SlideShare a Scribd company logo
Kelompok Desa
1. Adelia Syafira P (1)
2. Ahmad Nurul Husein (2)
3. Agnes Yolandani (3)
4. Anisa Sekar Ayu (4)
5. Chandra Nur Fauzi (5)
6. Gala Nageri (6)
7. Handhika Mulyana (7)
8. Iga Endang Nurselly (8)
9. Intan Putri Fatimah (9)
10. Isaka Yoga Santoso (10)
11. Karima Amalia (11)
12. Laela Khodijah (12)
13. Maudy Ulfa (13)
14. Moh Rokiman (14)
15. Muhammad Ghorby (15)
16. Muhammad Kevin (16)
DESA
1.Pengetian Desa
2.Pengertian Desa Menurut Para Ahli
3.Syarat-Syarat Desa
4.Fungsi Desa
5.Unsur-unsur Desa
6.Klasifikasi Desa
7.Struktur Keruangan Desa
8.Pola Pemukiman Desa
9.Pola Persebaran Pemukiman Desa
Pengertian Desa
 Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh
sejulah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala
Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar
kota yang merupakan kesatuan.
 Berdasarkan istilah di Indonesia desa memiliki
definisi yang berbeda-beda menurut daerahnya
masing-masing yaitu Aceh (Gampong),
Minangkabau (nagari), Batak (Huta) Minahasa
(Wanua), Bali (Banjar), Lampung (Dusun/Wanua),
Jawa (Desa) Sunda (Kampung). Sedangkan
pengertian secara administrative, desa adalah
kesatuan administrative yang disebut keluraha
Sutarjo Kartohadikusumo
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu
masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di
bawah camat
Prof. Drs Bintarto
 Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik,
kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh
timbal balik dengan daerah lain
William Ogburn
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan
sosial di dalam daerah terbatas.
UU no. 22 tahun 1999
 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah
Kabupaten
SYARAT-SYARAT DESA
 Mempunyai wilayah
 Adanya penduduk
 Mempunyai pemerintahan
 Berada langsung di bawah camat
 Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri.
CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA
 Kehidupan tergantung pada alam
 Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim
 Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja
 Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil
 Struktur ekonomi bersifat agraris
 Masyarakatnya bersifat gemeinschaft (paguyuban)
 Proses sosial relatif lambat
 Toleransi sosialnnya kuat
 Adat-istiadat dan norma agama kuat
 Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informal
 Pola pikirnya irrasional
 Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.
FUNGSI DESA
 sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah,
penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil.
Unsur-unsur desa
 a. Daerah
 b.Penduduk
 c. Tata kehidupan
KLASIFIKASI DESA
 Menurut tingkat perkembangannya:
1.Desa Swadaya
2.Desa Swakarya
3.Desa Swasembada
 Berdasarkan aktivitas masyarakat:
1.Desa Agraris
2.Desa Industri
3.Desa Nelayan
 Berdasarkan ikatannya:
1.Desa Genelogis
2.Desa Territorial
3.Desa Campuran
Menurut tingkat perkembangannya:
1.Desa Swadaya
2.Desa Swakarya
3.Desa Swasembada
Desa Swadaya
 Desa Swadaya adalah desa yang masih bersifat
tradisional.
Ciri-Ciri Desa Swadaya
 a. Adat istiadat yang bersifat mengikat terhadap
berbagai kegiatan manusia
 b. Hubungan antar manusia sangat erat
 c. Pengawasan sosial di lakukan oleh keluarga
 d. Mata pencaharian penduduk pada umumnya
sejenis dan hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan primer
 e. Teknologi yang di gunakan masih sangat
sederhana sehingga tingkat produktivitasnya rendah
 f. Keadaan sarana dan prasarana masih sangat
minim (kurang)
Desa Swakarya
 Desa swakarya adalah desa yang sedang
mengalami masa Transisi dari desa swadaya
menuju desa swasembada.
Ciri-Ciri Desa Swakarya
 a. Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan
perubahan cara berpikir
 b. Bertambahnya lapangan pekerjaan sehingga
mata pencaharian penduduk berkembang dari sektor
primer ke sektor sekunder
 c. Produktivitas mulai meningkat
 d. Sarana dan prasarana desa mulai meningkat
 e.Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan
teknologi
Desa Swasembada
 Desa swasembada adalah desa yang
masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya alam dan potensinya
sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
Ciri-Ciri Desa Swasembada
 a. Adat istiadat sudah tidak mengikat lagi
 b. Hubungan antar manusia bersifat rasional
 c. Mata pencaharian penduduk beraneka ragam dan
bergerak ke sektor tersier
 d. Teknologi telah benar di manfaatkan sehingga
produktivitasnya tinggi
 e. Sarana dan Prasarana lengkap.
Berdasarkan aktivitas masyarakat:
1.Desa Agraris
2.Desa Industri
3.Desa Nelayan
Desa Agraris
 pengertian desa agraris adalah desa yang sebagian
besar penduduknya bekerja sebagai petani.
Kegiatan utamanya adalah mengolah lahan
pertanian dan sebagai sampingan biasanya dengan
beternak.
Desa Industri
 pengertian desa industri adalah desa yang sebagian
besar penduduknya bekerja di sektor industri.
Desa Nelayan
 pengertian desa nelayan adalah desa yang umumnya
terdapat di sekitar pantai dan sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian di bidang perikanan
dan pertambakan.
Berdasarkan ikatannya:
1.Desa Genelogis
2.Desa Territorial
3.Desa Campuran
Desa Genelogis
 Tipe Desa Geneologis yaitu suatu desa yang
ditempati sejumlah penduduk dimana
masyarakatnya mempunyai ikatan secara keturunan
atau masih mempunyai hubungan pertalian darah.
 Desa yang terbentuk secara Geneologis dapat
dibedakan atas tipe Patrilineal, Matrilineal, dan
Campuran
Desa Territorial
 Tipe Desa Territorial, yaitu suatu desa yang
ditempati sejumlah penduduk atas dasar suka rela.
 Desa Teritorial ini terbentuk menjadi tempat
pemukiman penduduk berdasarkan kepentingan
bersama, dengan demikian mereka tinggal disuatu
desa yang menjadi suatu masyarakat hukum dimana
ikatan warganya didasarkan atas ikatan daerah,
tempat atau wilayah tertentu
Desa Campuran
 Tipe Desa Campuran, yaitu suatu desa dimana
penduduknya mempunyai ikatan keturunan dan
wilayah. Dalam bentuk ini, ikatan darah dan ikatan
wilayah sama kuatnya.
Struktur Keruangan Desa
Dilihat dari tingkat penyebaran penduduknya (SD Misra)
1. Compact Settlements (pemukiman yang mengelompok)
karena :
· Tanah yang subur
· Relief rata
· Keamanan belum dapat dipastikan
· Permukaan air tanah dalam
2. Fragmented Settlements (pemukiman yang tersebar)
karena :
· Daerah banjir
· Topografi kasar
· Keamanan terjamin
· Permukaan air tanah dangkal
Dilihat dari bentuknya (Menurut Daldjoeni)
 1. Pola desa linier atau memanjang jalan / sungai
 2. Pola desa mengikuti garis pantai
 3. Pola desa terpusat
 4. Pola desa mengelilingi fasilitas
Menurut Bintarto
 1. Memanjang jalan
 2. Memanjang sungai
 3. Radial
 4. Tersebar
 5. Memanjang pantai
 6. Memanjang pantai dan jalan kereta api
Dilihat dari pesebarannya
 1. Nucleated Agricultural Village Community /
menggerombol
 2. Line Village Community / memanjang
 3. Open Country or Trade Center Community /
tersebar
Pola Pemukiman Desa
 1. Pola Permukiman Tersebar
 2.Pola Permukiman Menjalur
 3.Pola Permukiman Mengelompok
Pola Permukiman Tersebar
Pola ini terbentuk dari rumah-rumah penduduk yang
dibangun bebas dan tersebar pada wilayah yang luas.
Pola permukiman ini umumnya terdapat di dataran
rendah. Arah pemekaran permukiman dapat ke segala
jurusan. Pusat kegiatan dan fasilitas dapat dibangun
tersebar sesuai dengan kebutuhan.
Pola Permukiman Menjalur
Pola ini terbentuk di lokasi sepanjang jalur utama seperti
jalan, sungai, dan pantai. Di daerah pantai yang landai, dapat
tumbuh permukiman menjalur. Penduduk pantai pada
umumnya bermata pencaharian di bidang perikanan,
perkebunan kelapa, dan perdagangan. Apabila kemudian
permukiman desa ini berkembang, maka rumah-rumah
dibangun meluas sejajar garis pantai. Permukiman desa yang
berkembang ini akhirnya dapat tersambung dengan
permukiman desa di dekatnya. Pusat kegiatan industri kecil
seperti perikanan dan pertanian, dapat tetap bertahan di dekat
permukiman lama.
Pola Permukiman Mengelompok
Pola ini terbentuk karena terjadi pengelompokan rumah
pada wilayah terpadu yang biasanya berupa titik pertemuan
atau persimpangan jalur transportasi. Pola permukiman
mengelompok dapat juga berkembang di daerah pegunungan.
Penduduk desa di daerah pegunungan umumnya masih
memiliki hubungan keluarga. Pengelompokan permukiman ini
didorong oleh kegotongroyongan penduduknya. Apabila
jumlah penduduk bertambah dan terjadi pemekaran desa,
maka arah pemekaran ke segala jurusan tanpa direncanakan.
Pusat kegiatan penduduk dapat bergeser mengikuti
pemekaran.
Paul H. Landis
 Paul H. Landis, seorang ahli sosiologi perdesaan,
membedakan pola persebaran permukiman desa
menjadi empat tipe. Perbedaan pola ini ditentukan oleh
lahan pertanian, pusat kegiatan, permukiman, dan jalan
utama.
(The farm village type).
 Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di
suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya
(The nebulous farm type).
 Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal
bersama di suatu daerah dengan lahan pertanian di
sekitarnya dan sebagian kecil penduduknya tersebar
di luar permukiman utama yang telah padat
(The arranged isolated farm type).
 Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan
utama desa, sungai, atau pantai. Lahan pertanian berada di
sekitar permukiman desa dan jarak antarrumah tidak terlalu
jauh
(The pure isolated type).
 Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar dan
terpisah dengan lahan pertanian masingmasing serta
mengumpul pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini
biasanya terjadi pada daerah yang tanahnya memiliki
tingkat kesuburan tidak sama

More Related Content

What's hot

KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAPKAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
ARISKA COMPNET
 
KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAHKUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
Rhati Alfajra
 
pengertian peta dan komponen peta
pengertian peta dan komponen petapengertian peta dan komponen peta
pengertian peta dan komponen peta
Rahmad Syahid
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
Zulfira Farah Nubua
 
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhanPusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
Theresia Nelie
 
Geografi : Kota
Geografi : KotaGeografi : Kota
Geografi : Kota
Lee Eun Hee
 
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
jopiwildani
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
hanakamilah4
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Hilya Auliya
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannya
rizka_pratiwi
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Daniel Arie
 
Desa
DesaDesa
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaDine Rizky Pratiwi
 
Letak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara IndonesiaLetak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara Indonesia
farsfyn19
 
Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)Asa Ahya
 
Power point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIPower point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIII
JhonBalok1
 
Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk Jeung Titiez
 
Teori sentral geografi
Teori sentral geografiTeori sentral geografi
Teori sentral geografi
fira 1998
 
Ppt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alam
Ppt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alamPpt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alam
Ppt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alam
Anas Arif Shodiqin
 

What's hot (20)

KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAPKAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
 
KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAHKUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
KUTUB DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
 
pengertian peta dan komponen peta
pengertian peta dan komponen petapengertian peta dan komponen peta
pengertian peta dan komponen peta
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhanPusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
 
Geografi : Kota
Geografi : KotaGeografi : Kota
Geografi : Kota
 
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
Xii geografi kd 3.1_pembangunan dan pertumbuhan wilayah part 3
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas IndonesiaGeografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
Geografi - Letak, Luas dan Batas Indonesia
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannya
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Desa
DesaDesa
Desa
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
 
Letak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara IndonesiaLetak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara Indonesia
 
Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)
 
Power point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIPower point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIII
 
Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk Pola pemukiman penduduk
Pola pemukiman penduduk
 
Teori sentral geografi
Teori sentral geografiTeori sentral geografi
Teori sentral geografi
 
Ppt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alam
Ppt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alamPpt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alam
Ppt kerusakan flora dan fauna dan usaha konsrvasi alam
 

Similar to Geografi Desa XII IPS

POLA KERUANGAN DESA.pptx
POLA KERUANGAN DESA.pptxPOLA KERUANGAN DESA.pptx
POLA KERUANGAN DESA.pptx
mustakinoffice365
 
2690621.ppt
2690621.ppt2690621.ppt
2690621.ppt
mustakinoffice365
 
kuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahan
kuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahankuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahan
kuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahan
fauzanfahcri1
 
Interaksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kotaInteraksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kota
niarohania1
 
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptxPOLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
MARSIH4
 
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.pptPola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
Qadrul Fahmi
 
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
Muhazir Gandra
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarAn'am Lach
 
KONSEP DESA
KONSEP DESAKONSEP DESA
Handout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPIHandout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPI
Aulia Nofrianti
 
A. DESA DAN KOTA - DESA.pdf
A. DESA DAN KOTA - DESA.pdfA. DESA DAN KOTA - DESA.pdf
A. DESA DAN KOTA - DESA.pdf
NashriyahNadhrotustT
 
Reyna awaliya sakinah xii ips geografi
Reyna awaliya sakinah xii ips geografiReyna awaliya sakinah xii ips geografi
Reyna awaliya sakinah xii ips geografi
penifitriyani
 
Hand out geo_desa_kota
Hand out geo_desa_kotaHand out geo_desa_kota
Hand out geo_desa_kota
wind10
 
Makalah
MakalahMakalah
Pola Tata Ruang Desa
Pola Tata Ruang DesaPola Tata Ruang Desa
Pola Tata Ruang DesaAthifaqod20
 
Bahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.ppt
Bahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.pptBahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.ppt
Bahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.ppt
24MuhammadJaiz
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaAyuu Ebbol
 

Similar to Geografi Desa XII IPS (20)

POLA KERUANGAN DESA.pptx
POLA KERUANGAN DESA.pptxPOLA KERUANGAN DESA.pptx
POLA KERUANGAN DESA.pptx
 
2690621.ppt
2690621.ppt2690621.ppt
2690621.ppt
 
kuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahan
kuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahankuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahan
kuliah 5 Tipologi Desa.ppt dan penambahan
 
Interaksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kotaInteraksi keruangan desa dan kota
Interaksi keruangan desa dan kota
 
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptxPOLA KERUANGAN DESA (1).pptx
POLA KERUANGAN DESA (1).pptx
 
Pola keruangan desa
Pola keruangan desaPola keruangan desa
Pola keruangan desa
 
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.pptPola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
Pola-Keruangan Desa dan Kota, Oke, New.ppt
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
 
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
KONSEP DESA
KONSEP DESAKONSEP DESA
KONSEP DESA
 
Handout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPIHandout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPI
 
A. DESA DAN KOTA - DESA.pdf
A. DESA DAN KOTA - DESA.pdfA. DESA DAN KOTA - DESA.pdf
A. DESA DAN KOTA - DESA.pdf
 
Reyna awaliya sakinah xii ips geografi
Reyna awaliya sakinah xii ips geografiReyna awaliya sakinah xii ips geografi
Reyna awaliya sakinah xii ips geografi
 
Hand out geo_desa_kota
Hand out geo_desa_kotaHand out geo_desa_kota
Hand out geo_desa_kota
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pola Tata Ruang Desa
Pola Tata Ruang DesaPola Tata Ruang Desa
Pola Tata Ruang Desa
 
Bahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.ppt
Bahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.pptBahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.ppt
Bahan ajar KD.2.1 Pola keruangan Desa.ppt
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
 

More from Isaka Yoga

Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal
Isaka Yoga
 
Public domain &ombudsman
Public domain &ombudsmanPublic domain &ombudsman
Public domain &ombudsman
Isaka Yoga
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
Isaka Yoga
 
intellectual property rights
intellectual property rightsintellectual property rights
intellectual property rights
Isaka Yoga
 
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesiaPermasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
Isaka Yoga
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
Isaka Yoga
 
Arbitrase
Arbitrase Arbitrase
Arbitrase
Isaka Yoga
 
Gugatan Class Action
Gugatan Class ActionGugatan Class Action
Gugatan Class Action
Isaka Yoga
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Isaka Yoga
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Isaka Yoga
 
Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata Negara
Isaka Yoga
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
Isaka Yoga
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9
Isaka Yoga
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke Afrika
Isaka Yoga
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografi
Isaka Yoga
 
Teks iklan
Teks iklanTeks iklan
Teks iklan
Isaka Yoga
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
Isaka Yoga
 
Konsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 smaKonsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 sma
Isaka Yoga
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
 

More from Isaka Yoga (19)

Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Public domain &ombudsman
Public domain &ombudsmanPublic domain &ombudsman
Public domain &ombudsman
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
intellectual property rights
intellectual property rightsintellectual property rights
intellectual property rights
 
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesiaPermasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
Arbitrase
Arbitrase Arbitrase
Arbitrase
 
Gugatan Class Action
Gugatan Class ActionGugatan Class Action
Gugatan Class Action
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
 
Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata Negara
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke Afrika
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografi
 
Teks iklan
Teks iklanTeks iklan
Teks iklan
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Konsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 smaKonsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 sma
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 

Recently uploaded

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 

Geografi Desa XII IPS

  • 1.
  • 2.
  • 3. Kelompok Desa 1. Adelia Syafira P (1) 2. Ahmad Nurul Husein (2) 3. Agnes Yolandani (3) 4. Anisa Sekar Ayu (4) 5. Chandra Nur Fauzi (5) 6. Gala Nageri (6) 7. Handhika Mulyana (7) 8. Iga Endang Nurselly (8) 9. Intan Putri Fatimah (9) 10. Isaka Yoga Santoso (10) 11. Karima Amalia (11) 12. Laela Khodijah (12) 13. Maudy Ulfa (13) 14. Moh Rokiman (14) 15. Muhammad Ghorby (15) 16. Muhammad Kevin (16) DESA 1.Pengetian Desa 2.Pengertian Desa Menurut Para Ahli 3.Syarat-Syarat Desa 4.Fungsi Desa 5.Unsur-unsur Desa 6.Klasifikasi Desa 7.Struktur Keruangan Desa 8.Pola Pemukiman Desa 9.Pola Persebaran Pemukiman Desa
  • 4. Pengertian Desa  Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejulah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan.
  • 5.  Berdasarkan istilah di Indonesia desa memiliki definisi yang berbeda-beda menurut daerahnya masing-masing yaitu Aceh (Gampong), Minangkabau (nagari), Batak (Huta) Minahasa (Wanua), Bali (Banjar), Lampung (Dusun/Wanua), Jawa (Desa) Sunda (Kampung). Sedangkan pengertian secara administrative, desa adalah kesatuan administrative yang disebut keluraha
  • 6. Sutarjo Kartohadikusumo Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat
  • 7. Prof. Drs Bintarto  Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain
  • 8. William Ogburn Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
  • 9. UU no. 22 tahun 1999  Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten
  • 10. SYARAT-SYARAT DESA  Mempunyai wilayah  Adanya penduduk  Mempunyai pemerintahan  Berada langsung di bawah camat  Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri.
  • 11. CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA  Kehidupan tergantung pada alam  Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim  Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja  Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil  Struktur ekonomi bersifat agraris  Masyarakatnya bersifat gemeinschaft (paguyuban)  Proses sosial relatif lambat  Toleransi sosialnnya kuat  Adat-istiadat dan norma agama kuat  Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informal  Pola pikirnya irrasional  Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.
  • 12. FUNGSI DESA  sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah, penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil.
  • 13. Unsur-unsur desa  a. Daerah  b.Penduduk  c. Tata kehidupan
  • 14. KLASIFIKASI DESA  Menurut tingkat perkembangannya: 1.Desa Swadaya 2.Desa Swakarya 3.Desa Swasembada  Berdasarkan aktivitas masyarakat: 1.Desa Agraris 2.Desa Industri 3.Desa Nelayan  Berdasarkan ikatannya: 1.Desa Genelogis 2.Desa Territorial 3.Desa Campuran
  • 15. Menurut tingkat perkembangannya: 1.Desa Swadaya 2.Desa Swakarya 3.Desa Swasembada
  • 16. Desa Swadaya  Desa Swadaya adalah desa yang masih bersifat tradisional.
  • 17. Ciri-Ciri Desa Swadaya  a. Adat istiadat yang bersifat mengikat terhadap berbagai kegiatan manusia  b. Hubungan antar manusia sangat erat  c. Pengawasan sosial di lakukan oleh keluarga  d. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sejenis dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan primer  e. Teknologi yang di gunakan masih sangat sederhana sehingga tingkat produktivitasnya rendah  f. Keadaan sarana dan prasarana masih sangat minim (kurang)
  • 18.
  • 19. Desa Swakarya  Desa swakarya adalah desa yang sedang mengalami masa Transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada.
  • 20. Ciri-Ciri Desa Swakarya  a. Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan perubahan cara berpikir  b. Bertambahnya lapangan pekerjaan sehingga mata pencaharian penduduk berkembang dari sektor primer ke sektor sekunder  c. Produktivitas mulai meningkat  d. Sarana dan prasarana desa mulai meningkat  e.Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
  • 21.
  • 22.
  • 23. Desa Swasembada  Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.
  • 24. Ciri-Ciri Desa Swasembada  a. Adat istiadat sudah tidak mengikat lagi  b. Hubungan antar manusia bersifat rasional  c. Mata pencaharian penduduk beraneka ragam dan bergerak ke sektor tersier  d. Teknologi telah benar di manfaatkan sehingga produktivitasnya tinggi  e. Sarana dan Prasarana lengkap.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Berdasarkan aktivitas masyarakat: 1.Desa Agraris 2.Desa Industri 3.Desa Nelayan
  • 28. Desa Agraris  pengertian desa agraris adalah desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Kegiatan utamanya adalah mengolah lahan pertanian dan sebagai sampingan biasanya dengan beternak.
  • 29. Desa Industri  pengertian desa industri adalah desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri.
  • 30. Desa Nelayan  pengertian desa nelayan adalah desa yang umumnya terdapat di sekitar pantai dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang perikanan dan pertambakan.
  • 31. Berdasarkan ikatannya: 1.Desa Genelogis 2.Desa Territorial 3.Desa Campuran
  • 32. Desa Genelogis  Tipe Desa Geneologis yaitu suatu desa yang ditempati sejumlah penduduk dimana masyarakatnya mempunyai ikatan secara keturunan atau masih mempunyai hubungan pertalian darah.  Desa yang terbentuk secara Geneologis dapat dibedakan atas tipe Patrilineal, Matrilineal, dan Campuran
  • 33. Desa Territorial  Tipe Desa Territorial, yaitu suatu desa yang ditempati sejumlah penduduk atas dasar suka rela.  Desa Teritorial ini terbentuk menjadi tempat pemukiman penduduk berdasarkan kepentingan bersama, dengan demikian mereka tinggal disuatu desa yang menjadi suatu masyarakat hukum dimana ikatan warganya didasarkan atas ikatan daerah, tempat atau wilayah tertentu
  • 34. Desa Campuran  Tipe Desa Campuran, yaitu suatu desa dimana penduduknya mempunyai ikatan keturunan dan wilayah. Dalam bentuk ini, ikatan darah dan ikatan wilayah sama kuatnya.
  • 35. Struktur Keruangan Desa Dilihat dari tingkat penyebaran penduduknya (SD Misra) 1. Compact Settlements (pemukiman yang mengelompok) karena : · Tanah yang subur · Relief rata · Keamanan belum dapat dipastikan · Permukaan air tanah dalam 2. Fragmented Settlements (pemukiman yang tersebar) karena : · Daerah banjir · Topografi kasar · Keamanan terjamin · Permukaan air tanah dangkal
  • 36. Dilihat dari bentuknya (Menurut Daldjoeni)  1. Pola desa linier atau memanjang jalan / sungai  2. Pola desa mengikuti garis pantai  3. Pola desa terpusat  4. Pola desa mengelilingi fasilitas
  • 37. Menurut Bintarto  1. Memanjang jalan  2. Memanjang sungai  3. Radial  4. Tersebar  5. Memanjang pantai  6. Memanjang pantai dan jalan kereta api
  • 38. Dilihat dari pesebarannya  1. Nucleated Agricultural Village Community / menggerombol  2. Line Village Community / memanjang  3. Open Country or Trade Center Community / tersebar
  • 39. Pola Pemukiman Desa  1. Pola Permukiman Tersebar  2.Pola Permukiman Menjalur  3.Pola Permukiman Mengelompok
  • 40. Pola Permukiman Tersebar Pola ini terbentuk dari rumah-rumah penduduk yang dibangun bebas dan tersebar pada wilayah yang luas. Pola permukiman ini umumnya terdapat di dataran rendah. Arah pemekaran permukiman dapat ke segala jurusan. Pusat kegiatan dan fasilitas dapat dibangun tersebar sesuai dengan kebutuhan.
  • 41. Pola Permukiman Menjalur Pola ini terbentuk di lokasi sepanjang jalur utama seperti jalan, sungai, dan pantai. Di daerah pantai yang landai, dapat tumbuh permukiman menjalur. Penduduk pantai pada umumnya bermata pencaharian di bidang perikanan, perkebunan kelapa, dan perdagangan. Apabila kemudian permukiman desa ini berkembang, maka rumah-rumah dibangun meluas sejajar garis pantai. Permukiman desa yang berkembang ini akhirnya dapat tersambung dengan permukiman desa di dekatnya. Pusat kegiatan industri kecil seperti perikanan dan pertanian, dapat tetap bertahan di dekat permukiman lama.
  • 42. Pola Permukiman Mengelompok Pola ini terbentuk karena terjadi pengelompokan rumah pada wilayah terpadu yang biasanya berupa titik pertemuan atau persimpangan jalur transportasi. Pola permukiman mengelompok dapat juga berkembang di daerah pegunungan. Penduduk desa di daerah pegunungan umumnya masih memiliki hubungan keluarga. Pengelompokan permukiman ini didorong oleh kegotongroyongan penduduknya. Apabila jumlah penduduk bertambah dan terjadi pemekaran desa, maka arah pemekaran ke segala jurusan tanpa direncanakan. Pusat kegiatan penduduk dapat bergeser mengikuti pemekaran.
  • 43. Paul H. Landis  Paul H. Landis, seorang ahli sosiologi perdesaan, membedakan pola persebaran permukiman desa menjadi empat tipe. Perbedaan pola ini ditentukan oleh lahan pertanian, pusat kegiatan, permukiman, dan jalan utama.
  • 44. (The farm village type).  Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya
  • 45. (The nebulous farm type).  Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya dan sebagian kecil penduduknya tersebar di luar permukiman utama yang telah padat
  • 46. (The arranged isolated farm type).  Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa, sungai, atau pantai. Lahan pertanian berada di sekitar permukiman desa dan jarak antarrumah tidak terlalu jauh
  • 47. (The pure isolated type).  Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar dan terpisah dengan lahan pertanian masingmasing serta mengumpul pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini biasanya terjadi pada daerah yang tanahnya memiliki tingkat kesuburan tidak sama