Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis, rangkaian seri dan paralel, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Dijelaskan cara mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan pada rangkaian seri dan paralel.
2. LISTRIK DINAMIS
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan
satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus
yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus
tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan.
pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian
bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan.
3. Pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian
bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh
hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat
arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan
listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan
sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere
(A) serta hambatan adalah ohm.
4. ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirukuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik (I) yang mengalir
melalui penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir setiap satu
satuan waktu (t).
I = Q/t
I = Arus Listrik (A)
Q = Muatan Listrik (C)
T = Selang waktu (s)
5. BEDA POTENSIAL LISTRIK
Beda Potensial listrik adalah banyaknya energi untuk memindahkan muatan listrik dari satu
titik ke titik lain. Secara matematis dituliskan :
V = beda potensial (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)
7. RANGKAIAN PARAREL
pada rangkaian hambatan paralel berlaku persamaan :
keterangan :
I = kuat arus total (A)
I1 = kuat arus pada R1 (A)
I2 = kuat arus pada R2 (A)
I3 = kuat arus pada R3 (A)
V = tegangan total (A)
V1 = tegangan pada R1 (A)
V2 = tegangan pada R2 (A)
V3 = tegangan pada R3 (A)
Rs = Hambatan pengganti seri (ohm)
Rp = Hambatan pengganti parallel (ohm)
8. HUKUM OHM
Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial pada ujung-ujung penghantar.
keterangan :
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
9. HUKUM I KIRCHOFF
Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff menyatakan “Jumlah kuat arus yang masuk pada rangkaian bercabang
besarnya sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”
secara matematis dituliskan :
I = I1 + I2 + I3 = I’
10. CONTOH SOAL
Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit.
Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
t = 0,5 menit = 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
I = Q/t
I= 60 / 30
I = 2 ampere