SlideShare a Scribd company logo
KONSTITUSI DAN
KONSTITUSIONALISME
M. LAICA MARZUKI
GAMBARAN UMUM
 The Constitution of The United States of America mendorong
lahirnya constitutional states di beberapa kawasan dunia,
termasuk negara-negara monarki, yang dikenal dengan
penamaan: constitutional monarch.
 Dalam perkembangannya, beberapa constitutional state
menyadari bahwa konstitusi negara-negara dimaksud kurang
memuat pengaturan hal pembatasan penguasa dan
pengakuan hak-hak sipil rakyat banyak di dalamnya.
 Muncul gagasan agar dalam konstitusi diatur semacam
constitutional government, yang pada hakikatnya
mewujudkan hal pembatasan pemerintahan atau limited
government.
KONSTITUSI
• Konstitusi atau Grondwet, Grundgesetz, Undang-
Undang Dasar menempati tata urutan peraturan
perundang-undangan tertinggi dalam negara (constitutie
is de hoogste wet).
• Dalam konteks institusi negara, konstitusi bermakna
permakluman tertinggi yang menetapkan antara lain
pemegang kedaulatan tertinggi, struktur negara, bentuk
negara, bentuk pemerintahan, kekuasaan legislatif,
kekuasaan peradilan, dan pelbagai lembaga negara
serta hak-hak rakyat.
KONSTITUSIONALISME MEMUAT
ESENSI PEMBATASAN KEKUASAAN
• Konstitusionalisme mengatur agar penyelenggaraan
negara dan pemerintahan tidak sewenang-wenang dan
hal dimaksud dinyatakan serta diatur secara tegas
dalam pasal-pasal konstitusi.
• Kedaulatan rakyat dilaksanakan menurut UUD, tidak
boleh dijalankan atas dasar the ruling of the mob.
• UUD 1945 (redaksi lama) nyaris tidak mengindahkan
paham konstitusionalisme, walaupun di dalamnya telah
memberlakukan distribution of power di antara bidang-
bidang kekuasaan negara.
UNSUR-UNSUR YANG PERLU DIADOPSI
DALAM KONSTITUSI
• Sistem separation of power atau distribution of power yang
disertai checks and balances; sistem kekuasaan peradilan
yang merdeka dan mandiri, utamanya lebih memberdayakan
peradilan adminstrasi;
• Pengakuan hak-hak sipil dan politik warga, utamanya yang
berkaitan dengan pemilihan umum dan pemilukada;
• Pembatasan masa jabatan-jabatan publik dalam negara;
• Memberikan kewenangan pengaduan konstitusional
(constitutional complaint) bagi Mahkamah Konstitusi.
UJI KONSTITUSIONALITAS PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN NEGARA
KITA: MASALAH DAN TANTANGAN
MARUARAR SIAHAAN
GAMBARAN UMUM
• Perubahan Ketiga UUD 1945 menghasilkan pergeseran ke
arah susunan kekuasaan yang bersifat horizontal fungsional,
dimana kedudukan lembaga-lembaga negara menjadi setara.
• Dengan demikian, terjadi pergeseran dari sistem supremasi
parlemen menjadi sistem supremasi konstitusi
• Tujuannya menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan
negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui
pemisahan dan/atau pembagian kekuasaan yang lebih tegas,
sistem checks and balances yang lebih ketat dan transparan,
serta pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru
GAMBARAN UMUM
• Perubahan tersebut melandasi dibentuknya MK.
• Salah satu kewenangan yang dimiliki MK yakni
pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, secara umum/lazim disebut judicial review.
• Putusan MK dalam proses pengujian undang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar, adalah merupakan
sebuah pendapat tertulis Hakim Konstitusi, yang
mengakhiri dan menyelesaikan perselisihan yang
diajukan tentang penafsiran konstitusi.
MAHKAMAH KONSTITUSI DAN
JUDICIAL REVIEW
• Fungsi judicial review ini juga semestinya dilihat dari
pandangan teori jenjang norma hukum dari Hans Nawiasky
yang menyatakan bahwa Staatsfundamentalnorm (norma
dasar negara) sebagai norma tertinggi yang harus menjadi
acuan bagi norma-norma hukum yang berada di bawahnya.
• Permasalahan yang timbul adalah apabila norma atau
undang-undang di bawah norma dasar bertentangan dengan
staatsfundamentalnorm tersebut, sehingga harus dibentuk
sebuah mekanisme tersendiri agar penyimpangan yang
terjadi dapat diluruskan.
UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM
HUKUM INDONESIA
• Terdapat perbedaan undang-undang dilihat dari bentuk
maupun isinya. Perbedaan jenis undang-undang tersebut
sama sekali tidak disinggung baik dalam UUD 1945 maupun
dalam UU MK.
• Perbedaan undang-undang dalam arti formil dan dalam arti
materiil didasarkan bukan hanya pada pembuatnya,
melainkan dapat juga dilihat dari substansi atau materi
muatan yang dikandung.
• Jimly Asshidiqie memberi gambaran perbedaan antara bentuk
dan isi peraturan dimaksud yaitu: (i) ada peraturan yang
berbentuk undang-undang tetapi materi yang diaturnya
seharusnya cukup dituangkan dalam bentuk peraturan
pemerintah saja; (ii) ada peraturan yang berbentuk Peraturan
Presiden, namun isinya seharusnya berbentuk undang-
undang.
UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM
HUKUM INDONESIA
• Pembedaan jenis undang-undang yang disinggung terdahulu,
menunjukkan bahwa terdapat peraturan perundang-undangan
yang dilihat dari bentuknya merupakan undang-undang
namun dari segi substansi, sesungguhnya terdapat juga
undang-undang yang lebih ditujukan kepada penyelenggara
pemerintahan, karena lebih merupakan rencana, pengaturan,
dan kebijakan makro dalam perekonomian.
• Pengujian undang-undang yang demikian, memiliki implikasi
yang berbeda, jika dibandingkan dengan undang-undang
yang mengikat secara umum, yang meletakkan kewajiban,
larangan, dan perintah secara langsung kepada seluruh
rakyat.
UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM
HUKUM INDONESIA
• “undang-undang” dalam konteks pengertian teknis
ketatanegaraan Indonesia (lama) yang menurut A. Hamid, S.
A. ialah “produk hukum yang dibentuk oleh Presiden” dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan negara dengan
persetujuan DPR.
• Dengan adanya amendemen terhadap UUD 1945, rumusan
tersebut sudah tidak tepat lagi, pemegang kekuasaan
membentuk undang-undang saat ini berada di tangan DPR,
tidak lagi di tangan Presiden.
• TAP MPR yang masih berlaku karena memuat ketentuan
yang mengikat umum “dapat disamakan kedudukannya”
dengan undang-undang
PENGUJIAN PERPU
• Pasal 7 ayat (1) UU 10/2004 telah mendudukan Perpu
sejajar dengan Undang-Undang.
• Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
adalah jenis peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan
yang memaksa.
• Pada tataran peraturan perundang-undangan dibawah
undang-undang dan yang bukan merupakan Perpu,
tetap masih tersisa persoalan uji konstitusionalitas yang
timbul akibat disintegrasi dan diferensiasi wewenang
pengujian yang dilakukan oleh 2 (dua) lembaga
peradilan yang berbeda.
TANTANGAN
• Perluasan akses keadilan konstitusional melalui
kemungkinan pengujian konstitusionalitas peraturan
perundang-undangan dibawah undang-undang .
• Sebaliknya di negara-negara yang menganut
kewenangan pengujian peraturan perundang-undangan
secara terintegrasi di satu tangan.
• Ruang lingkup akibat hukum putusan MK yang
menyatakan satu undang-undang tidak sesuai dengan
konstitusi, meliputi peraturan-peraturan perundang-
undangan yang lebih rendah yang lahir dari undang-
undang yang diuji.
PROBLEMATIKA TUGAS
KONSTITUSIONAL KOMISI YUDISIAL
TAUFIQURROHMAN SYAHURI
GAMBARAN UMUM
• Jabatan hakim di satu sisi merupakan jabatan yang
sangat mulia, dan di sisi lain, jika tidak hati-hati, dapat
merendahkan martabatnya karena banyak godaan yang
siap menjerumuskannya.
• Putusan hakim diharapkan mengandung nilai ijtihad
(baca: adil) dengan melalui peran Komisi Yudisial.
UNSUR-UNSUR KOMISI YUDISIAL
• Komisi Yudisial bersifat mandiri;
• berwenang mengusulkan calon hakim agung;
• menjaga kehormatan dan perilaku hakim;
• menegakkan kehormatan hakim
TUGAS KOMISI YUDISIAL
• Tugas pertama (mengusulkan Hakim Agung kepada
DPR) tentu tidak begitu sulit.
• Berbeda dengan tugas kedua, yakni melaksanakan
pengawasan terhadap perilaku hakim; tentunya akan
mengalami banyak kesulitan, terutama mengingat
jumlah hakim se-Indonsia yang akan diawasi mencapai
ribuan orang.
• Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas
pengawasan tanpa menggunakan metode yang tepat,
akan sulit untuk dapat berjalan secara efektif.
TUGAS PENGAWASAN KY
• Tugas pengawasan ini dibedakan menjadi dua, yakni
menjaga dalam pengertian preventif dan menegakkan
dalam arti represif.
• Fungsi menjaga sebagaimana disebut dalam Pasal 24B
UUD 1945 belum banyak diterjemahkan dalam Undang-
Undang KY.
• Fungsi menjaga melalui pendidikan dan latihan akan
lebih efektif mencegah perilaku buruk hakim daripada
fungsi menegakkan disiplin hakim.
WACANA CONSTITUTIONAL QUESTIONS
DALAM SITUS MAHKAMAH: KONTEKS E-
DELIBERATIVE DEMOCRACY
ANOM SURYA PUTRA
GAMBARAN UMUM
• Ketersediaan informasi konstitusionalisme di situs
(website) MK dapat menjadi salah satu sumber
pengetahuan hukum dan administrasi publik
• Tak heran, dalam masa komodifikasi informasi, opini
publik terhadap putusan MK kian kompleks dan
terkadang melesat jauh dari apa yang dimaksudkan oleh
substansi putusan itu sendiri. Salah satu media
elektronik mencatat putusan MK itu telah memenangkan
judicial review yang diajukan mantan Menteri Sekretaris
Negara Yusril Ihza Mahendra dan tidak berarti
melepaskannya dari kasus Sisminbakum.
GAMBARAN UMUM
• Ilmu hukum harus bersedia mengembangkan tata
hukum yang menjadi objek kajiannya tetap dalam
konsepnya sebagai suatu sistem norma yang tak lagi
berwatak positif yang sempit dan dimodelkan sebagai
sistem perkaidahan yang tertutup, melainkan melakukan
suatu sistem yang terbuka.
• Layanan forum constitutional questions dan
constitutional complaint bermakna pula ketika dilihat dari
titik-lontar (milestone) berupa perubahan (change).We
live in a world where the only certainty is change (Roger
Lovell).
CATATAN
• Ancamannya adalah sapuan gelombang dari para pengakses
website yang bersekutu dengan struktur pasar (yang tidak
efisien) guna mengajak warga negara menjadi pelaku
cyberloafing.
• Cyberloafing adalah tindakan menggunakan akses internet
organisasi selama jam kerja untuk tujuan pribadi.
• Tindakan ini telah meruntuhkan perusahaan AS hingga $3
juta setahun untuk setiap 1.000 staf dengan akses internet. Di
sektor publik, ancaman perilaku cyberloafing mengganggu
konsentrasi atas pelayanan-kolaboratif pada e-constitutional
complaint, dan disisi lain mempercepat kemerosotan kualitas
opini publik pada e-constitutional questions.
PENERAPAN KONSEP KONSTITUSI HIJAU
(GREEN CONSTITUTION) DI INDONESIA
MARET PRIYANTA
MUATAN KONSTITUSI HIJAU
• Konstitusi Negara Indonesia menegaskan bahwa setiap
orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai pengaturan hak asasi manusia
khususnya dalam bidang lingkungan dalam UUD 1945.
Pengaturan ini ini menjadi sesuatu hal yang baru
mengingat dalam konstitusi sebelum amandemen, hak
asasi khususnya mengenai lingkungan hidup tidak diatur
dan dibahas secara tegas dan jelas.
KONSTITUSI HIJAU SEBAGAI SUBJEK
HUKUM DI EKUADOR
• Setiap orang di Ekuador mempunyai hak-hak dasar yang
dijamin UUD dan oleh instrumen-instrumen internasional
serta alam merupakan subyek yang juga berhak atas
segala hak yang dijamin dalam UUD.
• Alam merupakan tempat kehidupan bersama, tumbuh
dan mengalami reproduksi, juga mempunyai hak
asasinya sendiri, disamping hak asasi manusia.
• Setiap orang, masyarakat, atau bangsa membutuhkan
pengakuan akan hak-haknya atas alam dihadapan
hukum dan pemerintahan .
KONSTITUSI HIJAU SEBAGAI SUBJEK
HUKUM DI EKUADOR
• Setiap orang pribadi, masyarakat, kelompok dan bangsa
mempunyai keuntungan dari alam dan memupuk kekayaan
alam untuk kehidupan bersama. Alam disekitarnya tidak boleh
dirusak dan dikurangi daya dukung dan fungsinya bagi
kehidupan bersama
• Dengan ketentuan right of nature dalam konstitusi Ekuador,
dikatakan bahwa ekuador yang dinyatakan sebagai konstitusi
hijau di dunia saat ini. Ketentuan mengenai hak-hak
lingkungan alam yang diadopsi ke dalam ketentuan Konstitusi
Ekuador tersebut tidak lagi bersifat tempelan dan
menempatkan alam sebagai suplemen dalam hubungan
dengan manusia, tetapi justru menempatkan alam sebagai
subyek hak-hak konstitusional.
MASALAH
• Belum adanya ketentuan mengenai perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup secara tegas dalam
konstitusi .
• Perlunya ketegasan pemerintah dalam menempatkan
hak lingkungan sebagai subyek hukum dalam
konstitusinya.
MEKANISME PEMAKZULAN PRESIDEN
DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN MENURUT
UUD 1945
MUHAMMAD BAHRUL ULUM
MEKANISME PEMAKZULAN
• Hak Angket; Sidang paripurna; MK memeriksa, mengadili, dan
memutus konstitusionalitas Presiden dan/atau Wakil Presiden atas
dugaan DPR tersebut; Setelah MK memutus Presiden dan/atau
Wakil Presiden bersalah dengan melanggar hukum dan konstitusi,
DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR.
• Selanjutnya, MPR wajib menggelar sidang paripurna untuk
memutus usul DPR untuk pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden paling lambat 30 hari sejak MPR menerima usul DPR.
• Keputusan pemberhentian di MPR dilakukan dengan cara voting
oleh anggota MPR. Sebelum pemberhentian, Presiden dan/atau
Wakil Presiden mempunyai hak menyampaikan penjelasan di depan
sidang paripurna MPR.
MASALAH
• Penggunaan hak angket oleh DPR tidak dapat
menegakkan supremasi hukum dan keadilan yang
substantif dengan membawa Presiden dan/atau Wakil
Presiden kepada MK, walaupun dalam penyelidikan
ditemukan pelanggaran yang melibatkan Wakil Presiden.
• Konsep negara hukum di Indonesia berkaitan dalam
pemakzulan masih lemah karena cenderung dipengaruhi
oleh konfigurasi politik.
KONSISTENSI ASAS NEGARA HUKUM
DALAM PASAL 7B UUD 1945
• Ketentuan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden sebagaimana diatur dalam Pasal 7B ayat (7)
UUD 1945 yaitu, “Keputusan MPR atas usul
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden harus
diambil dalam rapat paripurna MPR yang dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil
Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan
dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan
Rakyat.”
KONSISTENSI ASAS NEGARA HUKUM
DALAM PASAL 7B UUD 1945
• Dalam bunyi ketentuan tersebut jelas bahwa apabila MK
memutus Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan
pelanggaran hukum, pada akhirnya MPR menggelar
sidang paripurna untuk memberhentikan Presiden
dan/atau Wakil Presiden. Mekanisme pemberhentian di
MPR dilakukan dengan mekanisme voting, yaitu
keputusan diambil dengan dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir.
KOREKSI
• Terhadap asas negara hukum yang senantiasa
menjunjung tinggi supremasi hukum, hendaknya UUD
1945 memberikan ketentuan bahwa putusan MK harus
dijalankan sepenuhnya oleh MPR.
• Implikasinya, apabila MK memutuskan Presiden
dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran,
namun MPR tidak menyetujui pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden. Maka sendi-sendi hukum
dapat diruntuhkan oleh UUD 1945, mengingat secara
formal tindakan yang dilakukan oleh MPR adalah
konstitusional .
AGENDA PERUBAHAN
• Konsep negara hukum di Indonesia berkaitan dalam pemakzulan
masih lemah karena cenderung dipengaruhi oleh konfigurasi politik.
Oleh karena itu, supremasi hukum harus senantiasa diperkuat,
sehingga hukum dan konstitusi dapat ditegakkan tanpa intervensi
politik.
• Agenda penyempurnaan UUD 1945 tersebut dilakukan dengan
merubah ketentuan Pasal 7B ayat (3) yang menyatakan bahwa jika
ditemukan pelanggaran konstitusi, DPR harus mengajukan
permohonan kepada MK untuk memutus dugaan pelanggaran tanpa
menggunakan mekanisme pemungutan suara dan Pasal 7B ayat (7)
UUD 1945, dengan mencantumkan rumusan bahwa pemberhentian
presiden dan/atau wakil presiden dilakukan oleh MPR dengan
kewajiban melaksanakan putusan MK.

More Related Content

What's hot

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugatNasria Ika
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Idik Saeful Bahri
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
Nina Ruspina
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Della Mega Alfionita
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
Nariaki Adachi
 
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraMakalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Amphie Yuurisman
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Kardoman Tumangger
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
indra wijaya
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islam
kanoalghifari
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMohammad Nawawi
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Syaiful Ahdan
 
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKANTUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Ella Feby
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
Negara Hukum Indonesia
Negara Hukum IndonesiaNegara Hukum Indonesia
Negara Hukum Indonesia
dionteguhpratomo
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Idik Saeful Bahri
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Rajaf Aratnasun
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Irvan Berutu
 

What's hot (20)

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraMakalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islam
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKANTUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Negara Hukum Indonesia
Negara Hukum IndonesiaNegara Hukum Indonesia
Negara Hukum Indonesia
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 

Viewers also liked

Konstitusi Indonesia
Konstitusi IndonesiaKonstitusi Indonesia
Konstitusi Indonesia
Gusti Wirajaya
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Pahmi Agustian
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Sholihatun_nisa
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
ginanurulazhar
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
wafa khairani
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
Evapermata123
 
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiPerbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiYendi Desyandi
 
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerTokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerari3s2482
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
virmannsyah
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
Fair Nurfachrizi
 
3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan
3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan
3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan
Cszoel Aschool
 
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Sandy Andaru
 
Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Hak Dan Kewajiban Warga NegaraHak Dan Kewajiban Warga Negara
Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Syahrizal Azis
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusi
Aminudin Kentang
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negara
Mahad Alzaytun
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
David Adi Nugroho
 
Perusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan UsahaPerusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan Usahaabdul kodir
 
Naskah akademik
Naskah akademikNaskah akademik
Naskah akademikasmadibeny
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Rizal Setiawan
 

Viewers also liked (20)

Konstitusi Indonesia
Konstitusi IndonesiaKonstitusi Indonesia
Konstitusi Indonesia
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiPerbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
 
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporerTokoh dan pemikiran islam kontemporer
Tokoh dan pemikiran islam kontemporer
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
 
3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan
3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan
3 pembuktian sederhana dlm perkara kepailitan
 
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
 
Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Hak Dan Kewajiban Warga NegaraHak Dan Kewajiban Warga Negara
Hak Dan Kewajiban Warga Negara
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusi
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negara
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 
Perusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan UsahaPerusahaan Dan Badan Usaha
Perusahaan Dan Badan Usaha
 
Naskah akademik
Naskah akademikNaskah akademik
Naskah akademik
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
 

Similar to Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer

Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
Nandya Guvita
 
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undangWewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undangIntan Ayu Yulia Rahmawati
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
ShafiraShofia
 
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Abitian Priya
 
Urgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilanUrgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilan
Lanka Asmar, SHI, MH
 
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...Shalahuddin Al Ayoubi
 
Penemuan Hukumm
Penemuan HukummPenemuan Hukumm
Penemuan Hukumm
IvanRenaldo1
 
Kehakiman
KehakimanKehakiman
Kehakiman
Arly Hidayat
 
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusiSejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Raypietmat Raypietmat
 
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusiSejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Raypietmat Raypietmat
 
MAKALAH mengenai pancasila Republik Indonesia
MAKALAH mengenai pancasila Republik IndonesiaMAKALAH mengenai pancasila Republik Indonesia
MAKALAH mengenai pancasila Republik Indonesia
GregoryStevanusGulto
 
Menghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusanMenghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusanEsdeempat Kandangmas
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaIlham W'ie
 
Bab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristikBab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristikUmar Al Faruq
 
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptxPMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
muhammadrezza14
 
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negaraKedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negaraFitri Amalia
 
TEORI_LEMBAGA_NEGARA.ppt
TEORI_LEMBAGA_NEGARA.pptTEORI_LEMBAGA_NEGARA.ppt
TEORI_LEMBAGA_NEGARA.ppt
FeryChofa
 

Similar to Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer (20)

Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undangWewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
 
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
 
Urgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilanUrgensi kemandirian peradilan
Urgensi kemandirian peradilan
 
Kesimpulan
KesimpulanKesimpulan
Kesimpulan
 
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
 
Penemuan Hukumm
Penemuan HukummPenemuan Hukumm
Penemuan Hukumm
 
Kehakiman
KehakimanKehakiman
Kehakiman
 
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusiSejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
 
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusiSejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
 
MAKALAH mengenai pancasila Republik Indonesia
MAKALAH mengenai pancasila Republik IndonesiaMAKALAH mengenai pancasila Republik Indonesia
MAKALAH mengenai pancasila Republik Indonesia
 
Menghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusanMenghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusan
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Bab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristikBab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristik
 
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptxPMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
PMIH Politik Hukum_Kelas B_November 2021.pptx
 
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negaraKedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
 
TEORI_LEMBAGA_NEGARA.ppt
TEORI_LEMBAGA_NEGARA.pptTEORI_LEMBAGA_NEGARA.ppt
TEORI_LEMBAGA_NEGARA.ppt
 

More from Yogyakarta State University

The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
Yogyakarta State University
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Yogyakarta State University
 
Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)
Yogyakarta State University
 
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Yogyakarta State University
 
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di IndonesiaPerkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Yogyakarta State University
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Yogyakarta State University
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Yogyakarta State University
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Yogyakarta State University
 
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute ResolutionJudirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Yogyakarta State University
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Yogyakarta State University
 
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Yogyakarta State University
 
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Yogyakarta State University
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Yogyakarta State University
 
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Yogyakarta State University
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Yogyakarta State University
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Yogyakarta State University
 
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di KampusMenumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Yogyakarta State University
 
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di IndonesiaBenang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Yogyakarta State University
 
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifBertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Yogyakarta State University
 
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di SekolahDiskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Yogyakarta State University
 

More from Yogyakarta State University (20)

The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
The Perception of Junior High School Civics Education Teacher in Implementing...
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)Literasi Politik (Political Literacy)
Literasi Politik (Political Literacy)
 
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
Penerapan Konstitusi Hijau, Penegakan Hukum Lingkungan, dan Pembentukan Masya...
 
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di IndonesiaPerkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Perkembangan Konsep Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di AustraliaSebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
 
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute ResolutionJudirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
Judirical Aspect on the Islamic Banking Dispute Resolution
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, dan Transparansi Kebij...
 
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal terhadap Motivasi dan Hasil Belaja...
 
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi PajakGlobalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
Globalisasi Ekonomi dan Pengaturan Standar Akuntansi Pajak
 
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
Pemilihan Model Organisasi dalam Mewujudkan Prinsip-prinsip Good Corporate Go...
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
 
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
Pro dan Kontra Sebutan Pancasila sebagai Salah Satu Pilar Kehidupan Berbangsa...
 
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di KampusMenumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
Menumbuhkan Budaya Entrepreneurship di Kampus
 
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di IndonesiaBenang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
Benang Kusut Persoalan Buta Aksara di Indonesia
 
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifBertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
 
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di SekolahDiskriminasi Pendidikan di Sekolah
Diskriminasi Pendidikan di Sekolah
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

Isu-Isu Hukum dan Konstitusi Kontemporer

  • 1.
  • 3. GAMBARAN UMUM  The Constitution of The United States of America mendorong lahirnya constitutional states di beberapa kawasan dunia, termasuk negara-negara monarki, yang dikenal dengan penamaan: constitutional monarch.  Dalam perkembangannya, beberapa constitutional state menyadari bahwa konstitusi negara-negara dimaksud kurang memuat pengaturan hal pembatasan penguasa dan pengakuan hak-hak sipil rakyat banyak di dalamnya.  Muncul gagasan agar dalam konstitusi diatur semacam constitutional government, yang pada hakikatnya mewujudkan hal pembatasan pemerintahan atau limited government.
  • 4. KONSTITUSI • Konstitusi atau Grondwet, Grundgesetz, Undang- Undang Dasar menempati tata urutan peraturan perundang-undangan tertinggi dalam negara (constitutie is de hoogste wet). • Dalam konteks institusi negara, konstitusi bermakna permakluman tertinggi yang menetapkan antara lain pemegang kedaulatan tertinggi, struktur negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, kekuasaan legislatif, kekuasaan peradilan, dan pelbagai lembaga negara serta hak-hak rakyat.
  • 5. KONSTITUSIONALISME MEMUAT ESENSI PEMBATASAN KEKUASAAN • Konstitusionalisme mengatur agar penyelenggaraan negara dan pemerintahan tidak sewenang-wenang dan hal dimaksud dinyatakan serta diatur secara tegas dalam pasal-pasal konstitusi. • Kedaulatan rakyat dilaksanakan menurut UUD, tidak boleh dijalankan atas dasar the ruling of the mob. • UUD 1945 (redaksi lama) nyaris tidak mengindahkan paham konstitusionalisme, walaupun di dalamnya telah memberlakukan distribution of power di antara bidang- bidang kekuasaan negara.
  • 6. UNSUR-UNSUR YANG PERLU DIADOPSI DALAM KONSTITUSI • Sistem separation of power atau distribution of power yang disertai checks and balances; sistem kekuasaan peradilan yang merdeka dan mandiri, utamanya lebih memberdayakan peradilan adminstrasi; • Pengakuan hak-hak sipil dan politik warga, utamanya yang berkaitan dengan pemilihan umum dan pemilukada; • Pembatasan masa jabatan-jabatan publik dalam negara; • Memberikan kewenangan pengaduan konstitusional (constitutional complaint) bagi Mahkamah Konstitusi.
  • 7. UJI KONSTITUSIONALITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NEGARA KITA: MASALAH DAN TANTANGAN MARUARAR SIAHAAN
  • 8. GAMBARAN UMUM • Perubahan Ketiga UUD 1945 menghasilkan pergeseran ke arah susunan kekuasaan yang bersifat horizontal fungsional, dimana kedudukan lembaga-lembaga negara menjadi setara. • Dengan demikian, terjadi pergeseran dari sistem supremasi parlemen menjadi sistem supremasi konstitusi • Tujuannya menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui pemisahan dan/atau pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem checks and balances yang lebih ketat dan transparan, serta pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru
  • 9. GAMBARAN UMUM • Perubahan tersebut melandasi dibentuknya MK. • Salah satu kewenangan yang dimiliki MK yakni pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, secara umum/lazim disebut judicial review. • Putusan MK dalam proses pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, adalah merupakan sebuah pendapat tertulis Hakim Konstitusi, yang mengakhiri dan menyelesaikan perselisihan yang diajukan tentang penafsiran konstitusi.
  • 10. MAHKAMAH KONSTITUSI DAN JUDICIAL REVIEW • Fungsi judicial review ini juga semestinya dilihat dari pandangan teori jenjang norma hukum dari Hans Nawiasky yang menyatakan bahwa Staatsfundamentalnorm (norma dasar negara) sebagai norma tertinggi yang harus menjadi acuan bagi norma-norma hukum yang berada di bawahnya. • Permasalahan yang timbul adalah apabila norma atau undang-undang di bawah norma dasar bertentangan dengan staatsfundamentalnorm tersebut, sehingga harus dibentuk sebuah mekanisme tersendiri agar penyimpangan yang terjadi dapat diluruskan.
  • 11. UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA • Terdapat perbedaan undang-undang dilihat dari bentuk maupun isinya. Perbedaan jenis undang-undang tersebut sama sekali tidak disinggung baik dalam UUD 1945 maupun dalam UU MK. • Perbedaan undang-undang dalam arti formil dan dalam arti materiil didasarkan bukan hanya pada pembuatnya, melainkan dapat juga dilihat dari substansi atau materi muatan yang dikandung. • Jimly Asshidiqie memberi gambaran perbedaan antara bentuk dan isi peraturan dimaksud yaitu: (i) ada peraturan yang berbentuk undang-undang tetapi materi yang diaturnya seharusnya cukup dituangkan dalam bentuk peraturan pemerintah saja; (ii) ada peraturan yang berbentuk Peraturan Presiden, namun isinya seharusnya berbentuk undang- undang.
  • 12. UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA • Pembedaan jenis undang-undang yang disinggung terdahulu, menunjukkan bahwa terdapat peraturan perundang-undangan yang dilihat dari bentuknya merupakan undang-undang namun dari segi substansi, sesungguhnya terdapat juga undang-undang yang lebih ditujukan kepada penyelenggara pemerintahan, karena lebih merupakan rencana, pengaturan, dan kebijakan makro dalam perekonomian. • Pengujian undang-undang yang demikian, memiliki implikasi yang berbeda, jika dibandingkan dengan undang-undang yang mengikat secara umum, yang meletakkan kewajiban, larangan, dan perintah secara langsung kepada seluruh rakyat.
  • 13. UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA • “undang-undang” dalam konteks pengertian teknis ketatanegaraan Indonesia (lama) yang menurut A. Hamid, S. A. ialah “produk hukum yang dibentuk oleh Presiden” dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara dengan persetujuan DPR. • Dengan adanya amendemen terhadap UUD 1945, rumusan tersebut sudah tidak tepat lagi, pemegang kekuasaan membentuk undang-undang saat ini berada di tangan DPR, tidak lagi di tangan Presiden. • TAP MPR yang masih berlaku karena memuat ketentuan yang mengikat umum “dapat disamakan kedudukannya” dengan undang-undang
  • 14. PENGUJIAN PERPU • Pasal 7 ayat (1) UU 10/2004 telah mendudukan Perpu sejajar dengan Undang-Undang. • Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah jenis peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa. • Pada tataran peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang dan yang bukan merupakan Perpu, tetap masih tersisa persoalan uji konstitusionalitas yang timbul akibat disintegrasi dan diferensiasi wewenang pengujian yang dilakukan oleh 2 (dua) lembaga peradilan yang berbeda.
  • 15. TANTANGAN • Perluasan akses keadilan konstitusional melalui kemungkinan pengujian konstitusionalitas peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang . • Sebaliknya di negara-negara yang menganut kewenangan pengujian peraturan perundang-undangan secara terintegrasi di satu tangan. • Ruang lingkup akibat hukum putusan MK yang menyatakan satu undang-undang tidak sesuai dengan konstitusi, meliputi peraturan-peraturan perundang- undangan yang lebih rendah yang lahir dari undang- undang yang diuji.
  • 16. PROBLEMATIKA TUGAS KONSTITUSIONAL KOMISI YUDISIAL TAUFIQURROHMAN SYAHURI
  • 17. GAMBARAN UMUM • Jabatan hakim di satu sisi merupakan jabatan yang sangat mulia, dan di sisi lain, jika tidak hati-hati, dapat merendahkan martabatnya karena banyak godaan yang siap menjerumuskannya. • Putusan hakim diharapkan mengandung nilai ijtihad (baca: adil) dengan melalui peran Komisi Yudisial.
  • 18. UNSUR-UNSUR KOMISI YUDISIAL • Komisi Yudisial bersifat mandiri; • berwenang mengusulkan calon hakim agung; • menjaga kehormatan dan perilaku hakim; • menegakkan kehormatan hakim
  • 19. TUGAS KOMISI YUDISIAL • Tugas pertama (mengusulkan Hakim Agung kepada DPR) tentu tidak begitu sulit. • Berbeda dengan tugas kedua, yakni melaksanakan pengawasan terhadap perilaku hakim; tentunya akan mengalami banyak kesulitan, terutama mengingat jumlah hakim se-Indonsia yang akan diawasi mencapai ribuan orang. • Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas pengawasan tanpa menggunakan metode yang tepat, akan sulit untuk dapat berjalan secara efektif.
  • 20. TUGAS PENGAWASAN KY • Tugas pengawasan ini dibedakan menjadi dua, yakni menjaga dalam pengertian preventif dan menegakkan dalam arti represif. • Fungsi menjaga sebagaimana disebut dalam Pasal 24B UUD 1945 belum banyak diterjemahkan dalam Undang- Undang KY. • Fungsi menjaga melalui pendidikan dan latihan akan lebih efektif mencegah perilaku buruk hakim daripada fungsi menegakkan disiplin hakim.
  • 21. WACANA CONSTITUTIONAL QUESTIONS DALAM SITUS MAHKAMAH: KONTEKS E- DELIBERATIVE DEMOCRACY ANOM SURYA PUTRA
  • 22. GAMBARAN UMUM • Ketersediaan informasi konstitusionalisme di situs (website) MK dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan hukum dan administrasi publik • Tak heran, dalam masa komodifikasi informasi, opini publik terhadap putusan MK kian kompleks dan terkadang melesat jauh dari apa yang dimaksudkan oleh substansi putusan itu sendiri. Salah satu media elektronik mencatat putusan MK itu telah memenangkan judicial review yang diajukan mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra dan tidak berarti melepaskannya dari kasus Sisminbakum.
  • 23. GAMBARAN UMUM • Ilmu hukum harus bersedia mengembangkan tata hukum yang menjadi objek kajiannya tetap dalam konsepnya sebagai suatu sistem norma yang tak lagi berwatak positif yang sempit dan dimodelkan sebagai sistem perkaidahan yang tertutup, melainkan melakukan suatu sistem yang terbuka. • Layanan forum constitutional questions dan constitutional complaint bermakna pula ketika dilihat dari titik-lontar (milestone) berupa perubahan (change).We live in a world where the only certainty is change (Roger Lovell).
  • 24. CATATAN • Ancamannya adalah sapuan gelombang dari para pengakses website yang bersekutu dengan struktur pasar (yang tidak efisien) guna mengajak warga negara menjadi pelaku cyberloafing. • Cyberloafing adalah tindakan menggunakan akses internet organisasi selama jam kerja untuk tujuan pribadi. • Tindakan ini telah meruntuhkan perusahaan AS hingga $3 juta setahun untuk setiap 1.000 staf dengan akses internet. Di sektor publik, ancaman perilaku cyberloafing mengganggu konsentrasi atas pelayanan-kolaboratif pada e-constitutional complaint, dan disisi lain mempercepat kemerosotan kualitas opini publik pada e-constitutional questions.
  • 25. PENERAPAN KONSEP KONSTITUSI HIJAU (GREEN CONSTITUTION) DI INDONESIA MARET PRIYANTA
  • 26. MUATAN KONSTITUSI HIJAU • Konstitusi Negara Indonesia menegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai pengaturan hak asasi manusia khususnya dalam bidang lingkungan dalam UUD 1945. Pengaturan ini ini menjadi sesuatu hal yang baru mengingat dalam konstitusi sebelum amandemen, hak asasi khususnya mengenai lingkungan hidup tidak diatur dan dibahas secara tegas dan jelas.
  • 27. KONSTITUSI HIJAU SEBAGAI SUBJEK HUKUM DI EKUADOR • Setiap orang di Ekuador mempunyai hak-hak dasar yang dijamin UUD dan oleh instrumen-instrumen internasional serta alam merupakan subyek yang juga berhak atas segala hak yang dijamin dalam UUD. • Alam merupakan tempat kehidupan bersama, tumbuh dan mengalami reproduksi, juga mempunyai hak asasinya sendiri, disamping hak asasi manusia. • Setiap orang, masyarakat, atau bangsa membutuhkan pengakuan akan hak-haknya atas alam dihadapan hukum dan pemerintahan .
  • 28. KONSTITUSI HIJAU SEBAGAI SUBJEK HUKUM DI EKUADOR • Setiap orang pribadi, masyarakat, kelompok dan bangsa mempunyai keuntungan dari alam dan memupuk kekayaan alam untuk kehidupan bersama. Alam disekitarnya tidak boleh dirusak dan dikurangi daya dukung dan fungsinya bagi kehidupan bersama • Dengan ketentuan right of nature dalam konstitusi Ekuador, dikatakan bahwa ekuador yang dinyatakan sebagai konstitusi hijau di dunia saat ini. Ketentuan mengenai hak-hak lingkungan alam yang diadopsi ke dalam ketentuan Konstitusi Ekuador tersebut tidak lagi bersifat tempelan dan menempatkan alam sebagai suplemen dalam hubungan dengan manusia, tetapi justru menempatkan alam sebagai subyek hak-hak konstitusional.
  • 29. MASALAH • Belum adanya ketentuan mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara tegas dalam konstitusi . • Perlunya ketegasan pemerintah dalam menempatkan hak lingkungan sebagai subyek hukum dalam konstitusinya.
  • 30. MEKANISME PEMAKZULAN PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN MENURUT UUD 1945 MUHAMMAD BAHRUL ULUM
  • 31. MEKANISME PEMAKZULAN • Hak Angket; Sidang paripurna; MK memeriksa, mengadili, dan memutus konstitusionalitas Presiden dan/atau Wakil Presiden atas dugaan DPR tersebut; Setelah MK memutus Presiden dan/atau Wakil Presiden bersalah dengan melanggar hukum dan konstitusi, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR. • Selanjutnya, MPR wajib menggelar sidang paripurna untuk memutus usul DPR untuk pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden paling lambat 30 hari sejak MPR menerima usul DPR. • Keputusan pemberhentian di MPR dilakukan dengan cara voting oleh anggota MPR. Sebelum pemberhentian, Presiden dan/atau Wakil Presiden mempunyai hak menyampaikan penjelasan di depan sidang paripurna MPR.
  • 32. MASALAH • Penggunaan hak angket oleh DPR tidak dapat menegakkan supremasi hukum dan keadilan yang substantif dengan membawa Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MK, walaupun dalam penyelidikan ditemukan pelanggaran yang melibatkan Wakil Presiden. • Konsep negara hukum di Indonesia berkaitan dalam pemakzulan masih lemah karena cenderung dipengaruhi oleh konfigurasi politik.
  • 33. KONSISTENSI ASAS NEGARA HUKUM DALAM PASAL 7B UUD 1945 • Ketentuan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana diatur dalam Pasal 7B ayat (7) UUD 1945 yaitu, “Keputusan MPR atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden harus diambil dalam rapat paripurna MPR yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat.”
  • 34. KONSISTENSI ASAS NEGARA HUKUM DALAM PASAL 7B UUD 1945 • Dalam bunyi ketentuan tersebut jelas bahwa apabila MK memutus Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum, pada akhirnya MPR menggelar sidang paripurna untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden. Mekanisme pemberhentian di MPR dilakukan dengan mekanisme voting, yaitu keputusan diambil dengan dihadiri oleh sekurang- kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir.
  • 35. KOREKSI • Terhadap asas negara hukum yang senantiasa menjunjung tinggi supremasi hukum, hendaknya UUD 1945 memberikan ketentuan bahwa putusan MK harus dijalankan sepenuhnya oleh MPR. • Implikasinya, apabila MK memutuskan Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran, namun MPR tidak menyetujui pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden. Maka sendi-sendi hukum dapat diruntuhkan oleh UUD 1945, mengingat secara formal tindakan yang dilakukan oleh MPR adalah konstitusional .
  • 36. AGENDA PERUBAHAN • Konsep negara hukum di Indonesia berkaitan dalam pemakzulan masih lemah karena cenderung dipengaruhi oleh konfigurasi politik. Oleh karena itu, supremasi hukum harus senantiasa diperkuat, sehingga hukum dan konstitusi dapat ditegakkan tanpa intervensi politik. • Agenda penyempurnaan UUD 1945 tersebut dilakukan dengan merubah ketentuan Pasal 7B ayat (3) yang menyatakan bahwa jika ditemukan pelanggaran konstitusi, DPR harus mengajukan permohonan kepada MK untuk memutus dugaan pelanggaran tanpa menggunakan mekanisme pemungutan suara dan Pasal 7B ayat (7) UUD 1945, dengan mencantumkan rumusan bahwa pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden dilakukan oleh MPR dengan kewajiban melaksanakan putusan MK.