4. Penyebutan Masyarakat masyarakat madani dimaksudkan untuk
menjelaskan bahwa dalam merealisasikan masyarakat madani
diperlukan pasyarat-pasyarat yang menjadi nilai universal dalam
penegakan masyarakat madani.
Prasyarat ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain atau mengambil
salah satunya saja,melainkan merupakan satu kesatuan yang integral
yang menjadi dasar dan nilai bagi eksistensi masyarakat madani.
Karakteristik tersebut antara lain adalah adanya free public sphere,
demokrasi, toleransi, pluralisme, keadilan sosial(sosial justice), dan
berkeadaban.
5. Free Public Sphere
adanya ruang publik yang
bebas sebagai sarana dalam
mengemukakan pendapat.
Menurut Arendt dan Habermas yang dimaksud dengan ruang publik
secara teoritis bisa diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat
sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap
kegiatan publik. Warga negara berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat ,berserikat, berkumpul
serta mempublikasikan informasi pada publik
6. 2. DEMOKRASI
Merupakan satu identitas yang menjadi penegak
wacana masyarakat madani, dimana dalam menjalani
kehidupan , warga negara memiliki kebebasan penuh
untuk menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis
berarti masyarakat dapat berlaku santun dalam pola
hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya
dengan tidak mempertimbangkan suku,ras, dan agama.
Demokrasi merupakan salah satu syarat mutlak bagi
penegakan masyarakat madani. Penegakan demokrasi
(demokratis) disini dapat mencakup berbagai bentuk
aspek kehidupan seperti politik, sosial, budaya,
pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
7. Toleran
Menurut Nurcholish Madjid
merupakan persoalan ajaran dan
kewajiban melaksanakan ajaran
itu. Jika toleransi menghasilkan
adanya tata cara pergaulan yang
“enak” antara berbagai kelompok
yang berbeda-beda, maka hasil
itu harus dipahami sebagai
“hikmah” atau “manfaat” dari
pelaksanaan ajaran yang benar
Suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat
madani untuk menunjukan sikap saling menghargai
dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh
orang lain
8. 4. PLURALISME
Pluralisme tidak bisa dipahami hanya dengan sikap
mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus
untuk menerima kenyataan pluralisme itu bernilai positif
merupakan rahmat Tuhan.
Menurut Nurcholis Madjid, konsep Pluralisme adalah
pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban
(genuine engagement of diversities within the bonds of
civility). Bahkan pluralisme adalah suatu keharusan bagi
keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme
pengawasan dan pengimbangan (check and balance).
9. Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan
keseimbangan dan pembagian yang
proposiaonal terhadap hak dan kewajiban
setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan.
Hal ini memungkinkan tidak adanya
monopoli dan pemusatan salah satu aspek
kehidupan pada suatu kelompok
masyarakat.
Secara esensial, masyarakat memiliki hak
yang sama dalam memperoleh kebijakankebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
(penguasa)
10. SISTEM POLITIK
DEMOKRASI
Memiliki kemampuan
memenuhi kebutuhan pokok
sendiri (mampu mengatasi
ketergantungan) agar tidak
menimbulkan kerawanan
terutama bidang ekonomi.
DEMOKRATISASI
Secara umum telah memiliki
kemampuan ekonomi, sistem politik,
sosial budaya dan pertahanan
keamanan yang dinamis, tangguh
serta berwawasan global.
MASYARAKAT MADANI
(CIVIL SOCIETY)
Kualitas sumber daya manusia
yang terancam antara lain dari
kemampuan tenaga-tenaga
profesional untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan
serta ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Semakin mantap mengendalikan
sumber-sumber pembiayaan dalam
negeri (berbasis kerakyatan) yang
berarti ketergantungan pada sumbersumber pembangunan dari luar
negeri semakin kecil atau tidak ada
sama sekali.