Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
Modul ini membahas tentang penerapan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru. Modul ini menjelaskan konsep coaching secara umum dan khusus dalam konteks pendidikan, serta mendemonstrasikan bagaimana melakukan percakapan berbasis coaching untuk membuat rencana pengembangan diri guru.
Modul ini membahas tentang pentingnya mengembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran dan pengelolaan program sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada murid serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Modul ini juga menekankan perlunya melibatkan komunitas dalam mendukung pengembangan kepemimpinan murid.
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam membangun ekosistem
pendidikan yang berpihak pada murid. Modul ini menjelaskan bagaimana manusia
tergerak oleh pilihan dan motivasi intrinsik, serta mempengaruhi bagaimana nilai-nilai
berkembang. Modul ini juga menjelaskan bagaimana nilai-nilai guru penggerak dapat
memperkuat peran mereka dalam membawa perubahan di sekolah dengan cara
PPT Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Angkatan 5_Sesi 1.pptxYusmantoYusmanto
Dokumen tersebut membahas tentang modul pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran, agenda, dan aktivitas diskusi kelompok untuk menganalisis skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
Modul ini membahas tentang penerapan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru. Modul ini menjelaskan konsep coaching secara umum dan khusus dalam konteks pendidikan, serta mendemonstrasikan bagaimana melakukan percakapan berbasis coaching untuk membuat rencana pengembangan diri guru.
Modul ini membahas tentang pentingnya mengembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran dan pengelolaan program sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada murid serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Modul ini juga menekankan perlunya melibatkan komunitas dalam mendukung pengembangan kepemimpinan murid.
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam membangun ekosistem
pendidikan yang berpihak pada murid. Modul ini menjelaskan bagaimana manusia
tergerak oleh pilihan dan motivasi intrinsik, serta mempengaruhi bagaimana nilai-nilai
berkembang. Modul ini juga menjelaskan bagaimana nilai-nilai guru penggerak dapat
memperkuat peran mereka dalam membawa perubahan di sekolah dengan cara
PPT Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Angkatan 5_Sesi 1.pptxYusmantoYusmanto
Dokumen tersebut membahas tentang modul pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran, agenda, dan aktivitas diskusi kelompok untuk menganalisis skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Reflesi Mandiri - Kanvas BAGJA prakarsa perubahan - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa, meliputi: (1) mendefinisikan pertanyaan utama dan tujuan, (2) mengidentifikasi aset dan potensi melalui penyelidikan, (3) merencanakan langkah-langkah konkret pelaksanaan, dan (4) mendesain kerangka kerja pelibatan para pihak dalam implementasi dan evaluasi.
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional NurilFile
Dokumen tersebut merangkum implementasi pembelajaran sosial emosional untuk murid dan penguatan kompetensi sosial emosional untuk tenaga pendidik di sekolah. Implementasi pembelajaran sosial emosional untuk murid dilakukan melalui pengajaran eksplisit, integrasi kurikulum, dan penciptaan iklim kelas. Sedangkan penguatan kompetensi sosial emosional untuk tenaga pendidik dilakukan dengan menjadi teladan, belajar,
Dokumen tersebut membahas penerapan budaya positif di sekolah melalui disiplin positif, keyakinan kelas, pengembangan literasi, dan diseminasi aksi nyata budaya positif.
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Modul ini membahas tentang koneksi antar materi yang terkait dengan penciptaan budaya positif di sekolah melalui penerapan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, dan segitiga restitusi. Modul ini juga membahas refleksi guru mengenai pemahaman konsep-konsep tersebut dan pengalaman penerapannya di kelas.
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING.pptxEmmiFaulina
Dokumen tersebut membahas tentang coaching dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai coach. Coaching adalah proses kolaborasi antara coach dan coachee untuk meningkatkan kinerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui pertanyaan reflektif dan memberdayakan coachee. Tujuan coaching adalah membantu murid mencapai kemerdekaan belajar dan mengoptimalkan potensi melalui proses pembelajaran sosial emos
KONEKSI ANTAR MATERI Modul 3.3--Muhammad Riyanto.pdfNurilFile
Program Gerakan Literasi Sekolah bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa dan melatih kepemimpinan siswa. Program ini dilaksanakan 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan melibatkan seluruh siswa dan guru sekolah. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk meningkatkan program ke depan.
Proses pendampingan individu untuk guru penggerak dimulai dengan apresiasi atas upaya dan kemajuan guru penggerak, diikuti dengan refleksi implementasi tugas dan diskusi untuk menemukan solusi atas kendala, serta dilaporkan dalam coaching log. Pendampingan secara daring memerlukan strategi baru untuk melakukan refleksi, diskusi, dan penilaian secara online.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
Program Children Garden and Planting (CGP) bertujuan untuk menguatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri melalui kegiatan bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program ini melatih keterampilan siswa di bidang non-akademik seperti tanggung jawab, ketekunan, dan kerja keras serta menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diskusi tentang visi dan prakarsa perubahan di sekolah untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran baru yaitu Quizizz.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi bersama guru lain untuk mengukur ketercapaian target peningkatan minat belajar siswa
Reflesi Mandiri - Kanvas BAGJA prakarsa perubahan - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa, meliputi: (1) mendefinisikan pertanyaan utama dan tujuan, (2) mengidentifikasi aset dan potensi melalui penyelidikan, (3) merencanakan langkah-langkah konkret pelaksanaan, dan (4) mendesain kerangka kerja pelibatan para pihak dalam implementasi dan evaluasi.
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional NurilFile
Dokumen tersebut merangkum implementasi pembelajaran sosial emosional untuk murid dan penguatan kompetensi sosial emosional untuk tenaga pendidik di sekolah. Implementasi pembelajaran sosial emosional untuk murid dilakukan melalui pengajaran eksplisit, integrasi kurikulum, dan penciptaan iklim kelas. Sedangkan penguatan kompetensi sosial emosional untuk tenaga pendidik dilakukan dengan menjadi teladan, belajar,
Dokumen tersebut membahas penerapan budaya positif di sekolah melalui disiplin positif, keyakinan kelas, pengembangan literasi, dan diseminasi aksi nyata budaya positif.
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Modul ini membahas tentang koneksi antar materi yang terkait dengan penciptaan budaya positif di sekolah melalui penerapan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, dan segitiga restitusi. Modul ini juga membahas refleksi guru mengenai pemahaman konsep-konsep tersebut dan pengalaman penerapannya di kelas.
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING.pptxEmmiFaulina
Dokumen tersebut membahas tentang coaching dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai coach. Coaching adalah proses kolaborasi antara coach dan coachee untuk meningkatkan kinerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui pertanyaan reflektif dan memberdayakan coachee. Tujuan coaching adalah membantu murid mencapai kemerdekaan belajar dan mengoptimalkan potensi melalui proses pembelajaran sosial emos
KONEKSI ANTAR MATERI Modul 3.3--Muhammad Riyanto.pdfNurilFile
Program Gerakan Literasi Sekolah bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa dan melatih kepemimpinan siswa. Program ini dilaksanakan 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan melibatkan seluruh siswa dan guru sekolah. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk meningkatkan program ke depan.
Proses pendampingan individu untuk guru penggerak dimulai dengan apresiasi atas upaya dan kemajuan guru penggerak, diikuti dengan refleksi implementasi tugas dan diskusi untuk menemukan solusi atas kendala, serta dilaporkan dalam coaching log. Pendampingan secara daring memerlukan strategi baru untuk melakukan refleksi, diskusi, dan penilaian secara online.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
Program Children Garden and Planting (CGP) bertujuan untuk menguatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri melalui kegiatan bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program ini melatih keterampilan siswa di bidang non-akademik seperti tanggung jawab, ketekunan, dan kerja keras serta menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diskusi tentang visi dan prakarsa perubahan di sekolah untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran baru yaitu Quizizz.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi bersama guru lain untuk mengukur ketercapaian target peningkatan minat belajar siswa
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Materi modul membahas tentang pendekatan coaching untuk supervisi akademik.
2. Coaching dapat digunakan sebagai pendekatan yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi melalui supervisi akademik.
3. Teknik coaching seperti tujuan umum, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab dapat diterapkan dalam supervisi akademik.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Coaching didefinisikan sebagai proses kolaborasi yang berfokus pada solusi untuk memfasilitasi peningkatan kinerja, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui percakapan yang menstimulasi proses berpikir kreatif. Prinsip-prinsip coaching meliputi kemitraan, kehadiran penuh, dan proses kreatif untuk memaksimalkan potensi individu. Coaching dapat d
Guru merasa senang dan percaya diri setelah diobservasi oleh kepala sekolah karena mendapat masukan dan motivasi. Supervisi ideal memberikan arahann dan tindak lanjut hasil diskusi untuk meningkatkan kemampuan mengajar. Guru perlu belajar coaching untuk mengembangkan komunikasi empatik dan memberdayakan.
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
Merupakan kesimpulan dan penjelasan keterkaitan materi yang diperoleh dan merupakan refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama belajar modul 2
Dokumen tersebut membahas tentang proses coaching yang berfokus pada peningkatan kinerja, pengalaman, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui kolaborasi dan fasilitasi oleh coach. Proses coaching dapat membantu guru membimbing murid untuk menemukan solusi sendiri dan mengoptimalkan potensi diri sehingga mencapai kemerdekaan belajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching, yang bertujuan untuk memberdayakan guru melalui proses supervisi yang berkelanjutan.
2. Supervisi akademik idealnya terdiri atas tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan observasi kelas, dan tindak lanjut berupa refleksi dan perencanaan pengembangan diri.
3. Pelaksana
Modul ini membahas tentang perencanaan pelatihan pendamping desa, meliputi 10 langkah pengelolaan pelatihan sistematis mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Modul ini juga menjelaskan pentingnya merancang kurikulum pelatihan berbasis matrik yang memuat pokok bahasan, tujuan, metode, dan media sesuai kebutuhan peserta.
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
Makalah ini membahas tentang Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). SPPKB adalah strategi pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui proses dialogis dan penemuan pengetahuan secara mandiri. SPPKB memiliki 6 tahapan yaitu orientasi, pelacakan, konfrontasi, inkuiri, akomodasi, dan transfer. Salah satu metode yang sesuai untuk menerapkan SPPKB
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...MuhammadIdris276103
Modul ini membahas tentang peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah secara efektif dan efisien. Pemimpin diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya yang ada di sekolah dan lingkungannya, lalu menggunakannya secara optimal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan pengembangan berbasis aset.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
1. JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3 COACHING UNTUK
SUPERVISI AKADEMIK
Salam guru penggerak. Tergerak, bergerak, menggerakakan
Riyanto, S.Pd
CGP Angkatan 8 Kabupaten Siak-Riau
SMA Sains Tahfizh Islamic Center
Pada refleksi dwi mingguan ini saya akan menceritakan apa yang sudah saya lakukan pada
pendidikan guru penggerak pada materi Coaching untuk Supervisi Akademik. Di sini saya akan
merefleksikan rangkaian kegiatan selama mendalami modul 2.3 dengan model Refleksi 4 P
( Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan)
1. Peristiwa
Modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik dimulai pada 21 Agustus 2023.
Dilanjutkan dengan eksplorasi madiri dari tangggal 22-23 Agustus 2023. Dalam mempelajari
modul ini dilakukan dengan eksplorasi konsep yang terbagi kedalam 4 Sub Pembelajaran
yakni : Sub Pembelajaran 2.1: Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam
Konteks Pendidikan, Sub Pembelajaran 2.2: Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching, Sub
Pembelajaran 2.3: Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching,
Sub Pembelajaran 2.4: Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching. Coaching
didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada
hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja,
pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).
Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada
mengajarinya. Selanjutnya saya dan teman teman melakukan diskusi dan Latihan coaching
secara tatap maya tanggal 27 Agustus. Kemudian dilanjutkan dengan praktik coaching pada
tanggal 28 Agustus dengan teman yang sudah di tentukan dan di rekam, kemuidan di upload
ke youtube dan di laporkan melalui LMS.
2. Perasaan
Saya bersemangat mengikuti aktivitas pembelajaran tentang coaching ini. Pada modul
2.3. ini, Saya menjadi begitu penasaran di awalnya bagaimana menjadi coach yang baik,
karena selama ini saya hanya di supervisi dan mendengarkan masukan dari kepala
2. sekolah, dan sekarang saya belajar bagaimana menjadi coach dan juga menjadi coachee
pada modul ini juga saya dan para CGP lain berpraktik langsung dalam kegiatang
coaching ini dan membuat pemahaman lebih baik tentang modul 2.3 ini. Dari hasil praktik
saya merasa masih banyak kekurangan sehingga merasa bersemangat untuk belajar lagi
dan berusaha memahami tentang coaching, bagaimana membuat pertanyaan berbobot,
dan bagaimana bersikap sebagai coach yang baik.
3. Pembelajaran
Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari materi di Modul 2.3 ini. Supervisi akademik
dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk
pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Dalam relasi guru dengan
guru, seorang coach dapat membantu seorang coachee untuk menemukan kekuatan dirinya
dalam pembelajaran. Pendekatan komunikasi dengan proses coaching merupakan sebuah
dialog antara seorang coach dan coachee yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah
ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.
Paradigma berpikir coaching terdiri dari fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan,
bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu melihat peluang
baru dan masa depan. Prinsip coaching yaitu "kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan
potensi". Kompetensi Inti Coaching meliputi kehadiran penuh/Presence, mendengarkan aktif,
mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA :
Percakapan untuk perencanaan, Percakapan untuk pemecahan masalah, Percakapan untuk
berefleksi, Percakapan untuk kalibrasi.
4. Penerapan
Setelah mempelajari modul 2.3. saya mencoba coaching dengan teman sejawat
pada aksi nyata dengan mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching, presence,
mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching.
Membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi.
Memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip coaching. Mempraktikkan
rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching. Selalu
berusaha mingkatkan kemampuan diri dalam melakukan coaching dengan berlatih dan sering
malakukan praktik coaching dengan rekan sejawat dan murid.