3. Masyarakat (secara umum) adalah sejumlah
individu yang hidup bersama dalam wilayah
tertentu, bergaul dalam jangka waktu lama
sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap
anggotanya sebagai suatu kesatuan.
4. Pengertian
Beradab berarti kesopanan, kehalusan, dan
kebaikan budi pekerti.
Sejahtera berarti aman sentosa dan makmur,
selamat dari gangguan dan kesukaran.
5. Masyarakat beradab dan sejahtera
mempunyai maksud bahwa masyarakat yang
dikehendaki adalah masyarakat yang kumpulan
manusianya terdiri dari orang-orang yang halus,
sopan, dan baik budipekertinya agar masyarakat
tersebut selamat dan bebas dari gangguan maupun
kesukaran.
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat di konseptualisasikan
sebagai civil society atau masyarakat madani
6. Masyarakat madani adalah masyarakat yang
beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan
ilmu pengetahuan, dan teknologi.
7. Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat
madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat
15:
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan)
di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah
kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
“Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu
dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri
yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha
Pengampun”.
8. Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai
masyarakat madani, yaitu:
yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.
Nama Saba’ yang terdapat dalam Al Qur’an itu bahkan dijadikan nama
salah satu surat Al Qur’an, yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat Saba’
yang dikisahkan dalam Al Qur’an itu mendiami negeri yang baik, yang
subur dan nyaman. Di tempat itu terdapat kebun dengan tanamannya
yang subur, yang menyediakan rizki, memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya. Negeri yang indah itu merupakan wujud dari kasih
sayang Allah yang disediakan bagi masyarakat Saba’. Allah juga Maha
Pengampun apabila terjadi kealpaan pada masyarakat tersebut. Karena
itu, Allah memerintahkan masyarakat Saba’ untuk bersyukur kepada Allah
yang telah menyediakan kebutuhan hidup mereka. Kisah keadaan
masyarakat Saba’ ini sangat populer dengan ungkapan Al Qur’an
Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafuur.
9. setelah terjadi traktat, perjanjian
Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam
dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan
beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj.
Madinah adalah nama kota di Negara Arab Saudi , tempat yanag
didiami Rasulullah SAW sampai akhir hayat beliau sesudah hijrah.
Kota itu sangat populer, karena menjadi pusat lahir dan
berkembangnya agama Islam setelah Mekkah. Di kota itu pertama
kali Rasulullah SAW membangun masjid yang dikenal dengan nama
masjid Nabawi.
Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ke tiga unsur masyarakat
untuk saling tolong-menolong, menciptakan kedamaian dalam
kehidupan sosial, menjadikan Al Qur’an sebagai konstitusi,
menjadikan Rasulullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan
penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan
kebebasan kepada penduduknya untuk memeluk agama serta
beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
10. Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang
dan membebaskan segala penindasan
Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik
etnis, agama, suku, dll.
Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan
dengan menerimanya secara tulus sebagai sebuah
anugrah dan kebijakan
Supramasi hukum adalah menempatkan hukum di atas
segalanya dan menetapkannya tanpa memandang “atas”
dan “bawah”.
11. Karakteristik Masyarakat Madani
1. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut
adalah masyarakat yang beragama, yang
mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum
Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan
sosial
2. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat,
baik secara individu maupun secara kelompok
menghormati pihak lain secara adil.
3. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan
internal individu lain yang dapat mengurangi
kebebasannya. Next
12. 4. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat
tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan untuk umat manusia.
5. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial
6. Berakhlak mulia.
7. Demokratis
13. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi masyarakat madani, yaitu
faktor pendorong dan faktor penghambat.
1. Beberapa faktor pendorong timbulnya masyarakat madani:
• Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi
(menguasai) masyarakat agar patuh dan taat pada penguasa.
•Masayarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki
kemampuan yang baik (bodoh) dibandingkan dengan penguasa
( pemerintah).
•Adanya usaha untuk membatasi ruang gerak dari masyarakat
dalam kehidupan poitik. Keadaan ini sangat menyulitkan bagi
masyarakat untuk mengemukakan pendapat, karena ruang
publik yang bebaslah individu berada dalam posisi setara, dan
melakukan transaksi.
14. yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani
di Indonesia diantaranya :
•Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai karena
pendidikan yang belum merata.
•Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat.
•Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter.
•Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja
yang terbatas.
•Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar.
• Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi.
15. Salah satu cara untuk mewujudkan masyarakat madani adalah dengan
melakukan demokratisasi pendidikan. Masyarakat madani perlu segera
diwujudkan karena bermanfaat untuk meredam berbagai tuntutan reformasi dari
dalam negeri maupun tekanan-tekanan politik dan ekonomi dari luar negeri.
Di samping itu, melalui masyarakat madani akan muncul inovasi-inovasi
pendidikan dan menghindari terjadinya disintegrasi bangsa.
Untuk mewujudkan masyarakat madani dalam jangka panjang adalah dengan
cara melakukan demokratisasi pendidikan. Demokratisasi pendidikan ialah
pendidikan hati nurani yang lebih humanistis dan beradab sesuai dengan cita-cita
masyarakat madani. Melalui demokratisasi pendidikan akan terjadi proses
kesetaraan antara pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar
mengajarnya. Inovasi pendidikan yang berkonteks demokratisasi pendidikan perlu
memperhatikan masalah-masalah pragmatik. Pengajaran yang kurang
menekankan pada konteks pragmatik pada gilirannya akan menyebabkan peserta
didik akan terlepas dari akar budaya dan masyarakatnya rakyat.
16. Demokrasi sendiri adalah suatu bentuk pemerintahan dengan
kekuasaan di tangan rakyat. Dalam perkembangannya, demokrasi bermakna
semakin spesifik lagi yaitu fungsi-fungsi kekuasaan politik merupakan sarana
dan prasarana untuk memenuhi kepentingan Dengan demokrasi, rakyat boleh
berharap bahwa masa depannya ditentukan oleh dan untuk rakyat, sedangkan
demokratisasi ialah proses menuju demokrasi. Tujuan demokratisasi pendidikan
ialah menghasilkan lulusan yang merdeka, berpikir kritis dan sangat toleran
dengan pandangan dan praktik-praktik demokrasi.
Generasi penerus sebagai anggota masyarakat harus benar-benar
disiapkan untuk membangun masyarakat madani yang dicita-citakan.
Masyarakat dan generasi muda yang mampu membangun masyarakat madani
dapat dipersiapkan melalui pendidikan. Salah satu cara untuk mewujudkan
masyarakat madani adalah melalui jalur pendidikan, baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
.
N
E
X
T
17. Kelak jika generasi penerus ini menjadi pemimpin bangsa, maka
demokratisasi pendidikan yang telah dialaminya akan mengajarkan kepadanya
bahwa seseorang penguasa tidak boleh terserabut dari budaya dan rakyatnya,
pemimpin harus senantiasa mengadakan kontak dengan rakyatnya, mengenal
dan peka terhadap tuntutan hati nurani rakyatnya, suka dan duka bersama,
menghilangkan kesedihan dan penderitaan-penderitaan atas kerugian-kerugian
yang dialami rakyatnya. Upaya ke arah ini dapat ditempuh melalui
demokratisasi pendidikan. Dengan komunikasi struktural dan kultural antara
pendidik dan peserta didik, maka akan terjadi interaksi yang sehat, wajar, dan
bertanggung jawab
Generasi penerus merupakan anggota masyarakat madani di masa
mendatang. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali cara-cara berdemokrasi
melalui demokratisasi pendidikan. Dengan demikian, demokratisasi pendidikan
berguna untuk menyiapkan peserta didik agar terbiasa bebas berbicara dan
mengeluarkan pendapat secara bertanggung jawab, turut bertanggung jawab,
terbiasa mendengar dengan baik dan menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan keberanian moral yang tinggi, terbiasa bergaul dengan rakyat,
ikut merasa memiliki, sama-sama merasakan suka dan duka dengan
masyarakatnya, dan mempelajari kehidupan masyarakat
18. Masyarakat madani menjadi prasyarat majunya sebuah negara.
Kemajuan itu tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi seluruh dimensi
kehidupan. Adapun ciri-ciri masyarakat madani adalah masyarakatnya cerdas,
kritis, kreatif, dan inovatif; kesadaran politik mereka tinggi; sistem politiknya
demokratis; hak asasi manusia dihargai; ekonomi bersifat kompetitif-rasional
non-kapitalis yang bertumpu pada sektor domestik; rakyatnya toleran
terhadap perbedaan; kehidupan sosialnya beradab dan bermartabat;
supremasi hukum ditegakkan; tatanan sosial dan kebebasan individu
seimbang; kehidupan antargenerasi sinambung; birokrasinya empatik, bersih,
bermoral, dan pro-rakyat; sistem pendidikannya pun demokratis.
Lantas, bagaimana dengan negara kita? Apakah negara kita sudah
mencapai masyarakat madani? Menurut saya, negara
kita BELUM menunjukkan perkembangan ke arah itu. Hal ini dapat dilihat kita
lihat dalam bidang pendidikan, hukum, politik, ekonomi, dan kehidupan sosial.
Terutama Pendidikan Jika kualitas pendidikan rendah, daya saing minim, maka
kreativitas, inovasi, dan kemampuan berpikir kritis pun lemah, maka sumber daya
manusia sebagai prasyarat masyarakat madani menjadi tidak terpenuhi
19. Kesimpulan
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar
terciptanya kesejahteraan umat maka kita sebagai
generasi penerus supaya dapat membuat suatu
perubahan yang signifikan. Selain itu, kita juga harus
dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi
di masyarakat sekarang ini. Agar di dalam kehidupan
bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita