Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki banyak pemikiran tentang masalah-masalah pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. DI presentasi ini saya mencoba menelaah secara filosofis dan mencari benang merah percikan-percikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dari teks-teks yang langsung ditulis oleh beliau semasa hidupnya. Ada 3 kerangka utama yang saya tangkap yang mewarnai keseluruhan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Kodrat Keadaan (Alam & Zaman); 2) Asas Tri-Kon - kontinuitet, konvergensi, konsentris; 3) Budi Pekerti (bulatnya cipta-rasa-karsa yang menghasilkan tenaga). Jika diperas lagi, esensi filosofi pemikiran beliau, menurut saya dari bacaan teks-teks tulisan beliau, adalah perubahan yang dinamis, yang dinamikanya ibarat sistem tata surya.
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, memiliki banyak pemikiran tentang masalah-masalah pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. DI presentasi ini saya mencoba menelaah secara filosofis dan mencari benang merah percikan-percikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dari teks-teks yang langsung ditulis oleh beliau semasa hidupnya. Ada 3 kerangka utama yang saya tangkap yang mewarnai keseluruhan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Kodrat Keadaan (Alam & Zaman); 2) Asas Tri-Kon - kontinuitet, konvergensi, konsentris; 3) Budi Pekerti (bulatnya cipta-rasa-karsa yang menghasilkan tenaga). Jika diperas lagi, esensi filosofi pemikiran beliau, menurut saya dari bacaan teks-teks tulisan beliau, adalah perubahan yang dinamis, yang dinamikanya ibarat sistem tata surya.
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Tujuan pembelajaran :
* Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
* Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya
* Penerapan pembelajaran memerdekakan murid
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Tujuan pembelajaran :
* Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
* Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya
* Penerapan pembelajaran memerdekakan murid
Semoga bisa menjadi rujukan bagi teman-teman guru untuk mendesain aksi nyata pada platform Merdeka Belajar khususnya pada "Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar".
Mohon maaf bila banyak kekurangan pada materi ini!
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. 1.1a.4 EXPLORASI KONSEP
REFLEKSI DIRI TENTANG PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Pemikiran besar yang dilahirkan buah karya KHD adalah mencetuskan
semboyan “ Ing ngarso sung tulodo ( didepan memberi teladan ), ing
madya mangun karso ( ditengah membangun semangat, kemauan) dan Tut
wuri Handayani ( dibelakang memberi dorongan ) yang saat ini menjadi
inspirasi besar bagi seorang guru dalam dunia pendidikan.
4. REFLEKSI DIRI TENTANG PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Ceritakan proses pembelajaran yang
mencerminkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara !
Dari konsep pemikiran KHD tersebut,
mana yang sudah anda terapkan ?
Pemikiran KHD yang diterapkan
Apakah intisari pemikiran Ki Hajar
Dewantara tentang pendidikan ?
Intisari Pendidikan
Apa yang akan dilakukan agar proses
pembelajaran yang mencerminkan
pemikiran KHD dapat terwujud ?
Agar Terwujudnya Pemikiran KHD
Proses Pembelajaran
DEWI APRIANI CGP ANGKATAN 4 SMAN 1 CIGOMBONG
5. INTISARI PEMIKIRAN KHD
Tentang Pendidikan
Menuntun kodrat anak
( Kodrat Alam dan Zaman)
MERDEKA
Berpihak Pada Anak
Tentang Pendidikan
6 Intisari Pemikiran KHD
Sehingga anak dapat
mencapai titik keselamatan
dan kebahagiaan setinggi
tingginya. Dalam hal ini
menuntun bukan pada kodrat
dasarnya tetapi menuntun
untuk memperbaiki tingkah
lakunya
Manusia yang merdeka
adalah manusia yang
hidupnya lahir dan batin
tidak tergantung pada
orang lain akan tetapi
mampu bersandar atas
kekuatan diri sendiri.
"berpihak pada sang anak"
dengan semurni-murninya
dan se-ikhlas-ikhlasnya,
sebab cinta kasih kepada
anak-anak adalah cinta
kasih tak terbatas.
Pendidikan harus
berorientsi pada
kebutuhan anak sehingga
anak dapat berkembang
sesuai dengan minat dan
bakatmya.
DEWI APRIANI CGP ANGKATAN 4 SMAN 1 CIGOMBONG
6. Budi Pekerti /
Karakter
Kodrat Anak Bermain
Merupakan perpaduan
antara gerak pikiran,
perasaan dan kehendak
atau kemauan sehingga
menimbulkan
tenaga/semangat.Budi
pekerti yang dimaksud
adalah bahwa pendidikan
bisa memanusikan
manusia menuju
perbuatan yang baik
Pendidik harus
memahami bahwa kodrat
anak adalah bermain
sehingga pembelajaran
bisa diintegraskan dengan
bermain sambil belajar
atau belajar sambil
bermain.
INTISARI PEMIKIRAN KHD
• Tentang Pendidikan
BUKAN TABULASARA
Tentang Pendidikan
6 Intisari Pemikiran KHD
Mengembangkan laku
anak sesuai dengan
kekuatan konteks sosio
kultural “
Contoh dalam budaya
Jawa Barat “ Niti Surti,
Niti Harti, Niti Bukti,
Niti Bakti, Niti Jadi (
Sajating Ngahurip )
7. PROSES PEMBELAJARAN
Yang Mencerminkan Pemikiran KHD
KONTEN
PENGETAHUAN
Konten pengetahuan yang diadopsi
sejatinya tidak bertentangan
dengan nilai-nilai kemanusiaan.
KHD menegaskan juga bahwa
didiklah anak-anak dengan cara
yang sesuai dengan tuntutan alam
dan zamannya sendiri
BUDI PEKERTI
Budi pekerti merupakan modal
dasar kebahagiaan yang
berperi-kemanusiaan. Budi
pekerti merupakan kunci untuk
mencapai keselarasan dan
keseimbangan hidup
(harmoni).
BELAJAR SAMBIL
BERMAIN
Pembelajaran yang dilakukan
melalui permainan, pendidik dapat
menuntut tumbuh kembangnya
kodrat anak dan mengembangkan
budi pekerti anak. Bermain dapat
diintegrasikan sebagai bagian dalam
pembelajaran di sekolah
8. PROSES PEMBELAJARAN
Yang Mencerminkan Pemikiran KHD
8
Berpihak pada murid
Merdeka belajar memberikan kebebasan kepada anak untuk
berekpresi, berinovasi, berkarya dan berkolaborasi.
Tidak ada paksaan dan ancaman dalam belajar.
DEWI APRIANI CGP ANGKATAN 4 SMAN 1 CIGOMBONG
9. AGAR TERWUJUD PEMIKIRAN KHD
Hal yang perlu dilakukan agar pemikiran KHD dapat terwujud adalah
DEWI APRIANI CGP ANGKATAN 4 SMAN 1 CIGOMBONG
Memberi Keteladanan Berinteraksi
Memperkokoh
Pendidikan
Karakter
Berkomunikasi
Saya akan meningkatkan perilaku
keteladanan saya dan kedisiplinan
waktu dalam memberikan pelayanan
kepada siswa sebagai suritauladan.
Memperkokoh basis pendidikan
karakter dalam setiap proses
pembelajaran guna menumbuhkan
dan mengembangkna budi pekerti
anak Setiap penguatan tugas
pembelajaran akan dikaitkan dengan
kebutuhan dan minat setiap siswa.
Pembelajaran dirancang bukan hanya
sebatas di kelas semata. Namun,
siswa didorong untuk banyak
berinteraksi pula dengan lingkungan
sekitar.
Selalu berkomunikasi dengan rekan
guru, kepala sekolah, orang tua, dan
stakeholder yang dipandang perlu,
guna pengembangan kualitas
pembelajaran anak yang berpusat
pada kebutuhan anak
10. Kedisiplinan waktu dalam pelayanan terhadap
peserta didik sebagai wujud keteladanan
kepada peserta didik.
.
KEDISIPLINAN
Berdoa sebelum memulai pembelajaran dan
mendoakan peserta didik yang tidak hadir
karena sakit agar lekas sembuh dan bisa
bergabung kembali mengikuti pembelajaran
sebagai pembentukan kebiasaan dalam
membina karakter peserta didik.
BERDO’A DAN MENDO’A KAN
Pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, guru hanya sebagai
fasilitator.
BERPUSAT PADA MURID
Berdiskusi dan mencari literasi dari berbagai
sumber belajar dalam
mengerjakan/memecahkan suatu permasalahan
dalam pembelajaran
STIMULUS / RANGSANGAN
KONSEP PEMIKIRAN KHD YANG SUDAH DITERAPKAN
DEWI APRIANI CGP ANGKATAN 4 SMAN 1 CIGOMBONG
11. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil
temuannya.
KOMUNIKASI
BEBAS MEMILIH
EKTRAKURIKULER
Peserta didik bebas memilih cara
mengeksplor kemampuannya secara
auido, visual, text, kinestetis.
KONSEP PEMIKIRAN KHD YANG SUDAH DITERAPKAN
DEWI APRIANI CGP ANGKATAN 4 SMAN 1 CIGOMBONG
12. TERIMAKASIH
• “Pepatah mengatakan : "wahai
pendidik, gantungkanlah masalah
pribadimu di gagang pintu rumahmu
ketika kau akan menemui murid-
muridmu.