Teks tersebut membahas perbedaan antara masyarakat perdesaan dan perkotaan dalam beberapa aspek seperti lingkungan, pekerjaan, kepadatan penduduk, homogenitas, dan mobilitas sosial. Masyarakat perdesaan umumnya memiliki lingkungan yang berhubungan erat dengan alam, pekerjaan pertanian, kepadatan rendah, dan homogen. Sedangkan masyarakat perkotaan memiliki lingkungan buatan, pekerjaan beragam, kepad
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat di Medan Denai dan Desa Tembung. Secara ringkas, Medan Denai dan Desa Tembung memiliki karakteristik masyarakat yang mirip dengan masyarakat perkotaan karena sudah maju dan modern. Desa Tembung secara khusus tergolong dalam wilayah peri-urban karena memiliki ciri kekotaan meski masih berstatus desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian desa dan kota serta perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Desa didefinisikan sebagai permukiman di luar kota dengan penduduk bermata pencaharian agraris, sedangkan kota ditandai oleh kepadatan penduduk dan heterogenitas sosial ekonomi. Masyarakat desa lebih homogen dan religius sedangkan perkotaan lebih individualistik dan rasional. Urbanisasi adalah proses
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep desa, unsur-unsur desa, pola permukiman dan persebaran desa, serta klasifikasi desa. Secara ringkas, desa didefinisikan sebagai wilayah pedesaan yang dihuni oleh penduduk dengan ciri khas tertentu dan memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat di Medan Denai dan Desa Tembung. Secara ringkas, Medan Denai dan Desa Tembung memiliki karakteristik masyarakat yang mirip dengan masyarakat perkotaan karena sudah maju dan modern. Desa Tembung secara khusus tergolong dalam wilayah peri-urban karena memiliki ciri kekotaan meski masih berstatus desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian desa dan kota serta perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Desa didefinisikan sebagai permukiman di luar kota dengan penduduk bermata pencaharian agraris, sedangkan kota ditandai oleh kepadatan penduduk dan heterogenitas sosial ekonomi. Masyarakat desa lebih homogen dan religius sedangkan perkotaan lebih individualistik dan rasional. Urbanisasi adalah proses
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep desa, unsur-unsur desa, pola permukiman dan persebaran desa, serta klasifikasi desa. Secara ringkas, desa didefinisikan sebagai wilayah pedesaan yang dihuni oleh penduduk dengan ciri khas tertentu dan memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian masyarakat, perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.
Teks tersebut membahas perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri seperti lingkungan yang lebih dekat dengan alam, mata pencaharian yang berfokus pada pertanian, ukuran komunitas yang lebih kecil, dan kepadatan penduduk yang lebih rendah. Sementara itu, masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri seperti lingkungan yang lebih terkontrol
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat masyarakat, yang didefinisikan sebagai perwujudan kehidupan bersama manusia dimana terjadi proses sosial dan interaksi antar anggota. Dibahas pula pengertian dan struktur sosial masyarakat, pandangan filosofis tentang hakikat masyarakat seperti teori atomistik, organisme, dan integralistik, serta hubungan antara masyarakat dan pendidikan.
1. Terdapat perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam hal ukuran komunitas, kepadatan penduduk, dan mobilitas sosial.
2. Urbanisasi terjadi karena perpindahan penduduk dari desa ke kota yang menyebabkan perubahan struktur masyarakat.
3. Orientasi terhadap lingkungan alam dan pekerjaan berbeda antara masyarakat pedesaan yang umumnya bertani dengan masyarakat perkotaan.
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
Dokumen ini membahas struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, termasuk pola, bentuk, tipe, dan teori perkembangan desa dan kota. Juga dibahas interaksi dan fungsi desa dan kota."
Dokumen ini membahas tentang analisis masalah gelandangan. Secara garis besar dibahas tentang definisi gelandangan, penyebab-penyebabnya, dan upaya yang ditempuh untuk penanggulangannya. Beberapa faktor penyebab gelandangan antara lain faktor ekonomi, sosial, pendidikan, sedangkan upaya yang ditempuh meliputi preventif, represif, dan rehabilitasi.
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
Makalah ini membahas tentang lingkungan hidup pedesaan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Lingkungan hidup pedesaan ditandai dengan ikatan sosial yang kuat dan mata pencaharian yang bergantung pada pertanian. Permasalahan utama meliputi rendahnya pendidikan, kurangnya sarana kesehatan dan sosial budaya, serta kesadaran keamanan yang masih minimal.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang potensi desa dan perkembangan desa ke arah desa-kota. Desa diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi: desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menahan laju urbanisasi ke kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian masyarakat, perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.
Teks tersebut membahas perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri seperti lingkungan yang lebih dekat dengan alam, mata pencaharian yang berfokus pada pertanian, ukuran komunitas yang lebih kecil, dan kepadatan penduduk yang lebih rendah. Sementara itu, masyarakat perkotaan memiliki ciri-ciri seperti lingkungan yang lebih terkontrol
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat masyarakat, yang didefinisikan sebagai perwujudan kehidupan bersama manusia dimana terjadi proses sosial dan interaksi antar anggota. Dibahas pula pengertian dan struktur sosial masyarakat, pandangan filosofis tentang hakikat masyarakat seperti teori atomistik, organisme, dan integralistik, serta hubungan antara masyarakat dan pendidikan.
1. Terdapat perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam hal ukuran komunitas, kepadatan penduduk, dan mobilitas sosial.
2. Urbanisasi terjadi karena perpindahan penduduk dari desa ke kota yang menyebabkan perubahan struktur masyarakat.
3. Orientasi terhadap lingkungan alam dan pekerjaan berbeda antara masyarakat pedesaan yang umumnya bertani dengan masyarakat perkotaan.
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
Dokumen ini membahas struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, termasuk pola, bentuk, tipe, dan teori perkembangan desa dan kota. Juga dibahas interaksi dan fungsi desa dan kota."
Dokumen ini membahas tentang analisis masalah gelandangan. Secara garis besar dibahas tentang definisi gelandangan, penyebab-penyebabnya, dan upaya yang ditempuh untuk penanggulangannya. Beberapa faktor penyebab gelandangan antara lain faktor ekonomi, sosial, pendidikan, sedangkan upaya yang ditempuh meliputi preventif, represif, dan rehabilitasi.
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
Makalah ini membahas tentang lingkungan hidup pedesaan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Lingkungan hidup pedesaan ditandai dengan ikatan sosial yang kuat dan mata pencaharian yang bergantung pada pertanian. Permasalahan utama meliputi rendahnya pendidikan, kurangnya sarana kesehatan dan sosial budaya, serta kesadaran keamanan yang masih minimal.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang potensi desa dan perkembangan desa ke arah desa-kota. Desa diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi: desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menahan laju urbanisasi ke kota.
1. Dokumen membahas perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan, termasuk cirri-ciri masyarakat pedesaan, fungsi desa, dan proses urbanisasi.
2. Masyarakat pedesaan berfokus pada sektor ekonomi primer (pertanian) dengan ikatan kekeluargaan yang erat, sedangkan perkotaan merupakan pusat industri dan perdagangan.
3. Urbanisasi adalah proses berpindahnya penduduk
Makalah ini membahas tentang definisi desa dan struktur ruang desa, klasifikasi desa dan kota, ciri fisik kota, pengertian interaksi, dan zona interaksi antara desa dan kota."
Desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat hukum dengan batas wilayah tertentu yang berwenang mengatur urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dalam sistem pemerintahan Indonesia. Desa memiliki karakteristik seperti kelompok primer yang kuat, hubungan yang lebih bersifat inti dan awet, serta homogenitas bud
Menurut UU Nomor 6/2004 tentang Desa, pada ketentuan Umum, pasal 1:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pem erintahan NKRI.
Dokumen tersebut membahas tentang pola keruangan desa dan kota, termasuk pengertian desa, ciri-ciri desa, unsur-unsur desa, potensi desa, fungsi desa, klasifikasi desa, dan pola pemukiman desa.
Dokumen tersebut membahas peran pemerintah dalam pembangunan desa di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan empat tahapan perkembangan desa yaitu desa tradisional, swadaya, swakarya, dan swasembada. Dokumen juga menjelaskan langkah dan kebijakan pemerintah dalam pembangunan desa, seperti prinsip pembangunan secara menyeluruh dan terpadu serta sasaran pembangunan
1. Hubungan masyarakat desa dan kota yang saling ketergantungan dan membutuhkan satu sama lain menimbulkan masalah urbanisasi di mana penduduk desa pindah ke kota.
2. Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa pindah ke kota antara lain kegagalan panen, ketatnya adat istiadat desa, lebih banyak peluang pendidikan dan pekerjaan di kota.
3. Perpindahan penduduk desa ke
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, pola interaksi antara desa dan kota, dampak interaksi tersebut, serta upaya pemerataan pembangunan di desa dan kota.
Makalah ini membahas tentang hukum industri di Indonesia. Hukum industri adalah aturan yang mengatur aktivitas perindustrian beserta sanksi pelanggarannya, dengan tujuan menciptakan ketertiban di industri. Undang-undang terkait di Indonesia adalah UU No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian. Hukum industri memberikan manfaat seperti pembangunan di bidang industri dan perlindungan lingkungan."
Makalah ini membahas tentang fenomena sosial pengendara motor yang berkendara di trotoar. Terdapat beberapa masalah yang diangkat seperti kelemahan pemerintah dalam menegakkan aturan dan sanksi yang kurang tegas, serta tingkat kesadaran masyarakat yang rendah. Beberapa rekomendasi yang diberikan adalah perlu adanya pembatasan di trotoar, penegakan aturan yang tegas, dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran m
1. Bab 10 membahas prasangka, diskriminasi, dan etnosentrisme. Prasangka adalah sikap negatif terhadap sesuatu, sedangkan diskriminasi adalah tindakan yang dilakukan terhadap kelompok yang diprasangkai.
2. Penyebab munculnya prasangka antara lain latar belakang sejarah, perkembangan sosio-kultural, faktor kepribadian, dan perbedaan keyakinan agama.
3. Upaya mengurangi pras
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan. Ia menjelaskan definisi ilmu pengetahuan dan sikap ilmiah, serta perbedaan penelitian dasar dan terapan. Dokumen juga membahas hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai. Selain itu, dibahas pula definisi kemiskinan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang penduduk, migrasi, dan kebudayaan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan kematian, serta migrasi dari pedesaan ke perkotaan. Berbagai kebudayaan seperti Hindu, Budha, Islam, dan Barat telah mempengaruhi kebudayaan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Sosial Dasar (ISD) sebagai salah satu mata kuliah dasar yang membahas berbagai masalah sosial dalam masyarakat dan hubungan antara manusia dengan lingkungannya. ISD membahas delapan pokok bahasan terkait masalah sosial seperti kependudukan, individu, keluarga, pemuda, hubungan warga negara dan negara, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan bagi kemakmuran
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Isd bab 7
1. 1
WAHYU RIZKY PRIYATAMA
36417153
1ID09
BAB 7 MASYARAKAT PERDESAAN DAN PERKOTAAN
MASYARAKAT
PERKOTAAN ASPEK-
ASPEK POSITIF DAN
NEGATIF
PENGERTIAN
MASYARAKAT
Uraian ringkas untuk memberikan
batasan-batasan mengenai sesuatu
persoalan.
MASYARAKAT
ARTI LUAS
DAN SEMPIT
Dalam arti luas masyarakat dimaksud
keseluruhan hubungan-hubungan dalam
hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan.
Dalam arti sempit masyarakat dimaksud
sekelompok manusia yang dibatasi oleh
aspek-aspek tertentu, misalnya:
teritorial,bangsa, golongan dan sebagainya.
DEFINISI-
DEFINISI
MASYARAKAT
DIATAS DAPAT
DI SIMPULKAN
A.Harus ada kumpulan manusia, dan harus
banyak bukan kumpulan binatang.
B.Telah bertempat tinggal dalam waktu
yang lama di daerah tertentu.
C.Adanya aturan-aturan atau undang-
undang yang mengatur mereka untuk
menuju kepada tujuan bersama.
ADA DUA TIPE
MANUSIA
A.Masyarakat kecil yang belum begitu
kompleks,yang belum mengenal pembagian
kerja, belum mengenal struktur.
B.Masyarakat yang sudah kompleks, yang
sudah jauh menjalankan spesialisasi, karena
ilmu pengetahuan modern sudah maju.
A
2. 2
A
MASYARAK
AT
PERKOTAAN
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota,yaitu:
~ Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan
kehidupan keagamaan di desa.
~ Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota.
~ Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya
faktor waktu bagi warga kota.
~ Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata.
~ Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
PERBEDAAN
DESA DAN
KOTA
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai pedoman, yaitu :
1.Jumlah dan kepadatan penduduk.
2.Lingkungan hidup.
3.Mata pencaharian.
4.Corak kehidupan sosial.
5.Stratifikasi sosial.
6.Mobilitas sosial.
7.Pola interaksi sosial.
8.Solidaritas sosial.
9.Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
HUBUNGAN
DESA
DENGAN
KOTA
A. Masyarakat pedesaan bukanlah dua komunitas yang terpisah.
B. Terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan.
C. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan-bahan pangan.
D. Para pekerja dari pedesaan adalah pekerja-pekerja musiman.
E. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang juga diperlukan oleh
orang desa
F. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui
intensifikasi budi-daya bidang ini.
G. Dalam keadaan semacam ini, kota terpaksa memenuhi kebutuhan
pangannya dari luar negeri.
H. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan
kesempatan kerja, akan berakibat kepadatan.
I. Mereka kelompok para penganggur di desa.
B
3. 3
B
ASPEK
POSITIF
DAN
NEGATIF
Untuk menunjang warganya serta untuk memberikan
suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya.
Dengan kata lain, kota harus berkembang. Secara umum
dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan,
mengandung 5 unsur yang meliputi
:1.Wiswa,2.Karya,3.Marga,4.Suka,5.Penyempurnaan.
1
1
Untuk itu semua, maka fungsi tugas aparatur pemerintah kota harus
ditingkatkan:
1. Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
2. Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan cepat dan tepat.
3. Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik.
4. Dalam rangka pemekaran kota, harus di tingkatkan kerja sama yang baik.
Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan
penanganan masalah kota sebagai berikut:
1.Menekan angka kelahiran.
2.Membendung urbanisasi.
3.Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relative rendah.
4.Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
MASYARAKAT
PEDESAAN
Pengertian Masyarakat Pedesaan adalah pemilikan ikatan
perasaan batin yang kuat sesame warga desa yaitu perasaan
setiap warga yang amat kuat hakikatnya.
CIRI-CIRI
MASYARAKAT
PEDESAAN
A.Didalam masyarakat pedesaan diantara warganya
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat.
B.Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan.
C.Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian.
D.Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata
pencarian.
C
4. 4
C
ADA DUA MACAM
PEKERJAAN
GOTONG-ROYONG
1.Kerja bersama untuk pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif
warga masyarakat itu sendiri.
2.Kerjasama untuk pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul
dari masyarakat itu sendiri berasal dari luar.
HAKIKAT DAN
SIFAT
MASYARAKAT
PEDESAAN
Masyarakat pedesaan yang agraris dinilai oleh
orang-orang kota sebagai masyarakat
tenang,damai,harmonis dan masyarakatnya yang
adem ayem. Sebenarnya didalam masyarakat
pedesaan ini mengenal bermacam-macam gejala,
dalam hal ini beberapa gejala-gejala sosial yang
sering di istilahkan:
1.Konflik/Pertengkaran,2.Kontraversi/Pertentangan,
3.Kompetisi/Persaingan,4.Kegiatan pada masyarakat
pedesaan.
2
2
Menurut Mubiyarto petani Indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
A.Petani itu tidak kolot, tidak bodoh atau tidak malas. Mereka sudah bekerja
keras sebisanya agar tidak mati kelaparan.
B.Sifat hidup penduduk desa atau para petani dengan rata-rata luas sawah kurang
lebih 0,5 ha yang serba kekurangan adalah nrimo.
SISTEM NILAI
BUDAYA
PETANI DI
INDONESIA
A.Para petani di Indonesia terutama di jawa pada dasarnya
menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk,
penuh dosa, dan kesengsaraan.
B.Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup dan
kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
C.Mereka berorientasi pada masa kini, kurang memperdulikan
masa depan, mereka kurang mampu untuk itu.
UNSUR-UNSUR
DESA
~ Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah
pertambahan,kepadatan,persebaran dan mata pencaharian
penduduk desa setempat.
~ Corak kehidupan di desa didasarkan pada ikatan kekeluargaan
yang erat.
~ Masyarakat merupakan sesuatu gemeinschaft yang memiliki
unsur gotong royong yang kuat.
D
5. 5
D
FUNGSI
DESA
Ada tiga fungsi desa yaitu:
1.Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota.
2.Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja yang tidak
kecil.
3.Dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris,
desa manufaktur, desa industry dan desa nelayan.
3
3
Menurut Sutopo Yuwono: salah satu peranan desa terletak di bidang ekonomi,
keberhasilan dalam menggali atau mengembangkan potensi daerah pedesaan yang
bermacam-macam itu akan memperkuat ketahanan secara nasional.
Dari macam diatas, maka secara singkat ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia
pada umumnya, yaitu:
1.Homogenitas Sosial.
2.Hubungan Primer.
3.Kontrol Sosial yang Ketat.
4.Gotong-Royong.
5.Ikatan Sosial
6.Magenis Religius.
7.Pola Kehidupan.
URBANISASI
DAN
URBANISME
Adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke
kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan
proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Proses Urbanisasi menyangkut dua aspek, yaitu:
1.Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
2.Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh
mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa.
Secara umum bahwa sebab-sebabnya adalah sebagai
berikut:
1.Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau
menjadi ibukota.
2.Tempat tersebut letaknya sangat strategis sekali untuk
usaha-usaha perdagangan atau perniagaan.
3.Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksikan
barang-barang maupun jasa-jasa.
E1
E
6. 6
E1
E
Menurut Koentjaraningrat, suatu masyarakat desa menjadi suatu persekutuan
hidup dan kesatuan sosial didasarkan atas dua macam prinsip:
1.Prinsip hubungan kekerabatan (geneologis).
2.Prinsip hubungan tinggal dekat atau territorial.
Prinsip ini tidak lengkap apabila yang mengikat adanya aktivitas tidak di ikut
sertakan, yaitu:
A.Tujuan khusus yang ditentukan oleh faktor ekologis.
B.Prinsip yang dating dari “atas” oleh aturan dan undang-undang.
PERBEDAAN
MASYARAKAT
PEDESAAN DAN
PERKOTAAN
Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat
perkotaan, hal ini akibat adanya perbedaan yang mendasar dari
keadaan lingkungan. Yang mengakibatkan adanya dampak terhadap
personalitas dan segi kehidupan.
LINGKUNGAN
UMUM DAN
ORIENTASI
TERHADAP ALAM
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, karena
lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa
aan banyak di tentukan oleh kepercayaan dan hukum alam,
berbeda dengan penduduk di kota.
PEKERJAAN
ATAU MATA
PENCAHARIAN
Pada umumnya mata pencaharian di daerah pedesaan adalah
bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang.
UKURAN
KOMUNITAS
Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas
perkotaan. Dalam mata pencaharian di bidang pertanian,
perimbangan tanah dengan manusia cukup tinggi bila
dibandingkan dengan industri dan akibatnya daerah pedesaan
mempunyai penduduk yang rendah.
KEPADATAN
PENDUDUK
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan
dengan kepadatan penduduk kota kepadatan penduduk.
F
7. 7
F
HOMOGENITAS
DAN
HETEROGENITAS
Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis,
bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan perilaku Nampak pada
masyarakat pedesaan. Di kota sebaliknya penduduknya
heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam
perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
DIFERENSIASI
SOSIAL
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya
derajat yang tinggi di dalam diferensiasi sosial.
PELAPISAN
SOSIAL
Kelas sosial didalam masyarakat sering nampak dalam
bentuk “piramida terbalik”yaitu kelas-kelas yang tinggi
berada pada posisi atas piramida.
4
4
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi ini antara masyarakat desa
dan kota :
A.Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak sistem pelapisannya
dibandingkan dengan di desa.
B.Masyarakat pedesaan cenderung pada kelas menengah.
C.Ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Beberapa contoh di masyarakat pelapisan sosial banyak ditentukan atas dasar
pemilikan tanah yaitu:
A.Ter Haar
B.M. Jaspan
C.Koentjaraningrat
MOBILITAS
SOSIAL
Mobilitas berkaitan dengan perpindahan yang disebabkan oleh
pendidikan kota yang heterogen.
A.Banyak penduduk yang pindah kamar atau rumah.
B.Waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per
satuan.
C.Bepergian setiap hari di dalam atau di luar.
G
8. 8
G
INTERAKSI
SOSIAL
Perbedaan interaksi sosial di daerah pedesaan dan perkotaan :
~Masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya.
~Dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun kualitatif.
PENGAWASAN
SOSIAL
Di kota pengawasan sosial lebih bersifat formal, pribadi dan
peraturan lebih menyangkut masalah pelanggaran.