SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN
LIPID
KELOMPOK 1
ABDUL AZIZ FAISAL MUH. AKSA SYAM
CICIH NURCHOLISA NUR ALDA FADILLAH
RAHMAYANTI S DZAKIYYAH ANWAR
NADHIRAH ANANDA IDRIS IZDIHAR HAFIZHAH AZ-ZAHRAH
RISKY AWALIA H DINDA ASARI ZULKARNAIN
CANI HASIM
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empirik
(CH₂O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara hidrolisis,
disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai
oligosakarida. Karbohidrat banyak dijumpai karena merupakan hasil sintesis
CO₂ dan H₂O dengan pertolongan sinar matahari dan klorofil. Pada umumnya
karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam
pelarut organik tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida).
Karbohidrat terbagi dalam tiga golongan yaitu : Monosakarida, oligosakarida
1. TES BENEDICT
 LANDASAN TEORI :
Percobaan benedict untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi
adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya
dua buah monosakarida. Karakteristiknya tidak bisa larut atau bereaksi langsung
dengan benedict. Prinsip dari uji benedict adalah larutan CuSO4 dalam suasan
alkali akan direaksikan dengan gula pereduksi sehingga CuO tereduksi menjadi
Cu2O berwarna merah bata. Gugus pereduksi ini berupa aldehid dan keton.
 TUJUAN :
Untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Larutan tembaga alkalis akan direduksi
oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan
membentuk kuprooksida (Cu2O) yangberwarna merah bata.
ALAT DAN BAHAN
Alat
Tabung reaksi
Penjepit tabung
Rak tabung
Pipet tetes
Bahan
Glukosa 1%
Glukosa 2 %
Larutan benedict
CARA KERJA
Siapkan 2 buah
tabung reaksi
bersih dan kering.
Masukkan masing-
masing 2,5 ml
larutan benedict
kedalam 2 tabung
tersebut.
Tambahkan 4
tetes larutan yang
akan diperiksa
(sampel glukosa
2% dan 1 %)
secara berurut-
urut
Campurkan dan
didihkan ke
tiganya diatas
api selama 2
menit atau
dalam penangas
air mendidih
selama 5 menit
Perhatikan
warna yang
timbul. Positif
jika terjadi
endapan mulai
dari warna
kuning/merah
bata
HASIL DAN PEMBAHASAN
• ditambahkan dengan
glukosa 2% perubahan
warna menjadi merah
bata lebih cepat daripada
Tabung
1
• dengan glukosa 1% yang
pada pemanasan dimenit
ke dua masih terdapat
warna ungu dan belum
Tabung
2
TABUNG 1
TABUNG 2
KESIMPULAN
 Uji Benedict menunjukkan bahwa senyawa uji memiliki
gugus fungsi aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang
dapat membuka menjadi aldehida maka karbohidrat
tersebut merupakan gula pereduksi. Cu2+ yang
terkompleks dengan benedict dapat direduksi menjadi
endapan merah bata (Cu2O).
2. TES MOLISCH
 DASAR TEORI :
Reaksi ini berlaku untuk segala macam karbohidrat, baik dalam betuk bebas
maupun yang terikat. Dasarnya adalah pembetukan furfural atau turunannya
disebabkan daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Dengan
alfanaftol, furfural akan membentuk suatu senyawa yang berwarna ungu.
Walaupun reaksi ini tidak terlalu spesifik untuk karbohidrat, namun tetap
berguna untuk analisis. Hasil negative merupakan suatu bukti bahwa tidak ada
karbohidrat.
 TUJUAN :
mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada larutan glukosa, sukrosa dan
pati menggunakan reagen molisch.
ALAT DAN BAHAN
• Rak tabung
• Tabung reaksi
• Pipet tetes
ALAT
• Larutan sukrosa
• Larutan Glukosa
• Larutan Pati/amilum
• Larutan Molisch
• Larutan H₂SO₄
BAHAN
CARA KERJA
1
• Siapkan 3 buah tabung bersih dan kering. Masukkan 2ml larutan yang akan
diperiksa masing-masing (glukosa 1%, sukrosa dan amilum/pati) ke dalam 3
tabung reaksi tersebut secara berturut-turut dengan menggunakan pipet
pasteur bersih.
2
• Masing-masing tabung tambahkan 3 tetes pereaksi molisch (alfa naftol 5%
dalam alkohol) dengan menggunakan pipet tetes bersih.
3
• Setelah dikocok, alirkan ketiganya dengan perlahan-lahan 1ml H2SO4 pekat
melalui dinding tabung yang dimiringkan. Terlihat bahwa asam sulfat terdapat
di bagian bawah tabung. Reaksi positif jika pada batas kedua lapisan tampak
warna ungu berbentuk cincin.
HASIL
PATI
terdapat cincin berwarna
ungu sangat muda
terdapat cincin berwarna
ungu hampir pekat
terdapat cincin berwarna
ungu cukup muda
PEMBAHASAN
 Dengan menguji ketiga larutan karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi
molisch dan selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H2SO4) maka
terjadi pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi
disakarida dan monosakarida. Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan
bahwa semua larutan yang diuji (glukosa, sukrosa, dan amilum) adalah
karbohidrat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perubahan warna pada ketiga
tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut. Larutan yang bereaksi
positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan
alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Berdasarkan prinsip percobaan dengan uji
molisch, hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol dan
memberikan senyawa berwarna ungu kompleks. Namun, yang kami dapatkan
disini tidak berwarna ungu kompleks, tetapi hanya terdapat perbedaan warna dan
diperkirakan warna tersebut adalah warna ungu tapi sangat muda atau pudar.
Kesalahan ini mungkin terjadi karena telah adanya kontaminasi pada larutan,
kesalahan langkah pada saat melakukan praktikum atau pengelihatan kami
kurang jeli untuk melihat cincin ungu tersebut.
KESIMPULAN
 Ketiga larutan karbohidrat yan diuji (glukosa, sukrosa dan pati) mengandung
karbohidrat karena terdapat terdapat perbedaan warna diantara kedua lapis larutan,
yang kami asumsikan sebagai cincin berwarna ungu. Perbedaan warna tersebut di
sebabkan oleh konsentrasi asam sulfat pekat yang bertindak sebagai agen dehidrasi
yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya, yang kemudian
dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna.
3. TES SELIWANOFF
 LANDASAN TEORI :
Uji seliwanoff adalah uji yang membedakan antara aldosa dan ketosa. Ketosa
dibedakan dari aldosa gugus fungsi keton / aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut
mempunyai gugus keton, maka ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida,
maka aldosa. Ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terhidrasi dari pada aldosa. Fruktosa
dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa
menghasilkan uji positif karena sukrosa adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan
glukosa.
 TUJUAN :
Untuk menguji adanya gugus keton.
ALAT DAN BAHAN
Alat
Rak tabung
Tabung reaksi
Penjepit tabung
Pipet tetes
Bahan
Larutan sukrosa
Larutan glukosa
Larutan seliwanoff
CARA KERJA
Kemudian panaskan keduanya di atas api selama 30 detik atau di dalam penganas air mendidih selama 30
detik. Hasil positif akan timbul warna merah dalam beberapa detik.
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi tersebut 2,5 ml
pereaksi seliwanoff yang baru di buat secara berturut-turut. Masing-masing tambahkan 5 tetes larutan
yang hendak diperiksa ( sukrosa dan glukosa ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prinsipnya berdasarkan konversi fruktosa
menjadi asam levulinat dan hidroksimetil
furfural oleh asam hidroklorida panas dan
terjadi kondensasi hidroksimetilfurfural
dengan resorsinol yang menghasilkan
senyawa berwarna merah, reaksi ini
spesifik untuk ketosa. Sukrosa yang mudah
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa
akan memberikan reaksi positif dengan uji
seliwanoff yang akan memberikan warna
jingga pada larutan. Tetapi pada
percobaan yang dilakukan reaksi ini tidak
terjadi dikarenakan kesalahan pada reagen
yang digunakan.
KESIMPULAN
 Tes seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang
mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa jika dipanaskan
karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya. Namun, pada percobaan ini dihasilkan larutan
dengan warna bening yang sebelumnya berwarna kuning.Kesalahan
pada percobaan ini terdapat pada reagen yang digunakan.
4. TES BARFOED
 LANDASAN TEORI :
Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi
oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi
positif dengan pemanasan yang lebih lama. Dengan kata lain untuk
membedakan monosakarida,disakarida,polisakarida bergantung beberapa
lama pemanasan sampai terbentuk endapan tembaga oksida yang
berwarna merah bata.
 TUJUAN :
untuk membedakan monosakarida dari disakarida, bedaya terletak pada
suasananya yang asam
ALAT DAN BAHAN
Tabung
reaksi
Rak tabung
Penjepit
tabung
Pipet tetes
ALAT
Larutan
sukrosa
Larutan
glukosa
Larutan
barfoed
BAHAN
LANGKAH KERJA
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 2 ml pereaksi
barfoed masing-masing ke dalam 2 tabung tersebut. Tambahkan 1 ml larutan
yang akan diperiksa ( sampel sukrosa & glukosa) secara berturut-turut
2. Siapkan stopwatch/pengukurwaktu kemudian panaskan sampai mendidih
diatas penangas air mendidih hingga 1 menit. Bila tak terlihat endapan
didihkan terus pada penangas air panas hingga 15 menit sambil tetap
memperhatikan endapan yang terbentuk
3. Disakarida positif dengan terjadinya endapan pada pemanasan setelah 5
menit sedangan monosakarida dengan terjadinya endapan pada pemanasan
sebelum 5 menit
HASIL DAN PEMBAHASAN
GLUKOSA SUKROSA
pada saat dipanaskan
diatas penangas air
mendidih hingga 1
menit belum terjadi
endapan. endapan itu
baru akan terbentuk
sedikit demi sedikit
setelah pemanasan 5
menit hingga 15 menit
endapan sudah
banyak yang terbentuk.
pada saat
dipanaskan
dengan
penangas air
mendidih hingga
1 menit belum
terjadi endapan.
Endapan itu baru
akan terbentuk
hingga 15 menit.
KESIMPULAN
Dari kedua percobaan diatas dengan sampel yang berbeda dapat kita
simpulkan bahwa : kedua percobaan diatas termasuk disakarida positif
karena endapan terjadi pada pemanasan setelah 5 menit sehingga
terbentuk endapan tembaga oksida(Cu2O )yang berwarna merah bata
5. TES AMILUM DENGAN IODIUM
 LANDASAN TEORI :
Kondensasi iodin dengan karbohidrat pada uji iodin, monosakarida dapat menghasilkan
warna yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat unit-unit
glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada
tiap unit glukosanya.
 TUJUAN :
untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya
ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
BAHAN
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Penjepit tabung
• Pipet tetes
• Larutan aquades
• Larutan pati/amilum
• Larutan lugol
• Larutan NaOH
CARA KERJA
Siapakan sebuh tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 1 ml larutan
pati/amilum ke dalam tabung reaksi tersebut. Tambahkan 1 tetes larutan lugol ( 1 gr
iodium dengan 2 gr KL dalam 100 ml aquadest )
Siapakan sebuh tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 1 ml larutan
pati/amilum ke dalam tabung reaksi tersebut. Tambahkan 1 tetes
larutan lugol ( 1 gr iodium dengan 2 gr KL dalam 100 ml aquadest )
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan ini membuktikan bahwa amilum NaOH
dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambah dengan 1 tetes
larutan iodine menghasilkan larutan berwarna bening yang
membuktikan bahwa amilum NaOH tidak terdapat kandungan
polisakarida.
Dan dapat dilihat bahwa, semakin banyak larutan NaOH 10%
yang ditambahakan maka perubahan warna pada percobaan
akan semakin bening. Terlihat pada foto pertama, tabung pada
ujung kiri hanya ditambahkan 1 tetes NaOH dan perubahan
warnanya putih keabu-abuan. Tabung kedua dari sebelah kiri,
ditambahkan dengan 3 tetes larutan NaOH 10% dan perubahan
warna agak lebih bening dibandingkan dengan tabung pertama.
Tabung ketiga ditambahkan dengan 5 tetes larutan NaOH 10%
dan terlihat jelas perbedaan perubahan warna yang jauh lebih
bening dibandingkan dengan tabung 1 dan 2. Sedangkan tabung
keempat ditambahkan dengan 4 tetes larutan NaOH 10%, yang
KESIMPULAN
Karbohidrat merupakan golongan polisakarida memberikan reaksi
dengan larutan iodine dan memberikan warna spesifik.
LIPID
Lipid adalah senyawa organi berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat
diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam
lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asam lemak
berupa asam organik dengan rantai panjang yang mempunyai atom karbon 4 sampao
24 dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang.
Hal ini yang membuat lipid bersifat tidak dapat larut dalam air dan tampak berminyak
atau berlemak.
1. DAYA LARUT LEMAK
 LANDASAN TEORI :
Lipid adalah segolongan senyawa organic yang terdapat di alam dan mempunyai sifat-sifat :
• Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan non-polar seperti eter, kloroform, alkohol
panas, dan benzene.
• Berhubungan erat dengan asam lemak.
• Dapat digunakan oleh organism hidup
Lipid dapat di ekstraksi dari jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan dengan
menggunakan pelarut lemak yang akan menghasilkan campuran yang kompleks dimana
mengandung triasilgliserol, fosfolipid, glikolipid, dan bermacam-macam sterol.
 TUJUAN :
Untuk melihat daya larut lemak yang pada dasarnya tidak larut dalam air tetapi pada umumnya
larut dalam pelarut non-polar seperti eter, kloroform, dan benzene.
ALAT DAN BAHAN CARA KERJA
Alat
Tabung
reaksi
Meja tabung
Penjepit tabung
Penutup tabung
spirtus
Bahan
Alkohol 96%
dingin dan panas
Eter
Air suling
Siapkan 4 buah tabung reaksi bersih. Masukkan
masing-masing 2 ml pelarut berikut : air, alkohol
96% dingin dan panas, dan eter secara berturut-
turut
Kemudian tambahkan 2 tetes minyak kelapa ke
dalam tabung-tabung tersebut.
Kocok tabung, lalu perhatikan kelarutan minyak
tersebut.
1
2
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada larutan organic seperti eter dapat
larut dalam minyak dan emulsi stabil. Hal ini
disebabkan Karena eter merupakan larutan
non-polar sehingga minyak dapat larut
sempurna.
Pada air suling, minyak tidak larut
didalamnya. Hal ini disebabkan Karena
minyak merupakan senyawa non-polar
sedangkan air merupakan senyawa polar
sehingga jika dibiarkan maka kedua cairan
akan memisahkan menjadi dua lapisan.
Berbeda dengan alkohol, alkohol
merupakan larutan semipolar yang dimana
semakin tinggi suhu alkohol maka sifat
kepolarannya semakin berkurang sehingga
minyak dapat larut dalam alkohol panas dan
semakin rendah suhu alkohol maka sifat
kepolarannya semakin bertambah sehingga
KESIMPULAN
 Lemak / minyak tidak dapat larut dalam air, tetapi akan larut sempurna pada larutan
non-polar. Hal tersebut disesuaikan dengan teori like dissolve like, yaitu pelarut polar
akan hanya larut dalam pelarut polar dan begitu sebaliknya. Karena minyak
merupakan larutan polar, maka minyak dapat di larutkan pada larutan on-polar
contohnya eter. Berbeda dengan alkohol, alkohol bersifat semipolar dimana memiliki
sifat polar dari gugus – OH dan non-polar dari gugus alkil. Semakin tinggi suhu
alkohol maka sifat kepolarannya semakin berkurang dan begitupun sebaliknya
2. MENYATAKAN KEJENUHAN
 LANDASAN TEORI :
Kloroform berfungsi sebagai pelarut organik yang dapat melarutkan minyak dan lemak,
sedangkan iodin berfungsi mengoksidasi asam lemak yang memiliki ikatan rangkap pada
molekulnya menjadi ikatan tunggal asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan warna
KMnO4 yang disebabkan oleh edisi pada ikatan rangkap.
 TUJUAN ;
Untuk melihat reaksi ketidak jenuhan asam lemak dengan ditandai reaksi positif ketidak jenuhan
asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke
warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat
banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak
ALAT DAN BAHAN
Alat
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Penjepit tabung
• Pipet tetes
Bahan
• Minyak kelapa
• Larutan KMnO₄
CARA KERJA
Siapkan sebuah tabung
reaksi bersih. Masukkan 3
ml minyak kelapa murni.
Tambahkan 2 tetes lartan
KMnO4 0,1 N. Kocok
beberapa saat. Warna
KMnO4 yang hilang
menunjukkan minyak
mengandung asam lemak
tak jenuh.
HASIL
SEBELUM DIKOCOK SETELAH DIKOCOK
Siapkan sebuah tabung
reaksi bersih. Masukkan 3 ml
minyak kelapa murni.
Tambahkan 2 tetes lartan
KMnO4 0,1 N. Kocok
beberapa saat. Warna
KMnO4 yang hilang
menunjukkan minyak
mengandung asam lemak tak
jenuh.
KESIMPULAN
Pada percobaan ini menggunakan minyak murni dan menunjukkan hasil
bahwa lemak tidak mengalam kejenuhan / lemak tak jenuh pada minyak
murni yang berarti memiliki ikatan rangkap.
PROTEIN
 protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein
merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh
karena sel itu merupaka pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuha tubuh.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan
polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Protein adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida.
1. REAKSI BIURET
 LANDASAN TEORI :
Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada
pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa
akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun
protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini
positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam
amino bebas atau dipeptida.
 TUJUAN :
untuk mengetahui adanya peptide ilkage (ikatan protein).
ALAT DAN BAHAN
Tabung
reaksi
Rak
tabung
Penjepit
tabung
Pipet
tetes
Alat
Larutan
putih telur
(sampel)
Larutan
KMnO₄
Larutan
NaOH
Bahan
CARA KERJA
• Siapkan sebuah tabung reaksi bersih.
Masukkan 2ml larutan protein
kedalam tabung reaksi. Tambahkan
2ml NaOH 10%. Setelah kedua larutan
tercampur lalu teteskan secara
perlahan-lahan CuSO4 0,5% hingga
timbul warna tertentu
1
• Penambahan CuSO4 harus hati-hati
sebab bila terlalu banyak akan
menyebabkan timbulnya warna biru
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan diatas, membuktikan bahwa
larutan protein yang ditambahkan 2ml NaOH
10% dan ditetesi CuSO4 akan mengubah warna
larutan menjadi warna UNGU. Namun, apabila
pada percobaan diatas ditetesi CuSO4 secara
berlebihan maka akan menimbulkan warna biru
dimana jika terjadi hal tersebut maka uji coba
terhadap ikatan peptide akan gagal.
KESIMPULAN
Jadi ion Cu2+ dalam susana basa akan bereaksi dengan
polipeptide (ikatan protein) yang akan membentuk senyawa
kompleks berwarna UNGU namun dengan kadar atau volume
tertentu
2. REAKSI NINHIDRIN
 LANDASAN TEORI :
Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom C lebih
rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan
membentuk hidrindantin. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks
berwarna biru/keunguan yang disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidrinatin yang
bereaksi dengan NH3setelah asam amino tersebut dioksidasi. telur merupakan
sumber protein yang di butuhkan tubuh, dan mengandung asam amino esensial
yang lengkap.
 TUJUAN :
Untuk melihat reaksi antara asam α-amino dengan pereaksi nibhidrin, di mana pada uji
ninhidrin, semua asam amino atau peptida yang menggandung asam α-amino bebas
akan bereajsi dengan ninhidrin membentuk senyawa yang berwarna biru.
ALAT DAN BAHAN
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Penjepit tabung
• Pipet tetes
Alat
• Larutan putih telur
• Larutan anhidrin 10%
• Putih telur (sebagai asam amino)
Bahan
CARA KERJA
 siapkan sebuah tabung reaksi
yang bersih dan kering.
masukan 3 ml larutan
protein/asam amino yang
tersedia (larutan putih telur).
dan 10 tetes larutan anhidrin
0,1%. letekaan tabung pada
penangas air mendidih selama
10 menit. perhatikan warna biru
yang terbentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
 Ninhidrin yang bereaksi dengan telur yang merupakan sumber protein yang
menghasilkan asam amino.akan berubah warnanya menjadi warna biru, di
sebapkan reaksi ninhidrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan
amonia
3. PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM BERAT DAN
PEREAKSI ALKALOID
 LANDASAN TEORI :
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.
 TUJUAN :
Untuk melihat pengendapan yang terjadi antara protein dengan asam sulfosalisilat
ALAT DAN BAHAN
Alat Tabung
reaksi
Rak tabung
Penjepit
tabung
Pipet tetes
Bahan Larutan
sulfosalisilat
Larutan
protein
Larutan
CuSO₄
CARA KERJA
Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 5 ml larutan protein yang tersedia, masing-masing ke dalam
2 tabung tersebut diatas. Tambahkan CuSO4 5% tetes demi tetes ke dalam tabung reaksi pertama dan perhatikan
pengaruh tiap-tiap tetesan dari pembentukan presipitat.
Tambahkan asam sulfosalisilat 10% tetes demi tetes ke dalam tabung reaksi kedua dan perhatikan pengaruh tiap-tiap
tetesan dari pembentukan presipitat.
HASIL
PEMBAHASAN
1. Tabung pertama yang berisi Protein + larutan CuSO4 5% terjadi
pengendapan di tetesan pertama (CuSO4) , terlihat sangat pekat
terhadap protein dan berwarna biru muda , dikarenakan larutan CuSO4
5% bersifat logam.
2. Tabung kedua yang berisi Protein + larutan Sulfosalasilat 10% terjadi
pengendapan di tetesan ke tujuh baru menyamai pengendapan dari
larutan CuSO4 5% dan endapannya berwarna putih.
KESIMPULAN
 Tabung pertama yang berisi Protein dan larutan CuSO4 5% terjadi pengendapan di
tetesan pertama (CuSO4) , terlihat sangat pekat terhadap protein dan berwarna biru
muda , dikarenakan larutan CuSO4 5% bersifat logam. Tabung kedua yang berisi
Protein + larutan Sulfosalasilat 10% terjadi pengendapan di tetesan ke tujuh baru
menyamai pengendapan dari larutan CuSO4 5% dan endapannya berwarna putih.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Karbohidrat part 2 2014
Karbohidrat part 2 2014Karbohidrat part 2 2014
Karbohidrat part 2 2014
 
Kd2 karbohidrat
Kd2 karbohidratKd2 karbohidrat
Kd2 karbohidrat
 
Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014
 
Karbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiaKarbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomia
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
 
Kd2 karbohidrat
Kd2 karbohidratKd2 karbohidrat
Kd2 karbohidrat
 
Biokimia Karbohidrat (Pertemuan 2)
Biokimia Karbohidrat (Pertemuan 2)Biokimia Karbohidrat (Pertemuan 2)
Biokimia Karbohidrat (Pertemuan 2)
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHOKarbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Makalah karbohidrat
Makalah karbohidratMakalah karbohidrat
Makalah karbohidrat
 
Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)
 
Media karbohidrat
Media karbohidratMedia karbohidrat
Media karbohidrat
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
38888566 fehling-biokimia
38888566 fehling-biokimia38888566 fehling-biokimia
38888566 fehling-biokimia
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 

Similar to karbohidrat, lipid dan protein

Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji KarbohidratParanody
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaagta liem agta
 
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxPRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxLyuraaForg
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdfAnalisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdfHiNchillPku
 
Pembahasan laporan uji_kualitatif_karboh
Pembahasan laporan uji_kualitatif_karbohPembahasan laporan uji_kualitatif_karboh
Pembahasan laporan uji_kualitatif_karbohSansanFirmansyah1
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistabistakrenzcool
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
ANALISIS KARBOHIDRAT.pptx
ANALISIS KARBOHIDRAT.pptxANALISIS KARBOHIDRAT.pptx
ANALISIS KARBOHIDRAT.pptxThekomixRomix
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratMelina Eka
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
analisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdfanalisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdfNanaNunu11
 
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padiSintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padiIrham Maladi
 

Similar to karbohidrat, lipid dan protein (20)

Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agta
 
Kh
KhKh
Kh
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxPRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdfAnalisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
 
Pembahasan laporan uji_kualitatif_karboh
Pembahasan laporan uji_kualitatif_karbohPembahasan laporan uji_kualitatif_karboh
Pembahasan laporan uji_kualitatif_karboh
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
 
ANALISIS KARBOHIDRAT.pptx
ANALISIS KARBOHIDRAT.pptxANALISIS KARBOHIDRAT.pptx
ANALISIS KARBOHIDRAT.pptx
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
 
Karbohidrat dan Pengujiannya
Karbohidrat dan PengujiannyaKarbohidrat dan Pengujiannya
Karbohidrat dan Pengujiannya
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Dns
DnsDns
Dns
 
analisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdfanalisis karbohidrat 2022.pdf
analisis karbohidrat 2022.pdf
 
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padiSintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padi
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (12)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

karbohidrat, lipid dan protein

  • 1. KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LIPID KELOMPOK 1 ABDUL AZIZ FAISAL MUH. AKSA SYAM CICIH NURCHOLISA NUR ALDA FADILLAH RAHMAYANTI S DZAKIYYAH ANWAR NADHIRAH ANANDA IDRIS IZDIHAR HAFIZHAH AZ-ZAHRAH RISKY AWALIA H DINDA ASARI ZULKARNAIN CANI HASIM
  • 2. KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empirik (CH₂O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara hidrolisis, disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat banyak dijumpai karena merupakan hasil sintesis CO₂ dan H₂O dengan pertolongan sinar matahari dan klorofil. Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Karbohidrat terbagi dalam tiga golongan yaitu : Monosakarida, oligosakarida
  • 3. 1. TES BENEDICT  LANDASAN TEORI : Percobaan benedict untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida. Karakteristiknya tidak bisa larut atau bereaksi langsung dengan benedict. Prinsip dari uji benedict adalah larutan CuSO4 dalam suasan alkali akan direaksikan dengan gula pereduksi sehingga CuO tereduksi menjadi Cu2O berwarna merah bata. Gugus pereduksi ini berupa aldehid dan keton.  TUJUAN : Untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida (Cu2O) yangberwarna merah bata.
  • 4. ALAT DAN BAHAN Alat Tabung reaksi Penjepit tabung Rak tabung Pipet tetes Bahan Glukosa 1% Glukosa 2 % Larutan benedict
  • 5. CARA KERJA Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan masing- masing 2,5 ml larutan benedict kedalam 2 tabung tersebut. Tambahkan 4 tetes larutan yang akan diperiksa (sampel glukosa 2% dan 1 %) secara berurut- urut Campurkan dan didihkan ke tiganya diatas api selama 2 menit atau dalam penangas air mendidih selama 5 menit Perhatikan warna yang timbul. Positif jika terjadi endapan mulai dari warna kuning/merah bata
  • 6. HASIL DAN PEMBAHASAN • ditambahkan dengan glukosa 2% perubahan warna menjadi merah bata lebih cepat daripada Tabung 1 • dengan glukosa 1% yang pada pemanasan dimenit ke dua masih terdapat warna ungu dan belum Tabung 2 TABUNG 1 TABUNG 2
  • 7. KESIMPULAN  Uji Benedict menunjukkan bahwa senyawa uji memiliki gugus fungsi aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat membuka menjadi aldehida maka karbohidrat tersebut merupakan gula pereduksi. Cu2+ yang terkompleks dengan benedict dapat direduksi menjadi endapan merah bata (Cu2O).
  • 8. 2. TES MOLISCH  DASAR TEORI : Reaksi ini berlaku untuk segala macam karbohidrat, baik dalam betuk bebas maupun yang terikat. Dasarnya adalah pembetukan furfural atau turunannya disebabkan daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Dengan alfanaftol, furfural akan membentuk suatu senyawa yang berwarna ungu. Walaupun reaksi ini tidak terlalu spesifik untuk karbohidrat, namun tetap berguna untuk analisis. Hasil negative merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.  TUJUAN : mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada larutan glukosa, sukrosa dan pati menggunakan reagen molisch.
  • 9. ALAT DAN BAHAN • Rak tabung • Tabung reaksi • Pipet tetes ALAT • Larutan sukrosa • Larutan Glukosa • Larutan Pati/amilum • Larutan Molisch • Larutan H₂SO₄ BAHAN
  • 10. CARA KERJA 1 • Siapkan 3 buah tabung bersih dan kering. Masukkan 2ml larutan yang akan diperiksa masing-masing (glukosa 1%, sukrosa dan amilum/pati) ke dalam 3 tabung reaksi tersebut secara berturut-turut dengan menggunakan pipet pasteur bersih. 2 • Masing-masing tabung tambahkan 3 tetes pereaksi molisch (alfa naftol 5% dalam alkohol) dengan menggunakan pipet tetes bersih. 3 • Setelah dikocok, alirkan ketiganya dengan perlahan-lahan 1ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan. Terlihat bahwa asam sulfat terdapat di bagian bawah tabung. Reaksi positif jika pada batas kedua lapisan tampak warna ungu berbentuk cincin.
  • 11. HASIL PATI terdapat cincin berwarna ungu sangat muda terdapat cincin berwarna ungu hampir pekat terdapat cincin berwarna ungu cukup muda
  • 12. PEMBAHASAN  Dengan menguji ketiga larutan karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi molisch dan selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H2SO4) maka terjadi pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida. Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan yang diuji (glukosa, sukrosa, dan amilum) adalah karbohidrat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perubahan warna pada ketiga tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Berdasarkan prinsip percobaan dengan uji molisch, hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol dan memberikan senyawa berwarna ungu kompleks. Namun, yang kami dapatkan disini tidak berwarna ungu kompleks, tetapi hanya terdapat perbedaan warna dan diperkirakan warna tersebut adalah warna ungu tapi sangat muda atau pudar. Kesalahan ini mungkin terjadi karena telah adanya kontaminasi pada larutan, kesalahan langkah pada saat melakukan praktikum atau pengelihatan kami kurang jeli untuk melihat cincin ungu tersebut.
  • 13. KESIMPULAN  Ketiga larutan karbohidrat yan diuji (glukosa, sukrosa dan pati) mengandung karbohidrat karena terdapat terdapat perbedaan warna diantara kedua lapis larutan, yang kami asumsikan sebagai cincin berwarna ungu. Perbedaan warna tersebut di sebabkan oleh konsentrasi asam sulfat pekat yang bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya, yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna.
  • 14. 3. TES SELIWANOFF  LANDASAN TEORI : Uji seliwanoff adalah uji yang membedakan antara aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa gugus fungsi keton / aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, maka ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, maka aldosa. Ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terhidrasi dari pada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena sukrosa adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa.  TUJUAN : Untuk menguji adanya gugus keton.
  • 15. ALAT DAN BAHAN Alat Rak tabung Tabung reaksi Penjepit tabung Pipet tetes Bahan Larutan sukrosa Larutan glukosa Larutan seliwanoff
  • 16. CARA KERJA Kemudian panaskan keduanya di atas api selama 30 detik atau di dalam penganas air mendidih selama 30 detik. Hasil positif akan timbul warna merah dalam beberapa detik. Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi tersebut 2,5 ml pereaksi seliwanoff yang baru di buat secara berturut-turut. Masing-masing tambahkan 5 tetes larutan yang hendak diperiksa ( sukrosa dan glukosa ).
  • 17. HASIL DAN PEMBAHASAN Prinsipnya berdasarkan konversi fruktosa menjadi asam levulinat dan hidroksimetil furfural oleh asam hidroklorida panas dan terjadi kondensasi hidroksimetilfurfural dengan resorsinol yang menghasilkan senyawa berwarna merah, reaksi ini spesifik untuk ketosa. Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa akan memberikan reaksi positif dengan uji seliwanoff yang akan memberikan warna jingga pada larutan. Tetapi pada percobaan yang dilakukan reaksi ini tidak terjadi dikarenakan kesalahan pada reagen yang digunakan.
  • 18. KESIMPULAN  Tes seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya. Namun, pada percobaan ini dihasilkan larutan dengan warna bening yang sebelumnya berwarna kuning.Kesalahan pada percobaan ini terdapat pada reagen yang digunakan.
  • 19. 4. TES BARFOED  LANDASAN TEORI : Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis sehingga bereaksi positif dengan pemanasan yang lebih lama. Dengan kata lain untuk membedakan monosakarida,disakarida,polisakarida bergantung beberapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan tembaga oksida yang berwarna merah bata.  TUJUAN : untuk membedakan monosakarida dari disakarida, bedaya terletak pada suasananya yang asam
  • 20. ALAT DAN BAHAN Tabung reaksi Rak tabung Penjepit tabung Pipet tetes ALAT Larutan sukrosa Larutan glukosa Larutan barfoed BAHAN
  • 21. LANGKAH KERJA 1. Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 2 ml pereaksi barfoed masing-masing ke dalam 2 tabung tersebut. Tambahkan 1 ml larutan yang akan diperiksa ( sampel sukrosa & glukosa) secara berturut-turut 2. Siapkan stopwatch/pengukurwaktu kemudian panaskan sampai mendidih diatas penangas air mendidih hingga 1 menit. Bila tak terlihat endapan didihkan terus pada penangas air panas hingga 15 menit sambil tetap memperhatikan endapan yang terbentuk 3. Disakarida positif dengan terjadinya endapan pada pemanasan setelah 5 menit sedangan monosakarida dengan terjadinya endapan pada pemanasan sebelum 5 menit
  • 22. HASIL DAN PEMBAHASAN GLUKOSA SUKROSA pada saat dipanaskan diatas penangas air mendidih hingga 1 menit belum terjadi endapan. endapan itu baru akan terbentuk sedikit demi sedikit setelah pemanasan 5 menit hingga 15 menit endapan sudah banyak yang terbentuk. pada saat dipanaskan dengan penangas air mendidih hingga 1 menit belum terjadi endapan. Endapan itu baru akan terbentuk hingga 15 menit.
  • 23. KESIMPULAN Dari kedua percobaan diatas dengan sampel yang berbeda dapat kita simpulkan bahwa : kedua percobaan diatas termasuk disakarida positif karena endapan terjadi pada pemanasan setelah 5 menit sehingga terbentuk endapan tembaga oksida(Cu2O )yang berwarna merah bata
  • 24. 5. TES AMILUM DENGAN IODIUM  LANDASAN TEORI : Kondensasi iodin dengan karbohidrat pada uji iodin, monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.  TUJUAN : untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.
  • 25. ALAT DAN BAHAN ALAT BAHAN • Tabung reaksi • Rak tabung • Penjepit tabung • Pipet tetes • Larutan aquades • Larutan pati/amilum • Larutan lugol • Larutan NaOH
  • 26. CARA KERJA Siapakan sebuh tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 1 ml larutan pati/amilum ke dalam tabung reaksi tersebut. Tambahkan 1 tetes larutan lugol ( 1 gr iodium dengan 2 gr KL dalam 100 ml aquadest ) Siapakan sebuh tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 1 ml larutan pati/amilum ke dalam tabung reaksi tersebut. Tambahkan 1 tetes larutan lugol ( 1 gr iodium dengan 2 gr KL dalam 100 ml aquadest )
  • 27. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari percobaan ini membuktikan bahwa amilum NaOH dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambah dengan 1 tetes larutan iodine menghasilkan larutan berwarna bening yang membuktikan bahwa amilum NaOH tidak terdapat kandungan polisakarida. Dan dapat dilihat bahwa, semakin banyak larutan NaOH 10% yang ditambahakan maka perubahan warna pada percobaan akan semakin bening. Terlihat pada foto pertama, tabung pada ujung kiri hanya ditambahkan 1 tetes NaOH dan perubahan warnanya putih keabu-abuan. Tabung kedua dari sebelah kiri, ditambahkan dengan 3 tetes larutan NaOH 10% dan perubahan warna agak lebih bening dibandingkan dengan tabung pertama. Tabung ketiga ditambahkan dengan 5 tetes larutan NaOH 10% dan terlihat jelas perbedaan perubahan warna yang jauh lebih bening dibandingkan dengan tabung 1 dan 2. Sedangkan tabung keempat ditambahkan dengan 4 tetes larutan NaOH 10%, yang
  • 28. KESIMPULAN Karbohidrat merupakan golongan polisakarida memberikan reaksi dengan larutan iodine dan memberikan warna spesifik.
  • 29. LIPID Lipid adalah senyawa organi berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asam lemak berupa asam organik dengan rantai panjang yang mempunyai atom karbon 4 sampao 24 dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini yang membuat lipid bersifat tidak dapat larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak.
  • 30. 1. DAYA LARUT LEMAK  LANDASAN TEORI : Lipid adalah segolongan senyawa organic yang terdapat di alam dan mempunyai sifat-sifat : • Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan non-polar seperti eter, kloroform, alkohol panas, dan benzene. • Berhubungan erat dengan asam lemak. • Dapat digunakan oleh organism hidup Lipid dapat di ekstraksi dari jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan pelarut lemak yang akan menghasilkan campuran yang kompleks dimana mengandung triasilgliserol, fosfolipid, glikolipid, dan bermacam-macam sterol.  TUJUAN : Untuk melihat daya larut lemak yang pada dasarnya tidak larut dalam air tetapi pada umumnya larut dalam pelarut non-polar seperti eter, kloroform, dan benzene.
  • 31. ALAT DAN BAHAN CARA KERJA Alat Tabung reaksi Meja tabung Penjepit tabung Penutup tabung spirtus Bahan Alkohol 96% dingin dan panas Eter Air suling Siapkan 4 buah tabung reaksi bersih. Masukkan masing-masing 2 ml pelarut berikut : air, alkohol 96% dingin dan panas, dan eter secara berturut- turut Kemudian tambahkan 2 tetes minyak kelapa ke dalam tabung-tabung tersebut. Kocok tabung, lalu perhatikan kelarutan minyak tersebut. 1 2 3
  • 32. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada larutan organic seperti eter dapat larut dalam minyak dan emulsi stabil. Hal ini disebabkan Karena eter merupakan larutan non-polar sehingga minyak dapat larut sempurna. Pada air suling, minyak tidak larut didalamnya. Hal ini disebabkan Karena minyak merupakan senyawa non-polar sedangkan air merupakan senyawa polar sehingga jika dibiarkan maka kedua cairan akan memisahkan menjadi dua lapisan. Berbeda dengan alkohol, alkohol merupakan larutan semipolar yang dimana semakin tinggi suhu alkohol maka sifat kepolarannya semakin berkurang sehingga minyak dapat larut dalam alkohol panas dan semakin rendah suhu alkohol maka sifat kepolarannya semakin bertambah sehingga
  • 33. KESIMPULAN  Lemak / minyak tidak dapat larut dalam air, tetapi akan larut sempurna pada larutan non-polar. Hal tersebut disesuaikan dengan teori like dissolve like, yaitu pelarut polar akan hanya larut dalam pelarut polar dan begitu sebaliknya. Karena minyak merupakan larutan polar, maka minyak dapat di larutkan pada larutan on-polar contohnya eter. Berbeda dengan alkohol, alkohol bersifat semipolar dimana memiliki sifat polar dari gugus – OH dan non-polar dari gugus alkil. Semakin tinggi suhu alkohol maka sifat kepolarannya semakin berkurang dan begitupun sebaliknya
  • 34. 2. MENYATAKAN KEJENUHAN  LANDASAN TEORI : Kloroform berfungsi sebagai pelarut organik yang dapat melarutkan minyak dan lemak, sedangkan iodin berfungsi mengoksidasi asam lemak yang memiliki ikatan rangkap pada molekulnya menjadi ikatan tunggal asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan warna KMnO4 yang disebabkan oleh edisi pada ikatan rangkap.  TUJUAN ; Untuk melihat reaksi ketidak jenuhan asam lemak dengan ditandai reaksi positif ketidak jenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak
  • 35. ALAT DAN BAHAN Alat • Tabung reaksi • Rak tabung • Penjepit tabung • Pipet tetes Bahan • Minyak kelapa • Larutan KMnO₄
  • 36. CARA KERJA Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 3 ml minyak kelapa murni. Tambahkan 2 tetes lartan KMnO4 0,1 N. Kocok beberapa saat. Warna KMnO4 yang hilang menunjukkan minyak mengandung asam lemak tak jenuh.
  • 37. HASIL SEBELUM DIKOCOK SETELAH DIKOCOK Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 3 ml minyak kelapa murni. Tambahkan 2 tetes lartan KMnO4 0,1 N. Kocok beberapa saat. Warna KMnO4 yang hilang menunjukkan minyak mengandung asam lemak tak jenuh.
  • 38. KESIMPULAN Pada percobaan ini menggunakan minyak murni dan menunjukkan hasil bahwa lemak tidak mengalam kejenuhan / lemak tak jenuh pada minyak murni yang berarti memiliki ikatan rangkap.
  • 39. PROTEIN  protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupaka pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuha tubuh. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
  • 40. 1. REAKSI BIURET  LANDASAN TEORI : Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida.  TUJUAN : untuk mengetahui adanya peptide ilkage (ikatan protein).
  • 42. CARA KERJA • Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 2ml larutan protein kedalam tabung reaksi. Tambahkan 2ml NaOH 10%. Setelah kedua larutan tercampur lalu teteskan secara perlahan-lahan CuSO4 0,5% hingga timbul warna tertentu 1 • Penambahan CuSO4 harus hati-hati sebab bila terlalu banyak akan menyebabkan timbulnya warna biru 2
  • 43. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari percobaan diatas, membuktikan bahwa larutan protein yang ditambahkan 2ml NaOH 10% dan ditetesi CuSO4 akan mengubah warna larutan menjadi warna UNGU. Namun, apabila pada percobaan diatas ditetesi CuSO4 secara berlebihan maka akan menimbulkan warna biru dimana jika terjadi hal tersebut maka uji coba terhadap ikatan peptide akan gagal.
  • 44. KESIMPULAN Jadi ion Cu2+ dalam susana basa akan bereaksi dengan polipeptide (ikatan protein) yang akan membentuk senyawa kompleks berwarna UNGU namun dengan kadar atau volume tertentu
  • 45. 2. REAKSI NINHIDRIN  LANDASAN TEORI : Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk hidrindantin. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidrinatin yang bereaksi dengan NH3setelah asam amino tersebut dioksidasi. telur merupakan sumber protein yang di butuhkan tubuh, dan mengandung asam amino esensial yang lengkap.  TUJUAN : Untuk melihat reaksi antara asam α-amino dengan pereaksi nibhidrin, di mana pada uji ninhidrin, semua asam amino atau peptida yang menggandung asam α-amino bebas akan bereajsi dengan ninhidrin membentuk senyawa yang berwarna biru.
  • 46. ALAT DAN BAHAN • Tabung reaksi • Rak tabung • Penjepit tabung • Pipet tetes Alat • Larutan putih telur • Larutan anhidrin 10% • Putih telur (sebagai asam amino) Bahan
  • 47. CARA KERJA  siapkan sebuah tabung reaksi yang bersih dan kering. masukan 3 ml larutan protein/asam amino yang tersedia (larutan putih telur). dan 10 tetes larutan anhidrin 0,1%. letekaan tabung pada penangas air mendidih selama 10 menit. perhatikan warna biru yang terbentuk
  • 49. KESIMPULAN  Ninhidrin yang bereaksi dengan telur yang merupakan sumber protein yang menghasilkan asam amino.akan berubah warnanya menjadi warna biru, di sebapkan reaksi ninhidrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan amonia
  • 50. 3. PENGENDAPAN PROTEIN DENGAN LOGAM BERAT DAN PEREAKSI ALKALOID  LANDASAN TEORI : Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.  TUJUAN : Untuk melihat pengendapan yang terjadi antara protein dengan asam sulfosalisilat
  • 51. ALAT DAN BAHAN Alat Tabung reaksi Rak tabung Penjepit tabung Pipet tetes Bahan Larutan sulfosalisilat Larutan protein Larutan CuSO₄
  • 52. CARA KERJA Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering. Masukkan 5 ml larutan protein yang tersedia, masing-masing ke dalam 2 tabung tersebut diatas. Tambahkan CuSO4 5% tetes demi tetes ke dalam tabung reaksi pertama dan perhatikan pengaruh tiap-tiap tetesan dari pembentukan presipitat. Tambahkan asam sulfosalisilat 10% tetes demi tetes ke dalam tabung reaksi kedua dan perhatikan pengaruh tiap-tiap tetesan dari pembentukan presipitat.
  • 53. HASIL
  • 54. PEMBAHASAN 1. Tabung pertama yang berisi Protein + larutan CuSO4 5% terjadi pengendapan di tetesan pertama (CuSO4) , terlihat sangat pekat terhadap protein dan berwarna biru muda , dikarenakan larutan CuSO4 5% bersifat logam. 2. Tabung kedua yang berisi Protein + larutan Sulfosalasilat 10% terjadi pengendapan di tetesan ke tujuh baru menyamai pengendapan dari larutan CuSO4 5% dan endapannya berwarna putih.
  • 55. KESIMPULAN  Tabung pertama yang berisi Protein dan larutan CuSO4 5% terjadi pengendapan di tetesan pertama (CuSO4) , terlihat sangat pekat terhadap protein dan berwarna biru muda , dikarenakan larutan CuSO4 5% bersifat logam. Tabung kedua yang berisi Protein + larutan Sulfosalasilat 10% terjadi pengendapan di tetesan ke tujuh baru menyamai pengendapan dari larutan CuSO4 5% dan endapannya berwarna putih.