SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan
kepada baginda alam kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dengan judul
“Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan”. Makalah ini menjelaskan tentang
pengertian dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan serta hubungannya
antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan.
Meskipun banyak hambatan yang kami dapatkan, tidak menjadi penghalang dalam
penyusunan makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan
Ilmu Sosial Dasar dan umumnya bagi masyarakat.




                                                            PENYUSUN
BAB I
                            PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
        Di Indonesia, pertumbuhan penduduk semakin meningkat, terutama di
   daerah perkotaan seperti Jakarta. Banyak masyarakat desa mencari
   kehidupan yang lebih baik di perkotaan. Mereka berfikir bahwa di
   perkotaan adalah sumber mata pencaharian terbesar dibandingkan di
   pedesaan. Mereka juga menganggap bahwa kehidupan di kota lebih baik
   daripada di desa. Namun, pada kenyataannya kehidupan di kota tidak
   sebaik yang mereka bayangkan.
        Selain peningkatan jumlah penduduk, tingkat pengangguran di kota
   juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laju
   urbanisasi di kota-kota besar dan kurangnya lapangan pekerjaan. Penyebab
   ini mengakibatkan kekecewaan masyarakat desa yang sebelumnya telah
   menggantungkan harapannya di kota.
       Untuk mengurangi tingkat pengangguran di perkotaan, sebaiknya
   masyarakat pedesaan yang berharap mendapatkan kehidupan yang yang
   lebih layak di kota lebih berfikir ulang untuk melakukannya. Karena jika
   hal itu terjadi, bukan mereka saja yang akan merasakan kekecewaan,
   masyarakat kota sendiripun akan terbebani karena kesempatan mereka
   untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik terhambat. Selain itu juga
   tingkat pengangguran akan semakin meningkat.

B. RUMUSAN MASALAH

   1. Apa pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan?
   2. Apa ciri-ciri dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan?
   3. Apa perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan?
   4. Bagaimana hubungan yang terjadi antara masyarakat perkotaan dan
      masyarakat pedesaan?
   5. Apa pengertian urbanisasi dan urbanisme?
   6. Apa faktor penarik dan pendorong laju urbanisasi?
   7. Bagaimana cara penanggulangan laju urbanisasi?
C. TUJUAN
   1. Memahami pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
   2. Mengetahui ciri-ciri dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
   3. Mengetahui perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat
   pedesaan
   4. Mengetahui hubungan yang terjadi antara masyarakat perkotaan dan
   masyarakat pedesaan
   5. Memahami pengertian urbanisasi dan urbanisme
   6. Mengetahui faktor penarik dan pendorong laju urbanisasi
   7. Menjelaskan cara penanggulangan laju urbanisasi
BAB II
                                     PEMBAHASAN

A.Pengertian Masyarakat menurut tokoh Ilmuwan

  Menurut R. Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama
hidup dan bekerjasama, menurut M. J. Herskovits masyarakat adalah kelompok individu
yang dioraganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu,menurut J. L. Gillin dan J.
P. Gillin : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama, menurut S. R. Steinmetz
masyarakat adalah kelompok manusia yuang terbesar yang meliputi pengelompokan-
pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan
teratur, dan menurut Hasan Shadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari
beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

    1. Pengertian Masyarakat secara Umum
         Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti
“kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”.
Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan
disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain
dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan

         Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam
hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Atau dengan
kata lain, kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat

  Masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-
aspek tertentu, misalnya teritorial (wilayah), bangsa, golongan, dan sebagainya. Contoh,
ada masyarakat jawa, masyarakat sunda, masyarakat minang, masyarakat petani, dan
sebagainya.



2. Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :
1. Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju
kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain.
2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
a) Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti
gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah/keturunan.
Dan biasanya masih sederhana sekali kebudayaannya.
b) Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan
keduniaan/kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja, dan lain-lain.




B. Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan
1. Masyarakat Perkotaan
a) Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, adalah masyarakat yang
tidak tertentu jumlah penduduknya. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan.
Pengertian kota sendiri adalah suatu himpunan penduduk masalah yang tidak agraris,
yang bertempat tinggal di dalam dan di sekitar suatu kegiatan ekonomi, pemerintah,
kesenian, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
b) Ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota
1) Kurangnya kehidupan keagamaan bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa.
2) Pada umumnya, masyarakat perkotaan tidak bergantung pada orang lain.
3) Pembagian kerja diantara warga-warga kota lebih tegas dan mempunyai batas-batas
yang nyata.
4) Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh warga kota
daripada warga desa.
5) Pada umumnya, masyarakat perkotaan berpikir secara rasional, menyebabkan
interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi.
6) Pada umumnya, masyarakat perkotaan lebih cermat dalam membagi waktu.
7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
2. Masyarakat Pedesaan
a) Pengertian desa dan masyarakat pedesaan
Menurut Sutardjo Kartohadikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana
bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi,
politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya
secara timbal-balik dengan daerah lain.
Menurut Paul H. Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Adapun yang dimaksud dengan masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang
hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan
sifat-sifat yang hampir sama (homogen) di suatu daerah (wilayah) tertentu dengan
bermata pencaharian dari sektor pertanian (agraris).
b) Ciri-ciri desa dan pedesaan
Adapun ciri-ciri dari desa adalah sebagai berikut :
a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam seperti, iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.
Diantara ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah :
a) Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas
wilayahnya.
b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (Gemeinschaft
atau paguyuban).
c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-
istiadat dan sebagainya.

c) Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari
80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris.
Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh
orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang
adem-ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah
dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam
gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini
merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan
ketegangan-ketegangan sosial.
Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
1) Konflik (pertengkaran)
Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan
harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam
masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari
dari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-
menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga
kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan
sering terjadi.
Pertengkaran-pertengkaran yang terjadibiasanya berkisar pada masalah sehari-hari
rumah tangga dan sering manjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak
pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi,
perkawinan dan sebagainya.
2) Kontraversi (pertentangan)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-
istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli
hukum biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan
masyarakat.

3) Kompetisi (persiapan)
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang
mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan
dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu, maka wujud persaingan itu bisa
positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha
untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau out put (hasil). Sebaliknya yang negatif
bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga
kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada
manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat.
4) Kegiatan pada masyarakat pedesaan
Menurut Mubiyarto petani Indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Petani itu tidak kolot, tidak bodoh atau tidak malas. Mereka sudah bekerja keras
sebisa-bisanya agar tidak mati kelaparan.
b. Sifat hidup penduduk desa atau para petani kecil (petani gurem) dengan rata-rata luas
sawah + 0,5 hayang serba kekurangan adalah nrimo (menyerah kepada takdir) karena
merasa tidak berdaya.
5) Sistem nilai budaya petani Indonesia
a. Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa
hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak
berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan
bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib
menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-
baiknya dengan penuh usaha dan ikhtiar.
b. Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk
mencapai kedudukan.
c. Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan,
mereka kurang mampu untuk itu.bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau,
mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang
membawa kekayaan bagi mereka).
d. Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain
itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-
peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja dengan menyesuaikan
diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
e. Dan untuk menghadapi alam, mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka
sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.
3. Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat
kota, antara lain ;
a) Jumlah dan kepadatan penduduk
b) Lingkungan hidup
c) Mata pencaharian
d) Corak kehidupan sosial
e) Stratifikasi sosial
f) Mobilitas sosial
g) Pola interaksi sosial
h) Solidaritas sosial
i) Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi social


4. Hubungan Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah. Akan
tetapi, keduanya mempunyai hubungan yang erat dan ketergantungan satu sama lain,
karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan
pangan seperti beras, sayur mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber
tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa
seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak
tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.
C. URBANISASI DAN URBANISME
1. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Dapat juga
diartikan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses
tersebut ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b) Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraris di sektor sekunder (industri) dan
sektor tersier (jasa).
c) Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.
d) Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan di bagian ekonomi, sosial, kebudayaan
dan psikologis.
2. Faktor-faktor pendorong terjadinya urbanisasi antara lain :
e) Timbulnya kemiskinan di pedesaan.
f) Adanya golongan penduduk desa (muda-mudinya) yang ingin melepaskan diri dari
tekanan adat-istiadat yang ketat.
g) Keinginan warga desa untuk menambah pengetahuan.
h) Kurangnya sarana rekreasi di desa.
i) Keinginan mengembangkan kemampuan lain dari bidang pertanian.
j) Keinginan menyelamatkan diri dari akibat pertentangan dalam lingkup nasional.
k) Kegagalan panen.
3. Faktor-faktor penarik yang memperbesar arus urbanisasi
a) Anggapan bahwa di kota lebih mudah mencari pekerjaan.
b) Keinginan untuk mengangkat posisi sosial.
c) Kota dianggap sebagai tempat untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang
ketat.
d) Di kota ada kesempatan dan prasarana untuk mengembangkan usaha nonpertanian.
e) Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk pengembangan jiwa.



4. Akibat positif dan negatif yang ditimbulkan dari urbanisasi
Akibat positif :
a) Bertambahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penduduk desa yang tinggal di
kota.
b) Adanya perubahan status sosial pada masyarakat desa itu sendiri.
Akibat negatif :
a) Pengangguran
b) Naiknya kriminalitas
c) Persoalan pewismaan (tempat tinggal)
d) Kenakalan anak-anak atau kejahatan anak-anak
5. Usaha-usaha menanggulangi urbanisasi adalah :
a. Lokal jangka pendek
a) Pembersihan daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota.
b) Perbaikan kampung melarat.
c) Membuat dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek plottownship.
d) Memperluas kesempatan kerja
b. Lokal jangka panjang
Pembangunan perumahan, lapangan kerja, infrastruktur, tempat rekreasi dan
sebagainya.
c. Nasional jangka pendek
Adanya peraturan perundang-undangan tentang migrasi.
d. Nasional jangka panjang
a) Pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru
b) Rencana pembangunan daerah memusatkan perhatian pada pengembangan kota-
kota sedang dan kecil.
c) Mengendalikan industrialisasi di kota-kota besar.
6. Pengertian Urbanisme
Dari pengertian urbanisasi yang menjelaskan tentang berpindahnya penduduk dari desa
ke kota, pengertian urbanisme lebih ditujukan kepada perilaku hidup dan cara hidup di
kota.




                                           BAB III
                                        KESIMPULAN

    Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup
     bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan
  masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-
           aspek tertentu, misalnya teritotial, bangsa, golongan dan sebagainya.
 Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya dan
lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
                                 dengan masyarakat pedesaan.
 Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih dikuasai oleh adat
                                          istiadat lama.
 Adapun ciri-ciri yang dapat membedakan masyarakat kota dan masyarakat desa adalah
jumlah dan kepadatan penduduk, lingkungan hidup, mata pencaharian, corak kehidupan
   sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, pola interaksi sosial, solidaritas sosial dan
                    kedudukan dalam hierarki sistem administrasi sosial.
Hubungan antara masyarakat kota dan masyarakat desa, keduanya saling membutuhkan
     dan saling ketergantungan. Masyarakat kota membutuhkan hasil produksi dari
   masyarakat desa, seperti pangan. Begitupun masyarakat desa membutuhkan hasil
   produksi dari masyarakat kota, seperti minyak tanah, transportasi dan sebagainya.
  Urbanisasi merupakan proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Sedangkan
 yang dimaksud dengan urbanisme adalah perilaku hidup atau cara hidup masyarakat di
                                               kota.
DAFTAR PUSTAKA

       Ahmadi, Abu. 2003. ILMU SOSIAL DASAR. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono. 1990. SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR. Jakarta : Rajawali PRESS

More Related Content

What's hot

Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
Edison Thomas
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Haniatur Rohmah
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
Edison Thomas
 
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Centre for Adult Learning and Literacy
 
pegertian kota
pegertian kotapegertian kota
pegertian kota
rahayu ayu
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
pjj_kemenkes
 
Isd bab 7
Isd bab 7Isd bab 7
Makalah plh lingkungan perkotaan & pedesaan
Makalah plh lingkungan perkotaan & pedesaanMakalah plh lingkungan perkotaan & pedesaan
Makalah plh lingkungan perkotaan & pedesaan
Neli Narulita
 
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
Muhazir Gandra
 
Tugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaanTugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaan
Irlan Vigier
 
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragamanFungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Harry Bagiada
 
Interaksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kotaInteraksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kota
IvanBayhaqi1
 
T2 s1p6
T2 s1p6T2 s1p6
Kemiskinan Masyarakat Desa
Kemiskinan Masyarakat DesaKemiskinan Masyarakat Desa
Kemiskinan Masyarakat Desa
Alberta Shendy Lamandau
 
T4 s1p3
T4 s1p3T4 s1p3
Pola keruangan desa
Pola keruangan desaPola keruangan desa
Pola keruangan desa
Andi Fatmawati
 

What's hot (19)

Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
 
pegertian kota
pegertian kotapegertian kota
pegertian kota
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
Isd bab 7
Isd bab 7Isd bab 7
Isd bab 7
 
Makalah plh lingkungan perkotaan & pedesaan
Makalah plh lingkungan perkotaan & pedesaanMakalah plh lingkungan perkotaan & pedesaan
Makalah plh lingkungan perkotaan & pedesaan
 
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
 
Tugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaanTugas makalah sosiologi pedesaan
Tugas makalah sosiologi pedesaan
 
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragamanFungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
Fungsi dan peran lembaga sosial dalam mengelola keragaman
 
Kota & desa
Kota & desaKota & desa
Kota & desa
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
Interaksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kotaInteraksi desa dan_kota
Interaksi desa dan_kota
 
T2 s1p6
T2 s1p6T2 s1p6
T2 s1p6
 
Kemiskinan Masyarakat Desa
Kemiskinan Masyarakat DesaKemiskinan Masyarakat Desa
Kemiskinan Masyarakat Desa
 
T4 s1p3
T4 s1p3T4 s1p3
T4 s1p3
 
Pola keruangan desa
Pola keruangan desaPola keruangan desa
Pola keruangan desa
 

Viewers also liked

Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmuIbnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Muchlis Soleiman
 
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanIbnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Muchlis Soleiman
 
Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016
Muchlis Soleiman
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Muchlis Soleiman
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Muchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Muchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Muchlis Soleiman
 
Agenda ski
Agenda skiAgenda ski
Agenda ski
Muchlis Soleiman
 
Tanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanTanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaan
Muchlis Soleiman
 
Keadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupKeadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidup
Muchlis Soleiman
 
Teknologi informasi
Teknologi informasiTeknologi informasi
Teknologi informasi
Muchlis Soleiman
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digital
Muchlis Soleiman
 
Kehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaKehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusia
Muchlis Soleiman
 
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3pt
Siti Oyim
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
Priyo Sudibyo
 
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaDinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Muchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassaTeknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassa
Muchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Muchlis Soleiman
 

Viewers also liked (20)

Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmuIbnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
 
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanIbnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
 
Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakat
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
 
Agenda ski
Agenda skiAgenda ski
Agenda ski
 
Tanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanTanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaan
 
Keadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupKeadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidup
 
Teknologi informasi
Teknologi informasiTeknologi informasi
Teknologi informasi
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digital
 
Kehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaKehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusia
 
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3pt
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
 
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaDinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakat
 
Teknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassaTeknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassa
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
 

Similar to Aaaaaaaaaaaaaaaaaa

Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanSeptian Muna Barakati
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
ElfridhoWisnutamap
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
Khamiea Ekamia
 
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
Baneg Susis
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
Hatta Bakti Saputra
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
Hatta Bakti Saputra
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemukRatna Yunita
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
Alia Nur Afni
 
Bab7
Bab7Bab7
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
Pastime.net
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
DanuSetiawan6
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
dimasbagus24
 
Desa
DesaDesa
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
Qadrul Fahmi
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
Ayuu Ebbol
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
DanuSetiawan5
 
Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2
nurandayaninuy
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
Fahmy Metala
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
YudithaSitungkir2
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fixsulai men
 

Similar to Aaaaaaaaaaaaaaaaaa (20)

Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
 
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemuk
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Bab7
Bab7Bab7
Bab7
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
 
Desa
DesaDesa
Desa
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
 

Aaaaaaaaaaaaaaaaaa

  • 1. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam tidak lupa kami limpahkan kepada baginda alam kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dengan judul “Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan”. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan serta hubungannya antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan. Meskipun banyak hambatan yang kami dapatkan, tidak menjadi penghalang dalam penyusunan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Ilmu Sosial Dasar dan umumnya bagi masyarakat. PENYUSUN
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia, pertumbuhan penduduk semakin meningkat, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta. Banyak masyarakat desa mencari kehidupan yang lebih baik di perkotaan. Mereka berfikir bahwa di perkotaan adalah sumber mata pencaharian terbesar dibandingkan di pedesaan. Mereka juga menganggap bahwa kehidupan di kota lebih baik daripada di desa. Namun, pada kenyataannya kehidupan di kota tidak sebaik yang mereka bayangkan. Selain peningkatan jumlah penduduk, tingkat pengangguran di kota juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laju urbanisasi di kota-kota besar dan kurangnya lapangan pekerjaan. Penyebab ini mengakibatkan kekecewaan masyarakat desa yang sebelumnya telah menggantungkan harapannya di kota. Untuk mengurangi tingkat pengangguran di perkotaan, sebaiknya masyarakat pedesaan yang berharap mendapatkan kehidupan yang yang lebih layak di kota lebih berfikir ulang untuk melakukannya. Karena jika hal itu terjadi, bukan mereka saja yang akan merasakan kekecewaan, masyarakat kota sendiripun akan terbebani karena kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik terhambat. Selain itu juga tingkat pengangguran akan semakin meningkat. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan? 2. Apa ciri-ciri dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan? 3. Apa perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan? 4. Bagaimana hubungan yang terjadi antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan? 5. Apa pengertian urbanisasi dan urbanisme? 6. Apa faktor penarik dan pendorong laju urbanisasi? 7. Bagaimana cara penanggulangan laju urbanisasi?
  • 3. C. TUJUAN 1. Memahami pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan 2. Mengetahui ciri-ciri dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan 3. Mengetahui perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan 4. Mengetahui hubungan yang terjadi antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan 5. Memahami pengertian urbanisasi dan urbanisme 6. Mengetahui faktor penarik dan pendorong laju urbanisasi 7. Menjelaskan cara penanggulangan laju urbanisasi
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Masyarakat menurut tokoh Ilmuwan Menurut R. Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, menurut M. J. Herskovits masyarakat adalah kelompok individu yang dioraganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu,menurut J. L. Gillin dan J. P. Gillin : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama, menurut S. R. Steinmetz masyarakat adalah kelompok manusia yuang terbesar yang meliputi pengelompokan- pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur, dan menurut Hasan Shadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. 1. Pengertian Masyarakat secara Umum Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Atau dengan kata lain, kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat Masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek- aspek tertentu, misalnya teritorial (wilayah), bangsa, golongan, dan sebagainya. Contoh, ada masyarakat jawa, masyarakat sunda, masyarakat minang, masyarakat petani, dan sebagainya. 2. Syarat-syarat terbentuknya masyarakat : 1. Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang. 2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu. 3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam dua bentuk, yaitu : 1. Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain. 2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam : a) Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah/keturunan.
  • 5. Dan biasanya masih sederhana sekali kebudayaannya. b) Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan/kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja, dan lain-lain. B. Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan 1. Masyarakat Perkotaan a) Pengertian Masyarakat Perkotaan Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Pengertian kota sendiri adalah suatu himpunan penduduk masalah yang tidak agraris, yang bertempat tinggal di dalam dan di sekitar suatu kegiatan ekonomi, pemerintah, kesenian, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. b) Ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota 1) Kurangnya kehidupan keagamaan bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. 2) Pada umumnya, masyarakat perkotaan tidak bergantung pada orang lain. 3) Pembagian kerja diantara warga-warga kota lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. 4) Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa. 5) Pada umumnya, masyarakat perkotaan berpikir secara rasional, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. 6) Pada umumnya, masyarakat perkotaan lebih cermat dalam membagi waktu. 7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar. 2. Masyarakat Pedesaan a) Pengertian desa dan masyarakat pedesaan Menurut Sutardjo Kartohadikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut Paul H. Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Adapun yang dimaksud dengan masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan
  • 6. sifat-sifat yang hampir sama (homogen) di suatu daerah (wilayah) tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (agraris). b) Ciri-ciri desa dan pedesaan Adapun ciri-ciri dari desa adalah sebagai berikut : a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan. c) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti, iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. Diantara ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah : a) Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas wilayahnya. b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (Gemeinschaft atau paguyuban). c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. d) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat- istiadat dan sebagainya. c) Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem-ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir. Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial. Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan : 1) Konflik (pertengkaran) Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari dari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus- menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi. Pertengkaran-pertengkaran yang terjadibiasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering manjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak
  • 7. pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dan sebagainya. 2) Kontraversi (pertentangan) Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat- istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat. 3) Kompetisi (persiapan) Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu, maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau out put (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat. 4) Kegiatan pada masyarakat pedesaan Menurut Mubiyarto petani Indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a. Petani itu tidak kolot, tidak bodoh atau tidak malas. Mereka sudah bekerja keras sebisa-bisanya agar tidak mati kelaparan. b. Sifat hidup penduduk desa atau para petani kecil (petani gurem) dengan rata-rata luas sawah + 0,5 hayang serba kekurangan adalah nrimo (menyerah kepada takdir) karena merasa tidak berdaya. 5) Sistem nilai budaya petani Indonesia a. Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik- baiknya dengan penuh usaha dan ikhtiar. b. Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukan. c. Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu.bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka). d. Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa- peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja dengan menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
  • 8. e. Dan untuk menghadapi alam, mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya. 3. Perbedaan Desa dan Kota Ada beberapa ciri yang dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota, antara lain ; a) Jumlah dan kepadatan penduduk b) Lingkungan hidup c) Mata pencaharian d) Corak kehidupan sosial e) Stratifikasi sosial f) Mobilitas sosial g) Pola interaksi sosial h) Solidaritas sosial i) Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi social 4. Hubungan Pedesaan dan Perkotaan Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah. Akan tetapi, keduanya mempunyai hubungan yang erat dan ketergantungan satu sama lain, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. C. URBANISASI DAN URBANISME 1. Pengertian Urbanisasi Urbanisasi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Dapat juga diartikan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses tersebut ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : a) Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota. b) Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraris di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa). c) Tumbuhnya pemukiman menjadi kota. d) Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan di bagian ekonomi, sosial, kebudayaan dan psikologis. 2. Faktor-faktor pendorong terjadinya urbanisasi antara lain : e) Timbulnya kemiskinan di pedesaan. f) Adanya golongan penduduk desa (muda-mudinya) yang ingin melepaskan diri dari
  • 9. tekanan adat-istiadat yang ketat. g) Keinginan warga desa untuk menambah pengetahuan. h) Kurangnya sarana rekreasi di desa. i) Keinginan mengembangkan kemampuan lain dari bidang pertanian. j) Keinginan menyelamatkan diri dari akibat pertentangan dalam lingkup nasional. k) Kegagalan panen. 3. Faktor-faktor penarik yang memperbesar arus urbanisasi a) Anggapan bahwa di kota lebih mudah mencari pekerjaan. b) Keinginan untuk mengangkat posisi sosial. c) Kota dianggap sebagai tempat untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat. d) Di kota ada kesempatan dan prasarana untuk mengembangkan usaha nonpertanian. e) Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk pengembangan jiwa. 4. Akibat positif dan negatif yang ditimbulkan dari urbanisasi Akibat positif : a) Bertambahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penduduk desa yang tinggal di kota. b) Adanya perubahan status sosial pada masyarakat desa itu sendiri. Akibat negatif : a) Pengangguran b) Naiknya kriminalitas c) Persoalan pewismaan (tempat tinggal) d) Kenakalan anak-anak atau kejahatan anak-anak 5. Usaha-usaha menanggulangi urbanisasi adalah : a. Lokal jangka pendek a) Pembersihan daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota. b) Perbaikan kampung melarat. c) Membuat dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek plottownship. d) Memperluas kesempatan kerja b. Lokal jangka panjang Pembangunan perumahan, lapangan kerja, infrastruktur, tempat rekreasi dan sebagainya. c. Nasional jangka pendek Adanya peraturan perundang-undangan tentang migrasi. d. Nasional jangka panjang a) Pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru b) Rencana pembangunan daerah memusatkan perhatian pada pengembangan kota- kota sedang dan kecil. c) Mengendalikan industrialisasi di kota-kota besar.
  • 10. 6. Pengertian Urbanisme Dari pengertian urbanisasi yang menjelaskan tentang berpindahnya penduduk dari desa ke kota, pengertian urbanisme lebih ditujukan kepada perilaku hidup dan cara hidup di kota. BAB III KESIMPULAN Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek- aspek tertentu, misalnya teritotial, bangsa, golongan dan sebagainya. Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya dan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih dikuasai oleh adat istiadat lama. Adapun ciri-ciri yang dapat membedakan masyarakat kota dan masyarakat desa adalah jumlah dan kepadatan penduduk, lingkungan hidup, mata pencaharian, corak kehidupan sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, pola interaksi sosial, solidaritas sosial dan kedudukan dalam hierarki sistem administrasi sosial. Hubungan antara masyarakat kota dan masyarakat desa, keduanya saling membutuhkan dan saling ketergantungan. Masyarakat kota membutuhkan hasil produksi dari masyarakat desa, seperti pangan. Begitupun masyarakat desa membutuhkan hasil produksi dari masyarakat kota, seperti minyak tanah, transportasi dan sebagainya. Urbanisasi merupakan proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Sedangkan yang dimaksud dengan urbanisme adalah perilaku hidup atau cara hidup masyarakat di kota.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2003. ILMU SOSIAL DASAR. Jakarta : PT. Rineka Cipta Soekanto, Soerjono. 1990. SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR. Jakarta : Rajawali PRESS