Power Point Tentang Pola Keruangan Desa dan Kota
Untuk power point yang laiinya bisa hubungi Dwi Sulistiyo
No Hp: 0822 8493 4388
Facebook: Sulistiyo Rha
Twitter: Sulistiyo_27
Instagram: Sulistiyo_27
email: tsambel6@gmail.com
Power Point Tentang Pola Keruangan Desa dan Kota
Untuk power point yang laiinya bisa hubungi Dwi Sulistiyo
No Hp: 0822 8493 4388
Facebook: Sulistiyo Rha
Twitter: Sulistiyo_27
Instagram: Sulistiyo_27
email: tsambel6@gmail.com
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energihanakamilah4
Kali ini, materi yang ada di dalam presentasi adalah tentang Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi. Pembelajaran ini dipelajari di Geografi kelas XI loh. Semoga bermanfaat, ya! ;)
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energihanakamilah4
Kali ini, materi yang ada di dalam presentasi adalah tentang Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi. Pembelajaran ini dipelajari di Geografi kelas XI loh. Semoga bermanfaat, ya! ;)
Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) merupakan pengklasifikasian wilayah berdasarkan industri yang ada di wilayah yang bersangkutan. Semoga Bermanfaat
Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga, upaya yang dilakukan antara lain melalui penguatan cadangan pangan masyarakat dalam bentuk Program Lumbung Desa. Program Lumbung Desa adalah salah satu kelembagaan yang ada di masyarakat yang telah lama berperan dalam pengadaan pangan terutama dalam musim paceklik. Peranan Program Lumbung Desa di masa lalu lebih bersifat sosial dan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di musim paceklik. Peranan Program Lumbung Desa ini pernah diupayakan untuk digantikan oleh kelembagaan alternative dengan mengintegrasikan seluruh lembaga sosial pedesaan dalam suatu organisasi modern. Namun kelembagaan alternative tersebut ternyata mengalami kegagalan dan menyebabkan petani selalu berada dalam posisi lemah. Berdasarkan hasil penelitian PSP-LP IPB tahun 2001, menunjukkan bahwa Program Lumbung Desa pedesaan di beberapa daerah terbukti memiliki daya adaptasi yang lebih tinggi dari jenis-jenis lembaga alternatif yang diintervensi dari luar. Program Lumbung Desa tersebut tidak hanya efektif dalam melayani kebutuhan pangan anggotanya pada saat krisis tetapi juga melayani kebutuhan finansial anggotanya dari hasil pengelolaan lumbung.
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
Are bloggers thought leaders? Here are some tips on how you can become one. Provide great value, put awesome content out there on a regular basis, and help others.
Menurut UU Nomor 6/2004 tentang Desa, pada ketentuan Umum, pasal 1:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pem erintahan NKRI.
3. Pengertian desa menurut:
1. Prof. Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau
kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik,
dan kultural yang terdapat disuatu daerah
dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
4. 2. Prof. Paul. H. Landis (seorang ahli geografi
dari Amerika )
Mendefinisikan desa sebagai suatu wilayah
yang penduduknya kurang dan 2.500 jiwa
dengan ciri-ciri:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling
kenal
2. Mempunyai pertalian perasaan yang sama
tentang kesukaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha bersifat agraris yang sangat
dipengaruhi oleh keadaan alam seperti iklim
dan kekayaan alam
4. Pekerjaan pekerjaan yang bukan agraris
merupakan pekerjaan sambilan.
5. 3. UU No.5 Tahun 1979 pasal 1
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintah terendah langsung di bawah camat
dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan
Republik Indonesia. Dengan kata lain desa
adalah unit pemerintahan yang secara langsung
berada di bawah kecamatan dengan ciri-ciri:
1. Mempunyai wilayah tertentu
2. Mempunyai sistem masyarakat sendiri
3. Mempunyai pemerintahan sendiri
4. Berada langsung dibawah kecamatan
5. Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan
sendiri
6. Desa dapat dikatakan sebagai kesatuan
wilayah yang berpenduduk, berpenghasilan,
berpemerintahan sendiri, dan letaknya jauh
dari pusat-pusat kegiatan pemerintahan
tingkat pusat. Di Indonesia, istilah desa sering
dianggap sama dengan kelurahan.
Kelurahan adalah suatu wilayah yang
ditempati sejumlah penduduk yang
mempunyai organisasi pemerintah terendah
langsung dibawah camat yang tidak berhak
menyelenggarakan rumah tangga sendiri.
7. Desa dan kelurahan adalah unsur
pemerintahan terendah di bawah
kecamatan, tetapi keduanya mempunyai
karakteristik yang berbeda. Desa
merupakan unit pemerintah yang otonom,
sedangkan kelurahan tidak bersifat
otonom.
9. Ciri-ciri masyarakat desa:
a. Sistem Kehidupan yang ada pada umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan
(paguyuban)
b. Masyarakat bersifat homogen (Menyeragam),
seperti dalam hal matapencarian, agama, tata
pengaturan sosial, dan adat istiadat
c. Hubungan antar warga desa terjalin lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
hubungan mereka dengan masyarakat lainnya
di luar batas wilayah desanya
d. Mata pencaharian utama penduduk umumnya
adalah bertani
10. Tipe-tipe desa berdasarkan
Perkembangan Masyarakat :
A. Desa Tradisional
Desa tradisional (Pradesa) adalah tipe desa
pada masyarakat suku terasing yang seluruh
kehidupan masyarakatnya masih sangat bergantung
kepada alam sekitarnya. Ketergantungan itu
misalnya dalam hal bercocok tanam, cara
pemeliharaan kesehatan, pengobatan, memasak
makanan dan lain-lain. Pendukung cenderung
tertutup atau kurang komunikasi dengan daerah
lain. Sistem perhubungan dan pengangkutan tidak
berkembang.
12. B. Desa Swadaya
• Penduduknya jarang
• Masih terikat kebiasaan
adat
• Hanya mempunyai lembaga
– lembaga yang sederhana
• Tingkat pendidikan
masyarakat rendah
• Produktivitas tanah rendah
• Kegiatan penduduk
dipengaruhi alam
• Daerahnya bergunung –
gunung (daerah bukit)
• Lokasinya terpencil
• Produktivitas masyarakat
rendah
• Sebagian besar penduduk
adalah petani
• Kegiatan ekonomi di tujukan
untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan
kebutuhan sehari – hari
• Masyarakatnya cenderung
tertutup
• Sistem perhubugan dan
pengangkutan kurang
berkembang
14. C. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang memiliki tingkat
perkembangannya lebih maju. Ciri-cirinya:
Adat-istiadat masyarakatnya sedang mengalami
perubahan (transisi)
pengaruh dari luar mulai masuk kemasyarakat desa
mata pencariannya mulai beragam jenisnya, tidak hanya
pada sektor agraris saja.
lapangan kerja bertambah dan produktivitas meningkat
masyarakat bergotong royong mulai efektif
roda pemerintahan desa mulai berkembang baik
masyarakat desa telah mampu meningkatkan
kehidupannya
bantuan pemerintah hanya bersifat sebagai perangsang
saja
15. Masyarakat di desa swakarya sudah mulai
memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Contoh desa swakarya:
16. D.Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang sudah maju.
Ciri-cirinya:
kebanyakan desa swasembada berlokasi di sekitar ibukota
semua keperluan hidup pokok desa swasembada telah
tersedia
alat-alat teknis yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup penduduk sudah lebih modern
dibandingkan desa-desa swakarya dan swasembada
ikatan adat dan kebiasaan adat yang berkaitan dengan
perekonomian ada dianggap lebih modern
lembaga-lembaga sosial, ekonomi dan kebudayaan sudah
dapat menjaga kelangsungan hidupnya
17. mata pencarian penduduk sudah beranekaragam
tingkat pendidikan dan keterampilan penduduk
telah tinggi
masyarakat sudah muali lepas dari adat dan
transisi
kondisi perhubungan, produksi, pemasaran, dan
kegiatan sosial sudah baik
hubungan dengan kota-kota sekitar berjalan lancar
18. Pada desa swasembada matapencaharian
penduduk bervariasi, sebagian besar bergerak di
bidang perdagangan dan jasa, letak desa
swasembada pun dekat dengan ibukota.
Contoh desa swasembada:
20. Potensi yang dimiliki tentu akan mempengaruhi
perkembangan wilayah tersebut. Wilayah yang
memiliki potensi besar hampir bisa dipastikan akan
lebih maju.
Potensi desa adalah sumber daya yang
terdapat di suatu desa yang dapat dikembangkan
dan diaktifkan untuk menihkatkan kesejahteraan
masyarakat, yang mencangkup keadan alam dan
manusia yang ada beserta hasil – hasil kerja
manusianya.
Komponen manusia lebih bersifat tetap dan
komponen manusia cenderung bersifat berubah
dan berkembang namun lambat.
21. 1. Komponen Alam
Komponen alam yang ada di desa adalah :
a. Lokasi desa
Desa yang berada pada lokasi strategis
memiliki potensi lebih berkembang dan maju
dibandingkan desa yang terletak di daerah
terpencil.
22. Kriteria lokasi suatu desa terhadap pusat -
pusat fasilitas di bedakan menjadi 4
kategori, yaitu :
Kategori 1 :
Desa berlokasi di sekitar ibu kota Provinsi, memiliki
pelabuhan utama dan pusat-pusat industri besar,
pusat pasar tradisional, bank pasar dan pusat
pendidikan tinggi, dan beberapa fasilitas lainnya.
Kategori 2 :
Desa berlokasi di sekitar ibu kota kabupaten yang
memiliki pusat-pusat terminal antar kota, industri
ringan, pasar subregional, bank-bank dagang pusat,
dan pusat pendidikan menengah atas.
23. Kategori 3 :
Desa yang berlokasi di sekitar ibu kota
kecamatan atau kota- kota kecil lain yang
mempunyai terminal subregional, pendidikan
menengah pertama, pusat pasar lokal, dan
bank-bank produksi (BUUD/KUD)
Kategori 4 :
Desa berlokasi terpencil, dalam arti tidak
mempunyai hubungan yang lancar dengan
pusat-pusat fasilitas dan letaknya jauh dari
pusat-pusat fasilitas.
24. b. Wilayah desa meliputi luas tanah
pertanian, pemukiman dan luasan lainnya.
c. Keadaan Tanah
Keadaan tanah akan mencirikan
kesuburan lahan pertanian.
Keadan iklim mencangkup curah hujan,
temperatur, kelembapan, penyinaran
matahari, dan angin.
25. d. Keadaan bentang alam
Bentuk bentang alam suatu daerah merupakan
faktor alam yang penting, karena akan mempunyai
hubungan erat dengan persebaran penduduk serta
memberi ciri pada bentuk ruang gerak (wilayah)
manusianya. Bentuk bentang alam, yaitu :
Pegunungan, merupakan daerah yang bergunung-
gunung, mempunyai relief yang kasar, dan biasanya
terletak di daerah yang jauh dari permukaan laut.
Perbukitan, merupakan daerah yang berelief kasar,
dan mempunyai perbandingan dataran yang lebih
luas daripada bukit-bukitnya.
Dataran, merupakan daerah datar dengan relief
yang kecil.
26. 2. Komponen Manusia dan Kegiatannya
Penduduk desa merupakan potensi bagi
desanya. Semakin banyak penduduk yang
produktif, maka dapat dikatakan desa tersebut
punya potensi yang besar pula. Karakteristik
potensi sumberdaya manusia di desa, yaitu:
a) Komposisi umur, jenis kelamin, dan angka
harapan hidup
b) Organisasi kemasyarakatan
c) Tingkat Pendidikan
d) Tingkat kesehatan
e) Swadaya masyarakat
f) Adat istiadat
27. Adat istiadat yang telah mengakar
merupakan faktor yg cukup penting
dalam menilai tingkat perkembangan
suatu desa. Contoh adat-istiadat, antara
lain :
- pantangan-pantangan adat,
- sistem hubungan keluarga,
- upacara adat, dan
- aturan-aturan adat.
28. Matapencaharian masyarakat desa
umumnya dapat dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu:
- kelompok primer, yaitu petani dan
nelayan
- kelompok sekunder, yaitu pengrajin
- kelompok tersier, yaitu pedagang dan
jasa.
29. Motor penggerak pembangunan desa
berupa lembaga-lembaga yg ada di desa
terbagi 2, yaitu:
1. Lembaga pemerintah desa, seperti:
kepala desa, Lembaga Musyawarah Desa
(LMD), Lembaga Ketahanan Masyarakat
Desa (LKMD)
2. Lembaga bukan pemerintah desa,
seperti: lembaga ekonomi (bank,
koperasi), lembaga keagamaan, lembaga
kebudayaan, lembaga adat, lembaga
pendidikan, lembaga kesehatan
30. Masalah khusus dalam proses
pembangunan perdesaan adalah:
a. Tingkat kesehatan penduduk rendahnya
menyebabkan tingkat kematian cukup tinggi
b. Berpenduduk jarang dan berpencar-pencar
sehinnga kekurangan tenaga di dalam
melaksanakan pembangunan di darah
c. Pendapatan penduduk rendah
d. Keterampilan kerja yang tinggi tidak dimilikin
penduduk
31. Beberapa kendala mengenai pemerintah
desa :
a. Masih kurang kordinasi antara lembaga yang ada di
pedesaan dalam melaksanakan pembangunan.
b. Masih banyak lembaga penyalur pendapatan
masyarakat yang belum berfungsi sebagaimana
mestiny.a
c. Pola penggunaan pemilikan dan penguasaan tanah
belum mencerminkan jaminan pemerataan
pendapatan.
d. Hubungan lembaga pemerintah desa, baik dengan
lembaga pemerintah di atasnya maupun dengan
lembaga diluar lembaga pemerintah desa kurang
serasi.
32. Kendala mengenai keadaan geografi desa
seperti:
a. Kurangnya prasarana menyebabkan desa kurang
dapat berkembang secara baik.
b. Jumlah penduduk dan lahan pertanian tidak
simbang, yaitu jumlah penduduk yang banyak
menempati wilayah pertanian desa yang relatif
sama.
c. Jumlah penduduk jarang dan tidak seimbang,
sehingga di desa kekurangan tenaga kerja.
d. Beberapa deesa di pinggiran kota terlalu berat
menerima penduduk yang berurbanisasi sehinnga
timbul masalah baru seperti meningkatnya masalah
baru seperti: meningkatnya tingkat kejahatan,
pengangguran dan sulitnya mendapat perumahan.
33. Tujuan pembangunan pedesaan adalah untuk
meletakkan landasan yang kokoh bagi
masyarakat dan mengembangkan kekuatan
serta kemampuan sendiri dalam melaksanakan
pembangunan desa.
Pemerintah hanya memberi bantuan,
mengarahkan, membimbing dan
mengendalikan agar masyarakat dapat
meningkatkan usaha swadaya gotong royong
dan menumbuhkan desa menuju desa
swasembada.
34. Prinsip pembangunan desa disusun
berdasarkan pokok-pokok kebijakan:
a) pengembangan tata desa yang teratur
dan serasi
b) Peningkatan kehidupan ekonomi yang
kooperatif
c) Pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya alam yang ada
d) Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang
esensial
e) Peningkatan prakarsa dan swadaya
gotong-royong masyarakat
35. Koordinasi pembangunan di tingkat desa
dilaksanakan dengan berpegang pada:
a) Kegiatan yg berhubungan dengan
pembinaan pemeliharaan sarana dan
prasarana desa
b) Kegiatan yg berkaitan dengan
peningkatan ketrampilan penduduk,
pengembangan sosbud
c) Kegiatan yg berkaitan dengan
pengembangan ekonomi desa yg
dikoordinasi melalui Koperasi Unit Desa
36. Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP)
adalah:
suatu wadah sistem perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan
pengevaluasian pembangunan yang
terkoordinasi dan terpadu di suatu
kecamatan.
Tujuannya untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat serta tata lingkungan hidup
yg baik di pedesaan.
37. Fungsi UDKP, antara lain:
a) Mengkoordinasi berbagai kegiatan
pembangunan sektoral, regional, INPRES,
dan swadaya masyarakat desa
b) Mengadakan diversifikasi usaha dan
kegiatan masyarakat baik secara vertikal
maupun horizontal
c) Mengkoordinasi aspirasi dan kebutuhan
nyata masyarakat desa dengan berbagai
program dan kegiatan pembangunan
yang berasal dari pemerintah
38. d) Menginformasikan datan dan
permasalahan desa-desa dalam wilayah
kecamatan yang hendak diatasi dalam
jangka pendek, menengan dan panjang
e) Mewujudkan laju pembangunan dan
pemerataan hasil-hasilnya bagi seluruh
masyarakat desa.
39. 3. Pola Keruangan Desa dan Pola
Persebaran Permukiman Desa
- Letak desa dan kondisi alam sekitarnya akan
menentukan pola keruangan dan sistem
perhubungan.
- Kondisi alam dan bentuk desa yang dimaksud
seperti, iklim, tanah, topografi, tata air dan
sumberdaya alam.
- Faktor sosial, seperti tingkat ekonomi,
pendidikan dan kebudayaan juga
mempengaruhi pengangkutan di lokasi desa.
40. Terkait dengan kondisi alamnya, letak desa
dapat berada di:
1. Dataran rendah atau daerah pantai;
Pola keruangan kedua daerah tersebut
cenderung sama. Permukiman tertata rapi dan
teratur. Memiliki sistem perhubungan dan
pengangkutan yang lebih bervariasi.
2. Dataran tinggi;
Pola keruangan cenderung tidak teratur
mengingat kondisi alam yang tidak mudah
ditata rapi membentuk pola yang teratur.
Keterbatasan kondisi fisik mengakibatkan
sistem pengangkutan pun menjadi terbatas.
41. Pola persebaran desa dalam hubungannya
dengan bentang alam, terbagi 3:
1. Pola mengelompok di daerah pertanian,
cirinya saling mengelompok. Letak lahan
pertanian jauh dari rumah.
2. Pola pasar, cirinya tersebar di daerah
pertanian, rumah satu dengan rumah lain
dihubungkan oleh jalur lintas untuk
perdagangan.
3. Pola memanjang, cirinya pemukiman
memanjang di kanan-kiri jalan atau sungai dan
memiliki tanah pertanian yang tidak begitu
luas.
42. Prof. Bintarto membedakan pola persebaran
keruangan desa berdasarkan kondisi fisik
daerah, yaitu:
1. Pola memanjang, terdapat di desa yg berada
sepanjang jalan atau sungai.
2. Pola radial, terdapat di desa yg terletak di
daerah gunung berapi
3. Pola tersebar, terdapat di desa yg terletak di
daerah homogen dengan kesuburan yg tidak
merata
43. Faktor yg mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pemukiman desa, antara lain:
1. Faktor fisik, misalnya keadaan morfologi tanah,
hidrologi, iklim
2. Faktor ekonomi, misalnya kemampuan daya beli
penduduk, hasil produksi, harga tanah
3. Faktor sosbud, misalnya keamanan, hub. Sosial
antarwarga, kesehatan, pendidikan
4. Faktor politik, misalnya pemerintahan, peraturan
yg berlaku, keadaan kenegaraan
5. Faktor religi, faktor ini ikut mempengaruhi faktor
sosial dan politik