembung gas pada electrode dan lampu menyala pada lampu indicator. 5. Air sumur dan air ledeng tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terdapat gelembung gelembung dan indicator lampu tidak menyala. Hal ini di sebabkan air sumur telah tercampur mineral mineral dalam tanah yang membentuk ikatan kimia baru sehingga menghambat terjadinya ionisasi. 6. Air suling murni atau aquades tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terdapa gelembung maupun tanda lampu indicator yang menyala. Hal ini di sebabkan tidak terjadi proses ionisasi pada unsur H2O 7. Dalam larutan KoH teradi proses ionisasi secara sempurna hal ini membuktikan bahwa larutan KoH merupakan larutan elektrolit, dengan bersinarnya lampu indicator dengan terang dan banyak terdapat gelembung di sekitar electrode
  • 9. Pertanyaan A. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan Jawab : gejala yang terjadi pada larutan sehingga dapat menghantarkan listrik karena pada larutan elektrolit molekul molekulnya terionisasi dan terurai menjadi ion ion positif dan negative sehingga ion ion tersebutlah yang berperan dalam menghantarkan listrik ke electrode. Sedang pada larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi. 2. Kelompokan bahan bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non-elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit Larutan garam dapur Larutan asam Sulfat Larutan Kalium Hidroksida Larutan asam cuka Lugol Larutan gula Alkohol 70 % Spiritus Air ledeng Air suling 3. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa a. Bedasarkan kemampuan daya hantar listriknya larutan dapat di golongkan menjadi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit b. Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena terjadi proses ionisasi. Sedang larutan non elektrolit tidak dapat menghantakan listrik.
  • 10. c. Larutan elektrolit di tandai dengan menyalanya lampu indicator electrode dan terdapat gelembung di sekitar electrode sedangkan larutan non elektrolit ditandai dengan tidak menyalanya lampu indicator dan tidak terdapat gelembung di sekitar electrode Uji Larutan Asam dan Basa I. Cara kerja 1. Membuat larutan uji (seperti dalam tabel) ke dalam gelas kimia 2. Meneteskan larutan menggunakan pipet ke dalam suatu wadah 3. Menguji menggunakan kertas lakmus merah dan biru. 4. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi jika kertas lakmus berubah warna. II. Hasil Pengamatan NO LARUTAN UJI ASAM BASA NETRAL PH 1 Larutan garam dapur V 4,8 2 Larutan asam sulfat V 4,3 3 Larutan kalium hidroksida 4 Larutan gula V 7 5 Larutan asam cuka V 2,8 6 Air sumur 7 Air ledeng V 6,7 8 Air suling V 6,1 9 Alkohol 70 % V 3,8 11 Lugol V 2,3
  • 11. 12 Spiritus V 5,9 13 KOH V 10,4 Keterangan : Bila larutan berwarna ungu atau bening, berarti bersifat netral Bila larutan berwarna hijau - biru, berarti bersifat basa Bila larutan berwarna kuning - merah, berarti bersifat asam III. Pembahasan Menurut arhenius ( dalam Michael purba 2006) menyatakan bahwa konsep asam adalah suatu suatu spesies yang dapat melepaskan atau meningkatkan ion H+ (ion hydrogen) atau ion H3O- ( ion hydronium) jika dilarutkan ke dalam air. Sedangkan basa adalah suatu spesies yang dapat melepaskan atau menambah OH( ion hidrolesil) jika di larutkan ke dalam air. Dalam percobaan B tentang asam basa dari data hasil pengamatan dapat di ketahui bahwa ternyata larutan memiliki sifat asam, basa, atau netral. Untuk mengetahui sifat larutan kita bias menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Namun dalam pengujian kali ini kita menggunakan pH meter karena hasilnya lebih akurat. Benda atau larutan di katakana asam apabila indicator pada pH meter menunjukan angka di bawah 7 dan apabila indicator menunjuk angka di atas 7 maka larutan tersebut bersifat basa. Dari data yang diperoleh dapat di simpulkan bahwa 1. Larutan nertal memiliki pH antara 6-7 yang terdiri dari gula, air sumur, air ledeng, air suling , dan alcohol 70% 2. Larutan basa adalah larutan yang memiliki pH di atas 7 yang terdiri dari larutan garam dapur, dan KoH 3. Larutan asam adalah larutan yang memiliki pH di bawah 6 yang terdiri dari asam sulfat, asam cuka, dan spiritus
  • 12. Pertanyaan Larutan Asam dan Basa 1. Apakah semua larutan yang anda teliti bersifat asam atau basa ?adakah yang bersifat netral ? Jawab: salam pengujian larutan asam dan basa larutan yang bersifat asam terdiri dari : larutan asam sulfat, larutan asam cuka, larutan spiritus, alcohol sedangkan yang bersifat basa terdiri dari larutan KOH. Terdapat pula larutan yang bersifat netral yaitu larutan gula, air sumur , air ledeng dan air sulintg ( aquades) 2. Indicator apakah yang terjadi pada kertas lakmus merah dan biru ketika di celupkan dalam larutan uji? Jelaskan Pada percobaan yang di lakukan kemarin kami tidak menggunakan kertas lakmus dalam pengujian namun menggunakan pH meter dengan ketentuan apabila pH meter menunjukan angka di bahwa 6 maka larutan bersifat asam , dan akan bersifat basa apabila menunjukan angka di atas 7 . larutan akan di katakatakan netral jika menunjukan angka di antara 6-7 . secara teori indicator pada kertas lakmus adalah Lakmus merah dan biru akan berubah bening apabila larutan tersebut netral Lakmus merah akan menjadi biru dan lakmus biru akan tetap menjadi biru apabila larutan tersebut basa. Larutan biru akan menjadi merah dan lakmus merah akan tetap merah apabila larutan tersebut asam 3. Tariklah kesimpulan percobaan ini Larutan asam memiliki pH di bawah 6 dan larutan basa memiliki pH di atas 7 sedang larutan netral memiliki pH di antara 6-7
  • 13. Daftar Pustaka Michael purba.2006. Kimia untuk SMA Kelas X 1B. Jakarta : Erlanga Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta : Universitas Sebelas Maret
  • 15. Kegiatan 11 Kegiatan Respirasi A. Merakit Model Sistem Pernafasan I. Tujuan : 1. Mendemonstrasikan proses pernafasan pada manusia dengan model sistem pernafasan. 2. Menjelaskan factor yang mempengaruhi kecepatan pernafasan. II. Landasan Teori 1. Secara sederhana respirasi disebut pula pernapasan yang berfungsi untuk menghirup oksigen dari luar tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh 2. Secara umum proses respirasi menghirup udara dari hidung kemudian masuk ke paru paru yang kemudian akan mengembangkan paru paru disertai kontraksi di otot dada dan paru paru dan berkembangnya diafragma kemudian ketika mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh diagrafma akan mengempis dan paru paru juga akan mengempis sehingga udara terdorong ke luar dari tubuh. 3. Respirasi dapat di bedakan menjadi respirasi luar dan respirasi dalam. 4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan adalah jenis kelamin, aktifitas tubuh, usia dan tingkat kesehatan. 5. Secara normal laju pernapasan orang dewasa kira kira antara 15-25 kali/menit III. Alat dan Bahan 1. Gelas plastik besar bening diameter 10 cm. 2. Selang plastic diameter 7 mm. 3. Balon 4. Karet gelang 5. Plastisin 6. Gunting 7. Stopwatch/ jam tangan
  • 16. IV. Cara Kerja 1. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan. 2. Memotong selang plastic menjadi dua dengan panjang 15 cm dan 5 mm. 3. Meniup balon berulang kali sehingga balon menjadi lembek/lemes. 4. Mengikat balon yang telah ditiup tersebut pada kedua ujung selang plastic yang telah dipotong tadi dengan menggunakan karet gelang. Mengikat kuat sehingga balon tidak terlepas. 5. Melubangi alas gelas sehingga sesuai dengan besarnya besarnya plastik. 6. Memasukkan ujung selang plastik yang tidak ada balonnya ke dalam lubang gelas plastik sehingga posisi balon ada ditengah-tengah gelas plastik. Mengusahakan tidak ada ruang yang memungkinkan udara masuk lewat lubang pada gelas plastic sekitar lubang dan selang diberi plastisin. 7. Menutup permukaan gelas plastic dengan balon yang direntangkan dan mengikat secara rapih dengan menggunakan karet gelang. V. Hasil Pengamatan No Posisi Pengamatan 1. Keadaan normal Balon Tetap 2. Balon penutup ditekan Balon Mengempis 3. Balon penutup ditarik Balon Mengembang
  • 17. VI. Pembahasan Percobaan Merakit model system pernapasan Percobaan ini memperagakan proses pernapasan manusia. Model pernapasan manusia ini di buat dari botol bekas yang diberi balon sebagai paru paru dan diafragma dan selang plastic di ibaratkan sebagai trakea. Prinsip kerja dari model ini adalah ketika diafragma di tarik maka balon akan mengembang mengisi kekurangan udara di dalam botol , udara masuk melalui selang dan mengisi balon sehingga akan mengembang. Ketika balon diafragma di tekan balon akan mengempis akibat tekanan dan udara akan keluar dari balon. Hal ini sesuai dengan system pernapasan pada tubuh manusia. Dimana diafragma akan menarik paru paru sehingga udara masuk , kemudian diafragma menekan paru paru sehingga udara keluar. VII. Pertanyaan 1. Tariklah selang plastic dan amati apa ang terjadi dengan kedua balon yang berada di dalam gelas Ketika di tarik balon dalam plastic akan mengembang 2. Dornglah plastic dan amati apa yang akan terjadi Ketika di dorog balon dalam plastic akan mengempis
  • 18. B. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan I. Cara kerja : 1. Melakukan kegiatan ini dengan dua orang. Satu sebagai pengamat dan satunya sebagai pencatat waktu dan satu orang lagi sebagai pengamat. 2. Menghitung kecepatan dengan menghitung jumlah gerakan napasnya sedang dalam keadaan istirahat selama satu menit, dua menit, dan tiga menit. 3. Lari-lari di tempat selama satu menit, kemudian menghitung kecepatan pernafasannya selama satu menit. 4. Istirahat sampai napas normal kembali. 5. Melakukan lari-lari di tempat selama dua menit, kemudian menghitung kecepatan pernapasannya selama satu menit. 6. Mengulangi nomor 4 dan kemudian mengulangi nomor 5 dengan waktu lari-lari ditempat selama tiga menit. 7. Mencatat hasil pengamatan. II. Hasil Pengamatan Sample : winahyu Arif W dan Zahra Marifatul L No Waktu (menit) Kecepatan pernapasan Laki-laki Perempuan 1. Istirahat 0 menit 22 48 2. 1 menit 38 58 3. 2 menit 59 67 4. 3 menit 67 78
  • 19. III. Pembahasan Percobaan faktor yang mempengaruhi pernapasan Faktor yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan pernapsan manusia adalah jenis kelamin, umur, aktifitas dan kesehatan. Setelah di lakukan percobaan maka dapat di ketahui bahwa 1. Jenis kelamin laki laki lebih sedikit interval pernapsannya di banding wanita. Hal ini di karenakan paru paru laki laki memiliki kapasitas dan ukuran yang lebih besar di banding perempuan 2. Umur juga memiliki kontribusi dalam interval pernapasan. Anak yang berumur lebih muda secara umum akan bernapas secara normal antara 15- 25 kali per menit. Sedang orang tua dan anak anak akan bernapas lebih banyak. Hal ini di karenakan interaksi otot otot dada dan diafragma tidak sebaik ketika dewasa/ muda serta lebih banyak membutuhkan oksigen 3. Semakin tinggi suhu tubuh ketika melakukan aktifitas maka tubuh akan mengeluarkan energy, dan membutuhkan proses pembakaran dengan bahan baku oksigen. Oleh karena itu interval pernapasan nya akan lebih besar. 4. Orang terserang penyakit nafasnya akan lebih cepat atau lambat, karena terjadi gangguan pada metabolism dan kinerja tubuh. IV. Kesimpulan 1. Pernapasan merupakan proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon di oksida 2. Ketika menghirup oksigen maka paru paru dan diafragma akan mengembang sedang ketika mengeluarkan karbon dioksida paru paru dan diafragma akan mengempis. Hal ini dikarenakan kontraksi antara otot dada dan diafragma. 3. Proses pernapasan akan dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya : tingkat kesehatan, Jenis Kelamin, Usia, dan Aktivitas
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Trijoko dkk. 2006. Biologi untuk Kelas XI. Jakarta : PT. Sunda Kelapa Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta : Universitas Sebelas Maret
  • 22. Kegiatan 12 Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein dalam Makanan I. Tujuan : Mengidentifikasikan dan mengelompokkan zat makanan yang terdapat di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan dan melakukan uji zat-zat makanan. II. Landasan Teori 1. Suatu makanan dapat mengandung satu atau lebih zat yang diprlukan oleh tubuh 2. Menurut purnomo,dkk (2006:206) mengatakan bahwa kabohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen. 3. Kabohidrat meruppakan senyawa yang terdapa pada makanan pokok yang dibutuhkan manusia untuk membentuk energy dalam beraktifitas. 4. Secara teori makanan yang mengandung karbohidrat bila di tetesi dengan larutan lugol maupun larutan yodium akan berubah warna menjadi ungu kehitaman atau coklat tergantung banyaknya karbohidrat dalam makanan tersebut 5. Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. 6. Menurut purnomo,dkk ( 2006:213) mengemukakan bahwa lemak merupakan makromolekul jika di pecah akan menghasilkan 3 molekul asam dan 1 molekul gliserol. 7. Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati.Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform 8. Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. 9. Protein diperlukan oleh tubuh untuk membangun sel sel tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
  • 23. 10. Protein mudah terpecah dan membentuk ammonia A. Uji Karbohidrat I. Alat dan Bahan : Alat : 1. Piring 2. Pipet Bahan : 1. Lugol 2. Pisang 3. Apel 4. Telur Rebus 5. Tahu putih 6. Margarin 7. Biskuit 8. Tepung Terigu 9. Gula Pasir 10. Kentang II. Cara Kerja 1. Menetesi bahan makanan satu persatu bahan makanan dengan 2-3 tetes larutan yodium dalam KI/Lugol. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Mencatat bahan yang diuji mana yang menunjukkan warna ungu biru setelah ditetsi larutan yodium. 2. Mencatat warna setiap bahan makanan pada tabel. III. Hasil Pengamatan No Bahan Makanan Warna Sebelum diberi yodium Setelah diberi yodium 1. Pisang Putih ke Kuning Ungu keBiruan 2. Apel Putih Kuning Kecoklatan 3. Nasi Putih Ungu ke biruan 4. Telur Rebus Putih Putih 5. Tahu Putih Putih Kuning Kecoklaan 6. Margarin Kuning Kuning Kecoklatan 7. Biskuit Coklat Hitam Pekat 8. Tepung Terigu Putih Hitam Pekat 9. Gula Pasir Putih Coklat 10. Kentang Kuning Hitam Pekat
  • 24. IV. Pembahasan Menurut purnomo menyatakan bahwa kabohidrt hanya tersusun dari 3 unsur yaitu karbon hydrogen dan oksigen. Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak dari senyawa sederhana glukosa sampai senyawa kompleks. Bedasarkan pengaatan dan penelitian bahwa bahan makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah warna apabila di tetesi larutan yodium. Sedang bahan makanan yang tidak mengandung karbohidrat tidak akan berubah warna. Contoh bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah pisang, apel , nasi tahu putih,biscuit, tepung terigu, gula pasir, dn kentang. Sedangkan bahan yang tidak mengandung karbohidrat adalah telur rebus dan margarin. Bahan makanan akan berubah warna karena mengandung amilum ( senyawa karbohidrat sederhana ) untuk gula tidak akan berubah warna atau berubah sedikit karena gula tidak mengandung amilum tetapi sukrosa. V. Pertanyaan 1. Mengapa ada bahan yang berwarna unggu biru da nada pula yang tidak setelah di tetesi yodium/lugol ? Jawab : karena bahan makanan yang mengandung karbohidrat terdapat amilum di dalamnya sehingga akan berubah warna ketika amilum tersebut di tetesi dengan larutan lugol. 2. Buatlah kesimpulan tentang zat zat manakah yang mengandng amilum Contoh kandungan kabohidrat yang ada pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah pisang, apel , tahu putih,biscuit, tepung terigu, , dn kentang. Sedangkan bahan yang tidak mengandung karbohidrat adalah telur rebus dan margarin.
  • 25. B. Uji Lemak I. Alat dan Bahan Alat : 1. Kertas Coklat sampul buku/ kertas payung 2. Pipet Tetes Bahan : 1. Kemiri 2. Margarine 3. Seledri 4. Wortel 5. Biji Jagung kering 6. Singkong kering 7. Kacang tanah kering 8. Papaya 9. Santan 10. Susu II. Cara Kerja 1. Mengambil dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong. 2. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan di salah satu kertas coklat yang lainnya. 3. Mengisap minyak dengan pipet yang lain dan meneteskan diatas kertas coklat lainnya. 4. Membiarkan kedua kertas selama 10 menit dan memeriksa keduanya, mengamati keadaan permukaan kertas tersebut mana yang meninggalkan bekas. Catatan : Menggunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak. 5. Mengambil kesepuluh kertas coklat yang telah disiapkan. Memberi nomor dan nama jenis makanan yang akan diuji yaitu : a. kemiri, b. margarine, c. seledri, d. wortel, e. biji jagung kering, f. singkong kering, g. kacang tanah kering, h. papaya, i. santan, j.susu. 6. Meremuk kemiri dan mengusap diatas kertas coklat kira-kira 10 kali dan membersihkan sisa kemiri, membiarkan 5-10 menit. 7. Melakukan hal serupa untuk bahan yang lain. 8. Setelah 10 memit, mengamati kertas coklat satu persatu. Menggunakan lampu senter ke arah bekas usapan dari bahan makanan yang diuji. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
  • 26. III. Hasil Pengamatan No Bahan Makanan Indikator berLemak Tidak ada Lemak 1 Kemiri V 2 Margarin V 3 Seledri V 4 Wortel V 5 Biji Jagung Kering V 6 Singkong Kering V 7 Kacang Tanah Kering V 8 Pepaya V 9 Santan Kelapa V 10 Susu V IV. Pembahasan Menurut Purnomo dkk ( 2006:213) menyatakan bahwa lemak merupakan makromolekul yang terdiri dari 3 molekul asam dan 1 molekul griserol. Bedasarkan pengujian praktikum bahan makanan akan meninggalkan bercak minyak apabila di gilaskan pada kertas sampul maupun kertas minyak sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung lemak akan kering ketika di biarkan beberapa menit setelahnya. Hal ini disebabkan minyak tidak mudah kering atau menguap di bandingkan dengan air. Sehingga kertas yang basah karena air akan mongering sedang kertas yang basah karena minyak akan tetap basah.
  • 27. V. Pertanyaan 1. Mengapa setelah bahan makanan di teteskan atau di usapkan ke atas kertas kertas harus di diamkan dulu beberapa menit ? Jawab : bahan makanan yang telah di usapkan ke kertas harus didiamkan dulu beberapa menit supaya air pada kertas akan menguap dan hanya meninggalkan minyak/ lemak saja. Sehingga kita dapat membedakan apakah bercak tersebut di sebabkan oleh kandungan minyak pada makanan atau kandungan air pada makanan. 2. Buatlah kesimpulan bahan makanan yang mengandung dan tidak mengandung lemak. Jawab : bahan yang mengandung lemak contohnya kemiri, margarin, wortel, kacang tanah tering, papaya, santan, dan minyak. Sedangkan bahan yang tidak mengandung minyak contohnya seledri, biji jagung kering singkong kering /gaplek, dan susu
  • 28. C. Uji Protein dengan melakukan pembakaran I. Alat dan Bahan 1. Alat Piring plastic Pipet Lilin Gelas Cangkir plastic Korek api 2. Bahan Seledri Kangkung Putih telur Roti Tempe Daging ayam II. Cara Kerja a. Menyalakan lilin, kemudian menjepit bulu ayam dengan penjepit kemudian membakar bulu ayam tersebut diatas lilin. Mengamati dan menjelaskan bau yang ditimbulkan. Menggunakan bulu ayam terbakar tersebut sebagai control. b. Menjepit satu persatu bahan yang akan diuji kemudian membakar diatas nyala lilin. bahan yang akan diuji seledri, kangkug, putih telur, roti, tempe, daging ayam. Mengamati bau yang ditimbulkannya manakah yang seperti bau bulu ayam terbakar. c. Membuat kesimpulan mana bahan yang mengandung protein. III. Hasil Pengamatan : No Bahan yang diuji Waktu dibakar berbau Seperti bulu ayam terbakar Aroma lain 1. Seledri √ 2. Kangkung √ 3. Putih telur √ 4. Roti √ 5. Tempe √ 6. Daging ayam √
  • 29. IV. Pembahasan Menurut purnomo,dkk (2006:211) protein merupakan senyawa yang kurang stabil dan mudah dipengaruh oleh suhu yang tinggi, pH dan pelarut organic. Protein bila dihidolisis menggunakan asam atau enzim akan menghasilkan asam amino. Bedasarkan penelitian uji protein makanan yang mengandung protein bila di bakar akan menghasilkan bau seperti bulu ayam ketika di bakar. Hal ini dikarenakan bulu ayam juga tersusun atas protein. Bedasarkan penelitian dapat di ketahui bahwa makanan yang mengandung protein antara lain putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung protein antara lain seledri kangkung dan roti V. Kesimpulan Makanan yang mengandung protein apabila di bakar akan menimbulkan bau seperti bulu ayam yang di bakar. VI. Pertanyaan 1. Perhatikan bahan makanan nasi ,tepung terigu, kentang dan gula pasir seelah di beri larutan yodium apakah semuanya menunjukan warna biru unggu ? jika tidak bukankah semua bahan makanan termasuk golongan kabohidrat? Jika ya mengapa ? Jawab : ya nasi termasuk golongan kabohidrat. Tidak berwarna biru/ungu karena nasi gula dan tepung terigu tidak mengandung amilum tetapi mengandung sukrosa. Sedangkan pada proses pengujian kandungan kabohidrat larutan lugol/yodium hanya akan bereaksi pada zat yang mengandung amilum. 2. Rabalah atau usaplah bahan makanan kemiri , minyak, seledri dan papaya. Bagaimana bekas usapan di tangan anda ? Jawab :bahan makanan kemiri dan minyak bila di usapkan ke tangan kan menimbulkan bekas dan terasa licin sedangkan seledri dan papaya menimbulkan bercak tetapi tidak licin.
  • 30. 3. Perhatikan putih telur roti dan tempe watu di bakar identifikasikan bau yangditimbulkan , jelaskan kira kira bau apa masing masing bahan makana tersebut Jawab : putih telur tempe ketika di bakar menimbulkan bau seperti bau bulu ayam ketika di bakar. Sedangkan roti ketika di bakar timbul bau gosong. 4. Pada saat di beri air kapur dan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, temped an daging ayam manakah yang menunjukan warna ungu yang paling tua mengapa demikian ? Jawab : semua bahan makanan berwarna ungu tetapi warna ungu yang paling tua adalah telur putih. Hal ini di karenakan telur putihlah yang mengandung protein yang paling banyak disbanding bahan makana yang lain 5. Bedasarkan uji yang telah di lakukan manakah bahan makanan sumber kabohidrat amilum, protein dan lemak dari bahan makanan nasi putih , telur rebus, tempe, kentang , kangkung, pisang, santan, minyak , gula pasir dan daging ayam ? Kabohidrat nasi, putih telur, kentang , pisang dan gula pasir Lemak Santan , minyak Protein Tempe, putih telur, daging ayam, 6. Bahaslah apaka semua bahan yang diuji menunjukan warna yang sama ?mengapa demikian ? Jawab : tidak karena semua bahan makanan tidak semua mengandung protein atau kabohidrat. 7. Buatlah kesimpulan tentang bahan makanan yang mengandung dan tidak mengandung protein. Makanan yang mengandung protein apabila di bakar akan menimbulkan bau seperti bulu ayam yang di bakar sedangkan makanan tidak mengandung protein akan menimbulkan bau lain. Hal ini terjadi karena reaksi protein dengan suhu tinggi membentuk asam amino.
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Purnomo. 2006 .Biologi untuk Kelas XI Jilid 2A SMA dan MA.Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka Sudjadi dkk. 2007. Biologi untuk 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Yudistira Sriyono dkk. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi Kelas VIII untuk SMP. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta :Universitas Sebelas Maret
  • 33. Kegiatan 13 Amankah Makananku I. Tujuan : 1. Menguji kandungan boraks di dalam bahan makanan. 2. Memilih makanan sehat berdasarkan informasiyang dimiliki II. Landasan Teori Zat makanan disebut biomolekul karena merupakan enyawa yang dibutuhkan untuk hidup. Zat zat yang terdapat pada makanan yaitu kabohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pada zaman modern sekarang ini banyak makanan yang dicampur dengan bahan bahan lain seperti bahan pengawet dan penyedap rasa. Bahan makanan tersebutlah yang disebut zat aditif. Zat aditif adalah zat tambahan yang terdapat pada makanan baik itu bersifat alami maupun sintetis.zat aditif alami adalah zat yang terbuat dari bahan bahan alami sedang zat aditif sintetis adalah zat yang terbuat dari bahan bahan kimia. Macam macam zat aditif adalah pengawet, pewarna, penyedap rasa dan pengatur kemasan. Salah satu zat aditif yang berfungsi sebagai pengawet adalah boraks. Boraks merupakan garam Natrium Na2B4O710H2O, yang banyak di gunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu dan keramik. Borak dapat membahayakan tubuh bila di konsumsi berlebihan. Karena bis adi serap oleh tubuh da disimpan secar kumulatif dalam hati, otak usus sehingga apabila dosisnya meninggi dapat menimbulkan penyakit kangker Efek toksik : Kumulatif selama penggunaan berulang & dash; ulang. Pengaruh terhadap kesehatana. Tanda dan gejala akut : Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat) Tanda dan gejala kronis(Nafsu makan menurun Gangguan pencernaanGangguan SSP : bingung dan bodoh Anemia, rambut rontok dan kanker.)
  • 34. III. Alat dan Bahan Alat : 1. Pisau 2. Air 3. Piring 4. Kain putih 5. Pipet tetes 6. Alat penumbuk/ parut Bahan : 1. Mie kuning 2. Mie putih 3. Bakso 4. Krupuk legendar 5. Tempura 6. Sosis 7. Cilok 8. Boraks IV. Cara Kerja 1. Mengupas kunyit, menumbuk kunyit sampai halus dan member sedikit air. Membungkus kunyit dengan kain putih, lalu memeras untuk memperoleh air kunyit. 2. Membuat larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke dalam satu sendok teh air. 3. Mencampur lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan boraks. Mengaduk kedua larutan itu hingga rata dan berwarna merah kecoklatan. Larutan berwarna merah kecoklatan itu dapat dijadikan indikator adanya kandungan boraks dalam bahan makanan. 4. Menumbuk makanan yang akan diuji hingga halus dan meletakkan di atas piring. Mengusahakan masing-masing bahan makanan tidak saling bercampur satu sama lain. 5. Meneteskan air kunyit keatas makanan yang akan telah dihaluskan tadi menggunakan pipet. 6. Mencatat hasil pengujian pada tabel.
  • 35. V. Hasil pengamatan No Jenis Bahan yang diuji Kandungan boraks + - 1 Mie kuning V 2 Mie putih V 3 Bakso V 4 Kerupuk V 5 Kerupuk legendar V 6 Sosis V 7 cilok V VI. Pembahasan Menurut arif priadi (2009:100) mengmukakan bahw zat aditif atau bahan makanan tambahan adalah bahan yangditambahkan secara sengaja ke falam makanan dengan jumlah sedikit untuk meningkatkan mutu makanan. Seperti warna rasa bentuk maupun masa simpan. Bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan ketika bahan makanan di tumbuk halus dan ti tetesi dengan kunyit bahan makanan yang mengandung boraks akan bereaksi dengan cara berubah warna, sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung boraks akan tetap warnanya. Hal ini terjadi karena terdapat reaksi kimia antara air kunyit dengan konsentrasi tinggi garam pada boraks yang bersifat basa bereaksi dengan air kunyit yang mengandung kurkumin membentuk warna kecoklatan yang di sebut senyawa borokurkumin. Pada percobaan ini bahan makanan seluruhnya mengandung boraks kecuali bakso
  • 36. VII. Kesimpulan Boraks merupakan bahan pengawet alami yang memiliki senyawa yang dapat menimbulkan rasa gurih dan kenyal serta tahan lama pada makanan namun tidak baik apabila digunakan sebagai bahan pengawet maupun penyedap makanan. .Ada bahan makanan yang biasa di jual yang mengandung boraks seperti krupuk legendar, mie tahu putih cilok dan sosis. Makanan yang mengandung boraks ini memang terkesan lebih enak dan menarik serta tahan lama. Akan tetapi menurut kesehatan makanan ini justru berbahaya apabila di konsumsi VIII. Pertanyaan 1. Bahan makanan manakah yang mengandung boraks ? Jawab : bahan makanan yang mengandung boraks adalah mie kuning, mie putih , krupuk , krupuk legendar, sosis dan cilok 2. Bahan makanan manakah yang tidak mengandung boraks? Jawab : Bahan makanan yang tidak mengandung boraks adalah bakso 3. Umumnya boraks digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Menurutmu apakah ada cara lain dalam mengawetkan makanan ? Jawab : bahan makanan dapat diawetkan dengan berbagai cara di antaranya dengan di asinkan maupun di buat manisan. Pengasapan untuk bahan makanan yang mengandung protein, pengeringan dan pensterilan dari kuman dan bakteri pembusuk
  • 37. DAFTAR PUSTAKA Arif Priadi. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarta : Yudistira Henny Riandri. 2007. Sains Biologi 2 untuk Kelas XI SMA dan MA. Surakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta :Universitas Sebelas Maret
  • 39. Kegiatan 14 Tekanan Darah Manusia I. Tujuan: 1. Mengetahui kerja jantung. 2. Mengukur tekanan darah. II. Alat dan Bahan : 1. G Sphygmomanometer/tensimeter 2. Stetoskop 3. Jam tangan III. Cara Kerja: 1. Mengitung denyut nadi 3x setiap menit untuk tangan kanan dan kiri setelah posisi duduk, berdiri, dan beraktivitas (lari-lari di tempat atau jalan-jalan). 2. Mengukur tekanan darah dengan sphygmomanometer dengan posisi telentang untuk systole dan diastole. 3. Meletakkan manset di lengan atas. 4. Meletakkan bel stetoskop di atas arteri brakialis (tengah lengan). 5. Menaikkan tekanan dengan memompa kantong karet dalam manset untuk menghentikan aliran darah arteri. 6. Melepaskan tekanan perlahan-lahan kemudian mendengarkan bunyi menutupnya katub jantung. Bunyi tersebut berhubungan dengan tekanan dalam darah. 7. Mengukur tekanan darah: a. Mendengarkan bunyi teratur pertama, pada titik tertingginya sebagai tekanan sistolik. b. Mendengarkan bunyi terakhir, pada titik terendahnya sebagai tekanan distolik. Catatan : Pada stetoskop terdapat alat pendengar (ditempelkan ke telinga) dan diafragma sebelum dan setelah digunakan harus dibersihkan dengan alkohol untuk mencegah penularan penyakit.
  • 40. IV. Hasil Penelitian Menghitung Denyut Nadi Sample 3 orang. 1 orang menghitung waktu ( 60s ) 1 yang lainnya mencatat Nama :Tri Sutrisno No Posisi Tangan Kanan 1. Duduk 89 2. Setelah beraktivitas 107 Nama : Zahra Marifatul L No Posisi Tangan Kanan 1. Duduk 84 2. Setelah beraktivitas 98 Nama :Rosita Nurjanah No Posisi Tangan Kanan 1. Duduk 82 2. Setelah beraktivitas 97 Menghitung Tekanan Darah Sample 2 orang. 2 lainnya Zahra dan Tri Sutrisno mengukur. Rosita mencatat Nama : Winahyu Arif Wicaksono No Posisi dan Jenis Kelamin Sistole Diastole Laki-laki 1. Duduk 112 73 Nama : Rina Wulandari No Posisi dan Jenis Kelamin Sistole Diastole Perempuan 1. Duduk 109 70
  • 41. V. Pembahasan Menurut Purnomo (2006:170) manyatakan bahwa systole dan sidtole merupakan tekanan darah ke jantung pada saat mengeluarkan dan memasukan darah. Tekanan darah dapat dapat di ukurmengunakan tensimeter atau spigomomanometer. Tekanan darah orang dewasa normal yaitu 120/80 mmHg. Nilai 120 menunjukan tekanan systole sedangkan nilai 80 menunjukan tekanan diastole. Tekanan darah ini dapat digunakan sebagai indikasi kondisi kesehatan Tekanan darah dipengaruhi oleh aktifitas manusia. Semakin banyak aktifitas maka semakin tinggitekanan darah dan denyut nadinya. Hal ini dikarenakan pada saat orang melakukan aktifitas jantung akan bekerja memompa darah lebih cepat. Ini juga akan membuat jantung berkontraksi dan berdetak lebih cepat. Selain itu tekanan darah dan denyut nadi juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan umur seseorang. Secara umum denyut nadi dan tekanan darah laki laki lebih besar dibanding perempuan karena aktifitas dan kebutuhan suplay oksigen pada laki laki lebih besar dibanding perempuan. VI. Kesimpulan Jadi tekanan darah dan denyut nadi seseorang dapat berubah rubah tergantung pada jenis kelamin, posisi saat di ukur, umur dan kesehatan seseorang. Pada orang dewasa yang sehat tekanan darahnya biasanya 120/80.
  • 43. Kegiatan 15 EKOSISTEM I Tujuan : 1. Menentukan jenis-jenis makhluk hidup sesuai dengan habitatnya dan menentukan perannya dalam ekosistem 2. Membuat rantai makanan dan jaring-jaring makanan II Landasan Teori 1. Individu aldalah mahluk hidup tunggal, sedangkan populasi merupakan sekumpulan individu yang sejenis. 2. Ekosistem adalah interaksi dan hubungan saling ketergantungan antara populasi dan mahluk hidup biotik dengan komponen abiotic dan lingkungannya 3. Komponen Komponen dalam Ekosistem meliputi Komponen Abiotik contoh : tanah, air, udara dan lain-lain dan komponen Biotik contoh : tanaman, hewan 4. Interaksi pembentuk di ekosistem Individu – Populasi – Komunitas – Ekosistem – bioma - biosfer 5. Berdasarkan cara mendapatkan makanan, makhluk hidup dibedakan menjadi Produsen yaitu mahluk hidup yang mampu menyusun sendiri makanannya, Konsumen I yaitu mahluk hidup yang mendapat makanan langsung dengan memakan produsen (herbivore), Konsumen II yaitu mahluk hidup yang memakan mahluk hidup lain yang merupakan konsumen I ( karnivora) , Pengurai yaitu makhluk hidup yang bertugas menguraikan sisa sisa makanan dan sisa sisa jasat hidup seperti bangkai dan daun daunan menjadi unsur hara. 6. Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi dengan membentuk sebuah simbiosis, kompetisi rantai makanan dan jarring jarring makanan. 7. Simbiosis adalah bentuk kerjasama antara dua mahluk hidup, kompetisi adalah bentuk persaingan antar mahluk hidup. 8. Rantai makanan merupakan perpindan materi dan energy dari proses makan dan memakan dari produsen ke konsumen. Sedang jarring jarring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lainnya
  • 44. 9. Rumus Kepadatan Populasi Keterangan : D : Densitas / kepadatan populasi N : Jumlah seluruh individu L : Luas daerah III Alat dan Bahan A. Alat 1. Alat Tulis B. Bahan 1. Tali Rafia 4 m VI Langkah Kerja 1. Memilih lokasi yang akan dijadikan obyek pengamatan 2. Merentangkan tali rafia menjadi 1 m2 3. Mengamati dan mencatat komponen biotik, abiotik dan kondisi disekitarnya 4. Menghitung jumlah komponen biotik untuk menghitung kepadatan populasi / densitas dengan rumus D = N / L = .......... m2 Keterangan : D : Densitas / kepadatan populasi N : jumlah seluruh individu L : Luas daerah 5. Membuat rantai makanan dan jaring-jaring makanan D = N / L = ...... / m2
  • 45. V Hasil Pengamatan A. Komponen Abiotik (lingkungan Lentik ) B. Komponen Biotik ( Lingkungan Lentik ) Obyek Pengamatan ∑ D Produsen Konsumen 1 Konsumen ll Konsumen lll Pengurai Lumut Air V Bakteri Plankton V Nyamuk V Jentik Jentik V Katak V Kepiting V Keong V V Berudu V V Berudu b.kaki V V No Komponen abiotik Banyak Kondisi 1 Daun 3 Daun basah yang jatuh dari pohon 2 Plastik Bekas 1 Kotor 3 Batu 4 Sedang ( batu kapur , Bata ) 4 Air - Sedikit Keruh 5 Tanah Liat - Di dasar kolam 6 Cahaya - Intensitas sedang ( jam 4 Sore ) 7 Suhu - Suhu ruangan ( 32*C )
  • 46. Lingkungan Biotik Obyek Pengamatan ∑ D Produsen Konsumen 1 Konsumen ll Konsumen lll Pengurai Alang alang V Rumput Jepang V Putri Malu V Belalang V Semut V V Bekicot V Kadal V Cacing V VI Pembahasan Penghitungan Densitas 1. Nyamuk D = 4 / 1 M2 2. Jentik Jentik 3. D = 20 / 1 M2 4. Katak D = 1 / 1 M2 No Komponen abiotik Banyak Kondisi 1 Batu 7 Sedang ( krikil, Bata ) 2 Tanah - Gembur 3 Cahaya - Intensitas Sedang 4 Suhu - Sedang ( suhu ruangan )
  • 47. 5. Kepiting D = 1 / 1 M2 6. Keong D = 2 / 1 M2 7. Berudu D = 21 / 1 M2 8. Berudu berkaki D = 13 / 1 M2 Menurut woodburry dalam (Harianto :2005) ekosistem didefinisikan sebagai tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat unit kesatuan secara utuh sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energy. Pada pengamatan di ekosistem lentik ( kolam dengan air tergenang ) terdapat beberapa mahluk hidup di dalamnya dengan produsen Lumut Air dan Plankton/Bakteri yang tidak terlihat. Kemudian konsumen berupa nyamuk , jentik jentik, berudu, keong, kepiting dan katak. Dengan komponen abiotiknya berupa air, batu , cahaya, plastic daan suhu. Yang kemudian saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu rantai makanan dan jarring jarring makanan yaitu : Lumut Air Keong Berudu Kepiting Nyamuk Jentik2 Katak Bakteri & plankton Bakteri &plankton ( Pengurai )
  • 48. Bedasarkan Rantai makanan di atas maka dapat diketahui bahwa puncak rantai makanan berada pada tingkat konsumen 2 yaitu kepiting dan katak. Berudu dapat menjadi konsumen 1 dan 2 dikarenakan berudu dapat memakan plankton dan jentik jentik . VII Kesimpulan Dalam suatu ekosistem terdiri dari komponen komponen biotik dan abiotic setiap komponen biotik salam suatu ekosistem akan saling membutuhkan dan saling berkompetisi dalam mempertahankan hidup. Dalam suatu ekosistem yang ideal akan membentuk suatu rantai makanan atau bahkan jarring jarring makanan. Dalam pengamatan yang telah di lakukan. Ekosistem lentik di kolam PGSD kebumen memiliki 4 rantai makanan.
  • 49. DAFTAR PUSTAKA Hariyanto dkk. 2005. Sukses Menghadapi Olimpiyade Sains Biologi SMP dan MTs. Bandung : Nav Press Warsiti & Kartika Chrysti. 2010 .Buku Petunjuk Praktikum.Surakarta : Universitas Sebelas Maret