SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
THE PROCESS OF INTERNATIONAL
BOUNDARY MAKING
Penetapan dan Penegasan Batas Darat
Dosen Pengampu: Bapak Dr. Ir. Sumaryo, M.Si
Luhur Moekti Prayogo
19/449597/PTK/12856
Senin, 28 September 2020
Outline
Introduction
Why do you need international boundaries?
The Political and Administrative Framework
The International Boundary-making Process
The Stages of the Process
Introduction
• Teori modern mengenai praktik pembuatan batas
digagas oleh Lord Curzon (1907), Sir Henry McMahon
(1935, dan dideklarasikan pada 1896), Kolonel Sir
Thomas Holdich (1916), dan C.B. Fawcett (1918)
• Dua hal yang menjadi perhatian pada saat itu yaitu
delimitasi dan demarkasi
• Jones, 4 tahap : Allocation, Restriction, Demarcation,
dan Administration
• Lapradelle, 3 tahap: Preparation, Decision, dan
Implementation (Prescott dan Triggs, 2008)
Why do you need international boundaries?
• Evolusi batas: Batas suku (garis
pertahanan), batas militer (batas yg tidak
stabil/ konflik) (Haushofer, 1927)
• Delimitasi yang belum selesai antar negara
• Mempercepat negoisasi, mengurangi konflik,
mempercepat demarkasi di lapangan
• Batas internasional untuk menstabilkan
hubungan antar negara
The Political and Administrative Framework
(Negoisasi dan Perjanjian)
• Tujuannya untuk memperoleh kesepakatan antara
kedua belah pihak
• Negosiasi ditangani sebelum penandatanganan
Perjanjian
• Membutuhkan seorang ahli geospasial yang sangat
berpengalaman dalam proses pembuatan batas [(Adler
(1995) dan Rushworth (1996)]
• Untuk menghindari konflik di masa mendatang
• Diperlukan standar alat dan sistem refrensi untuk
penentuan batas internasional
• Semakin profesional delimasinya, semakin mudah dan
akurat implementasi demarkasi di lapangan
The International Boundary-making Process
(Model Linear dan Non-Linear)
• Model ini meliputi semua tahapan proses
pembuatan batas (komponen, aktivitas
teknologi, dan sarana)
• Model Linear: Allocation, Delimitation,
Boundary Agreement, Demarcation,
Documentation, Boundary Maintenance
• Non-Linier digunakan di masa lalu, pada
masa kolonial, ketika pengetahuan geografis
tentang wilayah-wilayah penetapan batas
sangat minim
The Stages of the Process
(Alokasi)
• Alokasi merupakan hasil kompromi antara kedua pihak (mendapat/ kehilangan wilayahnya)
• Contoh Masa kolonial: Inggris Raya dan Prancis setelah Perang Dunia I, perbatasan antara Levant
(Suriah dan Lebanon), Pemisahan Lebanon dari Suriah pada 1920 oleh Prancis
• Pertama: General Inherent, seperti garis yang memisahkan dua suku atau dua desa atau garis di
sepanjang DAS
• Kedua: Mengacu pada batas administratif yang diketahui sebelumnya. Contoh Lebanon dan Suriah
dalam Order of Governor Gureau pada 31 Agustus 1920
• Ketiga: Mengacu pada fitur geografis yang menonjol secara alami (bukit, gunung). Metode ini
digunakan di seluruh Kerajaan Inggris (Curzon, 1907, Holdich, 1916, Fawcett, 1918)
• Keempat: Metode geometris/ astronomi (Curzon, 1907). Metode ini, yang mendefinisikan garis lurus
panjang sepanjang meridian yang banyak digunakan di Afrika, ex. Wilayah gurun yg tidak berpenduduk
• Kasus Penyimpangan: Delimitasi awal batas antara Suriah dan Palestina dalam Konvensi Paris
Prancis-Inggris 23 Desember 1920, berbeda dengan Perjanjian Sykes-Pico 1916
Sipadan?
Boundary Delimitation
• Delimitasi ditandai dengan pengerjaan dokumen (peta)
• McEwen (1971), Kadmon (1994), dan Adler (2001) merekomendasikan
Pekerjaan dilakukan para ahli (ahli geodesi, kartografer, dan ahli
pemetaan)
• Tugas penting tim ahli (1) Mempersiapkan penetapan batas, termasuk
survei lapangan; (2) Mendefinisikan parameter dukungan geodetik dan
melaksanakan kegiatan terkait yang terkait dengannya; dan (3)
Mendefinisikan perangkat bantu termasuk peta, yang diperlukan untuk
menggambarkan tata letak garis batas dalam Perjanjian
Boundary Demarcation
• Trotter (1897), (Rushworth (1997) dan Curzon (1907) mendefinisikan demarkasi
sebagai peletakan tapal di atas tanah
• Curzon 1907 “demarkasi” sebagai tahap akhir dan penandaan batas di
lapangan
• Demarkasi sebagai proses yang lebih mekanis daripada delimitasi, yang
melibatkan pengaturan pilar/ tiang, menomori, dan merekamnya di peta
(Rushworth, 1997)
• Proses demarkasi banyak yg tertunda dan umumnya banyak negara tidak
membuat demarkasi secara detail dan rapat. Karena pertimbangan hubungan
ekonomi dan wilayah yg didemarkasi tidak berpenghuni, serta alasan untuk
menghindari konflik
• Proses demarkasi modern lebih mudah (transportasi, instrument yg canggih,
komunikasi, teknologi pemetaan, tersedia standart geospasial)
Summary (Boundary Demarcation)
• Garis batas yang ditandai pada peta umum (1: 250.000 atau skala
lebih kecil) tidak memadai untuk demarkasi lapangan
• Deskripsi mengenai penanda alam yg sewaktu-waktu dapat berubah
menyebabkan permasalahan dikemudian hari
• Penggambaran batas di peta dalam berbagai skala menyebabkan
pertentangan (kasus Perjanjian Perdamaian antara Israel dan Mesir
dengan mengacu pada penggambaran garis penarikan pada peta 1:
250.000 dan 1: 100.000)
• Menelusuri sisa garis demarkasi yg lama terutama letak pilar yang
berubah menjadi masalah yg cukup kompleks
• Hasil terbaik demarkasi adalah jika penyelesaian perbatasan baik
saat pengukuran dilakukan oleh para ahli dari kedua belah pihak
China-Vietnam
20 th Demarkasi Batas Darat
Final Delimitation
• Dilapangan, tahap ini tidak selalu dipraktikkan
• Batasan akhir meliputi bagian deskriptif dan data
pengukuran lapangan yang akurat (koordinat dan
sistem refrensi)
• Dalam kasus delimitasi geometris yang mengacu pada
meridian, dapat menimbulkan banyak masalah praktis di
lapangan tetapi di sisi lain, secara teoritis legal, tidak
diperlukan delimitasi atau demarkasi tambahan
Boundary Documentation
• Dokumentasi lengkap yang akurat dan terperinci menghindari potensi
konflik antara negara-negara terkait
• Keakuratan dan kelengkapan dokumentasi menentukan solusi teknis
• Mencegah hilangnya data (Israel-Mesir, Palestina-Yordania, Israel-
Lebanon 2000)
• Isi dokumentasi juga meliputi latar belakang konsep, kronologi, data
jalur garis batas, uraian prosedur dokumentasi, data umum tentang
survei GPS, peralatan, pengolahan data, masalah teknis, dan garis
batas
Boundary Maintenance
• Sebagian besar batas internasional dibuat setelah
perang dunia ke 2 (cukup lama)
• Merawat pilar dan mencegah kehilangan atau pindah
posisi
• Perawatan meliputi mengecat ulang, melihat kondisi
tiang, dan kekuatan tanah (erosi, longsor, amblas, dll)
• Perlu tim khusus dalam melakukan perawatan
Boundary Administration
• Jones (1945) mendefinisikan administrasi perbatasan sebagai
tahap keempat yang pasti dan terakhir dari proses batas
• Memelihara hubungan timbal balik yang baik antara negara
bagian dan mencegah konflik
• Administrasi Perbatasan mencakup semua kegiatan yang
berkaitan dengan area yang dekat dengan garis batas dan atau
pada zona batas
Terima kasih

More Related Content

More from Luhur Moekti Prayogo

Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
 
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
Mengenal Alat Tangkap Purse Seine/ Pukat Cincin (By. Maryoko)
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Saiful Mukminin)
 
Berbagai Macam Alat Tangkap Ikan (By. Wartono)
Berbagai Macam Alat Tangkap Ikan (By. Wartono)Berbagai Macam Alat Tangkap Ikan (By. Wartono)
Berbagai Macam Alat Tangkap Ikan (By. Wartono)
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Ristyan Tri Rahayu)
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Mar’atus Sholihah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Mar’atus Sholihah)Reverse Osmosis/ RO (By. Mar’atus Sholihah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Mar’atus Sholihah)
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 

International Boundary Making (Book Review)

  • 1. THE PROCESS OF INTERNATIONAL BOUNDARY MAKING Penetapan dan Penegasan Batas Darat Dosen Pengampu: Bapak Dr. Ir. Sumaryo, M.Si Luhur Moekti Prayogo 19/449597/PTK/12856 Senin, 28 September 2020
  • 2. Outline Introduction Why do you need international boundaries? The Political and Administrative Framework The International Boundary-making Process The Stages of the Process
  • 3. Introduction • Teori modern mengenai praktik pembuatan batas digagas oleh Lord Curzon (1907), Sir Henry McMahon (1935, dan dideklarasikan pada 1896), Kolonel Sir Thomas Holdich (1916), dan C.B. Fawcett (1918) • Dua hal yang menjadi perhatian pada saat itu yaitu delimitasi dan demarkasi • Jones, 4 tahap : Allocation, Restriction, Demarcation, dan Administration • Lapradelle, 3 tahap: Preparation, Decision, dan Implementation (Prescott dan Triggs, 2008)
  • 4. Why do you need international boundaries? • Evolusi batas: Batas suku (garis pertahanan), batas militer (batas yg tidak stabil/ konflik) (Haushofer, 1927) • Delimitasi yang belum selesai antar negara • Mempercepat negoisasi, mengurangi konflik, mempercepat demarkasi di lapangan • Batas internasional untuk menstabilkan hubungan antar negara
  • 5. The Political and Administrative Framework (Negoisasi dan Perjanjian) • Tujuannya untuk memperoleh kesepakatan antara kedua belah pihak • Negosiasi ditangani sebelum penandatanganan Perjanjian • Membutuhkan seorang ahli geospasial yang sangat berpengalaman dalam proses pembuatan batas [(Adler (1995) dan Rushworth (1996)] • Untuk menghindari konflik di masa mendatang • Diperlukan standar alat dan sistem refrensi untuk penentuan batas internasional • Semakin profesional delimasinya, semakin mudah dan akurat implementasi demarkasi di lapangan
  • 6. The International Boundary-making Process (Model Linear dan Non-Linear) • Model ini meliputi semua tahapan proses pembuatan batas (komponen, aktivitas teknologi, dan sarana) • Model Linear: Allocation, Delimitation, Boundary Agreement, Demarcation, Documentation, Boundary Maintenance • Non-Linier digunakan di masa lalu, pada masa kolonial, ketika pengetahuan geografis tentang wilayah-wilayah penetapan batas sangat minim
  • 7. The Stages of the Process (Alokasi) • Alokasi merupakan hasil kompromi antara kedua pihak (mendapat/ kehilangan wilayahnya) • Contoh Masa kolonial: Inggris Raya dan Prancis setelah Perang Dunia I, perbatasan antara Levant (Suriah dan Lebanon), Pemisahan Lebanon dari Suriah pada 1920 oleh Prancis • Pertama: General Inherent, seperti garis yang memisahkan dua suku atau dua desa atau garis di sepanjang DAS • Kedua: Mengacu pada batas administratif yang diketahui sebelumnya. Contoh Lebanon dan Suriah dalam Order of Governor Gureau pada 31 Agustus 1920 • Ketiga: Mengacu pada fitur geografis yang menonjol secara alami (bukit, gunung). Metode ini digunakan di seluruh Kerajaan Inggris (Curzon, 1907, Holdich, 1916, Fawcett, 1918) • Keempat: Metode geometris/ astronomi (Curzon, 1907). Metode ini, yang mendefinisikan garis lurus panjang sepanjang meridian yang banyak digunakan di Afrika, ex. Wilayah gurun yg tidak berpenduduk • Kasus Penyimpangan: Delimitasi awal batas antara Suriah dan Palestina dalam Konvensi Paris Prancis-Inggris 23 Desember 1920, berbeda dengan Perjanjian Sykes-Pico 1916 Sipadan?
  • 8. Boundary Delimitation • Delimitasi ditandai dengan pengerjaan dokumen (peta) • McEwen (1971), Kadmon (1994), dan Adler (2001) merekomendasikan Pekerjaan dilakukan para ahli (ahli geodesi, kartografer, dan ahli pemetaan) • Tugas penting tim ahli (1) Mempersiapkan penetapan batas, termasuk survei lapangan; (2) Mendefinisikan parameter dukungan geodetik dan melaksanakan kegiatan terkait yang terkait dengannya; dan (3) Mendefinisikan perangkat bantu termasuk peta, yang diperlukan untuk menggambarkan tata letak garis batas dalam Perjanjian
  • 9. Boundary Demarcation • Trotter (1897), (Rushworth (1997) dan Curzon (1907) mendefinisikan demarkasi sebagai peletakan tapal di atas tanah • Curzon 1907 “demarkasi” sebagai tahap akhir dan penandaan batas di lapangan • Demarkasi sebagai proses yang lebih mekanis daripada delimitasi, yang melibatkan pengaturan pilar/ tiang, menomori, dan merekamnya di peta (Rushworth, 1997) • Proses demarkasi banyak yg tertunda dan umumnya banyak negara tidak membuat demarkasi secara detail dan rapat. Karena pertimbangan hubungan ekonomi dan wilayah yg didemarkasi tidak berpenghuni, serta alasan untuk menghindari konflik • Proses demarkasi modern lebih mudah (transportasi, instrument yg canggih, komunikasi, teknologi pemetaan, tersedia standart geospasial)
  • 10. Summary (Boundary Demarcation) • Garis batas yang ditandai pada peta umum (1: 250.000 atau skala lebih kecil) tidak memadai untuk demarkasi lapangan • Deskripsi mengenai penanda alam yg sewaktu-waktu dapat berubah menyebabkan permasalahan dikemudian hari • Penggambaran batas di peta dalam berbagai skala menyebabkan pertentangan (kasus Perjanjian Perdamaian antara Israel dan Mesir dengan mengacu pada penggambaran garis penarikan pada peta 1: 250.000 dan 1: 100.000) • Menelusuri sisa garis demarkasi yg lama terutama letak pilar yang berubah menjadi masalah yg cukup kompleks • Hasil terbaik demarkasi adalah jika penyelesaian perbatasan baik saat pengukuran dilakukan oleh para ahli dari kedua belah pihak China-Vietnam 20 th Demarkasi Batas Darat
  • 11. Final Delimitation • Dilapangan, tahap ini tidak selalu dipraktikkan • Batasan akhir meliputi bagian deskriptif dan data pengukuran lapangan yang akurat (koordinat dan sistem refrensi) • Dalam kasus delimitasi geometris yang mengacu pada meridian, dapat menimbulkan banyak masalah praktis di lapangan tetapi di sisi lain, secara teoritis legal, tidak diperlukan delimitasi atau demarkasi tambahan
  • 12. Boundary Documentation • Dokumentasi lengkap yang akurat dan terperinci menghindari potensi konflik antara negara-negara terkait • Keakuratan dan kelengkapan dokumentasi menentukan solusi teknis • Mencegah hilangnya data (Israel-Mesir, Palestina-Yordania, Israel- Lebanon 2000) • Isi dokumentasi juga meliputi latar belakang konsep, kronologi, data jalur garis batas, uraian prosedur dokumentasi, data umum tentang survei GPS, peralatan, pengolahan data, masalah teknis, dan garis batas
  • 13. Boundary Maintenance • Sebagian besar batas internasional dibuat setelah perang dunia ke 2 (cukup lama) • Merawat pilar dan mencegah kehilangan atau pindah posisi • Perawatan meliputi mengecat ulang, melihat kondisi tiang, dan kekuatan tanah (erosi, longsor, amblas, dll) • Perlu tim khusus dalam melakukan perawatan
  • 14. Boundary Administration • Jones (1945) mendefinisikan administrasi perbatasan sebagai tahap keempat yang pasti dan terakhir dari proses batas • Memelihara hubungan timbal balik yang baik antara negara bagian dan mencegah konflik • Administrasi Perbatasan mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan area yang dekat dengan garis batas dan atau pada zona batas