SlideShare a Scribd company logo
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Fisika sebagai bagian dari sains memiliki
peranan yang penting dalam menunjang
keberhasilan untuk menciptakan keberhasilan
baru yang diaplikasikan pada berbagai
pengalaman manusia dalam skala luas dan
mendorong pengembanagan teknologi. Fisika
merupakan jantung informasi baru dan yang
menyebabkan pesatnya perkembangan
teknologi sehingga mengubah kehidupan kita
dalam dekade terkahir. Pandangan fisika
sebagai mata pelajaran secara global, sungguh
luar biasa sukses dalam sejumlah bidang,
menyediakan secara instan metode lebih
generik dalam analisis menyelesaikan masalah
kompleks dalam kehidupan manusia. Namun,
fisika sebagai mata pelajaran di sekolah belum
mendapat respon atau tanggapan yang baik
dari peserta didik. Sehingga, berdasarkan
pendapat Euler (2004) fisikawan, guru, bahkan
peminat fisika umumnya mempunyai masalah
yang sangat besar dalam upaya menyajikan
fisika secara lebih bermakna dan membuat
generasi muda lebih tertarik dalam belajar
fisika.
Para pendidik fisika, baik di sekolah menengah
ataupun perguruan tinggi menghadapi
kenyataan bahwa fisika merupakan mata
pelajaran yang tidak menarik dan tidak
diminati sebab materi-materi fisika dianggap
sulit, salah satunya merupakan topik fisika
modern atau fisika kuantum. Dipihak lain,
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan hasil dari penelitian dan
pengembanagan ilmu fisika, terutama topik
tersebut (Zollman, 2002). Fisika kuantum
sebenarnya dapat menjadi suatu bidang kajian
yang sangat menarik bagi siswa, namun
kebanyakan mereka menganggap fisika
kuantum merupakan materi fisika yang sangat
abstrak dan secara konseptual sulit dipahami
(Asikainen et.al, 2005).
Kesulitan dalam memahami konsep ini
disebabkan karena materi fisika memiliki
keberagaman tingkat kesukaran, sehingga
memungkinkan terjadinya kesalahan
penafsiran terhadap materi atau konsep.
Kesalahan dalam penafsir inilah yang
menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi.
Menurut Brown, miskonsepsi didefenisikan
sebagai suatu pandangan yang naif, suatu
gagasan yang tidak cocok dengan pengertian
ilmiah yang sekarang diterima
(Dahar,1996:63). Terkait dengan pengertian
miskonsepsi, “misconception is inaccurate
understanding of a concept, misuse of a
concept name, wrong classification of concept
examples, confusion between different
concepts, improper hierarchical relationships,
over and under generalizing of a concept.”
(Fowler & Jaoude, 1987:183). Dengan
demikian, miskonsepsi dapat diartikan
ketidaksesuaian konsep yang dipahami dengan
konsep yang sebenarnya.
Sumber kesalahan dalam memahami sebuah
konsep dapat bersumber dari penafsiran awal
siswa yang salah atau kesalahan yang terjadi
pada guru ditularka kepada siswa, sebab
penyampaian informasi dan pemahaman
konsep yang benar dari guru akan
menghasilkan informasi dan pemahaman
konsep yang benar pula bagi siswa. Jika pada
awalnya informasi yang diterima oleh siswa
sudah salah maka siswa selamanya akan
memahami hal-hal yang salah. Terkadang,
penyampaian informasi dan konsep yang benar
pula belum tentu dapat diterima sebagai
informasi dan konsep yang benar, terlebih lagi
jika informasi dan konsep yang disampaikan
salah. Oleh karena itu, untuk meminimalisir
terjadinya miskonsepsi yang sama pada siswa
maka perlu dilakukan review dari jurnal-jurnal
terkait dengan analisis pemahaman konsep
siswa atau miskonsepsi siswa pada materi
gejala kuantum (fisika kuantum).
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kajian review dari jurnal-
jurnal yang relevan terkait dengan pemahaman
konsep siswa pada materi gajala kuantum
(fisika kuantum), maka dapat diperoleh
perbandingan hasil dari jurnal tersebut sebagai
berikut
Identitas Jurnal Tujuan Temuan
Jurnal 1
Judul: Analisis
MiskonsepsiFisika Siswa
Dalam Menjawab
Soal Ujian Nasional Sma
Di Kabupaten Buton.
Penulis: Halimin, Heri dan
Retnawati
Tahun : 2015
Metode penelitian:
penelitian deskriptif
dengan pendekatan
kuantitatif dengan teknik
analisis data menggunakan
instrumen tes.
1. Mengidentifikasi
miskonsepsi fisika siswa
dalam menjawab soal
Ujian Nasional SMA di
Kabupaten Buton,
2. Mengidentifikasi materi
yang paling dominan
terjadi miskonsepsi fisika
siswa dalam menjawab
soal Ujian Nasional SMA
di Kabupaten Buton
1. Persentase jawaban benar siswa dalam menjawab
soal Ujian Nasional adalah hanya sebesar 32,10%.
67,90% sisanya adalah merupakan jawaban yang
salah. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan siswa
dalam menjawab soal ujian nasional masih sangat
rendah.
2. Secara rinci, dapat dijabarkan bahwa dari 32,10%
siswa yang menjawab benar UN, 17,76%
disebabkan karena siswa paham konsep, 10,59%
siswa hanya memahami sebagian konsep saja, dan
11,70% siswa tidak yakin dengan jawaban yang
diberikan (faktor keberuntungan).
3. 67,90% siswa yang menjawab salah dalam UN,
28,79% disebabkan miskonsepsi, 28,57% siswa
memahami sebagian konsep saja, dan 10,54% siswa
tidak paham konsep.
4. Secara proporsional berdasarkan butir soal, materi
teori atom adalah materi dengan tingkat
miskonsepsi yang paling besar di mana soal tentang
materi ini termuat dalam butir soalnomor 30 dengan
proporsi miskonsepsi sebesar 53,72%.
5. Konsep efek foto listrik merupakan materi dengan
tingkat miskonsepsi yang terbesar ke dua dimana
soal tentang materi ini termuat dalam butir nomor
31dengan proporsi miskonsepsi sebesar 51,06%.
6. Hukum kekekalan energi mekanik merupakan
materi tingkat miskonsepsi terbesar ketiga yaitu
sebesar 45,74% yang termuat pada soal nomor
sembilan.
Jurnal 2
Judul: Pemahaman
Mahasiswa Tentang Efek
Fotolistrik.
Penulis: Siswoyo
Tahun: 2015
Metode penelitian:
Penelitian Deskriptif
dengan teknik analisis data
survey
1. Mengidentifikasi
pemahaman
mahasiswa pada materi
efek fotolistrik.
1. Berdasarkan hasil survey ternyata semua
mahasiswa menyatakan bahwa mereka
mengetahui PhET tentang Efek Fotolistrik sejak
kuliah. Hal ini menunjukkan bahwa selama di
SMA mereka tidak mengenal pembelajaran efek
fotolistrik dengan menggunakan PhET Interactive
Simulation.
2. masih banyak sekali mahasiswa yang gagal
mendefiniskan efek fotolistrik dengan benar.
Hanya 23% dari responden yang mendefinisikan
dengan benar sedangkan sebanyak 57 % salah
dalam mendefinisikan efek fotolistrik, dan 20%
sisanya tidak mampu mendefinisikan (tidak
memberi jawaban).
3. Berdasarkan survey, 76% responden sudah dapat
menentukan kondisi atau keadaan ketika
intensitas sumber cahaya, frekuensi atau panjang
gelombang dan beda potensional semuanya sama
dengan nol, sedangkan 24% responden menjawab
salah.
4. Berdasarkan hasil survey hanya 53% responden
yang menjawab benar tentang pengaruh
perubahan frekuensi terhadap jumlah elektron
yang keluar, tetapi sebagian besar hanya
menyatakan bahwa elektron yang keluar
bertambah banyak, sedangkan sebanyak 47%
responden menjawab salah.
5. Berdasarkan hasil survey hanya 8% responden
yang menjawab benar tentang grafik hubungan
antara frekuensi dan energi kinetik, sedangkan
92% menjawab salah.
6. Berdasarkan hasil survey hanya 5% responden
yang menjawab benar terkait dengan grafik
hubungan arus dengan beda potensial (intensitas
dan beda potensial konstan, frekuensi diubah).
7. Berdasarkan hasil survey hanya 5% responden
yang menjawab benarterkait grafik hubungan arus
terhadap intensitas cahaya.
8. Berdasarkan hasil survey hanya 3 % rensponden
yang menjawab benar terkait dengan grafik
hubungan kuat arus terhadap beda potensial
(frekuensi dan intensitas tetap, beda potensial
diubah).
9. Berdasarkan hasil survey hanya 2% responden
yang dapat menjawab dengan benar dalam
menjelaskan peristiwa yang terjadi pada setiap
grafik dengan variabel tertentu.
10. Mahasiswa masih salah dalam menggambarkan
grafik stoping potensial
Informasi yang diperoleh berdasarkan jurnal 1
yaitu kemampuan siswa dalam menjawab soal
ujian masih rendah, hal ini terbukti karena
masih banyak siswa yang menjawab salah
dalam ujian nasional. Persentase jawaban
benar siswa dalam menjawab soal Ujian
Nasional hanya sebesar 32,10%. 67,90%
sisanya adalah merupakan jawaban yang salah.
Secara rinci, dapat dijabarkan bahwa dari
32,10% siswa yang menjawab benar UN,
17,76% disebabkan karena siswa paham
konsep, 10,59% siswa hanya memahami
sebagian konsep saja, dan 11,70% siswa tidak
yakin dengan jawaban yang diberikan (faktor
keberuntungan). Sedangkan, 67,90% siswa
yang menjawab salah dalam UN, 28,79%
disebabkan miskonsepsi, 28,57% siswa
memahami sebagian konsep saja, dan 10,54%
siswa tidak paham konsep. Miskonsepsi dalam
menyelesaikan soal fisika dikategorikan
berdasarkan materi tes dalam isi fisika antara
lain: miskonsepsi atas fakta fisika, konsep
dasar fisika, penerapan konsep atas prinsip
fisika, penerapan konsep atas hukum fisika,
penerapan konsep atas teori fisika, penerapan
konsep untuk membuat hipotesis fisika dan
penerapan konsep atas model fisika. Instrumen
dalam penelitian ini disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Asikainen, M., dkk. (2005). A Novel Quantum
Physics Course for Physics Teacher:
Theoretical Background. The report of
cooperation project between Univercities
of Joensuu and Helsinki.
Dahar, R.W., (1996). Teori-teori belajar.
Jakarta: Erlangga.
Euler, M. (2004). The role of experiment in
the teaching and learning physics.
Proceedings of the international school
of physics “Enrico Fermi’. Italia: IOS
Press.
Fowler, T.W & Jaoude, S.B (1983).Using
hierarchical concepts/proposition maps to plan
instructions that addresses existing and
potential student misunderstanding in science.
In Proceedings of the Second International
Seminar on Misconceptions and Educational
Stategies In Science and Mathematics.1,182-
186.
Zollman, D.A., Rebello, N.S. and Hong, K.
(2002). Quantum mechanics for everyone:
hands on activities integrated with technology.
Am. J. Phys. 70(3):252-259.

More Related Content

What's hot

makalah prosiding ilmiah
makalah prosiding ilmiahmakalah prosiding ilmiah
makalah prosiding ilmiah
yunita97544748
 
Jurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial RiddleJurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial Riddle
Siti Wahyuni Hapitri
 
Presentasi hasil STM
Presentasi hasil STMPresentasi hasil STM
Presentasi hasil STMmeghawhati
 
Ipi32246
Ipi32246Ipi32246
Ipi32246
Made Wiguna
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
Sitiaminah232
 
Jurnal
JurnalJurnal
4201411114
42014111144201411114
4201411114
uud efendi
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...
Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...
Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...-
 
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generikInovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 

What's hot (14)

makalah prosiding ilmiah
makalah prosiding ilmiahmakalah prosiding ilmiah
makalah prosiding ilmiah
 
Jurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial RiddleJurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial Riddle
 
Presentasi hasil STM
Presentasi hasil STMPresentasi hasil STM
Presentasi hasil STM
 
Ipi32246
Ipi32246Ipi32246
Ipi32246
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
4201411114
42014111144201411114
4201411114
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...
Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...
Laporan Akhir Minat Mahasiswa(i) Ilmu Komputer FMIPA UNLAM Terhadap Mata Kuli...
 
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generikInovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
Inovasi pembelajaran berbasis ketrampilan generik
 
Metode q
Metode qMetode q
Metode q
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 

Similar to Lporan

Jurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docx
Jurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docxJurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docx
Jurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docx
LoueMois
 
Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868
Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868
Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868
Mujahid Imam Muttaqin
 
Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1Sugiatno Sakidin
 
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang TepatMiskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
Puji Lestari
 
42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf
DewiVatikaSari
 
Tahap 2 penelitian
Tahap 2 penelitianTahap 2 penelitian
Tahap 2 penelitianindraf13
 
J1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadiJ1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadi
bankir212
 
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)  Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
NERRU
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm
riko45
 
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
Vikram1003
 
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTDesign Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Suci Agustina
 
Cjr momentum dan impuls
Cjr momentum dan impulsCjr momentum dan impuls
Cjr momentum dan impuls
Linda Rosita
 
Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan
Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuanKimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan
Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan
Masiv Rcm
 
Analisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologiAnalisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologi
Gun-gun Gunawan
 

Similar to Lporan (20)

Jurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docx
Jurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docxJurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docx
Jurnal Artikel Muhammad Badrussya ban.docx
 
Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868
Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868
Analisis Jurnal 1 mujahid imam muttaqin 1906868
 
112.meor
112.meor112.meor
112.meor
 
112.meor
112.meor112.meor
112.meor
 
Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1Penyusunan tes diagnostik 1
Penyusunan tes diagnostik 1
 
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang TepatMiskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika dan Penyelesaian yang Tepat
 
42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf
 
Tahap 2 penelitian
Tahap 2 penelitianTahap 2 penelitian
Tahap 2 penelitian
 
J1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadiJ1f111019 abdul hadi
J1f111019 abdul hadi
 
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)  Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
 
Proposal Penelitian Eksperimen
Proposal Penelitian EksperimenProposal Penelitian Eksperimen
Proposal Penelitian Eksperimen
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm
 
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
 
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTDesign Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
 
Cjr momentum dan impuls
Cjr momentum dan impulsCjr momentum dan impuls
Cjr momentum dan impuls
 
1042 2013-1-pb
1042 2013-1-pb1042 2013-1-pb
1042 2013-1-pb
 
Profosal nifa
Profosal nifaProfosal nifa
Profosal nifa
 
4435 14519-1-pb
4435 14519-1-pb4435 14519-1-pb
4435 14519-1-pb
 
Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan
Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuanKimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan
Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan
 
Analisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologiAnalisis kesulitan belajar biologi
Analisis kesulitan belajar biologi
 

Recently uploaded

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Lporan

  • 1. ABSTRAK PENDAHULUAN Fisika sebagai bagian dari sains memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan untuk menciptakan keberhasilan baru yang diaplikasikan pada berbagai pengalaman manusia dalam skala luas dan mendorong pengembanagan teknologi. Fisika merupakan jantung informasi baru dan yang menyebabkan pesatnya perkembangan teknologi sehingga mengubah kehidupan kita dalam dekade terkahir. Pandangan fisika sebagai mata pelajaran secara global, sungguh luar biasa sukses dalam sejumlah bidang, menyediakan secara instan metode lebih generik dalam analisis menyelesaikan masalah kompleks dalam kehidupan manusia. Namun, fisika sebagai mata pelajaran di sekolah belum mendapat respon atau tanggapan yang baik dari peserta didik. Sehingga, berdasarkan pendapat Euler (2004) fisikawan, guru, bahkan peminat fisika umumnya mempunyai masalah yang sangat besar dalam upaya menyajikan fisika secara lebih bermakna dan membuat generasi muda lebih tertarik dalam belajar fisika. Para pendidik fisika, baik di sekolah menengah ataupun perguruan tinggi menghadapi kenyataan bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang tidak menarik dan tidak diminati sebab materi-materi fisika dianggap sulit, salah satunya merupakan topik fisika modern atau fisika kuantum. Dipihak lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil dari penelitian dan pengembanagan ilmu fisika, terutama topik tersebut (Zollman, 2002). Fisika kuantum sebenarnya dapat menjadi suatu bidang kajian yang sangat menarik bagi siswa, namun kebanyakan mereka menganggap fisika kuantum merupakan materi fisika yang sangat abstrak dan secara konseptual sulit dipahami (Asikainen et.al, 2005). Kesulitan dalam memahami konsep ini disebabkan karena materi fisika memiliki keberagaman tingkat kesukaran, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan penafsiran terhadap materi atau konsep. Kesalahan dalam penafsir inilah yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Menurut Brown, miskonsepsi didefenisikan sebagai suatu pandangan yang naif, suatu gagasan yang tidak cocok dengan pengertian ilmiah yang sekarang diterima (Dahar,1996:63). Terkait dengan pengertian miskonsepsi, “misconception is inaccurate understanding of a concept, misuse of a concept name, wrong classification of concept examples, confusion between different concepts, improper hierarchical relationships, over and under generalizing of a concept.” (Fowler & Jaoude, 1987:183). Dengan demikian, miskonsepsi dapat diartikan ketidaksesuaian konsep yang dipahami dengan konsep yang sebenarnya. Sumber kesalahan dalam memahami sebuah konsep dapat bersumber dari penafsiran awal siswa yang salah atau kesalahan yang terjadi pada guru ditularka kepada siswa, sebab penyampaian informasi dan pemahaman konsep yang benar dari guru akan menghasilkan informasi dan pemahaman konsep yang benar pula bagi siswa. Jika pada awalnya informasi yang diterima oleh siswa
  • 2. sudah salah maka siswa selamanya akan memahami hal-hal yang salah. Terkadang, penyampaian informasi dan konsep yang benar pula belum tentu dapat diterima sebagai informasi dan konsep yang benar, terlebih lagi jika informasi dan konsep yang disampaikan salah. Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya miskonsepsi yang sama pada siswa maka perlu dilakukan review dari jurnal-jurnal terkait dengan analisis pemahaman konsep siswa atau miskonsepsi siswa pada materi gejala kuantum (fisika kuantum). METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kajian review dari jurnal- jurnal yang relevan terkait dengan pemahaman konsep siswa pada materi gajala kuantum (fisika kuantum), maka dapat diperoleh perbandingan hasil dari jurnal tersebut sebagai berikut Identitas Jurnal Tujuan Temuan Jurnal 1 Judul: Analisis MiskonsepsiFisika Siswa Dalam Menjawab Soal Ujian Nasional Sma Di Kabupaten Buton. Penulis: Halimin, Heri dan Retnawati Tahun : 2015 Metode penelitian: penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan instrumen tes. 1. Mengidentifikasi miskonsepsi fisika siswa dalam menjawab soal Ujian Nasional SMA di Kabupaten Buton, 2. Mengidentifikasi materi yang paling dominan terjadi miskonsepsi fisika siswa dalam menjawab soal Ujian Nasional SMA di Kabupaten Buton 1. Persentase jawaban benar siswa dalam menjawab soal Ujian Nasional adalah hanya sebesar 32,10%. 67,90% sisanya adalah merupakan jawaban yang salah. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal ujian nasional masih sangat rendah. 2. Secara rinci, dapat dijabarkan bahwa dari 32,10% siswa yang menjawab benar UN, 17,76% disebabkan karena siswa paham konsep, 10,59% siswa hanya memahami sebagian konsep saja, dan 11,70% siswa tidak yakin dengan jawaban yang diberikan (faktor keberuntungan). 3. 67,90% siswa yang menjawab salah dalam UN, 28,79% disebabkan miskonsepsi, 28,57% siswa memahami sebagian konsep saja, dan 10,54% siswa tidak paham konsep. 4. Secara proporsional berdasarkan butir soal, materi teori atom adalah materi dengan tingkat miskonsepsi yang paling besar di mana soal tentang materi ini termuat dalam butir soalnomor 30 dengan proporsi miskonsepsi sebesar 53,72%. 5. Konsep efek foto listrik merupakan materi dengan tingkat miskonsepsi yang terbesar ke dua dimana soal tentang materi ini termuat dalam butir nomor 31dengan proporsi miskonsepsi sebesar 51,06%. 6. Hukum kekekalan energi mekanik merupakan materi tingkat miskonsepsi terbesar ketiga yaitu sebesar 45,74% yang termuat pada soal nomor sembilan. Jurnal 2 Judul: Pemahaman Mahasiswa Tentang Efek Fotolistrik. Penulis: Siswoyo Tahun: 2015 Metode penelitian: Penelitian Deskriptif dengan teknik analisis data survey 1. Mengidentifikasi pemahaman mahasiswa pada materi efek fotolistrik. 1. Berdasarkan hasil survey ternyata semua mahasiswa menyatakan bahwa mereka mengetahui PhET tentang Efek Fotolistrik sejak kuliah. Hal ini menunjukkan bahwa selama di SMA mereka tidak mengenal pembelajaran efek fotolistrik dengan menggunakan PhET Interactive Simulation. 2. masih banyak sekali mahasiswa yang gagal mendefiniskan efek fotolistrik dengan benar. Hanya 23% dari responden yang mendefinisikan dengan benar sedangkan sebanyak 57 % salah
  • 3. dalam mendefinisikan efek fotolistrik, dan 20% sisanya tidak mampu mendefinisikan (tidak memberi jawaban). 3. Berdasarkan survey, 76% responden sudah dapat menentukan kondisi atau keadaan ketika intensitas sumber cahaya, frekuensi atau panjang gelombang dan beda potensional semuanya sama dengan nol, sedangkan 24% responden menjawab salah. 4. Berdasarkan hasil survey hanya 53% responden yang menjawab benar tentang pengaruh perubahan frekuensi terhadap jumlah elektron yang keluar, tetapi sebagian besar hanya menyatakan bahwa elektron yang keluar bertambah banyak, sedangkan sebanyak 47% responden menjawab salah. 5. Berdasarkan hasil survey hanya 8% responden yang menjawab benar tentang grafik hubungan antara frekuensi dan energi kinetik, sedangkan 92% menjawab salah. 6. Berdasarkan hasil survey hanya 5% responden yang menjawab benar terkait dengan grafik hubungan arus dengan beda potensial (intensitas dan beda potensial konstan, frekuensi diubah). 7. Berdasarkan hasil survey hanya 5% responden yang menjawab benarterkait grafik hubungan arus terhadap intensitas cahaya. 8. Berdasarkan hasil survey hanya 3 % rensponden yang menjawab benar terkait dengan grafik hubungan kuat arus terhadap beda potensial (frekuensi dan intensitas tetap, beda potensial diubah). 9. Berdasarkan hasil survey hanya 2% responden yang dapat menjawab dengan benar dalam menjelaskan peristiwa yang terjadi pada setiap grafik dengan variabel tertentu. 10. Mahasiswa masih salah dalam menggambarkan grafik stoping potensial Informasi yang diperoleh berdasarkan jurnal 1 yaitu kemampuan siswa dalam menjawab soal ujian masih rendah, hal ini terbukti karena masih banyak siswa yang menjawab salah dalam ujian nasional. Persentase jawaban benar siswa dalam menjawab soal Ujian Nasional hanya sebesar 32,10%. 67,90% sisanya adalah merupakan jawaban yang salah. Secara rinci, dapat dijabarkan bahwa dari 32,10% siswa yang menjawab benar UN, 17,76% disebabkan karena siswa paham konsep, 10,59% siswa hanya memahami sebagian konsep saja, dan 11,70% siswa tidak yakin dengan jawaban yang diberikan (faktor keberuntungan). Sedangkan, 67,90% siswa yang menjawab salah dalam UN, 28,79% disebabkan miskonsepsi, 28,57% siswa memahami sebagian konsep saja, dan 10,54% siswa tidak paham konsep. Miskonsepsi dalam menyelesaikan soal fisika dikategorikan berdasarkan materi tes dalam isi fisika antara lain: miskonsepsi atas fakta fisika, konsep dasar fisika, penerapan konsep atas prinsip fisika, penerapan konsep atas hukum fisika, penerapan konsep atas teori fisika, penerapan konsep untuk membuat hipotesis fisika dan penerapan konsep atas model fisika. Instrumen dalam penelitian ini disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan KESIMPULAN DAN SARAN
  • 4. DAFTAR PUSTAKA Asikainen, M., dkk. (2005). A Novel Quantum Physics Course for Physics Teacher: Theoretical Background. The report of cooperation project between Univercities of Joensuu and Helsinki. Dahar, R.W., (1996). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga. Euler, M. (2004). The role of experiment in the teaching and learning physics. Proceedings of the international school of physics “Enrico Fermi’. Italia: IOS Press. Fowler, T.W & Jaoude, S.B (1983).Using hierarchical concepts/proposition maps to plan instructions that addresses existing and potential student misunderstanding in science. In Proceedings of the Second International Seminar on Misconceptions and Educational Stategies In Science and Mathematics.1,182- 186. Zollman, D.A., Rebello, N.S. and Hong, K. (2002). Quantum mechanics for everyone: hands on activities integrated with technology. Am. J. Phys. 70(3):252-259.