Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Larutan dibedakan menjadi elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Uji elektrolit digunakan untuk mengetahui sifat keelektrolitan larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk perbedaan sifatnya dan cara membedakannya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi ionisasi, sementara larutan non-elektrolit tidak.
Kimia - larutan elektrolit dan larutan non elektrolitSalviFajriati
Larutan dapat dibedakan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Elektrolit kuat seperti NaCl dan NaOH akan terionisasi sempurna dan menghantarkan listrik dengan baik, sementara elektrolit lemah seperti CH3COOH hanya terionisasi sebagian. Non elektrolit seperti C6H12O6 tidak akan terionisasi dan tidak dapat menghantarkan listrik.
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
Dokumen ini membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terdapat ion-ion bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh dari masing-masing jenis larutan beserta soal latihan untuk memahami materi.
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Larutan dibedakan menjadi elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Uji elektrolit digunakan untuk mengetahui sifat keelektrolitan larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk perbedaan sifatnya dan cara membedakannya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi ionisasi, sementara larutan non-elektrolit tidak.
Kimia - larutan elektrolit dan larutan non elektrolitSalviFajriati
Larutan dapat dibedakan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Elektrolit kuat seperti NaCl dan NaOH akan terionisasi sempurna dan menghantarkan listrik dengan baik, sementara elektrolit lemah seperti CH3COOH hanya terionisasi sebagian. Non elektrolit seperti C6H12O6 tidak akan terionisasi dan tidak dapat menghantarkan listrik.
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
Dokumen ini membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terdapat ion-ion bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh dari masing-masing jenis larutan beserta soal latihan untuk memahami materi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya akan terionisasi menjadi ion-ion yang bergerak bebas, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terjadi ionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat dan lemah berdasarkan derajat ionisasinya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitnovadwiyanti08
Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan arus. Larutan elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasi, di mana elektrolit kuat lebih banyak terionisasi daripada elektrolit lemah.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi. Dokumen ini menjelaskan sifat dan contoh larutan elektrolit kuat, lemah, serta non elektrolit berdasarkan hasil percobaan menggunakan alat uji elekt
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolitaguslinggau
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Larutan elektrolit dan non elektrolit dibedakan berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, di mana larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak akan menghantarkan listrik karena tidak terurai.
Bahan Ajar Sari Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolitsarismansa
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, dengan derajat ionisasi 1, dan lemah, dengan derajat ionisasi antara 0 dan 1.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, meliputi definisi, contoh, dan penjelasan tentang kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik. Beberapa indikator kompetensi yang disebutkan adalah mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non elektrolit, mengelompokkan larutan berdasarkan kemampuan menghantar listriknya, serta menjelaskan penyebab perbedaan daya hantar listrik
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Materi pelajaran tersebut meliputi pengertian kedua jenis larutan, cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan daya hantar listrik, dan penjelasan mengenai kemampuan larutan elektrolit untuk menghantarkan listrik. Siswa diajak untuk merancang dan melakukan percobaan, kemudian menganalisis hasil
Hukum-hukum dasar kimia meliputi hukum Dalton tentang perbandingan massa unsur dalam senyawa, hukum Gay-Lussac tentang perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasilnya, serta hukum Avogadro mengenai hubungan antara volume dan jumlah molekul gas. Ketiga hukum ini memberikan landasan penting dalam memahami reaksi kimia.
Energi ikatan rata-rata adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom dari molekul menjadi atom-atom. Energi ikatan rata-rata C-H adalah 416 KJ/mol. Energi ikatan dan disosiasi dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan entalpi reaksi dengan rumus ∆H = Σ Energi ikatan pereaksi - Σ Energi ikatan hasil reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya akan terionisasi menjadi ion-ion yang bergerak bebas, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terjadi ionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat dan lemah berdasarkan derajat ionisasinya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitnovadwiyanti08
Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan arus. Larutan elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasi, di mana elektrolit kuat lebih banyak terionisasi daripada elektrolit lemah.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi. Dokumen ini menjelaskan sifat dan contoh larutan elektrolit kuat, lemah, serta non elektrolit berdasarkan hasil percobaan menggunakan alat uji elekt
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolitaguslinggau
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Larutan elektrolit dan non elektrolit dibedakan berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, di mana larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak akan menghantarkan listrik karena tidak terurai.
Bahan Ajar Sari Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolitsarismansa
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, dengan derajat ionisasi 1, dan lemah, dengan derajat ionisasi antara 0 dan 1.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, meliputi definisi, contoh, dan penjelasan tentang kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik. Beberapa indikator kompetensi yang disebutkan adalah mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non elektrolit, mengelompokkan larutan berdasarkan kemampuan menghantar listriknya, serta menjelaskan penyebab perbedaan daya hantar listrik
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Materi pelajaran tersebut meliputi pengertian kedua jenis larutan, cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan daya hantar listrik, dan penjelasan mengenai kemampuan larutan elektrolit untuk menghantarkan listrik. Siswa diajak untuk merancang dan melakukan percobaan, kemudian menganalisis hasil
Hukum-hukum dasar kimia meliputi hukum Dalton tentang perbandingan massa unsur dalam senyawa, hukum Gay-Lussac tentang perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasilnya, serta hukum Avogadro mengenai hubungan antara volume dan jumlah molekul gas. Ketiga hukum ini memberikan landasan penting dalam memahami reaksi kimia.
Energi ikatan rata-rata adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom dari molekul menjadi atom-atom. Energi ikatan rata-rata C-H adalah 416 KJ/mol. Energi ikatan dan disosiasi dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan entalpi reaksi dengan rumus ∆H = Σ Energi ikatan pereaksi - Σ Energi ikatan hasil reaksi.
This document discusses non-electrolyte solutions and provides examples of non-electrolytes such as urea, sucrose, glucose, and alcohols. It defines a non-electrolyte solution as one that cannot conduct electricity because it does not dissociate into ions. The document then provides two sample problems calculating molecular formulas and relative molecular masses of non-electrolytes based on properties like boiling point elevation and osmotic pressure.
Dokumen tersebut membahas tentang benzena dan turunannya. Ia menjelaskan struktur benzena, sifat-sifatnya, dan turunan-turunannya seperti fenol dan anilin beserta kegunaannya. Dokumen ini juga menjelaskan tata nama senyawa turunan benzena dan reaksi-reaksi yang terjadi pada benzena.
1. Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul (polimer) yang mencakup definisi, jenis reaksi polimerisasi, penggolongan, sifat dan contoh-contoh polimer beserta kegunaannya.
1. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon siklik dengan rumus C6H6 yang stabil karena resonansi. Benzena dan turunannya digunakan sebagai bahan baku industri kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang polimer, yaitu molekul raksasa yang tersusun atas monomer-monomer. Dibahas tentang jenis polimer berdasarkan asal, monomer, dan sifat kekenyalannya. Juga diberikan contoh polimer seperti polietilena, polipropilena, PVC, teflon, dan proses pembentukannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan. Dokumen juga menjelaskan konsep kemolalan, fraksi mol, tekanan osmosis, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan.
Unsur halogen terdiri atas fluorin, klorin, bromin, iodin dan astatin yang terletak pada golongan VIIA sistem periodik. Unsur-unsur ini sangat reaktif dan membentuk molekul diatomik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk senyawa seperti garam laut, fluorit dan klorida. Sifat umum halogen adalah memiliki valensi 7, titik leleh dan didih yang tinggi, serta mudah membentuk ion negatif maupun positif akib
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan dan beberapa konsep dasar yang terkait, seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, tekanan osmosis, dan disosiasi elektrolit dalam larutan. Dokumen ini juga menyertakan beberapa contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan laju reaksi kimia. Secara umum, laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi zat reaktan dan suhu, serta dipengaruhi oleh tetapan reaksi dan katalis. Persamaan laju reaksi umumnya berbentuk v = k[A]x[B]y dimana v adalah laju reaksi, k adalah tetapan reaksi, [A] dan [B] adalah konsentrasi zat reaktan, dan x dan y
Dokumen tersebut membahas tentang radiasi benda hitam dan bagaimana fisika kuantum dapat menjelaskan fenomena tersebut, sedangkan fisika klasik gagal. Teori Max Planck mengenai kuantisasi energi gelombang elektromagnetik dapat menjelaskan data eksperimen radiasi benda hitam.
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaSyifa Dhila
Laporan ini memberikan ringkasan tentang percobaan untuk menguji sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan mengamati apakah larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak. Berdasarkan hasilnya, larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Bahan Ajar Sari Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolitsarismansa
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, dengan derajat ionisasi 1, dan lemah, dengan derajat ionisasi antara 0-1.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Menguraikan pengertian kedua jenis larutan ini dan cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan hantaran listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Alat yang digunakan meliputi baterai, kabel, lampu, dan elektroda untuk mencelupkan larutan. Berdasarkan hasil percobaan, larutan dapat dikategorikan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, meliputi definisi, jenis, dan sifatnya berdasarkan daya hantar listrik. Dokumen ini juga menjelaskan percobaan untuk mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit serta menyimpulkan perbedaan antara keduanya.
Laporan ini mendeskripsikan hasil pengamatan daya hantar listrik pada enam larutan. Tiga larutan terbukti sebagai elektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung banyak, sementara tiga lainnya adalah elektrolit lemah karena hanya menghasilkan sedikit gelembung tanpa nyala lampu, kecuali satu larutan yang lampunya redup. Laporan ini menunjukkan perbedaan elektrolit kuat, lemah dan
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion, sementara non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion. Kekuatan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya, semakin besar derajat ionisasi semakin kuat kemampuan menghantarkan listriknya.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion, sementara non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion. Kekuatan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya, semakin besar derajat ionisasi semakin kuat kemampuan menghantarkan listriknya.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Larutan dapat diklasifikasikan menjadi elektrolit atau non elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Elektrolit akan terionisasi dan menghantarkan listrik, sementara non elektrolit tidak akan terionisasi dan tidak dapat menghantarkan listrik. Elektrolit dapat lebih lanjut dibedakan menjadi elektrolit kuat atau
Laporan ini menjelaskan percobaan untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit dengan menguji kemampuan menghantarkan listrik. Berbagai larutan dibuat dan diuji menggunakan rangkaian listrik sederhana. Hasilnya digunakan untuk mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
Teks tersebut membahas tentang jenis-jenis larutan dan cara kerja larutan elektrolit dalam menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus karena zat terlarutnya akan terionisasi menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas di dalam larutan, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena zat terlarut tidak terionisasi.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, terdapat 3 jenis larutan berdasarkan kemampuannya menghantar listrik: 1) elektrolit kuat yang menyala terang dan bergelembung banyak, 2) elektrolit lemah yang redup atau tidak menyala dengan gelembung sedikit, dan 3) non-elektrolit yang tidak menyala sama sekali. Ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan inilah yang memungkinkan hantaran listrik.
Al-As'Adiyah Balikeran 1.8. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit dan Non El...ZainulHasan13
Materi Pembelajaran Kimia Kelas 10
Pondok Pesantren Al-As'Adiyah Balikeran
Kertosari, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur
Daya hantar listrik pada larutan
telah dipelajari bahasan sebelumnya tentan ion yaitu atom yang bermuatan
suatu senyawa dalam pelarutnya juga menunjukkan sifat-sifat tertentu yaitu daya hantar listrik
Dibedakan menjadi dua yaitu larutan elektrolit yang memiliki daya hantar listrik dan larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik
Pada pertemuan kali ini akan kita bahas bagaimana hal tersebut dapat terjadi
Selamat belajar, semoga kita selalu dapat keberkahan....
@rimbasadewo
01052021
Similar to Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit (20)
8. Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit yang berdaya
hantar listrik kuat disebut
elektrolit kuat.
Contohnya :
Larutan HCl
Larutan H2SO4
Larutan HNO3
9. Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit yang berdaya
hantar listrik lemah disebut
dengan elektrolit lemah
Contohnya:
Larutan NH3
Larutan CH3COOH
Larutan H3PO4
10. Contoh Soal
1. Apa yang menandakan suatu larutan
disebut larutan elektrolit kuat pada
alat uji elektrolit?
2. Peristiwa terurainya molekul menjadi
ion – ion disebut apa?
3. Tuliskan reaksi ionisasi dari
a.K2SO4
b.H2SO4
c.Fe2(SO4)3
11. 4. HCl cair tidak menghantarkan
listrik, sedangkan larutan HCl
dapat menghantarkan listrik.
Apa yang dapat anda simpulkan
dari fakta ini!
5. Suatu larutan dapat
menghantarkan listrik bila
larutan mengandung apa?
12. Jawaban Soal
1. Adanya gelembung gas yang
banyak, lampu menyala terang.
2. Ionisasi.
3. a. K2SO4 → 2K⁺ + SO4²¯
b. H2SO4 → 2H⁺ + SO4²¯
c. Fe2(SO4)3 → 2Fe3+ + 3SO4²¯
13. 4. Dapat disimpulkan
bahwa HCl cair tidak
terionisasi, tetapi bila
dilarutkan ke dalam air
akan terionisasi.
5. Bila mengandung ion –
ion yang bebas bergerak.
14. Kesimpulan
Larutan elektrolit dapat menghantarkan
arus listrik sedangkan larutan
nonelektrolit tidak.
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2
yaitu elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.
Pada alat uji elektrolit, larutan elektrolit
kuat ditandai dengan ada banyak
gelembung gas dan lampu menyala
terang dan sebaliknya.