1. TUGAS
: Pendidikan Kewarganegaraan
DOSEN
: ????
MASYARAKAT MADANIH
Di susun oleh
Nama
:
Erin Erwiyan
Npm
:
43131094
Prodi
:
Ilmu Pemerintahan
Semester
:
1 Kls F
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP)
MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
1
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................
BAB I
i
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................
B. Rumusan masalah .......................................................................
vi
C. Tujuan yang akan dicapai ...........................................................
BAB II
iii
vi
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat madani ...................................................
1
B. Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakat Madani ...........................
1
C. Institusi Lembaga Penegak Masyarakat Madani .........................
3
D. Masyarakat Madanih dan Infestasi Demokrasi ...........................
4
E.
5
Menjadi Masyarakat Madanih Indonesia .....................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................
DAFTAR FUSTAKA ............................................................................................
2
8
9
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wacana dan praksis tentang civil society belakangan ini semakin surut.
Kecenderungan ini sedikit mengherankan karena dalam “transisi” menuju
demokrasi, seharusnya wacana dan praksis civil society semakin kuat, bukan
melemah. Alasannya, eksistensi civil society merupakan salah satu diantara tiga
prasyarat pokok yang sangat esensial bagi terwujudnya demokrasi.
Mewujudkan masyarakat madani adalah membangun kota budaya bukan
sekedar merevitalisasikan adab dan tradisi masyarakat local, tetapi lebih dari itu
adalah membangun masyarakat yang berbudaya agamis sesuai keyakinan
individu, masyarakat berbudaya yang saling cinta dan kasih yang menghargai
nilai-nilai kemanusiaan .
Ungkapan lisan dan tulisan tentang masyarakat madani semakin marak
akhir-akhir ini seiring dengan bergulirnya proses reformasi di Indonesia. Proses
ini ditandai dengan munculnya tuntutan kaum reformis untuk mengganti Orde
Baru yang berusaha mempertahankan tatanan masyarakat yang status quo menjadi
tatanan masyarakat yang madani. Untuk mewujudkan masyarakat madani tidaklah
semudah membalikan telapak tangan. namun, memerlukan proses panjang dan
waktu serta menuntut komitmen masing-masing warga bangsa ini untuk
mereformasi diri secara total dan konsisten dalam suatu perjuangan yang gigih.
Selanjutnya, wacana tentang masyarakat madani oleh banyak bangsa dan
masyarakat di negara berkembang, secara antusias ikut dikaji, dikembangkan, dan
di eliminasi, sebgaimana realitas empiris yang dihadapi.
3
4. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini scara khusus membahas
permasalahan sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian masyarakat madani?
2.
Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakat Madani
3.
Institusi Lembaga Penegak Masyarakat Madani
4.
Masyarakat Madanih dan Infestasi Demokrasi
5.
Menjadi Masyarakat Madanih Indonesia
C. Tujuan yang akan dicapai
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah penegetahuan
dan di harapakan bermanfaat bagi kita semua
4
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian masyarakat madani
Masyarakat madani berasal dari bahasa inggris, civil society. Kata civil
sociaty sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota
illahi dan sociaty yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk
kata civilization yang berarti peradaban Oleh sebab itu, kata civil sociaty dapat
diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat yang telah
berperadaban maju. Setiap anggota masyarakat madani tidak bisa ditekan,
ditakut-takuti, diganggu kebebasannya, dan sejenisnya.
Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah
masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang
oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
Masyarakat madani timbul karena faktor-faktor :
a. Adanya penguasa
politik
cenderung
mendominasi
(menguasai)
masyarakat dalam segala bidang agar patuh dan taat pada penguasa.
b. Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan
yang baik (bodoh) dibandingkan dengan penguasa (pemerintah). Warga
negara tidak memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas
kesehariaannya. Sementara, demokratis merupakan satu entitas yang menjadi
penegak wacana masyarakat madani dalam menjalani kehidupan, termasuk
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
c. Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan
politik.
B. Ciri-ciri Masyarakat Madani.
Ciri-ciri masyarakat madani antara lain :
A. Tingginya sikap Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang
5
6. dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh
orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
B. Semangat Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap
tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat tuhan.
C. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai
warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga
negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
D. Mempunyai prinsip demokrasi.
Demokrasi adalah suatu pilihan untuk bersama-sama membangun, dan
memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin
sejahtera.
E. Kesukarelaan, artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen
bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama. Dengan demikian, tanggung
jawab pribadi sangat kuat karena diikat oleh keinginan bersama
F. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.
Jadi, tujuan dari masyarakat madani adalah untuk memelihara tanggung jawab kita
dengan yang lain, berdasarkan rasa solidaritas sosial.
6
7. C. Institusi Penegak Masyarakat Madani.
Institusi (lembaga) masyarakat madani adalah institusi (lembaga) yang
dibentuk atas dasar motivasi dan kesadaran penuh dari diri individu, kelompok,
dan masyarakat tanpa ada instruksi (perintah), baik yang bersifat resmi (formal)
dari pemerintah (negara) maupun dari individu, kelompok, dan masyarakat
tertentu.
Sifat atau karakteristik lembaga (institusi) penegak masyarakat madani :
1)
Independen adalah bahwa lembaga ini memiliki sifat yang bebas (netral)
dari
intervensi
lembaga
lain,
baik
lembaga
pemerintah
maupun
nonpemerintah.
2)
Mandiri, yaitu bahwa lembaga ini memiliki kemampuan dan kekuatan untuk
melaksanakan tugas dan fungsi lembaga, dengan tidak melibatkan pihak lain
di luar institusi.
3)
Swaorganisasi, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian institusi
(lembaga) dilakukan secara swadaya oleh SDM lembaga.
4)
Transparan, yaitu bahwa dalam pengelolaan dan pengendalian institusi
(lembaga) dilakukan secara terbuka.
5)
Idealis, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian, serta pelaksanaan
institusi (lembaga) diselenggarakan dengan nilai-nilai yang jujur, ikhlas, dan
ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat banyak.
6)
Demokratis, yaitu bahwa institusi (lembaga) yang dibentuk, dikelola, serta
dikendalikan dari, oleh, dan untuk masyarakat sendiri.
7)
Disiplin, yaitu bahwa institusi (lembaga) dalam menjalankan tugas dan
fungsinya harus taat dan setia terhadap segenap peraturan perundangan yang
berlaku.
Bentuk institusi (lembaga) masyarakat madani dapat diklasifikasikan
dalam 3 (tiga) macam, yaitu :
1.
Institusi (lembaga) Sosial, seperti :
a.
Lembaga sosial
b.
Masyarakat (LSM) dan partai politik
7
8. c.
d.
Organisasi kemahasiswaan
e.
Organisasi Profesi
f.
2.
Organisasi kepemudaan
Organisasi kemasyarakatan
Institusi (lembaga) Keagamaan
Institusi
ini
adalah
institusi
(lembaga)
yang
dibentuk
dan
dikembangkan oleh masyarakat, untuk melakukan pengelolaan sdan
pengendalian program-program bagi pengembangan keagamaan.
a.
b.
Institusi (lembaga) keagamaan Kristen
c.
Institusi (lembaga) keagamaan Budha
d.
Institusi (lembaga) keagamaan Hindu
e.
3.
Institusi (lembaga) keagamaan Islam
Institusi (lembaga) keagamaan Katholik
Institusi (lembaga) Paguyuban
Institusi ini adalah Institusi (lembaga) yang dibentuk dan dikembangkan
oleh masyarakat untuk melakukan pengelolaan dan pengendalian programprogram bagi peningkatan kekerabatan/kekeluargaan, yang berdasarkan
daerah atau suku bangsa yang sama.
D. Masyarakat Madani dan investasi Demokrasi.
Masyarakat madani merupakan masyarakat yang memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi, status sosial ekonomi yang baik, mandiri, dan sadar
hukum. Sifat ini membuat masyarakat madani mampu menempatkan diri dan
diterima oleh masyarakat sebagai pemimpin, pendapat (opinion leader) dalam
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Penerimaaan masyarakat dapat
diartikan sebagai penerimaan terhadap pemikiran, ide, dan gagasan yang
selanjutnya dijadikan sebagai rujukan (referensi), dan penuntun sikap serta
perilaku dalam interaksinya di masyarakat, baik dalam hubungan sosial, ekonomi
(pasar), politik (kekuasaan/kebijakan), Hankam (suasana aman dan damai).
8
9. Ciri utama masyarakat madani adalah demokrasi.
Demokrasi memiliki konsekuaensi luas, diantaranya menuntut kemampuan
partisipasi masyarakat dalam sistem politik dengan organisasi-organisasi politik
yang independen, sehingga memungkinkan kontrol aktif dan efektif dari
masyarakat terhadap pemerintah dan pembangunan, dan sekaligus masyarakat
sebagai pelaku ekonomi pasar. Bila masyarakat Indonesia tidak demokratis,
maka Indonesia akan mendapat tekanan-tekanan politik dari kaum reformasi di
dalam negeri.
E. Menjadi Masyarakat Madani Indonesia.
Indonesia, pada masa reformasi ini, membutuhkan tumbuh dan
berkembangnya masyarakat madani. Kondisi Indonesia yang dilanda euforia
demokrasi, semangat otonomi daerah, dan derasnya globalisasi membutuhkan
masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan hidup bersama dalam
sikap saling menghargai, toleransi, dalam kemajemukan yang tidak saling
mengeksklusifkan terhadap berbagai suku, agama, bahasa, dan adat yang
berbeda. Kepedulian, kesantunan, dan setia kawan merupakan sikap yang
sekaligus menjadi prasarana yang diperlukan bangsa Indonesia.
Pengembangan
masyarakat madani di Indonesia tidak bisa
dipisahkan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia sendiri. Kebudayaan,
adat istiadat, pandangan hidup, kebiasaan, rasa sepenanggungan, cita-cita dan
hasrat bersama sebagai warga dan sebagai bangsa, tidak mungkin lepas dari
lingkungan serta sejarahnya.
Untuk membangun masyarakat madani di Indonesia, ada 6 (enam)
faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan
pendapatan masyarakat, dan dapat mendukung kegiatan pemerintahan.
2) Tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang
memiliki komitmen untuk independen.
3) Terjadinya pergeseran budaya dari masyarakat
yang berbudaya
paternalistik menjadi budaya yang lebih modern dan lebih independen.
9
10. 4) Berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam.
5) Adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik.
6) Adanya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral
kehidupan.
Implementasi keenam faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Perbaikan Kegiatan Perekonomian dalam Rangka Peningkatan Pendapatan
Masyarakat. Perbaikan ekonomi dilakukan dengan memberdayakan potensi
dan kemauan masyarakat untuk memberi lapangan pekerjaan, dan
menciptakan lapangan kerja.
2) Membangun Intelektualitas yang Berkomitmen dan Independen.
Masalah intelektualitas bagi Indonesia merupakan masalah yang relatuif
besar. Hal ini disebabkan hampir 60 % penduduk berpendidikan SD, Human
Development Index (HDI) Indonesia sangat rendah, dan ini mencerminkan
rendahnya mutu pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan,
masih maraknya tontonan yang berbau mistik.
3) Membangun Masyarakat yang Berbudaya Modern.
Modernisasi budaya adalah suatu transformasi budaya, baik menyangkut
teknologi dan aspek organisasi, dari yang tradisional ke arah pola-pola
ekonomis dan politis, yang menjadi ciri masyarakat yang stabil.
4) Membangun Pluralisme yang Beragam.
Manusia di dunia dan di Indonesia pada khususnya menghadapi masalah
pluralisme.Indonesia memiliki banyak suku bangsa, hampir 400 suku, banyak
agama dan kepercayaan, bahasa, adat iustiadat, lapisan masyarakat, dan
organisasi kemasyarakatan yang berbeda.
5) Membangun Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Menciptakan Tata Pamong
yang Baik.
Ciri masyarakat madani, salah satunya adalah kemampuan membatasi
kekuasaan negara supaya tidak melakukan intervensi terhadap kehidupan
sosial masyarakat.
Untuk menuju masyarakat madani, maka bangsa Indonesia yaitu warga
negara RI di tuntut untuk mampu menjadi warga negara yang cerdas,
10
11. demokratis, dan religius, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan
berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat
Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung
jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass
media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan
secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi, dan mau
memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di
masa mendatang, dll.Contoh masyarakat madani adalah dimana jenjang
pendidikan dalam masyarakat sudah merata, demikian juga keadaan sosial
ekonomi yang stabil. Kondisi perekonomian nasional yang stabil sehingga
siap untuk bersaing dengan pasar dalam era globalisasi. Serta terpenuhinya
lapangan perkerjaan bagi setiap warga, sehingga angka pengangguran rendah.
Banyak kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat madani dari berbagai aspek kehidupan :
1. aspek agama, mengubah sikap dan perilaku manusia ke arah kehidupan yang
religius.
2. aspek politik, masih rendahnya keteladanan elit politik dalam perilaku
politiknya
3. aspek sosial budaya, kuatnya pengaruh budaya asing
4. aspek hukum, masih rendahnya keteladanan aparat penegak hukum.
Upaya untuk mengatasi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
madani :
1. Mengoptimalkan fungsi sarana ibadah sebagai sarana meningkatkan
keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengoptimalkan peranan keluarga sebagai sarana akses penanaman nilainilai kepribadian sejak dini
3. Membudayakan kehidupan politik yang berdasarkan hukum yang berlaku
4. Meningkatkan kesadaran warga masyarakat,
5. Meningkatkan kemandirian dan swasembada ekonomi rakyat
6. Meningkatkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersih dari KKN
7. Menegakan keadilan dan menjamin HAM.
11
12. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masyarakat madani berasal dari bahasa inggris, civil society., kata civil
sociaty dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat
yang telah berperadaban maju. Setiap anggota masyarakat madani tidak bisa
ditekan, ditakut-takuti, diganggu kebebasannya, dan sejenisnya.
Menurut Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
masyarakat
madani
adalah
masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang
oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
Mayarakat madani timbul karena
faktor-faktor :
•
Adanya penguasa politik yang cendrung mendominasi (menguasai);
•
Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan
(bodoh)
•
Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam bidang
politik.
Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakat Madani Diakuinya semangat
pluralisme; Tingginya sikap toleransi; dan Tegaknya prinsip demokrasi.
Mayarakat Madani dan Investasi Demokrasi : Masyarakat madani menjadi
pemimpin pendapat (opini leader) dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Masyarakat madani mendorong terciptanya masyarakat demokrasi dan inovatif.
Masyarakat madani terbentuk bila masyarakat realistis dalam menghadapi
konflik.
Untuk Menjadi masyarakat madanih di Indonesia,
ada enam faktor yang harus diperhatikan yaitu Perbaikan Ekonomi,
Intelektualitas, Buadaya Modern, Independen, Partisipasi Aktif; dan Bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
12
13. DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman an-Bahlawi, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fi Baiti wal
Madrasati wal Mujtama', Dar al-Fikr al-Mu'asyir, Beiru-Libanon, Cet. II,
1983., Terj., Shihabuddin, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan
Masyarakat, Gema Insani Press, 1995.
Ahmad D. Marimba, 1974, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, al-Ma'arif,
Bandung, Cet.III,.
Anwar Jasin, 1985, Kerangka Dasar Pembaharuan Pendidikan Islam : Tinjauan
Filosofis, Jakarta.
Conference Book, London, 1978.
Fathiyah Hasan Sulaiman, Bahts fi 'L-Madzhab al-Tarbawy 'Inda 'L-Ghazaly,
Maktabah Nadhlah, Mesir, 1964., Terj., Ahmad Hakim dan M.Imam Aziz,
Konsep Pendidikan al-Ghazali, P3M, Jakarta, Cet. I, 1986.
H.A.R. Tilar, 1998, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam
Perspektif Abad 21, Tera Indonesia, Magelang, Cet. I,.
Komaruddin Hidayat, 1998, Masyarakat Agama dan Agenda Penegakan
Masyarakat Madani, Makalah "Seminar Nasional dan Temu Alumni,
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang, Tanggal, 2526 September.
13