Kanker payudara adalah penyakit neoplasma ganas yang berasal dari jaringan payudara dan dapat disebabkan oleh faktor genetik, usia, gaya hidup, dan lingkungan. Gejalanya berupa benjolan atau perubahan pada kulit payudara, dan dapat dikategorikan menjadi kanker payudara invasif atau noninvasif melalui pemeriksaan mammogram.
1. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang
berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke
dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 174. sampai saat ini
belum diketahui secara pasti penyebab spesifik kanker payudara.
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa benjolan pada payudara, erosi atau eksema puting
susu, atau berupa pendarahan pada puting susu. Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri
pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit
atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. Kulit atau puting susu
tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai
menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau
timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga
dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
Type Penyakit Kanker Payudara
Melalui pemeriksaan yang di sebut dengan mammograms, maka type kanker payudara ini dapat
dikategorikan dalam dua bagian yaitu :
1. Kanker payudara non invasive, kanker yang terjadi pada kantung (tube) susu {penghubung
antara alveolus (kelenjar yang memproduksi susu) dan puting payudara}. Dalam bahasa
kedokteran disebut 'ductal carcinoma in situ' (DCIS), yang mana kanker belum menyebar ke
bagian luar jaringan kantung susu.
2. Kanker payudara invasive, kanker yang telah menyebar keluar bagian kantung susu dan
menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian
tubuh lainnya seperti kelenjar lympa dan lainnya melalui peredaran darah.
Tidak seperti penyakit infeksi, factor-faktor penyebab terjadinya kanker payudara tidak dapat
bekerja secara tunggal dalam
menimbulkan kanker melainkan melalui proses yang kompleks
mulai dari faktor genetik sampai ke pola hidup. Pentingnya
mengetahui faktor risiko adalah untuk dapat melakukan deteksi
dini kanker payudara pada kelompok risiko tinggi.
Factor host
Umur : Yang paling beresiko terserang kanker payudara ialah wanita yang berumur diatas 30
tahun (sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker payudara). Kejadian puncak
kanker payudara terjadi pada usai 40-45 tahun
Jenis kelamin: Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum
menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit
2. ini dengan perbandingan 1 di antara 1000. Bahkan meskipun jarang terjadi ternyata kanker
payudara pada pria justru jauh lebih ganas dan meamatikan.
Genetic: Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika ibu atau
saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan memiliki resiko
kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada
penderita satupun.
Keadaan fisiologi tubuh : haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun, tidak menikah
atau tidak menyusui dan melahirkan anak pertama diatas usia 35 tahun. Risiko utama kanker
payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama
dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker
payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya
umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga
diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
Gaya hidup : penyebab lain seseorang terkena kanker payudara ialah banyak mengonsumsi
alkohol. Sebuah penelitian yang dilakukan di Prancis, Jerman, dan Italia menemukan kesimpulan
bahwa cukup segelas alkohol perhari bisa membuat peminumnya memiliki peluang terkena
kanker payudara sekitar 3-5%. Jika konsumsi dalam satu hari mencapai 3-5 gelas, maka resiko
terkena kanker payudara meningkat menjadi 50%. Mengapa alkohol? Sama halnya dengan
obesitas, bahwa minuman yang bisa membuat orang mabuk ini bisa membuat kadar estrogen
dalam tubuh meningkat yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara
Factor agent
Penyebab fisik : Mereka yang sering terkena radiasi (bisa dari sering melakukan pemeriksaan
kesehatan dengan menggunakan alat x-ray) juga mempunyai kemungkinan menderita kanker
payudara.
Factor nutrisi (gizi) : pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan, kegemukan dan konsumsi
alkohol berlebihan juga merupakan faktor resiko. Mereka yang sudah mendapatkan terapi
hormonal dalam jangka panjang harus lebih berwaspada karena mereka mempunyai resiko
mendapat kanker payudara. Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya
kanker payudara. Willet dkk., melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi
lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai
59 tahun.
Penyebab kimiawi : Pemakaian obat-obatan, Misalnya seorang wanita yang menggunakan
therapy obat hormon pengganti {hormone replacement therapy (HRT)} seperti Hormon eksogen
akan bisa menyebabkan peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.
3. Factor environment
Lingkungan adalah salah satu penyebab utama wanita mengidap kanker payudara. Setiap
paparan radiasi yang berasal dari lingkungan dapat menjadi penyebab kanker bagi para wanita.
Pengunaan radiasi untuk pengobatan suatu penyakit lainnya ternyata dapat memicu terjadinya
kanker payudara.
Pestisida dan DDT merupakan faktor lingkungan yang juga memicu kanker payudara. Pestisida
umumnya digunakan dalam kegiatan pertanian. Nah, pestisida dapat masuk ke dalam tubuh Anda
melalui produk pertanian yang mengandung pestisida.
Lingkungan biologis
Sumber bahan makanan: protein hewani memang dibutuhkan oleh tubuh
Kita namaun jika berlebihan bias menimbulkan kanker payudara, krna utk sekrg ini banyak
hewan yg diberi suntikan dari obat2an kimia yg lama kelamaaan bias mengendap di tubuh kita,
dan kehidupan sel kanker ini akan sangat subur utk trjadinya kanker payudara
Lingkungan social : lingkungan kerja : Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Occupational
and Environmental Medicine baru-baru ini, menunjukan bahwa wanita yang bekerja di malam
hari cenderung terkena resiko kanker payudara.
Para peneliti menemukan bahwa bekerja di malam hari bisa meningkatkan risiko kanker
payudara sebanyak 40 persen. Para ahli percaya bahwa hormon dalam tubuh yang berpotensi
menekan sel tumor dapat terganggu oleh paparan cahaya konstan di malam hari. Meningkatnya
risiko kanker payudara ini terjadi karena terganggunya jam biologis tubuh dan produksi hormon.
Namun, peneliti Johnni Hansen mengatakan bahwa bekerja di malam hari selama dua hari tidak
akan mengganggu jam biologis tubuh. Sedangkan, mendapatkan jam kerja di malam hari secara
rutin selama beberapa tahun dapat mengganggu irama jam biologis tubuh dan pola tidur.
Paparan cahaya di malam hari menghambat produksi melatonin, yang diproduksi oleh kelenjar
pineal di otak pada jam 9 malam hingga 8 pagi. Melatonin adalah hormon yang menentukan
siklus alam yang mengatur pola tidur, dan membantu menekan sel tumor.