1. Pengertian dan Karakteristik Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya namun mampu berinteraksi dengan
dunia luar yang modern sehingga dapat terus berkembang dan maju. Dalam masyarakat
madani, setiap warganya menyadari dan mengerti akan hak-haknya serta kewajibannya
terhadap negara, bangsa dan agama. Masyarakat madani adalah masyarakat bermoral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas masyarakat, dimana
masyarakat memiliki motivasi dan inisiatif individual. Masyarakat madani merupakan suatu
masyarakat ideal yang didalamnya hidup manusia-manusia partisipan yang masing-masing
diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba serta dan sama dalam soal pembagian
hak dan kewajiban. Pada intinya pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang
memiliki kehidupan ideal, baik dalam hak dan kewajiban warga dapat terlaksana secara
seimbang serta mampu berkembang dengan dunia luar demi majunya kehidupan.
Pada dasarnya masyarakat indonesia masih kesulitan dalam mecapai masyarakat madani . Hal
ini dikarenakan masih rendahnya pendidikan politik dan kewarganegaraan pada masyarakat.
Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap masalah
yang dihadapi bangsa sendiri. Maka dari faktor-faktor penghambat tersebut seharusnya
seluruh lapisan masyarakat terus bergerak dan maju dalam membentuk masyarakat yang
cerdas, demokratis, beradab dan memiliki nasionalisme yang tinggi.
Pengertian Masyarakat Madani menurut Para Ahli
Istilah masyarakat madani sebenarnya merupakan istilah baru dari hasil pemikiran Prof.
Naquib al-Attas. Ia adalah seorang fi losof kontemporer dari Malaysia. Di Indonesia, istilah
masyarakat madani atau civil society baru populer pada dasawarsa 1990-an. Pada awalnya,
istilah masyarakat madani di Indonesia bermula dari gagasan Dato Anwar Ibrahim. Menteri
Keuangan dan Asisten Perdana Menteri Malaysia itu berkunjung ke Indonesia membawa
istilah masyarakat madani sebagai terjemahan civil society. Istilah masyarakat madani
disampaikan dalam ceramahnya pada simposium nasional dalam rangka Forum Ilmiah di
acara Festival Istiqlal, 26 September 1995.
Namun sebenarnya, istilah tersebut dikemukakan oleh Cicero dalam filsafat politiknya. Ia
menyebut dengan istilah societies civillis. Pada awalnya, istilah tersebut identik dengan
negara. Namun dalam perkembangannya, istilah societies civillis dipahami sebagai
organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian
yang tinggi, berhadapan dengan negara, serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma
hukum yang dipatuhi masyarakat.
Menurut W.J.S. Poerwadarminto, kata masyarakat berarti suatu pergaulan hidup manusia,
sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan aturan yang
tertentu. Sedangkan kata madani berasal dari bahasa Arab yaitu madinah, yang artinya kota.
Dengan demikian masyarakat madani secara etimologis berarti masyarakat kota. Meskipun
demikian, istilah kota tidak merujuk semata-mata kepada letak geografi s, tetapi justru kepada
karakter atau sifat-sifat tertentu yang cocok untuk penduduk sebuah kota. Dari sini kita
paham bahwa masyarakat madani tidak asal masyarakat yang berada di perkotaan, tetapi
yang lebih penting adalah memiliki sifat-sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu yang
berperadaban.
2. Menurut rumusan PBB, masyarakat madani adalah masyarakat yang demokratis dan
menghargai human dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia. Adapun dalam frasa
bahasa Latin, masyarakat madani merupakan padanan frasa civillis societies. Artinya adalah
suatu masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup beradab. Dalam bahasa Inggris,
masyarakat madani dikenal dengan istilah civil society. Artinya adalah masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban.
Dalam perkembangannya, istilah masyarakat madani dipahami para ahli berdasarkan
lingkungan masing-masing. Definisi tersebut merupakan hasil analisis dan kajian dari
fenomena masyarakat. Berikut ini beberapa pengertian masyarakat madani.
A. Pengertian Masyarakat Madani menurut Zbighiew Rau
Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang
mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing
satu sama lainnya guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Sistem nilai yang harus ada
dalam masyarakat madani menurut Zbighiew Rau adalah:
1) individualisme,
2) pasar (market),
3) pluralisme.
B. Pengertian Masyarakat Madani menurut Han Sung Joo
Masyarakat madani adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hakhak
dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang publik yang
mampu mengartikulasi isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu mengendalikan
diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma dan budaya yang menjadi
identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat kelompok inti
dalam civil society ini
C. Pengertian Masyarakat Madani menurut Anwar Ibrahim
Masyarakat madani adalah masyarakat ideal yang memiliki peradaban maju dan sistem sosial
yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat, yaitu masyarakat yang cenderung
memiliki usaha serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran seni, pelaksanaan
pemerintahan untuk mengikuti undang-undang bukan nafsu, demi terlaksananya sistem yang
transparan.
D. Pengertian Masyarakat Madani menurut Nurcholish Madjid
Masyarakat madani adalah suatu tatanan kemasyarakatan yang mengedepankan toleransi,
demokrasi, dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan).
3. E. Pengertian Masyarakat Madani menurut A.S. Hikam
A.S. Hikam mendefi nisikan pengertian masyarakat madani berdasarkan istilah civil society.
Menurutnya, civil society didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang
terorganisasi dan bercirikan:
a. Kesukarelaan (voluntary), artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen
bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama.
b. Keswasembadaan (self generating), artinya setiap anggota mempunyai harga diri yang
tinggi.
c. Keswadayaan (self supporting), artinya kemandirian yang kuat tanpa menggantungkan
pada negara, atau lembaga atau organisasi lain.
d. Kemandirian yang tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak tergantung
pada perintah orang lain termasuk negara.
e. Keterkaitan dengan norma-norma hukum, yang artinya terkait pada nilai-nilai hukum yang
disepakati bersama.
Secara Umum masyarakat madani adalah masyarakat yang berbudaya namun mampu
berinteraksi dengan dunia luar yang modern sehingga dapat terus berkembang dan maju.
Dalam masyarakat madani, setiap warganya menyadari dan mengerti akan hak-haknya serta
kewajibannya terhadap negara, bangsa dan agama. Masyarakat madani adalah masyarakat
bermoral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan stabilitas masyarakat,
dimana masyarakat memiliki motivasi dan inisiatif individual. Masyarakat madani
merupakan suatu masyarakat ideal yang didalamnya hidup manusia-manusia partisipan yang
masing-masing diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba serta dan sama dalam
soal pembagian hak dan kewajiban. Pada intinya pengertian masyarakat madani adalah
masyarakat yang memiliki kehidupan ideal, baik dalam hak dan kewajiban warga dapat
terlaksana secara seimbang serta mampu berkembang dengan dunia luar demi majunya
kehidupan.
Pada dasarnya masyarakat indonesia masih kesulitan dalam mecapai masyarakat madani . Hal
ini dikarenakan masih rendahnya pendidikan politik dan kewarganegaraan pada masyarakat.
Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap masalah
yang dihadapi bangsa sendiri. Maka dari faktor-faktor penghambat tersebut seharusnya
seluruh lapisan masyarakat terus bergerak dan maju dalam membentuk masyarakat yang
cerdas, demokratis, beradab dan memiliki nasionalisme yang tinggi.
Ciri-ciri serta Karakteristik Masyarakat Madani
Adapun ciri-ciri dari masyarakat madani yaitu sebagai berikut:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam
masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam
masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
4. 3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan
program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan
organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap
keputusan-keputusan pemerintah.
5. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
Karakteristik dalam masyarakat yang madani :
1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses
penuh terhadap setiap kegiatan publik, yaitu berhak dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
2. Demokratisasi, yaitu proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingankepentingannya
3. Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas
yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk
disertai dengan sikap tulus,
5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian antara hak dan
kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa,
intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain.
7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan
8. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan
pendidikan
9. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang teraniaya dan tidak berdaya membela hak-hak
dan kepentingan
10. Menjadi kelompok kepentingan atau kelompok penekan.