SlideShare a Scribd company logo
Kata Pengantar


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan. Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Makalah ini.
Daftar Isi
1. Definisi Desa
       Menurut Bintarto, desa adalah suatu
       perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh
       unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis,
       politik, dan budaya di suatu wilayah dalam
       hubungan dengan pengaruh timbal balik
       dengan daerah-daerah lain. Dalam kehidupan
       sehari-hari desa sering disebut dengan istilah
       kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya
       jauh dari keramaian kota dan dihuni oleh
       sekelompok masyarakat yang sebagian besar
       bermata pencaharian di bidang agraris.
       Suatu daerah dikatakan desa, jika masih memiliki ciri khas yang dapat
       dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya. Berdasarkan pengertian Direktorat
       Jenderal Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), desa memiliki empat ciri.
       a. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar.
       b. Lapangan kerja yang dominan adalah sektor pertanian (agraris).
       c. Hubungan antar warga desa masih sangat
       akrab.
       d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang
       teguh tradisi yang berlaku.
       Sektor agraris, seperti halnya pertanian menjadi
       ciri khas dari perdesaan.

Struktur Ruang Desa
Kalau diperhatikan secara seksama lahan di pedesaan selalu digunakan
untuk kegiatan sosial masyarakatnya seperti tempat tinggal, tempat ibadah,
sekolah, dan tempat berkumpul warga. Ini menunjukkan karakteristik pola
aktivitas masyarakat desa. Masyarakat desa pada dasarnya mempunyai
keinginan untuk berkumpul sehingga jarang sekali kita menemukan tempat
tinggal yang terletak di tengah kebun atau sawah. Kegiatan ekonomi
biasanya dilaksanakan di luar perdesaan, baik di kebun maupun di sawah.
Kalau ada perkebunan yang menyatu dengan permukiman itu hanya ada
pada daerah tertentu.
Bentuk permukiman antara desa satu dengan desa lain mempunyai
perbedaan. Perbedaan tersebut terjadi karena faktor geografi yang berbeda.
Secara umum permukiman pedesaan berbentuk memusat, linier, terpencar,
dan mengelilingi fasilitas tertentu.
a. Bentuk Perdesaan Memusat
Bentuk perdesaan memusat banyak
ditemukan di daerah pegunungan. Bentuk
perdesaan ini terpencar menyendiri (agglomerated
rural settlement). Biasanya dihuni oleh
penduduk yang berasal dari satu keturunan
sehingga merupakan satu keluarga atau kerabat.
Jumlah rumah umumnya kurang dari 40 rumah
b. Bentuk Perdesaan Linier
Bentuk perdesaan linier banyak ditemukan
di daerah pantai, jalan raya, dan sepanjang
sungai. Bentuk perdesaan ini memanjang
mengikuti jalur jalan raya, alur sungai atau

garis pantai. Pola ini digunakan masyarakat dengan tujuan untuk mendekati
prasana transportasi (jalan dan sungai) atau untuk mendekati lokasi tempat
bekerja, seperti nelayan di pinggiran pantai (Gambar 4.4).
c. Bentuk Perdesaan Terpencar
Bentuk perdesaan terpencar sulit
ditemukan di Indonesia karena hanya
terdapat di Negara-negara Eropa,
Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Bentuk perdesaan yang terpencar
cenderung menyendiri (disseminated
rural settelment). Biasanya perdesaan
seperti ini hanya merupakan farm stead,
yaitu sebuah rumah petani yang terpencil,
tetapi lengkap dengan gudang alat mesin,
penggilingan gandum, lumbung, kandang
ternak, dan rumah petani.
d. Bentuk Perdesaan Mengelilingi Fasilitas
Bentuk perdesaan seperti ini umumnya ditemukan di daerah dataran
rendah, di mana banyak fasilitas-fasilitas umum yang dimanfaatkan
penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

       2. KLASIFIKASI DESA DAN KOTA
           A. Menurut Aktivitasnya:
           Desa Nelayan, Desa agraris, Desa Industri
           B. Menurut Tingkat Perkembangannya
           1. Desa Swadaya
           Ciri-cirinya:
           a. Sebagai besar kehidupan penduduknya masih menggantungkan pada alam
           b. Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan sehari
           c. Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik
           d. Lembaga-lembaga desa belum berfungsi dengan baik
           e. Tingkat pendidikan dan produktivitas penduduknya masih rendah
           f. Belum mampu dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri
           2. Desa Swakarya (Transisi)
           Ciri-cirinya:
           a. Sudah mampu menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri
           b. Lembaga social desa dan pemerintahan sudah berfungsi
           c. Administrasi desa sudah berjalan
           d. Adat-istiadat mulai longgar
           e. Mata pencaharian mulai bearagam
f. Sudah ada hubungan dengan daerah sekitarnya
           3. Desa Swasembada
           Ciri-cirinya:
           a. Sarana dan prasarana desa lengkap
           b. Pengelolaan administrasi telah dilaksanakan dengan baik
           c. Pola piker masyarakat lebih rasional
           d. Mata pencaharian penduduk sebagaian besar di bidang jasa dan perdagangan

CIRI FISIK KOTA
Ciri Fisik Kota
- Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi,
Sarana olah raga, Komplek perumahan




   4. Pengertian Interaksi
       Interaksi adalah kontak atau hubungan yang terjadi antara dua wilayah atau lebih
       (perkotaan dengan pedesaan) beserta hasil hubungannya.
       Interaksi antara desa dan kota terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam
       desa, kota dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan
       jalan desa-kota, integrasi atau pengaruh kota terhaap desa, kebutuhan timbal balik desa-
       kota telah memacu interaksi desa-kota.
       Dengan adanya kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas antar-daerah, maka sifat
       isolasi desa berangsur-angsur berkurang. Desa-desa yang dekat dengan kota telah banyak
       mendapat pengaruh kota sehingga persentase penduduk desa yang bertani berkurang dan
       beralih dengan pekerjaan nonagraris. Daerah-daerah pedesaan di perbatasan kota yang
       dipengaruhi oleh tata kehidupan kota disebut “rur-ban areas” singkatan dari rural-urban
       areas.
       Dengan perkembangan di bidang prasarana dan sarana transportasi ada kemungkinan
       gejala urbanisasi. Dalam hal ini, perpindahan penduduk desa ke kota dapat berkurang dan
mereka cukup dapat melakukan tugasnya di kota dengan memanfaatkan angkutan umum
     dan selanjutnya menjadi penglaju.
     Perkembangan ini juga mempengaruhi bidang-bidang lain, seperti pendidikan dan
     perdagangan.
     Gedung-gedung sekolah dapat didirikan juga di desa-desa yang letaknya jauh dari kota
     dan para pengajarnya dapat datang bertugas dari kota kecamatan dan kota kabupaten.
     Perdagangan antardesa-kota yang berupa barang-barang hasil kerajinan tangan dan
     terutama hasil pertanian dapat terlaksana dengan lancar sehingga para konsumen di kota
     masih bisa membeli sayur-mayur dan buah-buahan yang masih segar. Pasar-pasar kecil
     juga bermunculan di tempat-tempat tertentu di tepian kota.
     Daerah-daerah rurban ini makin lama berkembang sebagai desa dagang. Hasil-hasil bumi
     dari desa dan hasil industri dari kota diperdagangkan di daerah rurban ini. Bertambahnya
     penduduk dan jaringan lalu lintas di daerah ini akan mempercepat terjadinya suatu kota
     kecil yang baru.


      Zone Interaksi
     Zone-zone kota-desa yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa-kota :
     1. City diidentikkan dengan kota
     2. Suburban adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota dengan luas yang
     mencakup daerah penglaju (subdaerah perkotaan).
     3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah
     peralihan antara kota dan desa (jalur tepi subdaerah perkotaan).
     4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip
     kota kecuali inti kota (jalur tepi daerah perkotaan aling luar).
     5. Rural-urban fringe adalah jalur daerah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai
     dengan penggunaan tanah campuran (jalur batas desa-kota).
     Zone suburban, suburban fringe, urban fringe dan rural urban fringe yaitu daerah-daerah
     yang memiliki suasana kehidupan modern yang dapat disebut daerah perkotaan.
5.
6. DAMPAK YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
     Faktor yang mempengaruhi perkembangan kota
Ø Faktor Alamiah : Lokasi, Fisiografi, Kekayaan alam
Ø Faktor Sosial : Penduduk, Kebijaksanaan pemerintah, Faktor Kebijaksanaan
Pemerintahan

More Related Content

What's hot

Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupanBab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
jopiwildani
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
Tuti Rina Lestari
 
ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2
ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2
ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2
RefiraAtika
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Verani Nurizki
 
Presentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlakPresentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlakanastanindya
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )Dheea Resta
 
Makalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramMakalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataram
Bridhaz Bravo
 
Sandi Pramuka
Sandi PramukaSandi Pramuka
Sandi Pramuka
Pudyasih Rakhmawati
 
Kesehatan pribadi
Kesehatan pribadiKesehatan pribadi
Kesehatan pribadi
avsai
 
Puisi lingkungan hidup
Puisi lingkungan hidupPuisi lingkungan hidup
Puisi lingkungan hidup
Warnet Raha
 
Kondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesiaKondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesia
Erianaretnoputri
 
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATOPower poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Andi Zul Qadri
 
Menyampaikan laporan secara lisan
Menyampaikan laporan secara lisanMenyampaikan laporan secara lisan
Menyampaikan laporan secara lisan
sri rahayu
 
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesiaDampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
fziada
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Zens Chaleum
 
Sandi pramuka
Sandi pramukaSandi pramuka

What's hot (20)

Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupanBab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2
ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2
ringkasan materi bab 9 PAI kelas 10 semester 2
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Presentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlakPresentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlak
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
PPT tentang Matahari bulan dan bumi ( Geografi kelas 10 )
 
Makalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramMakalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataram
 
Sandi Pramuka
Sandi PramukaSandi Pramuka
Sandi Pramuka
 
Kesehatan pribadi
Kesehatan pribadiKesehatan pribadi
Kesehatan pribadi
 
Puisi lingkungan hidup
Puisi lingkungan hidupPuisi lingkungan hidup
Puisi lingkungan hidup
 
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropisHutan hujan tropis
Hutan hujan tropis
 
Kondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesiaKondisi geografi indonesia
Kondisi geografi indonesia
 
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATOPower poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
 
Menyampaikan laporan secara lisan
Menyampaikan laporan secara lisanMenyampaikan laporan secara lisan
Menyampaikan laporan secara lisan
 
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesiaDampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
Dampak positif dan negatif letak sosiokultural indonesia
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Sandi pramuka
Sandi pramukaSandi pramuka
Sandi pramuka
 

Similar to Kata pengantar

Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
Ayuu Ebbol
 
Interaksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kotaInteraksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kota
niarohania1
 
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptxPOLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
MARSIH4
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
Qadrul Fahmi
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
YudithaSitungkir2
 
Struktur spasial desa dan kota
Struktur spasial desa dan kotaStruktur spasial desa dan kota
Struktur spasial desa dan kota
Operator Warnet Vast Raha
 
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.pptPola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
dimasbagus24
 
interaksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotainteraksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kota
abdulshabirmarhadi
 
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
anifahrizki6
 
ppt geografi.pptx
ppt geografi.pptxppt geografi.pptx
ppt geografi.pptx
istianah58
 
Peri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan MedanPeri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan Medan
afifahdhaniyah
 
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptxBAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
Dahlia26
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaNasron Spd
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanSeptian Muna Barakati
 
Pola Keruangan Desa Kota.ppt
Pola Keruangan Desa Kota.pptPola Keruangan Desa Kota.ppt
Pola Keruangan Desa Kota.ppt
suyatnoyatno10
 

Similar to Kata pengantar (20)

Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
 
Interaksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kotaInteraksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kota
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptxPOLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
 
Kota & desa
Kota & desaKota & desa
Kota & desa
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
Struktur spasial desa dan kota
Struktur spasial desa dan kotaStruktur spasial desa dan kota
Struktur spasial desa dan kota
 
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.pptPola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
interaksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotainteraksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kota
 
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
 
ppt geografi.pptx
ppt geografi.pptxppt geografi.pptx
ppt geografi.pptx
 
Peri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan MedanPeri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan Medan
 
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptxBAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kota
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Pola Keruangan Desa Kota.ppt
Pola Keruangan Desa Kota.pptPola Keruangan Desa Kota.ppt
Pola Keruangan Desa Kota.ppt
 

Kata pengantar

  • 1. Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
  • 2.
  • 4. 1. Definisi Desa Menurut Bintarto, desa adalah suatu perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis, politik, dan budaya di suatu wilayah dalam hubungan dengan pengaruh timbal balik dengan daerah-daerah lain. Dalam kehidupan sehari-hari desa sering disebut dengan istilah kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota dan dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian di bidang agraris. Suatu daerah dikatakan desa, jika masih memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya. Berdasarkan pengertian Direktorat Jenderal Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), desa memiliki empat ciri. a. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar. b. Lapangan kerja yang dominan adalah sektor pertanian (agraris). c. Hubungan antar warga desa masih sangat akrab. d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku. Sektor agraris, seperti halnya pertanian menjadi ciri khas dari perdesaan. Struktur Ruang Desa Kalau diperhatikan secara seksama lahan di pedesaan selalu digunakan untuk kegiatan sosial masyarakatnya seperti tempat tinggal, tempat ibadah, sekolah, dan tempat berkumpul warga. Ini menunjukkan karakteristik pola aktivitas masyarakat desa. Masyarakat desa pada dasarnya mempunyai keinginan untuk berkumpul sehingga jarang sekali kita menemukan tempat
  • 5. tinggal yang terletak di tengah kebun atau sawah. Kegiatan ekonomi biasanya dilaksanakan di luar perdesaan, baik di kebun maupun di sawah. Kalau ada perkebunan yang menyatu dengan permukiman itu hanya ada pada daerah tertentu. Bentuk permukiman antara desa satu dengan desa lain mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut terjadi karena faktor geografi yang berbeda. Secara umum permukiman pedesaan berbentuk memusat, linier, terpencar, dan mengelilingi fasilitas tertentu. a. Bentuk Perdesaan Memusat Bentuk perdesaan memusat banyak ditemukan di daerah pegunungan. Bentuk perdesaan ini terpencar menyendiri (agglomerated rural settlement). Biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan sehingga merupakan satu keluarga atau kerabat. Jumlah rumah umumnya kurang dari 40 rumah b. Bentuk Perdesaan Linier Bentuk perdesaan linier banyak ditemukan di daerah pantai, jalan raya, dan sepanjang sungai. Bentuk perdesaan ini memanjang mengikuti jalur jalan raya, alur sungai atau garis pantai. Pola ini digunakan masyarakat dengan tujuan untuk mendekati prasana transportasi (jalan dan sungai) atau untuk mendekati lokasi tempat bekerja, seperti nelayan di pinggiran pantai (Gambar 4.4). c. Bentuk Perdesaan Terpencar Bentuk perdesaan terpencar sulit ditemukan di Indonesia karena hanya terdapat di Negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Bentuk perdesaan yang terpencar
  • 6. cenderung menyendiri (disseminated rural settelment). Biasanya perdesaan seperti ini hanya merupakan farm stead, yaitu sebuah rumah petani yang terpencil, tetapi lengkap dengan gudang alat mesin, penggilingan gandum, lumbung, kandang ternak, dan rumah petani. d. Bentuk Perdesaan Mengelilingi Fasilitas Bentuk perdesaan seperti ini umumnya ditemukan di daerah dataran rendah, di mana banyak fasilitas-fasilitas umum yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2. KLASIFIKASI DESA DAN KOTA A. Menurut Aktivitasnya: Desa Nelayan, Desa agraris, Desa Industri B. Menurut Tingkat Perkembangannya 1. Desa Swadaya Ciri-cirinya: a. Sebagai besar kehidupan penduduknya masih menggantungkan pada alam b. Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan sehari c. Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik d. Lembaga-lembaga desa belum berfungsi dengan baik e. Tingkat pendidikan dan produktivitas penduduknya masih rendah f. Belum mampu dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri 2. Desa Swakarya (Transisi) Ciri-cirinya: a. Sudah mampu menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri b. Lembaga social desa dan pemerintahan sudah berfungsi c. Administrasi desa sudah berjalan d. Adat-istiadat mulai longgar e. Mata pencaharian mulai bearagam
  • 7. f. Sudah ada hubungan dengan daerah sekitarnya 3. Desa Swasembada Ciri-cirinya: a. Sarana dan prasarana desa lengkap b. Pengelolaan administrasi telah dilaksanakan dengan baik c. Pola piker masyarakat lebih rasional d. Mata pencaharian penduduk sebagaian besar di bidang jasa dan perdagangan CIRI FISIK KOTA Ciri Fisik Kota - Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan 4. Pengertian Interaksi Interaksi adalah kontak atau hubungan yang terjadi antara dua wilayah atau lebih (perkotaan dengan pedesaan) beserta hasil hubungannya. Interaksi antara desa dan kota terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, kota dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa-kota, integrasi atau pengaruh kota terhaap desa, kebutuhan timbal balik desa- kota telah memacu interaksi desa-kota. Dengan adanya kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas antar-daerah, maka sifat isolasi desa berangsur-angsur berkurang. Desa-desa yang dekat dengan kota telah banyak mendapat pengaruh kota sehingga persentase penduduk desa yang bertani berkurang dan beralih dengan pekerjaan nonagraris. Daerah-daerah pedesaan di perbatasan kota yang dipengaruhi oleh tata kehidupan kota disebut “rur-ban areas” singkatan dari rural-urban areas. Dengan perkembangan di bidang prasarana dan sarana transportasi ada kemungkinan gejala urbanisasi. Dalam hal ini, perpindahan penduduk desa ke kota dapat berkurang dan
  • 8. mereka cukup dapat melakukan tugasnya di kota dengan memanfaatkan angkutan umum dan selanjutnya menjadi penglaju. Perkembangan ini juga mempengaruhi bidang-bidang lain, seperti pendidikan dan perdagangan. Gedung-gedung sekolah dapat didirikan juga di desa-desa yang letaknya jauh dari kota dan para pengajarnya dapat datang bertugas dari kota kecamatan dan kota kabupaten. Perdagangan antardesa-kota yang berupa barang-barang hasil kerajinan tangan dan terutama hasil pertanian dapat terlaksana dengan lancar sehingga para konsumen di kota masih bisa membeli sayur-mayur dan buah-buahan yang masih segar. Pasar-pasar kecil juga bermunculan di tempat-tempat tertentu di tepian kota. Daerah-daerah rurban ini makin lama berkembang sebagai desa dagang. Hasil-hasil bumi dari desa dan hasil industri dari kota diperdagangkan di daerah rurban ini. Bertambahnya penduduk dan jaringan lalu lintas di daerah ini akan mempercepat terjadinya suatu kota kecil yang baru. Zone Interaksi Zone-zone kota-desa yang dapat menimbulkan berbagai wujud interaksi desa-kota : 1. City diidentikkan dengan kota 2. Suburban adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota dengan luas yang mencakup daerah penglaju (subdaerah perkotaan). 3. Suburban fringe adalah suatu area yang melingkari suburban dan merupakan daerah peralihan antara kota dan desa (jalur tepi subdaerah perkotaan). 4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali inti kota (jalur tepi daerah perkotaan aling luar). 5. Rural-urban fringe adalah jalur daerah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran (jalur batas desa-kota). Zone suburban, suburban fringe, urban fringe dan rural urban fringe yaitu daerah-daerah yang memiliki suasana kehidupan modern yang dapat disebut daerah perkotaan. 5. 6. DAMPAK YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN Faktor yang mempengaruhi perkembangan kota
  • 9. Ø Faktor Alamiah : Lokasi, Fisiografi, Kekayaan alam Ø Faktor Sosial : Penduduk, Kebijaksanaan pemerintah, Faktor Kebijaksanaan Pemerintahan