Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas remediasi miskonsepsi siswa pada materi getaran di SMP dengan menggunakan media flip chart, di mana pembelajaran getaran masih menimbulkan miskonsepsi pada siswa dan peneliti ingin mengetahui apakah penggunaan media flip chart dapat mengurangi persentase miskonsepsi siswa.
Dokumen tersebut merangkum pendekatan pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Pendekatan ini melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran dan mencari informasi serta mengevaluasi hasil belajar. Pendekatan STM berlandaskan hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat serta pembelajaran berbasis konstruktivisme dan kontekstual. Terdapat empat langkah utama pendekatan STM yaitu invitasi
Artikel ini menganalisis pengaruh penggunaan animasi film dalam pembelajaran sains di sekolah dasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa animasi film dapat mendukung berbagai strategi pengajaran guru dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Animasi juga dapat meningkatkan minat ilmiah, penguasaan konsep ilmiah, dan pemikiran ilmiah siswa.
Dokumen tersebut merangkum pendekatan pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Pendekatan ini melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran dan mencari informasi serta mengevaluasi hasil belajar. Pendekatan STM berlandaskan hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat serta pembelajaran berbasis konstruktivisme dan kontekstual. Terdapat empat langkah utama pendekatan STM yaitu invitasi
Artikel ini menganalisis pengaruh penggunaan animasi film dalam pembelajaran sains di sekolah dasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa animasi film dapat mendukung berbagai strategi pengajaran guru dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Animasi juga dapat meningkatkan minat ilmiah, penguasaan konsep ilmiah, dan pemikiran ilmiah siswa.
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya belajar matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa, khususnya pada materi operasi matriks. 2) Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada materi tersebut. 3) Dokumen ini juga membahas teori-teori terkait belajar matematika dan hasil belaj
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Problem Posing dalam pembelajaran matematika serta hubungannya dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian eksperimental ini melibatkan 202 siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Grobogan yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan Problem Posing sama-sama efektif dan
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika tentang kubus dan balok untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Saat ini pembelajaran matematika masih banyak yang konvensional dan kurang melibatkan siswa secara aktif, sehingga pemahaman siswa rendah.
3. Peneliti bermaksud menggunakan alat peraga konkrit untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap kubus
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Skripsi ini membahas pengaruh penerapan collaborative learning berbantuan diagram vee terhadap keterampilan generik pengamatan dan inferensi logika siswa kelas X pada materi hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran tersebut terhadap keterampilan siswa dan penguasaan konsep hidrokarbon. Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan dan penguasaan siswa kelas eksperimen lebih baik diband
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran berbasis keterampilan generik. Keterampilan generik adalah keterampilan berpikir yang digunakan secara umum dalam berbagai bidang ilmu. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai pengertian keterampilan generik, jenis-jenisnya, indikatornya, serta manfaat penggunaannya dalam pembelajaran sains.
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaIslamuddin Syam
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kreativitas belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Sinjai Utara. Variabel yang diteliti adalah kreativitas belajar fisika dan hasil belajar fisika. Hasilnya menunjukkan bahwa kreativitas belajar dan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang. Analisis statistik mengungkapkan ada hubungan signifikan antara kreativitas dengan has
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranRoy Hamsan
Dokumen tersebut merupakan bagian dari penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru fisika melalui pembelajaran medan magnet menggunakan multimedia interaktif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Kajian ini bertujuan meningkatkan pencapaian murid tahun tiga dalam subjek Sains melalui penggunaan bahan bantu mengajar visual. Hasil kajian menunjukkan bahawa penggunaan gambar dan video dapat meningkatkan minat dan pemahaman murid tentang ciri-ciri luaran haiwan. Penggunaan bahan visual efektif dalam meningkatkan pencapaian belajar murid.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkannya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep strategi pembelajaran kooperatif dan beberapa pengertian belajar.
Rimbasadewo experience journal (re'j) vol.1 Mata Pelajaran Sains dalam Pandan...ZainulHasan13
Mata Pelajaran Sains dalam Pandangan Siswa Madrasah Tsanawiyah
Rimbasadewo
Pushakarsa Journal & Article
rimbasadewo@gmail.com
Abstrak: Sains adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang sekolah tingkat dasar hingga atas. Stigma siswa dalam pembelajaran sains berbeda-beda, begitupun pandangan siswa dengan mata pelajaran lainnya. Sains dianggap salah satu pelajaran sulit yang masih ada hubungannya dengan kemampuan berhitung atau konsep matematika di dalammnya. Pada tingkat MTs atau SMP sains diajarkan dalam bentuk IPA terpadu yang di dalamnya terdapat bidang biologi, fisika, dan kimia. Walaupun madrasah Tsanawiyah dan SMP memiliki level atau tingkatan yang sama, madrasah lebih dianggap condong ke pelajaran agama ditambah lagi MTS yang diteliti berada dalam lingkup pondok pesantren. Tujuan orang tua sebagian besar menyekolahkan putra-putrinya di lingkungan pesantren adalah untuk mendapatkan kemampuan lebih di bidang agama. Dari segi kurikulum tentu pada sekolah madrasah diseimbangkan antara materi agama dan materi umum. Berdasarkan profil dan lingkungan madrasah maka sangat menarik untuk mengetahui sudut pandang siswa dalam pelajaran sains. Hasil observasi dan pengamatan menunjukkan pelajaran sains masih dianggap pelajaran yang sulit yang menjadi alasan siswa kurang meminati pelajaran ini. Peran sekolah dan pendidik dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi dan memperluas pandangan siswa tentang pelajaran sains. Pendekatan secara emosional serta pemetaan siswa sangat penting dilakukan untuk menentukan metode proses belajar mengajar dilaksanakan.
Kata kunci: Sains, Madrasah Tsanawiyah, Pandangan dan Minat Siswa, Motivasi.
Prosiding seminar nasional pendidikan MIPA tahun 2011 membahas literasi matematis. Literasi matematis tidak hanya mencakup kemampuan membaca, menulis, dan menghitung, tetapi juga kemampuan berpikir matematis seperti memahami hubungan antar objek, mengambil kesimpulan sementara dan akhir berdasarkan premis yang ada. Literasi matematis diperlukan untuk bertahan hidup secara finansial, sosial, dan ekonomi d
Dokumen tersebut merangkum capaian pembelajaran kurikulum merdeka belajar mata pelajaran IPAS untuk fase C, yang berfokus pada memperkenalkan sistem dan perangkat yang saling terhubung dalam alam dan kehidupan sosial, serta membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahaman tersebut. Tujuan pembelajaran IPAS adalah membantu peserta didik mengembangkan rasa ingin t
Dokumen tersebut membahas tentang perbaikan pembelajaran IPA tentang kebutuhan tubuh melalui penggunaan alat peraga gambar dan realia. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka tentang IPA di SD, fungsi alat peraga, dan jenis alat peraga yang digunakan yaitu gambar dan realia makanan sehat.
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya belajar matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa, khususnya pada materi operasi matriks. 2) Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada materi tersebut. 3) Dokumen ini juga membahas teori-teori terkait belajar matematika dan hasil belaj
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Problem Posing dalam pembelajaran matematika serta hubungannya dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian eksperimental ini melibatkan 202 siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Grobogan yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan Problem Posing sama-sama efektif dan
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika tentang kubus dan balok untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Saat ini pembelajaran matematika masih banyak yang konvensional dan kurang melibatkan siswa secara aktif, sehingga pemahaman siswa rendah.
3. Peneliti bermaksud menggunakan alat peraga konkrit untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap kubus
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Skripsi ini membahas pengaruh penerapan collaborative learning berbantuan diagram vee terhadap keterampilan generik pengamatan dan inferensi logika siswa kelas X pada materi hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran tersebut terhadap keterampilan siswa dan penguasaan konsep hidrokarbon. Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan dan penguasaan siswa kelas eksperimen lebih baik diband
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran berbasis keterampilan generik. Keterampilan generik adalah keterampilan berpikir yang digunakan secara umum dalam berbagai bidang ilmu. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai pengertian keterampilan generik, jenis-jenisnya, indikatornya, serta manfaat penggunaannya dalam pembelajaran sains.
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaIslamuddin Syam
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kreativitas belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Sinjai Utara. Variabel yang diteliti adalah kreativitas belajar fisika dan hasil belajar fisika. Hasilnya menunjukkan bahwa kreativitas belajar dan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang. Analisis statistik mengungkapkan ada hubungan signifikan antara kreativitas dengan has
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranRoy Hamsan
Dokumen tersebut merupakan bagian dari penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru fisika melalui pembelajaran medan magnet menggunakan multimedia interaktif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Kajian ini bertujuan meningkatkan pencapaian murid tahun tiga dalam subjek Sains melalui penggunaan bahan bantu mengajar visual. Hasil kajian menunjukkan bahawa penggunaan gambar dan video dapat meningkatkan minat dan pemahaman murid tentang ciri-ciri luaran haiwan. Penggunaan bahan visual efektif dalam meningkatkan pencapaian belajar murid.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkannya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep strategi pembelajaran kooperatif dan beberapa pengertian belajar.
Rimbasadewo experience journal (re'j) vol.1 Mata Pelajaran Sains dalam Pandan...ZainulHasan13
Mata Pelajaran Sains dalam Pandangan Siswa Madrasah Tsanawiyah
Rimbasadewo
Pushakarsa Journal & Article
rimbasadewo@gmail.com
Abstrak: Sains adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang sekolah tingkat dasar hingga atas. Stigma siswa dalam pembelajaran sains berbeda-beda, begitupun pandangan siswa dengan mata pelajaran lainnya. Sains dianggap salah satu pelajaran sulit yang masih ada hubungannya dengan kemampuan berhitung atau konsep matematika di dalammnya. Pada tingkat MTs atau SMP sains diajarkan dalam bentuk IPA terpadu yang di dalamnya terdapat bidang biologi, fisika, dan kimia. Walaupun madrasah Tsanawiyah dan SMP memiliki level atau tingkatan yang sama, madrasah lebih dianggap condong ke pelajaran agama ditambah lagi MTS yang diteliti berada dalam lingkup pondok pesantren. Tujuan orang tua sebagian besar menyekolahkan putra-putrinya di lingkungan pesantren adalah untuk mendapatkan kemampuan lebih di bidang agama. Dari segi kurikulum tentu pada sekolah madrasah diseimbangkan antara materi agama dan materi umum. Berdasarkan profil dan lingkungan madrasah maka sangat menarik untuk mengetahui sudut pandang siswa dalam pelajaran sains. Hasil observasi dan pengamatan menunjukkan pelajaran sains masih dianggap pelajaran yang sulit yang menjadi alasan siswa kurang meminati pelajaran ini. Peran sekolah dan pendidik dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi dan memperluas pandangan siswa tentang pelajaran sains. Pendekatan secara emosional serta pemetaan siswa sangat penting dilakukan untuk menentukan metode proses belajar mengajar dilaksanakan.
Kata kunci: Sains, Madrasah Tsanawiyah, Pandangan dan Minat Siswa, Motivasi.
Prosiding seminar nasional pendidikan MIPA tahun 2011 membahas literasi matematis. Literasi matematis tidak hanya mencakup kemampuan membaca, menulis, dan menghitung, tetapi juga kemampuan berpikir matematis seperti memahami hubungan antar objek, mengambil kesimpulan sementara dan akhir berdasarkan premis yang ada. Literasi matematis diperlukan untuk bertahan hidup secara finansial, sosial, dan ekonomi d
Dokumen tersebut merangkum capaian pembelajaran kurikulum merdeka belajar mata pelajaran IPAS untuk fase C, yang berfokus pada memperkenalkan sistem dan perangkat yang saling terhubung dalam alam dan kehidupan sosial, serta membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahaman tersebut. Tujuan pembelajaran IPAS adalah membantu peserta didik mengembangkan rasa ingin t
Dokumen tersebut membahas tentang perbaikan pembelajaran IPA tentang kebutuhan tubuh melalui penggunaan alat peraga gambar dan realia. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka tentang IPA di SD, fungsi alat peraga, dan jenis alat peraga yang digunakan yaitu gambar dan realia makanan sehat.
Dokumen ini membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika di SMP Negeri 36 Medan. Peneliti bermaksud menggunakan teknik pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik mind mapping dan pembelajaran konvensional, serta perbedaan has
Media non-elektronik seperti grafis, chart, specimen, dan model dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran biologi tanpa perlu bantuan alat elektronik. Specimen atau media asli yang merupakan objek nyata dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dan membantu memahami konsep-konsep biologi secara lebih baik. Berbagai jenis media asli seperti daun, jangkrik, dan bintang laut dapat di
Dokumen tersebut membahas capaian pembelajaran kurikulum merdeka belajar untuk mata pelajaran IPAS di fase C. IPAS merupakan gabungan dari IPA dan IPS yang bertujuan membantu peserta didik memahami interaksi antara alam semesta, kehidupan manusia, dan lingkungan sosialnya. Pembelajaran IPAS diarahkan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan menyeles
Teks tersebut membahas tentang capaian pembelajaran IPA di SMP/MTs, mencakup tujuan pembelajaran IPA untuk membentuk sikap ilmiah siswa dan membantu mengembangkan profil pelajar Pancasila, serta karakteristik pembelajaran IPA yang menekankan pemahaman konsep IPA dan keterampilan proses inkuiri.
Studi ini mengintegrasikan remediasi miskonsepsi tentang gelombang melalui model pembelajaran generatif untuk mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan konsep siswa dan jumlah siswa yang salah konsep, serta peningkatan hasil belajar dan pengurangan miskonsepsi yang tinggi dengan model pembelajaran ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mata pelajaran IPA di SMP Islam Darussalam bertujuan untuk membentuk sikap ilmiah siswa dan memfasilitasi pembelajaran berbasis inkuiri sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman konsep IPA dan keterampilan berpikir kritis.
Terima kasih atas informasinya Bu Damarista. Dari pembicaraan kita, saya memahami beberapa poin penting:
1. Bu Damarista mengajar IPA di kelas 8 dan 9 SMPN 2 Lubuk Pakam menggunakan strategi Problem Based Learning (PBL) dimana siswa diajak memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.
2. Dalam mengenalkan permasalahan ilmiah, siswa diajak mengamati dan mengingat fenomena lingkungan lalu didiskusikan
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dengan menggunakan media film dan powerpoint terhadap kompetensi siswa tentang tektonisme.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media film lebih berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi siswa dibandingkan penggunaan powerpoint.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengajaran terpadu menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam keseharian. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di SMP Negeri 4 Pontianak yang kurang menarik bagi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbentuk alat peraga terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Palembang. Variabel penelitian terdiri atas hasil belajar siswa setelah menggunakan media peraga dan hasil belajar tanpa menggunakan media peraga. Hipotesis penelitian menyatakan bahwa penggunaan media peraga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil bel
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
PROPOSAL PENELITIAN DENGAN JUDUL STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X IPA DENGAN X IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh modifikasi media dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di tingkat SMP.
2. Masalah yang diangkat adalah apakah penggunaan media dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, serta bagaimana memodifikasi alat bantu peluru dan pelampung menggunakan limbah.
3. Tujuan penulisan dok
Kajian ini bertujuan menggunakan kaedah nyanyian untuk mengatasi masalah miskonsepsi dalam topik magnet di kalangan murid tahun 3. Ujian pra dan temuduga telah diadakan untuk mengenal pasti 5 orang murid yang mengalami miskonsepsi. Hasilnya, kaedah nyanyian berjaya meningkatkan penglibatan murid dan mengurangkan miskonsepsi mereka berdasarkan ujian pasca. Oleh itu, kaedah ini disokong untuk mening
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. JUDUL: REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GETARAN
MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DI KELAS VIII SMPN
02 SEBAWI
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini pendidikan merupakan salah satu
wahana yang diharapkan oleh banyak orang untuk menyiapkan masa
depannya. Indonesia saat ini perlahan memperbaiki diri dalam pelaksanaan
belajar-mengajar dengan memperbaharui kurikulum yang disesuaikan dengan
tuntutan zaman. Harapannya, pendidikan akan melahirkan lulusan yang
cerdas, terampil dan berkarakter. Pertanyaan reflektifnya adalah, apakah
pembelajaran di sekolah mampu mewujudkan harapan ini.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan usaha manusia dalam
memahami alam semesta melalui pengamatan yang benar (true), dan
dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan
kesimpulan yang betul (truth) (Sutrisno, Kresnadi dan Kartono, 2007: 1-19).
Pembelajaran IPA sudah seharusnya juga diarahkan untuk menjawab
tantangan ini.
Salah satu cabang IPA adalah Fisika. Fisika mulai dipelajari secara
formal dijenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas I. Fisika berasal dari
bahasa Yunani yang berarti ilmu alam. Fisika mempelajari struktur materi
dan interaksinya untuk memahami system alam dan sistem buatan (teknologi)
(Sutrisno, Kresnadi dan Kartono, 2007: 27). Pendapat tersebut diperkuat oleh
pernyataan M. Arifin (dalam Abdul Hakim, 2008) bahwa Ilmu fisika adalah
ilmu yang mempelajari berbagai macam objek berkaitan dengan benda alam,
elemen-elemennya, dan hukumnya, faktor-faktor yang merusaknya. Fisika,
seperti juga IPA, mesti diarahkan untuk menjawab pertanyaan itu.
Getaran merupakan materi fisika yang harus dipelajari di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) kelas VIII semester II yang merupakan dasar
untuk mempelajari materi gelombang dan bunyi. Konsep getaran secara sadar
maupun tidak sadar sering ditemui dan dirasakan oleh siswa dilingkungan
tempat tinggalnya, walaupun kebanyakan siswa kurang menyadarinya.
2. Diskusi dengan salah satu guru yang mengajar IPA di SMP Negeri 02
Sebawi mengungkapkan bahwa, pembelajaran IPA masih didominasi oleh
guru. Pembelajaran masih cenderung bersifat informatif. sehingga
komunikasi antara guru dan siswa belum optimal dan pemahaman konsep
siswa terhadap pelajaran masih tergolong rendah. Akibat komunikasi satu
arah ini siswa lebih pasif, sehingga mereka hanya menunggu apa yang akan
diberikan guru dari pada menemukan sendiri pengetahuan atau keterampilan
yang mereka butuhkan.
Wawancara dengan siswa SMP di sekolah yang sama, menunjukkan
IPA merupakan mata pelajaran dianggap sulit dan kurang disenangi. Salah
satu penyebabnya adalah cara pengajaran materi di kelas kurang menarik,
sehingga berpotensi menimbulkan miskonsepsi (Sutrisno, Kresnadi dan
Kartono, 2007: 3-6).
Hamdani (2007) melaporkan ada 16,75% siswa SMP Negeri 2
Pontianak menganggap gerak sembarang yang diakibatkan oleh bunyi disebut
getaran, 44,5% siswa keliru menentukan arti satu getaran dan bagian-
bagiannya, 11,1% siswa menganggap perioda adalah jumlah getaran yang
terjadi dan frekuensinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran,
16,7% siswa menganggap pada saat benda bergerak cepat perioda dan
frekuensinya sama, 11,1% menganggap pada saat benda bergerak lambat,
perioda dan frekuensinya sama, sebanyak 66,7% siswa menganggap frekuensi
pada ayunan dipengaruhi oleh massa, panjang tali, dan amplitudo, 16,5%
siswa mengatakan frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa dan
amplitudo, 5,6% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh
panjang tali dan amplitudonya, 5,6% siswa menganggap hanya massa yang
mempengaruhi frekuensi pada ayunan, dan sebagian besar siswa (99,4%)
mengatakan frekuensi pada pegas dipengaruhi oleh massa dan amplitudonya.
Menurut Suparno (2005: 55), ada beberapa langkah untuk memperbaiki
miskonsepsi, yaitu mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan
siswa, mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut, dan mencari
perlakuan yang sesuai untuk mengatasi. Kegiatan perbaikan untuk mengatasi
3. miskonsepsi siswa dikenal dengan istilah “remediasi”. Remediasi adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan
siswa (Sutrisno, Kresnadi dan Kartono, 2007: 6-22).
Tampaknya untuk mengatasi miskonsepsi siswa disarankan
menggunakan media pembelajaran flip chart. Flip chart dalam pengertian
yang sederhana menurut Susilana dan Riyana (2009: 87) adalah lembaran-
lembaran kertas yang menyerupai album atau kalender berukuran 50 x 75 cm,
atau ukuran yang lebih kecil 28 x 21 cm yang disebut sebagai flip book yang
disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.
Penelitian Andhika Yoga Prasetyo, Triyono, Imam Suyanto (2012)
menunjukkan penggunaan media flip chart dapat meningkatkan pembelajaran
IPA. Media flip chart akan memberikan warna baru dalam pembelajaran dan
materi yang disampaikan menjadi lebih fokus, jika dirancang dengan
seksama. Harjanto (dalam Rijaluddin, 2012) menyatakan bahwa penggunaan
media akan membantu memperjelas materi ajar, sehingga dapat dipahami
oleh sebagian besar siswa. Media flip chart mempunyai berbagai kelebihan
diantaranya adalah:
1) Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis.
2) Mengkonkret konsep-konsep yang abstrak.
3) Menghadirkan objek-objek yang sukar didapat ke dalam lingkungan
belajar.
4) Menampilkan objek yang terlalu besar.
5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
6) Dapat digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan, karena media ini
tidak memerlukan arus listrik, sehingga mudah dibawa kemana-mana
(moveable).
7) Meningkatkan aktivitas belajar anak. Melalui media ini anak secara aktif
dapat menuangkan ide dan gagaasannya dalam flip chart tersebut,
selanjutnya mempresentasikannya (Minuk Pahlawaniati, 2012).
Secara keseluruhan kebaikan media flip chart adalah biaya rendah dan lebih
hemat waktu. Karena itu judul yang diajukan adalah remediasi miskonsepsi
4. siswa pada materi getaran menggunakan media flip chart di kelas VIII SMP
Negeri 02 Sebawi.
Alasan memilih SMP Negeri 02 Sebawi karena rata-rata ulangan harian
pokok bahasan getaran masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) serta lokasi penelitian dengan tempat tinggal peneliti relatif dekat.
Penelitian yang diusulkan berbentuk meremediasi miskonsepsi pada materi
getaran menggunakan media flip chart di kelas VIII SMP Negeri 02 Sebawi.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
adalah “ Apakah penerapan media pembelajaran flip chart efektif untuk
meremediasi miskonsepsi siswa dalam memahami materi getaran di kelas
VIII SMP Negeri 02 Sebawi tahun ajaran 2012/2013.
1. Berapakah jumlah penurunan persentase miskonsepsi siswa pada materi
getaran sebelum dan sesudah diberikan remediasi menggunakan media
flip chart di kelas VIII SMP Negeri 02 Sebawi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah
“Mengetahui efektifitas penerapan media flip chart dapat memperbaiki
miskonsepsi siswa dalam memahami materi getaran di kelas VIII SMP
Negeri 02 Sebawi tahun ajaran 2012/2013”.
5. Mengetahui,
Mahasiswa calon peneliti dosen Pembimbing Akademik
Nur Arifiadi Dr. Leo Sutrisno
F03109007 NIP. 19510504197502002
Ketua Prodi P.Fisika
Dra. Haratua Tiur Maria. S, M.Pd
NIP. 196702221991012001