SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
METODE NUMERIK
(MAT – 367 / 2–1 SKS)

                       INTERPOLASI


      Della Maulidiya, S.Si, M.Kom
INTERPOLASI




  Pendekatan numerik untuk menentukan
    nilai suatu fungsi f(x) = y yang tidak
diketahui rumus fungsinya, pada suatu nilai
  x tertentu jika nilai di sekitar x diketahui
POLINOMIAL INTERPOLASI

Hampiran nilai fungsi dihampiri oleh
fungsi Polinomial

Nilai fungsi polinomial mudah dihitung,
diturunkan, diintegral dan kontinu di
semua titik
Titik –titik data yang digunakan dalam
interpolasi bersifat diskrit, misal hasil
eksperimen fisik
METODE INTERPOLASI

                                          Interpolasi
                            Interpolasi      Linier
                               Beda
                              Terbagi     Interpolasi
                                            Kuadrat
              Interpolasi   Interpolasi
                Newton      Beda Maju
                            Interpolasi
Polinomial                     Beda
Interpolasi                   Mundur

              Interpolasi
               Lagrange
KASUS 1 :
                             Jarak tempuh sebuah mobil setiap 10 menit
 Perpanjangan kawat (cm)   50                                               41
                           40                                          31
                           30                                 22
                                                         18
                           20                       14
                                             7
                           10 0      2
                            0
                              0      10      20     30        40       50   60
                                                              Peningkatan suhu



                                  Fungsi jarak s(t) tidak diketahui.


Berapa jarak yang ditempuh mobil pada menit ke-35 ?
PENYELESAIAN KASUS 1 (INTERPOLASI LINIER):
Menit ke-35 artinya t = 35 berada di tengah antara t = 30 dan t = 40.
Misal antara t = 30 dan t = 40 dihubungkan oleh garis lurus (fungsi linier) maka titik
(35, f(35) ) ada di antara titik (30, 14) dan (40, 22).
Sehingga f(35) dapat ditentukan oleh :
                                                       14 22
                                              f (35)         18
                                                         2

              25                       22
                               18
 Jarak (km)




              20         14
              15
              10
               5
               0
                   25    30    35      40
                              Waktu (menit)
INTERPOLASI LINIER
PENYELESAIAN KASUS 1 (INTERPOLASI KUADRAT) :
  Di sekitar t = 35, selain t = 30 dan t = 40 juga ada titik-titik lain.
   Sehingga ada lebih dari dua titik yang bisa digunakan untuk
   menghitung f(35) dengan menggunakan fungsi kuadrat
                            f(x) = ax2 + bx + c
   f(20) = a(20)2 + b(20) + c = 400a +20b + c = 7
   f(30) = 900a + 30b + c = 14
                                            25                        22
   f(40) = 1600a + 40b + c = 22                               17.875
                                            20


                                        Jarak (km)
Diperoleh fungsi kuadrat :                  15
                                                           14

f(x)=0,005x2 + 0,45x – 4                    10    7
                                                     5
                                                     0
f(35) = 0.005(35)2 + 0.45(35) 4
                                                         15   20   25   30 35 40
f(35) = 17,875                                                          Waktu (menit)
PENYELESAIAN KASUS 1 (INTERPOLASI KUADRAT) :
 Bandingkan jika menggunakan nilai di t = 30, t = 40 dan t = 50
  f(30) = 900a + 30b + c = 14
  f(40) = 1600a + 40b + c = 22
  f(50) = 2500a + 50b + c = 31
Ternyata diperoleh fungsi kuadrat : f(x)=0,005x2 + 0,45x – 4
                                40
                                                           31
                   Jarak (km)




                                30                  22
                                               17.875
                                20            14
                                10      7

                                0
                                     15 20 25 30 35 40 45 50
                                                 Waktu (menit)
INTERPOLASI KUADRAT
PERBANDINGAN GRAFIK –GRAFIK FUNGSI POLINOMIAL



                                 Makin tinggi
                                   derajat
                                  polinomial
                                 makin cepat
                                 nilai fungsi
                                 meningkat
INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON
Interpolasi linier dan interpolasi kuadrat adalah
kasus khusus interpolasi beda terbagi Newton


Interval nilai x tidak perlu sama


Orde / derajat fungsi polinom ditentukan dari
banyaknya titik data yang tersedia

Fungsi polinom derajat n digunakan jika tersedia (n
+ 1) titik data

Makin banyak data yang dilibatkan dalam pencarian
suatu titik data maka akurasi akan makin baik

                    Newton’s Divided Difference Interpolation
RUMUS INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON

                               Beda terbagi hingga ke
                               -n


                                  F
Beda terbagi hingga ke
                           Beda terbagi hingga ke – 2
-1


 2F
TABEL REKURSIF INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON
     i   xi   F(xi)       F           2F                3F

    0    x0   F(x0)   F[x1 , x0]   F[x2, x1,      F[x3, x2, x1,
                                      x0]             x0]
    1    x1   F(x1)   F[x2 , x1]   F[x3, x2,
                                      x1]
    2    x2   F(x2)   F[x3 , x2]
    3    xTabel selisih
          3  F(x3)

              i               xi               x- xi
              0               x0               x – x0
              1               x1               x – x1
              2               x2               x – x2
              3               x3               x – x3
PENYELESAIAN KASUS 1 DENGAN INTERPOLASI TERBAGI NEWTON
Berapa jarak yang ditempuh mobil pada menit ke-35
?

      Tabel data                 Tabel selisih untuk x =
    Waktu Jarak                  35
                                    i      xi      x- xi
       0     0                     0       0       35
      10     2                     1      10       25
      20     7                     2      20       15
      30     14                    3      30        5
      40     22                    4      40        -5
      50     31                    5      50       -10
      60     41
PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE- 1
                                          f ( x1 ) f ( x0 ) 2 0        1
                         f [ x1 , x0 ]
                                               x1 x0        10 0       5
                                          f ( x2 ) f ( x1 )     7 2        1
                         f [ x2 , x1 ]
                                               x2 x1           20 10       2
i   xi   F(xi    F                        f ( x3 ) f ( x2 )    14 7 7
          )              f [ x3 , x2 ]
                                               x3 x2           30 20 10
0   0     0     1/5
                                          f ( x4 ) f ( x 3 )   22 14       4
1   10    2     1/2      f [ x4 , x 3 ]
                                               x4 x 3          40 30       5
2   20    7     7/10
                                          f ( x5 ) f ( x4 )    31 22 9
3   30   14     4/5      f [ x5 , x4 ]
                                               x5 x4           50 40 10
4   40   22     9/10
    50   31
                                          f ( x6 ) f ( x5 )    41 31
5                1       f [ x6 , x5 ]                               1
    60   41
                                               x6 x5           60 50
6
PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE-2



                  2F                           f [ x2 , x1 ] f [ x1 , x0 ]      1/ 2 1/ 5     3
i   xi    F             f [ x2 , x1 , x0 ]
                                                        x 2 x0                    20 0       200
0   0     F     3/200                                                           7     1
                                               f [ x3 , x2 ] f [ x2 , x1 ]       10   2       1
1   10   1/5    1/100   f [ x3 , x2 , x1 ]
                                                         x3 x1                   30 10       100
2   20   1/2    1/200                                                           4     7
                                               f [ x4 , x 3 ] f [ x 3 , x 2 ]     5  10       1
3   30   7/10   1/200   f [ x4 , x 3 , x 2 ]
                                                         x4 x 2                  40 20       200
4   40   4/5    1/200                                                           9     4
                                               f [ x5 , x4 ] f [ x4 , x 3 ]      10   5       1
    50                  f [ x5 , x4 , x 3 ]
5        9/10                                            x5 x 3                  50 30       200
6   60    1                                                                     1 9
                                               f [ x6 , x5 ] f [ x4 , x6 ]         10        1
                        f [ x6 , x5 , x4 ]
                                                         x6 x4                  60 40       200
PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE-3



i   xi     2F         3F

0   0    3/200      -1/6000                               1 / 100    3 / 200      1
                              f [ x3 , x2 , x1 , x0 ]
    10
                                                                30    0        6000
1        1/100      -1/6000
                                                          1 / 200    1 / 100     1
2   20   1/200        0       f [ x4 , x3 , x2 , x1 ]
                                                               40    10        6000
3   30   1/200        0                                   1 / 200    1 / 200
                              f [ x5 , x4 , x 3 , x 2 ]                        0
4   40   1/200                                                 50    20
    50                                                    1 / 200    1 / 200
5                             f [ x6 , x5 , x4 , x 3 ]                         0
                                                               60    30
6   60
PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE-4



i   xi     2F      3F         4F

0   0    3/200   -1/6000      0
1   10   1/100   -1/6000   1/240000
2   20   1/200     0          0                 1 / 6000 1 / 6000
                                      4
                                      0    f                       0
3   30   1/200     0                                  40 0
4   40   1/200                         4       0 1 / 6000      1
                                      1
                                           f
5   50                                           50 10      240000
6   60                                4         0 0
                                      2
                                           f            0
                                               60 20
TABEL REKURSIF BEDA TERBAGI HINGGA MENGGUNAKAN MS. EXCEL
                 2          3            4              5                 6
i xi   fi   F        F          F            F              F                 F
0 0    0 0.2 0.015 -0.000167         5.42101E-21   8.33333E-08    -2.77778E-09
1 10 2 0.5      0.01     -0.000167   4.16667E-06   -8.33333E-08   i   xi          x- xi
2 20 7 0.7 0.005         -1.73E-19   4.33681E-21                  0   0            35
                                                                  1   10           25
3 30 14 0.8 0.005           0
                                                                  2   20           15
4 40 22 0.9 0.005
                                                                  3   30           5
5 50 31     1                                                     4   40           -5
6 60 41                                                           5   50          -10




f6(36) = 0 + 35 0.2 + 35 25 0.015 + 35 25 15 (-0.000167) + 35 25
        15 5 5.42101E-21 + 35 25 15 5 (-5) 8.33333E-08 + 35 25
        15 5 (-5) (-10) (-2.77778E-09) = 17.89648 …
INTERPOLASI LAGRANGE

•   Joseph Louis Lagrange
    (Prancis)      menulis
    persamaan garis lurus
    dalam bentuk polinomial
    Lagrange

•   Polinomial       Lagrange
    dapat digunakan untuk
    menginterpolasi         tabel
    dengan n nilai meskipun
    intervalnya titik-titik data
    tidak sama
TABEL SELISIH INTERPOLASI LAGRANGE
i   xi   F(xi)   x - xi   x1 - xi x2 - xi x3 - xi x4 - xi
0
1                           0
2                                   0
3                                           0
4                                                    0
PENYELESAIAN KASUS 1 DENGAN INTERPOLASI LAGRANGE
Tabel selisih interpolasi lagrange
l   xi F(xi) x - xi   x0- xi x1 - xi x2 - xi x3 - xi x4 - xi x5 - xi x6 - xi
0    0   0    35        0     10      20      30      40      50      60
1   10   2    25       -10     0      10      20      30      40      50
2   20   7    15       -20    -10      0      10      20      30      40
3   30 14      5       -30    -20     -10      0      10      20      30
4   40 22      -5      -40    -30     -20     -10      0      10      20
5   50 31     -15      -50    -40     -30     -20     -10      0      10
6   60 41     -25      -60    -50     -40     -30     -20     -10      0




              Polinomial Lagrange
TABEL POLINOMIAL LAGRANGE


i   xi   F(xi)       (x-xj)       (xi-xj)       Li         Li * F(xi)
0    0     0      -3515625     720000000    -0.00488            0
1   10     2      -4921875    -120000000    0.041016      0.08203125
2   20     7      -8203125      48000000     -0.1709    -1.196289063
3   30    14     -24609375     -36000000    0.683594      9.5703125
4   40    22     24609375       48000000    0.512695     11.27929688
5   50    31      8203125     -120000000    -0.06836    -2.119140625
6   60    41      4921875      720000000    0.006836     0.280273438
                                            f6(35)     17.89648438
KASUS 2
   Hasil pengamatan sebuah eksperimen fisika yang meneliti
    pengaruh jarak regangan (meter) sebuah pegas terhadap
    besar gaya (Newton) yang dikerahkan pegas tersebut
    disajikan dalam tabel dan scatter plot berikut.
     Uji   jarak   gay   55
     ke-           a     50

      1    0.005   8     45

                         40
      2    0.010   17
                         35
      3    0.015   22
                         30
      4    0.020   32    25
      5    0.025   36    20

      6    0.030   41    15

                         10
      7    0.035   45
                          5
      8    0.040   48
                          0
      9    0.045   50         0   0.01   0.02   0.03   0.04   0.05
TUGAS
   Tentukan besar gaya regangan pegas jika jarak regangan pegas
    sejauh x/1000 meter
   Nilai x ditentukan oleh dua angka terakhir NPM
      Contoh :

          A1C008006 maka x = 6  jarak = 0.006 m

          A1C008012 maka x = 12 jarak = 0.012 m

   Untuk dua angka terakhir NPM berikut maka nilai x yaitu :

    NPM   01   02   03   04   05   10   15   25   30   40   45
    x     17   18   19   23   24   26   27   37   39   46   48


   Buatlah scatter plot yang menunjukkan letak data yang Anda cari
    di antara titik-titik data yang diketahui
INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON
       DAN INTERPOLASI LAGRANGE



 KOMPUTASI NUMERIK MENGGUNAKAN MATLAB
ALGORITMA BEDA TERBAGI NEWTON
                                              polinomial
                                              Newton
   Menghitung polinomial Newton untuk menghampiri fungsi f(x) dengan
    menggunakan (n + 1) titik data yang berbeda
   INPUT : (x1, f(x1)) , (x2, f(x2)) , . . . , (xn, f(xn)), (xn + 1, f(xn + 1)), x
   OUTPUT : a1 , a2 , a3, . . . , an , an+1 , polinom
   PROSES :
     1. FOR k = 1 TO (n + 1)
        D(1, k) = f(xk)
     2. a1 = D(1, 1)
     3. FOR j = 2 TO (n + 1)
        (a) FOR k = 1 TO ((n + 1) – j + 1)
                   D(j, k) = (D(j - 1, k+1) – D(j – 1, k))/(xk+j - 1 – xk)
        (b) aj = D(j, 1)
ALGORITMA BEDA TERBAGI NEWTON….LANJUTAN
   PROSES :
     4. selisih(1) = x – x(1)
     5. polinom = a1
     5. FOR i = 2 TO N
         polinom=polinom + (a(i) * selisih(i-1))
         selisih(i) =selisih(i – 1) *( x - x(i))
     6. STOP
HASIL PROGRAM MATLAB UNTUK ALGORITMA BEDA TERBAGI
                                          NEWTON




    Baris ke-1 adalah nilai – nilai y
    Baris ke-2 adalah nilai beda terhingga ke – 1 yaitu F
    Baris ke-3 adalah nilai beda terhingga ke – 1 yaitu 2F
    Baris ke-4 adalah nilai beda terhingga ke – 1 yaitu 3F
    …… dan seterusnya
ALGORITMA INTERPOLASI LAGRANGE
   Menghitung polinomial Lagrange untuk menghampiri fungsi f(x)
    dengan menggunakan n titik data yang berbeda
   INPUT : (x1, f(x1)) , (x2, f(x2)) , . . . , (xn, f(xn)), x
   OUTPUT : polinom Pn-1(x)
   PROSES :
     1. Pn-1(x) = 0
     2. FOR k = 1 TO n
        (a) Lk(x) = 1
        (b) FOR j = 1 TO n
             if j k then Lk(x) = Lk(x) * (x – xj) / (xk – xj)
        (c) Pn-1(x) = Pn-1(x) + f(xk) * Lk(x)
     3. STOP
REFERENSI

 Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan
  Matlab. Penerbit Andi. Yogyakarta
 Wahyudin. 1987. Metode Analisis Numerik. Penerbit
  Tarsito. Bandung
 Djojodihardjo, Harijono. 2000. Metode Numerik.
  Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
 Susila, I Nyoman. 1994. Dasar-dasar Metode
  Numerik. DepDikBud DIKTI. Proyek Pembinaan
  dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan.
  Jakarta

More Related Content

What's hot

Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenBeny Nugraha
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4lecturer
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 

What's hot (20)

Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
Pt 2 turunan fungsi eksponen, logaritma, implisit dan cyclometri-d4
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Limit
LimitLimit
Limit
 

Similar to INTERPOLASI

Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourierPIO2021
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasarFaisal Amir
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi TurunanSridayani
 
Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18kasega
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritBeny Nugraha
 
Pcd dikawasan frekuensi
Pcd dikawasan frekuensiPcd dikawasan frekuensi
Pcd dikawasan frekuensidedidarwis
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Alen Pepa
 
Fungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematikaFungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematikaekan candra
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 

Similar to INTERPOLASI (20)

Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasar
 
integral print mhs
integral print mhsintegral print mhs
integral print mhs
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
 
Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18
 
Met num 10
Met num 10Met num 10
Met num 10
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
 
Pcd dikawasan frekuensi
Pcd dikawasan frekuensiPcd dikawasan frekuensi
Pcd dikawasan frekuensi
 
3 interpolasi1
3 interpolasi13 interpolasi1
3 interpolasi1
 
Met num 8
Met num 8Met num 8
Met num 8
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Fungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematikaFungsi turunan-aljabar matematika
Fungsi turunan-aljabar matematika
 
TURUNAN FUNGSI
TURUNAN FUNGSITURUNAN FUNGSI
TURUNAN FUNGSI
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
 

INTERPOLASI

  • 1. METODE NUMERIK (MAT – 367 / 2–1 SKS) INTERPOLASI Della Maulidiya, S.Si, M.Kom
  • 2. INTERPOLASI Pendekatan numerik untuk menentukan nilai suatu fungsi f(x) = y yang tidak diketahui rumus fungsinya, pada suatu nilai x tertentu jika nilai di sekitar x diketahui
  • 3. POLINOMIAL INTERPOLASI Hampiran nilai fungsi dihampiri oleh fungsi Polinomial Nilai fungsi polinomial mudah dihitung, diturunkan, diintegral dan kontinu di semua titik Titik –titik data yang digunakan dalam interpolasi bersifat diskrit, misal hasil eksperimen fisik
  • 4. METODE INTERPOLASI Interpolasi Interpolasi Linier Beda Terbagi Interpolasi Kuadrat Interpolasi Interpolasi Newton Beda Maju Interpolasi Polinomial Beda Interpolasi Mundur Interpolasi Lagrange
  • 5. KASUS 1 : Jarak tempuh sebuah mobil setiap 10 menit Perpanjangan kawat (cm) 50 41 40 31 30 22 18 20 14 7 10 0 2 0 0 10 20 30 40 50 60 Peningkatan suhu Fungsi jarak s(t) tidak diketahui. Berapa jarak yang ditempuh mobil pada menit ke-35 ?
  • 6. PENYELESAIAN KASUS 1 (INTERPOLASI LINIER): Menit ke-35 artinya t = 35 berada di tengah antara t = 30 dan t = 40. Misal antara t = 30 dan t = 40 dihubungkan oleh garis lurus (fungsi linier) maka titik (35, f(35) ) ada di antara titik (30, 14) dan (40, 22). Sehingga f(35) dapat ditentukan oleh : 14 22 f (35) 18 2 25 22 18 Jarak (km) 20 14 15 10 5 0 25 30 35 40 Waktu (menit)
  • 8. PENYELESAIAN KASUS 1 (INTERPOLASI KUADRAT) :  Di sekitar t = 35, selain t = 30 dan t = 40 juga ada titik-titik lain. Sehingga ada lebih dari dua titik yang bisa digunakan untuk menghitung f(35) dengan menggunakan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c f(20) = a(20)2 + b(20) + c = 400a +20b + c = 7 f(30) = 900a + 30b + c = 14 25 22 f(40) = 1600a + 40b + c = 22 17.875 20 Jarak (km) Diperoleh fungsi kuadrat : 15 14 f(x)=0,005x2 + 0,45x – 4 10 7 5 0 f(35) = 0.005(35)2 + 0.45(35) 4 15 20 25 30 35 40 f(35) = 17,875 Waktu (menit)
  • 9. PENYELESAIAN KASUS 1 (INTERPOLASI KUADRAT) :  Bandingkan jika menggunakan nilai di t = 30, t = 40 dan t = 50 f(30) = 900a + 30b + c = 14 f(40) = 1600a + 40b + c = 22 f(50) = 2500a + 50b + c = 31 Ternyata diperoleh fungsi kuadrat : f(x)=0,005x2 + 0,45x – 4 40 31 Jarak (km) 30 22 17.875 20 14 10 7 0 15 20 25 30 35 40 45 50 Waktu (menit)
  • 11. PERBANDINGAN GRAFIK –GRAFIK FUNGSI POLINOMIAL Makin tinggi derajat polinomial makin cepat nilai fungsi meningkat
  • 12. INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON Interpolasi linier dan interpolasi kuadrat adalah kasus khusus interpolasi beda terbagi Newton Interval nilai x tidak perlu sama Orde / derajat fungsi polinom ditentukan dari banyaknya titik data yang tersedia Fungsi polinom derajat n digunakan jika tersedia (n + 1) titik data Makin banyak data yang dilibatkan dalam pencarian suatu titik data maka akurasi akan makin baik Newton’s Divided Difference Interpolation
  • 13. RUMUS INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON Beda terbagi hingga ke -n F Beda terbagi hingga ke Beda terbagi hingga ke – 2 -1 2F
  • 14. TABEL REKURSIF INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON i xi F(xi) F 2F 3F 0 x0 F(x0) F[x1 , x0] F[x2, x1, F[x3, x2, x1, x0] x0] 1 x1 F(x1) F[x2 , x1] F[x3, x2, x1] 2 x2 F(x2) F[x3 , x2] 3 xTabel selisih 3 F(x3) i xi x- xi 0 x0 x – x0 1 x1 x – x1 2 x2 x – x2 3 x3 x – x3
  • 15. PENYELESAIAN KASUS 1 DENGAN INTERPOLASI TERBAGI NEWTON Berapa jarak yang ditempuh mobil pada menit ke-35 ? Tabel data Tabel selisih untuk x = Waktu Jarak 35 i xi x- xi 0 0 0 0 35 10 2 1 10 25 20 7 2 20 15 30 14 3 30 5 40 22 4 40 -5 50 31 5 50 -10 60 41
  • 16. PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE- 1 f ( x1 ) f ( x0 ) 2 0 1 f [ x1 , x0 ] x1 x0 10 0 5 f ( x2 ) f ( x1 ) 7 2 1 f [ x2 , x1 ] x2 x1 20 10 2 i xi F(xi F f ( x3 ) f ( x2 ) 14 7 7 ) f [ x3 , x2 ] x3 x2 30 20 10 0 0 0 1/5 f ( x4 ) f ( x 3 ) 22 14 4 1 10 2 1/2 f [ x4 , x 3 ] x4 x 3 40 30 5 2 20 7 7/10 f ( x5 ) f ( x4 ) 31 22 9 3 30 14 4/5 f [ x5 , x4 ] x5 x4 50 40 10 4 40 22 9/10 50 31 f ( x6 ) f ( x5 ) 41 31 5 1 f [ x6 , x5 ] 1 60 41 x6 x5 60 50 6
  • 17. PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE-2 2F f [ x2 , x1 ] f [ x1 , x0 ] 1/ 2 1/ 5 3 i xi F f [ x2 , x1 , x0 ] x 2 x0 20 0 200 0 0 F 3/200 7 1 f [ x3 , x2 ] f [ x2 , x1 ] 10 2 1 1 10 1/5 1/100 f [ x3 , x2 , x1 ] x3 x1 30 10 100 2 20 1/2 1/200 4 7 f [ x4 , x 3 ] f [ x 3 , x 2 ] 5 10 1 3 30 7/10 1/200 f [ x4 , x 3 , x 2 ] x4 x 2 40 20 200 4 40 4/5 1/200 9 4 f [ x5 , x4 ] f [ x4 , x 3 ] 10 5 1 50 f [ x5 , x4 , x 3 ] 5 9/10 x5 x 3 50 30 200 6 60 1 1 9 f [ x6 , x5 ] f [ x4 , x6 ] 10 1 f [ x6 , x5 , x4 ] x6 x4 60 40 200
  • 18. PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE-3 i xi 2F 3F 0 0 3/200 -1/6000 1 / 100 3 / 200 1 f [ x3 , x2 , x1 , x0 ] 10 30 0 6000 1 1/100 -1/6000 1 / 200 1 / 100 1 2 20 1/200 0 f [ x4 , x3 , x2 , x1 ] 40 10 6000 3 30 1/200 0 1 / 200 1 / 200 f [ x5 , x4 , x 3 , x 2 ] 0 4 40 1/200 50 20 50 1 / 200 1 / 200 5 f [ x6 , x5 , x4 , x 3 ] 0 60 30 6 60
  • 19. PENCARIAN BEDA TERBAGI HINGGA KE-4 i xi 2F 3F 4F 0 0 3/200 -1/6000 0 1 10 1/100 -1/6000 1/240000 2 20 1/200 0 0 1 / 6000 1 / 6000 4 0 f 0 3 30 1/200 0 40 0 4 40 1/200 4 0 1 / 6000 1 1 f 5 50 50 10 240000 6 60 4 0 0 2 f 0 60 20
  • 20. TABEL REKURSIF BEDA TERBAGI HINGGA MENGGUNAKAN MS. EXCEL 2 3 4 5 6 i xi fi F F F F F F 0 0 0 0.2 0.015 -0.000167 5.42101E-21 8.33333E-08 -2.77778E-09 1 10 2 0.5 0.01 -0.000167 4.16667E-06 -8.33333E-08 i xi x- xi 2 20 7 0.7 0.005 -1.73E-19 4.33681E-21 0 0 35 1 10 25 3 30 14 0.8 0.005 0 2 20 15 4 40 22 0.9 0.005 3 30 5 5 50 31 1 4 40 -5 6 60 41 5 50 -10 f6(36) = 0 + 35 0.2 + 35 25 0.015 + 35 25 15 (-0.000167) + 35 25 15 5 5.42101E-21 + 35 25 15 5 (-5) 8.33333E-08 + 35 25 15 5 (-5) (-10) (-2.77778E-09) = 17.89648 …
  • 21. INTERPOLASI LAGRANGE • Joseph Louis Lagrange (Prancis) menulis persamaan garis lurus dalam bentuk polinomial Lagrange • Polinomial Lagrange dapat digunakan untuk menginterpolasi tabel dengan n nilai meskipun intervalnya titik-titik data tidak sama
  • 22. TABEL SELISIH INTERPOLASI LAGRANGE i xi F(xi) x - xi x1 - xi x2 - xi x3 - xi x4 - xi 0 1 0 2 0 3 0 4 0
  • 23. PENYELESAIAN KASUS 1 DENGAN INTERPOLASI LAGRANGE Tabel selisih interpolasi lagrange l xi F(xi) x - xi x0- xi x1 - xi x2 - xi x3 - xi x4 - xi x5 - xi x6 - xi 0 0 0 35 0 10 20 30 40 50 60 1 10 2 25 -10 0 10 20 30 40 50 2 20 7 15 -20 -10 0 10 20 30 40 3 30 14 5 -30 -20 -10 0 10 20 30 4 40 22 -5 -40 -30 -20 -10 0 10 20 5 50 31 -15 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 6 60 41 -25 -60 -50 -40 -30 -20 -10 0 Polinomial Lagrange
  • 24. TABEL POLINOMIAL LAGRANGE i xi F(xi) (x-xj) (xi-xj) Li Li * F(xi) 0 0 0 -3515625 720000000 -0.00488 0 1 10 2 -4921875 -120000000 0.041016 0.08203125 2 20 7 -8203125 48000000 -0.1709 -1.196289063 3 30 14 -24609375 -36000000 0.683594 9.5703125 4 40 22 24609375 48000000 0.512695 11.27929688 5 50 31 8203125 -120000000 -0.06836 -2.119140625 6 60 41 4921875 720000000 0.006836 0.280273438 f6(35) 17.89648438
  • 25. KASUS 2  Hasil pengamatan sebuah eksperimen fisika yang meneliti pengaruh jarak regangan (meter) sebuah pegas terhadap besar gaya (Newton) yang dikerahkan pegas tersebut disajikan dalam tabel dan scatter plot berikut. Uji jarak gay 55 ke- a 50 1 0.005 8 45 40 2 0.010 17 35 3 0.015 22 30 4 0.020 32 25 5 0.025 36 20 6 0.030 41 15 10 7 0.035 45 5 8 0.040 48 0 9 0.045 50 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
  • 26. TUGAS  Tentukan besar gaya regangan pegas jika jarak regangan pegas sejauh x/1000 meter  Nilai x ditentukan oleh dua angka terakhir NPM  Contoh :  A1C008006 maka x = 6  jarak = 0.006 m  A1C008012 maka x = 12 jarak = 0.012 m  Untuk dua angka terakhir NPM berikut maka nilai x yaitu : NPM 01 02 03 04 05 10 15 25 30 40 45 x 17 18 19 23 24 26 27 37 39 46 48  Buatlah scatter plot yang menunjukkan letak data yang Anda cari di antara titik-titik data yang diketahui
  • 27. INTERPOLASI BEDA TERBAGI NEWTON DAN INTERPOLASI LAGRANGE KOMPUTASI NUMERIK MENGGUNAKAN MATLAB
  • 28. ALGORITMA BEDA TERBAGI NEWTON polinomial Newton  Menghitung polinomial Newton untuk menghampiri fungsi f(x) dengan menggunakan (n + 1) titik data yang berbeda  INPUT : (x1, f(x1)) , (x2, f(x2)) , . . . , (xn, f(xn)), (xn + 1, f(xn + 1)), x  OUTPUT : a1 , a2 , a3, . . . , an , an+1 , polinom  PROSES : 1. FOR k = 1 TO (n + 1) D(1, k) = f(xk) 2. a1 = D(1, 1) 3. FOR j = 2 TO (n + 1) (a) FOR k = 1 TO ((n + 1) – j + 1) D(j, k) = (D(j - 1, k+1) – D(j – 1, k))/(xk+j - 1 – xk) (b) aj = D(j, 1)
  • 29. ALGORITMA BEDA TERBAGI NEWTON….LANJUTAN  PROSES : 4. selisih(1) = x – x(1) 5. polinom = a1 5. FOR i = 2 TO N polinom=polinom + (a(i) * selisih(i-1)) selisih(i) =selisih(i – 1) *( x - x(i)) 6. STOP
  • 30. HASIL PROGRAM MATLAB UNTUK ALGORITMA BEDA TERBAGI NEWTON Baris ke-1 adalah nilai – nilai y Baris ke-2 adalah nilai beda terhingga ke – 1 yaitu F Baris ke-3 adalah nilai beda terhingga ke – 1 yaitu 2F Baris ke-4 adalah nilai beda terhingga ke – 1 yaitu 3F …… dan seterusnya
  • 31. ALGORITMA INTERPOLASI LAGRANGE  Menghitung polinomial Lagrange untuk menghampiri fungsi f(x) dengan menggunakan n titik data yang berbeda  INPUT : (x1, f(x1)) , (x2, f(x2)) , . . . , (xn, f(xn)), x  OUTPUT : polinom Pn-1(x)  PROSES : 1. Pn-1(x) = 0 2. FOR k = 1 TO n (a) Lk(x) = 1 (b) FOR j = 1 TO n if j k then Lk(x) = Lk(x) * (x – xj) / (xk – xj) (c) Pn-1(x) = Pn-1(x) + f(xk) * Lk(x) 3. STOP
  • 32. REFERENSI  Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan Matlab. Penerbit Andi. Yogyakarta  Wahyudin. 1987. Metode Analisis Numerik. Penerbit Tarsito. Bandung  Djojodihardjo, Harijono. 2000. Metode Numerik. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta  Susila, I Nyoman. 1994. Dasar-dasar Metode Numerik. DepDikBud DIKTI. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Jakarta