PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
1. dr. Maria Endang Sumiwi, MPH
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Disampaikan pada Webinar Seri 1 “People-
centered Primary Health Care”
Jakarta, 21 Juni 2023
Integrasi
Pelayanan
Kesehatan Primer
2. A. Latar belakang
B. Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
C. Ujicoba Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
D. Kesimpulan
2
4. 4
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun
2022 masih rendah—target 100%
Data sampai tanggal 13 Maret 2023
Tidak ada indikator SPM
yang mencapai target
100%
T
arget SPM akan tercapai
jika pelayanan kesehatan
primer kuat dengan
kemudahan akses
masyarakat akan
pelayanan yang
berkualitas
4
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
No Indikator SPM 2020
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (HIV)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 84,29 83,65 76,29
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 87,54 86,33 78,03
4 Pelayanan kesehatan balita 87,54 79,07 71,98
5 Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar 62,26 60,47 72,3
6 Pelayanan kesehatan usia produktif 49,56 52,07 61,38
7 Pelayanan kesehatan usia lanjut 60,20 62,85 68,4
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 48,22 49,53 59,69
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 72,12 71,86 73,56
10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat 77,20 76,55 72,94
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko 62,80 63,19 69,26
Meningkat Menurun
Capaian (%)
2021 20221
5. 5
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan
kasus yang dapat dicegah
Penyebab kematian utama per kelompok usia Dapat dicegah Sebagian dapat dicegah Kecelakaan dan lainnya
96,8% 76,4% 63,9% 72,6%
Neonatal disorder
Congenital birth defects
Sexually
transmitted
infections exc. HIV
Lower respiratory infections
Diarrheal
Cedera yang tidak
disengaja
Tetanus
Neonatal disorder
Congenital birth defects
Diarrheal
Lower respiratory infections
Cedera yang tidak
disengaja
Demam berdarah
Sexually
transmitted
infections exc. HIV
Kecelakaan transportasi
Kanker
Tuberkulosis
Cedera yang tidak
disengaja
Tifus dan paratifoid
Sirosis dan penyakit
hati kronis
lainnya
Self-harm and
inter- personal
violence
Kanker
Penyakit jantung
Stroke
Lower respiratory infections
Diabetes Melitus
Tuberkulosis
Kecelakaan transportasi
Stroke
Penyakit jantung
Kanker
Diabetes Melitus
Penyakit paru obstruktif
kronis
Sirosis dan penyakit
hati kronis
lainnya
Tuberkulosis
73,5%
1
2
3
4
5
6
7
%dari total
kematian
Peringkat Bayi Anak-anak Remaja Usia Produktif Lansia
Sumber: Institut Evaluasi Metrik Kesehatan, Kemenkes data tahun 2019
6. 6
Penyakit kronis yang sebagian besar dapat dicegah menjadi
penyebab utama kematian dan beban fiskal
Tuberculosis
Cirrhosis
Diarrheal diseases
Diabetes
Neonatal disorders
COPD
Lower respiratory infect
Lung cancer
Hypertensive heart disease
Ischemic heart disease 28.3%
T
uberculosis -26.8
%
Cirrhosis 8.2%
Diarrheal diseases -21.2
%
Diabetes 49.9%
COPD 10.7%
Hypertensive heart disease 23.8%
Lower respiratory infect -14.4%
Neonatal disorders -43.6
%
2009-2019
25.9%
2009 2019
Stroke 1 1 Stroke
I
schemic heart disease 2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9 Lung cancer
42.4% 10 10
13 12
Indonesia mengalami perubahan pola penyakit
penyebab kematian tertinggi
%change,
2
0 4 6 8 10 12
0.310
Leukaemia
Cardiovascular
diseases
Hepatic Cirrhosis
3.500
Stroke
Cancer
Kidney failure
Thalassaemia
Haemophilia
0.361
10.300
2.500
2.300
0.509
0.405
4 penyakit ini menyebabkan beban
pembiayaan terbesar
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME),BPJS Kesehatan (2020)
8. Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan
Indonesia—salah satunya berfokus pada layanan primer
6 Pilar
Transformasi
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
Edukasi
Penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye, dan
membangun gerakan,
melalui platform digital
dan tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia
Pencegahan
sekunder
Screening 14
penyakit penyebab
kematian tertinggi di
tiap sasaran usia,
screening stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu
& bayi
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pengembangan
jejaring layanan
penyakit prioritas,
perbaikan tata kelola
RSpemerintah
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Tenaga cadangan
tanggap darurat,
table-top exercise
kesiapsiagaan krisis
Transformasi SDM
Kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 antigen
vaksin imunisasi rutin,
top 10 bahan baku
obat, top 10 alkesby
volume & by value
a b c a b
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Revitalisasi jejaring
dan standardisasi
layanan Puskesmas,
Posyandu,
Labkesmas&
kunjungan rumah
d
1 Transformasi Layanan Primer 2Transformasi
Layanan Rujukan
3Transformasi SistemKetahanan
Kesehatan
4 Transformasi Sistem
Pembiayaan Kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan;
alokasi yang adil;dan pemanfaatan yang
efektif dan efisien
5 6 Transformasi Teknologi
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan
a Teknologi informasi b Bioteknologi
8
9. 3 Inisiatif Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer
Imunisasi rutin:
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
BCG, DPT
-Hib, Hep B, MMR/MR,
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV,
PCV, Rotavirus
Kanker Serviksmerupakan kanker
yang bisa dicegah dengan
imunisasiHuman Papillomavirus
(HPV)
Pneumonia dan diare merupakan
2 dari 5 penyebab tertinggi
kematian balita di Indonesia*yang
dapat dicegah dengan imunisasi
(PCV dan Rotavirus)
Screening penyakit penyebab
kematian tertinggi di setiap sasaran
usia:
1. Hipotiroid kongenital
2. Thalasemia
3. Anemia
4. Stroke
5. Serangan jantung
6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik
8. Tuberkulosis
9. Kanker paru
10. Hepatitis
11. Diabetes
12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
Peningkatan kesehatan ibu
dan anak
Pemantauan tumbuh kembang anak
di Posyandu dengan alat
antropometriterstandar
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
kali menjadi 6 kali, termasuk2 kali
USG dengan dokter pada trimester 1
dan 3
ScreeningkankerPayudaradengan
USG
S
creening PenyakitJantung Bawaandi
Puskesmasdengan Pulse Oxymetry
Neonatus
14 Screening
Penyakit Prioritas
9
10. +270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
100%wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
+300 ribu unit penyedia
pelayanan kesehatan rimer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
1. PWS:Pemantauan Wilayah Setempat
1.Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
2.Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk
memperkuat promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi
3.Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunjungan keluarga
1
0
10
11. Salah satu penguatan penting dalam transformasi pelayanan
kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau
masyarakat
Unit Pelayanan Kesehatan di
Desa/Keluarahan
(PUSTU)
POSYANDU
MASYARAKAT
PUSKESMAS
KELUARGA /MASYARAKAT
Berbagai jenis UKBM (belum terintegrasi)
Posyandu
Posyandu
Remaja
Pos Malaria
Posbindu
PTM
Posyandu
Lansia
Pos UKK
Pos T
B
POSKESDES
PUSTU
P
P
U
U
S
S
K
T
E
U
SMAS
PEMBANTU
POLINDES
POSKESRI
KECAMATAN
7,281 PUSKESMAS
11
DESA/
KELURAHAN
83,794
DUSUN/
RT/RW
~300,000
~273.5 juta
penduduk
Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan
Masih terfragmentasi
12. 6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
12
Sasaran
masalah
kesehatan
Delivery Unit
Puskesmas
(Kecamatan)
Unit Kesehatan di Desa/Kelurahan (Pustu)
(Desa/kelurahan)
Posyandu
(Dusun/RT/RW)
Pregnant,
maternit
y,
puerperal
mothers
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
ura ng Energi Kronik (KEK)
4. Persalinan normal
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas)
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtP
A)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6)
2. Kelas ibu hamil
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
Kuran g Energi Kronik (KEK)
4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA
)
6. Pengobatan sederhana
1. Kelas ibu hamil
2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
Kurang Energi Kronik (KEK)
Pre-school
infants
and
children
1. Pelayanan Neonatal Esensial
2. Kelas Ibu Balita
3. Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Imunisasi Rutin Lengkap
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk
dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan
1. Neonatal Esensial Services
2. Mother of U5 class
3. Low Birth Weight Care
4. Growth and Development Monitoring
5. Immunization
6. Administration of vit A & anthelmintics
7. Prevention, Early Detection, management and referral
for weight faltering, underweight, wasting, and
Integrated Management of Child Illness
8. TBC Screening
9. Treatment
1. Mother of U5 class
2. Growth and Development Monitoring
3. Immunization
4. Administration of vit A & anthelmintics
5. Prevention, Early Detection, management and
referral for weight faltering, underweight, wasting,
and TBC Screening
School-aged
children and
adolescent
1. Skrining kesehatan (PTM & PM)
2. Vaksinasi / Imunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4. Fasilitasi UKS
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA
)
1. Skrining kesehatan
2. Vaksinasi / Imunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
4. Pencegahan anemia
5. Pengobatan sederhana
1. KIE Kesehatan Remaja
2. Pencegaham anemia
Standar Paket Pelayanan Kesehatan Primer disusun untuk Puskesmas dan
jaringannya (1/2)
13. Sasaran
masalah
kesehatan
Delivery Unit
Puskesmas
(Kecamatan)
Unit Kesehatan di Desa/Kelurahan (Pustu)
(Desa/kelurahan)
Posyandu
(Dusun/RT/RW)
Usia
Produktif
dan Lansia
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker
Payudara, Kanker Kolorektal, Kanker Paru)
7. Skrining PPOK
8. Skrining TBC
9. Skrining Indera Penglihatan
10. 10. Skrining Malaria
11. Skrining kebugaran
12. Skrining Talasemia
13. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
14. Skrining masalah kesehatan jiwa
15. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
16. Skrining layak hamil bagi PUS
17. Pelayanan KB
18. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
19. Skrining Geriatri
20. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
21. Pelayanan Pengobatan
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. SKrining DM
4. Skrining kanker (Kanker payudara, Kanker Leher Rahim,
Kanker Paru)
5. Skrining Talasemia
6. Skrining PPOK
7. Skrining TBC
8. Skrining Malaria
9. Skrining Indera Penglihatan
10. Skrining masalah kesehatan jiwa
11. Skrining layak hamil bagi PUS
12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
13. Pelayanan KB
14. Skrining Geriatri
15. Pengobatan sederhana
1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
4. Skrining TBC
5. Skrining PPOK
6. Skrining Malaria
7. Skrining Indera Penglihatan
8. Skrining masalah kesehatan jiwa
9. Skrining layak hamil bagi PUS
10. Pelayanan KB
11. Skrining Geriatri
Pengendalian
Penyakit
Menular
1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon
2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Layanan lain 1. Laboratorium
2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT
13
Standar Paket Pelayanan Kesehatan Primer disusun untuk Puskesmas dan
jaringannya (2/2)
14. 14
Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan memberikan pelayanan
kesehatan dan mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan
Unit Pelayanan Kesehatan di
Desa/Kelurahan tersedia di
seluruh desa/kelurahan
Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat di
bidang kesehatan
Ruangan untuk
kunjungan rumah
evaluasi
kader dan
mingguan
kegiatan
partisipasi masyarakat
Kegiatan pemberdayaan di bidang kesehatan:
1. Perencanaan desa & pemberdayaan
masyarakat desa
2. Manajemen kader Posyandu
3. Kunjungan rumah
4. PWS
Layanan kesehatan
setiap hari
Sarana, prasarana, dan alkes sesuai standar
Paket layanan terstandar sesuai siklus hidup:
1. Skrining, edukasi kesehatan
2. Pengobatan terbatas
3. Laboratorium dengan PoCT1
4. Perencanaan desa dan pendampingan
Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
1. Point-of-Care T
esting
Waktu buka:
• Pk. 08.00 –11.00:Pelayanan
• Pk. 11.00 –15.00:Pemberdayaan
masyarakat atau kunjungan
rumah—atau sesuai dengan
kondisi setempat
SDM / tenaga pelaksana
Minimal :
• 2 T
enaga Kesehatan
(1 perawat dan 1
bidan),dan
• 2 Kader
15. 1
5
Keterampilan Pengelolaan
Posyandu
Keterampilan Bayi dan Balita
Keterampilan Ibu Hamil,
Menyusui
Keterampilan Usia Sekolah
& Remaja
Keterampilan Usia Produktif
& Lansia
Melakukan penyuluhan
Germas
Melakukan penyuluhan
penyakit tidak menular
dan penyakit menular
Menjelaskan skrining usia
lanjut (hipertensi, DM,
kolesterol, asam urat,
kesehatan jiwa, geriatri)
Melakukan penyuluhan
keluarga berencana
Menjelaskan skrining usia
produktif (hipertensi, DM,
kolesterol, asam urat,
kesehatan jiwa)
1
Melakukan penyuluhan
Pemeriksaan Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan
Isi Piringku Ibu Hamil dan
Ibu Menyusui
Menjelaskan anjuran
minum T
T
D setiap hari
selama hamil
Menjelaskan bahwa ibu
hamil perlu memantau status
gizi dan tekanan darah
dengan kurva Buku KIA
Melakukan penyuluhan
pemantauan tanda
bahaya ibu hamil, ibu
nifas
Melakukan penyuluhan
menggunakan Buku KIA
bagian ibu hamil, nifas
Melakukan penyuluhan
menggunakan Buku KIA
bagian balita
Melakukan penyuluhan AS
I
Eksklusif, MP AS
Idan Pemberian
Makan Kaya Protein Hewani
sesuai umur balita
Melakukan penimbangan,
pengukuran panjang/ tinggi
badan dan lingkarkepala serta
ploting dalam Buku KIA
Menjelaskan hasil pengukuran
berat dan tinggi badan normal,
kurang, stunting dan tindaklanjut
Melakukan penyuluhan stimulasi
perkembangan, vit A dan obat
cacing sesuai umur anak
Melakukan penyuluhan
layanan imunisasi rutin
lengkap dan PD3i
Melakukan penyuluhan
pemantauan tanda bahaya
bayi dan balita
Melakukan penyuluhan
isi piringku dan aktivitas
fisik
Melakukan penyuluhan
bahaya merokok dan
napza
Menjelaskan program
pencegahan anemia
(T
T
D remaja putri dan
skrining Hb)
Menjelaskan
pengelolaan Posyandu
Melakukan kunjungan
rumah
Melakukan pencatatan
dan pelaporan
Melekukan komunikasi
efektif
2
3
4
5
6
7
Kader Posyandu ditingkatkan kapabilitasnya dalam 25 keterampilan
dasar kesehatan
16. Ilustrasi:Pola kerja sistem layanan kesehatan primer untuk
meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas (Kecamatan)
Klaster Manajemen
Klaster Ibu
Hamil-Remaja
Klaster Usia
Produktif-Lansia
Klaster Pengendalian
Penyakit
Laboratorium
1 ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
Cakupan imunisasi rendah
Puskesmas melakukan evaluasi
cakupan berdasar wilayah
2 Puskesmas meneruskan data
evaluasi capaian ke unit di Desa
3 Posyandu meneruskan data
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW
Desa/ kelurahan:
Unit Pelayanan Kesehatan
di Desa/Kelurahan (Pustu)
Dusun:
Posyandu
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup
5
6 Unit di Desa dan Dusun
melakukan evaluasi
mingguan
Puskesmas dan Unit di
Desa melakukan evaluasi
bulanan
7
Kunjungan terjadwal untuk
kader melakukan
pengecekan catatan
home based record (buku
KIA) saat kunjungan
rumah dan
mengidentifikasi missing
services
Dusun/RT/RW
Tindaklanjut
Pemantauan Wilayah Lokal (PWS)
Dashboard ke tingkat Desa
Kadermenindaklanjuti
permasalahan evaluasi
capaian dan masalah yang
ditemukan dari kegiatan
Posyandu dengan melakukan
kunjungan rumah
4
16
Tindak lanjut
18. Konteks
Pergeseran fokus pada perawatan primer berbasis siklus
hidup serta upaya sadar dalam memperkuat promotif dan
preventif.
Mendekatkan layanan kesehatan melalui jaringan
perawatan di desa dan dusun, termasuk memperkuat
promotif, preventif, dan ketahanan pandemi
Perkuat Pemantauan Wilayah Lokal melalui pemantauan
dengan dasbor situasi kesehatan tingkat desa
Period
18 Juli –15 Oktober 2022
Lokus
Dari masing-masing
puskesmas, ujicoba
dilakukan di 2 desa
dan seluruh
Posyandu di desa
tersebut
StrukturIntegrasi Pelayanan Kesehatan Primer telah
dicoba di 9 lokasi di Indonesia
Kolaborasi dengan Kemendagri dan Kemendes PDTT
Kick Off Ujicoba Integrasi
Pelayanan Kesehatan Primer,
10 Juni 2022
18
19. 19
Kunjungan masyarakat meningkat…
Meningkat
Menurun
T
idak berubah
%peningkatan
%
Kab/Ko
Ogan Ilir
Surabaya
Tual
Maros
Sumbawa
Barat
Keerom
Garut
Banjar
TTS
Provinsi
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Maluku
Sulawesi Selatan
Nusa T
enggara
Barat
Papua
Jawa Barat
Kalimantan
Selatan
Nusa T
enggara
Timur
Perubahan kunjungan sebelum dan setelah pilot berdasar fasyankes1
Puskesmas Posyandu Prima Posyandu
+42% +
+
* +128%
+10% +66% +84%
-40% +
+
* +67%
+34% +
+
* +239%
-5% +197% +19%
-12% +
+
* +16%
+457% +
+
* +214%
+13% +
+
* +26%
+91% +187% +74%
1. %
peningkatan adalah perbedaan jumlah kunjungan sebelum pilot (Jun –Jul) dan median dari jumlah kunjungan setelah pilot (Jul –Oct); jumlah kunjungan 1 servis per siklus hidup
dipakai sebagai proxy jumlah kunjungan: bumil –ANC, bayi & anak –pantuan tumbang, remaja –PKPR, uspro & lansia –skrining hipertensi/DM; perbandingan hanya bisa secara
temporal (sebelum v sesudah ILP) dalam 1 lokus; perbandingan antar lokus tidak dimungkinkan akibat variasi implementasi DO
*Peningkatan sebesar >500% atau tidak bisa dikuantifikasi karena posyandu prima yang tidak beroperasi baik sebelum pilot dan hanya menerima <5 kunjungan
Metode: time series jumlah kunjungan fasyankes di 2 desa pilot
Kunjungan rumah sudah dilakukan
oleh kader ke >90%sasaran?
…kader juga
melakukan
kunjungan rumah
20. 20
Kunjungan rumah oleh kader mampu mengidentifikasi missing service,
non-compliance, dan danger sign1
Ibu Hamil
Bayi, anak
prasekolah
Usia
produktif
dan lansia
Remaja
Bayi
0-6 bulan
Ibu bersalin
Remaja
Balita
6-72 bulan
Ibu hamil
Lansia
Usia
produktif
1. Missing service: pasien yang belum menerima servis kesehatan utama; Non-compliance: pasien penderita penyakit (mis.HT, DM) yang tidak mengikuti peraturan dari perawatan Kesehatan (mis. Makan
obat); Danger sign: pasien yang menunjukkan gejala bahaya (mis.kaki bengkak, demam) | 2. PPP – Penanggulangan Penularan Penyakit | 3. Hanya berdasarkan ~30pasien TB
Metode: jumlah masyarakat yang menerima servis Kesehatan dibandingkan dengan total jumlah masyarakat yang dikunjungi
Sasaran
Tidak minum obat HT
21%
Tidak minum Obat DM
31%
Periksa HT
99%
Periksa DM
94%
N/A
Tidak
punya
buku KIA
18%
Tidak
melakukan
imunisasi 21%
Tidak melakukan
pemanatauan tumbang
27%
Tidak dapat KN1-KN3
60%
Tidak
punya
buku KIA
15%
Tidak dapat KF
52%
Tidak bersalin di faskes
21%
Tidak minum vit. A
44%
Tidak
melakukan
BB/TB
52
%
Tidak melakukan
periksa Lila 88%
Tidak minum TTD
44%
Tidak melakukan
periksa anemia
60%
Tidak melakukan
skrinning PT 95%
Tidak melakukan
imunisasi 21%
Tidak punya
buku KIA
60%
Tidak melakukan
pemantauan tumbang
32%
Tidak
punya
buku KIA
15%
Tidak ANC 1/2/3
22%
Tidak minum TTD
23%
Tidak ikut kelas bumil
87%
Ibu KEK
tidak dapat
PMT
55%
Tidak punya buku
lansia
78%
Tidak melakukan skrining HT
79%
Tidak punya buku
lansia
80%
Tidak skrining DM
91%
Tidak minum obat DM
78%
Periksa DM
95%
Tidak punya buku
PTM
94%
Tidak melakukan skrining
DM
93%
Danger sign
(tanda bahaya)
14%
8
%
7
%
4
%
N/A
Tidak punya buku
PTM
94%
Tidak minum Obat HT
63%
Periksa HT
98%
Tidak melakukan skrining HT
84%
Tidak melakukan
skrining TB
15%
Tidak minum Obat TB3
5%
TerdiagnosisTB3
96%
Hiper-
tensi
DM
Hiper-
tensi
DM
Hasil temuan kunjungan rumah yang dilakukan di 9 lokus
Non-compliance
(ketidakpatuhan)
Missing service (layanan kesehatan yang belum diterima
oleh sasaran)
P2P2 Semua umur
%dengan tanda bahaya
XX
Tinggi (>
50%) Sedang (5-50%) Rendah (<
5%)
non-compliance
XX %dengan missing servis/
21. 21
Launching
Program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer siap diluncurkan dan
dilaksanakan di seluruh Indonesia
Orientasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer telah
dilaksanakan di 34 provinsi
MoU lintas sektor akan ditandatangani antara Mendagri, Mendes, Menkes, disaksikan
MenkoPMK, sebagai dukungan Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Narasumber Kemendagri
Kemendes PDTT
Kemenkes
POGI, IDAI, IPKI, PAPDI, dan PDKI
Material Juknis ILP
, regulasi, penggunaan dana desa, paket
layanan sesuai klaster, simulasi pelaksanaan ILP
Participants
Berbagai K/L:
– Kemenko PMK
– Kemendagri
– Kemendes PDTT
– Kemenkes
– TP-PKK Pusat
Pemda 34 provinsi
Tanggal:
Waktu:
Tempat:
July 4, 2023
09.00 –11.00 WIB
Jakarta
23. Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer
memfokuskan
pelayanan pada
pendekatan berbasis
siklus hidup, bukan
berbasis program
dengan penerapan
integrasi layanan guna
mewujudkan pelayanan
kesehatan yang lebih
komprehensif, responsif,
dan terjangkau
Perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan
primer untuk
mendekatkan akses
pelayanan dilakukan
dengan
mendayagunakan
Pustu sebagai unit
kesehatan di
desa/keluraha dan
Lembaga
Kemasyarakatan Desa
Posyandu di tingkat
dusun/RT/RW
Melalui integrasi
pelayanan kesehatan
primer, peran
Puskesmas sebagai
penanggung jawab
wilayah dalam
kesehatan di wilayah
kerjanya akan semakin
diperkuat dengan
aktifnya PWS tingkat
desa/kelurahan oleh
petugas kesehatan
bersama kader
Petugas Puskesmas
harus senantiasa
memelihara dan
meningkatkan
kompetensinya agar
dapat memberikan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas sesuai
dengan paket
pelayanan di setiap
siklus kehidupan
1 2 3 4
23