3. MENTORING?
3
Hubungan saling menguntungkan antara orang
berpengalaman (mentor) yang memberikan saran,
dukungan dan dorongan kepada orang yang
kurang berpengalaman (mentee).
Tujuannya adalah untuk mentee untuk menemukan
jalan mereka sendiri untuk pengembangan dan
pertumbuhan, serta mewujudkan potensi mereka
sepenuhnya.
4. MANFAAT MENTORING
4
MANFAAT UNTUKMENTEE
• Meningkatkan “self awareness” dari umpan balik
• Menemukan perspektif baru
• Meningkatkan Percaya Diri
• Meningkatkan kemampuan komunikasi
• Belajar dari role model
• Meningkatkan kesempatan pengembangan Diri
5. MANFAAT MENTORING
5
MANFAAT UNTUKMENTOR
• Meningkatkan “self awareness”
• Meningkatkan ketrampilan komunikasi
• Meningkatkan ketrampilan kepemimpinan
• Kesempatan untuk Pengembangan diri
• Mendapatkan pengalaman dan ide baru dari mentee
6. Paul Stanley dan Robert Clinton “Mentoring adalah sebuah pengalaman relasional
yang melaluinya satu orang memberdayakan orang lainnya dengan cara berbagi
sumber-sumber yang diberikan Allah.”
Mentor adalah seorang yang penuh kebijaksanaan, pandai mengajar, mendidik, membimbing,
membina, melatih, dan menangani orang lain, maka perkataan mentor hingga kini digunakan
dalam konteks pendidikan, bimbingan, pembinaan, dan latihan
Shahizan Hasan dan Tsai Chen Chien mendefinisikan mentoring sebagai proses yang
menggunakan berbagai aspek termasuk kemahiran oleh orang yang berpengalaman melalui
bimbingan, pendidikan dan latihan kepada remaja bagi tujuan pembelajaran.
Clutterbuck mengatakan, mentoring juga mencakup aspek melatih, membimbing, konseling
dan ikatan kerjasama dengan individu lain
Anderson dan Russell, menyatakan bahwa mentoring merupakan pembentukan komunitas
yangmemerlukan kepercayaan dan perasaan ambil berat mengenai masa depan remaja.
7. "Mentoring adalah menumbuhkan manusia" — Helen Lowerie Marshall.
Gambaran terbaik dari mentoring bisa disarikan dalam cerita kecil tentang seorang anak laki-laki kecil dan
ayahnya yang sedang menyusuri sebuah jalan berbatu pada suatu petang hari. Setelah tersandung dan jatuh
ke tanah, anak laki-laki itu memandang ayahnya dan berkata, “Yah, mengapa Ayah tidak mengawasi ke mana
aku berjalan?”.
Sebagai pengikut Kristus, Anda bisa mementoring orang lain.
Memperkenalkan para pengikut Kristus yang masih muda kepada dasar-dasar pertumbuhan rohani
(proses pemuridan) merupakan jenis mentoring dasar yang pertama dan terpenting.
Mentoring adalah sebuah “kewajiban” bagi seorang pemimpin.
8. Jika seorang pemimpin tidak memiliki mentor dengan prinsip, pola, dan perilaku kepemimpinan yang
baik, kemungkinan besar ia juga tidak akan menjadi pemimpin yang baik. Tidak heran kita terusmenerus
dikecewakan oleh pemimpin dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Timotius adalah seorang yang dipakai Allah untuk menjadi
pemimpin gereja-Nya sebagai generasi penerus Paulus.
Ia memiliki sifat pemalu dan kurang percaya diri (1Korintus 16:10; 1Timotius 4:12). Dan
ia sakitsakitan, khususnya gangguan perut (1Timotius 5:23).
9. ⦁ sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,
berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach
memfasilitasi peningkatan atas performa kerja,
pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan
pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)
10. ⦁ KOMUNIKASI ASERTIF, coach membangun kualitas hubungan dengan coachee menjadi lebih
positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman dari kedua
belah pihak dengan menyamakan kata kunci, bahasa tubuh dan menyelaraskan emosi
⦁ BERTANYA EFEKTIF, coach bertanya dengan tujuan tertentu. Bukan sekedar jawaban singkat
yang diharapkan, namun pertanyaan yang diberikan dapat menstimulasi pemikiran coachee,
memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi
atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi
pengembangan potensi diri
⦁ PENDENGAR AKTIF, coach memberikan perhatian penuh pada coachee dalam menyampaikan
pesan, coach menunjukkan bahwa dia mendengarkan apa yang dikatakan coachee dengan
menggunakan bahasa tubuh dan respon yang dapat secara efektif menyampaikan pesan
kepada coachee bahwa coach memperhatikan setiap pesan yang
disampaikan, Coach menanggapi perasaan dengan tepat dengan nada positif dan berikan
afirmasi kepada apa yang disampaikan oleh coachee, coach menegaskan kembali makna
pesan yang disampaikan dengan menggunakan kalimatnya sendiri dan coach mengajukan
pertanyaan untuk mendorong lawan bicaranya menguraikan lebih lagi keyakinan atau
perasaannya
⦁ UMPAN BALIK POSITIF, coachee memaknai umpan balik yang disampaikan oleh coach sebagai
refleksi dan pengembangan diri
11. Proses/teknik Mentoring
Accompanying (Mendampingi): artinya, sang mentor membuat
komitmen dengan keperdulian yang tinggi untuk
mengembangkan diri orang yang dimentor, yang melibatkan
proses belajar sideby-side dengan orang yang dimentor.
2. Sowing (Menabur): mentor seringkali dihadapkan pada kesulitan mempersiapkan peserta
didik (orang yang dimentor), sebelum ia siap untuk berubah. Penaburan diperlukan bila si
mentor tahu bahwa apa yang ia katakan tidak dapat dipahami atau bahkan diterima oleh
orang yang dimentornya pada awalnya, tetapi pada suatu saat apa yang diajarkan oleh si
mentor pasti akan sangat bernilai dan menjadi pegangan bagi si mentee (orang yang
dimentor).
3. Catalyzing ( katalisasi): ketika perubahan harus segera dilakukan untuk sebuah hasil yang besar,
proses mentoring bisa “melompat”. Sang mentor bisa menjadi katalisator yang memepercepat
perubahan dalam diri si menti. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memprovokasi cara berpikir yang
berbeda dalam diri si mentee, mendorong perubahan identitas si mentee atau meminta si mentee
menata ulang nilai-nilai hidupnya.
12. 4. Showing (Menunjukkan): Sang mentor kadang-kadang perlu
mendemonstrasikan contoh atau skill yang dimilikinya kepada
si menti. Di sini sang mentor berusaha menunjukkan apa yang
dibicarakannya atau apa yang diajarkannya.
John Maxwell menunjukkan 4 langkah dalam hal ini:
o Pertama, I Do You Watch
Tahapan pertama dalam 4
tahapan mentoring adalah I Do
You Watch. Dalam tahapan ini,
kita sebagai seorang mentor
memberikan contoh untuk
orang yang dimentor. Tahapan
ini memungkinkan orang yang
kita mentor mempelajari dengan
melihat langsung bagaimana
Anda melakukan sesuatu mulai
dari tahap persiapan sampai
tahap akhirnya yaitu dimana
Anda melakukan sesuatu dan
melakukan evaluasi.
o Kedua, I Do You Help
Setelah melewati tahapan
yang pertama. Tahapan
selanjutnya adalah
mengajak orang yang Anda
mentor untuk mulai
membantu Anda. Disini
orang tersebut akan mulai
belajar dan merasakan
prosesnya lebih mendalam.
Proses ini adalah tahapan
yang penting, dimana
setelah tahap ini, orang
yang kita mentor akan mulai
mencoba untuk praktek
secara langsung.
Ketiga, You Do I Help (we
do it together) Tahapan
yang ketiga dalam 4
tahapan mentoring
adalah dengan
mengijinkan orang yang
kita mentor untuk mulai
tampil dan melakukan
tindakan. Disini peranan
kita sebagai seorang
mentor adalah
membantu untuk terus
mengarahkan supaya
orang yang kita mentor
ini tetap berada di jalur
yang benar
Keempat, You Do I
Watch Tahapan terakhir
ini adalah tahapan
dimana Anda sudah
merasa yakin dengan
kompetensi dan
kapabilitas terhadap
orang yang Anda
mentor. Sehingga di
tahapan ini, Anda sudah
bisa melepas dan
mengamati saja serta
mementor calon
pemimpin Anda lainnya.
13. 5. Harvesting (Pemanenan): di sini mentor berfokus pada
“memetik buah yang matang.” Yatu sebuah proses refleksi dan
pengambilan kesimpulan bersama si mentee. Pertanyaan-
pertanyaan kunci dalam proses ini adalah: “Apa yang telah
Anda (si mentee) pelajari? “Bagaimana hal itu berguna bagi
Anda?”
Lima Cara Memperluas Hubungan Mentoring
1. Melihat Kualitas-Kualitas Baik
2. Mendorong Agar Mentee Memelihara Karunia Istimewanya
3. Memberi Peringatan tentang Kelemahan-kelemahannya.
4. Menyatakan Perlunya Kegigihan.
5. Menjadi Teladan
14. pertama adalah mengenai perubahan dan transformasi; mengenai kemampuan seseorang untuk
tumbuh, merubah perilaku yang menghalangi kemajuan, dan untuk melahirkan perilaku serta
tindakan baru.
Ada dua pemahaman coaching
Kedua, coaching adalah tentang menciptakan perubahan dan membuatsuatu keputusan.
15. • Kemitraan. Hubungan coachdan coachee adalah hubungan
kemitraan yang setara. Untuk membantu coachee
mencapai tujuannya, seorang coach mendukung secara
maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih
tinggi dari coachee.
• Memberdayakan. Proses inilah yangmembedakan coaching dengan proses
lainnya. Dalam hal ini, dengan sesi coaching yang ditekankan pada bertanya
reflektif dan mendalam, seorang coach menginspirasi coachee untuk
menemukan jawaban-jawaban sendiri atas permasalahannya.
• Optimalisasi. Selain menemukan jawaban sendiri,seorang coach akan
berupaya memastikan jawaban yang didapat oleh coachee diterapkan dalam
aksi nyata sehingga potensi coachee berkembang
16. ⦁ KETERAMPILAN MEMBANGUN DASAR PROSES
COACHING
⦁ KETERAMPILAN MEMBANGUN HUBUNGAN
BAIK
⦁ KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
⦁ KETERAMPILAN MEMFASILITASI
PEMBELAJARAN
17. Pentingnya pelayanan Coaching Ke Anak – anak
Karena Anak – Anak merupakan ladang yang subur bagi penginjilan dan sekaligus
menjadi tempat di mana anak-anak dididik dan dibina kerohaniannya agar mereka
lebih mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Menurut Patrick, seorang coach, hampir semua anak memiliki fantasi atau
mimpi tentang akan menjadi apakah kelak bila mereka dewasa. Fantasi atau
mimpi ini, dapat mempengaruhi kepribadiannya, spiritualitasnya, dan
dalam mendefinisikan tujuan hidupnya.34 Namun, di tengah-tengah fantasi
atau mimpi, anak harus ditolong untuk mengingat bahwa Tuhan telah
memberikan tugas khusus kepada setiap orang dalam bidang-bidang
kehidupan yang berbeda.
18. Tantangan Zaman yang Dihadapi Anak Masa Kini
krisis-kiris yang dialami, misalnya, perceraian orang tua, kematian orang penting dalam hidupnya
(orang tua, saudara kandung, kakek, nenek, dan teman), sakit keras, masuk rumah sakit, kekerasan
(fisik, seksual, emosi), dan segala jenis trauma, sangat mempengaruhi persepsi spiritualnya tentang
anugerah, berkat keselamatan, dan pengampunan dosa.
Sementara anak-anak mengalami krisis-krisis kehidupan, maka merekabertumbuh bukan hanya
sekadar bertahan dari krisis dalam hidup, tetapi dapat menemukan jawaban atas
pertanyaan,”Untuk apakah saya hidup, ke manakah arah hidup saya ini, dan apa rencana Allah
dalam hidup saya?”
19. Anak-anak yang bertumbuh dalam generasi milenium memiliki beberapa ciri
khas,yaitu mereka adalah penyerap media: generasi yang kecanduan media
seperti TV, permainan komputer, video, VCD, DVD, film, internet, facebook, dan
lain lain. Bahkan, untuk menyelesaikan pekerjaan rumah pun, mereka sambil
mendengarkan lagu-lagu dan menonton TV.
Anak-anak sangat bernilai di mata Allah meskipun mereka hidup di dalam dunia yang
berisiko saat ini
Disebut berisiko karena anak-anak hidup di dalam dunia pascamodernisme dan budaya
materialisme yangmenyebabkan ratusan anak kehilangan pengharapan.
20. Alkitab mencatat bahwa anak-anak memainkan peranan yang penting sehingga Allah
mengasihi dan melindungi mereka. Allah memerintahkan umat- Nya untuk mengajar dan
mendidik anak-anak (Ul. 6:6-8; Ams. 22:6, 22:15; 29:15). Allah menegaskan martabat
anak-anak dengan mati di kayu salib untuk memberikan keselamatan bagi mereka.
Bahkan, pentingnya seorang anak terlihat dalam misi pelayanan Yesus (Mat. 18:1-5;
19:14; Luk.17:2).47