SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 5
1. ERIKA BERLIANA (13)
2. EZRA FEBRIYANTI M (15)
3. FIKRI KURNIAWAN (17)
4. HASTARI AGNESTIANANDA T (19)
5. IRVAN DERMAWAN (20)
6. SINDY PRATIWI PUTRI (35)
RANGKAIAN
SEARAH
A. Listrik Arus
Searah (DC)
B. Besaran
Listrik Arus
Searah (DC)
C. Alat Ukur
Listrik
D. Potensial
Listrik
E. Hambatan
Listrik
F. Rangkaian
Komponen
Elektronika
G. Hukum
Kirchoff
H. Aplikasi
Hukum Kirchoff
I. Arus dan
Tegangan pada
Rangkaian Seri
dan Paralel
J. Energi Listrik
dan Daya Listrik
MENU
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari
suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah.
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor.Dahulunya arus
listrik searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
sumber positif ke ujung sumber negatif.Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus
negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub
positif.Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang
bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif.Arus listrik searah banyak digunakan dalam peralatan rumah
tangga, hal ini karena komponen elelktonika
MENU
MENU
BESARAN BESARAN LISTRIK ARUS SEARAH
(DC)
1. ARUS LISTRIK
Terjadinya aliran arus listrik karena perbedaan potensial listrik yang
mendorong muatan positif mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah.Aliran muatan listrik positif in disebut arus
listrik.Arus listrik mengalir secara spontan dari potensial tinggi ke
potensial rendah melalui konduktor, tetapi tidak dalam arah
sebaliknya. Aliran muatan ini dapat dianalogikan dengan aliran air
dari tempat ( potensial gravitasi ) tinggi ke tempat ( potensial
gravitasi) rendah.
MENU
BESARAN BESARAN LISTRIK ARUS SEARAH
(DC)
2. KUAT ARUS LISTRIK
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir
pada suatu penghantar tiap satuan waktu. Simbol kuat arus
listrik adalah I.
I =
𝒒
𝒕
Ket :
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
MENU
MENU
ALAT UKUR LISTRIK
Alat Ukur listrik adalah peralatan yang
memungkinkan untuk mengamati besaran-
besaran listrik, seperti hambatan listrik (R),
kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V),
daya listrik (P), dan lainnya
MENU
1. VOLTMETER
Voltmeter adalah
alat/perkakas untuk
mengukur besar tegangan
listrik dalam suatu rangkaian
listrik
ALAT UKUR LISTRIK
2. AMPEREMETER
Amperemeter adalah alat
yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik
baik untuk listrik DC
maupun AC yang ada dalam
rangkaian tertutup.
MENU
3. OHMMETER
Ohm-meter adalah alat untuk
mengukur hambatan listrik,
yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik
dalam suatu konduktor
ALAT UKUR LISTRIK
4. WATTMETER
Wattmeter adalah instrumen
untuk mengukur power
listrik (atau rate suplai energi
listrik) dalam satuan watt
untuk rangkaian sirkuit
apapun.
MENU
5. MULTIMETER
Multimeter adalah alat untuk
mngukur listrik yang sering dikenal
sebagai VOAM (VolT, Ohm,
Ampere meter) yang dapat
mengukur tegangan (voltmeter),
hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amper-meter)
ALAT UKUR LISTRIK
6. kWhMETER
kWh meter adalah alat yang
digunakan oleh pihak PLN
untuk menghitung besar
pemakaian daya konsumen.
MENU
7. FREKUENSI METER
Frekuensi meter adalah
meter yang digunakan
untuk mengukur
banyaknya pengulangan
gerakan periodik perdetik.
ALAT UKUR LISTRIK
8. COS PHIMETER
Cos phimeter adalah alat
yang digunakan untuk
mengukur faktor daya,
MENU
9. OSCILLOSCOPE
Oscilloscope/osiloskop
adalah alat ukur elektronika
yang berfungsi
memproyeksikan bentuk
sinyal listrik agar dapat
dilihat dan dipelajari.
ALAT UKUR LISTRIK
10. GENERATOR FUNGSI
Generator fungsi adalah alat
ukur yang digunakan sebagai
sumber pemicu yang
diperlukan, merupakan bagian
dari peralatan (software) uji
coba elektronik yang
digunakan untuk menciptakan
gelombang listrik.
MENU
11. MEGGER
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-
alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini
umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak
digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain
untuk : Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan, Kabel
tegangan tinggi, Kabel tegangan rendah, Transformator, dan
peralatan listrik lainnya.
ALAT UKUR LISTRIK
MENU
MENU
POTENSIAL LISTRIK
Beda Potensial adalah besarnya energy yang diperlukan untuk
memindahkan muatan dari suatu titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah. Beda potensial listrik ( tegangan ) timbul karena
dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda dihuungkan oleh
suatu penghantar. Beda potensialini berfungsi untuk mengaliran muatan
dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu penghantar listrik.
V =
𝒘
𝒒
Ket :
V = beda potensial ( volt )
w = usaha ( joule )
q = muatan listrik ( coulomb )
MENU
MENU
HAMBATAN LISTRIK
1. HUKUM OHM
Bunyi hukum ohm “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda
potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding
terbalik dengan hambatannya (R)”.
V = I . R Ket : V = beda potensial ( volt )
I =
𝑉
𝑅
I = kuat arus ( ampere )
R =
𝑉
𝐼
R = hambatan kawat penghantar ( Ω ) MENU
HAMBATAN LISTRIK
2. HAMBATAN KAWAT PENGHANTAR
Besar hambatan suatu kawat penghantar
a) Sebanding dengan panjang kawat penghantar
b) Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan
hambatan jenis kawat)
c) Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat
MENU
MENU
RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
R A N G K A I A N S E R I
Nilai tegangan total dari sumber
tegangan
Es =
𝒌
=
𝟏
𝒏
𝑬𝒌
=E1+E2+…..En
Nilai hambatan dalam total dari sumber
tegangan:
rs=
𝒌
=
𝟏
𝒏
𝒓 =
r1+r2+…..rn
R A N G K A I A N P A R A L E L
MENU
1 . R A N G K A I A N S U M B E R T E G A N G A N
Nilai tegangan total dari sumber
tegangan
Ep=E1=E2=E
Nilai hambatan dalam total dari sumber
tegangan:
𝟏
𝒓
=
𝟏
𝒓𝟏
+
𝟏
𝒓𝟐
+
𝟏
𝒓𝟑
RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
R A N G K A I A N S E R I
Tegangan:
E = Vae
= Vab + Vbc + Vcd + Vde
E = Iab • R1 + Ibc • R2 + Icd • R3 + Ide • R4
Dalam rangkaian seri kuat arus yang melalui setiap resistor besarnya sama,
persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut.
E = I • R1 + I • R2 + I • R3 + I • R4
= I • (R1 + R2 + R3 + R4)
E = I • Rs
Rs adalah hambatan pengganti dari rangkaian resistor yang dirangkai seri.
Rs = R1 + R2 + R3 + R4
MENU
2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
R A N G K A I A N P A R A L E L
Berdasarkan Hukum I Kirchhoff diperoleh:
I = I1 + I2 + I3 + I4
Tegangan setiap resistor pada rangkaian paralel adalah sama.
Vab = Vcd = Vef = Vgh = V
Sehingga diperoleh:
Dengan demikian hambatan pengganti paralel dirumuskan:
MENU
2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
R A N G K A I A N D E L T A
Untuk menghitung rangkaian resistor komplek kadang-kadang kita
menjumpai suatu rangkaian dalam bentuk Delta, sehingga rangkaian
resistor tersebut tidak dapat diselesaikan. Cara mudah untuk
menyelesaikannya yaitu dengan mengubah rangkaian delta menjadi
rangkaian pengganti MENU
2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
R A N G K A I A N W H E A T S T O N E B R I D G E
Rangkaian hambatan yang tidak bisa ditentukan hambatan penggantinya
kalau cuma dengan rumus susunan hambatan seri maupun paralel..
Rangkaian ini digunakan untuk menyederhanakan susunan hambatan yang
pada awalnya tidak dapat disederhankan secara pararel maupun seri. MENU
2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
MENU
HUKUM KIRCHOFF
1. HUKUM 1 KIRCHOFF
Hukum 1 kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan”.
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan
diperoleh sebagaiberikut:
MENU
HUKUM KIRCHOFF
2. HUKUM 2 KIRCHOFF
Hukum 2 kirchoff berbunyi "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah
aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol".
ΣE +ΣIR = 0
Keterangan : ΣE = jumlah ggl sumber arus (V)
ΣIR = jumlah penurunan tegangan. (V)
I = arus listrik (A)
R = hambatan (W)
MENU
MENU
APLIKASI HUKUM KIRCHOFF
Kita ketahui bahwa kuat arus merupakan sejumlah muatan yang
mengalir pada suatu penghantar dalam selang waktu tertentu. Dari
definisi kuat arus listrik maka muatan listrik yang mengalir melalui
rangkaian listrik bersifat kekal artinya muatan listrik yang mengalir ke
titik percabangan dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan muatan
listrik yang keluar dari titik percabangan itu.
Hukum I Kirchoff yang membahas kuat arus yang mengalir pada
rangkaian listrik dapat diterapkan pada rangkaian listrik tak bercabang
(seri) maupun rangkaian listrikbercabang (paralel). Misalnya pada
rangkaian resistor yang dirangkai secaraseri maupun dirangkai secara
pararel atau pada rangakain resistor campuran (gabungan antara seri
dan pararel).
MENU
MENU
ARUS DAN TEGANGAN PADA RG. SERI DAN
PARALEL
S I F A T - S I F A T
• Arus yang mengalir pada masing beban
adalah sama.
• Tegangan sumber akan dibagi dengan
jumlah tahanan seri jika besar tahanan
sama. Jumlah penurunan tegangan
dalam rangkaian seri dari masing-
masing tahanan seri adalah sama dengan
tegangan total sumber tegangan.
• Banyak beban listrik yang dihubungkan
dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya
penurunan arus yang mengalir dalam
rangkaian. Arus yang mengalir
tergantung pada jumlah besar tahanan
beban dalam rangkaian.
• Jika salah satu beban atau bagian dari
rangkaian tidak terhubung atau putus,
aliran arus terhenti.
P R I N S I P
MENU
1 . R A N G K A I A N S E R I
• Hambatan total merupakan hasil
penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.
• Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya
tetap dan besar kuat arus setiap hambatan
sama dengan kuat arus totalnya.
• Beda potensial/tegangan tiap-tiap
hambatannya berbeda-beda dan hasil
penjumlahan tegangan tiap-tiap
hambatannya sama dengan tegangan
totalnya.
Rangkaian Seri adalah suatu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar dimana
komponen-komponen dipasang berurutan.
ARUS DAN TEGANGAN PADA RG. SERI DAN
PARALEL
S I F A T - S I F A T
• Tegangan pada masing-masing beban
listrik sama dengan tegangan sumber.
• Masing-masing cabang dalam rangkaian
parallel adalah rangkaian individu. Arus
masing-masing cabang adalah tergantung
besar tahanan cabang.
• Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam
rangkaian parallel, tahanan total rangkaian
mengecil, oleh karena itu arus total lebih
besar. (Tahanan total darirangkaian
• Jika salah satu cabang tahanan parallel
terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian
cabang yang lain tetap bekerja tanpa
terganggu oleh rangkaian cabang yang
terputus tersebut.
MENU
1 . R A N G K A I A N PA R A L E L
• Seperhambatan paralel merupakan hasil
penjumlahan sepertiap-tiap hambatan
paralelnya.
• Kuat arus dalam percabangannya berbeda-
beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap
percabangan berbanding terbalik dengan
perbandingan hambatan tiap-tiap
percabangannya serta hasil penjumlahan
kuat arus tiap-tiap percabangannya sama
dengan kuat arus totalnya.
• Beda potensial/ tegangan tiap-tiap
percabangannya tetap dan besar tegangan
setiap percabangan sama dengan tegangan
totalnya.
P R I N S I P
Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel)
ARUS DAN TEGANGAN PADA RG. SERI DAN
PARALEL
PERBEDAAN RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
• Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar
tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada
rangkaian tersebut.
• Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing
hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar
hambatan yg terpasang.
• Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah semua, sedangkan
rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
• Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari
rangkaian paralel.
• Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibanding
rangkaian paralel.
MENU
MENU
ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK
1. PENGERTIAN
ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper
(A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) yang disebabkan oleh
aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi
listrik dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
W = V . I . t atau W= I2 . R .t atau V2/R . t
Ket:
W : energi listrik (joule) V : tegangan (volt)
I : arus listrik (ampere) R : hambatan rangkaian (ohm)
t : waktu (detik) MENU
ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK
DAYA LISTRIK
Daya adalah banyaknya energi yang dibutuhkan tiap satuan waktu.
Ket: 1 kWh = 3.600.000 J = 3,6 . 106 J
MENU
ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK
2. PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
Listrik bisa dikonversikan menjadi energi lain untuk menunjung
aktivitas manuasia seperti menggerakan motor, lampu penerangan, dan
juga untuk memanaskan suatu benda. Energi yang dihasilkan dapat
berasal dari berbagai sumber seperti air, minyak, batu bara, panas bumi
dan panas matahari. Semua energi ini besarnya mulai dari satuan Joule
hingga jutaan Joule
MENU
ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK
3. SUMBER ENERGI LISTRIK
Salah satunya adalah angin yang menjadi sumber daya alam
terbarukan.Angin bisa digunakan untuk menghasilkan listrik, namun
untuk menghasilkan listrik harus ada turbin sebagai
penggeraknya.Kincir angin adalah media yang digunakan jika angin
sebagai sumber energi utamanya. Semakin kencang anginya, maka daya
listrik yang dihasilkan akan semakin besar. Pembangkit listrik dengan
menggunakan tenaga angin ini sudah banyak diaplikasikan di berbagai
Negara maju seperti di Eropa.
MENU
ADA YANG INGIN
BERTANYA ?
MENU
MENU

More Related Content

Similar to RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx

Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Esa Alfiandika Seaman
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Resti3
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
Aditya SiRegga
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
Rahmat Iqbal
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
PutrapratamaputraPra
 
arus-listrik.ppt
arus-listrik.pptarus-listrik.ppt
arus-listrik.ppt
SitiMuar1
 
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptxBAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
Virablue02
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Naufal Fauzi
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisDewi Fitri
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
IjhanShabrIe
 
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIKMATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
Ali Must Can
 
listrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptlistrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.ppt
DITADF
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
felliafebriyanti
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
TrianaOktavianingtya
 

Similar to RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx (20)

Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
Animasi Fisika
Animasi FisikaAnimasi Fisika
Animasi Fisika
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
arus-listrik.ppt
arus-listrik.pptarus-listrik.ppt
arus-listrik.ppt
 
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptxBAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
BAB 1 LISTRIK DINASMIS.pptx
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIKMATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
 
listrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptlistrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.ppt
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

RANGKAIAN_SEARAH_FISIKA_KLS12_K13_pptx.pptx

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 5 1. ERIKA BERLIANA (13) 2. EZRA FEBRIYANTI M (15) 3. FIKRI KURNIAWAN (17) 4. HASTARI AGNESTIANANDA T (19) 5. IRVAN DERMAWAN (20) 6. SINDY PRATIWI PUTRI (35)
  • 3. RANGKAIAN SEARAH A. Listrik Arus Searah (DC) B. Besaran Listrik Arus Searah (DC) C. Alat Ukur Listrik D. Potensial Listrik E. Hambatan Listrik F. Rangkaian Komponen Elektronika G. Hukum Kirchoff H. Aplikasi Hukum Kirchoff I. Arus dan Tegangan pada Rangkaian Seri dan Paralel J. Energi Listrik dan Daya Listrik
  • 5. LISTRIK ARUS SEARAH (DC) Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor.Dahulunya arus listrik searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung sumber positif ke ujung sumber negatif.Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.Arus listrik searah banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, hal ini karena komponen elelktonika MENU
  • 7. BESARAN BESARAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC) 1. ARUS LISTRIK Terjadinya aliran arus listrik karena perbedaan potensial listrik yang mendorong muatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.Aliran muatan listrik positif in disebut arus listrik.Arus listrik mengalir secara spontan dari potensial tinggi ke potensial rendah melalui konduktor, tetapi tidak dalam arah sebaliknya. Aliran muatan ini dapat dianalogikan dengan aliran air dari tempat ( potensial gravitasi ) tinggi ke tempat ( potensial gravitasi) rendah. MENU
  • 8. BESARAN BESARAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC) 2. KUAT ARUS LISTRIK Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan waktu. Simbol kuat arus listrik adalah I. I = 𝒒 𝒕 Ket : I = kuat arus listrik (A) q = muatan listrik (C) t = waktu (s) MENU
  • 10. ALAT UKUR LISTRIK Alat Ukur listrik adalah peralatan yang memungkinkan untuk mengamati besaran- besaran listrik, seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya MENU
  • 11. 1. VOLTMETER Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik ALAT UKUR LISTRIK 2. AMPEREMETER Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. MENU
  • 12. 3. OHMMETER Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor ALAT UKUR LISTRIK 4. WATTMETER Wattmeter adalah instrumen untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian sirkuit apapun. MENU
  • 13. 5. MULTIMETER Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter) ALAT UKUR LISTRIK 6. kWhMETER kWh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya konsumen. MENU
  • 14. 7. FREKUENSI METER Frekuensi meter adalah meter yang digunakan untuk mengukur banyaknya pengulangan gerakan periodik perdetik. ALAT UKUR LISTRIK 8. COS PHIMETER Cos phimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur faktor daya, MENU
  • 15. 9. OSCILLOSCOPE Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. ALAT UKUR LISTRIK 10. GENERATOR FUNGSI Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. MENU
  • 16. 11. MEGGER Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat- alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk : Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan, Kabel tegangan tinggi, Kabel tegangan rendah, Transformator, dan peralatan listrik lainnya. ALAT UKUR LISTRIK MENU
  • 17. MENU
  • 18. POTENSIAL LISTRIK Beda Potensial adalah besarnya energy yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari suatu titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Beda potensial listrik ( tegangan ) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda dihuungkan oleh suatu penghantar. Beda potensialini berfungsi untuk mengaliran muatan dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu penghantar listrik. V = 𝒘 𝒒 Ket : V = beda potensial ( volt ) w = usaha ( joule ) q = muatan listrik ( coulomb ) MENU
  • 19. MENU
  • 20. HAMBATAN LISTRIK 1. HUKUM OHM Bunyi hukum ohm “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”. V = I . R Ket : V = beda potensial ( volt ) I = 𝑉 𝑅 I = kuat arus ( ampere ) R = 𝑉 𝐼 R = hambatan kawat penghantar ( Ω ) MENU
  • 21. HAMBATAN LISTRIK 2. HAMBATAN KAWAT PENGHANTAR Besar hambatan suatu kawat penghantar a) Sebanding dengan panjang kawat penghantar b) Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat) c) Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat MENU
  • 22. MENU
  • 23. RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA R A N G K A I A N S E R I Nilai tegangan total dari sumber tegangan Es = 𝒌 = 𝟏 𝒏 𝑬𝒌 =E1+E2+…..En Nilai hambatan dalam total dari sumber tegangan: rs= 𝒌 = 𝟏 𝒏 𝒓 = r1+r2+…..rn R A N G K A I A N P A R A L E L MENU 1 . R A N G K A I A N S U M B E R T E G A N G A N Nilai tegangan total dari sumber tegangan Ep=E1=E2=E Nilai hambatan dalam total dari sumber tegangan: 𝟏 𝒓 = 𝟏 𝒓𝟏 + 𝟏 𝒓𝟐 + 𝟏 𝒓𝟑
  • 24. RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA R A N G K A I A N S E R I Tegangan: E = Vae = Vab + Vbc + Vcd + Vde E = Iab • R1 + Ibc • R2 + Icd • R3 + Ide • R4 Dalam rangkaian seri kuat arus yang melalui setiap resistor besarnya sama, persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut. E = I • R1 + I • R2 + I • R3 + I • R4 = I • (R1 + R2 + R3 + R4) E = I • Rs Rs adalah hambatan pengganti dari rangkaian resistor yang dirangkai seri. Rs = R1 + R2 + R3 + R4 MENU 2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
  • 25. RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA R A N G K A I A N P A R A L E L Berdasarkan Hukum I Kirchhoff diperoleh: I = I1 + I2 + I3 + I4 Tegangan setiap resistor pada rangkaian paralel adalah sama. Vab = Vcd = Vef = Vgh = V Sehingga diperoleh: Dengan demikian hambatan pengganti paralel dirumuskan: MENU 2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
  • 26. RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA R A N G K A I A N D E L T A Untuk menghitung rangkaian resistor komplek kadang-kadang kita menjumpai suatu rangkaian dalam bentuk Delta, sehingga rangkaian resistor tersebut tidak dapat diselesaikan. Cara mudah untuk menyelesaikannya yaitu dengan mengubah rangkaian delta menjadi rangkaian pengganti MENU 2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
  • 27. RANGKAIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA R A N G K A I A N W H E A T S T O N E B R I D G E Rangkaian hambatan yang tidak bisa ditentukan hambatan penggantinya kalau cuma dengan rumus susunan hambatan seri maupun paralel.. Rangkaian ini digunakan untuk menyederhanakan susunan hambatan yang pada awalnya tidak dapat disederhankan secara pararel maupun seri. MENU 2 . R A N G K A I A N R E S I S T O R ( H A M B ATA N )
  • 28. MENU
  • 29. HUKUM KIRCHOFF 1. HUKUM 1 KIRCHOFF Hukum 1 kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagaiberikut: MENU
  • 30. HUKUM KIRCHOFF 2. HUKUM 2 KIRCHOFF Hukum 2 kirchoff berbunyi "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol". ΣE +ΣIR = 0 Keterangan : ΣE = jumlah ggl sumber arus (V) ΣIR = jumlah penurunan tegangan. (V) I = arus listrik (A) R = hambatan (W) MENU
  • 31. MENU
  • 32. APLIKASI HUKUM KIRCHOFF Kita ketahui bahwa kuat arus merupakan sejumlah muatan yang mengalir pada suatu penghantar dalam selang waktu tertentu. Dari definisi kuat arus listrik maka muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat kekal artinya muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu. Hukum I Kirchoff yang membahas kuat arus yang mengalir pada rangkaian listrik dapat diterapkan pada rangkaian listrik tak bercabang (seri) maupun rangkaian listrikbercabang (paralel). Misalnya pada rangkaian resistor yang dirangkai secaraseri maupun dirangkai secara pararel atau pada rangakain resistor campuran (gabungan antara seri dan pararel). MENU
  • 33. MENU
  • 34. ARUS DAN TEGANGAN PADA RG. SERI DAN PARALEL S I F A T - S I F A T • Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama. • Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing- masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan. • Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian. • Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti. P R I N S I P MENU 1 . R A N G K A I A N S E R I • Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya. • Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus totalnya. • Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan totalnya. Rangkaian Seri adalah suatu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar dimana komponen-komponen dipasang berurutan.
  • 35. ARUS DAN TEGANGAN PADA RG. SERI DAN PARALEL S I F A T - S I F A T • Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber. • Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang. • Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total darirangkaian • Jika salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut. MENU 1 . R A N G K A I A N PA R A L E L • Seperhambatan paralel merupakan hasil penjumlahan sepertiap-tiap hambatan paralelnya. • Kuat arus dalam percabangannya berbeda- beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya. • Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya. P R I N S I P Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel)
  • 36. ARUS DAN TEGANGAN PADA RG. SERI DAN PARALEL PERBEDAAN RANGKAIAN SERI DAN PARALEL • Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut. • Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang. • Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah semua, sedangkan rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ... • Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel. • Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibanding rangkaian paralel. MENU
  • 37. MENU
  • 38. ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK 1. PENGERTIAN ENERGI LISTRIK Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) yang disebabkan oleh aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : W = V . I . t atau W= I2 . R .t atau V2/R . t Ket: W : energi listrik (joule) V : tegangan (volt) I : arus listrik (ampere) R : hambatan rangkaian (ohm) t : waktu (detik) MENU
  • 39. ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK DAYA LISTRIK Daya adalah banyaknya energi yang dibutuhkan tiap satuan waktu. Ket: 1 kWh = 3.600.000 J = 3,6 . 106 J MENU
  • 40. ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK 2. PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK Listrik bisa dikonversikan menjadi energi lain untuk menunjung aktivitas manuasia seperti menggerakan motor, lampu penerangan, dan juga untuk memanaskan suatu benda. Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber seperti air, minyak, batu bara, panas bumi dan panas matahari. Semua energi ini besarnya mulai dari satuan Joule hingga jutaan Joule MENU
  • 41. ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK 3. SUMBER ENERGI LISTRIK Salah satunya adalah angin yang menjadi sumber daya alam terbarukan.Angin bisa digunakan untuk menghasilkan listrik, namun untuk menghasilkan listrik harus ada turbin sebagai penggeraknya.Kincir angin adalah media yang digunakan jika angin sebagai sumber energi utamanya. Semakin kencang anginya, maka daya listrik yang dihasilkan akan semakin besar. Pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga angin ini sudah banyak diaplikasikan di berbagai Negara maju seperti di Eropa. MENU
  • 43. MENU