Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Acara ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi sifat-sifatnya. Peserta mengamati 13 jenis pupuk dan mencatat sifat fisik dan kimianya seperti bentuk, warna, rumus kimia, kadar hara, dan sifat fisiologisnya. Jenis pupuk tersebut meliputi pupuk tunggal, majemuk, organik, dan anorganik.
Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang meliputi tiga kalimat berikut:
Metode ini melibatkan pembentukan populasi dasar, teknik persilangan antar tanaman, dan beberapa metode seleksi seperti seleksi massa, tongkol ke baris, atau keturunan saudara.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Dokumen ini membahas tentang hama jahe dan strategi pengendaliannya. Dua hama utama jahe adalah lalat rimpang Mimegralla coeruleifrons dan kutu perisai Aspidiella hartii. Lalat rimpang menyerang rimpang jahe dan dapat menularkan penyakit, sementara kutu perisai menyerang berbagai bagian tanaman dengan mengisap nutrisi. Strategi pengendaliannya meliputi sanitasi, pemilihan varietas tahan hama dan penyakit
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
1. Dokumen tersebut membahas tentang metabolit sekunder dan perananannya dalam pertahanan tanaman terhadap serangan serangga, termasuk kutin, wax, suberin, terpen, dan senyawa fenol.
2. Tanaman mengandung berbagai metabolit sekunder seperti terpen dan senyawa fenol yang berperan sebagai antibiotik alami untuk melindungi tanaman dari herbivora dan patogen.
3. Metabolit sekunder seperti minyak esensial dan senyawa fenolik
This document discusses opportunities for improving photosynthesis in crops to increase food security. It begins by outlining the scale of increased crop yields needed by 2050 due to population growth. Current yield increases are not keeping pace. The theoretical framework for analyzing yield considers light interception efficiency, conversion efficiency of intercepted light to biomass, and harvest index. While light interception and harvest index improvements are limited, conversion efficiency or radiation use efficiency could be improved through photosynthesis. Strategies discussed include modifying crop canopy architecture, improving Rubisco, bypassing photorespiration, and applying technologies like genetic engineering. A case study models how reducing chlorophyll in upper canopy leaves with more in lower leaves could increase canopy photosynthesis with little penalty.
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang budidaya tanaman jeruk, mulai dari varietas unggul, syarat tumbuh, teknik penyemaian, pengolahan media tanam, hama penyakit dan gulma serta pengendaliannya. [/ringkasan]"
Laporan praktikum ilmu gulma mendiskusikan percobaan dormansi biji gulma pada berbagai jenis tanah. Percobaan menunjukkan bahwa jenis gulma yang mengalami pematahan dormansi berbeda di setiap tanah. Tanah pekarangan memiliki jumlah gulma terbanyak sedangkan tanah sawah tidak menunjukkan pematahan dormansi. Secara umum, tidak ada pengaruh nyata jenis tanah terhadap pematahan dormansi biji gulma.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman karet, mulai dari identifikasi kebun entres sebagai sumber bibit, teknik okulasi, pembuatan bibit 3 in 1, hingga pemeliharaan dan penyadapan getah karet. Teknik budidaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet di Indonesia.
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Hari Prasetyo
Dokumen tersebut merupakan peraturan tentang pengujian, penilaian, pelepasan dan penarikan varietas tanaman. Terdapat beberapa syarat untuk pelepasan varietas hasil pemuliaan, introduksi, tanaman rekayasa genetik, dan varietas lokal. Prosedur permohonan pelepasan varietas meliputi pengajuan permohonan ke Ketua Badan Benih Nasional, evaluasi oleh Tim Penilai Pelepasan Varietas, dan keputusan akhir oleh M
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
Sub sektor hortikultura memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja namun menghadapi tantangan berupa skala usaha kecil, anomali iklim, serta ketergantungan impor yang tinggi. Pengembangannya perlu didukung dengan perluasan lahan dan peningkatan daya saing produk lokal.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Studi mengestimasi biomassa dan karbon di dua lokasi pengelolaan hutan oleh masyarakat. Pengukuran biomassa dilakukan dengan menggunakan persamaan Brown untuk hutan alami dan destruktif sampling untuk agroforestri. Hasilnya menunjukkan kandungan karbon tertinggi di hutan alam dan menurun untuk hutan rakyat, belukar hutan, belukar, dan agroforestri.
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Penelitian ini menanam kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, lalu mengukur panjangnya setiap hari selama 7 hari. Hasilnya menunjukkan kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat dibanding di tempat terang, karena cahaya dapat menghambat fungsi hormon auksin
Acara ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi sifat-sifatnya. Peserta mengamati 13 jenis pupuk dan mencatat sifat fisik dan kimianya seperti bentuk, warna, rumus kimia, kadar hara, dan sifat fisiologisnya. Jenis pupuk tersebut meliputi pupuk tunggal, majemuk, organik, dan anorganik.
Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang meliputi tiga kalimat berikut:
Metode ini melibatkan pembentukan populasi dasar, teknik persilangan antar tanaman, dan beberapa metode seleksi seperti seleksi massa, tongkol ke baris, atau keturunan saudara.
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Dokumen ini membahas tentang hama jahe dan strategi pengendaliannya. Dua hama utama jahe adalah lalat rimpang Mimegralla coeruleifrons dan kutu perisai Aspidiella hartii. Lalat rimpang menyerang rimpang jahe dan dapat menularkan penyakit, sementara kutu perisai menyerang berbagai bagian tanaman dengan mengisap nutrisi. Strategi pengendaliannya meliputi sanitasi, pemilihan varietas tahan hama dan penyakit
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
1. Dokumen tersebut membahas tentang metabolit sekunder dan perananannya dalam pertahanan tanaman terhadap serangan serangga, termasuk kutin, wax, suberin, terpen, dan senyawa fenol.
2. Tanaman mengandung berbagai metabolit sekunder seperti terpen dan senyawa fenol yang berperan sebagai antibiotik alami untuk melindungi tanaman dari herbivora dan patogen.
3. Metabolit sekunder seperti minyak esensial dan senyawa fenolik
This document discusses opportunities for improving photosynthesis in crops to increase food security. It begins by outlining the scale of increased crop yields needed by 2050 due to population growth. Current yield increases are not keeping pace. The theoretical framework for analyzing yield considers light interception efficiency, conversion efficiency of intercepted light to biomass, and harvest index. While light interception and harvest index improvements are limited, conversion efficiency or radiation use efficiency could be improved through photosynthesis. Strategies discussed include modifying crop canopy architecture, improving Rubisco, bypassing photorespiration, and applying technologies like genetic engineering. A case study models how reducing chlorophyll in upper canopy leaves with more in lower leaves could increase canopy photosynthesis with little penalty.
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang budidaya tanaman jeruk, mulai dari varietas unggul, syarat tumbuh, teknik penyemaian, pengolahan media tanam, hama penyakit dan gulma serta pengendaliannya. [/ringkasan]"
Laporan praktikum ilmu gulma mendiskusikan percobaan dormansi biji gulma pada berbagai jenis tanah. Percobaan menunjukkan bahwa jenis gulma yang mengalami pematahan dormansi berbeda di setiap tanah. Tanah pekarangan memiliki jumlah gulma terbanyak sedangkan tanah sawah tidak menunjukkan pematahan dormansi. Secara umum, tidak ada pengaruh nyata jenis tanah terhadap pematahan dormansi biji gulma.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman karet, mulai dari identifikasi kebun entres sebagai sumber bibit, teknik okulasi, pembuatan bibit 3 in 1, hingga pemeliharaan dan penyadapan getah karet. Teknik budidaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet di Indonesia.
Tatacara pelepasan varietas tanaman (permentan no. 61 tahun 2011)Hari Prasetyo
Dokumen tersebut merupakan peraturan tentang pengujian, penilaian, pelepasan dan penarikan varietas tanaman. Terdapat beberapa syarat untuk pelepasan varietas hasil pemuliaan, introduksi, tanaman rekayasa genetik, dan varietas lokal. Prosedur permohonan pelepasan varietas meliputi pengajuan permohonan ke Ketua Badan Benih Nasional, evaluasi oleh Tim Penilai Pelepasan Varietas, dan keputusan akhir oleh M
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
Sub sektor hortikultura memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja namun menghadapi tantangan berupa skala usaha kecil, anomali iklim, serta ketergantungan impor yang tinggi. Pengembangannya perlu didukung dengan perluasan lahan dan peningkatan daya saing produk lokal.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Studi mengestimasi biomassa dan karbon di dua lokasi pengelolaan hutan oleh masyarakat. Pengukuran biomassa dilakukan dengan menggunakan persamaan Brown untuk hutan alami dan destruktif sampling untuk agroforestri. Hasilnya menunjukkan kandungan karbon tertinggi di hutan alam dan menurun untuk hutan rakyat, belukar hutan, belukar, dan agroforestri.
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Penelitian ini menanam kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, lalu mengukur panjangnya setiap hari selama 7 hari. Hasilnya menunjukkan kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat dibanding di tempat terang, karena cahaya dapat menghambat fungsi hormon auksin
Dokumen tersebut membahas peran pupuk D.I. Grow dalam meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk ini mengandung unsur hara, hormon, dan asam humat yang mendukung aktivitas mikroorganisme tanah dan pertumbuhan tanaman secara holistik. Pupuk ini dapat meningkatkan pertumbuhan akar, daun, buah/umbi, serta daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Makalah ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau melalui eksperimen. Eksperimen menanam kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, kemudian mengukur panjangnya setiap hari. Hasilnya, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat daripada di tempat terang, diduga karena pengaruh hormon auksin yang lebih optimal di tempat gelap.
Dokumen tersebut membahas pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) terhadap pertumbuhan stek nilam. ZPT seperti auksin, sitokinin, dan asam giberelin dapat mempercepat pertumbuhan akar stek dengan konsentrasi tertentu. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi ZPT terhadap stek nilam dan menentukan konsentrasi optimum untuk masing-masing ZPT guna memaksimalkan pertumbuhan st
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh paparan sinar UV-C dan periode penyiraman terhadap kandungan flavonoid, klorofil, protein, dan luas daun tanaman sambung nyawa. Hasilnya menunjukkan bahwa paparan UV-C dan penyiraman dua hari sekali meningkatkan kandungan flavonoid dan aktivitas enzim PAL, sementara penyiraman enam hari sekali meningkatkan k
Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr) merupakan salah satu buah eksotis tropika Indonesia yang sudah lama dikenal oleh masyarakat, selain buahnya berukuran besar, jeruk pamelo memiliki rasa segar dan daya simpan lama. Kesuksesan perbanyakan jeruk pamelo dengan teknik cangkok, dipengaruhi faktor perakaran dan ketersediaan hormon tanaman. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) Root-Up terhadap pertumbuhan akar cangkok pada jeruk pamelo (Citrus maxima Burm.).
Proposal ini membahas pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan kacang hijau. Penelitian akan menguji tiga tingkat kadar air yang disiramkan ke biji kacang hijau selama tujuh hari untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kadar air berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Budidaya tanaman obat meliputi pengelolaan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan panen
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi budidaya tanaman obat antara lain kesuburan tanah, iklim, dan teknologi yang tepat
3) Tahapan pemeliharaan tanaman obat mencakup pengendalian gulma dan hama, pemupukan, dan pemangkasan
Bahan ajar ini membahas tentang model pembelajaran terpadu tipe connected dengan materi fotosintesis. Fotosintesis melibatkan konsep-konsep biologi, fisika, dan kimia seperti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, konsep cahaya, dan reaksi kimia fotosintesis. Model ini menghubungkan berbagai konsep tersebut dalam pembelajaran fotosintesis."
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap tanaman karet, termasuk kejadian kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino. Kekeringan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman karet dengan menghambat proses metabolisme dan pembentukan lateks.
Makalah ini membahas tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menanam biji kacang hijau di dua pot yang ditempatkan di tempat terang dan gelap. Hasil pengamatan selama 7 hari menunjukkan bahwa kecambah yang ditanam di tempat terang tumbuh lebih cepat dibandingkan di tempat gelap, menunjukkan pengaruh positif cahaya mata
Dokumen tersebut membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Cahaya sangat diperlukan untuk proses fotosintesis dan pembentukan klorofil, sehingga tanaman yang kurang cahaya akan tumbuh lemah dan pucat. Intensitas cahaya optimal bervariasi untuk setiap jenis tanaman.
Metabolisme pada tanaman mangga meliputi proses fotosintesis, transportasi zat makanan, dan sintesis gula. Fotosintesis melibatkan reaksi cahaya dan gelap untuk mengubah CO2 menjadi glukosa melalui siklus Calvin. Zat makanan diangkut ke seluruh bagian tanaman menggunakan jaringan xilem dan floem. Glukosa kemudian disintesis dari fosfogliserat melalui beberapa tahapan untuk dijadikan sumber energi dan bahan bang
This document summarizes a study that determined the water requirements, crop coefficients, and effects of deficit irrigation on hot pepper growth. The study found that:
1) Hot pepper requires about 587mm of water over the growing season under full irrigation.
2) The crop coefficients at different growth stages under full irrigation were 0.47, 0.86, 1.42, and 0.91.
3) Deficit irrigation of up to 20% (80% water requirement) had no significant effects on pepper growth, development, or fruiting.
Proposal ini membahas rencana pengembangan sistem informasi manajemen jemaat dan keuangan Gereja Kristen Indonesia. Sistem ini dirancang untuk mengelola data jemaat, kegiatan, dan keuangan gereja serta menyajikan laporan statistik. Spesifikasi sistem dan rencana pelaksanaan pengembangan sistem dalam proposal ini mencakup tahapan analisis kebutuhan, desain, pengujian, hingga implementasi.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada mengenai Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Laporan tersebut berisi analisis artikel dari situs web/blog yang meliputi nilai penyuluhan, sumber teknologi/ide, sasaran, manfaat, dan nilai pendidikan yang terkandung dalam artikel tersebut. Mahasiswa diminta untuk menuliskan ringkasan dan penjelasan nilai ber
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan contoh proposal penelitian yang menguji pengaruh nilai tukar rupiah dan suku bunga terhadap cadangan primer dan kredit bank Mandiri.
2. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah dan suku bunga terhadap dua variabel tersebut.
3. Metodologi penelitian menggunakan data sekunder dari berbagai sumber untuk variabel terikat
Dokumen tersebut membahas tentang ekofisiologi pertumbuhan dan hasil tanaman teh. Terdapat tiga proses utama yang berkaitan dengan hasil teh yaitu fotosintesis, pertumbuhan pucuk, dan hubungan air tanaman. Fotosintesis dipengaruhi oleh kadar nitrogen dan intensitas cahaya, dimana tingkat maksimum cahaya yang menyebabkan kejenuhan fotosintesis bervariasi antar genotipe.
Analisis Sistem Pemanfaatan Lahan Pertanian (ALUSA) digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk penggunaan lahan tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor fisik, sosial, dan ekonomi guna perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan. ALUSA melibatkan survei sumber daya alam, penentuan satuan pemetaan lahan, identifikasi tipe penggunaan lahan yang relevan, dan klasifikasi kesesuaian lahan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keanekaragaman hayati (biodiversity) yang mencakup tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Dokumen juga menjelaskan pentingnya melestarikan biodiversity karena bermanfaat bagi makanan, obat-obatan, dan kemampuan alam dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Sayangnya, berbagai ancaman seperti kerusakan habitat, polusi, perubahan iklim, dan overeksploitasi sumber daya
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai site dan mode of action dari herbisida. Secara singkat:
1. Herbisida dapat masuk ke tumbuhan melalui permukaan daun dan akar, lalu diangkut ke seluruh bagian tumbuhan.
2. Herbisida bekerja dengan merusak proses fisiologi seperti pembelahan sel, pembentukan jaringan, dan metabolisme seperti fotosintesis dan pernafasan.
3. Efek herbisida bergantung pada l
Dokumen tersebut membahas tentang peran seed bank sebagai penyimpan biji gulma dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seed bank berperan sebagai penyimpan biji gulma untuk musim berikutnya, agen penyebaran gulma, dan perlindungan biji selama kondisi tidak menguntungkan. Produksi biji gulma dipengaruhi oleh karakteristik gulma semusim dan faktor lingkungan seperti hara, kelembaban, dan penyinaran. Pengol
Dokumen tersebut membahas program manajemen gulma yang terintegrasi dengan tiga komponen utama yaitu pencegahan, pengendalian, dan pengurangan kompetisi gulma-tanaman. Program tersebut mencakup upaya budidaya tanaman, pengolahan tanah, dan pengendalian gulma untuk mengurangi produksi biji dan propagule gulma serta mencegah tumbuhnya gulma di pertanaman.
The document discusses the relationship between photosynthetic capacity and tea yield. While some studies found no direct link, others argue that assimilate supply can limit yield under conditions like photoinhibition. Tea yield is primarily controlled by shoot initiation and extension rates, which are influenced by temperature, vapor pressure deficit, and shoot turgor rather than current photosynthetic rates. However, time-integrated photosynthesis and yield may be positively correlated. Respiration rates are also high in tea plants, with up to 85% of photosynthates used for respiration rather than growth.
Dokumen tersebut membahas tentang niche differentiation dan suksesi gulma dalam komunitas tumbuhan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah perbedaan distribusi vertikal dan horizontal antar spesies dalam komunitas, prinsip kompetisi Gause, dan model-model suksesi vegetasi seperti model fasilitasi, toleransi, dan inhibisi berdasarkan tekanan kompetisi antar spesies. "
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Manajemen Gulma pada Fakultas Pertanian UGM. Mata kuliah ini akan membahas tentang seed bank dan suksesi komunitas gulma, interaksi antara gulma dan tanaman, serta program-program manajemen gulma yang efisien. Dokumen juga menjelaskan definisi gulma dan ekologi gulma beserta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Interaksi antara gulma dan tanaman dalam memperebutkan sum
This document discusses the relationship between photosynthetic capacity and tea yield. While some studies found no direct link, others argue that assimilate supply can limit yield under certain conditions like photoinhibition. Tea yield is primarily controlled by shoot initiation and extension rates, which are influenced by temperature, vapor pressure deficit, and shoot turgor rather than current photosynthetic rates. Respiration rates are also high in tea plants, consuming over half of photosynthates. Root systems vary between seedlings and clones, with depth being an important factor in drought tolerance. Water use in tea is determined by the balance between water absorption and transpiration.
Pertanian berkelanjutan melibatkan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan. Pertanian harus memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial untuk dapat berlangsung secara berkelanjutan. Tantangan utama adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Jurnal induksi bunga
1. ISSN 1410-1939
18
INDUKSI PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN TANAMAN BUAH DENGAN
PENGGUNAAN RETARDAN
[THE INDUCTION OF FLOWERING AND FRUITING ON FRUIT CROPS
USING GROWTH RETARDANTS]
Lizawati
Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361
Telp./Fax: 0741-583051
Abstract
Critical point in tree impregnation lays in flowering process. To date in Indonesia flower arrangement still be
leaned on natural arrangement. Temperature manipulation to arrange the flower cost money difficult and
costly applied in tropical. Physical treatment like water stress, clipping of root and ringing of the trunk can
cause the damage or tree death. Usage of growth retardants of resistor grow expected will race the flower
appearance. Application of gibberellin inhibitor, such as paclobutrazol enhances flower bud induction in some
tropical fruit crops.
Key words: growth retardants, gibberelin inhibitor, paclobutrazol
PENDAHULUAN
Di Indonesia sebagian besar buah dipanen
musiman, pada saat musim panen ketersediaan
buah melimpah dan pada musim lain beberapa
jenis buah tidak ditemukan di pasar. Keadaan
seperti ini dari agribisnis tentu kurang
menguntungkan. Perentangan periode pembuahan,
ialah mempercepat awal musim buah dan
memperlambat akhir musim buah, akan
memperbaiki keadaan. Dengan cara ini tidak
semua pohon berbuah pada saat yang sama,
sehingga keseimbangan penawaran-permintaan
dalam rentang waktu yang panjang dapat
diperbaiki.
Titik kritis dalam pembuahan pohon terletak
pada proses pembungaan. Sampai saat ini di
Indonesia pengaturan pembungaan masih
disandarkan pada pengaturan alami. Manipulasi
pengaturan pembungaan dan pembuahan masih
belum dilakukan secara komersial. Padahal,
pengaturan pembungaan pohon buah-buahan
secara ekonomi sangat penting untuk memperoleh
buah di luar musimnya.
Berdasarkan teori pembungaan, pengaturan
pembungaan dapat diupayakan. Ada dua teori
pembungaan, yang pertama menyatakan inisiasi
pembungaan pada tanaman tidak akan terjadi
kecuali jika ada rangsangan, sedangkan teori kedua
menyatakan tanaman selalu berpotensi untuk
inisiasi bunga tetapi kadang-kadang tertekan oleh
kondisi yang tidak sesuai (Bernier et al., 1985).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatur pembungaan pohon buah-buahan, antara
lain dengan pengaturan suhu udara dan tanah
(Poerwanto dan Inoue, 1990), stress air,
pemangkasan akar, pencekikan batang, dan
pemakaian zat pengatur tumbuh. Manipulasi suhu
untuk mengatur pembungaan memerlukan biaya
yang mahal dan sulit diterapkan di daerah tropis.
Perlakuan fisik seperti stres air, pemangkasan akar
dan pencekikan batang mungkin dapat diterapkan
tetapi harus dilakukan dengan sangat hati-hati
karena dapat menyebabkan kerusakan atau
kematian pohon. Pemakaian zat pengatur tumbuh
adalah salah satu cara yang paling memungkinkan
dalam pengaturan pembungaan. Walaupun hasil
penelitian selama ini belum banyak menunjukkan
hasil yang memuaskan.
Goldschmidt dan Monselise (1972)
menghipotesiskan bahwa induksi bunga pada jeruk
dan beberapa tanaman pohon lanilla memerlukan
penurunan aktivitas hormon gibberelin. Penelitian
lain menunjukkan bahwa pemberian gibberelin
dapat menghambat pembungaan (Davenport,
1983). Selanjutnya Poerwanto dan Inoue
(Poerwanto dan Inoue, 1990) membuktikan bahwa
aktivitas gibberelin pada daun jeruk Satsuma dari
ranting-ranting yang diinduksi pembungaannya
lebih rendah daripada daun yang berasal dari
ranting-ranting yang yang tidak diinduksi
2. Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 2, Juli - Desember 2008
19
H H OH CH3
Cl C-----C-----C-----C-----CH3
H H CH3
N
N
N
-- ------
H H OH CH3
Cl C-----C-----C-----C-----CH3
H H CH3
N
N
N
-- ------
HMGCoA MVA IPP GPP IPP
GGPP
Ent-kaurena sintetase A
CPP
Ent-kaurena sintetase B
Ent-kaurena
Penghambatan oleh
paclobutrazol
Asam ent-kaurenat
Asam ent-7 -hidroksi kaurenoat
Gas-aldehida
Giberelinx
Ket :
HMGCoA = Hidroksimetilglutaril Coenzim A
MVA=asam mevalonat;IPP=Isopentenil pirofosfat
GPP= Geranil pirofosfat; FPP = Fernesil pirofosfat
GGPP = Geranil geranil pirofosfat
CPP = Copalilpirofosfat
HMGCoA MVA IPP GPP IPP
GGPP
Ent-kaurena sintetase A
CPP
Ent-kaurena sintetase B
Ent-kaurena
Penghambatan oleh
paclobutrazol
Asam ent-kaurenat
Asam ent-7 -hidroksi kaurenoat
Gas-aldehida
Giberelinx
Ket :
HMGCoA = Hidroksimetilglutaril Coenzim A
MVA=asam mevalonat;IPP=Isopentenil pirofosfat
GPP= Geranil pirofosfat; FPP = Fernesil pirofosfat
GGPP = Geranil geranil pirofosfat
CPP = Copalilpirofosfat
bunganya. Karena itu penggunaan zat-zat yang
bersifat antigibberelin diharapkan dapat
merangsang pembungaan.
ZAT PENGHAMBAT TUMBUH DAN
STIMULASI PEMBUNGAAN
Zat penghambat tumbuh (retardan) sebagai
suatu senyawa organik yang dapat menghambat
perpanjangan batang, meningkatkan warna hijau
dari daun dan secara tidak langsung mempengaruhi
pembungaan tanpa menyebabkan pertumbuhan
yang abnormal (Weaver, 1972).
Pemakaian retardan memungkinkan adanya
suatu pendekatan secara langsung pada
pengendalian pertumbuhan dengan menghambat
biosintesis giberelin. Banyak jenis retardan yang
diketahui menghambat biosintesis giberelin,
diantaranya adalah AMO-1618 dan cycocel, yang
memblokir aktivitas enzim ent-kaurena sintetase A
pada sintesis copalilpirofosfat, sedangkan
paclobutrazol (Gambar 1), ancimidol dan
uniconazol menghambat sintesis giberelin pada
oksidasi ent-kaurene (Gambar 2) (Krishnamoorthy,
1981; Sponsel, 1995).
Retardan yang sudah banyak dibuktikan sangat
efektif menekan pertumbuhan vegetatif adalah
paclobutrazol (Efendi, 1996). Rumus empirisnya
adalah C12H20 CIN3O dengan rumus kimia (2 RS,
3 RS)-1-(4-klorofenil)-4,4-dimetil-2-(1H-1,2,4,-
triazol-1-il)pentan 3-ol dan rumus bangun seperti
terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Rumus bangun paclobutrazol
Gambar 2. Posisi penghambatan sintesis gibberelin oleh paclobutrazol(Sponsel, 1995).
3. Lizawati: Induksi Pembungaan dan Pembuahan Tanaman Buah dengan Penggunaan Retardan
20
Pemberian zat penghambat tumbuh seperti
paclobutrazol, daminozide dan cycocel walaupun
sering menginduksi pembungaan, tetapi tidak
memacu perkembangan dan pemunculan bunga.
Kombinasi perlakuan zat penghambat tumbuh
dengan zat pemecah dormansi diharapkan akan
memacu pemunculan bunga.
Paclobutrazol dapat diserap oleh tanaman
melalui daun, pembuluh daun, pembuluh batang
dan akar selanjutnya ditranslokasikan secara
akropetal melalui xilem ke bagian tanaman lain.
Selain itu paclobutrazol dapat bertahan dalam
tanaman selama 6 bulan pada suhu 50o
C (ICI,
1986). Senyawa paclobutrazol pada meristem sub
apikal dapat menghambat produksi giberelin
kemudian menyebabkan penurunan laju
pembelahan sel, sehingga menghambat
pertumbuhan vegetatif dan secara tidak lansung
akan mengalihkan asimilat ke pertumbuhan
reproduktif yang dibutuhkan untuk membentuk
bunga, buah dan perkembangan buah (Weaver,
1972 ; Wattimena,1998).
Menurut Gianfagna (1987) sejumlah senyawa
yang menghambat biosintesis giberelin juga
menghambat biosintesis sterol, tetapi kurang
diyakini kalau sterol terlibat dalam pemanjangan
batang. Oleh sebab itu pengaruh utama
paclobutrazol pada pemendekan batang (ruas)
adalah karena terhambatnya biosintesis giberelin.
Steffens et al. (1985) melaporkan bahwa
aplikasi paclobutrazol selain dapat menekan
biosintesis gibberelin, juga dapat meningkatkan
biosintesis asam absisat (ABA), sehingga
mendorong terjadinya dormansi mata tunas. Efendi
(1996) menyatakan bahwa pemberian
paclobutrazol tanpa diikuti pemberian zat pemecah
dormansi menyebabkan bunganya muncul lebih
lama daripada yang diberikan. Menurut Poerwanto
et al. (1997), untuk mempercepat pemecahan mata
tunas bunga mangga yang masih dorman dapat
dilakukan dengan memberikan zat pemecah
dormansi benzil adenin, ethephon dan KNO3.
Pemberian zat pemecah dormansi satu bulan
setelah aplikasi paclobutrazol menghasilkan bunga
terbanyak dibandingkan pemberian pada dua atau
tiga bulan sesudah paclobutrazol, ditambahkan
juga bahwa penggunaan ethephon sebagai zat
pemecah dormansi lebih dianjurkan karena
harganya murah dibandingkan benzil adenin.
Ethephon termasuk zat pemecah dormansi
yang dapat mempercepat pembungaan pada
mangga. Pemberian ethephon dengan konsentrasi
400 ppm sebulan setelah diberi perlakuan
paclobutrazol menghasilkan jumlah tunas bunga
terbanyak dan waktu berbunga tercepat
(Poerwanto et al., 1997).
Ethephon adalah salah satu zat pengatur
tumbuh sintetik yang dikenal dengan nama dagang
ethrel. Menurut Moore (1979) senyawa ethephon
larut dalam air dan dapat melepaskan etilen dalam
larutan atau jaringan tanaman melalui proses reaksi
hidrolisis pada pH netral. Selanjutnya dijelaskan
bahwa zat pemecah dormansi ethephon yang
mengalami degradasi akan menghasilkan etilen,
ion-ion klor dan fosfat. Kemampuan ethephon
dalam memecahkan dormansi terjadi karena etilen
yang dilepas akan meningkatkan permeabilitas
membran sel sehingga mempermudah pergerakan
molekul ke sitoplasma.
Etilen adalah zat pengatur tumbuh endogen
atau eksogen yang dapat menimbulkan berbagai
respon fisiologis dan morfologis tanaman antara
lain mendorong pemecahan dormansi tunas,
menghambat pertumbuhan batang, mendorong
pembungaan, pembentukan buah, pembentukan
umbi, inisiasi akar, dan penuaan, mengontrol
ekspresi seks tanaman, merangsang eksudasi
(pengeluaran getah atau lateks) dan menghambat
perluasan daun (Davies, 2004).
INDUKSI PEMBUNGAAN DENGAN
APLIKASI RETARDAN DAN ZAT
PEMECAH DORMANSI
Zat kimia penghambat pertumbuhan seperti
cycocel dan diaminozide diproduksi untuk
mengatur ukuran tanaman, tetapi mereka juga
ditemukan dapat merangsang pembentukan kuncup
bunga. Apel dan cherri manis yang diperlakukan
dengan diaminozide lebih banyak menghasilkan
bunga pada musim semi berikutnya daripada yang
tidak diperlakukan. Senyawa kimia ini bekerja
dengan cara menghambat sintesis gibberelin.
Senyawa kimia berbeda akan menghambat jalur
sintesis pada tempat yang berbeda. Saat
diaminozide dan asam mevalonat radioaktif,
subtrat awal biosintesis gibberelin, dimasukkan ke
nucellus-jaringan endosperma dari ovul almond,
sintesis gibberelin dari asam mevalonat menurun
dibanding jaringan kontrol yang dimasukkan
hanya radioaktif asam mevanolat. Hal ini
mengindikasikan diaminozide menghambat
metabolisme diterpene dengan menyebabkan kadar
beberapa prekursor gibberelin tinggi sementara
yang lain ditekan (Ryugo, 1990).
Penggunaan zat-zat yang bersifat antigibberelin
diharapkan dapat merangsang pembungaan. Zat
penghambat biosintesis gibberelin, paclobutrazol,
dilaporkan menginduksi pembungaan beberapa
4. Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 2, Juli - Desember 2008
21
pohon buah-buahan tropik (Voon et al. 1992).
Purnomo & Prahardini (1989) juga berhasil
membungakan mangga dua bulan lebih awal
dengan perlakuan paclobutrazol. Paclobutrazol
berhasil meningkatkan pembungaan dan
menyebabkan pembungaan awal pada durian dan
lici namun menghambat laju tumbuh bunga dan
buah durian (Chandraparnik et al. 1992).
Efendi (1996) melaporkan bahwa aplikasi
paklobutrazol pada bulan Agustus dan Oktober
menyebabkan munculnya bunga secara bersamaan
pada bulan Januari. Pada tanaman yang mendapat
paclobutrazol lebih awal memerlukan waktu 142
hari untuk memunculkan bunga, sedangkan yang
lain hanya memerlukan waktu 96 hari.
Tertundanya waktu pemunculan bunga ini terjadi
karena perkembangan bunga terhambat oleh faktor
lingkungan yang kurang sesuai. Tanaman yang
telah terinduksi bunganya oleh paclobutrazol
mungkin dapat segera dipaksa untuk memunculkan
bunganya dengan pemberian zat pemencah
dormansi.
Hasil penelitian Poerwanto dan Susanto (1996),
pada tanaman jeruk siem menunjukkan bahwa
pemberian paclobutrazol pada bulan Desember
meningkatkan jumlah bunga yang muncul dan
pemberian zat pemencah dormansi (200 ppm
ethephon, 20 g/l KNO3, atau 100 ppm benzil
adenina) yang disemprotkan pada 1-2 bulan
sesudah aplikasi paclobutrazol meningkatkan
jumlah bunga yang muncul dan mempercepat
munculnya bunga.
Pemberian paclobutrazol dengan dosis 0.50
g/pohon cukup efektif untuk menginduksi
pembungaan mangga Gadung 21 berumur empat
tahun, dan zat yang paling efektif memecahkan
tunas bunga dorman adalah benzil adenina 0.10
g/l, diikuti etefon 0.40 g/l dan 0.80 g/l, serta KNO3
40 g/l yang diberikan satu bulan setelah pemberian
paclobutrazol (Poerwanto, Efendi dan Harjadi,
1997).
Perlakuan dosis paclobutrazol pada tanaman
rambutan dapat menekan pertumbuhan vegetatif
tanaman (jumlah tunas muncul dan panjang tunas),
dan juga menekan pertumbuhan komponen malai
dengan memperpendek lebar malai dan panjang
malai serta mengurangi jumlah anak malai yang
terbentuk, dan pemberian paclobutrazol dapat
menginduksi pembungaan lebih cepat dengan
memajukan waktu pembungaan dari 10 – 18 hari
dibandingkan tanaman kontrol (Armadi, 2000).
Hasil penelitiaan Blaikie & Kulkarni (2002)
juga menunjukkan bahwa penggunaan retardan
morphactin dan paclobutrazol dapat mempercepat
waktu pembungaan dan meningkatkan hasil buah
pada tanaman mangga cv. Kensington pride
dibandingkan dengan tanpa pemberian retardan.
KESIMPULAN
Pengunaan zat-zat yang bersifat
penghambat pertumbuhan dapat merangsang
pembungaan. Zat penghambat pertumbuhan seperti
paclobutrazol daminozide, cycocel dan morphactin
dapat mengiduksi pembungaan tetapi tidak
memacu perkembangan dan pemunculan bunga.
Kombinasi perlakuan zat penghambat tumbuh
dengan zat pemecah dormansi (BA, KNO3 dan
ethephon) diharapkan dapat memacu pemunculan
bunga beberapa pohon buah-buahan tropik.
DAFTAR PUSTAKA
Armadi, Y. 2000. Studi aplikasi paclobutrazol dan
KNO3 dalam menstimulasi pembungaan rambutan
(Nephelium lappaceum L.) di luar musim.
Blaikie, S.J dan Kulkarni V. 2002. Manipulating
flowering in mango cv Kensington pride. Proceding
of the international symposium on Tropical and
subtropical fruits. Acta. 575 (2) : 791 –796.
Chandraparnik, S., H. Hiranpradit, U. Punnachit dan S.
Salakpetch. 1992. Paclobutrazol influence flower
induction in durian (Durio zebethinus Murr.). Acta
Hort. 321: 282-290.
Davies, J.D. 2004. Plant hormon: biosintesis, signal
transduction, action. 3rd
Ed. Kluwer Acad. Publ.
London
Efendi. 1996. Effects of paclobutrazol applications
followed by dormancy breaking subtance on flower
formation of mango, rambutans and citrus. Pros.int.
con. Tropic. Fruit. Kuala Lumpur. Malaysia.
Gianfagna, T.J. 1987. Natural and synthetic growth
regulators and their use In P. J. Davies. Plant
Hormones and their Role in Peats Growth and
Development.
ICI. 1986. Paclobutrazol plant growth regulator for
techical data. Plant protection Division, surrey,
England. 41 p.
Moore, T.C. 1979. Biochemistry and physiology of plant
hormones. Springer-Verlag New York Inc. New
York.
Poerwanto, R dan S Susanto. 1996. Pengaturan
pembungaan dan pembuahan jeruk siem (Citrus
reticulata Blanco) dengan paclobutrazol dan zat
pemecah dormansi. J. Il. Pert. Indon. Vol. 6(2) : 39 –
44.
Poerwanto, R, E Darda dan S S Harjadi 1997.
Pengaturan pembungaan mangga gadung 21 di luar
musim dengan paclobutrazol dan zat pemecah
dormansi. J. Hayati. Vol. 4 (2) : 41-46.
5. Lizawati: Induksi Pembungaan dan Pembuahan Tanaman Buah dengan Penggunaan Retardan
22
Purnomo, S. dan P.E.R. Prahardini. 1989. Perangsangan
pembungaan dengan paclobutrazol dan pengaruhnya
terhadap hasil buah mangga (Mangifera indica L.)
Hortikultura 27: 16-24.
Ryugo, K. 1990. Flowering and fruit set in temperate
fruit trees. P 21-26. In : Jan Bay Petersen (ed). Off
Season Production of Horticultural Crops. FFTC.
Taipei.
Sponsel, V M. 1995. The biosynthesis and metabolism
of gibberellins in higher plants. P: 66-92. In P J
Davies. Plant hormone : physiology, biochemistry
and molecular biology. 2nd
Ed. Kluwer Acad. Publ.
London.
Steffens, G.L., S.Y. Wang, M.Faust dan J.K. Byun.
1985. Growth, carbohydrate, and mineral element
status of shoot and spur leaves and fruit ‘Spartan’
apple trees treated with paclobutrazol. J. Amer. Soc.
Hort. Sci. 110:850-855
Voon, C.H, N. Hongshanichi, C.P Paivan dan A.J.
Rowley. 1992. Cultural development in tropical
fruits : an over view. Acta hort. 3211 (1) : 270-281.
Wattimena, G.A. 1998. Zat pengatur tumbuh tanaman.
Laboratarium kultur jaringan PAU. Biotek. IPB. 145
p.
Bernier, G. B., J. M. Kinet dan R. M. Sachs. 1985. The
Physiology of Flowering. Vol. I. The Initiation of
Flowers. CRC Press, Florida.
Davenport, T. L. 1983. Daminozide and gibberellin
effects on floral induction of Citrus latifolia.
Horticultural Science 18: 947-949.
Goldschmidt, E. E. dan S. P. Monselise. 1972.
Hormonal Control of Flowering in Citrus and Some
Other Woody Perennials. Dalam D. J. Carr [ed.],
Plant Growth Substances 1970. Springer-Verlag,
Berlin.
Poerwanto, R. dan H. Inoue. 1990. Effect of air and soil
temperature in autumn on flower induction and some
physiological responses of Satsuma mandarin.
Journal of Japan Society for Horticultural Science
59: 207-214.
Weaver, R. J. 1972. Plants Growth Substances in
Agriculture. Freman, San Francisco, USA.