SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Avita Kusuma Wardhani, S.TP., M.Sc.
TEORI ANTRIAN
(QUEUEING THEORY )
Saya
dan
Antrian
Menunggu dalam suatu antrian
adalah hal yang paling sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari
Siapapun yang pergi berbelanja atau
ke bioskop mengalami ketidaknyamanan
dalam mengantri
Menunggu……..
Siapa yang Senang Menunggu?
Pelanggan/customer jelas tidak
Pengusaha juga tidak
 Biaya lebih
 Membutuhkan biaya ruang lebih
untuk menunggu
 Kehilangan pelanggan
 Pelanggan tidak bahagia
Lalu Mengapa Menunggu?
 Permintaan/demand > Layanan/
service yang tersedia
 Mengapa layanan tidak mencukupi?
 Tidak ada fasilitas
 Kedatangan yang tidak dapat
diprediksi
 Berapa lama saya harus menunggu?
 Berapa orang dalam barisan?
 Kapan sebaiknya saya datang untuk
mendapatkan layanan lebih cepat?
Pertanyaan Menarik Untuk Pelanggan
 Seberapa besar area tunggu?
 Berapa banyak pelanggan pergi?
 Apakah sebaiknya pelayan ditambah?
 Apakah sebaiknya sistem membentuk
1 atau 3 barisan antrian?
 Apakah sebaiknya sistem menyediakan
jalur cepat?
Pertanyaan Menarik Untuk
Service Provider?
Dengan memperhatikan hal tsb, banyak
perusahaan mengusahakan untuk
mengurangi waktu menunggu sebagai
komponen utama dari perbaikan kualitas.
Umumnya, perusahaan dapat mengurangi
waktu menunggu dan memberikan pelayanan
yang lebih cepat dengan menambah jumlah
pelayanan, seperti jumlah teller pada bank atau
jumlah kasir pada supermarket.
Namun, menambah kapasitas pelayanan
memerlukan biaya, dan dasar analisisnya
adalah berdasarkan hubungan antara biaya
perbaikan pelayanan dan biaya yang berasal
dari waktu menunggu pelanggan.
Akhirnya … Datang Teori Antrian
 Menjelaskan fenomena antrian
 Menunggu dan Melayani
 Memodelkan sistem secara matematis
 Mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
tsb
Bagaimana merancang fasilitas pelayanan atau
berapa tingkat pelayanan yang seharusnya
disediakan ?
Teori Antrian
 Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan
kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas
pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian),
dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.
 Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan,
dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan
dan pemrosesan masalahnya.
 Analisis antrian merupakan bentuk analisis probabilitas. Oleh
karena itu, hasil dari analisis antrian disebut sebagai karakteristik
operasi.
 Karakteristik operasi merupakan nilai rata-rata dari karakteristik
yang menggambarkan kinerja suatu sistem antrian.
 Karakteristik operasional menghasilkan statistik operasi yang
digunakan oleh manajer untuk mengambil putusan dalam suatu
operasi yang mengandung masalah antrian.
Stuktur Umum Sistem Antrian
1) Garis tunggu/antrian (queues): Ada orang/barang/kertas kerja
yang menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.
2) Fasilitas pelayanan (service facility): Biasanya relatif mahal
sehingga tersedia dalam jumlah terbatas, karena berusaha
menekan cost.
Garis tunggu
atau antrian
1
2
s
Fasilitas
Pelayanan
Pelanggan masuk
Ke dalam sistem
antrian
Pelanggan keluar
dari sistem
antrian
STUKTUR SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
CONTOH SISTEM ANTRIAN
Sistem Garis tunggu atau antrian Fasilitas
1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di
landasan
Landasan pacu
2. Bank Nasabah (orang) Kasir
3. Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil
4. Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar muat
5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll
6. Bantuan pengobatan
darurat
Orang Ambulance
7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan
8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
9. Skedul sidang
pengadilan
Kasus yang disidangkan Pengadilan
Pembagian Terperinci :
a. Single Channel – Single Phase
b. Single Chanel – Multiphase
c. Multichannel – Single Phase
d. Multichannel – Multiphase
Pembagian Lain:
a. Single Channel Model (M/M/1)
b. Multiple Channel Model (M/M/S)
Jenis Sistem Antrian :
Meminimumkan dua biaya :
1) Biaya Langsung dari penyedia Fasilitas/Produsen
2) Biaya Tidak Langsung, karena individu harus
menunggu untuk dilayani.
Model Antrian berusaha menciptakan suatu model yang
menguntungkan dari sisi penyedia pelayanan dan sekaligus
mengurangi/menghilangkan antrian (waktu menunggu)
bagi pihak yang dilayani/customer.
Tujuan Sistem Antrian
Karakteristik Proses Antrian
 Pola Kedatangan
 Pola Pelayanan
 Disiplin Antrian
 Kapasitas Sistem
 Jumlah Pelayan
 Jumlah tingkat/stages layanan
Pola Kedatangan
 Pola kedatangan para pelanggan biasanya dicirikan
oleh waktu antar kedatangan, yaitu waktu antara
kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada
suatu fasilitas pelayanan.
 Pola ini dapat deterministik (yakni diketahui dengan
pasti), atau berupa suatu variabel acak yang distribusi
probabilitasnya dianggap telah diketahui.
 Yang menarik adalah apakah pelanggan datang satu
per satu atau secara berombongan dan apakah
penolakan (balking) atau pembatalan (reneging)
diperkenankan.
 Kelakuan pelanggan
 Pelanggan sabar
 Menunggu selamanya
 Pelanggan tidak sabar
 Menunggu untuk suatu periode waktu dan
memutuskan untuk pergi (pembatalan atau
reneging)
 Melihat antrian panjang dan memutuskan tidak
bergabung (penolakan atau balking)
 Mengubah barisan untuk menunggu
 Bila tidak disebutkan secara khusus, maka
anggapan standarnya adalah bahwa semua
pelanggan tiba satu per satu dan juga tidak terjadi
penolakan atau pembatalan.
Pola Pelayanan
 Pola pelayanan biasanya dicirikan oleh waktu
pelayanan (service time), yaitu waktu yang dibutuhkan
seorang pelayan untuk melayani seorang pelanggan.
 Waktu pelayanan ini dapat bersifat deterministik, atau
berupa variabel acak yang distribusi probabilitasnya
dianggap telah diketahui.
 Besaran ini dapat bergantung pada jumlah pelanggan
yang telah berada di dalam fasilitas pelayanan.
 Yang menarik adalah apakah seorang pelanggan hanya
dilayani oleh satu pelayan atau pelanggan ini
membutuhkan suatu barisan pelayan.
 Bila tidak disebutkan secara khusus, maka anggapan
dasarnya adalah bahwa satu pelayan saja dapat melayani
secara tuntas seorang pelanggan.
Disiplin Antrian
Disiplin antrian adalah aturan dimana para pelanggan dilayani.
Aturan ini dapat didasarkan pada:
 Pertama Masuk Pertama Keluar (PMPK) atau First In First Out
(FIFO) atau First Come First Served (FCFS) yakni pelayanan
menurut urutan kedatangan (datang awal dilayani dulu).
 Terakhir Masuk Pertama Keluar (TMPK) atau Last In First Out
(LIFO) atau Last Come First Served (LCFS) yakni pelanggan
yang datang paling akhir akan mendapatkan pelayanan yang
lebih dahulu.
 Acak atau Service In Random Order (SIRO), yaitu panggilan
didasarkan pada peluang secara random.
 Prioritas atau Priority Served (PS), yaitu prioritas pelayanan
diberikan kepada mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi
dibandingkan dengan mereka yang mempunyai prioritas lebih
rendah
Kapasitas Sistem
 Kapasitas sistem adalah jumlah maksimum
pelanggan, mencakup yang sedang dilayani
dan yang berada dalam antrian, yang dapat
ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat
yang sama.
 Sebuah sistem yang tidak membatasi jumlah
pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya
memiliki kapasitas tak berhingga, sedangkan
suatu sistem yang membatasi jumlah pelanggan
memiliki kapasitas berhingga.
ANALISIS ANTRIAN
(QUEUEING ANALYSIS )
Analisis Antrian
Waktu Rerata dalam Sistem (W)
Jumlah Rerata dalam Sistem (L)
Pelayanan
Rerata
kedatangan (
Jumlah Rerata
dalam Antrian (Lq)
Waktu Tunggu Rerata
dalam Antrian (Wq)
Laju (
Komponen Sistem Antrian
1. Populasi Pelanggan
Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
2. Distribusi Kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode waktu
tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda
3. Disiplin Pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come, first
served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. Prioritas
4. Fasilitas Pelayanan
Mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia :
a. Single-channel; b. multiple-channel
5. Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani
6. Kapasitas sistem pelayanan
Memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem
6. Karakteristik sistem lainnya
Pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
Notasi dalam Sistem Antrian
 n = jumlah pelanggan dalam sistem
 Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
 λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
 µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
 Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
 p = tingkat intensitas/kegunaan/utilitas fasilitas pelayanan
 L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem
 Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
 W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
 Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu
dalam antrian
 1/µ = waktu rata-rata pelayanan
 1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan
 S = jumlah fasilitas pelayanan
Notasi Antrian
Notasi Kendall (1953)
A / B / X / Y / Z
A : Distribusi waktu antar kedatangan
B : Distribusi waktu layanan
X : Jumlah pelayan
Y : Kapasitas sistem
Z : Disiplin antrian
Notasi Antrian A/B/X/Y/Z
Notasi Antrian A/B/X/Y/Z
M/M/3/∞/FCFS
 Waktu antar kedatangan exponential
 Waktu layanan exponential
 3 server
 Kapasitas tidak terbatas
 Disiplin antrian First-Come, First-Served
 Waktu antar kedatangan exponential
 Waktu layanan Deterministic
 1 server
 Kapasitas tidak terbatas
 Disiplin antrian FCFS
M/D/1
 Ada sejumlah model antrian yang berbeda yang dapat
digunakan untuk menganalisis sistem antrian yang
berbeda.
 Dua jenis sistem yang paling umum yaitu:
Sistem pelayanan tunggal
(Single-Server System)
(Single-Server Channel)
Sistem pelayanan multiple
(Multiple-Server System)
(Multiple-Server Channel)
Model Antrian
Karakteristik
Sistem Pelayanan Tunggal
(M/M/1)
 Laju kedatangan  (distribusi Poisson)
 Laju pelayanan  (distribusi exponential)
 Server tunggal
 First-come-first-served (FCFS)
 Panjang antrian (kapasitas) tak terbatas
 Jumlah pelanggan tak terbatas
 Tidak ada penolakan maupun pengingkaran
Asumsi
Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam suatu
sistem antrian (baik sedang dalam antrian maupun
sedang dilayani)
Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu
sistem antrian
Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu sistem
antrian
Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam
baris antrian
Waktu rata-rata dihabiskan seorang pelanggan
dalam keseluruhan sistem antrian (yaitu, waktu
menunggu dan dilayani) 
L
W 


µ
1
)-µ(µ
2

qL
)-(µ 

L
0.
µ
PP
n
n








µ
-1P0








Dengan asumsi bahwa:
λ = laju kedatangan
µ = laju pelayanan
λ < µ
Formula Untuk Sistem Pelayanan Tunggal
Waktu rata-rata yang dihabiskan
seorang pelanggan untuk menunggu
dalam antrian sampai dilayani
Probabilitas bahwa pelayan sedang
sibuk (yaitu, probabilitas seorang
pelanggan harus menunggu), dikenal
dengan faktor utilisasi
Probabilitas bahwa pelayan
menganggur
)( 


qW
011 PUI 




P
Contoh
PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-
rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20
kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan
waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika
diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1),
hitunglah :
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L)
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq)
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
(menunggu pelayanan) (W)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam
antrian (Wq)
Mobil antri menunggu
pelayanan
s
1 pompa bensin
melayani 25 mobil per
jam
Kedatangan
mobil, 20 per
jam
Mobil Keluar
SPBU CIARD
Fasilitas
Pelayanan
Penyelesaian
λ = 20 dan µ = 25
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau p
80,0
25
20
μ
λ
p 
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani
kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya
(1 – p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk
istirahat, dll
2 atau,4
2025
20
λ-μ
λ
L 


4
80,01
80,0
p-1
p
L 


Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil
yang berada dalam sistem
3 20,3
125
400
)2025(25
)20(
λ)-μ(μ
λ
Lq
22



Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani
dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan
4 menit12ataujam20,0
25
1
2025
1
λ-μ
1
W 


Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam sistem selama 12 menit
5 menit9,6ataujam16,0
125
20
)2025(25
20
λ)-μ(μ
λ
Wq 


Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu
dalam antrian selama 9,6 menit
Hubungan antara L, Lq, W dan Wq
L = λ W
Lq = λ Wq
W = Wq + 1/µ
Karakteristik
Sistem Pelayanan Multiple
(M/M/s)
Sistem pelayanan multiple adalah baris antrian tunggal yang
dilayani oleh lebih dari satu pelayan. Contoh penerapan sistem ini
terdapat pada bank yang ada bagian tertentu menangani
pertanyaan-pertanyaan atau pengaduan-pengaduan dari customer.
 Laju kedatangan  (distribusi Poisson)
 Laju pelayanan  (distribusi exponential)
 Dua/lebih server
 First-come-first-served (FCFS)
 Panjang antrian (kapasitas) tak terbatas
 Jumlah pelanggan tak terbatas
 Laju pelayanan sama pada semua server
Asumsi
sμ
λ
p 
 2
s
o
p)-(1s!
p)
μ
λ
(P
Lq












 

1-s
0n
sn
o
)
sμ
λ
-(1s!
)
μ
λ
(
n!
)
μ
λ
(
P








sn0),P(
n!
)
μ
λ
(
sn),P(
ss!
)
μ
λ
(
n
o
n
o-sn
n
P
jika
jika
λ
Lq
Wq 
μ
1
WqW 
μ
λ
LqλWL 
Formula Untuk Karakteristik Sistem Pelayanan Tunggal
Contoh
Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan
tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap
ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-
rata seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam.
Rata-rata tingkat kedatangan pasien mengikuti distribusi poisson yaitu 12
orang per jam.
Pasien menunggu
ddalam antrian untuk
berobat
s
3 saluran pelayanan
1 team mengobati rata-rata
5 pasien perjam
Pasien datang
(rata-rata 12
pasien per jam)
Pasien pergi
setelah menerma
pengobatan
Model UGD
s
s
Sistem : (M/M/3)
λ = 12 s = 3
µ = 5
p = 12/3(5) = 0,8
Penyelesaian
)04,0(6
)80,0)(824,13(20,0
)
15
12
-(13!
)
15
12
()
5
12
(0,20
p)-(1s!
p)
μ
λ
(P
Lq
2
2
s
o 3

pasien216,9
0,24
21184,2
Lq 
menit46ataujam0,768
12
216,9
λ
Lq
Wq 
menit58ataujam0,968
5
1
0,768
μ
1
WqW 
pasien11,6212(0,968)λWL 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro

More Related Content

What's hot

Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplexBambang Kristiono
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"nuelsitohang
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)hazhiyah
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarresume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarYunita Agza
 
Statistika Tabel Distribusi Frekuensi
Statistika Tabel Distribusi FrekuensiStatistika Tabel Distribusi Frekuensi
Statistika Tabel Distribusi FrekuensiAddy Hidayat
 

What's hot (20)

Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplex
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarresume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
 
Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Statistika Tabel Distribusi Frekuensi
Statistika Tabel Distribusi FrekuensiStatistika Tabel Distribusi Frekuensi
Statistika Tabel Distribusi Frekuensi
 

Similar to ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro

Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfNajwaIsmira
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIArning Susilawati
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptRendiAditya4
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 
teori antrian.ppt
teori antrian.pptteori antrian.ppt
teori antrian.pptadiabadi1
 
Jurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianJurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianHendra Nasrul
 
Presentati Sisteam Antrian Real-Time
Presentati Sisteam Antrian Real-TimePresentati Sisteam Antrian Real-Time
Presentati Sisteam Antrian Real-TimeUliel Azmie
 
Simulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanSimulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanCQMughis
 
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianMateri mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianIzhan Nassuha
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandayulia fitriastuti
 
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptxKELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptxAnisMuzakka
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfFajarSeptiayuda
 

Similar to ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro (20)

Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.ppt
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 
bab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdfbab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdf
 
teori antrian.ppt
teori antrian.pptteori antrian.ppt
teori antrian.ppt
 
Teori Antrian
Teori AntrianTeori Antrian
Teori Antrian
 
Jurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianJurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem Antrian
 
Simulasi kelompok 1
Simulasi kelompok 1Simulasi kelompok 1
Simulasi kelompok 1
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
 
Mentkuan14modelantrian
Mentkuan14modelantrianMentkuan14modelantrian
Mentkuan14modelantrian
 
Presentati Sisteam Antrian Real-Time
Presentati Sisteam Antrian Real-TimePresentati Sisteam Antrian Real-Time
Presentati Sisteam Antrian Real-Time
 
Ramani 14
Ramani 14 Ramani 14
Ramani 14
 
Simulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanSimulasi Pemodelan
Simulasi Pemodelan
 
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianMateri mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrian
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
 
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptxKELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
KELOMPOK 6 MKPK-MATERI 13.pptx
 
9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdf
 

More from Fransiska Puteri

Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3Fransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiFransiska Puteri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3Fransiska Puteri
 

More from Fransiska Puteri (20)

Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 KarbohidratLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Karbohidrat
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak proteinITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
ITP UNS Semester 3, Pangan dan Gizi: Kharbohidrat lemak protein
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Statistik dalam penilaian kinerja program k3
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipmentITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Personal protective equipment
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaanITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Higiene perusahaan
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomiITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: pengantar ergonomi
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: dasar dasar k3
 

ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro

  • 1. Avita Kusuma Wardhani, S.TP., M.Sc. TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY )
  • 3. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
  • 4. Siapapun yang pergi berbelanja atau ke bioskop mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri
  • 6.
  • 7. Siapa yang Senang Menunggu? Pelanggan/customer jelas tidak Pengusaha juga tidak  Biaya lebih  Membutuhkan biaya ruang lebih untuk menunggu  Kehilangan pelanggan  Pelanggan tidak bahagia
  • 8. Lalu Mengapa Menunggu?  Permintaan/demand > Layanan/ service yang tersedia  Mengapa layanan tidak mencukupi?  Tidak ada fasilitas  Kedatangan yang tidak dapat diprediksi
  • 9.  Berapa lama saya harus menunggu?  Berapa orang dalam barisan?  Kapan sebaiknya saya datang untuk mendapatkan layanan lebih cepat? Pertanyaan Menarik Untuk Pelanggan
  • 10.  Seberapa besar area tunggu?  Berapa banyak pelanggan pergi?  Apakah sebaiknya pelayan ditambah?  Apakah sebaiknya sistem membentuk 1 atau 3 barisan antrian?  Apakah sebaiknya sistem menyediakan jalur cepat? Pertanyaan Menarik Untuk Service Provider?
  • 11. Dengan memperhatikan hal tsb, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat mengurangi waktu menunggu dan memberikan pelayanan yang lebih cepat dengan menambah jumlah pelayanan, seperti jumlah teller pada bank atau jumlah kasir pada supermarket. Namun, menambah kapasitas pelayanan memerlukan biaya, dan dasar analisisnya adalah berdasarkan hubungan antara biaya perbaikan pelayanan dan biaya yang berasal dari waktu menunggu pelanggan.
  • 12. Akhirnya … Datang Teori Antrian  Menjelaskan fenomena antrian  Menunggu dan Melayani  Memodelkan sistem secara matematis  Mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb Bagaimana merancang fasilitas pelayanan atau berapa tingkat pelayanan yang seharusnya disediakan ?
  • 13. Teori Antrian  Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian), dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.  Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan masalahnya.  Analisis antrian merupakan bentuk analisis probabilitas. Oleh karena itu, hasil dari analisis antrian disebut sebagai karakteristik operasi.  Karakteristik operasi merupakan nilai rata-rata dari karakteristik yang menggambarkan kinerja suatu sistem antrian.  Karakteristik operasional menghasilkan statistik operasi yang digunakan oleh manajer untuk mengambil putusan dalam suatu operasi yang mengandung masalah antrian.
  • 14. Stuktur Umum Sistem Antrian 1) Garis tunggu/antrian (queues): Ada orang/barang/kertas kerja yang menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. 2) Fasilitas pelayanan (service facility): Biasanya relatif mahal sehingga tersedia dalam jumlah terbatas, karena berusaha menekan cost. Garis tunggu atau antrian 1 2 s Fasilitas Pelayanan Pelanggan masuk Ke dalam sistem antrian Pelanggan keluar dari sistem antrian STUKTUR SISTEM ANTRIAN
  • 16. CONTOH SISTEM ANTRIAN Sistem Garis tunggu atau antrian Fasilitas 1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di landasan Landasan pacu 2. Bank Nasabah (orang) Kasir 3. Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil 4. Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar muat 5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll 6. Bantuan pengobatan darurat Orang Ambulance 7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan 8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi 9. Skedul sidang pengadilan Kasus yang disidangkan Pengadilan
  • 17. Pembagian Terperinci : a. Single Channel – Single Phase b. Single Chanel – Multiphase c. Multichannel – Single Phase d. Multichannel – Multiphase Pembagian Lain: a. Single Channel Model (M/M/1) b. Multiple Channel Model (M/M/S) Jenis Sistem Antrian :
  • 18.
  • 19. Meminimumkan dua biaya : 1) Biaya Langsung dari penyedia Fasilitas/Produsen 2) Biaya Tidak Langsung, karena individu harus menunggu untuk dilayani. Model Antrian berusaha menciptakan suatu model yang menguntungkan dari sisi penyedia pelayanan dan sekaligus mengurangi/menghilangkan antrian (waktu menunggu) bagi pihak yang dilayani/customer. Tujuan Sistem Antrian
  • 20. Karakteristik Proses Antrian  Pola Kedatangan  Pola Pelayanan  Disiplin Antrian  Kapasitas Sistem  Jumlah Pelayan  Jumlah tingkat/stages layanan
  • 21. Pola Kedatangan  Pola kedatangan para pelanggan biasanya dicirikan oleh waktu antar kedatangan, yaitu waktu antara kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan.  Pola ini dapat deterministik (yakni diketahui dengan pasti), atau berupa suatu variabel acak yang distribusi probabilitasnya dianggap telah diketahui.  Yang menarik adalah apakah pelanggan datang satu per satu atau secara berombongan dan apakah penolakan (balking) atau pembatalan (reneging) diperkenankan.
  • 22.  Kelakuan pelanggan  Pelanggan sabar  Menunggu selamanya  Pelanggan tidak sabar  Menunggu untuk suatu periode waktu dan memutuskan untuk pergi (pembatalan atau reneging)  Melihat antrian panjang dan memutuskan tidak bergabung (penolakan atau balking)  Mengubah barisan untuk menunggu  Bila tidak disebutkan secara khusus, maka anggapan standarnya adalah bahwa semua pelanggan tiba satu per satu dan juga tidak terjadi penolakan atau pembatalan.
  • 23. Pola Pelayanan  Pola pelayanan biasanya dicirikan oleh waktu pelayanan (service time), yaitu waktu yang dibutuhkan seorang pelayan untuk melayani seorang pelanggan.  Waktu pelayanan ini dapat bersifat deterministik, atau berupa variabel acak yang distribusi probabilitasnya dianggap telah diketahui.  Besaran ini dapat bergantung pada jumlah pelanggan yang telah berada di dalam fasilitas pelayanan.  Yang menarik adalah apakah seorang pelanggan hanya dilayani oleh satu pelayan atau pelanggan ini membutuhkan suatu barisan pelayan.  Bila tidak disebutkan secara khusus, maka anggapan dasarnya adalah bahwa satu pelayan saja dapat melayani secara tuntas seorang pelanggan.
  • 24. Disiplin Antrian Disiplin antrian adalah aturan dimana para pelanggan dilayani. Aturan ini dapat didasarkan pada:  Pertama Masuk Pertama Keluar (PMPK) atau First In First Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS) yakni pelayanan menurut urutan kedatangan (datang awal dilayani dulu).  Terakhir Masuk Pertama Keluar (TMPK) atau Last In First Out (LIFO) atau Last Come First Served (LCFS) yakni pelanggan yang datang paling akhir akan mendapatkan pelayanan yang lebih dahulu.  Acak atau Service In Random Order (SIRO), yaitu panggilan didasarkan pada peluang secara random.  Prioritas atau Priority Served (PS), yaitu prioritas pelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mempunyai prioritas lebih rendah
  • 25. Kapasitas Sistem  Kapasitas sistem adalah jumlah maksimum pelanggan, mencakup yang sedang dilayani dan yang berada dalam antrian, yang dapat ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat yang sama.  Sebuah sistem yang tidak membatasi jumlah pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya memiliki kapasitas tak berhingga, sedangkan suatu sistem yang membatasi jumlah pelanggan memiliki kapasitas berhingga.
  • 27. Analisis Antrian Waktu Rerata dalam Sistem (W) Jumlah Rerata dalam Sistem (L) Pelayanan Rerata kedatangan ( Jumlah Rerata dalam Antrian (Lq) Waktu Tunggu Rerata dalam Antrian (Wq) Laju (
  • 28. Komponen Sistem Antrian 1. Populasi Pelanggan Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian 2. Distribusi Kedatangan Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode waktu tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda 3. Disiplin Pelayanan Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come, first served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. Prioritas 4. Fasilitas Pelayanan Mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia : a. Single-channel; b. multiple-channel 5. Distribusi Pelayanan a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani 6. Kapasitas sistem pelayanan Memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem 6. Karakteristik sistem lainnya Pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
  • 29. Notasi dalam Sistem Antrian  n = jumlah pelanggan dalam sistem  Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem  λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu  µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu  Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem  p = tingkat intensitas/kegunaan/utilitas fasilitas pelayanan  L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem  Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian  W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem  Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian  1/µ = waktu rata-rata pelayanan  1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan  S = jumlah fasilitas pelayanan
  • 30. Notasi Antrian Notasi Kendall (1953) A / B / X / Y / Z A : Distribusi waktu antar kedatangan B : Distribusi waktu layanan X : Jumlah pelayan Y : Kapasitas sistem Z : Disiplin antrian
  • 32. Notasi Antrian A/B/X/Y/Z M/M/3/∞/FCFS  Waktu antar kedatangan exponential  Waktu layanan exponential  3 server  Kapasitas tidak terbatas  Disiplin antrian First-Come, First-Served  Waktu antar kedatangan exponential  Waktu layanan Deterministic  1 server  Kapasitas tidak terbatas  Disiplin antrian FCFS M/D/1
  • 33.  Ada sejumlah model antrian yang berbeda yang dapat digunakan untuk menganalisis sistem antrian yang berbeda.  Dua jenis sistem yang paling umum yaitu: Sistem pelayanan tunggal (Single-Server System) (Single-Server Channel) Sistem pelayanan multiple (Multiple-Server System) (Multiple-Server Channel) Model Antrian
  • 34. Karakteristik Sistem Pelayanan Tunggal (M/M/1)  Laju kedatangan  (distribusi Poisson)  Laju pelayanan  (distribusi exponential)  Server tunggal  First-come-first-served (FCFS)  Panjang antrian (kapasitas) tak terbatas  Jumlah pelanggan tak terbatas  Tidak ada penolakan maupun pengingkaran Asumsi
  • 35. Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam suatu sistem antrian (baik sedang dalam antrian maupun sedang dilayani) Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu sistem antrian Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu sistem antrian Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam baris antrian Waktu rata-rata dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan sistem antrian (yaitu, waktu menunggu dan dilayani)  L W    µ 1 )-µ(µ 2  qL )-(µ   L 0. µ PP n n         µ -1P0         Dengan asumsi bahwa: λ = laju kedatangan µ = laju pelayanan λ < µ Formula Untuk Sistem Pelayanan Tunggal
  • 36. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk (yaitu, probabilitas seorang pelanggan harus menunggu), dikenal dengan faktor utilisasi Probabilitas bahwa pelayan menganggur )(    qW 011 PUI      P
  • 37. Contoh PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata- rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20 kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1), hitunglah : 1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p) 2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L) 3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq) 4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) (W) 5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian (Wq) Mobil antri menunggu pelayanan s 1 pompa bensin melayani 25 mobil per jam Kedatangan mobil, 20 per jam Mobil Keluar SPBU CIARD Fasilitas Pelayanan
  • 38. Penyelesaian λ = 20 dan µ = 25 1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau p 80,0 25 20 μ λ p  Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya (1 – p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk istirahat, dll 2 atau,4 2025 20 λ-μ λ L    4 80,01 80,0 p-1 p L    Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil yang berada dalam sistem
  • 39. 3 20,3 125 400 )2025(25 )20( λ)-μ(μ λ Lq 22    Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan 4 menit12ataujam20,0 25 1 2025 1 λ-μ 1 W    Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem selama 12 menit 5 menit9,6ataujam16,0 125 20 )2025(25 20 λ)-μ(μ λ Wq    Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama 9,6 menit
  • 40. Hubungan antara L, Lq, W dan Wq L = λ W Lq = λ Wq W = Wq + 1/µ
  • 41. Karakteristik Sistem Pelayanan Multiple (M/M/s) Sistem pelayanan multiple adalah baris antrian tunggal yang dilayani oleh lebih dari satu pelayan. Contoh penerapan sistem ini terdapat pada bank yang ada bagian tertentu menangani pertanyaan-pertanyaan atau pengaduan-pengaduan dari customer.  Laju kedatangan  (distribusi Poisson)  Laju pelayanan  (distribusi exponential)  Dua/lebih server  First-come-first-served (FCFS)  Panjang antrian (kapasitas) tak terbatas  Jumlah pelanggan tak terbatas  Laju pelayanan sama pada semua server Asumsi
  • 42. sμ λ p   2 s o p)-(1s! p) μ λ (P Lq                1-s 0n sn o ) sμ λ -(1s! ) μ λ ( n! ) μ λ ( P         sn0),P( n! ) μ λ ( sn),P( ss! ) μ λ ( n o n o-sn n P jika jika λ Lq Wq  μ 1 WqW  μ λ LqλWL  Formula Untuk Karakteristik Sistem Pelayanan Tunggal
  • 43. Contoh Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata- rata seorang dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam. Rata-rata tingkat kedatangan pasien mengikuti distribusi poisson yaitu 12 orang per jam. Pasien menunggu ddalam antrian untuk berobat s 3 saluran pelayanan 1 team mengobati rata-rata 5 pasien perjam Pasien datang (rata-rata 12 pasien per jam) Pasien pergi setelah menerma pengobatan Model UGD s s Sistem : (M/M/3) λ = 12 s = 3 µ = 5 p = 12/3(5) = 0,8