SlideShare a Scribd company logo
Komparasi Prestasi Belajar STAD dan CTL Menggunakan
Handout Kelas X Materi Hukum-hukum Dasar
Nama
: Adi Prihandono
Jurusan : Kimia, FMIPA UNNES. Gd D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati.
Telp.8508112 Semarang 50229.
Semarang, Jateng, Indonesia.
Email
: Adi_Prihandono@yahoo.com
No.Hp : 0823 2558 9356
A. ABSTRAK
Siswa masih kesulitan memahami materi mata pelajaran kimia sehingga tidak tuntas
belajar memenuhi KKM sebesar 70 pada materi hukum-hukum dasar kimia.Maka peneliti
melakukan penelitian “Komparasi Prestasi Belajar Pembelajaran STAD dan CTL
Menggunakan Handout kelas X Materi Hukum-hukum Dasar Kimia di SMA Negeri 3
Pati”.Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kimia
siswa yang menerima model STAD dan CTL.Metode penelitiannya yakni metode
pengumpulan data meliputi metode dokumentasi, metode tes. Teknik samplingnya adalah
cluster random sampling. Sampel penelitiannya yaitu kelas X-4 (eksperimen I) menerima
model STAD menggunakan handout dan kelas X-1 (eksperimen II) menerima model CTL
dengan handout. Hasil penelitiannya yakni uji perbedaan dua rata-rata akhirnya dihasilkan
thitung(6,91) > ttabel(1,67) yang berarti ada perbedaan signifikan, membuktikan penerapan
STAD relatif lebih baik daripada CTL. Peneliti menyarankan guru lebih bijaksana memilih
model yang tepat agar hasil belajar kimia meningkat.
Kata Kunci :CTL; Handout; Hukum-hukum Dasar Kimia; dan STAD.
B. PENDAHULUAN
Mata pelajaran Kimia yang dipelajari siswa memerlukan pemahaman dari pengajar
agar para siswa nantinya dapat mengerti dan memahami materi mata pelajaran kimia.
Berkaitan dengan hal ini, maka untuk menyelesaikan masalah sehingga siswa nanti dapat
lebih mengerti dan memahami materi pelajaran kimia maka penulis mencoba memberikan
penyelesaian. Berdasarkan hasil pengamatan nilai hasil ujian tes siswa didapatkan bahwa
siswa belum memahami materi mata pelajaran kimia dengan dibuktikan sebagian siswa
yang masih belum tuntas mencapai nilai KKM sebesar 70. Hal ini disebabkan karena siswa
memerlukan pemahaman materi kimia secara mandiri serta berdiskusi bersama untuk
memahami materi kimia. Karena materi kimia yang memerlukan pemahaman ini maka
diperlukan penerapan dalam kehidupan sehari-hari melalui pembelajaran CTL
1

serta
diperlukan penerapan diskusi bersama melalui pembelajaran STAD untuk membuat siswa
mendapatkan pemahaman dalam materi kimia. Dalam penelitian ini dipilih materi hukumhukum dasar kimia karena materi hukum-hukum dasar kimia merupakan materi dasar
sebagai pokok dalam perhitungan mata pelajaran kimia.
Contextual Teaching and Learning(CTL) merupakan proses pembelajaran yang
bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya
terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),
sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk
mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. (Ana Marwani, 2009)
Ada bermacam-macam model pembelajaran

kooperatif

yaitu: STAD,

TPS,

Jigsaw, NHT, dan GI. (Trianto, 2007).STAD adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4 sampai 5 orang),
diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif, sajian persentasi kelompok
sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap
peserta didik atau kelompok, diumumkan rekor tim dan individual dan berikan
reward. Untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif perlu menggunakan model
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi, kondisi peserta didik juga media yang
cocok.
Penelitian menggunakan model pembelajaran STAD dan CTL sangat penting
bagi siswa karena dapat membantu siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan
nyaman karena dapat menyelesaikan tugas secara mandiri maupun bekerjasama.
Kemampuan menyelesaikan tugas secara mandiri dapat dikembangkan melalui model
pembelajaran CTL. Sedangkan kemampuan menyelesaikan tugas secara bekerjasama
dapat dikembangkan melalui penerapan model pembelajaran STAD.
Berdasarkan pertimbangan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian
dengan

judul

“Komparasi

Hasil

Belajar

Antara Pembelajaran

STAD dan

Pembelajaran CTL Menggunakan Handout Pada Siswa Kelas X Materi HukumHukum Dasar Kimia di SMA Negeri 3 Pati”.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Adakah perbedaan hasil belajar antara
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran tipe Contextual Teaching And
Learning (CTL) menggunakan handout terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
kimia kelas X bab hukum-hukum dasar kimia di SMA.

2
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari diadakannya
penelitian ini adalah “ Mengetahui adanya perbedaan antara pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan pembelajaran tipe Contextual Teaching And Learning (CTL) menggunakan
handout pada hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia kelas X bab hukum-hukum
dasar kimia di SMA Negeri 3 Pati”.
C. METODE PENELITIAN
Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai tes mid semester kimia
semester 1 kelas X-1 sampai kelas X-5 di SMA Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2011/2012
sebagai landasan data yang diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster
random sampling dengan persyaratan data populasi harus homogen.Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari : Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jumlah jam
pelajaran, materi, buku refferensi yang dipakai, guru, ruang kelas, kurikulum.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran STAD dan pembelajaran
CTL. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pokok bahasan
Hukum-hukum dasar Kimia.
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa dan daftar
hasil nilai tes mid semester I mata pelajaran kimia kelas X. Data tersebut dipakai untuk uji
homogenitas serta uji normalitas data. Metode tes yang digunakan adalah tes objektif.
Macam tes objektif yang digunakan tes pilihan ganda (multiple choice test) dengan lima
pilihan jawaban.Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah: Rencana pelaksanaan
pembelajaran, soal pre test dan post test (ranah kognitif), lembar observasi praktikum (ranah
psikomotorik), lembar observasi keaktifan siswa dalam belajar mengajar (ranah afektif),
ringkasan materi pada media belajar handout
Analisis instrumen penelitian harus memenuhi syarat-syarat sebagai instrumen
yang baik, maka instrumen tersebut harus diujicobakan pada kelas di luar kelas
sampel penelitian, syarat-syarat instrument yang baik memenuhi aspek berikut:Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrument (Arikunto, 2002), dihitung menggunakan statistik korelasi point
biserial.Tingkat kesukaran adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkatan
kesukaran soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar, dihitung dengan rumus
tingkat kesukaran soal (Arikunto, 2002). Daya beda soal adalah kemampuan sesuatu
soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan

rendah, dihitung dengan rumus daya pembeda soal (Arikunto,

2002).Instrumen penelitian adalah yang reliabel, artinya instrumen tersebut cukup baik
3
sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Rumus yang digunakan
untuk mengetahui reliabilitas instrumen penelitian ini adalah rumus KR-21.
Data yang digunakan sebagai data awal adalah nilai tes mid semester kimia
semester 1.Uji normalitas data untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak
yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan statistik yang akan
digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah
statistik parametrik, yaitu uji t. Jika data tidak berdistribusi normal maka statistik
yang digunakan adalah statistik nonparametrik, yaitu uji wilcoxon.Uji homogenitas
untuk mengetahui populasi dalam keadaan homogen atau tidak. Uji yang digunakan
adalah uji Barlett.Uji kesamaan rata-rata untuk mengetahui kesetaraan populasi yang
ditinjau dari rata-ratanya dapat diuji dengan metode analisis varians satu arah.
Analisis tahap akhir adalah berikut : Uji perbedaan dua rata-rata akhir nilai posttest merupakan uji hipotesis untuk mengetahui benarkah kelompok eksperimen I yang
diberi model pembelajaran STAD lebih baik daripada kelompok eksperimen II yang
diberi model pembelajaran CTL. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t sebagai
berikut:

t=

Keterangan :
= nilai rata-rata ekspermen I
1
= nilai rata-rata eksperimen II
2
n1 = banyaknya data eksperimen I
n2 = banyaknya data eksperimen II
s
= simpangan baku
s12 = varians eksperimen I
s22 = varians eksperimen II
(Sudjana,
2005:239)

(Sudjana, 1996:239)

s=

Apabila thitung ≥ t(1-α)(n1 +n2 -2) maka rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen I lebih
baik daripada rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen II.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini telah berhasil karena hasil dalam penelitian ini telah sesuai dengan
hipotesisnya.Kesesuaian ini ditunjukkan dengan hasil analisis perhitungan uji perbedaan
dua rata-rata akhir melalui rumus uji t. Pada hasil perhitungan uji t, diperoleh harga thitung
=6,91 lebih besar dari harga ttabel =1,67. Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi belajar
kelompok ekperimen I lebih baik daripada prestasi belajar kelompok eksperimen
II.Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah berhasil.
Hasil penelitian ini telah cocok dengan teorinya karena penerapan model
STADterbukti lebih efektif meningkatkan pretasi belajar daripada model CTL. Hal ini

4
ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata post test eksperimen I (menerapkan STAD) sebesar
76,15 lebih besar dari nilai rata-rata post test eksperimen II(menerapkan CTL) sebesar
58,83. Sedangkan media handout terbukti mampu diterapkan dalam penerapan model STAD
serta CTL.Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini telah cocok dengan teorinya.
Penelitian ini telah cocok dengan penelitian orang lain. Kecocokan ini ditunjukkan
pada penelitian Siti Endah Purwani yang berjudul “Komparasi Hasil Belajar Kimia
Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw Pada Siswa SMA Negeri 1
Kutowinangun” yang sama-sama berupa penelitian komparasi yang membandingkan antar
model pembelajaran.Dalam hal ini peneliti tidak hanya membandingkan antar model
pembelajaran kooperatif saja seperti penelitian Siti Endah Purwani, akan tetapi lebih
dikembangkan

lagi,

yakni

dengan

membandingkan

model

pembelajaran

kooperatif(tipeSTAD) dengan model pembelajaranCTL,demi mendapatkan hasil yang lebih
baik yang bisa digunakan lagi untuk penelitian selanjutnya.
Penelitian yang sudah ada terdahulu yang digunakan dasar landasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Skripsi Siti Endah Purwani (2010) yang berjudul “Komparasi Hasil Belajar Kimia
Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw Pada Siswa SMA
Negeri 1 Kutowinangun”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa hasil belajar kimia
antara siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik daripada
tipe Jigsaw pada siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun, terbukti dari rata-rata hasil
belajar sebesar 79,73 pada kelas eksperimen 1 dan 74,53 pada eksperimen 2.
Persamaan : Sama-sama berupa penelitian komparasi yang membandingkan antar
model pembelajaran.
Perbedaan : Komparasinya antara model pembelajaran TSTS dan Jigsaw, sedang
peneliti komparasinya antara model pembelajaran STAD dan CTL.
2. Skripsi Agnes Ariningtyas (2010) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif STAD dengan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Redoks Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Ungaran”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan peta konsep
memiliki pengaruh pada hasil belajar kimia redoks siswa yang ditunjukkan dengan
harga koefisien korelasi (rb) sebesar 0,517 dengan pengaruh 26,78%.
Persamaan : Sama-sama membahas tentang model pembelajaran STAD.

5
Perbedaan : Berupa penelitian korelasi, sedang oleh peneliti berupa penelitian
komparasi. Penelitiannya memanfaatkan peta konsep pada model STAD, sedang oleh
peneliti memanfaatkan handout pada model STAD.
3. Skripsi Ana Marwani (2009) yang berjudul “Penggunaan Handout Interaktif Berbasis
Contextual Teaching Learning (CTL) Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI IPA 2 MA Al Asror Semarang”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa
penggunaan handout interaktif berbasis

Contextual Teaching Learning (CTL) pada

pembelajaran kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dengan ketuntasan
klasikal hasil belajar kognitif siklus I 63,89%, siklus II 83,33%, dan siklus III 86,11%,
psikomotorik siklus I 55,56% dan siklus II 86,11%, afektif siklus I 72,22% dan siklus II
94,44%.
Persamaan : Sama-sama memanfaatkan handout pada model CTLnya
Perbedaan : Berupa penelitian korelasi, sedang oleh peneliti berupa penelitian
komparasi.
4. Skripsi Eko haryono (2010) yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kimia Melalui
Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dengan Peta Konsep Terhadap Hasil
Belajar Kimia Kelas XI Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di SMAN 2
Kudus”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pembelajaran kimia melalui
pendekatan CTL dengan peta konsep berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, terbukti dengan besarnya kontribusi (rb2) 31%.
Persamaan : Sama-sama menerapkan model pembelajaran CTL.
Perbedaan : Penelitiannya memanfaatkan peta konsep pada model CTLnya, sedang
oleh peneliti memanfaatkan handout pada model CTLnya. Berupa penelitian korelasi,
sedang oleh peneliti berupa penelitian komparasi.
Hasil Penelitian dari penelitian ini meliputi hasil uji pengaruh pemanfaatan model
pembelajaran STAD dan CTL dengan uji korelasi biserial, serta hasil uji hipotesis dengan
uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar dengan uji t.
Uji pengaruh pemanfaatan model pembelajaran STAD dan CTL dengan uji korelasi
biserial ini

digunakan

untuk

mengetahui

adanya

pengaruh

pemanfaatan

model

pembelajaran STAD dan model pembelajaran CTL yang diberi perlakuan sama, yakni
dengan

menggunakan

ringkasan

materi

pada

handout

memanfaatkan

program

powerpoint pada komputer. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
harga korelasi biserial (rb) sebesar 0,998 lebih besar daripada harga Srb x 1,96 yakni 0,278.
Hal tersebut menunjukkan bahwa rb signifikan. Berdasarkan harga rb yang signifikan,
6
diperoleh harga rb2 sebesar 99,60%, yang menunjukkan hubungan antara model
pembelajaran dengan model pembelajaran STAD dan CTL masuk dalam kategori tinggi.
Hasil analisis uji pengaruh pemanfaatan STAD dan CTL dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Pengaruh Pemanfaatan STAD dan CTL
Data
Post test

rb
0,998

rb2
99,60%

Kriteria
Penggunaan STAD dan CTL memberi
pengaruh pada prestasi belajar siswa

Uji perbedaan dua rata-rata akhir merupakan uji hipotesis untuk
benarkah kelompok I yang diberi model

pembelajaran

STAD

mengetahui

lebih baik daripada

kelompok II yang diberi model pembelajaran CTL. Hasil analisis data uji kesamaan dua
rata-rata dapat dilihat pada table 2.
Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Akhir
Data

thitung

ttabel

Kriteria

Kelompok eksperimen I lebih
baik daripada eksperimen II
Berdasarkan hasil analisis angket afektif diketahui bahwa respon pada kelas
Post test

6,91

eksperimen I sebesar 81,16%

1,67

dengan kategori sangat baik serta kelas eksperimen II

menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,125% dengan kategori baik. Data hasil
angket afektif siswa dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Analisis Angket Afektif
Data

Eksperimen 1

Kriteria
Kelompok eksperimen I lebih
Post test
81,16%
80,13%
baik daripada eksperimen II
Berdasarkan hasil analisis angket psikomotorik diketahui bahwa respon pada kelas

eksperimen I sebesar 80,44%

Eksperimen 2

dengan kategori sangat baik serta kelas eksperimen II

menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,10% dengan kategori baik. Data hasil
angket psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Analisis Angket Psikomotorik
Data

Eksperimen 1

Eksperimen 2

Kriteria
Kelompok eksperimen I lebih
Post test
80,44%
80,10%
baik daripada eksperimen II
Siswa dalam penelitian ini sebagai populasi adalah kelas X SMA Negeri 3
Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 197 siswa yang terdiri atas 5 kelas. Uji
normalitas dan homogenitas yang dikenakan dalam populasi ini menggunakan dasar nilai
hasil ujian tengah semester pada semester gasal kelas X tahun ajaran 2011/2012. Dari hasil
7
perhitungan diketahui bahwa populasi mempunyai homogenitas yang sama(homogen). Hal
ini dibuktikan dengan harga χ²hitung sebesar 0,115 lebih kecil daripada harga χ²tabel sebesar
9,49, sehingga harga χ²hitung termasuk dalam daerah penerimaan. Karena populasi homogen
maka digunakanlah metode cluster random sampling untuk menentukan kelas sampel
penelitian. Selain itu dari perhitungan juga didapatkan bahwa semua kelas dalam populasi
berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan pada hasil perhitungan distribusi normalitas, untuk
kelas X-1 harga χ²hitung = 4,49< χ²tabel = 5,99; kelas X-2 harga χ²hitung = 1,606< χ²tabel = 5,99;
kelas X-3 harga χ²hitung = 2,47< χ²tabel = 5,99; kelas X-4 harga χ²hitung = 5,615< χ²tabel = 5,99;
kelas X-5 harga χ²hitung = 4,01< χ²tabel = 5,99; sehingga harga χ²hitung untuk kelas populasi
termasuk dalam daerah penerimaan. Karena populasi berdistribusi normal maka
digunakanlah metode cluster random sampling, diperoleh kelas X-4 dengan harga varians
(s2) sebesar 93,36 serta harga standar deviasi (s) sebesar 9,66

sebagai kelompok

eksperimen I yang kemudian diberi pembelajaran dengan model pembelajaran STAD
menggunakan ringkasan materi pada handout dan kelas X-1 dengan harga varians (s2)
sebesar 92,46 serta harga standar deviasi (s) sebesar 9,62 sebagai kelompok eksperimen II
yang kemudian diberi pembelajaran dengan model CTL menggunakan ringkasan materi
pada handout materi pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia. Peneliti memilih pokok
bahasan hukum-hukum dasar kimia karena dalam pokok bahasan ini terdapat konsepkonsep yang memerlukan permodelan pada penerapan diskusi pembahasan materi melalui
model pembelajaran STAD dan juga dapat diterapkan permodelan pada kehidupan seharihari melalui model pembelajaran CTL terhadap pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia.
Pembahasan dalam penelitian ini yakni pembahasan analisis nilai pre test, serta
pembahasan analisis nilai post test.
Analisis nilai pre test dari kelas eksperimen I dan eksperimen II melalui uji
kesamaan dua varians dan uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar. Sedangkan untuk uji
normalitas digunakanlah hasil uji normalitas sampel, yakni untuk eksperimen I dengan
harga χ²hitung=5,615 < χ²tabel=5,99, sehingga data telah berdistribusi normal; serta untuk
eksperimen II dengan harga χ²hitung=4,49 < χ²tabel=5,99, sehingga data telah berdistribusi
normal. Berdasarkan hasil uji normaltas didapatkan bahwa sampel berdistribusi normal
sehingga analisis data selanjutnya dapat

dilakukan dengan menggunakan statistik

parametrik. Dalam uji kesamaan dua varians, sampel mempunyai variansi yang sama yakni
harga Fhitung=2,994 < Ftabel=4,17; serta dalam uji kesamaan dua rata-rata awal hasil belajar
kedua sampel tidak mempunyai perbedaan rata-rata yang cukup signifikan yakni dibuktikan
dengan harga ttabel= -2,01 < thitung=0,417 < ttabel=2,01; sehingga dapat disimpulkan bahwa
8
terbukti kedua sampel berangkat dari titik awal yang sama. Dengan demikian maka hasil
penelitian dapat disimpulkan dengan melihat perbedaan rata-rata hasil nilai post test.
Pembahasan selanjutnya adalah analisis nilai post test. Pengujian ini adalah
menjawab hipotesis dengan uji korelasi serta uji perbedaan dua rata-rata data akhir
berdasarkan data nilai post test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa harga rb sebesar
0,998. Karena harga rb positif maka dapat diartikan bahwa ada korelasi positif penggunaan
model pembelajaran STAD dan CTL terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan uji koefisien
determinasi didapatkan harga koefisien determinasi (rb²) sebesar 99,60%. Hal ini berarti
bahwa penggunaan model pembelajaran STAD dan CTL mampu memberi pengaruh
terhadap hasil belajar siswa sebesar 99,60%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model
pembelajaran STAD dan CTL berpengaruh sangat penting bagi hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata akhir antara kelas
eksperimen I dengan kelas eksperimen II didapatkan bahwa harga thitung=6,91≥ ttabel=1,67.
Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar kelas eksperimen I lebih baik daripada kelas
eksperimen II. Hal ini disebabkan dalam eksperimen I yang menerapkan model
pembelajaran STAD bahwa siswa bisa mendiskusikan serta mencoba latihan kembali materi
yang sudah dijelaskan peneliti di dalam tim, sehingga siswa bisa lebih paham setelah
mendiskusikan serta mencoba latihan materi dalam timnya. Materi hukum-hukum dasar
kimia yang memerlukan pemahaman dapat diselesaikan dengan mendiskusikan serta
mencoba latihan dalam tim sesuai penerapan model pembelajaran STAD ini sehingga siswa
dapat lebih paham dan senang untuk mempelajari materi tersebut.Sehingga dapat dikatakan
penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih baik daripada model pembelajaran CTL.
Berikut ini hasil nilai kognitif kelompok eksperimen I dan eksperimen II sebagai berikut.

Nilai Kognitif

100
80

Grafik Hasil Nilai Kognitif
76,15
58,83

60
40

Hasil Nilai

20
0
Kognitif Eksperimen 1

Kognitif Eksperimen 2

Aspek Kognitif
Gambar 1: grafik hasil nilai kognitif
9
Berdasarkan hasil analisis angket afektif diketahui bahwa respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada kelas eksperimen I sebesar
81,16%

dengan kategori respon Sangat Baik. Sedang untuk kelas eksperimen II

menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,125% dengan kategori respon
Baik.Berdasarkan persentase hasil angket afektif ini dapat dikatakan bahwa hasil analisis
afektif untuk penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih baik daripada model
pembelajaran CTL.Berikut ini hasil persentase nilai afektif kelompok eksperimen I dan
eksperimen II sebagai berikut.

Grafik Persentase Nilai Afektif
Nilai Persentase Afektif

100,00%
81,16%

80,13%

80,00%
60,00%
40,00%

PERSENTASE

20,00%
0,00%
AFEKTIF EKSPERIMEN 1 AFEKTIF EKSPERIMEN 2

Aspek Afektif
Gambar 2: grafik persentase nilai afektif
Berdasarkan hasil analisis angket psikomotorik didapatkan bahwa respon siswa
terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada kelompok
eksperimen I sebesar 80,44% dengan kategori respon Baik. Sedang hasil analisis angket
psikomotorik untuk kelas eksperimen II menerapkan model pembelajaran CTL sebesar
80,1% dengan kategori respon Baik. Berdasarkan persentase hasil angket psikomotorik ini
dapat dikatakan bahwa hasil analisis psikomotorik untuk penerapan model pembelajaran
STAD relatif lebih baik daripada CTL.Berikut ini hasil persentase nilai psikomotorik
kelompok eksperimen I dan eksperimen II sebagai berikut.

10
Nilai Persentase Psikomotorik

100,00%

Grafik Persentase Nilai Psikomotorik
80,44%

80,10%

80,00%
60,00%
40,00%
20,00%

PERSENTASE

0,00%
PSIKOMOTORIK
EKSPERIMEN 1

PSIKOMOTORIK
EKSPERIMEN 2

Aspek Psikomotorik
Gambar 3: grafik persentase nilai psikomotorik
Berdasarkan hasil perhitungan harga rb, koefisien determinasi, uji perbedaan dua
rata-rata akhir, hasil analisis angket afektif, hasil analisis angket psikomotorik di dalam
penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih
baik daripada penerapan model pembelajaran CTL.
E.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:1) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok eksperimen I
dengan kelompok eksperimen II. Dimana prestasi belajar kelompok eksperimen I relatif
lebih baik dibanding kelompok eksperimen II. Hal tersebut dibuktikan dengan harga
perhitungan perbedaan dua rata-rata akhir antara kelompok eksperimen I yang
menerapkan STAD dengan kelompok eksperimen II yang menerapkan CTL.
F. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1) Rektor Universitas Negeri
Semarang sebagai pemimpin tertinggi di sivitas akademika universitas, 2)Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam, Universitas Negeri

Semarang, 3)Ketua

Jurusan Kimia yang telah membantu kelancaran ujian skripsi penulis, 4)Bapak Dr. A.
T Widodo dan Ibu Dra. Sri Nurhayati M.Pd selaku Pembimbing I dan Pembimbing
II yang telah tulus dan sabar membimbing dan mengarahkan penulis, 5)Segenap
pihak yang telah membantu dalam penelitian.
G. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.
Jakarta: Rineka Cipta.

11
Ariningtyas, Agnes. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta
Konsep Pada Pokok Bahasan Redoks Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN
1 Ungaran.Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Azwar, Saifuddin. 2010. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Drastisianti, Apriliana. 2007. Komparasi Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Larutan
Siswa Kelas XI Semester II Melalui Pembelajaran Berbasis Penilaian Performans
Dengan Penilaian Produk. Skripsi. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Haryono, Eko. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan Contextual
Teaching Learning (CTL) dengan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Kelas XI Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di SMA 2
Kudus.Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Juliartawan, I Wayan. 2010. Buku Kimia Latihan Soal. Jakarta: Andi press.
Marwani, Ana. 2009. Penggunaan Handout Interaktif Berbasis Contextual Teaching and
Learning (CTL) Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI
IPA 2 MA Al Asror Semarang. Skripsi.Semarang: Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES.
Purnomo, Catur Hadi. 2007. Panduan Belajar Otodidak Microsoft PowerPoint 2007
Mudah, Praktis, Lengkap. Jakarta:Madiakita.
Purwani, Siti Endah. 2010. Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model
Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw Pada Siswa SMA Negeri 1
Kutowinangun.Skripsi.Semarang : Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Purwanto.2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riftiani, Alvia. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Berbasis Group Investigation
Aser Terhadap Hasil Belajar Materi Redoks Siswa Kelas X SMA Negeri 4
Semarang. Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen.
Yogyakarta: Kaukaba Bentang Aksara Galang Wacana.
Saptorini. 2007. Diktat Strategi Belajar Mengajar. Semarang:Jurusan Kimia FMIPA
UNNES.
Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Soedjono. 2008. Kimia untuk SMA/MA kelas X Seri Buku Soal. Jakarta:Erlangga.
Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang:UPT UNNES PRESS.
Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:CV.ALFABETA.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta.

12
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel

dengan

judul

“KOMPARASI

PRESTASI

BELAJAR

PEMBELAJARAN STAD DAN CTL MENGGUNAKAN HANDOUT KELAS X
MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI SMA NEGERI 3 PATI”
disetujui oleh pembimbing.
Hari

= Jum’at

Tanggal = 31 Agustus 2012

Semarang, 31 Agustus 2012
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. A. T Widodo

Dra. Sri Nurhayati M.Pd

NIP. 1952 0520 1976 6 03 1 004

NIP. 1966 0106 1990 0320 02

13

telah

More Related Content

What's hot

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
Raden Fikri
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
safran hasibuan
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
Fitri Yusmaniah
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasikAgus Suratno
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
safran hasibuan
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
safran hasibuan
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitiansafran hasibuan
 
15924 43587-2-pb
15924 43587-2-pb15924 43587-2-pb
15924 43587-2-pb
MarjuniNgabar
 
Template artikel update 2016, 20 januari
Template artikel   update 2016, 20 januariTemplate artikel   update 2016, 20 januari
Template artikel update 2016, 20 januari
Muhammad Zahid
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Martunis Hasan
 
Bab iii part 1
Bab iii part 1Bab iii part 1
Bab iii part 1
Ria Yoonaddict
 
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
regiandira739
 

What's hot (17)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
15924 43587-2-pb
15924 43587-2-pb15924 43587-2-pb
15924 43587-2-pb
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Template artikel update 2016, 20 januari
Template artikel   update 2016, 20 januariTemplate artikel   update 2016, 20 januari
Template artikel update 2016, 20 januari
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Bab iii part 1
Bab iii part 1Bab iii part 1
Bab iii part 1
 
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 

Similar to Artikel jadi

Presentasi hasil STM
Presentasi hasil STMPresentasi hasil STM
Presentasi hasil STMmeghawhati
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7gusty_21
 
Power point spm
Power point spmPower point spm
Power point spm
zufrizal se
 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
Renaldi219
 
7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf
ramlanmala
 
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Sugama Maskar
 
model pembelajaran
model pembelajaranmodel pembelajaran
model pembelajaran
As'ad Al-Fata
 
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
Linda Rosita
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
RohmatulFikri
 
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranJ1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
Roy Hamsan
 
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranJ1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
Roy Hamsan
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01fathinirin
 
Tgs 2. oral
Tgs 2. oralTgs 2. oral
Tgs 2. oralirhamuna
 
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
HerawatiHerawati23
 

Similar to Artikel jadi (20)

Presentasi hasil STM
Presentasi hasil STMPresentasi hasil STM
Presentasi hasil STM
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Power oral emmi
Power oral emmiPower oral emmi
Power oral emmi
 
Tesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisiTesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisi
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
 
Power point spm
Power point spmPower point spm
Power point spm
 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
 
7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf
 
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
 
model pembelajaran
model pembelajaranmodel pembelajaran
model pembelajaran
 
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
 
Bab iii revisi
Bab iii revisiBab iii revisi
Bab iii revisi
 
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranJ1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
 
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranJ1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01
 
Tgs 2. oral
Tgs 2. oralTgs 2. oral
Tgs 2. oral
 
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
 

More from Adi Prihandono

Promes kl xi smt genap 15 16
Promes kl xi smt genap 15 16Promes kl xi smt genap 15 16
Promes kl xi smt genap 15 16
Adi Prihandono
 
Prota xi kimia 15 16
Prota   xi  kimia 15 16Prota   xi  kimia 15 16
Prota xi kimia 15 16
Adi Prihandono
 
Rpp kl xi smk smt genap
Rpp kl xi smk smt genapRpp kl xi smk smt genap
Rpp kl xi smk smt genap
Adi Prihandono
 
Silabus xi
Silabus xiSilabus xi
Silabus xi
Adi Prihandono
 
Soal uts ipa kelas vii
Soal uts ipa kelas viiSoal uts ipa kelas vii
Soal uts ipa kelas vii
Adi Prihandono
 
Kunci jawaban uts kelas vii
Kunci jawaban uts kelas viiKunci jawaban uts kelas vii
Kunci jawaban uts kelas vii
Adi Prihandono
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
Adi Prihandono
 
Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015
Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015
Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015
Adi Prihandono
 
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Adi Prihandono
 
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Adi Prihandono
 
Pemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2 jadi
Pemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2  jadiPemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2  jadi
Pemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2 jadiAdi Prihandono
 
Kkm kimia klas x smester 2 jadi
Kkm kimia klas x smester 2 jadiKkm kimia klas x smester 2 jadi
Kkm kimia klas x smester 2 jadi
Adi Prihandono
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Adi Prihandono
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Adi Prihandono
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimiaAdi Prihandono
 

More from Adi Prihandono (15)

Promes kl xi smt genap 15 16
Promes kl xi smt genap 15 16Promes kl xi smt genap 15 16
Promes kl xi smt genap 15 16
 
Prota xi kimia 15 16
Prota   xi  kimia 15 16Prota   xi  kimia 15 16
Prota xi kimia 15 16
 
Rpp kl xi smk smt genap
Rpp kl xi smk smt genapRpp kl xi smk smt genap
Rpp kl xi smk smt genap
 
Silabus xi
Silabus xiSilabus xi
Silabus xi
 
Soal uts ipa kelas vii
Soal uts ipa kelas viiSoal uts ipa kelas vii
Soal uts ipa kelas vii
 
Kunci jawaban uts kelas vii
Kunci jawaban uts kelas viiKunci jawaban uts kelas vii
Kunci jawaban uts kelas vii
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015
Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015
Perangkat kimia xi smt 2 smk 2015
 
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
 
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat kimia x smt 2 sma & ma 2015
 
Pemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2 jadi
Pemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2  jadiPemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2  jadi
Pemetaan standar kompetensi kimia kelas x smester 2 jadi
 
Kkm kimia klas x smester 2 jadi
Kkm kimia klas x smester 2 jadiKkm kimia klas x smester 2 jadi
Kkm kimia klas x smester 2 jadi
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
 

Artikel jadi

  • 1. Komparasi Prestasi Belajar STAD dan CTL Menggunakan Handout Kelas X Materi Hukum-hukum Dasar Nama : Adi Prihandono Jurusan : Kimia, FMIPA UNNES. Gd D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati. Telp.8508112 Semarang 50229. Semarang, Jateng, Indonesia. Email : Adi_Prihandono@yahoo.com No.Hp : 0823 2558 9356 A. ABSTRAK Siswa masih kesulitan memahami materi mata pelajaran kimia sehingga tidak tuntas belajar memenuhi KKM sebesar 70 pada materi hukum-hukum dasar kimia.Maka peneliti melakukan penelitian “Komparasi Prestasi Belajar Pembelajaran STAD dan CTL Menggunakan Handout kelas X Materi Hukum-hukum Dasar Kimia di SMA Negeri 3 Pati”.Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menerima model STAD dan CTL.Metode penelitiannya yakni metode pengumpulan data meliputi metode dokumentasi, metode tes. Teknik samplingnya adalah cluster random sampling. Sampel penelitiannya yaitu kelas X-4 (eksperimen I) menerima model STAD menggunakan handout dan kelas X-1 (eksperimen II) menerima model CTL dengan handout. Hasil penelitiannya yakni uji perbedaan dua rata-rata akhirnya dihasilkan thitung(6,91) > ttabel(1,67) yang berarti ada perbedaan signifikan, membuktikan penerapan STAD relatif lebih baik daripada CTL. Peneliti menyarankan guru lebih bijaksana memilih model yang tepat agar hasil belajar kimia meningkat. Kata Kunci :CTL; Handout; Hukum-hukum Dasar Kimia; dan STAD. B. PENDAHULUAN Mata pelajaran Kimia yang dipelajari siswa memerlukan pemahaman dari pengajar agar para siswa nantinya dapat mengerti dan memahami materi mata pelajaran kimia. Berkaitan dengan hal ini, maka untuk menyelesaikan masalah sehingga siswa nanti dapat lebih mengerti dan memahami materi pelajaran kimia maka penulis mencoba memberikan penyelesaian. Berdasarkan hasil pengamatan nilai hasil ujian tes siswa didapatkan bahwa siswa belum memahami materi mata pelajaran kimia dengan dibuktikan sebagian siswa yang masih belum tuntas mencapai nilai KKM sebesar 70. Hal ini disebabkan karena siswa memerlukan pemahaman materi kimia secara mandiri serta berdiskusi bersama untuk memahami materi kimia. Karena materi kimia yang memerlukan pemahaman ini maka diperlukan penerapan dalam kehidupan sehari-hari melalui pembelajaran CTL 1 serta
  • 2. diperlukan penerapan diskusi bersama melalui pembelajaran STAD untuk membuat siswa mendapatkan pemahaman dalam materi kimia. Dalam penelitian ini dipilih materi hukumhukum dasar kimia karena materi hukum-hukum dasar kimia merupakan materi dasar sebagai pokok dalam perhitungan mata pelajaran kimia. Contextual Teaching and Learning(CTL) merupakan proses pembelajaran yang bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. (Ana Marwani, 2009) Ada bermacam-macam model pembelajaran kooperatif yaitu: STAD, TPS, Jigsaw, NHT, dan GI. (Trianto, 2007).STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4 sampai 5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif, sajian persentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap peserta didik atau kelompok, diumumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. Untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif perlu menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi, kondisi peserta didik juga media yang cocok. Penelitian menggunakan model pembelajaran STAD dan CTL sangat penting bagi siswa karena dapat membantu siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman karena dapat menyelesaikan tugas secara mandiri maupun bekerjasama. Kemampuan menyelesaikan tugas secara mandiri dapat dikembangkan melalui model pembelajaran CTL. Sedangkan kemampuan menyelesaikan tugas secara bekerjasama dapat dikembangkan melalui penerapan model pembelajaran STAD. Berdasarkan pertimbangan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Komparasi Hasil Belajar Antara Pembelajaran STAD dan Pembelajaran CTL Menggunakan Handout Pada Siswa Kelas X Materi HukumHukum Dasar Kimia di SMA Negeri 3 Pati”. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Adakah perbedaan hasil belajar antara pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran tipe Contextual Teaching And Learning (CTL) menggunakan handout terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas X bab hukum-hukum dasar kimia di SMA. 2
  • 3. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah “ Mengetahui adanya perbedaan antara pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran tipe Contextual Teaching And Learning (CTL) menggunakan handout pada hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia kelas X bab hukum-hukum dasar kimia di SMA Negeri 3 Pati”. C. METODE PENELITIAN Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai tes mid semester kimia semester 1 kelas X-1 sampai kelas X-5 di SMA Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2011/2012 sebagai landasan data yang diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan persyaratan data populasi harus homogen.Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jumlah jam pelajaran, materi, buku refferensi yang dipakai, guru, ruang kelas, kurikulum. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran STAD dan pembelajaran CTL. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pokok bahasan Hukum-hukum dasar Kimia. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa dan daftar hasil nilai tes mid semester I mata pelajaran kimia kelas X. Data tersebut dipakai untuk uji homogenitas serta uji normalitas data. Metode tes yang digunakan adalah tes objektif. Macam tes objektif yang digunakan tes pilihan ganda (multiple choice test) dengan lima pilihan jawaban.Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah: Rencana pelaksanaan pembelajaran, soal pre test dan post test (ranah kognitif), lembar observasi praktikum (ranah psikomotorik), lembar observasi keaktifan siswa dalam belajar mengajar (ranah afektif), ringkasan materi pada media belajar handout Analisis instrumen penelitian harus memenuhi syarat-syarat sebagai instrumen yang baik, maka instrumen tersebut harus diujicobakan pada kelas di luar kelas sampel penelitian, syarat-syarat instrument yang baik memenuhi aspek berikut:Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2002), dihitung menggunakan statistik korelasi point biserial.Tingkat kesukaran adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkatan kesukaran soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar, dihitung dengan rumus tingkat kesukaran soal (Arikunto, 2002). Daya beda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah, dihitung dengan rumus daya pembeda soal (Arikunto, 2002).Instrumen penelitian adalah yang reliabel, artinya instrumen tersebut cukup baik 3
  • 4. sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen penelitian ini adalah rumus KR-21. Data yang digunakan sebagai data awal adalah nilai tes mid semester kimia semester 1.Uji normalitas data untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan statistik yang akan digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, yaitu uji t. Jika data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik, yaitu uji wilcoxon.Uji homogenitas untuk mengetahui populasi dalam keadaan homogen atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Barlett.Uji kesamaan rata-rata untuk mengetahui kesetaraan populasi yang ditinjau dari rata-ratanya dapat diuji dengan metode analisis varians satu arah. Analisis tahap akhir adalah berikut : Uji perbedaan dua rata-rata akhir nilai posttest merupakan uji hipotesis untuk mengetahui benarkah kelompok eksperimen I yang diberi model pembelajaran STAD lebih baik daripada kelompok eksperimen II yang diberi model pembelajaran CTL. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t sebagai berikut: t= Keterangan : = nilai rata-rata ekspermen I 1 = nilai rata-rata eksperimen II 2 n1 = banyaknya data eksperimen I n2 = banyaknya data eksperimen II s = simpangan baku s12 = varians eksperimen I s22 = varians eksperimen II (Sudjana, 2005:239) (Sudjana, 1996:239) s= Apabila thitung ≥ t(1-α)(n1 +n2 -2) maka rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen I lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen II. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah berhasil karena hasil dalam penelitian ini telah sesuai dengan hipotesisnya.Kesesuaian ini ditunjukkan dengan hasil analisis perhitungan uji perbedaan dua rata-rata akhir melalui rumus uji t. Pada hasil perhitungan uji t, diperoleh harga thitung =6,91 lebih besar dari harga ttabel =1,67. Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi belajar kelompok ekperimen I lebih baik daripada prestasi belajar kelompok eksperimen II.Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah berhasil. Hasil penelitian ini telah cocok dengan teorinya karena penerapan model STADterbukti lebih efektif meningkatkan pretasi belajar daripada model CTL. Hal ini 4
  • 5. ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata post test eksperimen I (menerapkan STAD) sebesar 76,15 lebih besar dari nilai rata-rata post test eksperimen II(menerapkan CTL) sebesar 58,83. Sedangkan media handout terbukti mampu diterapkan dalam penerapan model STAD serta CTL.Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini telah cocok dengan teorinya. Penelitian ini telah cocok dengan penelitian orang lain. Kecocokan ini ditunjukkan pada penelitian Siti Endah Purwani yang berjudul “Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw Pada Siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun” yang sama-sama berupa penelitian komparasi yang membandingkan antar model pembelajaran.Dalam hal ini peneliti tidak hanya membandingkan antar model pembelajaran kooperatif saja seperti penelitian Siti Endah Purwani, akan tetapi lebih dikembangkan lagi, yakni dengan membandingkan model pembelajaran kooperatif(tipeSTAD) dengan model pembelajaranCTL,demi mendapatkan hasil yang lebih baik yang bisa digunakan lagi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian yang sudah ada terdahulu yang digunakan dasar landasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Skripsi Siti Endah Purwani (2010) yang berjudul “Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw Pada Siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa hasil belajar kimia antara siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik daripada tipe Jigsaw pada siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun, terbukti dari rata-rata hasil belajar sebesar 79,73 pada kelas eksperimen 1 dan 74,53 pada eksperimen 2. Persamaan : Sama-sama berupa penelitian komparasi yang membandingkan antar model pembelajaran. Perbedaan : Komparasinya antara model pembelajaran TSTS dan Jigsaw, sedang peneliti komparasinya antara model pembelajaran STAD dan CTL. 2. Skripsi Agnes Ariningtyas (2010) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Redoks Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Ungaran”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan peta konsep memiliki pengaruh pada hasil belajar kimia redoks siswa yang ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi (rb) sebesar 0,517 dengan pengaruh 26,78%. Persamaan : Sama-sama membahas tentang model pembelajaran STAD. 5
  • 6. Perbedaan : Berupa penelitian korelasi, sedang oleh peneliti berupa penelitian komparasi. Penelitiannya memanfaatkan peta konsep pada model STAD, sedang oleh peneliti memanfaatkan handout pada model STAD. 3. Skripsi Ana Marwani (2009) yang berjudul “Penggunaan Handout Interaktif Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 MA Al Asror Semarang”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa penggunaan handout interaktif berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) pada pembelajaran kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dengan ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif siklus I 63,89%, siklus II 83,33%, dan siklus III 86,11%, psikomotorik siklus I 55,56% dan siklus II 86,11%, afektif siklus I 72,22% dan siklus II 94,44%. Persamaan : Sama-sama memanfaatkan handout pada model CTLnya Perbedaan : Berupa penelitian korelasi, sedang oleh peneliti berupa penelitian komparasi. 4. Skripsi Eko haryono (2010) yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dengan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di SMAN 2 Kudus”. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pembelajaran kimia melalui pendekatan CTL dengan peta konsep berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, terbukti dengan besarnya kontribusi (rb2) 31%. Persamaan : Sama-sama menerapkan model pembelajaran CTL. Perbedaan : Penelitiannya memanfaatkan peta konsep pada model CTLnya, sedang oleh peneliti memanfaatkan handout pada model CTLnya. Berupa penelitian korelasi, sedang oleh peneliti berupa penelitian komparasi. Hasil Penelitian dari penelitian ini meliputi hasil uji pengaruh pemanfaatan model pembelajaran STAD dan CTL dengan uji korelasi biserial, serta hasil uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar dengan uji t. Uji pengaruh pemanfaatan model pembelajaran STAD dan CTL dengan uji korelasi biserial ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh pemanfaatan model pembelajaran STAD dan model pembelajaran CTL yang diberi perlakuan sama, yakni dengan menggunakan ringkasan materi pada handout memanfaatkan program powerpoint pada komputer. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh harga korelasi biserial (rb) sebesar 0,998 lebih besar daripada harga Srb x 1,96 yakni 0,278. Hal tersebut menunjukkan bahwa rb signifikan. Berdasarkan harga rb yang signifikan, 6
  • 7. diperoleh harga rb2 sebesar 99,60%, yang menunjukkan hubungan antara model pembelajaran dengan model pembelajaran STAD dan CTL masuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis uji pengaruh pemanfaatan STAD dan CTL dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Pengaruh Pemanfaatan STAD dan CTL Data Post test rb 0,998 rb2 99,60% Kriteria Penggunaan STAD dan CTL memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa Uji perbedaan dua rata-rata akhir merupakan uji hipotesis untuk benarkah kelompok I yang diberi model pembelajaran STAD mengetahui lebih baik daripada kelompok II yang diberi model pembelajaran CTL. Hasil analisis data uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada table 2. Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Akhir Data thitung ttabel Kriteria Kelompok eksperimen I lebih baik daripada eksperimen II Berdasarkan hasil analisis angket afektif diketahui bahwa respon pada kelas Post test 6,91 eksperimen I sebesar 81,16% 1,67 dengan kategori sangat baik serta kelas eksperimen II menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,125% dengan kategori baik. Data hasil angket afektif siswa dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Angket Afektif Data Eksperimen 1 Kriteria Kelompok eksperimen I lebih Post test 81,16% 80,13% baik daripada eksperimen II Berdasarkan hasil analisis angket psikomotorik diketahui bahwa respon pada kelas eksperimen I sebesar 80,44% Eksperimen 2 dengan kategori sangat baik serta kelas eksperimen II menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,10% dengan kategori baik. Data hasil angket psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisis Angket Psikomotorik Data Eksperimen 1 Eksperimen 2 Kriteria Kelompok eksperimen I lebih Post test 80,44% 80,10% baik daripada eksperimen II Siswa dalam penelitian ini sebagai populasi adalah kelas X SMA Negeri 3 Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 197 siswa yang terdiri atas 5 kelas. Uji normalitas dan homogenitas yang dikenakan dalam populasi ini menggunakan dasar nilai hasil ujian tengah semester pada semester gasal kelas X tahun ajaran 2011/2012. Dari hasil 7
  • 8. perhitungan diketahui bahwa populasi mempunyai homogenitas yang sama(homogen). Hal ini dibuktikan dengan harga χ²hitung sebesar 0,115 lebih kecil daripada harga χ²tabel sebesar 9,49, sehingga harga χ²hitung termasuk dalam daerah penerimaan. Karena populasi homogen maka digunakanlah metode cluster random sampling untuk menentukan kelas sampel penelitian. Selain itu dari perhitungan juga didapatkan bahwa semua kelas dalam populasi berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan pada hasil perhitungan distribusi normalitas, untuk kelas X-1 harga χ²hitung = 4,49< χ²tabel = 5,99; kelas X-2 harga χ²hitung = 1,606< χ²tabel = 5,99; kelas X-3 harga χ²hitung = 2,47< χ²tabel = 5,99; kelas X-4 harga χ²hitung = 5,615< χ²tabel = 5,99; kelas X-5 harga χ²hitung = 4,01< χ²tabel = 5,99; sehingga harga χ²hitung untuk kelas populasi termasuk dalam daerah penerimaan. Karena populasi berdistribusi normal maka digunakanlah metode cluster random sampling, diperoleh kelas X-4 dengan harga varians (s2) sebesar 93,36 serta harga standar deviasi (s) sebesar 9,66 sebagai kelompok eksperimen I yang kemudian diberi pembelajaran dengan model pembelajaran STAD menggunakan ringkasan materi pada handout dan kelas X-1 dengan harga varians (s2) sebesar 92,46 serta harga standar deviasi (s) sebesar 9,62 sebagai kelompok eksperimen II yang kemudian diberi pembelajaran dengan model CTL menggunakan ringkasan materi pada handout materi pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia. Peneliti memilih pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia karena dalam pokok bahasan ini terdapat konsepkonsep yang memerlukan permodelan pada penerapan diskusi pembahasan materi melalui model pembelajaran STAD dan juga dapat diterapkan permodelan pada kehidupan seharihari melalui model pembelajaran CTL terhadap pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia. Pembahasan dalam penelitian ini yakni pembahasan analisis nilai pre test, serta pembahasan analisis nilai post test. Analisis nilai pre test dari kelas eksperimen I dan eksperimen II melalui uji kesamaan dua varians dan uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar. Sedangkan untuk uji normalitas digunakanlah hasil uji normalitas sampel, yakni untuk eksperimen I dengan harga χ²hitung=5,615 < χ²tabel=5,99, sehingga data telah berdistribusi normal; serta untuk eksperimen II dengan harga χ²hitung=4,49 < χ²tabel=5,99, sehingga data telah berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normaltas didapatkan bahwa sampel berdistribusi normal sehingga analisis data selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Dalam uji kesamaan dua varians, sampel mempunyai variansi yang sama yakni harga Fhitung=2,994 < Ftabel=4,17; serta dalam uji kesamaan dua rata-rata awal hasil belajar kedua sampel tidak mempunyai perbedaan rata-rata yang cukup signifikan yakni dibuktikan dengan harga ttabel= -2,01 < thitung=0,417 < ttabel=2,01; sehingga dapat disimpulkan bahwa 8
  • 9. terbukti kedua sampel berangkat dari titik awal yang sama. Dengan demikian maka hasil penelitian dapat disimpulkan dengan melihat perbedaan rata-rata hasil nilai post test. Pembahasan selanjutnya adalah analisis nilai post test. Pengujian ini adalah menjawab hipotesis dengan uji korelasi serta uji perbedaan dua rata-rata data akhir berdasarkan data nilai post test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa harga rb sebesar 0,998. Karena harga rb positif maka dapat diartikan bahwa ada korelasi positif penggunaan model pembelajaran STAD dan CTL terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan uji koefisien determinasi didapatkan harga koefisien determinasi (rb²) sebesar 99,60%. Hal ini berarti bahwa penggunaan model pembelajaran STAD dan CTL mampu memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar 99,60%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran STAD dan CTL berpengaruh sangat penting bagi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata akhir antara kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II didapatkan bahwa harga thitung=6,91≥ ttabel=1,67. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar kelas eksperimen I lebih baik daripada kelas eksperimen II. Hal ini disebabkan dalam eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran STAD bahwa siswa bisa mendiskusikan serta mencoba latihan kembali materi yang sudah dijelaskan peneliti di dalam tim, sehingga siswa bisa lebih paham setelah mendiskusikan serta mencoba latihan materi dalam timnya. Materi hukum-hukum dasar kimia yang memerlukan pemahaman dapat diselesaikan dengan mendiskusikan serta mencoba latihan dalam tim sesuai penerapan model pembelajaran STAD ini sehingga siswa dapat lebih paham dan senang untuk mempelajari materi tersebut.Sehingga dapat dikatakan penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih baik daripada model pembelajaran CTL. Berikut ini hasil nilai kognitif kelompok eksperimen I dan eksperimen II sebagai berikut. Nilai Kognitif 100 80 Grafik Hasil Nilai Kognitif 76,15 58,83 60 40 Hasil Nilai 20 0 Kognitif Eksperimen 1 Kognitif Eksperimen 2 Aspek Kognitif Gambar 1: grafik hasil nilai kognitif 9
  • 10. Berdasarkan hasil analisis angket afektif diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada kelas eksperimen I sebesar 81,16% dengan kategori respon Sangat Baik. Sedang untuk kelas eksperimen II menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,125% dengan kategori respon Baik.Berdasarkan persentase hasil angket afektif ini dapat dikatakan bahwa hasil analisis afektif untuk penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih baik daripada model pembelajaran CTL.Berikut ini hasil persentase nilai afektif kelompok eksperimen I dan eksperimen II sebagai berikut. Grafik Persentase Nilai Afektif Nilai Persentase Afektif 100,00% 81,16% 80,13% 80,00% 60,00% 40,00% PERSENTASE 20,00% 0,00% AFEKTIF EKSPERIMEN 1 AFEKTIF EKSPERIMEN 2 Aspek Afektif Gambar 2: grafik persentase nilai afektif Berdasarkan hasil analisis angket psikomotorik didapatkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD pada kelompok eksperimen I sebesar 80,44% dengan kategori respon Baik. Sedang hasil analisis angket psikomotorik untuk kelas eksperimen II menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 80,1% dengan kategori respon Baik. Berdasarkan persentase hasil angket psikomotorik ini dapat dikatakan bahwa hasil analisis psikomotorik untuk penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih baik daripada CTL.Berikut ini hasil persentase nilai psikomotorik kelompok eksperimen I dan eksperimen II sebagai berikut. 10
  • 11. Nilai Persentase Psikomotorik 100,00% Grafik Persentase Nilai Psikomotorik 80,44% 80,10% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% PERSENTASE 0,00% PSIKOMOTORIK EKSPERIMEN 1 PSIKOMOTORIK EKSPERIMEN 2 Aspek Psikomotorik Gambar 3: grafik persentase nilai psikomotorik Berdasarkan hasil perhitungan harga rb, koefisien determinasi, uji perbedaan dua rata-rata akhir, hasil analisis angket afektif, hasil analisis angket psikomotorik di dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran STAD relatif lebih baik daripada penerapan model pembelajaran CTL. E. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:1) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok eksperimen I dengan kelompok eksperimen II. Dimana prestasi belajar kelompok eksperimen I relatif lebih baik dibanding kelompok eksperimen II. Hal tersebut dibuktikan dengan harga perhitungan perbedaan dua rata-rata akhir antara kelompok eksperimen I yang menerapkan STAD dengan kelompok eksperimen II yang menerapkan CTL. F. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1) Rektor Universitas Negeri Semarang sebagai pemimpin tertinggi di sivitas akademika universitas, 2)Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam, Universitas Negeri Semarang, 3)Ketua Jurusan Kimia yang telah membantu kelancaran ujian skripsi penulis, 4)Bapak Dr. A. T Widodo dan Ibu Dra. Sri Nurhayati M.Pd selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah tulus dan sabar membimbing dan mengarahkan penulis, 5)Segenap pihak yang telah membantu dalam penelitian. G. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. 11
  • 12. Ariningtyas, Agnes. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif STAD dengan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Redoks Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Ungaran.Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES. Azwar, Saifuddin. 2010. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Drastisianti, Apriliana. 2007. Komparasi Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Larutan Siswa Kelas XI Semester II Melalui Pembelajaran Berbasis Penilaian Performans Dengan Penilaian Produk. Skripsi. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Haryono, Eko. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dengan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di SMA 2 Kudus.Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES. Juliartawan, I Wayan. 2010. Buku Kimia Latihan Soal. Jakarta: Andi press. Marwani, Ana. 2009. Penggunaan Handout Interaktif Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA 2 MA Al Asror Semarang. Skripsi.Semarang: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES. Purnomo, Catur Hadi. 2007. Panduan Belajar Otodidak Microsoft PowerPoint 2007 Mudah, Praktis, Lengkap. Jakarta:Madiakita. Purwani, Siti Endah. 2010. Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw Pada Siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun.Skripsi.Semarang : Jurusan Kimia FMIPA UNNES. Purwanto.2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riftiani, Alvia. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Berbasis Group Investigation Aser Terhadap Hasil Belajar Materi Redoks Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Semarang. Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES. Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Bentang Aksara Galang Wacana. Saptorini. 2007. Diktat Strategi Belajar Mengajar. Semarang:Jurusan Kimia FMIPA UNNES. Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Soedjono. 2008. Kimia untuk SMA/MA kelas X Seri Buku Soal. Jakarta:Erlangga. Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang:UPT UNNES PRESS. Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:CV.ALFABETA. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta. 12
  • 13. PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel dengan judul “KOMPARASI PRESTASI BELAJAR PEMBELAJARAN STAD DAN CTL MENGGUNAKAN HANDOUT KELAS X MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI SMA NEGERI 3 PATI” disetujui oleh pembimbing. Hari = Jum’at Tanggal = 31 Agustus 2012 Semarang, 31 Agustus 2012 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr. A. T Widodo Dra. Sri Nurhayati M.Pd NIP. 1952 0520 1976 6 03 1 004 NIP. 1966 0106 1990 0320 02 13 telah