Dokumen ini membahas tentang analisis masalah gelandangan. Secara garis besar dibahas tentang definisi gelandangan, penyebab-penyebabnya, dan upaya yang ditempuh untuk penanggulangannya. Beberapa faktor penyebab gelandangan antara lain faktor ekonomi, sosial, pendidikan, sedangkan upaya yang ditempuh meliputi preventif, represif, dan rehabilitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan di perkotaan, termasuk definisi kemiskinan menurut Bappenas dan Suparlan, pengelompokan kemiskinan menjadi absolut, relatif, dan kultural, indikator kemiskinan menurut BPS dan Bappenas, faktor penyebab kemiskinan perkotaan, data kemiskinan di beberapa provinsi dan kota di Indonesia termasuk Riau dan Pekanbaru, dampak kemiskinan perkotaan, serta sol
Bermula dari tugas Perekonomian Indonesia, dan saya ingin berbagi untuk kalian. Maaf apabila masih banyak kekurangan alam ppt saya. Tapi, semoga membantu^^
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...Seger Sugiyanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan, budaya miskin, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan di Indonesia;
(2) Ada beberapa pendekatan untuk memahami kemiskinan yaitu pendekatan konservatif, liberal, dan radikal yang memiliki pandangan berbeda terhadap penanganan kemiskinan oleh pemerintah;
(3) Eksklusi sosial terjadi karena f
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan di perkotaan, termasuk definisi kemiskinan menurut Bappenas dan Suparlan, pengelompokan kemiskinan menjadi absolut, relatif, dan kultural, indikator kemiskinan menurut BPS dan Bappenas, faktor penyebab kemiskinan perkotaan, data kemiskinan di beberapa provinsi dan kota di Indonesia termasuk Riau dan Pekanbaru, dampak kemiskinan perkotaan, serta sol
Bermula dari tugas Perekonomian Indonesia, dan saya ingin berbagi untuk kalian. Maaf apabila masih banyak kekurangan alam ppt saya. Tapi, semoga membantu^^
Budaya miskin, kemiskinan, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan (sos pedes...Seger Sugiyanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan, budaya miskin, dan eksklusi sosial masyarakat pedesaan di Indonesia;
(2) Ada beberapa pendekatan untuk memahami kemiskinan yaitu pendekatan konservatif, liberal, dan radikal yang memiliki pandangan berbeda terhadap penanganan kemiskinan oleh pemerintah;
(3) Eksklusi sosial terjadi karena f
Dokumen ini membahas tentang kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia. Kesenjangan sosial ekonomi adalah ketidakseimbangan sosial dan ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh perbedaan kemampuan finansial. Dokumen ini menjelaskan pengertian, faktor penyebab, dampak, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia. Masalah ini merupakan tantangan berkelanjutan bagi
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Yunita Siswanti
Dokumen ini membahas tentang definisi kemiskinan dan jenis-jenis kemiskinan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor penyebab kemiskinan, permasalahan yang diakibatkan kemiskinan, sasaran dan program untuk menanggulangi kemiskinan serta sepuluh langkah untuk melawan kemiskinan.
Kemiskinan suatu negara dapat kita nilai dari tingkat pendidikannya. Jika pendidikanya bgus, maka tingkat kemiskinannya pun rendah, jika pendidikannya kurang bagus, maka kemiskininya juga tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Terdapat faktor alami seperti perbedaan sumber daya alam, letak dan kondisi geografi, serta faktor non-alami seperti pengaruh globalisasi, kebijakan pemerintah, dan faktor internal individu seperti kepribadian. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam masyarakat dan menc
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kemiskinan, kategori kemiskinan, perkembangan konsep kemiskinan, ukuran-ukuran kemiskinan, kebijakan penanggulangan kemiskinan di Indonesia, persoalan kesenjangan pendapatan. Secara umum dokumen ini menjelaskan berbagai aspek terkait kemiskinan dan upaya penanggulangannya di Indonesia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
Masalah kemiskinan di Indonesia masih menjadi tantangan besar meski pemerintah telah berupaya menurunkannya. Upaya pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin namun angka ini kembali meningkat beberapa tahun kemudian. Faktor penyebab kemiskinan yang kompleks menyebabkan upaya pemerintah kurang tepat mengatasinya. Partisipasi masyarakat diperlukan untuk menanggulangi masalah sosial
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi kemiskinan di Indonesia, indikator kemiskinan, program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, dan paradigma baru pemberantasan kemiskinan. Beberapa indikator kemiskinan yang disebutkan adalah kemiskinan relatif, absolut, kultural, dan struktural. Program-program pemerintah seperti BIMAS, INMAS, dan Takesra/Kukesra digambarkan. Paradigma baru menempatkan masyarak
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat di Medan Denai dan Desa Tembung. Secara ringkas, Medan Denai dan Desa Tembung memiliki karakteristik masyarakat yang mirip dengan masyarakat perkotaan karena sudah maju dan modern. Desa Tembung secara khusus tergolong dalam wilayah peri-urban karena memiliki ciri kekotaan meski masih berstatus desa.
Dokumen ini membahas tentang kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia. Kesenjangan sosial ekonomi adalah ketidakseimbangan sosial dan ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh perbedaan kemampuan finansial. Dokumen ini menjelaskan pengertian, faktor penyebab, dampak, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia. Masalah ini merupakan tantangan berkelanjutan bagi
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Yunita Siswanti
Dokumen ini membahas tentang definisi kemiskinan dan jenis-jenis kemiskinan. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor penyebab kemiskinan, permasalahan yang diakibatkan kemiskinan, sasaran dan program untuk menanggulangi kemiskinan serta sepuluh langkah untuk melawan kemiskinan.
Kemiskinan suatu negara dapat kita nilai dari tingkat pendidikannya. Jika pendidikanya bgus, maka tingkat kemiskinannya pun rendah, jika pendidikannya kurang bagus, maka kemiskininya juga tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Terdapat faktor alami seperti perbedaan sumber daya alam, letak dan kondisi geografi, serta faktor non-alami seperti pengaruh globalisasi, kebijakan pemerintah, dan faktor internal individu seperti kepribadian. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam masyarakat dan menc
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kemiskinan, kategori kemiskinan, perkembangan konsep kemiskinan, ukuran-ukuran kemiskinan, kebijakan penanggulangan kemiskinan di Indonesia, persoalan kesenjangan pendapatan. Secara umum dokumen ini menjelaskan berbagai aspek terkait kemiskinan dan upaya penanggulangannya di Indonesia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
Masalah kemiskinan di Indonesia masih menjadi tantangan besar meski pemerintah telah berupaya menurunkannya. Upaya pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin namun angka ini kembali meningkat beberapa tahun kemudian. Faktor penyebab kemiskinan yang kompleks menyebabkan upaya pemerintah kurang tepat mengatasinya. Partisipasi masyarakat diperlukan untuk menanggulangi masalah sosial
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi kemiskinan di Indonesia, indikator kemiskinan, program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, dan paradigma baru pemberantasan kemiskinan. Beberapa indikator kemiskinan yang disebutkan adalah kemiskinan relatif, absolut, kultural, dan struktural. Program-program pemerintah seperti BIMAS, INMAS, dan Takesra/Kukesra digambarkan. Paradigma baru menempatkan masyarak
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik masyarakat di Medan Denai dan Desa Tembung. Secara ringkas, Medan Denai dan Desa Tembung memiliki karakteristik masyarakat yang mirip dengan masyarakat perkotaan karena sudah maju dan modern. Desa Tembung secara khusus tergolong dalam wilayah peri-urban karena memiliki ciri kekotaan meski masih berstatus desa.
Dokumen ini membahas tentang kemiskinan, termasuk pengertian, jenis, penyebab, dampak, dan upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasinya. Kemiskinan dijelaskan sebagai kekurangan akan kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan air minum. Dokumen ini juga menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam 68 negara termiskin di dunia, meskipun angka kemiskinannya telah
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapataniswah yuni
Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kemiskinan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, serta faktor-faktor penyebab kemiskinan antara lain rendahnya pendidikan dan akses terhadap pekerjaan. Dokumen juga membahas mengenai strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskin
Makalah ini membahas tentang kemiskinan di Indonesia di tengah perekonomian global. Indonesia masih diliputi kemiskinan yang dirasakan sebagian besar penduduknya. Pemerintah berupaya mengurangi jumlah penduduk miskin melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pelayanan sosial, dan perlindungan bagi kelompok rentan miskin, namun berbagai kebijakan seringkali menemui hambatan pelaksanaan.
Dokumen tersebut membahas definisi kemiskinan, teori-teori kemiskinan, faktor-faktor penyebab kemiskinan, dampak kemiskinan, dan strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan seperti pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan, pendidikan, dan kesehatan."
Makalah ini membahas tentang kemiskinan rakyat dan penyakit honger oedema. Dijelaskan bahwa honger oedema adalah penyakit yang disebabkan kekurangan gizi yang gejalanya meliputi bengkak di seluruh tubuh. Untuk mencegahnya perlu memberikan makanan bergizi seperti nasi, sayur, buah, dan ASI untuk bayi. Sedangkan penyebab kemiskinan diantaranya pendapatan rendah, produktivitas rendah
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaAnwar Luriohk
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian globalisasi dalam bidang sosial budaya, pengaruh positif dan negatifnya, serta cara menyikapi globalisasi. Globalisasi dapat membawa pengaruh buruk seperti masuknya budaya Barat yang menimbulkan cultur shock, namun juga memberi manfaat seperti meningkatkan pembelajaran nilai sosial. Untuk menghadapi tantangan ini diperlukan peningkatan kualitas keimanan dan moral masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa hal berikut: (1) Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun yang menyebabkan masalah kemiskinan dan pengangguran; (2) Upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan melalui program-program seperti BKKBN dan JPS; (3) Karakteristik pemukiman miskin seperti pola tata ruang yang tidak teratur dan struktur rumah yang kecil dan padat.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa hal berikut: (1) Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun yang diikuti dengan peningkatan jumlah kemiskinan dan pengangguran; (2) Beberapa masalah yang diakibatkan oleh kepadatan penduduk seperti urbanisasi, tingkat kelahiran tinggi, dan kemacetan; (3) Karakteristik pemukiman kemiskinan di perkotaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan teori kemiskinan menurut pandangan Islam dan model-model kemiskinan.
2) Pendidikan dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia menurut model kebutuhan Galtung.
3) Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan terperangkapnya seseorang dalam kemiskinan seperti rendahnya pendidikan dan kesehatan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Analisis masalah gelandangan
1. Analisis masalah gelandangan
Analisis masalah gelandangan
A. Definisi Gelandangan
Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang
layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di
wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum (PP No 31/ 1980 Tentang Penanggulangan
Gelandangan dan Pengemis). Menurut Muthalib dan Sudjarwo (dalam IqBali, 2005) diberikan tiga
gambaran umum gelandangan yaitu:
a) sekelompok orang miskin atau dimiskinkan oleh masyaratnya,
b) orang yang disingkirkan dari kehidupan khalayak ramai,
c) orang yang berpola hidup agar mampu bertahan dalam kemiskinan dan keterasingan.
Penyebab munculnya geladangan, dilihat dari berbagai prespektif kehidupan banyak manusia , banyak
hal yang mendukung, mendorong bahkan menjadi embrio yang menuju kearah munculnya gelandangan
tersebut.
Menurut Neo-Marxis “teori ketergantungan: dimana integrasi ke dalam ekonomi kapitalis global
semakin membatasi kemungkinan untuk mengembangkan cara-cara hidup yang cocok dengan struktur
dan budaya negara-negara terbelakang sehingga karena ketidak mampuan mengejar Negara-negara
yang semakin maju, timbulah masalah-masalah sosial salah satunya adalah gelandangan.
B. Faktor Penyebab Gelandangan
Dari beberapa hasil pengamatan terhadap gelandangan, dapat disebutkan bahwa penyebab munculnya
gelandangan di kota kota besar dibedakan kedalam faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
meliputi; faktor malas, tidak mau bekerja, mental yang tidak kuat, adanya cacat fisik, dan adanya cacat
psikis (jiwa). Sedangkan faktor ekstern terdiri dari; faktor ekonomi, geografi, sosial, pendidikan,
psikologis, kultural, lingkungan dan agama. Faktor ekstern ini adalah faktor yang utama dan rentan
untuk melahirkan gelandangan, selanjutnya dapat dijelaskan dibawah ini:
a) Faktor ekonomi; kurangnya lapangan pekerjaan, kemiskinan dan akibat rendahnya pendapatan
perkapita serta tidak tercukupinya kebutuhan hidup
2. b) Faktor geografi; daerah asal yang minus dan tandus sehingga tidak memungkinkan pengolahan
tanahnya
c) Faktor sosial; arus urbanisasi yang semakin meningkat dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
usaha kesejahteraan soaial
d) Faktor pendidikan; relative rendahnya pendidikan meyebabkan kurangnya bekal dan keterampilan
untuk hidup layak, kurangnya pendidikan informal ddalam keluarga dan masyarakat
e) Faktor psikologis; adanya perpecahan atau keretakan dalam keluarga dan keinginan melupakan
pengalaman atau kejadian masa lampau yang meyedihkan serta kurangnya gairah kerja
f) Faktor lingkungan; pada gelandangan yang telah berkeluarga atau mempunyai anak, secara tidak
langsung sudah Nampak adanya pembibitan gelandanagn
g) Faktor agama; kurangnya dasar dasar ajaran agama sehingga meyebabkan tipisnya iman, mebuat
mereka tidak tahan mengahadapi cobaan dan tidak mau berusaha untuk keluar dari cobaan itu.
Ada beberapa penyimpangan prilaku yang ditimbulkan oleh fenomena gelandangan dibawah ini adalah ;
a) Melakukan perbuatan miras, misalnya alkoholisme dan narkoba serta sering mabuk mabukan
b) Melakukan tindakan kriminal, misalnya penodongan, penjambretan, pencurian, pencopetan,
pemalakan dan perkelahian
c) Melakukan tindakan asusia, misalnya pemerkosaan, pencabukan dan bahkan bagi yang wanita
terjerumus menjadi WTS
d) Melakukan perbuatan mengemis dan pemulung
C. Usaha untuk Menanggulangi Gelandangan
Dalam PP No. 31/ 1980 terdapat usaha untuk menanggulangi adanya Gelandangan. Adapun usaha yang
perlu dilakukan adalah:
a) Usaha preventif adalah usaha secara terorganisir yang meliputi penyuluhan, bimbingan, latihan,
dan pendidikan, pemberian bantuan, pengawasan serta pembinaan lanjut kepada berbagai pihak yang
ada hubungannya dengan pergelandangan dan pengemisan, sehingga akan tercegah terjadinya:
i. pergelandangan dan pengemisan oleh individu atau keluarga-keluarga
terutama yang sedang berada dalam keadaan sulit penghidupannya;
ii. meluasnya pengaruh dan akibat adanya pergelandangan dan
pengemisan di dalam masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban dan kesejahteraan pada
umumnya;
3. iii. pergelandangan dan pengemisan kembali oleh para gelandangan dan
pengemis yang telah direhabilitir dan telah ditransmigrasikan ke daerah pemukiman baru ataupun telah
dikembalikan ke tengah masyarakat.
b) Usaha represif adalah usaha-usaha yang terorganisir, baik melalui lembaga maupun bukan dengan
maksud menghilangkan pergelandangan dan pengemisan, serta mencegah meluasnya di dalam
masyarakat.
c) Usaha rehabilitasi adalah usaha-usaha yang terorganisir meliputi usaha-usaha penyantunan,
pemberian latihan dan pendidikan, pemulihan kemampuan dan penyaluran kembali baik ke daerah-daerah
pemukiman baru melalui transmigrasi maupun ke tengah-tengah masyarakat, pengawasan serta
pembinaan lanjut, sehingga dengan demikian para gelandangan dan pengemis, kembali memiliki
kemampuan untuk hidup secara layak sesuai dengan martabat manusia sebagai Warga negara Republik
Indonesia.
Usaha penanggulangan di atas termasuk ke dalam strategi-strategi yang dikemukakan oleh Midgley
(1993) dalam ide pembangunan sosial yang membagi ideology pembangunan sosial ke dalam tiga jenis,
yaitu :
1. Strategi individualis, berfokus kepada aktualisasi diri dan perbaikan diri sendiri
2. Strategi collectivist, berfokus pada pendekatan perkembangan dalam organisasi dan pendekatan
institusional
3. Strategi populasi perencanaan berfokus kepada aktivitas skala kecil di dalam masyarakat local.