Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS, kanker serviks, dan kanker payudara. Kanker serviks dan payudara dapat disebabkan oleh infeksi HPV dan faktor risiko lain seperti usia, gaya hidup, dan riwayat keluarga. Pencegahan melalui vaksinasi, deteksi dini, dan pola hidup sehat dapat meminimalkan risiko kanker tersebut.
10. Kankerserviks
(kankerleher
rahim)
Pengertian dari kanker serviks adalah kanker yang
terjadi saat ada sel-sel di leher rahim yang tidak
normal, dan berkembang terus tanpa terkendali.
Leher rahim alias serviks adalah organ yang
berbentuk seperti tabung. Fungsinya yaitu
menghubungkan vagina dengan rahim.
11. Kanker leher rahim ini adalah salah satu jenis kanker
yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia.
Namun, tes pap smear sebagai salah satu tes untuk
diagnosis yang dilakukan secara rutin dapat membantu
mengetahui adanya kanker leher rahim sejak dini.
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa
pun. Namun, semakin bertambah usia, risiko seseorang
mengalami kanker leher rahim ini semakin besar.
12.
13. PENYEBAB
Sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun
umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi HPV (human
papilloma virus). Jenis virus HPV bukan hanya satu,
melainkan ada 100.
Secara umum, virus HPV-16 dan HPV-18 merupakan jenis
yang sering menginfeksi dan menyebabkan terjadinya
kanker serviks.
14. GEJALA
Perdarahan tidak wajar dari vagina, seperti perdarahan padahal tidak
haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat
berhubungan seks, setelah menopause, setelah buang air besar, atau
setelah pemeriksaan panggul.
Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
Nyeri saat berhubungan seks.
Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
Badan lemas dan mudah lelah.
Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
Kehilangan nafsu makan.
15. Usia yang semakin bertambah. Perempuan di bawah usia lima belas
tahun memiliki risiko paling rendah terhadap kanker ini. Sedangkan
risiko semakin meningkat pada wanita berusia di atas 40 tahun.
Faktor keturunan. Apabila dalam keluarga Anda, misalnya nenek, ibu,
atau sepupu wanita yang pernah kena kanker serviks, Anda pun jadi dua
hingga kali lebih rentan mengalami kanker ini dibandingkan orang yang
tidak punya faktor keturunan kanker.
Aktivitas seksual dengan banyak pasangan
melakukan hubungan seksual pada usia yang masih terlalu dini juga
dapat meningkatkan risiko terjangkit HPV. Wanita yang tidak pernah
mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV juga lebih rentan terinfeksi HPV
yang bisa jadi penyebab kanker ini.
Kebiasaan merokok
16. Kurangnya konsumsi buah dan sayur. Wanita yang
memiliki pola makan kurang sehat, misalnya jarang
makan buah dan sayur, mungkin memiliki risiko lebih
tinggi terhadap kanker ini.
Kelebihan berat badan atau obesitas. Wanita dengan
kelebihan berat badan lebih mudah memiliki
adenocarcinoma pada serviks.
Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
17. Hamil atau melahirkan di usia sangat muda. Sangat muda berarti berusia di bawah
17 tahun saat kehamilan hingga melahirkan pertama kalinya. Wanita yang berusia
lebih muda dari 17 tahun saat hamil pertama (tidak keguguran) dua kali lebih
rentan terkena kanker serviks.
Terkena infeksi klamidia
Beberapa penelitian menunjukkan risiko yang lebih tinggi dari kanker serviks pada
wanita dengan hasil tes darah yang menunjukkan pernah atau sedang memiliki
infeksi salah satu penyakit menular seksual, yaitu klamidia.
Pengobatan yang menurunkan sistem imun atau imunosupresi
Pengobatan atau kondisi yang mempengaruhi sistem imun, seperti human
immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan AIDS, bisa meningkatkan
risiko terkena infeksi HPV dan jadi penyebab kanker leher rahim.
18. PENCEGAHAN
Tes pap smear adalah cara terbaik untuk menemukan
perubahan sel serviks atau HPV pada serviks.
Jika Anda berusia di bawah 26 tahun, pastikan Anda
mendapat vaksin HPV.
Hindari terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan
seks yang aman.
Menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang
baik dengan mengonsumsi makanan yang dapat
mencegah kanker leher rahim dan rutin berolahraga.
20. Kankerpayudara
Adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker
payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara
tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara
yang sehat dan sekitarnya.
Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan
susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu
dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di
jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih
sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang
pria.
21.
22. GejaladanPenyebabKankerPayudara
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi di tahap awal karena
ukurannya yang kecil. Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya
cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di
payudara berarti kanker.
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di
payudara. Tetapi, ada sejumlah faktor yang bisa membuat seseorang
berisiko terkena penyakit ini, di antaranya memiliki berat badan
berlebih, menstruasi terlalu muda, dan memiliki kebiasaan merokok.
23. PENCEGAHAN
Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan
pemeriksaan payudara secara mandiri atau pemeriksaan
oleh petugas medis.
Pemeriksaan harus dilakukan secara rutin bila Anda
berisiko terserang kanker payudara.
Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara
rutin dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
24. CaraMengobati
danMencegah
KankerPayudara
Kanker payudara bisa diobati
dengan beberapa cara, tergantung
kepada kondisi penderita dan jenis
kanker payudara itu sendiri. Upaya
pengobatan itu meliputi:
Terapi radiasi
Terapi hormon
Kemoterapi
Prosedur bedah
25. Pemeriksaan
payudara sendiri
(SADARI)
Bagi wanita yang masih haid,
pemeriksaan dilakukan setiap hari
ke-7 sampai 10, dihitung mulai dari
hari pertama haid atau setiap
bulan pada tanggal yang sama bagi
yang sudah menopause.
26.
27. Cara memeriksa benjolan pada payudara yang
tepat
Pemeriksaan payudara, sebenarnya adalah hal
yang perlu rutin dilakukan setiap bulannya.
Langkah ini penting dilakukan sebagai
langkah deteksi dini kanker payudara. Waktu
paling baik untuk melakukannya adalah tujuh
hingga sepuluh hari setelah menstruasi,
dengan langkah sebagai berikut:
28. Berdiri tegak. Periksa bentuk dan permukaan kulit
payudara, dan lihat apabila ada perubahan dari kondisi
yang biasa.
Angkat kedua lengan ke atas, lalu tekuk siku dan
posisikan kedua tangan di belakang kepala. Dorong siku
ke arah depan, dan perhatikan jika ada perubahan pada
payudara. Lalu, dorong siku ke arah belakang, dan
perhatikan kembali bentuknya.
Posisikan tangan di pinggang. Setelah itu, condongkan
bahu ke depan hingga payudara berada pada posisi
menggantung. Lalu, dorong kedua siku kedepan dan
kecangkan otot dada Anda.
29. Angkat lengan kiri ke atas, hingga tangan kiri bisa menyentuh bagian
atas punggung. Lalu, dengan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan
area payudara dan cermati hingga ke area ketiak. Periksa payudara
dengan gerakan dari atas ke bawah, memutar, dan lurus dari arah tepi
payudara ke puting. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan Anda.
Cubit kedua puting. Amati apabila ada cairan yang keluar dari puting.
Jika ada, segera konsultasikan hal tersebut ke dokter.
Letakkan bantal di bawah pundak kanan. Lakukan pemeriksaan ini
dalam posisi tidur. Lalu, angkat lengan kanan dan kiri bergantian, dan
periksa payudara secara menyeluruh seperti di atas.