Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
7. Bilangan Reynolds (NRe)
Dimana:
= densitas bahan (g/cm3 atau kg/m3)
D = diameter pipa bagian dalam (cm atau m)
V = kecepatan rata-rata fluida di dalam pipa
(cm/dtk atau m/dtk)
= viskositas (Pa)
Bila:
NRe < 2100 (Laminar)
NRe > 4000 (Turbulen)
2100<NRe<4000 (Transisi)
9. Contoh 1
Tentukan bilangan Reynolds dari fluida
Newtonian yang dipompa dengan debit
aliran 100 L/menit dengan densitas 1.02
g/cm3 dan viskositas 100 cP? Cairan
melalui pipa lurus berukuran 1,5 in
(nominal) sanitary pipe dengan panjang
50 m
16. Persamaan Bernoulli
Total energi pada
titik awal fluida
bergerak
Total energi pada
titik akhir fluida
bergerak
Pf/ adalah faktor hambatan (frictional resistance) yang
disebabkan oleh adanya gesekan antara fluida dengan
pipa
17. Hambatan dalam aliran Fluida
Hambatan karena gesekan pada pipa
lurus
Hambatan karena
kontraksi/penyempitan
Hambatan karena ekspansi
(pengembangan)
Hambatan karena sambungan
(fittings)
18. 1. Hambatan karena gesekan
pada pipa lurus
Dipengaruhi oleh:
Rasio kekasaran permukaan pipa
bagian dalam k) dengan diameter pipa
(D),pipa kasar k/D>0, pipa halus
k/D=0
Sifat fluida (Newtonian dan non-
Newtonian)
Jenis aliran fluida (Laminar atau
turbulen)
20. a. Cairan Newtonian/non-Newtonian yang
mengalir secara laminar (NRe<2100)
f=16/NRe
b. Cairan Newtonian/non-Newtonian yang
mengalir secara transisi/turbulen
(NRe>2100) pada pipa halus (k/D=0)
c. Cairan Newtonian/non-Newtonian yang
mengalir secara transisi/turbulen
(NRe>2100) pada pipa kasar (k/D>0), nilai f
ditentukan menggunakan diagram Moody
23. Contoh 2
Susu dengan viskositas 2 cP dan
densitas 1,01 g/cm3 dipompa melalui
pipa sanitari lurus berukuran 1 in
(nominal) dan panjang 1 feet dengan
debit aliran 3 gal/menit. Hitunglah
pressure drop ( P) dari sistem
pemompaan tersebut!
24. Contoh 3
Saus tomat dipompa melalui sanitary
pipe berdimensi 1 in (nominal) dengan
flow rate 5 gal/menit. Hitunglah
pressure drop per meter panjang pipa!
Saus tomat memiliki indeks tingkah
laku aliran (n) 0,45, koefisien
kekentalan (K) 125 dyne-secn/cm2 dan
densitas 1,13 g/cm3.
29. Contoh 3
Puree buah mempunyai kandungan
padatan 11,9 % dipompakan melalui
sanitari berdimensi 1 in (nomina)
dengan debit aliran 50 gal/menit.
Hitunglah pressure drop per meter
pipa. Diketahui pure buah mempunyai
indeks tingkah laku aliran 0,35 dan
koefisien kekentalan 72 dyne.sn/cm2
30. Contoh 5
Sebuah pompa digunakan untuk mengalirkan kecap
dari bagian bawah deaerator. Ketinggian deaerator
tersebut 10 m diatas pompa. Deaerator
dioperasikan pada tekanan vakum 49 kPa. Pipa yang
digunakan untuk menghubungkan pompa ke
deaerator staninless steel sanitary pipe berdimensi
2,5 in (nominal) dengan panjang 8 m dan satu
belokan (90o elbow). Kecap mempunyai densitas
1130 kg/m3, consistency indeks (K) 10.5 Pa.sn dan
flow behavior index (n) 0,45. Jika debit aliran (flow
rate) adalah 40 L/min, tentukan berapa tekanan di
bagian pompa untu menghasilkan debit aliran
tersebut. Diketahui tekanan atmosfir = 101 kPa