Integral pertama kali diperkenalkan di SMA sebagai kebalikan dari turunan. Ternyata, integral awalnya tidak berhubungan sama sekali dengan turunan. Mereka adalah dua cabang ilmu yang sangat berbeda. Sehingga, perhitungan integral yang "asli" sangatlah berbeda seperti yang kalian pelajari di SMA. Namun, perhitungan integral dengan menggunakan anti-turunan (di SMA) akan tetap digunakan setelah mempelajari Teorema Fundamental Kalkulus (Bab 2).
Cermati penjelasan di atas agar dapat memahami integral dengan benar.
Click profile untuk melihat bab-bab lain mengenai integral, atau materi lain.
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Transformasi geometri mencakup pergeseran, refleksi, rotasi dan perkalian ukuran terhadap objek geometri. Refleksi menghasilkan bayangan objek dengan menggunakan sumbu, garis, atau titik sebagai acuan. Refleksi terhadap sumbu x, y, atau titik asal akan mengubah tanda koordinat y. Refleksi terhadap garis acuan akan menukar koordinat objek.
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Transformasi geometri mencakup pergeseran, refleksi, rotasi dan perkalian ukuran terhadap objek geometri. Refleksi menghasilkan bayangan objek dengan menggunakan sumbu, garis, atau titik sebagai acuan. Refleksi terhadap sumbu x, y, atau titik asal akan mengubah tanda koordinat y. Refleksi terhadap garis acuan akan menukar koordinat objek.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan elips dengan pusat (h,k). Terdapat rumus-rumus dasar elips seperti persamaan, fokus, sumbu-sumbu, eksentrisitas, dan lainnya. Contoh soal ditunjukkan beserta jawabannya untuk menentukan berbagai karakteristik elips.
Dokumen ini membahas dua sistem koordinat yaitu koordinat kartesius dan koordinat kutub. Koordinat kartesius menggunakan dua bilangan x dan y untuk menentukan suatu titik. Sedangkan koordinat kutub menggunakan jarak r dari titik ke pusat dan sudut θ. Dokumen ini juga menjelaskan rumus untuk mengkonversi antara kedua sistem koordinat tersebut.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Dokumen menjelaskan tentang elips, yakni tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama terhadap dua titik fokus. Diberikan gambar elips dengan pusat (0,0), fokus (4,0) dan (-4,0), serta titik puncak (9,0) dan (-9,0). Dokumen meminta untuk menentukan persamaan elips tersebut.
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar siswa meningkat dari 67,5% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Sec
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi irasional dan fungsi rasional. Fungsi irasional adalah fungsi dengan domain dibawah akar atau variabel bebas dibawah akar. Sedangkan fungsi rasional adalah fungsi dengan variabel bebas berpangkat bilangan bulat seperti fungsi linier, kuadrat, dan kubik. Diberikan contoh soal dan penyelesaiannya untuk menggambar grafik masing-masing fungsi.
Ada tiga metode pembuktian dalam matematika yaitu pembuktian langsung, tidak langsung melalui kontraposisi atau kontradiksi, dan induksi matematika. Pembuktian langsung menggunakan definisi dan aksioma, sedangkan tidak langsung mengasumsikan kebalikan dari kesimpulan. Induksi matematika membuktikan suatu pernyataan dengan mengecek kasus awal dan asumsi kasus berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan fungsi aljabar, meliputi definisi turunan fungsi, rumus turunan fungsi bilangan bulat dan pecahan, serta contoh-contoh penentuan turunan fungsi sederhana.
Dokumen ini membahas tentang bilangan cacah dan operasi hitung campuran bilangan cacah. Bilangan cacah adalah bilangan positif yang dimulai dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya. Ada tiga operasi hitung campuran bilangan cacah yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Urutan mengerjakan operasi hitung campuran adalah mengerjakan operasi didalam kurung terlebih dahulu, kemudian perkalian dan pembagian sebelum pen
1. Dokumen membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor, operasi vektor seperti jumlah vektor dan perkalian vektor dengan skalar, norma vektor, hasil kali titik dan silang dua vektor, proyeksi vektor, divergensi dan curl medan vektor, serta gradien medan skalar.
2. Berisi contoh soal dan penyelesaian tentang operasi vektor seperti hasil kali titik dua vektor, proyeksi vekt
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan persamaan garis singgung lingkaran melalui suatu titik. Metode yang digunakan adalah dengan menyamakan persamaan garis singgung dengan persamaan lingkaran pada titik tersebut. Persamaan garis singgung diperoleh dengan menggunakan rumus umum persamaan garis singgung lingkaran. Contoh soal penentuan persamaan garis singgung lingkaran melalui beberapa titik diberikan.
Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015Lusia Astuti
Cermin datar memantulkan cahaya sedemikian rupa sehingga jarak objek ke cermin sama dengan jarak bayangannya. Pencerminan terhadap cermin vertikal mempertahankan jarak objek ke sumbu y, sementara pencerminan terhadap cermin miring mengubah posisi bayangan menjadi simetris dengan objek terhadap garis cermin. Sifat-sifat pencerminan meliputi bentuk dan ukuran objek yang tidak berubah, serta jarak objek-cer
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat, termasuk bentuk umum, sifat, cara menggambar grafik, dan cara menyusun fungsi kuadrat berdasarkan informasi titik-titik yang diketahui. Di antaranya adalah penjelasan bahwa grafik fungsi kuadrat memiliki sifat seperti kurva mulus, memiliki sumbu simetri, dan memiliki titik balik berupa maksimum atau minimum.
Soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional PDIM UB 2012Moh Hari Rusli
1. Dokumen tersebut berisi petunjuk untuk peserta olimpiade matematika tingkat SMA tahun 2012 yang mencakup waktu, jenis soal, cara pengerjaan, dan larangan.
2. Soal terdiri dari dua bagian yakni pilihan ganda dan uraian.
3. Peserta diharuskan mengerjakan soal dengan benar dan cepat.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak dalam ruang tiga dimensi, meliputi:
1. Jarak antara titik-titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, garis ke bidang, dan bidang ke bidang
2. Beberapa contoh perhitungan jarak dengan menggunakan rumus-rumus matematika
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusFranz Sebastian
Bab 2 membahas Teorema Dasar Kalkulus yang terdiri atas dua bagian yaitu TFK 1 dan TFK 2. TFK 1 menyatakan hubungan antara turunan suatu fungsi integral dengan fungsi yang diintegralkan, sedangkan TFK 2 menyatakan hubungan antara nilai integral suatu fungsi dengan anti-turunan dari fungsi tersebut. Teorema-teorema ini memungkinkan perhitungan luas daerah dan nilai integral tanpa harus menghitung batas jumlahan Riemann.
Teks tersebut membahas tiga metode untuk menemukan akar persamaan tak linier, yaitu metode setengah interval, interpolasi linier, dan Newton Raphson. Metode setengah interval melibatkan penentuan interval yang mengandung akar dan penyempitan interval secara berulang. Metode interpolasi linier memanfaatkan garis lurus antara dua nilai fungsi. Sedangkan metode Newton Raphson mengandalkan turunan fungsi untuk memperkirakan akar berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan elips dengan pusat (h,k). Terdapat rumus-rumus dasar elips seperti persamaan, fokus, sumbu-sumbu, eksentrisitas, dan lainnya. Contoh soal ditunjukkan beserta jawabannya untuk menentukan berbagai karakteristik elips.
Dokumen ini membahas dua sistem koordinat yaitu koordinat kartesius dan koordinat kutub. Koordinat kartesius menggunakan dua bilangan x dan y untuk menentukan suatu titik. Sedangkan koordinat kutub menggunakan jarak r dari titik ke pusat dan sudut θ. Dokumen ini juga menjelaskan rumus untuk mengkonversi antara kedua sistem koordinat tersebut.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Dokumen menjelaskan tentang elips, yakni tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama terhadap dua titik fokus. Diberikan gambar elips dengan pusat (0,0), fokus (4,0) dan (-4,0), serta titik puncak (9,0) dan (-9,0). Dokumen meminta untuk menentukan persamaan elips tersebut.
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dan metode ekspositori.
2. Hasil belajar siswa meningkat dari 67,5% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Sec
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi irasional dan fungsi rasional. Fungsi irasional adalah fungsi dengan domain dibawah akar atau variabel bebas dibawah akar. Sedangkan fungsi rasional adalah fungsi dengan variabel bebas berpangkat bilangan bulat seperti fungsi linier, kuadrat, dan kubik. Diberikan contoh soal dan penyelesaiannya untuk menggambar grafik masing-masing fungsi.
Ada tiga metode pembuktian dalam matematika yaitu pembuktian langsung, tidak langsung melalui kontraposisi atau kontradiksi, dan induksi matematika. Pembuktian langsung menggunakan definisi dan aksioma, sedangkan tidak langsung mengasumsikan kebalikan dari kesimpulan. Induksi matematika membuktikan suatu pernyataan dengan mengecek kasus awal dan asumsi kasus berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan fungsi aljabar, meliputi definisi turunan fungsi, rumus turunan fungsi bilangan bulat dan pecahan, serta contoh-contoh penentuan turunan fungsi sederhana.
Dokumen ini membahas tentang bilangan cacah dan operasi hitung campuran bilangan cacah. Bilangan cacah adalah bilangan positif yang dimulai dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya. Ada tiga operasi hitung campuran bilangan cacah yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Urutan mengerjakan operasi hitung campuran adalah mengerjakan operasi didalam kurung terlebih dahulu, kemudian perkalian dan pembagian sebelum pen
1. Dokumen membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor, operasi vektor seperti jumlah vektor dan perkalian vektor dengan skalar, norma vektor, hasil kali titik dan silang dua vektor, proyeksi vektor, divergensi dan curl medan vektor, serta gradien medan skalar.
2. Berisi contoh soal dan penyelesaian tentang operasi vektor seperti hasil kali titik dua vektor, proyeksi vekt
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan persamaan garis singgung lingkaran melalui suatu titik. Metode yang digunakan adalah dengan menyamakan persamaan garis singgung dengan persamaan lingkaran pada titik tersebut. Persamaan garis singgung diperoleh dengan menggunakan rumus umum persamaan garis singgung lingkaran. Contoh soal penentuan persamaan garis singgung lingkaran melalui beberapa titik diberikan.
Materi Refleksi SMP Kelas 7 Kurikulum 2015Lusia Astuti
Cermin datar memantulkan cahaya sedemikian rupa sehingga jarak objek ke cermin sama dengan jarak bayangannya. Pencerminan terhadap cermin vertikal mempertahankan jarak objek ke sumbu y, sementara pencerminan terhadap cermin miring mengubah posisi bayangan menjadi simetris dengan objek terhadap garis cermin. Sifat-sifat pencerminan meliputi bentuk dan ukuran objek yang tidak berubah, serta jarak objek-cer
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat, termasuk bentuk umum, sifat, cara menggambar grafik, dan cara menyusun fungsi kuadrat berdasarkan informasi titik-titik yang diketahui. Di antaranya adalah penjelasan bahwa grafik fungsi kuadrat memiliki sifat seperti kurva mulus, memiliki sumbu simetri, dan memiliki titik balik berupa maksimum atau minimum.
Soal Olimpiade Matematika SMA Tingkat Nasional PDIM UB 2012Moh Hari Rusli
1. Dokumen tersebut berisi petunjuk untuk peserta olimpiade matematika tingkat SMA tahun 2012 yang mencakup waktu, jenis soal, cara pengerjaan, dan larangan.
2. Soal terdiri dari dua bagian yakni pilihan ganda dan uraian.
3. Peserta diharuskan mengerjakan soal dengan benar dan cepat.
Dokumen tersebut membahas tentang jarak dalam ruang tiga dimensi, meliputi:
1. Jarak antara titik-titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, garis ke bidang, dan bidang ke bidang
2. Beberapa contoh perhitungan jarak dengan menggunakan rumus-rumus matematika
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusFranz Sebastian
Bab 2 membahas Teorema Dasar Kalkulus yang terdiri atas dua bagian yaitu TFK 1 dan TFK 2. TFK 1 menyatakan hubungan antara turunan suatu fungsi integral dengan fungsi yang diintegralkan, sedangkan TFK 2 menyatakan hubungan antara nilai integral suatu fungsi dengan anti-turunan dari fungsi tersebut. Teorema-teorema ini memungkinkan perhitungan luas daerah dan nilai integral tanpa harus menghitung batas jumlahan Riemann.
Teks tersebut membahas tiga metode untuk menemukan akar persamaan tak linier, yaitu metode setengah interval, interpolasi linier, dan Newton Raphson. Metode setengah interval melibatkan penentuan interval yang mengandung akar dan penyempitan interval secara berulang. Metode interpolasi linier memanfaatkan garis lurus antara dua nilai fungsi. Sedangkan metode Newton Raphson mengandalkan turunan fungsi untuk memperkirakan akar berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang metode numerik untuk menyelesaikan persamaan polinomial, khususnya metode setengah interval dan metode interpolasi linier. Metode setengah interval bekerja dengan membagi interval menjadi setengah sampai didapat nilai yang mendekati akar persamaan, sedangkan metode interpolasi linier menggunakan interpolasi garis lurus antara dua nilai fungsi yang berlawanan tanda untuk mempersempit interval pencarian akar.
1. Dokumen tersebut membahas konsep integral Riemann dan cara menghitung luas daerah di bawah kurva menggunakan pendekatan jumlah Riemann.
2. Jumlah Riemann merupakan pendekatan luas daerah dengan membagi daerah menjadi beberapa bidang datar kecil dan menjumlahkan luasnya.
3. Luas daerah sebenarnya diperoleh dengan mengambil batas jumlah Riemann ketika ukuran bidang datar mendekati
1. Integral tak tentu adalah antiderivatif dari suatu fungsi. Integral tak tentu selalu ditambah konstanta C.
2. Jika dua fungsi memiliki derivatif yang sama, maka integral tak tentunya hanya berbeda konstanta.
3. Integral tentu mendefinisikan luas daerah terbatas oleh kurva dan sumbu x.
Integral Riemann digunakan untuk menghitung luas area di bawah kurva f(x) antara batas x=a dan x=b. Integral dihitung dengan membagi interval menjadi bagian-bagian kecil dan mengumpulkan luas persegi kecil di setiap bagian. Integral memberikan nilai rata-rata f(x) pada interval tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi probabilitas dan statistika. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan:
1) Konsep distribusi probabilitas dari suatu variabel acak berdasarkan ruang sampel dan nilai-nilai variabel acaknya.
2) Cara menentukan fungsi distribusi probabilitas dan kumulatif dari suatu variabel acak.
3) Pengertian dan rumus harapan matematis sebagai ukuran rata-rata dari suatu variabel
Catatan kuliah mata kuliah Matematika Terapan 1 membahas tentang eksponen, logaritma, dan aplikasinya. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat, bentuk, dan contoh soal eksponen dan logaritma."
1. Dokumen membahas beberapa metode numerik untuk menyelesaikan persamaan non-linear, yaitu metode biseksi, regula falsi, Newton-Raphson, secant, dan iterasi tetap.
2. Metode biseksi dan regula falsi menentukan akar dengan membagi interval secara berulang sampai error mencapai nilai toleransi, sedangkan Newton-Raphson menggunakan turunan fungsi untuk memprediksi akar berikutnya.
Metode numerik untuk menentukan akar fungsi terbagi menjadi tiga yaitu metode grafik, metode tertutup, dan metode terbuka. Metode tertutup meliputi metode bagi dua dan metode posisi palsu yang mencari akar dengan membagi interval secara iteratif. Metode terbuka meliputi metode Newton-Raphson dan metode secant yang menggunakan garis segitiga untuk memperkirakan akar berikutnya.
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan integral untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar.
2. Integral dapat digunakan untuk mengapproksimasi luas daerah dengan membaginya menjadi bagian-bagian kecil dan menjumlahkannya.
3. Luas daerah dapat didefinisikan sebagai batas dari jumlah luas bagian-bagian tersebut ketika jumlah bagian mendekati tak hingga.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan fungsi trigonometri seperti sinus, kosinus, tangen, dan lainnya. Dijelaskan rumus turunan fungsi trigonometri dan cara menghitung limit fungsi trigonometri ketika nilai variabelnya mendekati tak hingga atau nol. Juga diberikan contoh soal untuk menghitung turunan dan limit fungsi trigonometri.
Similar to Kalkulus Integral : Integral Tentu (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Kalkulus Integral : Integral Tentu
1. Bab 1 : Integral Tentu
Franz Sebastian Soetrisno
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
2. Harap Dibaca
Di SMA, Integral dikenal sebagai kebalikan dari turunan dan
cara menghitungnya menggunakan anti-turunan.
Kenyataannya, integral dan turunan awalnya tidak
berhubungan sama sekali hingga muncul Teorema Dasar
Kalkulus (bab yang akan mendatang).
Sebelum masuk ke bab TDK, perhitungan integral akan
”asing” bagi kalian yang belum pernah belajar kalkulus
integral.
Namun, inilah definisi asli dari integral.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
3. Introduction
Masalah Luas Daerah
Diberikan fungsi kontinu f yang non-negatif pada interval [a, b].
Tentukan luas daerah S yang dibatasi oleh f, garis x = a dan
x = b serta sumbu−x.
Figure 1: Daerah S
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
4. Metode Persegi Panjang
Partisi interval [a,b] menjadi n sub-interval yang panjangnya
sama, yaitu :
[x0(= a), x1], [x1, x2], . . . , [xn−1, xn(= b)]
Figure 2: Daerah S terpartisi
Lebar tiap partisi adalah ∆x =
b − a
n
. (Kenapa?)
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
5. Metode Persegi Panjang
Ide : Untuk menghitung luas daerah S, tiap sub-interval pada
Figure 2 dibentuk menjadi persegi panjang.
Figure 3: Metode Persegi Panjang
x∗
i disebut titik sampel.
Persegi panjang Si memiliki panjang f(x∗
i ) dimana x∗
i ∈
[xi−1, xi] dan lebar ∆x.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
6. Metode Persegi Panjang
Supaya mudah, pilih x∗
i = xi yaitu titik ujung kanan dari
sub-interval.
Luas dari Si adalah :
LSi = f(xi) · ∆x
Akibatnya, luas dari daerah S adalah
LS =
n
X
i=1
f(xi) · ∆x
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
7. Metode Persegi Panjang
Gambar di bawah menunjukkan bahwa aproksimasi akan lebih
baik jika partisi semakin banyak, yaitu saat n → ∞.
Figure 4: Memperbaiki Aproksimasi
Sehingga, luas dari daerah S adalah
A = lim
n→∞
n
X
i=1
f(xi) · ∆x (1)
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
8. Contoh 1
.
Soal
Dengan metode persegi panjang, tentukan luas daerah yang
dibatasi oleh sumbu−x dan di bawah parabola y = x2 pada
interval [0, 1].
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
9. Solusi Contoh 1
Bagi selang [0, 1] menjadi n bagian sama panjang dengan
lebar ∆x =
1
n
. Titik pembagiannya adalah
x0 = 0, x1 =
1
n
, x2 =
2
n
, . . . , xi =
i
n
, xn = 1.
Pilih x∗
i = xi =
i
n
, maka f(xi) =
i
n
2
Diperoleh luasan daerah S
A = lim
n→∞
n
X
i=1
f(xi) · ∆x
= lim
n→∞
n
X
i=1
i2
n2
·
1
n
= lim
n→∞
1
n3
n
X
i=1
i2
.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
10. Solusi Contoh 1
Ingat kembali pola bilangan persegi.
n
X
i=1
i2
=
n(n + 1)(2n + 1)
6
Dengan demikian, kita peroleh nilai A, yaitu :
A = lim
n→∞
1
n3
·
n(n + 1)(2n + 1)
6
= lim
n→∞
1
n2
·
2n2 + 3n + 1
6
= lim
n→∞
2n2 + 3n + 1
6n2
=
1
3
.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
11. Integral Tentu
Definisi
Suatu fungsi f dikatakan terintegralkan pada selang [a, b], jika limit
lim
n→∞
n
X
i=1
f(x∗
i ) · ∆x
ada dan tidak bergantung pada pemilihan x∗
i . Jika demikian, kita
tuliskan :
Z b
a
f(x) dx = lim
n→∞
n
X
i=1
f(x∗
i ) · ∆x
yang disebut intergal tentu dari fungsi f pada [a, b]
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
12. Integral Tentu
Dengan notasi ini, solusi dari soal pada contoh 1 dapat ditulis :
Z 1
0
x2
dx =
1
3
.
Notasi
n
X
i=1
f(x∗
i ) · ∆x (2)
disebut sebagai jumlah Riemann dari f pada [a, b].
Jika f bisa negatif, maka (2) adalah selisih antara luas persegi
panjang di atas sumbu−x dengan persegi panjang di bawah
sumbu−x.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
13. Integral Tentu
Akibatnya,
R b
a f(x) dx dapat diinterpretasikan sebagai selisih
luasan :
Z b
a
f(x) dx = A1 − A2. (3)
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
14. Integral Tentu
dimana A1 adalah daerah biru dan A2 adalah daerah coklat.
Note : Jumlah Riemann (2) digunakan untuk
mengaproksimasi selisih luas. Integral (3) digunakan untuk
nilai eksak dari selisih luas nya.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
15. Contoh 2
Soal
Diberikan f(x) = x3 − 6x.
1 Tentukan jumlah Riemann untuk f(x) pada interval [0, 3] dan
n = 6 dengan mengambil titik sampel sebagai titik ujung
kanan sub-interval.
2 Tentukan nilai dari
Z 3
0
f(x) dx
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
16. Solusi Contoh 2
(1)
Lebar tiap sub-interval adalah
∆x =
3 − 0
6
=
1
2
.
Kita butuh titik ujung kanan tiap sub-interval, yaitu :
x1 = 0.5, x2 = 1, x3 = 1.5, x4 = 2, x5 = 2.5, x6 = 3.
Diperoleh jumlah Riemann dari f adalah :
6
X
i=0
f(xi) · ∆x = f(0.5)∆x + f(1)∆x + . . . + f(3)∆x
=
1
2
(−2.875 − 5 − 5.625 − 4 + 0.625 + 9)
= −3.9375.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
17. Solusi Contoh 2
Interpretasi : Luasan daerah yang dibatasi oleh fungsi f(x)
pada interval [0, 3] lebih besar di bawah sumbu−x.
(2)
Lebar tiap sub-interval adalah
∆x =
3 − 0
n
=
3
n
.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
18. Solusi Contoh 2
Titik pembagiannya adalah
x0 = 0, x1 =
3
n
, x2 =
6
n
, . . . , xi =
3i
n
, xn = 3.
Pilih x∗
i = xi =
3i
n
, maka f(xi) =
3i
n
3
− 6
3i
n
Diperoleh net area dari f pada [0, 3] adalah
Z 3
0
x3
− 6x
dx = lim
n→∞
n
X
i=1
f(xi) · ∆x
= lim
n→∞
n
X
i=1
3i
n
3
− 6
3i
n
#
·
3
n
= lim
n→∞
81
n4
n
X
i=1
i3
−
54
n2
n
X
i=1
i
#
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
19. Solusi Contoh 2
Ingat kembali :
n
X
i=1
i3
=
n
X
i=1
i
!2
=
n(n + 1)
2
2
.
Dengan demikian, kita dapatkan
Z 3
0
x3
− 6x
dx = lim
n→∞
81
n4
n(n + 1)
2
2
−
54
n2
n(n + 1)
2
#
= lim
n→∞
81
4
1 +
1
n
2
− 27
1 +
1
n
#
= −6.75.
Wajar saja aproksimasi cukup jauh karena nilai n cukup dikit.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
20. Midpoint dan left endpoint rule
Kita selalu gunakan titik sampel x∗
i sebagai titik ujung kanan
dari sub-interval karena perhitungannya mudah, yaitu x∗
i = xi.
Namun, jika kita ingin aproksimasi kita paling baik, kita pilih
x∗
i sebagai titik tengah dari sub-interval, dinotasikan xi,
dengan xi = xi−1+xi
2 .
Ada juga pemilihan x∗
i sebagai titik ujung kiri dari
sub-interval, yaitu pilih x∗
i = xi−1.
Soal
Kerjakan Soal (1) pada Contoh 2 dengan mengambil titik sampel
sebagai titik tengah dan titik ujung kiri sub-interval! Bandingkan
hasilnya, apa kesimpulanmu?
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
21. Sifat-sifat integral tentu
1 Pada notasi
Z b
a
f(x) dx diandaikan a b. Kondisi ini dapat
dihilangkan dengan mendefinisikan :
Z b
a
f(x) dx = −
Z a
b
f(x) dx.
2 Jika kebetulan a = b, maka
Z a
a
f(x) dx = 0.
3 Jika f kontinu pada [a, b], maka f terintegralkan pada [a, b].
4 Hasil dari integral tentu adalah suatu konstanta dan tidak
bergantung pada x. Jadi, integral tentu tidak bergantung
pada variabel yang digunakan.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
22. Sifat-sifat integral tentu
5 Jika f dan g terintegralkan pada [a, b] dan k adalah
konstanta, maka
Z b
a
f(x) + g(x) dx =
Z b
a
f(x) dx +
Z b
a
g(x) dx
dan
Z b
a
k · f(x) dx = k
Z b
a
f(x) dx
6 Jika f terintegralkan pada [a, b] dan c ∈ (a, b), maka
Z c
a
f(x) dx +
Z b
c
f(x) dx =
Z b
a
f(x) dx
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
23. Sifat-sifat integral tentu
7 Jika f dan g terintegralkan pada [a, b] dan f(x) ≤ g(x) pada
[a, b], maka
Z b
a
f(x) dx ≤
Z b
a
g(x) dx
8 Jika f terintegralkan pada [a, b], maka fungsi y = |f(x)| juga
terintegralkan pada [a, b] dan
Z b
a
f(x) dx ≤
Z b
a
f(x) dx
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal