Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Materi modul membahas tentang pendekatan coaching untuk supervisi akademik.
2. Coaching dapat digunakan sebagai pendekatan yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi melalui supervisi akademik.
3. Teknik coaching seperti tujuan umum, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab dapat diterapkan dalam supervisi akademik.
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam membangun ekosistem
pendidikan yang berpihak pada murid. Modul ini menjelaskan bagaimana manusia
tergerak oleh pilihan dan motivasi intrinsik, serta mempengaruhi bagaimana nilai-nilai
berkembang. Modul ini juga menjelaskan bagaimana nilai-nilai guru penggerak dapat
memperkuat peran mereka dalam membawa perubahan di sekolah dengan cara
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
PPT Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Angkatan 5_Sesi 1.pptxYusmantoYusmanto
Dokumen tersebut membahas tentang modul pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran, agenda, dan aktivitas diskusi kelompok untuk menganalisis skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam membangun ekosistem
pendidikan yang berpihak pada murid. Modul ini menjelaskan bagaimana manusia
tergerak oleh pilihan dan motivasi intrinsik, serta mempengaruhi bagaimana nilai-nilai
berkembang. Modul ini juga menjelaskan bagaimana nilai-nilai guru penggerak dapat
memperkuat peran mereka dalam membawa perubahan di sekolah dengan cara
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
PPT Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Angkatan 5_Sesi 1.pptxYusmantoYusmanto
Dokumen tersebut membahas tentang modul pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran, agenda, dan aktivitas diskusi kelompok untuk menganalisis skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Modul ini membahas tentang pentingnya mengembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran dan pengelolaan program sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada murid serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Modul ini juga menekankan perlunya melibatkan komunitas dalam mendukung pengembangan kepemimpinan murid.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran modul 2.2 membahas pentingnya penerapan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang meliputi lima kompetensi yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab serta dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfAliSodikin39
Notulen rapat antara CGP dan kepala sekolah SDN 2 Tegowanu Wetan membahas identifikasi dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Sekolah memiliki berbagai modal seperti manusia, sosial, fisik, politik, finansial, lingkungan, dan agama yang dikelola untuk menunjang pembelajaran siswa. Kepala sekolah menjelaskan berbagai sumber daya yang dimiliki sekolah dan cara pengelolaannya.
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis secara optimal. Modul ini menjelaskan pentingnya PSE dan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi
1. Dokumen membahas tentang refleksi kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KOSP).
2. Guru melakukan refleksi menggunakan Metode 6 Topi Berpikir untuk menganalisis perencanaan pembelajaran, mencari solusi kreatif, dan menyimpulkan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil refleksi mengarah p
PPT KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SU...NUROHMANNUROHMAN2
Modul ini membahas tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, di mana pemimpin diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan aset yang dimiliki komunitas untuk membangun kemandirian dan hasil yang berkelanjutan. Pemimpin dituntut mengelola tujuh aset utama yaitu modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan, serta finansial. Pengelolaan sumber daya yang tepat diharapkan d
Program Children Garden and Planting (CGP) bertujuan untuk menguatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri melalui kegiatan bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program ini melatih keterampilan siswa di bidang non-akademik seperti tanggung jawab, ketekunan, dan kerja keras serta menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Modul ini membahas tentang pengelolaan sumber daya dalam pembelajaran, termasuk mengelola potensi murid, sarana prasarana, dan lingkungan sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Guru diharapkan dapat memetakan dan memanfaatkan berbagai aset yang ada guna meningkatkan proses dan hasil pembelajaran serta peningkatan mutu pendidikan.
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)Anggi Saputra
Model pembelajaran yang efektif di sekolah dasar membahas empat hal utama:
1. Faktor yang mempengaruhi pemilihan model pembelajaran seperti sifat materi pelajaran, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa.
2. Ciri model pembelajaran yang baik meliputi landasan teori, tujuan pembelajaran, tingkah laku pelaksanaan, dan lingkungan belajar.
3. Komponen model pembelajaran seperti sintaks, sistem s
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Coaching didefinisikan sebagai proses kolaborasi yang berfokus pada solusi untuk memfasilitasi peningkatan kinerja, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui percakapan yang menstimulasi proses berpikir kreatif. Prinsip-prinsip coaching meliputi kemitraan, kehadiran penuh, dan proses kreatif untuk memaksimalkan potensi individu. Coaching dapat d
Modul ini membahas tentang pentingnya mengembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran dan pengelolaan program sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada murid serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Modul ini juga menekankan perlunya melibatkan komunitas dalam mendukung pengembangan kepemimpinan murid.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran modul 2.2 membahas pentingnya penerapan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang meliputi lima kompetensi yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab serta dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfAliSodikin39
Notulen rapat antara CGP dan kepala sekolah SDN 2 Tegowanu Wetan membahas identifikasi dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Sekolah memiliki berbagai modal seperti manusia, sosial, fisik, politik, finansial, lingkungan, dan agama yang dikelola untuk menunjang pembelajaran siswa. Kepala sekolah menjelaskan berbagai sumber daya yang dimiliki sekolah dan cara pengelolaannya.
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran sosial dan emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis secara optimal. Modul ini menjelaskan pentingnya PSE dan lima kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi
1. Dokumen membahas tentang refleksi kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KOSP).
2. Guru melakukan refleksi menggunakan Metode 6 Topi Berpikir untuk menganalisis perencanaan pembelajaran, mencari solusi kreatif, dan menyimpulkan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Hasil refleksi mengarah p
PPT KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SU...NUROHMANNUROHMAN2
Modul ini membahas tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, di mana pemimpin diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan aset yang dimiliki komunitas untuk membangun kemandirian dan hasil yang berkelanjutan. Pemimpin dituntut mengelola tujuh aset utama yaitu modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan, serta finansial. Pengelolaan sumber daya yang tepat diharapkan d
Program Children Garden and Planting (CGP) bertujuan untuk menguatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri melalui kegiatan bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program ini melatih keterampilan siswa di bidang non-akademik seperti tanggung jawab, ketekunan, dan kerja keras serta menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Modul ini membahas tentang pengelolaan sumber daya dalam pembelajaran, termasuk mengelola potensi murid, sarana prasarana, dan lingkungan sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Guru diharapkan dapat memetakan dan memanfaatkan berbagai aset yang ada guna meningkatkan proses dan hasil pembelajaran serta peningkatan mutu pendidikan.
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)Anggi Saputra
Model pembelajaran yang efektif di sekolah dasar membahas empat hal utama:
1. Faktor yang mempengaruhi pemilihan model pembelajaran seperti sifat materi pelajaran, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa.
2. Ciri model pembelajaran yang baik meliputi landasan teori, tujuan pembelajaran, tingkah laku pelaksanaan, dan lingkungan belajar.
3. Komponen model pembelajaran seperti sintaks, sistem s
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Coaching didefinisikan sebagai proses kolaborasi yang berfokus pada solusi untuk memfasilitasi peningkatan kinerja, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui percakapan yang menstimulasi proses berpikir kreatif. Prinsip-prinsip coaching meliputi kemitraan, kehadiran penuh, dan proses kreatif untuk memaksimalkan potensi individu. Coaching dapat d
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
Merupakan kesimpulan dan penjelasan keterkaitan materi yang diperoleh dan merupakan refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama belajar modul 2
Dokumen tersebut membahas tentang proses coaching yang berfokus pada peningkatan kinerja, pengalaman, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui kolaborasi dan fasilitasi oleh coach. Proses coaching dapat membantu guru membimbing murid untuk menemukan solusi sendiri dan mengoptimalkan potensi diri sehingga mencapai kemerdekaan belajar.
Guru merasa senang dan percaya diri setelah diobservasi oleh kepala sekolah karena mendapat masukan dan motivasi. Supervisi ideal memberikan arahann dan tindak lanjut hasil diskusi untuk meningkatkan kemampuan mengajar. Guru perlu belajar coaching untuk mengembangkan komunikasi empatik dan memberdayakan.
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING.pptxEmmiFaulina
Dokumen tersebut membahas tentang coaching dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai coach. Coaching adalah proses kolaborasi antara coach dan coachee untuk meningkatkan kinerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui pertanyaan reflektif dan memberdayakan coachee. Tujuan coaching adalah membantu murid mencapai kemerdekaan belajar dan mengoptimalkan potensi melalui proses pembelajaran sosial emos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching, yang bertujuan untuk memberdayakan guru melalui proses supervisi yang berkelanjutan.
2. Supervisi akademik idealnya terdiri atas tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan observasi kelas, dan tindak lanjut berupa refleksi dan perencanaan pengembangan diri.
3. Pelaksana
Modul ini membahas tentang perencanaan pelatihan pendamping desa, meliputi 10 langkah pengelolaan pelatihan sistematis mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Modul ini juga menjelaskan pentingnya merancang kurikulum pelatihan berbasis matrik yang memuat pokok bahasan, tujuan, metode, dan media sesuai kebutuhan peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar mengajar dan pengelolaan kelas, termasuk prinsip-prinsipnya dan strategi yang dapat digunakan guru. Dibahas pula tentang penggunaan sumber belajar, media pembelajaran, dan teknik microteaching untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Buku ini membahas berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan, dimulai dari penjelasan mengenai standar proses pendidikan, peran guru, sistem pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan berbagai strategi seperti pembelajaran ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, peningkatan kemampuan berpikir, kooperatif, hingga kontekstual.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdf
1. Jurnal Dwi Mingguan
Modul 2.3
M A S R U R , S . P d . , M . P d .
Model 5: Connection, challenge,
concept, change (4C)
2. Pada Modul 2.3 yaitu Couching Untuk Supervisi Akademik. Salah satu peran guru
penggerak adalah pemimpin pembelajaran. Guru sebagai pemimpin pembelajaran
memerlukan supervisi akademik untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid
dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Selain itu, supervisi akdemik juga bertujuan untuk
pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Supervisi akademik
dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk mendorong kita sebagai warga sekolah untuk
selalu mengembangkan kompetensi diri dan senantiasa memiliki pola pikir serta
keberpihakan pada murid. Pemimpin sekolah dalam hal ini kepala sekolah dapat
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan
menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan yang digunakan
diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan agar pengembangan diri dapat
berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang dimaksud adalah
coaching.
Connection
(Keterkaitan
materi yang
didapat dengan
peran saya sebagai
CGP)
3. Challenge (Adakah ide,
materi, atau pendapat
dari narasumber yang
berbeda dari praktik
yang saya jalankan
selama ini?)
Sebagai seorang guru tentunya pernah mengalami tantangan atau permasalahan
dalam melaksanakan tugasnya baik dalam proses pembelajar maupun dalam
interaksinya dengan warga sekolah secara umum. Terkadang saya sebagai guru
kesulitan dalam mengidentifikasi karakter setiap murid yang beragam seperti
halnya ada murid yang aktif, kreatif, pintar, malas , suka mengganggu dan lainnya.
Selama ini strategi yang saya gunakan sebelum mempelajari materi ini adalah
memberikan reward dan punishment. Reward biasanya saya gunakan sebagai
salah satu bentuk penghargaan yang akan diberikan ketika siswa melakukan
sesuatu yang baik sedangkan hukuman biasanya saya berikan karena murid
melakukan pelanggaran, atau kesalahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto
(2011: 182), reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak merasa
senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.
4. Lanjutan
Setelah mempelajari modul 2.3, saya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru bahwa
cara yang lebih efektif digunakan guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam menghadapi
berbagai permasalahan pembelajaran terhadap murid adalah melakukan pendekatan coaching.
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki pendekatan untuk melakukan
pembelajaran sesuai kebutuhan murid, salah satu pendekatan yang dimaksud adalah tekhnik
coaching. Coaching adalah sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,
berorientasi pada hasil dan sistematis, di mana coach memfasilitasi peningkatan atas performa
kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan dari coache. Keterampilan
coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat atau potensi
anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat.
Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran serta antara guru dan murid, di mana murid
diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai
pamong dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada pada murid.
5. Concept: Ceritakan konsep-
konsep utama yang Anda
pelajari dan menurut Anda
penting untuk terus dibawa
selama menjadi Calon Guru
Penggerak atau bahkan
setelah menjadi Guru
Penggerak?
Konsep-konsep utama yang saya
pelajari yang menurut saya penting
untuk terus dibawa selama menjadi
Calon Guru Penggerak atau
bahkan setelah menjadi Guru
Penggerak adalah
Memahami bahwa Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan
pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam
standar proses pada Standar Nasional Pendidikan. Selain bertujuan untuk
memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid, supervisi akademik
juga bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik
di sekolah. penting kiranya bagi kita memastikan bahwa supervisi akademik
yang kita jalankan benar-benar berfokus pada proses pembelajaran. Untuk
itu diperlukan suatu pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir
yang memberdayakan. Pendekatan dengan paradigma berpikir yang
memberdayakan mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan
secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang
memberdayakan adalah coaching.
6. Lanjutan
Dalam proses coaching coach tidak memberitahu, memikirkan solusi sebelum
mendengarkan atau menggunakan coaching sebagai sarana memberikan feedback yang
bersifat judgement atau asumsi. coaching yang baik adalah membudayakan potensi
coachee yang tujuannya mengantarkan coachee ke kondisi yang lebih baik. dalam
proses coaching, seorang coach juga harus memiliki skill pendengar yang baik, dapat
mengajukan pertanyaan yang berbobot, dapat memancing ide-ide, dan dapat
memfasilitasi pertumbuhan dari coachee.
Prinsip coaching dikembangkan dari tiga kunci pada definisi coaching, yaitu "kemitraan,
proses kreatif, dan memaksimalkan potensi". Dalam berinteraksi dengan rekan sejawat
atau siapa saja, kita dapat menggunakan ketiga prinsip coaching tersebut dalam rangka
memberdayakan orang yang sedang kita ajak berinteraksi.
7. Lanjutan
Sebuah alur percakapan coaching yang akan membantu peran
coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan
bermakna disebut alur TIRTA yaitu Tujuan Umum (Tahap awal
dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan
pembicaraan yang akan berlangsung. Identifikasi (Coach
melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang
dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada
pada saat sesi), Rencana Aksi (Pengembangan ide atau
alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat),
TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai
dan untuk langkah selanjutnya).
8. Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah
mendapatkan materi pada hari ini?
Setelah mempelajari materi pada modul 2.3, saya akan
berbagi praktik baik dengan seluruh rekan pengajar tentang
supervisi akademik dan tekhnik coaching di sekolah sendiri
ataupun melalui komunitas KKG. Saya akan menggunakan
tekhnik sebagai bentuk penyelesaian masalah dimana saya
sebagai guru bertindak sebagai coach mendorong murid
untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya
dengan menggunakan kemampuan, potensi dan sumber
daya yang ada dalam dirinya.
9. Lanjutan
Proses caoching terutama dalam supervisi akademik, akan membantu
murid-murid kita atau rekan guru menemukan potensi dirinya, menuntun
mereka menjadi lebih mampu mengembangkan dan meningkatkan
komptensinya secara sadar, secara mandiri, dan penuh motivasi bukan
karena paksaan namun sebagai mitra yang membantunya mengembangkan
diri. Saya akan mengubah pola pikir saya terhadap sebuah supervisi yang
selama ini saya dapatkan adalah hal yang menakutkan menjadi hal yang
menyenangkan karna dilakukan melalui cara yang yang tepat yaitu tekhnik
coaching sehingga supervisi akademik adalah sebuah refleksi dalam
perbaikan pembelajaran ke depannya.