Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli.
2. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan sampel 40 siswa kelas eksperimen dan kontrol.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. 1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN TEKNIK THREE
STEP INTERVIEW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIGLI TAHUN AJARAN 2017/2018
Arif Muttaqin1
, Anwar Yoesoef2
, T. Abdullah 3
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Email: arifmuttaqinyusri@gmail.com
anwar@unsyiah.ac.id
t.abdullahsakti@gmail.com
ABSTRACT
Learning model hightly affects the learning outcomes that a teacher wants to achieve. To obtain
high student learning outcomes, one of the method is the application of collaborative learning
model with three step interview technique. This study entitled "The influence of collaborative
learning model with three step interview technique on the achievement of learning history subjects
of students of 11th grade SMA Negeri 1 Sigli 2017/2018". The purpose of this study is to determine
the effect of collaborative learning model with three step interview techniques on the achievement
of learning History of 11th graders in SMA Negeri 1 Sigli academic year 2017/2018. This
research uses quantitative approach and experiment method. The population in this study is all
students of class XI SMAN 1 Sigli and the sample consists of 40 students of experiment and control
class. Technique of collecting data in research done by giving test and documentation. Based on
the result of the research, it is known that (1) for experimental class normality test obtained X2
count = 23,6 and X2 table = 28,8 and test of control class normality resulted X2 count = 2,22 and
X2 table = 28,8, it is said that the experiment class data and control class are normally distributed,
(2) The homogeneity test of the two sampled classes is homogeneous because the results obtained
are Fcount = 1.44 and Ftable = 4, 41, so the data of both classes are homogeneous or derived
from the population and (3) hypothesis test result using calculated t-test resulted tcount = 2.37 and
ttable value at significant level α = 0,05 (one side test) with dk = 38 is 1.69 (Ha accepted if
tcount> ttable) , where tcount = 2.65 and ttable = 1.69 or 2.65> 1.69 then Ha accepted. Hence,
the research hypothesis that student learning outcomes that are taught by using collaborative
learning model with three step interview technique better than student learning outcomes are
1
Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah.
2
Dosen Pembimbing I.
3
Dosen Pembimbing II.
2. 2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
taught without using collaborative learning model with three step interview technique or
conventional method are accepted.
Keywords : collaborative learning, learning achievement, three step interview technique
ABSTRAK
Model pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar yang ingin dicapai oleh seorang guru.
Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang tinggi, salah satunya ialah penerapan model
pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview. Penelitian ini berjudul pengaruh
model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview terhadap prestasi belajar mata
pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli Tahun Ajaran 2017/2018. Tujuan penelitian
ini ialah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step
interview terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli tahun
ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Sigli dan sampelnya terdiri dari 40
siswa kelas eksperimen dan kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan
memberikan test dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) untuk uji
normalitas kelas eksperimen di peroleh X2
hitung = 23,6 dan X2
tabel = 28,8 dan uji normalitas kelas
kontrol diperoleh X2
hitung = 2,22 dan X2
tabel = 28,8, maka dapat dikatakan data kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdistribusi normal, (2) Uji homogenitas kedua kelas yang dijadikan sampel
bersifat homogeny dikarenakan hasil yang diperoleh ialah Fhitung = 1,44 dan Ftabel = 4, 41, jadi data
kedua kelas bersifat homogen atau berasal dari populasi yang sama, dan (3) hasil uji hipotesis
menggunakan uji-t hitung diperoleh thitung = 2,37 dan nilai ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 (uji
satu pihak) dengan dk = 38 adalah 1,69 terima Ha jika thitung > ttabel, dimana diperoleh thitung = 2,65
dan ttabel = 1,69 atau 2,65 > 1,69 maka Ha diterima. Hipotesis penelitian yang menyatakan hasil
belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik
three step interview lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa
menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview atau metode
konvensional.
Kata Kunci: prestasi belajar, pembelajaran kolaboratif ,teknik three step interview.
3. 3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah segala upaya
yang Pembelajaran kolaboratif merupakan
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
lebih menekankan pada tugas spesifik dan
berbagi tugas dalam kerja kelompok,
membandingkan kesimpulan dan prosedur
kerja kelompok, dan memberikan
keleluasaan yang lebih besar pada peserta
didik dalam kerja kelompok (Djoko Apriono,
2013:8).
Proses belajar mengajar mata
pelajaran Sejarah di kelas XI SMAN 1 Sigli
oleh gurunya selama ini sudah tergolong
baik yakni dengan menerapkan model-model
pembelajaran, namun terkadang guru sering
mengalami kendala-kendala seperti membuat
media dan lain sebagainya. Beragam model
dan teknik pembelajaran yang diterapkan di
SMA N 1 Sigli, belum pernah diterapkan
pembelajaran dengan teknik Three Step
Interview. Oleh karena itu penulis ingin
mencoba menerapkan pembelajaran
kolaboratif ini guna meningkatkatkan hasil
belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI
SMA N 1 Sigli.
Penerapan model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview ini bertujuan agar siswa SMA N 1
Sigli serta guru dapat menhindari kesulitan
bagi siswa untuk mengingat dan memahami
kembali apa yang telah disampaikan. Justru
karena itu penulis ini memberikan hal baru
dengan menciptakan sistem dan suasana
belajar yang lebih banyak melibatkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
dikarenakan upaya pembelajaran hendaknya
lebih mengarahkan para peserta didik agar
mereka memiliki keharmonisan hidup yakni
hidup bersama dengan sesama, saling
menghargai pendapat, menghormati orang
berbicara, tanggung jawab, rela berkorban,
akomodatif, dan berjiwa besar. Cara-cara
yang dirasa mampu menggerakkan proses
pembelajaran seperti ini, yakni melalui
belajar kerjasama secara kolaborasi. Salah
satu caranya dengan menggunakan model
pembelajaran kolaboratif dengan teknik
Three Step Interview. Teknik pembelajaran
Three-Step Interview adalah teknik
pembelajaran yang terdiri dari tiga tahapan
kegiatan yaitu wawancara-wawancara-
laporan. Tahapan pelaksanaan model
pembelajaran kolaboratif dengan teknik
Three Step Interview adalah pertama, siswa
4. 18
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
dibentuk berpasang-pasangan di dalam
kelompok yang berang-gotakan empat orang
sehingga terdapat dua pasang dalam satu
kelompok dan setiap pasang memba-ngun
wawancara satu arah. Kedua, siswa saling
bertukar peran, siswa yang sebelumnya
berperan menjadi pewawancara maka
selanjutnya menjadi terwawancara, dan
sebaliknya. Terakhir, masing-masing siswa
secara bergantian membagikan informasi
yang telah didapatkan dari wawancara
(Gesca Sonarita, 2014:3).
Bertolak dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa penciptaan berbagai
strategi pembelajaran oleh guru mata
pelajaran sejarah bisa menjadikan siswa
belajar lebih aktif, efektif dan efesien karena
para siswa dapat terlibat langsung dalam
proses belajar mengajar. Belajar dengan
melibatkan diri secara langsung ini dapat
meningkatkan semangat, minat dan motivasi
belajar yang nantinya akan berpengaruh
terhadap hasil yang diinginkan.
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kolaboratif dengan Teknik
Three Step Interview Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Sigli Tahun Ajaran
2017/2018”. Tujuan Penelitian untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview terhadap prestasi belajar mata
pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Sigli tahun ajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif.
Sugiyono (2012:14) bahwa penelitian secara
kuntitatif ialah “penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sample
tertentu, teknik pengambilan sample
biasanya dilakukan secara random,
pengumpulan data mengunakan intrumen
penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Penelitian ini bersifat eksperimen
semu. Menurut Sugiyono (2010:114)
penelitian eksperimen semu ialah “desain
penelitian yang memiliki kelompok kontrol
sehingga tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksa-naan eksperimen.
Desain penelitian ini dikembangkan untuk
mengatasi kesulitan dalam menentukan
kelompok kontrol dalam eksperimen”.
Penggunaan jenis penelitian eksperimen
5. 19
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
semu karena kedua kelas yang dijadikan
sampel penelitian memiliki karakterristik
yang hampir sama baik dari segi prestasi
belajar dan tingkat kemampuan dalam
memahami materi.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini ialah
seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Sigli tahun ajaran 2017-2018 yang berjumlah
80 siswa dan siswi yang terdiri dari 4 kelas.
Adapun yang menjadi sampel dalam
penelitian ini ialah siswa kelas XI IPS-3
yang terdiri dari 20 siswa sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas XI IPS-4 yang
terdiri dari 20 siswa sebagai kelas kontrol.
Pemilihan sampel dengan
menggunakan teknik random sampling yaitu
“teknik pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2012: 82).
Penggunaan teknik random sampling karena
sampel yang penulis ambil memiliki prestasi
belajar yang setara serta kemampuan belajar
yang tidak jauh berbeda karena bertolak dari
observasi awal yang penulis lakukan bahwa
pembagian kelas XI IPS-3 dan XI IPS-4
setara atau heterogen seperti jumlah siswa
laki-laki dan perempuan, tingkat kemampuan
siswanya dan lain-lain.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA
Negeri 1 Sigli. Adapun waktu penelitian
sudah dimulai pada pertengahan bulan April
2017 yaitu sejak penulis membuat proposal
penelitian skripsi ini, higga direncanakan
sampai dengan selesai bulan November
2017, atau tepatnya pada semester ganjil
tahun ajaran 2017-2018.
Teknik Pengumpulan Data
1) Tes
Adapun dalam penelitian ini
instrumen yang gunakan berupa soal bentuk
objektif tipe pilihan berganda (multiple
choice) yang terdiri 15 butir item soal yang
diberikan kepada 40 orang siswa kelas IPS-3
dan kelas IPS-4 sebagai kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Soal yang diberikan sama
antara ke dua kelas tersebuat sesuai dengan
materi yang dipelajari. Setelah proses
belajar-mengajar selesai, maka penulis
membagikan lembaran soal tersebut,
kemudian semua lembaran soal dan
lembaran jawaban dikumpulkan kembali
untuk diadakan pemeriksaan dan pemberian
skor nilainya.
6. 20
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
2) Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah suatu cara
pengumpulan data yang menghasil-kan
catatan-catatan penting yang berhubungan
dengan masalah yang teliti, sehingga akan
diproleh data yang lengkap, sah dan bukan
bedasarkan perkiraan (Basrowi, 2008:158).
Adapun dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data profil sekolah
SMA Negeri 1 Sigli, data jumlah guru dan
siswa serta apsen siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Teknik Analisa Data
Setelah semua hasil test dan data
terkumpul langkah selanjutnya ialah
pengolahan data, dengan cara
mendeskripsikan data penelitian dengan
perhitungan statistik, maka dilakukan
perhitungan dengan rumus korelasi product
moment, yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kolaboratif
dengan teknik Three Step Interview terhadap
pretasi belajar mata pelajaran siswa kelas
eksperimen denga siswa kelas kontrol.
Adapun analisis data dilakukan dengan
menguji beberapa aspek berikut:
b. Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah data dari sampel
tersebut berdristibusi normal atau tidak.
Untuk mendapat data berdistribusi
normal, maka diuji dengan rumus Chi
Kuadrat.
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
2
= ∑
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)2
𝐸𝑖
𝑘
𝑖=1
Keterangan:
X2
= chi kuadrat
FO = frekuensi hasil pengamatan
Fh = frekuensi harapan
c. Uji homogenitas varians berguna
untuk mengetahui apakah sampel dari
penelitian ini berasal dari populasi yang
sama atau bukan atau dengan kata lain
apakah sampel yang diperoleh homogen
atau tidak. Apabila kesimpulan
menunjukkan kelompok data homogen,
maka data layak untuk diuji parametrik.
Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Fisher.
F =
Varians terbesar
Varians terkecil
Hipotesis yang ingin di uji ialah:
H0 : data kelas eksperimen I dan
kelas eksperimen II memiliki
varians sama atau
homogen.
H1 : data kelas eksperimen I
dan kelas eksperimen II
memiliki varians
yang tidak sama atau tidak
homogen.
7. 21
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
d. Selanjutnya penulis menentukan nilai
t-hitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
thitung =
𝑋
̅1− 𝑋
̅2
𝑠 √(
1
𝑛1
+
1
𝑛2
)
keterangan:
𝑋 1 = Rerata kelas eksperimen
𝑋 2 = Rerata kelas kontrol
𝑛 1
= Jumlah sampel kelas eksperimen
𝑛 1 = Jumlah sampel kelas kontrol
S = Simpangan baku
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
maka dapat ditarik pembahasannya sebagai
berikut: Peneliti melakukan sekali pertemuan
untuk masing-masing kelas. Proses
pembelajaran di kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview, sedangkan di kelas kontrol
pembelajaran yang dilaksanakan tidak
menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview, pembelajaran berlangsung
masing-masing kelas 90 menit (2 jam
pelajaran). Setelah pembelajaran selesai,
peneliti memberikan test kepada masing-
masing siswa baik di kelas kontrol maupun
kelas eksperimen. Test diberikan untuk
mengetahui hasil belajar siswa baik yang
menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview maupun yang tidak mengunakan
model pembelajaran kolaboratif dengan
teknik Three Step Interview.
Hasil belajar siswa di kelas
eksperimen adalah Dari hasil penghitungan
jawaban 20 orang siswa sebagai sampel
penelitian di kelas eksperimen, diperoleh
hasil belajar yang skala teoritiknya 0 sampai
100, skor minimum 50 dan skor maksimum
92 dengan harga rata-rata sebesar 75,
sedangkan nilai KKM sebesar 70. Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 siswa
kelas eksperimen belum dapat menuntaskan
hasil belajarnya.
Berbeda dengan kelas eksperimen,
hasil belajar siswa di kelas kontrol dari hasil
perhitungan jawaban 20 orang siswa sebagai
sample penelitian, diperoleh hasil belajar
skala teoritiknya antara 0 sampai 100, skor
minimum 46 dan skor maksimum 87 dengan
harga rata-rata sebesar 72 sedangkan nilai
KKM sebesar 70. Maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat 9 siswa kelas kontrol belum
dapat menuntaskan hasil belajarnya. Bila
dibandingkan kedua kelas antara kelas
8. 22
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
eksperimen dan kelas kontrol dapat diketahui
bahwa terdapat perbedaan nilai yang
signifikan di antara nilai tertinggi dan nilai
terendah di kedua kelas tersebut.
Dilihat dari uji statistik normalitas
dan uji homogenitas di antara kedua kelas
tersebut, maka nilai test kelas ekperimen dan
kelas kontrol diperoleh perhitungan bahwa
data di kelas eksperimen berdasarkan taraf
signifikan diperoleh X2
hitung < X2
tabel yaitu
23,6 < 28,8 maka sebaran data nilai tes akhir
siswa pada kelas eksperimen berdistribusi
normal. Sedangkan perhitungan data di kelas
kontrol sesuai dengan taraf signifikan data
tes akhir diperoleh X2
hitung < X2
tabel yaitu 2,22
< 28,8. Maka sebaran data nilai tes akhir
siswa kelas kontrol berdistribusi normal.
Untuk uji homogenitas dengan uji dua kelas
tersebut, diperoleh perhitungan varians dari
masing-masing kelompok S1
2
= 10,1 dan S2
2
= 7. Setelah data diolah berdasarkan taraf
distribusi F, maka diperoleh Fhitung ≤ Ftabel =
1,44 ≤ 4,41. Maka dapat disimpulkan
varians data kelas ekperimen (X IPS-3) dan
kelas kontrol (X IPS-4) bersifat homogen.
Hasil uji-t dalam menganalisis
pengaruh hasil belajar dengan menggunakan
model pembelajaran kolaboratif dengan
teknik Three Step Interview diperoleh uji-t
yaitu thitung = 2,65 sedangkan > tabel = 1,69,
berarti bahwa thitung > tabel atau 2,65 > 1,69.
Dengan demikian sesuai dengan kriteria
pengujian, maka Ha diterima. Artinya
penggunaan model pembelajaran kolaboratif
dengan teknik Three Step Interview sebagai
teknik belajar lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar tanpa menggunakan
model pembelajaran kolaboratif dengan
teknik Three Step Interview. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kolaboratif dengan teknik
Three Step Interview dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran sejarah materi perlawanan
bangsa Indonesia terhadap Kolonial Belanda.
KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan dan tujuan
penelitian untuk mengetahui apakah hasil
belajar siswa yang ajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview lebih baik dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang diajarkann dengan
tanpa menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan Teknik Three Step
Interview pada mata pelajaran Sejarah siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Sigli, maka hasil
pengolahan data penelitian di peroleh nilai
9. 23
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.
pada taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan (dk = 20 + 20 – 2 = 38). Sesuai
kriteria pengujian yaitu jika pada taraf
signifikansi 5% dengan derajat kebabasan dk
= 3, maka hipotesis alternative diterima.
Artinya terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang di ajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran kolaboratif dengan
teknik Three Step Interview dengan hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan tanpa
menggunakan model pembelajaran
kolaboratif dengan teknik Three Step
Interview.
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko. 2013. Pembelajaran
Kolaboratif: Suatu Landasan Untuk
Membangun Kebersamaan Dan
Keterampilan Kerjasama. Jurnal
Pendidikan Ilmiah. Tuban:
Universitas PGRI. (diakses, Agustus
2017).
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Elizebert E. Barkly, dkk. 2012.
Collaborative Learning Techniques
(30 Metode Meraih Sukses Bersama
dalam Studi Secara Efektif dan
Menyenangkan). Bandung: Nusa
Media.
Sonarita, Gesca. 2014. Peningkatan
Kemampuan Komunikasi
Matematis Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Three-Step Interview. Jurnal
Ilmiah. Yogyakarta: UNY. (diakses,
Agustus 2017).
Sudjana. 2012. Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
10. 24
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah
Volume 3 , Nomor 2, April 2018, hal. 17 –23.