1. BAB 4
PROGRAM PRIORITAS
NASIONAL (PPN)
WORKSHOP
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
drg. Dyah Poernomo Woelan, M.Kes
2. MATERI BARU PADA VERSI REVISI
BARU
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
CAPAIAN UKM ESENSIAL DAN PENGEMBANGAN
INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS DAN
INDIKATOR NASIONAL MUTU
1
2
3
4
3. STANDAR BAB 4 - PPN
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Pencegahan dan Penurunan Stunting
Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian Bayi (AKB).
Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
faktor risikonya
4. PENCEGAHAN & PENURUNAN STUNTING
PENURUNAN AKI - AKB
PENINGKATAN CAKUPAN & MUTU IMUNISASI
PENGENDALIAN PTM DAN
FAKTOR RISIKONYA
PROGRAM
PENANGGULANGAN TBC
4.1.1 ( 5 EP) = Perencanaan, Pelaksanaan,
Pemantauan , Evaluasi melibatkan
LP-LS-Masy
1 KRITERIA = 5 EP
4.4.1 ( 7 EP) = Penemuan Kasus, Diagnosa,
Penetapan Klasifikasi,, Pengobatan
Pemantauan
1 KRITERIA = 7 EP
BAB 4 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
5 STANDAR, 5 KRITERIA, 34 ELEMEN PENILAIAN
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5.
5
STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
BAB 4 - PPN
4..1
4.3.1 ( 7 EP) = Upaya Peningkatan Cakupan &
Mutu Imunisasi
1 KRITERIA = 7 EP
4.2.1 ( 8 EP) = Pelayanan Bumil, Bulin, Sesudah
Melahirkan dan BBL
4 KRITERIA = 8 EP
4.5.1 ( 7 EP) = Perencanaan, Pelaksanaan,
Pemantauan, Tindak Lanjut
Program PTM
1 KRITERIA = 7 EP
4.3
4.2
5. ISI STANDAR BAB 4
STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
4.1 4.1.1 5 EP
4.2 4.2.1 8 EP
4.3
4.3.1 7 EP
4.4
4.4.1 7 EP
4.5
4.5.1 7 EP
5 5 34
7. PDCA
Metode Pemecahan Masalah
dan Perbaikan Berkelanjutan
DO
Implementasi
kegiatan
ACTION
Dibutuhkan langkah
selanjutnya untuk
perbaikan
PLAN
tahap perencanaan yang
dimulai identifikasi masalah
CHECK
penilaian terhadap
dampak implementasi
Metode manajemen yang
bertujuan untuk
menyelesaikan masalah
8. ● merencanakan perubahan atau
ujicoba, bertujuan untuk perbaikan
DO
ACTION
● menerapkan perubahan atau ujicoba
(preferably dalam skala kecil)
• mengadopsi perubahan atau
menjalankan dalam siklus berikutnya
• mempelajari hasil yang diperoleh dari
tahap DO, yaitu pelajaran yang didapat
maupun kesalahan yang terjadi
STUDY,
PDSA
9. RUK RPK
PERHATIKAN SD
SDM
SARPRAS
PERALATAN
KEFARMASIAN
LAB
ANALISIS SITUASI
LAKUKAN KOMUNIKASI
& KOORDINASI DALAM
PELAKSANAAN DENGAN
LP, LS, MASYARAKAT,
SASARAN PELAYANAN
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK
RENCANA LIMA TAHUNAN
PROSES PERENCANAAN sd PENYUSUNAN RUK, RPK MENJADI BAGIAN
YANG TERINTEGRASI DENGAN PERENCANAAN PELAYANAN DI
STANDAR 1.1, 2.1, 3.1, 5.1
10. STANDAR 4.1
Puskesmas melaksanakan
pencegahan dan penurunan
stunting beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
11. KRITERIA 4.1.1
Pencegahan dan Penurunan
Stunting direncanakan,
dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dengan melibatkan
LP, LS dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek
12.
13. Stunting
adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan
pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai
dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu
kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.
Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita ( < 5 tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi
dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan
tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 th
14.
15.
16. POKOK PIKIRAN 4.1.1
Upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak dilakukan
sektor kesehatan saja, tetapi perlu pemberdayaan LS dan
masyarakat melalui :
• perbaikan pola makan,
• pola asuh, dan
• sanitasi serta akses terhadap air bersih
Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja
yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian.
17. POKOK PIKIRAN 4.1.1
Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan :
• upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan layanan
• cakupan intervensi gizi sensitif dan intervensi gizi spesifik
Intervensi gizi sensitif (LS) meliputi
a) perlindungan sosial
b) penguatan pertanian
c) perbaikan air dan sanitasi lingkungan
d) keluarga berencana
e) perkembangan anak usia dini
f) kesehatan mental ibu
g) perlindungan anak
h) pendidikan dalam kelas
18. POKOK PIKIRAN 4.1.1
Intervensi gizi spesifik (LP) antara lain:
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik
(KEK)
promosi/konseling IMD, ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI yang
tepat/PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak)
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
tata laksana balita gizi buruk
pemberian vitamin A bayi dan balita
pemberian makanan tambahan untuk balita kurus
penganekaragaman makanan
perilaku pemberian makanan dan situasi
suplementasi/fortifikasi gizi mikro
manajemen dan pencegahan penyakit
intervensi gizi dalam kedaruratan
20. Regulasi dan Dokumen yang perlu dipersiapkan
• SK penetapan indikator kinerja didalamnya memuat indikator
kinerja stunting (lengkap dengan profil indikator)
• Bukti pertemuan lintas sector untuk intervensi dalam kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting
• Kerangka Acuan Program Stunting. RUK dan RPK memuat
kegiatan- kegiatan yang direncanakan untuk program stunting
• Bukti pelaksanaan kegiatan baik pelayanan UKP maupun UKM
untuk pencegahan dan penurunan stunting
• Bukti pembahasan (monev) pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
penurunan stunting baik dalam pertemuan khusus untuk stunting,
lokmin bulanan, dan lokmin lintas sektoral
21. ELEMEN PENILAIAN 4.1.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis
capaiannya (R,D,W)
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R)
3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk intervensi
gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, W).
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
22. 1. DITETAPKAN TARGET DAN INDIKATOR PROGRAM STUNTING
DISERTAI ANALISIS DAN CAPAIANNYA (R, D, W)
NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN 2021
1 Bayi usia kurang dari 6 bulan
memperoleh ASI eksklusif
100%
2 Ibu hamil memperoleh tablet
tambah darah (TTD) selama masa
kehamilan
100%
3 Presentase ibu hamil anemia 42%
4 Remaja putri memperoleh tablet
tambah darah
100%
5 Persentase bayi baru lahir
memperoleh IMD
100%
6 Persentase keluarga sadar gizi 100%
Lampiran SK
23. NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN 2021
1 Bayi usia kurang dari 6 bulan
memperoleh ASI eksklusif
100%
2 Ibu hamil memperoleh tablet tambah
darah (TTD) selama masa kehamilan
100%
3 Presentase ibu hamil anemia 42%
4 Remaja putri memperoleh tablet
tambah darah
100%
5 Persentase bayi baru lahir
memperoleh IMD
100%
6 Persentase keluarga sadar gizi 100%
Secara periodik sesuai ketentuan,
lakukan evaluasi : melihat capaian.
Jika belum sesuai, tetapkan masalah,
analisis dan rtl yang akan dilakukan,
kemudian lakukan tindaklanjut
No Indikato
r
Target Capaia
n
Masalah Analisi
s
RTL TL
24. BERDASARKAN ANALISA MAKA DIPEROLEH PEMETAAN MENGENAI MASALAH STUNTING DI WILAYAHNYA SAMPAI
DIPEROLEH IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB STUNTING DI WILAYAH
25. NO INDIKATOR TARGET
1 Persentase bayi usia kurang dari 6
bulan memperoleh ASI Eksklusif
45%
2 Persentase balita yang dipantau
pertumbuhan dan
perkembangannya
70%
3 Prevalensi wasting anak balita 7.8
dll...
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DILAKUKAN
BERSAMA LP DAN LS YANG TERINTEGRASI YANG
TERCANTUM DALAM RUK DAN RPK
26. • Rencana terintegrasi dalam RUK/RPK
• Rencana dijabarkan dalam Kerangka Acuan
• Ada Jadwal yang diinformasikan kepada
pemangku kepentingan (LP/LS)
• Ada koordinasi dalam penetapan kegiatan-
kegiatan antar Penanggungjawab.
27. 1. SK TIM : TIM PENURUNAN
STUNTING PUSKESMAS
2. SK TIM PENURUNAN
STUNTING KECAMATAN X
3. PEDOMAN/ PANDUAN
PENURUNAN STUNTING
4. KERANGKA ACUAN KEGIATAN
5. SOP : MISALNYA SOP
SURVEILANS GIZI
3. Kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun bersama LP dan LS
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
DOKUMENTASIKAN
PELAKSANAAN KEGIATAN :
1. LOKMIN LP - LS
2. LAPORAN MMD
3. LAPORAN PELAKSANAAN
SURVEILANS GIZI
28. 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program pencegahan dan
penurunan stunting (D,W)
1
Bukti pemantauan dan
evaluasi dengan mengacu
kepada RPK
Contoh: dilakukan pada
- Lokmin Bulanan
- Lokmin Tribulanan
- Pertemuan Tinjauan
Manajemen
(DAUN)
2 Bukti tindak lanjut dari
hasil evaluasi dan
pemantauan.
HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK
UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
29. 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program pencegahan dan
penurunan stunting (D,W)
HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK
UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
30. 5. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN (R, D)
1
SOP tentang Pencatatan dan
Pelaporan Penurunan
Program Stunting
2
Bukti Pencatatan dan
Pelaporan Program Stunting
31. 5. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN (R, D)
PELAPORAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN
STUNTING
1 e- PPGBM
2 KOHORT IBU
3 PWS
e – PPGBM = Aplikasi elektronik Pencatatan & Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat
32. STANDAR 4.2
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB)
Puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan ibu hamil, pelayanan
kesehatan ibu bersalin, pelayanan
kesehatan masa sesudah
melahirkan, pelayanan kesehatan
bayi baru lahir beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
34. POKOK PIKIRAN 4.2.1
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah
melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan standar
dalam pedoman yang berlaku.
Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan
terintegrasi dengan lintas program dalam rangka penurunan AKI
& AKB.
Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya disebut
persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan
hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.
35. ELEMEN PENILAIAN 4.2.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu, bayi
dan balita yang disertai capaian dan analisisnya. (R,D)
2. Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (R)
Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk standar alat
kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan
dikelola sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W)
3. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan,
masa sesudah melahirkan dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, kewajiban penggunaan partograph pada saat
pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus
komplikasi termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu PONED sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan. (R, D, W)
36. ELEMEN PENILAIAN 4.2.1
5. Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah
ditetapkan. (R,D, O, W)
6. Kegiatan penurunan AKI dan AKB dikoordinasikan dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun bersama lintas
program dan lintas sektor. (D, W)
7. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB termasuk pelayanan
kesehatan pada masa hamil, persalinan dan bayi baru lahir di
Puskesmas. (D, W)
8. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
37. 1. DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN KESEHATAN
IBU, BAYI DAN BALITA YANG DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)
38. 1. DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN KESEHATAN
IBU, BAYI DAN BALITA YANG DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)
SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN,
LAKUKAN EVALUASI UNTUK MELIHAT
CAPAIANNYA. JIKA BELUM SESUAI,
TETAPKAN MASALAH, ANALISIS DAN RTL
YANG AKAN DILAKUKAN, KEMUDIAN
LAKUKAN TINDAKLANJUT
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS RTL
1
2
3
dst
39. • Rencana terintegrasi dalam RUK/RPK
• Rencana dijabarkan dalam Kerangka
Acuan
• Ada Jadwal yang diinformasikan kepada
pemangku kepentingan (LP/LS)
• Ada koordinasi dalam penetapan
kegiatan-kegiatan antar
Penanggungjawab.
2. DITETAPKAN PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB
42. CONTOH ANALISIS MASALAH
Berdasarkan analisis masalah di atas tahap berikutnya adalah menyusun program
kegiatan yang akan dilakukan. Contoh program untuk meningkatkan cakupan
persalinan Nakes dalam rangka penurunan AKI antara lain:
Partnership dukun dan bidan
Penyediaan fasilitas tempat tinggal bagi bidan desa
Penguatan peran LS melalui Gerakan Sayang Ibu, dkk
Terintegrasi dengan usulan
kegiatan UKM lainnya (RUK)
Puskesmas
MASUK KE RUK, RPK DAN BUATKAN KAK
POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DI BAB II SESUAI DENGAN PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS
43. 3. TERSEDIA ALAT, OBAT, BAHAN HABIS PAKAI DAN PRASARANA PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN IBU
DAN BAYI BARU LAHIR TERMASUK STANDAR ALAT KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL
SESUAI DENGAN STANDAR DAN DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)
CEK KETERSEDIAAN, LIHAT KONDISINYA
44. PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT, OBAT, BHP
DAN PRASARANA PENDUKUNG PELAYANAN
KESEHATAN IBU DAN BAYI
BAGUS
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
01 DOPPLER 2 2 1 1 1
DST
CONTOHPERMINTAANALAT
KONDISI
KETERSEDIAAN
NAMAALAT
NO USALAN
KEBUTUHAN
45. 4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah
melahirkan dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, termasuk
pelayanan pada Puskesmas mampu PONED kewajiban penggunaan partograph pada saat
pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk
pelayanan sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan. (R, D, W)
KUANTITAS
4 KL
KUNJUNGAN
KUALITAS
10 T
NOMOR 21 TAHUN 2021
46. STANDAR KUANTITAS
6 KL KUNJUNGAN
STANDAR KUALITAS
10 T
• SK TIM PELAYANAN ANC
TERPADU PUSKESMAS
• SOP PELAYANAN ANC DI
PUSKESMAS
NOMOR 21 TAHUN 2021
1 kali : trisemester 1
2 kali : trisemester 2
3 kali : trisemester 3
48. • 6-48 jam setelah persalinan
• 3-7 hari setelah persalinan
• 8-28 hari setelah persalinan
• waktu 29-42 hari setelah persalinan .
• Pelaksanaan pelayanan sesuai dg SK dan SOP yg telah ditetapkan,
contoh: SK & SOP pelayanan masa sesudah melahirkan
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah
Melahirkan dilakukan Minimal 4 Kali
49. Memenuhi standar:
•Kuantitas : minimal 3 kali kunjungan
•Kualitas : 0 – 6 jam dan 6 sd 28 hari
SK dan SOP agar disesuaikan dengan
aktivitas pelayanan yg dilakukan
Upaya stabilisasi pra rujukan
pada kasus komplikasi
Pelayanan Bayi Baru Lahir sesuai Standar Kuantitas & Kualitas
50. 5. DILAKUKAN PELAYANAN PERSALINAN SESUAI DENGAN KEBIJAKAN,
PEDOMAN/PANDUAN, PROSEDUR DAN KERANGKA ACUAN YANG TELAH
DITETAPKAN. (R,D, O, W)
SK JENIS PELAYANAN
PELAYANAN PERSALINAN
SK TIM RUANG BERSALIN DI
PUSKESMAS
SK PELAYANAN PERSALINAN
SOP ASUHAN PERSALINAN
NORMAL
CONTOH SK, SOP TERKAIT
PELAYANAN PERSALINAN
KAK ASUHAN PERSALINAN
NORMAL DI PUSKESMAS
NOMOR 21 TAHUN 2021
51. 6. KEGIATAN PENURUNAN AKI DAN AKN DIKOORDINASIKAN DAN
DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA KEGIATAN YANG DISUSUN
BERSAMA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR. (D, W)
PERTEMUAN PENYUSUNAN RENCANA
KEGIATAN KIA (DAPAT DILAKUKAN
BERSAMA DG PROGRAM LAIN DALAM
SATU PERTEMUAN)
RPK PELAYANAN UKM KIA
52. SK, SOP MEDIA KOMUNIKASI
YANG DIGUNAKAN DI
PUSKESMAS
PELAKSANAAN KOMUNIKASI &
KOORDINASI KEGIATAN PELAYANAN UKM
KIA (PENURUNAN AKI,AKB)
RPK PELAYANAN UKM KIA
BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN
PELAYANAN KIA DALAM RANGKA
PENURUNAN AKI,AKB
53. 7. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM
PENURUNAN AKI DAN AKN TERMASUK PELAYANAN KESEHATAN PADA MASA HAMIL,
PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS. (D, W)
HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKM KIA
PUSKESMAS “SARI” BULAN JUNI 2021
RPK PELAYANAN UKM KIA
CONTOH HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN
PELAYANAN KESEHATAN PADA MASA HAMIL
PELAYANAN ANC SECARA KUANTITAS
PELAYANAN ANC SECARA KUALITAS
UKP
UKM
HASIL MONEV UKM – UKP AGAR SELALU DIBAHAS BERSAMA UNTUK DIJADIKAN BAHAN PERBAIKAN MUTU PELAYANAN KIA SECARA TERINTEGRASI
NOMOR 21 TAHUN 2021
54. 8. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR YANG
TELAH DITETAPKAN. (R,D)
BUKTI PENCATATAN DAN
PELAPORAN…
58. POKOK PIKIRAN 4.3.1
Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu
direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi agar
dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold
chain vaccines) sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja
yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian.
Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan
merujuk pada metode Analisis situasi yang terdapat di dalam
buku pedoman manajemen Puskesmas.
59. POKOK PIKIRAN 4.3.1
Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan
secara akurat dan sesuai prosedur dan format laporan yang telah
ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja imunisasi, stok
dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan
rantai vaksin dan KIPI.
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala,
berkesinambungan, berjenjang dan dilakukan analisa serta
rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi
disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi
dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
60. ELEMEN PENILAIAN 4.3.1
1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang disertai capaian
dan analisisnya. (R,D)
2. Ditetapkan program Imunisasi. (R)
3. Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisai.
(D,O,W)
4. Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola
sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W)
5. Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan
bersama lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R,D, W)
6. Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut upaya perbaikan
program imunisasi. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
(R,D)
61. 1. DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA IMUNISASI
YANG DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA. (R,D)
LAMPIRAN SK
63. SK Penyelenggaraan program imunisasi
Pedoman Penyelenggaraan proram imunisasi
SOP Penyimpanan Vaksin
KAK Pelaksanaan Bias Campak
DLL
SK dan SOP (dapat digabung dalam SK dan SOP program yang lain) :
Perencanaan program imunisasi
SDM pelaksana program termasuk peningkatan kompetensi
program imunisasi
Komunikasi, koordinasi dan penyampaian informasi internal dan
eksternal kegiatan imunisasi
Penanganan limbah kegiatan imunisasi
Monitoring dan evaluasi program imunisasi
Pencatatan dan pelaporan program imunisasi
64. ANALISIS PROGRAM IMUNISASI
HASIL EVALUASI DATA KINERJA
HASIL IKH
DATA PIS PK
2. PRORITAS MASALAH
3. PENENTUAN AKAR
MASALAH
4. ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
5. RUK
PERUMUSAN MASALAH
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
65.
66. CONTOH ANALISIS MASALAH
Berdasarkan analisis masalah di atas tahap berikutnya adalah menyusun program
kegiatan yang akan dilakukan. Contoh program untuk meningkatankan cakupan Desa
UCI dalam rangka pencapaian program imunisasi antara lain:
Peningkatan kerjasama dengan jejaring dan LS
Refreshing kader
Kegiatan promotif kepada masyarakat pentingnya imunisasi
Meningkatan bimbingan dan monitoring data kepada bidan desa
Terintegrasi dengan usulan
kegiatan UKM lainnya (RUK)
Puskesmas
MASUK KE RUK
POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DISTANDAR 1.1, 2.1, 3.1 DAN 5.1 SESUAI DENGAN PEDOMAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
67. 3. TERSEDIA VAKSIN DAN LOGISTIK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
PROGRAM IMUNISASI. (D,O,W)
Perencanaan
Kebutuhan Vaksin &
logistiknya
Permintaan vaksin
& logistik
69. 4. DILAKUKAN PENGELOLAAN VAKSIN UNTUK MEMASTIKAN RANTAI
VAKSIN DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)
SK Pengelolaan Vaksin
SOP Distribusi Vaksin
SOP Penyimpanan Vaksin
SOP Pemakaian Vaksin
SOP Pelaksanaan Imunisasi
SOP Pemantauan KIPI
DLL
FORM PENCATATAN STOK VAKSIN DAN LOGISTIK
FORM PENCATATAN SUHU
70. 5. KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI DIKOORDINASIKAN DAN
DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA DAN PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN
BERSAMA LP – LS SESUAI DENGAN KEBIJAKAN, PEDOMAN/PANDUAN DAN KERANGKA ACUAN
YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D, W)
PERTEMUAN PENYUSUNAN RENCANA
KEGIATAN IMUNIASASI (DAPAT DILAKUKAN
BERSAMA DG PROGRAM LAIN DALAM SATU
PERTEMUAN)
PELAKSANAAN KOMUNIKASI & KOORDINASI KEGIATAN IMUNISASI
(UNTUK PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI)
RPK PELAYANAN UKM IMUNISASI
(TAHUNAN DAN BULANAN)
71. 5. KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI DIKOORDINASIKAN DAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN RENCANA DAN
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN BERSAMA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR SESUAI DENGAN KEBIJAKAN,
PEDOMAN/PANDUAN DAN KERANGKA ACUAN YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D, W)
SK, SOP MEDIA
KOMUNIKASI YANG
DIGUNAKAN DI PUSKESMAS
PERTEMUAN PENYUSUNAN RENCANA
KEGIATAN IMUNIASASI (DAPAT DILAKUKAN
BERSAMA DG PROGRAM LAIN DALAM SATU
PERTEMUAN)
PELAKSANAAN KOMUNIKASI & KOORDINASI
KEGIATAN IMUNISASI
(UNTUK PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI)
RPK PELAYANAN UKM IMUNISASI
(TAHUNAN DAN BULANAN)
PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI
SESUAI DENGAN RENCANA
PELAKSANAAN KEGIATAN
72. 6. DILAKUKAN PEMANTAUAN, DAN EVALUASI SERTA TINDAKLANJUT UPAYA
PERBAIKAN PROGRAM IMUNISASI. (D, W)
HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKM
IMUNISASI PUSKESMAS “XX”
RPK PROGRAN IMUNISASI
HASIL MONEV UKM – UKP AGAR SELALU DIBAHAS BERSAMA UNTUK DIJADIKAN BAHAN PERBAIKAN MUTU PROGRAM IMUNISASI SECARA
TERINTEGRASI
HASIL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN UKP
IMUNISASI PUSKESMAS “XX”
73. 7. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR
YANG TELAH DITETAPKAN. (R,D)
1. Cakupan Imunisasi
2. Stok dan Pemakaian Vaksin, ADS dan Safety Box
3. Monitoring Suhu
4. Kondisi Peralatan Cold Chain
5. KIPI
PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI MELIPUTI:
LENGKAP
TEPAT WAKTU
AKURAT
74. BUKTI PENCATATAN
DAN PELAPORAN
FORM PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI
7. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR YANG
TELAH DITETAPKAN. (R,D)….LANJUTAN
SOP
75. STANDAR 4.4
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Puskesmas memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan TB mulai dari
penemuan kasus TB kepada orang yang
terduga TB, penegakan diagnosis,
penetapan klasifikasi dan tipe pengguna
layanan TB, tata laksana kasus terdiri
dari pengobatan pengguna layanan beserta
pemantauan dan evaluasinya untuk
memutus mata rantai penularan s e s u a i
d e n g a n ke t e n t u a n peraturan perundang-
undangan.
76. KRITERIA 4.4.1
P u s k e s m a s m e l a k s a n a k a n
pelayanan kepada pengguna
layanan TB mulai dari penemuan
kasus TB kepada orang yang
terduga TB, penegakan
diagnosis, penetapan klasifikasi
dan tipe pengguna layanan TB,
tata laksana kasus terdiri dari
pengobatan pengguna layanan
beserta pemantauan dan
evaluasinya.
77. POKOK PIKIRAN 4.4.1
Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global
maupun nasional. Upaya untuk penanggulangan penularan
tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas nasional bidang
kesehatan.
Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan,
dipantau dan ditindak lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional,
Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan
target indikator kinerja Penanggulangan TB tingkat daerah
berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional,
yang selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan
sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
78. POKOK PIKIRAN 4.4.1
Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator
kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa
capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode
analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal
dengan merujuk pada metode analisis situasi yang terdapat di
dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program,
yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan
UKPP.
79. STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta
TANTANGAN
Insidens Tuberkulosis (ITB) adalah
jumlah kasus TB baru dan kambuh yang muncul selama
periode waktu tertentu per 100.000 penduduk
80. STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta
1. Perlu didukung pelayanan kesehatan
primer yang bermutu.
2. Perlu integrasi UKM dan UKP melalui
pendekatan keluarga (PIS-PK).
SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota (PP 2/2018)
TANTANGAN
Penyakit tuberkulosis (TBC) menempati peringkat ke 3 setelah
India dan Cina :
• Jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau 11
kematian per jam (Maret 2022)
• Dari 824 ribu pasien TBC, 49% yang ditemukan dan diobati
sehingga terdapat 500 ribuan yang belum diobati dan berisiko
menjadi sumber penularan
82. 1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja pengendalian
tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisnya (R, D).
INDIKATOR TARGET
1. Cakupan penemuan dan
pengobatan tuberkulosis
85%
2. Persentase pasien DM yang
diskrining tuberkulosis
20%
3. Cakupan pemberian Terapi
Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
pada kontak serumah
29%
4. Dan lain-lain
SK tentang
Penetapan Indikator
dan Target Kinerja
Pengendalian
Tuberkulosis (dapat
dijadikan satu SK
dengan indikator
program lainnya).
Capaian dan analisis
kesenjangan terhadap
target kinerja
target nasional dan daerah yang harus dicapai, capaian
target tahun sebelumnya, analisis situasi wilayah kerja,
kebutuhan dan harapan masyarakat
83. Tabel Capaian dan Analisis Indikator
Program Penanggulangan Tuberkulosis
Strategi Nasional
Penanggulangan
Tuberkulosis 2020-2024
Pedoman Manajemen
Puskesmas
84. 2. Ditetapkan rencana program penanggulangan
tuberkulosis (R).
Penanggulangan Tuberkulosis
diselenggarakan melalui kegiatan:
1. Promosi kesehatan
2. Surveilans TB
3. Pengendalian faktor risiko
4. Penemuan dan penanganan kasus TB
5. Pemberian kekebalan
6. Pemberian obat pencegahan
Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016
tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.
Kerangka Acuan Kegiatan
tentang Program
Penanggulangan
Tuberkulosis di
Puskesmas.
ELIMINASI
TUBERKULOSIS
85. 3. Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang minimal terdiri dari
dokter, perawat, analis laboratorium dan petugas pencatatan
pelaporan terlatih (R).
Tim yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program Penanggulangan
Tuberkulosis di Puskesmas, minimal terdiri dari:
1. Dokter
2. Perawat
3. Analis laboratorium
4. Petugas pencatatan pelaporan
Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016
tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.
SK tentang Tim TB DOTS
di Puskesmas.
86. 4. Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai dengan
kebutuhan program serta dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O, W).
SOP Permintaan OAT,
SOP Penerimaan OAT,
SOP Pengelolaan OAT,
SOP Pendistribusian OAT,
SOP Pemusnahan OAT.
87. Panduan Wawancara
Logistik OAT, misalnya:
1. Paket KDT OAT Kategori 1
2. Paket KDT OAT Kategori 2
3. Paket KDT OAT Kategori
Anak
Logistik non OAT, misalnya:
1. Pot Dahak
2. TCM & Cartridge TCM,
mikroskop binokuler
3. Masker bedah, N95, dll
Surat Permintaan, Tanda Terima,
Berita Acara terkait permintaan,
penerimaan, pengelolaan,
pendistribusian & pemusnahan OAT
dan non OAT
!
Perlu dihindari stock out
OAT dan non OAT, agar
kesinambungan pelayanan
dan pengobatan selalu
terjaga
Tes Cepat Molekuler untuk TBC (TCM-TB)
89. 6. Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana disusun bersama LP – LS
(D, W).
LS
LP
Monitoring Pelaksanaan Program
Penanggulangan Tuberkulosis
Rencana Program
Penanggulangan TB
KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Panduan Wawancara
90. 7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang
telah ditetapkan (R, D).
Bukti pencatatan dan
pelaporan Program
Penanggulangan
Tuberkulosis
SOP tentang Pencatatan
dan Pelaporan Program
Penanggulangan
Tuberkulosis
Register Pasien TB
91. 7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang
telah ditetapkan (R, D).
1. Form TBC 01 (Kartu Pasien TBC)
2. Form TBC 02 (Kartu Kontrol Pasien TBC)
3. Form TBC 03 (Register Pasien TBC)
4. Form TBC 04 (Register Laboratorium)
5. Form TBC 05 (Permohonan Laboratorium)
6. Form TBC 06 (Daftar Terduga TBC)
7. Form TBC 09 (Form Rujukan/Pindah Pasien TBC)
8. Form TBC 10 (Hasil Akhir Pengobatan TBC)
9. Form TBC 15 (Rekapitulasi Investigasi Kontak)
10. Form TBC 16 (Rekapitulasi Pemberian Terapi
Pencegahan TBC), dll
1. Form TBC 07 (Laporan Penemuan & Pengobatan
TBC)
2. Form TBC 08 (Laporan Hasil Pengobatan Pasien
TBC)
3. Form TBC 11 (Laporan Hasil Pemeriksaan Dahak
Akhir Tahap Intensif)
4. Form TBC 14 (Laporan Pengembangan Ketenagaan
Program TBC di Fasyankes), dll
92. STANDAR 4.5
Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya
Puskesmas melaksanakan pengendalian
penyakit tidak menular utama yang
meliputi hipertensi, diabetes mellitus,
kanker payudara dan leher rahim,
Pengguna layanan Rujuk Balik (PRB)
Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
penyakit katastropik lainnya sesuai
kompetensi di tingkat primer, serta
penanganan faktor risiko PTM.
93. KRITERIA 4.5.1
Program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak
menular serta faktor
resikonya direncanakan,
dilaksanakan, dipantau dan
ditindaklanjuti.
94. POKOK PIKIRAN 4.5.1
Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya
peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan
produktivitas yang berdampak pada beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat
Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya
peningkatan kasus PTM.
Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan
tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara
terintegrasi melalui pendekatan keluarga dengan PIS-PK dan Germas
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas
program dan lintas sektor.
Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
95. ELEMEN PENILAIAN 4.5.1
1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D,W)
2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait P2PTM. (R)
3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W)
5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis
dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R,D, O, W)
6. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
pengendalian penyakit tidak menular. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (D)
96. 1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular
yang disertai capaian dan analisisnya (R, D, W).
INDIKATOR TARGET
1. Persentase penderita hipertensi
mendapat pelayanan sesuai standar
100%
2. Persentase penderita diabetes
mellitus mendapat pelayanan sesuai
standar
100%
3. Dan lain-lain
SK tentang
Penetapan Indikator
dan Target Kinerja
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular (dapat
dijadikan satu SK
dengan indikator
program lainnya).
Capaian dan analisis kesenjangan
terhadap target kinerja
target nasional dan daerah yang harus dicapai,
capaian target tahun sebelumnya, analisis situasi
wilayah kerja, kebutuhan dan harapan masyarakat
97. 1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak
Menular yang disertai capaian dan analisisnya (R, D, W).
Tabel Capaian dan Analisis Indikator
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Pedoman Manajemen
Puskesmas
Ini contoh analisis TBC, silahkan dibuat untuk PTM
98. 2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk
rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait P2PTM (R).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:
1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.
3. Deteksi kanker leher Rahim melalui pemeriksaan
IVA.
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT, kanker
payudara/leher rahim dan penyakit katastropik
lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan PTM
dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
Kerangka Acuan Kegiatan tentang
Program Pengendalian Penyakit
Tidak Menular di Puskesmas.
99. 2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk
rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait P2PTM (R).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:
1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.
3. Deteksi kanker leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA.
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB)
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
kanker payudara/leher rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan
PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
Panduan Wawancara
100. 3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama lintas
program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (D, O, W).
LP
LS
Monitoring Pelaksanaan Program
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Rencana Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Panduan Wawancara
101. 4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di
Posbindu sesuai dengan ketentuan yang berlaku (R, D, O, W).
Pedoman/Panduan, SOP,
Kerangka Acuan Kegiatan
KAK
102. 4. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di
Posbindu sesuai dengan ketentuan yang berlaku (R, D, O, W).
Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu:
1. Pendaftaran peserta
2. Wawancara faktor risiko PTM
3. Pengukuran faktor risiko PTM
4. Pemeriksaan faktor risiko PTM
5. Identifikasi faktor risiko PTM,
edukasi dan tindak lanjut dini
103. 5. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari
diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai
dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten (R, D, O, W).
REKAM MEDIS
Diagnosis
Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut
REGISTER LABORATORIUM
REKAM MEDIS
Panduan
Wawancara
104. 6. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pengendalian penyakit tidak menular (D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:
1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos
Pembinaan Terpadu PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui
SADANIS.
3. Deteksi kankesr leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA.
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB)
PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
kanker payudara/leher Rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam
penanganan PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Panduan
Wawancara
Bukti pemantauan,
evaluasi dan tindak lanjut
105. 6. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pengendalian penyakit tidak menular (D, W).
Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Panduan Wawancara
Bukti pemantauan,
evaluasi dan tindak lanjut
106. 7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan (R, D).
SOP tentang Pencatatan dan
Pelaporan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
Bukti pencatatan dan pelaporan
Program Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
107. 7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan (R, D).
1. Register Kunjungan di
Posbindu
2. Register Pemeriksaan IVA
3. Register Pasien Program
Rujuk Balik (PRB)
4. dll
Editor's Notes
Jelaskan bentuk penglibatannya…
IMD : Inisiasi Memyusui Dini
IMD : Inisiasi Memyusui Dini
Intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan.
Intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi
Pelayanan Standar Kuantitas selama periode Neonatal : KN 1 : 6-48jam, KN2 : 3-7 hari, KN3 : 8-28 hari
Pelayanan Standar Kualitas :
Pelayaan Neonatal Esensial Saat Lahir (0-6jam)
Pelayanan Neonatal Esensial Setelah Lahir (6jam – 28 hari)
Lampirkan bukti2 pelaksanaan dtunjukkan dan in line dengan ep.7
Jika ada puskesmas dengan kinerja dengan pelayanan plus seperti keberadaan puskesmas poned maka nilainya harus jauh lebih baik…
Jika ada puskesmas dengan kinerja dengan pelayanan plus seperti keberadaan puskesmas poned maka nilainya harus jauh lebih baik…
Kepala Puskesmas menetapkan SK terkait indikator dan target kinerja program imunisasi
SK indikator dan target kenerja program imunisasi dapat ditetapkan dalam 1 SK besar bersama dengan program lain, karena program imunisasi terintegrasi dengan banyak UKM lain, misal :
Kesehatan ibu, KB dan kespro (imunisasi TT, imunisasi Hb0, HPV)
Kesehatan anak (imunisasi dasar lengkap, imunisasi lanjutan)
Pencegahan penyakit (imunisasi dasar lengkap, imunisasi lanjutan, imunisasi tambahan dan imunisasi khusus seperi imunisasi anti rabies, demam kuning, dll)
Kesehatan haji (imunisasi meningtis)
Kesehatan Lingkungan (pengelolaan limbah hasil kegiatan imunisasi)
dll
Indikator dan target kinerja program imunisasi ditetapkan berdasarkan analisis yang dilakukan puskesmas, mengacu pada a.n: indikator target nasional dan daerah yang harus dicapai, capaian target tahun sebelumnya, analisis situasi wilayah kerja, kebutuhan dan harapan masyarakat
Pola penetapan program dan kegiatan imunisasi mengikuti kaedah dalam permenkes 44 tahun 2016